Powered By Blogger

Jumat, 29 Juni 2012

Legislator PKS Sulsel Kumpul di Jakarta


MAKASSAR, FAJAR--DPP PKS Wilayah Dakwah Sulawesi (Wildasi) mengumpulkan anggota legislatifnya se-Sulawesi di Jakarta dalam rangka peningkatan kapasitas terkait peran dan fungsi anggota legislatif di Hotel Millenium, 27-30 Juni. 
Selain peningkatan kapasitas legislator PKS, juga membahas mengenai sikap PKS di pilgub Sulsel dan langkah strategis dalam pemenangan pemilu 2014 mendatang. Workshop dibuka oleh  Ketua DPP PKS Wilayah Dakwah Sulawesi, DR Najamuddin Marahamid, dan menghadirkan pemateri seperti Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, Anggota Fraksi PKS Anis Matta dan Fahri Hamzah.
Workshop diikuti setidaknya 130 anggota legislatif PKS se-Sulawesi dimana 55 di antaranya berasal dari Sulsel. "Pembekalan dan konsolidasi aleg (anggota legislatif) PKS menjadi satu agenda rutin dari DPP. Selain menjadi sarana konsolidasi, kegiatan seperti ini juga
menjadi sarana evaluasi kinerja aleg," ujar Humas DPW PKS Sulsel, EZ Muttaqien Yunus, Kamis, 28 Juni.
Luthfi dalam kesempatan ini menyinggung perkembangan politik internasional, nasional serta kebijakan-kebijakan partai khususnya peningkatan kinerja legislatif PKS. Kepada legislatornya, ada tiga hal yang menjadi poin dalam evaluasi kinerja anggota dewan yaitu kaderisasi. "Seberapa intensifnya legislatif mengikuti seluruh program kaderisasi, mulai dari kaderisasi ruhiyah, maidaniyah, capacity building. Seberapa intens mengikuti aktivitas tarbawi dalam rangka membina moralitas kita. Karena itulah bekal kita berjuang untuk kemenangan dakwah," kata Luthfi.
PKS kata Luthfi bisa besar dan menang karena memiliki kedekatan dengan Allah. Tanpa adanya restu Allah, PKS tidak akan bisa menang sehingga kader harus tetap dekat dengan penciptanya kendati survei menyebutkan partai Islam saat ini merosot.
Begitu juga, harus intensif membangun komunikasi dengan dapil, karena DPP tidak akan merestui caleg yang tidak dikehendaki di daerahnya. Dialog dengan konstituen di dapil harus sering dilakukan dan mendengarkan apa yang menjadi harapannya untuk kemudian diperjuangkan. "Meski tidak semua bisa diperjuangkan. Tapi kita harus yakinkan bahwa kita memperjuangkan aspirasinya. Kepuasan konstituen menjadi penting untuk pencalonan selanjutnya," imbuh Luthfi. (hamsah umar)

Transmigram Bali-Jawa Dukung Garuda-Na


MAKASSAR, FAJAR--Roadshow pasangan calon gubernur Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) menggarap Luwu Raya dengan mengunjungi sejumlah desa di Luwu Timur. Salah satunya wilayah transmigrasi dari Provinsi Bali dan Jawa di Desa Solo, Kecamatan Angkona.
Di wilayah transmigran ini, Garuda-Na disambut hangat ratusan transmigran. Mereka bahwa merasa surprise mendapat kunjungan calon gubernur kendati daerahnya termasuk pedalaman. Sejumlah warga transmigram bahkan berharap pasangan ini bisa mengunjungi kembali desanya ketika terpilih menjadi gubernur Sulsel mendatang.
Selain di Desa Solo, Garuda-Na juga menyisir Desa Bali Rejo. Wilayah ini masih termasuk wilayah transmigran asal Bali yang penduduknya banyak menganut Hindu. Di Lutim memang banyak terdapat transmigram Bali yang tersebar di beberapa desa. Di Desa ini, Garuda-Na bahkan memilih menginap di rumah warga transmigran sambil berdialog santai bersama masyarakat.
Kedekatan Garuda-Na dengan masyarakat transmigran bahkan diperlihatkan dengan cara mandi bersama di salah satu tempat permandian air terjun. Tidak sampai disitu, pasangan Garuda-Na menyempatkan diri beraktivitas bersama petani di lahan pertanian warga transmigran.
"Warga cukup antusias dan menyambut hangat Garuda-Na. Bahkan warga seakan tidak percaya kalau ada calon gubernur Sulsel bersedia menginap di kampung halaman mereka. Makanya, mereka menitip pesan kalau jadi gubernur harus luangkan waktu untuk mendatangi mereka kembali," tandas juru bicara (jubir) Garuda-Na, Nasrullah Mustamin, Kamis, 28 Juni.
Kepada warga transmigran ini, Rudiyanto berjanji akan memperhatikan harapan transmigran dan petani dengan berupaya mengembangkan ekonomi masyarakat petani, melalui ketersediaan pupuk bersubsidi, pengembangan industri rumah tangga kaum ibu-ibu, termasuk program pendidikan gratis hingga SMA dan pelayanan kesehatan gratis yang memadai  sebagaimana yang telah dilakukan di Sinjai.
Sementara Nawir sebagai tokoh yang memiliki disiplin ilmu pertanian juga berjanji untuk mencurahkan perhatian pada masalah peningkatan pertanian. Apalagi, masyarakat Sulsel mayoritas menggantungkan hidupnya dari pertanian.
Sebelum melakukan roadshow ke Luwu Raya, pasangan ini menggarap Tana Toraja. Di wilayah yang menjadi kampung halaman istri Rudiyanto ini, Garuda-Na menghadiri kegiatan adat Toraja yang digelar salah seorang tokoh masyarakat setempat. (hamsah umar)                                  

Hanura-PKS 90 Persen ke Rumah Rakyat


MAKASSAR, FAJAR--Pasangan Semangat Baru, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) percaya diri membawa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Hati Nurani Rakyat (Hanura) masuk Rumah Rakyat-sebutan tim IA di pilgub Sulsel 2013 mendatang.
Ilham bahkan mengklaim PKS dan Hanura sudah 90 persen bersama di Rumah Rakyat. Klaim ini disampaikan Ilham saat mengumpulkan pimpinan partai pengusung di Hotel Singgasana, Kamis, 28 Juni. "Insya Allah PKS dan Hanura akan bersama-sama Semangat Baru dan berjuang bersama memenangkan IA," tandas Ilham.
Dia menyebut, proses penetapan cagub PKS dan Hanura ini tinggal menunggu proses administrasi di partai masing-masing. Namun dia optimis dalam waktu tidak terlalu lama, rekomendasi kedua partai ini sudah ada di tangan. Khusus di Hanura, pasangan IA memang memiliki peluang besar apalagi hanya dia yang mengikuti proses penjaringan cagub secara utuh, sementara di PKS harus bersaing dengan pasangan Sayang dan Garuda-Na.
Dalam pertemuan dengan pimpinan parpol pengusung, Ilham menyatakan langkah ini sebagai pertemuan awal untuk menata komunikasi dan koordinasi dengan partai pengusung lebih maksimal, sehingga kerja politik menghadapi pilgub Sulsel 2013 lebih terarah dan maksimal. Dia juga mengajak 16 parpol pengusung untuk melakukan sosialisasi strategis dalam rangka memenangkan Semangat Baru di pilgub.
Kepada pengusungnya, Ilham mengajak untuk tidak perlu muluk-muluk menargetkan kemenangan besar di pilgub mendatang. "Cukup kita target meraih 51 persen suara di Sulsel. Inilah yang menjadi target teman-teman. Kalau kita mau bekerja maksimal, saya kira target kita itu akan mudah kita capai," tandas Ilham disambut yel-yel partai pengusung.
Saat ini, Ilham mengklaim bisa memenangkan pertarungan di 24 kabupaten/kota di Sulsel. Di Gowa misalnya, Ilham mengandalkan Ketua DPC Demokrat Gowa, Andi Maddusila sebagai ujung tombak pemenangan IA. "Yang bertarung juga anak mantan bupati Gowa. Jadi kalau di pikir-pikir masih lebih besar peluang Semangat Baru," kata Ilham.
Ketua Bidak Komunikasi dan Publikasi DPD Demokrat Sulsel, Syamsu Rizal menambahkan pertemuan dengan parpol pengusung ini untuk semakin mengeksplorasi potensi yang dimiliki partai pengusung sehingga bisa bersinergi lebih baik ke depan.
Ketua Bappilu DPW PKS Sulsel, Asriadi Samad yang dikonfirmasi mengenai arah dukungan PKS di pilgub menyatakan sejauh ini DPP PKS belum menetapkan calon yang akan diusung. "Tapi bisa saja diklaim seperti itu. Tentunya dengan bermodal komunikasi yang dibangun selama ini. Kita berharap sebelum Ramadan ini sudah ada rekomendasi turun dari DPP," tandas Asriadi. (hamsah umar)

Sanusi Karateng Andalkan Mahasiswa


MAKASSAR, FAJAR--Calon bupati Wajo, Dr Sanusi Karateng percaya diri menghadapi momen pemilukada Wajo 2013 mendatang. Anggota DPRD Sulsel ini mengandalkan komunitas mahasiswa dan keluarganya sebagai modal utama meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya.
Politisi Demokrat Sulsel ini optimis kalangan mahasiswa dan keluarganya di Wajo akan memberikan support untuk menjadi bupati. Untuk mendekati komunitas mahasiswa juga sangat mudah bagi Sanusi, apalagi saat ini menjabat sebagai Ketua Yayasan Puangrimaggalatung Sengkang. Saat ini, tidak kurang dari 6.000 mahasiswa yang menimba ilmu di lembaga pendidikan terbesar di Sengkang ini.
"Itu belum termasuk alumni saya yang tentu masih memiliki hubungan emosional dengan saya. Bahkan saat saya melakukan wisuda sekitar 1.000 mahasiswa beberapa waktu lalu, ada ribuan warga hadir karena banyak keluarga mahasiswa yang hadir. Jalan di sekitar kampus bahkan macet hingga berjam-jam," tandas Sanusi, Rabu, 27 Juni.
Namun, Sanusi juga tidak mau terlalu over convidence dengan peluang meraih dukungan mahasiswa Puangrimaggalatung dan keluarganya di pemilukada Wajo mendatang. Dia menyakini tidak semua mahasiswanya tersebut akan mendukung.
Soal banyaknya kader Demokrat yang menatap pemilukada Wajo seperti mantan bupati Wajo Andi Asmidin, mantan Ketua DPRD Wajo Andi Asriadi Mayang, Andi Suryadi Belo, Ketua DPC Demokrat Wajo Rahman Rahim dan sejumlah tokoh lainnya, Sanusi optimis popularitas dan elektabilitasnya bisa bersaing. Apalagi, survei yang beredar akhir-akhir ini menempatkan Sanusi sebagai tokoh yang memiliki popularitas dan elektabilitas di urut kedua setelah incumbent, Burhanuddin.
Sanusi masih terus melakukan sosialisasi hingga pelosok desa di Wajo. Beberapa wilayah yang menjadi basisnya seperti Kecamatan Tempe, Sabbangparu, Pammana, Bola, dan Takkalala. Pada pileg lalu, Sanusi berhasil meraih suara hingga 15 ribu lebih untuk duduk di DPRD Sulsel.
Saat ini, sejumlah kalangan di Wajo mulai mewacanakan untuk memaketkan Sanusi dengan Ketua DPD PAN Wajo, Amran Mahmud. Paket ini dianggap punya peluang paling besar memenangkan pertarungan ketika bersatu. "Tapi kan itu hanya pendapat masyarakat yang berkembang," tandas Sanusi. (hamsah umar)                          

Elit PPP Merasa Dilecehkan


MAKASSAR, FAJAR--Perseteruan elit DPW PPP Sulsel belum berakhir. Pascakeluarnya SK DPP PPP yang merekomendasikan dukungan ke pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) sebagai cagub usungan PPP di pilgub mendatang, kekecewaan kader Kakbah kembali menyeruak.
Ini dipicu sikap elit DPW PPP Sulsel yang lebih awal membeberkan dukungan PPP untuk Sayang di pilgub kepada publik Sulsel dari pada pengurus DPW PPP Sulsel sendiri. Akibatnya, pengurus yang idealnya lebih awal tahu turunnya SK itu baru mengetahuinya setelah membaca di media. Kekecewaan kali ini muncul bukan karena cagub yang diusung PPP tidak seiring harapan kader, tapi lebih karena pengurus merasa tidak dilibatkan.
"Saya hampir setiap hari ada di Sekretariat DPW PPP Sulsel dan bertemu dengan Sekretaris (Muh Aras), tapi saya tidak pernah diberi tahu kalau SK itu sudah ada dari DPP. Jadi kami merasa kecewa dan dilecehkan karena sepertinya tidak mau dilibatkan," tandas Wakil Ketua DPW PPP Sulsel, H Mansur, Rabu, 27 Juni.
Sejatinya, sebelum diadakan konferensi pers soal dukungan PPP Sulsel itu, pimpinan PPP Sulsel harusnya terlebih dulu mengundang seluruh pengurus DPW PPP Sulsel untuk menyampaikan bahwa SK partai sudah terbit. Dengan cara seperti ini, pengurus merasa dihargai dan dilibatkan. Bahkan sampai saat ini, DPW PPP Sulsel belum mengundang pengurus untuk menindaklanjuti SK tersebut, termasuk membahas kapan akan diserahkan kepada Sayang.
"Saya ini sebenarnya pendukung Sayang di pilgub Sulsel, tapi dengan sikap teman-teman seperti ini saya kecewa karena tidak dihargai. Saya tidak tahu bagaimana anggapan teman-teman. Mestinya, pengurus DPW harus saling hargai dan jangan dikeluarkan kalau belum tahu pengurus," katanya.
Mansur juga menyesalkan pernyataan Wakil Ketua DPW PPP Sulsel, Taufik Zainuddin yang menyebut SK PPP ini sudah disosialisasikan kepada kader. "Mana itu sosialisasi, sebaiknya tidak asal ngomong. Bicara sosialisasi sementara teman-teman saja belum ada yang tahu," kata Mansur.
Selama ini, tradisi PPP begitu ada keputusan penting partai dari DPP, partai tidak membeberkannya sebelum mengundang semua pengurus. Dengan kondisi sekarang, kader PPP Sulsel seakan ingin dikagetkan dengan cara seperti itu. Mestinya PPP Sulsel meredam terus kekecewaan pengurus yang terjadi beberapa waktu lalu, bukan sebaliknya mengungkik kembali perasaan itu. (hamsah umar)

Adil Restui Irwan Dampingi Bandaso


MAKASSAR, FAJAR--Resmi mendukung mantan Kadisperindag Palopo, Lanteng Bustami sebagai cawali Palopo tidak menghalangi restu PDK terhadap kadernya maju bersama calon lain. 
Ini tentu saja bakal memuluskan niat Ketua Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Kota Palopo, Irwan Hamid menjadi pendamping Ketua DPD Golkar Palopo, Rahmat Masri Bandaso (RMB). Sejauh ini, PDK belum membuat regulasi yang melarang kadernya bertarung bersama calon lain pada saat partai sudah resmi ada yang diusung.
Ketua DPP PDK Sulsel, Adil Patu yang dikonfirmasi mengenai keinginan Irwan menjadi cawawali di Golkar merestui keinginan kadernya tersebut. "Sejauh ini kita memang belum ada larangan. Jadi kalau ada keinginan seperti itu, kita support saja," kata Adil, Rabu, 27 Juni.
Keinginan Irwan mendampingi RMB di pilwalkot Palopo 2013 mendatang sudah diketahui Adil sebelum Irwan mendaftar di Golkar Palopo. Irwan ternyata sudah minta izin kepada Adil Patu atas keinginannya itu. Lanteng yang diusung koalisi PDK dan PDIP sendiri sejauh ini belum menentukan pendampingnya, karena baik PDIP dan PDK memberi kuasa penuh bagi Lanteng untuk menentukan pendampingnya.
Lantas bagaimana sekiranya RMB menjatuhkan pilihan untuk menggandeng Irwan di pilwalkot Palopo mendatang?, Adil menegaskan bahwa posisi Irwan sebagai Ketua DPC PDK Palopo akan dipertimbangkan untuk diganti. Bahkan secara etika, Irwan mesti bersedia mundur sebagai ketua kalau berhasil dipinang RMB. "Itu kan soal etika karena partai sudah mengusung figur. Tentunya jalan terbaik adalah menunjuk ketua PDK Palopo yang baru," imbuh Adil Patu.
Keharusan agar Irwan menanggalkan statusnya sebagai Ketua DPC Palopo ini penting agar partai dan potensi yang dimiliki PDK Palopo dalam memperjuangkan calon yang diusungnya tetap fokus dan maksimal. Begitu juga kader tidak terpecah kalau sudah tidak menjadi ketua lagi. (hamsah umar)

Kamis, 28 Juni 2012

KPU-Panwaslu Garansi Pilgub Aman


MAKASSAR, FAJAR--Asumsi banyak pihak yang menyebut pilgub Sulsel rawan terjadi gesekan ditepis dua penyelenggara pemilu yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panwaslu Sulsel. Kedua lembaga ini bahkan menggaransi pilgub Sulsel 2013 akan berjalan damai.
Garansi penyelenggara pemilu ini ditegaskan saat tampil sebagai narasumber dalam workshop tentang pemilukada yang digelar Australia-Indonesia Electoral Support Program (AIESP) di Hotel Arya Duta, Rabu, 27 Juni.
Namun jaminan bahwa pilgub Sulsel akan berjalan damai itu dipersepsikan Panwaslu dan KPU Sulsel kalau semua pihak khususnya kandidat mematuhi rambu-rambu pilgub yang ada. Termasuk Daftar Penduduk Potensial Pemilih (DP4) yang akan dijadikan daftar pemilih tetap (DPT) akurat dan tidak bermasalah. Persoalan DPT dianggap sebagai salah satu ancaman kerawanan pelaksanaan pilgub Sulsel mendatang.
Bahkan dalam sesi dialog workshop ini, ada kekhawatiran DP4 untuk pilgub Sulsel ini didesain untuk memenangkan cagub tertentu. Di sinilah KPU Sulsel diharapkan kejelian dan ketelitiannya dalam melakukan pemutakhiran data pemilih.
Kalau pun ada yang melihat pilgub Sulsel rawan terjadi gesekan, KPU dan Panwaslu melihat kalau asumsi tersebut sebatas pandangan politik pengamat di daerah ini. Makanya, Panwaslu dan KPU juga minta agar pengamat politik di Sulsel tidak memberikan pandangan politik bombastik, seperti menyebut pilgub Sulsel rawan gesekan.
"Pilgub Sulsel itu tidak rawan. Hanya anggapan pengamat saja yang mengatakan seperti itu. Jadi kalau ada pengamat mau komentar, janganlah memberikan pandangan kalau kita ini sangat rawan. Pilgub Sulsel ini akan berjalan damai sepanjang DPT tidak bermasalah," tandas anggota Panwaslu Sulsel, Anwar.
Malah, Anwar melihat kerawanan terletak pada upaya pihak utamanya kontestan dan timnya untuk mengkambinghitamkan panwaslu sebagai ancaman kerawanan.Namun bagi panwaslu hal ini sudah menjadi resiko yang harus dihadapi di pilgub Sulsel mendatang. Apalagi jumlah anggota panwaslu sangat terbatas.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menambahkan bahwa pelaksanaan pilgub yang damai di Sulsel harus menjadi tugas dan tanggung jawab bersama. Khususnya bagaimana melakukan pencerdasan masyarakat untuk memilih dengan baik. "KPU hanya sebatas mengajak seperti apa teknis pemilihan. Adapun bagaimana memilih calon yang baik seperti memberikan pemahaman visi misi calon, KPU tidak sampai di situ," kata Jayadi.
Mengenai DPT, Jayadi berjanji proses pemutakhiran data penduduk di Sulsel akan dilakukan secara maksimal. Salah satu yang dilakukan adalah menempel setiap rumah di Sulsel tentang jadwal pemutakhiran data penduduk, begitu juga jumlah penduduk yang sudah terdaftar sebagai pemilih. "Sehingga tidak ada lagi alasan ada orang tidak terdaftar. Kecuali kalau orang itu memang tidak pernah kembali ke rumahnya," kata Jayadi. (hamsah umar)                                  

Kyai Alwiuddin: Amien Tak Pernah Inkonsisten


MAKASSAR, FAJAR--Kekecewaan kader Muhammadiyah Sulsel terhadap tudingan miring orang dekat Syahrul Yasin Limpo, Imam Mujahidin Fahmid terhadap deklarator PAN, Amien Rais berlanjut.
Setelah kader di level bawah bersuara, kini giliran Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sulsel, KH Muh Alwiuddin yang bersuara. Kyai ternama di Sulsel ini dengan tegas membantah asumsi Imam terhadap tokoh Muhammadiyah maupun PAN ini. Alwiuddin dalam catatan sejarah di Muhammadiyah maupun PAN tidak pernah tidak konsisten dengan apa yang disampaikan kepada masyarakat umum.
"Selama ini Pak Amien Rais tidak pernah tidak konsisten dengan apa yang disampaikan baik itu di Muhammadiyah maupun PAN sendiri," tandas Alwiuddin, Rabu, 27 Juni.
Sama dengan beberapa kader Muhammadiyah di daerah, Alwiuddin juga melihat tudingan yang dilontarkan sebagai bentuk pro kontra atas penegasan Amien untuk menjadi pendukung pasangan cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar. Saat hadir di Makassar dalam rangka menjadi saksi resepsi pernikahan Mirza-Oriza di Grand Clarion beberapa waktu lalu. Di tempat ini, Amien yang sempat melakukan pertemuan dengan Aziz Qahhar Mudzakkar menegaskan kesiapannya menjadi jurkam IA di pilgub Sulsel 2013 mendatang.
Bagi Kyai Alwiuddin, apa yang disampaikan Amien tersebut diyakini kebenarannya dan tidak mungkin lain dari yang disampaikan. Amien Rais yang dikenal sebagai tokoh reformasi malah akan jadi preseden buruk terhadap ketokohannya kalau kesiapan untuk menjadi jurkam IA yang disampaikan kepada warga Sulsel di hadapan Aziz, sekadar untuk menyenangkan hati Ilham-Aziz dan pendukungnya sementara waktu.
Penegasan Amien untuk menjadi jurkam IA di pilgub Sulsel itu, bahkan dinilai Kyai Alwiuddin sebagai isyarat PAN dan Demokrat akan berkoalisi, kendati selama ini sudah beredar fotokopi SK dukungan PAN ke pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang). "Yang namanya pro dan kontra kan memang selalu ada. Ya biasalah, apalagi PAN berkoalisi dengan Demokrat," tandas Kyai Alwiuddin.
Sebelumnya, DPW PAN Sulsel juga sudah mengancang-ancang akan menyerahkan dukungan PAN ke Sayang pada ajang rakerwil DPW PAN Sulsel yang digelar 30 Juni hingga 1 Juli mendatang. Belakangan, rencana rakerwil tersebut kembali diundur. "Rakerwil PAN yang semula kita jadwalkan diundur," tandas Ketua Panitia Rakerwil PAN Sulsel, Jamaluddin Jafar. (hamsah umar)                  

KPU Juga Desak Anggarannya Dicairkan


*Juga Pilih Berutang 

MAKASSAR, FAJAR--Keterlambatan pencairan anggaran pilgub Sulsel tidak hanya dirasakan anggota panwaslu Sulsel, tapi juga Komisi Pemilihan Umum (KPU) se-Sulsel. Pemprov Sulsel saat ini masih sebatas berkutit pada proses administrasi pencairan anggaran yang disiapkan dalam bentuk hibah ini.
Terlambatnya pencairan anggaran KPU untuk pilgub Sulsel ini bahkan sudah banyak dipertanyakan anggota KPU kabupaten/kota di Sulsel. Apalagi, satu bulan lalu mereka sudah mewanti-wanti pemprov Sulsel agar pencairan anggaran pilgub untuk KPU sudah harus dilakukan sebelum tahapan pilgub dimulai. Nyatanya setelah tahapan pilgub resmi dimulai Rabu, 27 Juni, anggaran KPU yang disiapkan hingga mencapai Rp319 miliar ini belum sepersenpun bisa dicairkan.
Adanya keluhan dan desakan agar anggaran KPU segera dicairkan ini diakui Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas. Dalam pertemuan terakhir anggota KPU Sulsel Selasa lalu, anggota KPU se-Sulsel masih terus mempertanyakan persoalan pencairan anggaran pilgub.
"Teman-teman dari daerah yang mempertanyakan ke saya soal itu. Memang belum ada yang cair karena anggaran untuk KPU daerah kan dari KPU Sulsel juga. Kita maklumi saja karena katanya ada proses administrasi. Ini yang harus kita hargai," tandas Jayadi saat ditemui di Hotel Arya Duta Makassar, Rabu, 27 Juni.
Sama dengan Panwaslu, KPU Sulsel juga terpaksa harus menalangi terlebih dahulu biaya operasional KPU dengan menggunakan dana pribadi atau memilih berutang kepihak lain. "Kita talangi saja dulu yang penting administrasinya lengkap. Kalau sudah ada dana yang cair baru kita bayar," imbuh Jayadi.
Saat ini, KPU Sulsel memang sudah mulai sibuk seiring tahapan pilgub yang sudah dimulai seperti rekruitmen anggota PKK dan PPS se-Sulsel. Ketua KPU Makassar, Misna Hasan tidak menampik mendesaknya kebutuhan anggaran KPU saat ini. Bahkan untuk mengumumkan jadwal pendaftaran dan persyaratan yang diperlukan untuk mendaftar anggota PPK dan PPS, KPU merasa kesulitan. "Tidak ada anggaran karena belum cair," kata Misna.
Sebelumnya, keluhan atas lambatnya pencairan anggaran pilgub juga disampaikan Panwaslu Sulsel, hingga mengakibatkan lembaga pengawas ini harus berutang ke sana-sini untuk memenuhi biaya operasional utamanya saat proses rekruitmen calon anggota panwaslu kabupaten/kota di Sulsel.   (hamsah umar)                      

Sosialisasi IA, 16 Parpol Tancap Gas


MAKASSAR, FAJAR--Setelah memastikan dukungan ke pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di pilgub Sulsel, 16 partai politik koalisi parlemen dan nonparlemen mulai memanaskan mesin politik dan tancap gas untuk memenangkan Semangat Baru di pilgub mendatang.
Sejauh ini, parpol pengusung IA sudah aktif menyosialisasikan pasangan nasionalis-religius di masyarakat utamanya konstituen masing-masing parpol. Seperti dikemukakan Ketua Tim Pemenangan Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) dan Humas PPDI, Andi Mukhlis Amir, menyebutkan kalau partainya sudah konsolidasi hingga level bawah.
Partai  besutan besan Amin Syam, Andi Degong Abubakar menyebut konsolidasi partai pengusung yang berada di bawah naungan Rumah Rakyat yang dihelat Di Hotel Singgasana Makassar hari ini hanya penajaman. PPDI yang mengatrol satu kursi di DPRD Sulsel dan tujuh kursi di kabupaten/kota ini sudah melakukan konsolidasi hingga level bawah.
Begitu juga Partai Bintang Reformasi (PBR) Sulsel. Pemilik satu kursi di parlemen Sulsel dan 25 legislator kabupaten/kota ini menilai konsolidasi yang dihelat nantinya untuk mempertajam lagi gerakan yang sudah dilakukan saat ini. Sebab, aksi kader untuk memenangkan duet yang berakronim IA ini sudah berjalan pascamusyawarah kerja wilayah yang dihadiri Ketua Umum DPP PBR, Bursah Zarnubi.
"Semua kader harus tunduk pada keputusan partai dan bekerja maksimal memenangkan IA," kata Ketua DPW PBR Sulsel, Nurhasan.
Tim Pejuang IA akan menggelar rapat koordinasi partai koalisi Rumah Rakyat, yang bertempat di Palu Roim Hotel Singgasana. Adapun 16 partai politik yang sudah pasti berada di Rumah Rakyat masing-masing Demokrat, PBR, PBB, PKB, PPDI, RepublikaN, PSI, PPNUI PPPI, PPI, Pelopor, PNI Marhaenisme, PPRN, PIB, Pelopor, dan PKPB.
Ketua Bidang Komunikasi Publik Demokrat Sulsel, Syamsul Rijal mengatakan, pertemuan partai koalisi ini merupakan yang pertama pascaterbitnya rekomendasi masing-masing partai pengusung.  Agenda utamanya yakni konsolidasi potensi pemenangan sehingga bisa sinergis semua unsur dan elemen tim pemenangan Rumah Rakyat.
"Nanti akan ada pembagian tugas masing-masing partai sesuai potensi dan sumber daya masing-masing," kata legislator PDK Makassar periode 2004-2009 ini. (hamsah umar)

Rabu, 27 Juni 2012

Anggaran Belum Cair, Panwaslu Berutang


MAKASSAR, FAJAR--Alokasi anggaran yang diberikan Pemprov Sulsel kepada Panwaslu Sulsel sebesar Rp50 miliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2012, tidak menjamin pencairan anggaran itu berjalan mulus.
Bahkan, hingga sebulan lebih anggota Panwaslu Sulsel dilantik bahkan harus keliling daerah melakukan perekrutan calon anggota panwaslu di 22 kabupaten/kota di Sulsel, dana yang disiapkan untuk operasional Panwaslu ini belum cair. Akibatnya, operasional panwaslu selama ini terpaksa menggunakan dana pribadi hingga memilih berutang dari pihak lain.
"Sampai saat ini anggaran Panwaslu Sulsel belum ada yang cair. Semua operasional panwaslu kita peroleh dengan cara patungan sesama anggota panwaslu. Lainnya kita pinjam dari pihak lain," tandas anggota Panwaslu Sulsel, Anwar, Selasa, 26 Juni.
Ketua DPRD Sulsel, HM Roem yang menerima kunjungan dan curhat anggota panwaslu Sulsel sehari sebelumnya, juga membenarkan informasi yang disampaikan panwaslu kalau dana yang disiapkan sebesar Rp50 miliar belum ada yang cair. "Kita apat informasi kalau anggaran panwaslu Sulsel belum cair," tandas Roem.
Roem memang melakukan pertemuan dengan tiga anggota Panwaslu Sulsel di DPRD. Pertemuan memang hanya membahas mengenai persoalan anggaran Panwaslu Sulsel, baik yang sudah dialokasikan dalam APBD 2013 maupun usulan penambahan anggaran sebesar Rp40 miliar. Total alokasi anggaran yang dibutuhkan panwaslu Sulsel pada pilgub mendatang diperkirakan mencapai Rp90 miliar.
Roem pun meminta pihak terkait agar berusaha sedapat mungkin mempercepat proses pencairan anggaran yang dialokasikan untuk Panwaslu Sulsel. Apalagi, seingat Roem, alokasi anggaran untuk panwaslu Sulsel sebesar Rp50 juta yang sudah tersedia itu satu paket dengan anggaran KPU Sulsel. Roem berharap persoalan anggaran panwaslu ini tidak begitu lama tersendat di pemprov.
Selama ini, anggaran yang digunakan panwaslu untuk kegiatan operasional termasuk penjaringan calon panwaslu kabupaten/kota hanya bersumber dari dana kesekretariatan panwaslu. "Tapi sebenarnya kan kalau sudah dari sekretariat, itu juga sudah merupakan dana dari pemprov," kata Roem.
Mantan bupati Sinjai dua periode ini pun minta agar Komisi A DPRD Sulsel sesegera mungkin melakukan rapat koordinasi dengan Panwaslu Sulsel maupun pihak terkait lainnya, dalam rangka membahas persoalan anggaran panwaslu baik yang saat ini belum bisa dicairkan maupun yang diusulkan sebagai anggaran tambahan. (hamsah umar)    
     

KH Jalaluddin: Saya Sendiri Tidak Bisa Nilai Amien


*Soal Tudingan Amien Inkonsisten

MAKASSAR, FAJAR--Tudingan negatif orang dekat Syahrul Yasin Limpo, Imam Mujahidin Fahmid yang menegaskan Amien Rais negarawan yang tidak konsisten tidak hanya melukai kader Muhammadiyah, juga menimbulkan kontroversi di ormas Islam ini.
Sejak tudingan tersebut mencuat, banyak kader Muhammadiyah yang menyoal dan menanggapi tudingan terhadap tokoh Muhammadiyah ini. Ketua Muhammadiyah Makassar, KH Jalaluddin Sanusi mengakui munculnya kontroversi terkait penilaian Amien Rais sebagai tokoh inkonsisten. Jalaluddin mengaku banyak mendapat SMS dari kader Muhammadiyah yang mempersoalkan penilaian tersebut.
"Ada banyak SMS yang masuk ke telepon saya mengenai penilaian itu. Cuma saya tidak terlalu mau merespons itu. Pastinya itu telah melahirkan kontroversi di kader Muhammadiyah," ujar Jalaluddin, Selasa, 26 Juni.
Sebagai orang Muhammadiyah bahkan memimpin ormas ini di Makassar, Jalaluddin menandaskan dirinya tidak memiliki kapasitas untuk menilai seperti apa ketokohan Amien Rais apalagi kalau sampai harus menilainya tokoh yang punya perilaku negatif. "Saya tidak bisa menilai seperti apa Amien Rais. Cuma ingin saya katakan bahwa dia tokoh nasional dan tokoh di Muhammadiyah," tandas Jalaluddin.
Kendati banyak disoal kader, Muhammadiyah Makassar mengaku belum mengambil sikap atas tudingan Imam tersebut. Ormas Islam ini terkesan memaklumi tudingan Imam dengan alasan penilaian seseorang terhadap seorang tokoh bisa berbeda-beda. Bergantung kapasitas orang dalam menilai ketokohan seseorang, apalagi kalau sudah diiringi kepentingan politik.
"Kadang-kadang karakteristik orang yang berada di dalam politik sulit untuk diprediksi. Karena faktor kepentingan terkadang sangat mempengaruhi. Tapi saya sendiri melihat Amien tidak seperti itu (inkonsisten)," tambahnya.
Sesepuh Muhammadiyah Sulsel, Baharuddin Pagim yang dikonfirmasi terpisah memilih tidak mau mengomentari tudingan tersebut. "Saya tidak bisa komentari pernyataan politik seperti itu," kata Baharuddin. (hamsah umar)  
                   
   

Luthfi: Jangan Ciderai Pilgub Sulsel


*Dukung Sayang di Pilgub 2013

MAKASSAR, FAJAR--Batal maju di pilgub Sulsel 2013 mendatang, mantan bupati Luwu Utara, Luthfi A Mutty masih setia mendukung pasangan petahana, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang).
Isyarat tetap mendukung Sayang ini disampaikan Luthfi saat makan siang bersama dengan Syahrul di RM Bahari, Selasa, 26 Juni. Kepada wartawan, Luthfi menegaskan bahwa dirinya adalah sosok yang setia dan tidak mudah untuk mengalihkan dukungan. "Saya sudah puluhan tahun merokok dan tidak pernah ganti rokok. Jadi saya itu orangnya setia. Silahkan teman-teman terjemahkan sendiri," tandas Luthfi.
Staf wapres RI ini bercerita bahwa pada pilgub 2007 lalu, dia yang tidak memiliki hubungan kepartaian dengan Syahrul tapi mampu mengantar Sayang pemenang mutlak di Lutra.  Luthfi berkeyakinan kemenangan Sayang di pilgub 2013 mendatang di Lutra lebih besar dari capaian pilgub sebelumnya, karena bupati Lutra juga memimpin Golkar.
"Angka kemenangan Sayang di Lutra nanti harusnya naik, karena bupati di sana juga orang Golkar. Dalam artian bahwa capaian di pilgub lalu harus lebih baik mendatang," tandas Luthfi.
Lantas seperti apa kerja politik yang menjadi kontribusi Luthfi terhadap Sayang?, dia mengaku sudah sulit untuk bekerja all out mendukung Sayang karena dirinya lebih banyak berada di Jakarta. Begitu juga tidak ada niat untuk membentuk tim untuk Sayang mengingat posisinya sebagai seorang PNS.
Kalau pada pilgub lalu Luthfi all out memenangkan Sayang, maka pada pilgub mendatang dia sebatas memberikan dukungan terhadap paket ini. Apalagi, dirinya tidak memiliki lagi otoritas terhadap warga Lutra. Sehingga siapa pun yang terpilih nantinya, dia berharap kandidat bisa saling menghargai . Begitu juga berharap gubernur yang terpilih bisa bertanggung jawab dalam memberikan kontribusi terhadap bangsa.
"Yang terpenting lagi jangan membuat pilgub Sulsel tercederai. Saya mengajak semua kandidat untuk saling menghargai, sehingga pilgub Sulsel ini berjalan damai," imbuh Luthfi.
Mendapat dukungan dari mantan bupati Lutra ini, Syahrul mengaku sejak awal menyakini tidak akan ditinggalkan oleh teman dekatnya ini. "Pemikiran politik saya dengan Luthfi juga sama, yaitu bagaimana membangun kesejahteraan masyarakat, Begitu juga pemerintahan yang baik yang tujuannya bukan untuk kekuasaan," kata Syahrul.
Soal harapan agar pilgub Sulsel tidak diciderai, Syahrul menambahkan bahwa kandidat dan timnya harus santu dan beretika dalam berpolitik, utamanya bagaimana menghindari hal-hal yang menyinggung sara. "Jangan kita pernah menyinggung sara," imbuhnya. (hamsah umar)  
                         

Pendaftaran Cagub Ditetapkan 9-15 September


*Rekrut PPK/PPS Dimulai

MAKASSAR, FAJAR--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel menetapkan jadwal pendaftaran calon gubernur Sulsel berlangsung 9-15 September atau tersisa dua bulan lebih.
Sementara bagi calon perseorangan, berdasar ketentuan undang-undang mereka sudah harus menyerahkan dokumen dukungan ke KPU 29 hari sebelum jadwal pendaftaran cagub dimulai. Dengan demikian, calon independen yang ingin bertarung di pilgub Sulsel sudah harus menyerahkan dukungan KPT ke KPU mulai 10-14 Agustus, untuk selanjutnya diverifikasi oleh KPU.
Anggota KPU Sulsel, Ziaur Rahman menyatakan KPU saat ini sudah meminta daftar agregat kependudukan per kecamatan ke pemprov Sulsel. Ini akan menjadi acuan bagi KPU menentukan jumlah dukungan minimal yang dibutuhkan calon perseorangan di pilgub Sulsel mendatang.      
Sejauh ini, belum ada cagub independen yang mencuat begitu juga yang melakukan komunikasi dengan KPU Sulsel. Pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) banyak diperkirakan akan bertarung lewat jalur independen, kendati pasangan ini masih tetap yakin akan bertarung dengan dukungan partai politik. Di pihak lain, baru Gerindra yang pasti mengusung pasangan ini.  
Untuk tahapan pilgub Sulsel sendiri, KPU resmi memulai tahapan pada Rabu, 27 Juli. Untuk tahapan awal ini, KPU Sulsel dan kabupaten/kota sudah harus melakukan penjaringan anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS). "Besok masyarakat yang ingin menjadi anggota PPK dan PPS sudah bisa mendaftar di KPU masing-masing," kata anggota KPU Sulsel, Ziaur Rahman, Selasa, 26 Juni.
Ketua KPU Makassar, Minas Hasan yang ditemui di KPU Sulsel menambahkan penjaringan anggota PPK dan PPS untuk wilayah Makassar diharapkan berjalan sesuai harapan.
Kemarin, KPU Sulsel mengumpulkan ketua-ketua KPU se-Sulsel dalam rangka rapat koordinasi dimulainya tahapan pilgub Sulsel. Rapat koordinasi ini diisi dengan dialog dengan Kepala BPKP Sulsel, Hamonangan Simarmata.
Usai berdialog dengan anggota KPU Sulsel, Hamonangan menyebutkan bahwa ketentuan mengenai pemberian honor anggota KPU di pilgub Sulsel belum ada. Kendati begitu, pemberian honor kepada anggota KPU merupakan hak penyelenggara. "Adapun bagaimana besarannya itu harus menganut hal sewajarnya," tandas Hamonangan. (hamsah umar)        

Ni'matullah: Demokrat Peduli Warga Luwu


MAKASSAR, FAJAR--Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah mengklaim partainya memiliki kepedulian terhadap tokoh atau warga Luwu Raya untuk diberi peran dalam pemerintahan.
Klaim bahwa partai berlambang Mercy ini peduli dengan tokoh Luwu Raya cukup beralasan. Pasalnya pada kabinet Indonesia Bersatu II, setidaknya ada putra Luwu Raya yang diberi kepercayaan Demokrat untuk menjadi menteri. Salah satunya adalah Menteri Koperasi dan UKM, Syarifuddin Hasan, begitu juga Menteri Kehakiman dan HAM, Amir Syamsuddin. "Nanti Demokrat yang menjadi partai penguasa baru banyak orang Luwu yang jadi menteri," kata Ni'matullah.
Karenanya, pada pilgub Sulsel 2013 mendatang, Demokrat yang akan mengusung Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin berpasangan Aziz Qahhar Mudzakkar sangat pantas ketika warga Luwu Raya mendukung pasangan nasionalis-religius ini. Belum lagi, Aziz yang saat ini menjabat sebagai anggota DPD RI asal Sulsel juga merupakan putra kelahiran Luwu Raya.
"Sehingga kalau pada pilgub 2013 nanti pasangan Ilham-Aziz bulat dan memperjuangkan kemenangan pasangan ini, saya kira sangat pantas dilakukan, karena Demokrat sendiri cukup peduli dengan orang-orang luwu," tandas Ni'matullah.
Selain di jajaran menteri, mantan bupati Luwu Utara, Luthfi A Mutty juga mendapat peran strategis sebagai staf ahli wakil presiden RI. Pasangan Ilham-Aziz sendiri sejauh ini berkomitmen untuk memberikan perhatian kepada masyarakat Luwu Raya, khususnya dalam hal pemerataan pembangunan atau alokasi anggaran secara merata termasuk untuk Luwu Raya.
Harapan agar warga Luwu Raya solid mendukung pasangan Ilham-Aziz ini juga sering didengungkan elit Demokrat di Luwu Raya, dimana menurutnya sudah saatnya Wija to Luwu bersatu untuk memenangkan putra Luwu di pilgub Sulsel mendatang. Kekalahan yang dialami Aziz pada pilgub sebelumnya di kampung sendiri harus jadi pelajaran untuk lebih solid mendukung sesama orang Luwu.
Untuk mematangkan strategi dan kerja politik pasangan IA di pilgub Sulsel bersama partai pengusung, Demokrat dan belasan pengusung IA akan melakukan pertemuan yang akan digelar Kamis, 28 Juni. Salah satu sasaran yang ingin dicapai adalah untuk mengsinergikan kerja politik yang dilakukan tim pejuang IA dengan tim partai pengusung. (hamsah umar)              

Cabup Takalar Tonjolkan Kesederhanaan


*Saat Daftar di KPU

MAKASSAR, FAJAR--Menonjolkan sosok kesederhanaan saat mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Takalar, menjadi pilihan pasangan cabup/cawabup Takalar. Mereka mereka akan menonjolkan kesederhanaan dengan cara berjalan kaki ke KPU.
Pasangan cabup Takalar, A Makmur Sadda-Nashar Baso (AMAN) yang dijadwalkan mendaftar di KPU Takalar, Rabu, 27 Juni adalah salah satu pasangan cabup yang memilih akan jalan kaki saat datang mendaftar di KPU. Pasangan ini bakal berangkat dari rujab wakil bupati Takalar ke kantor KPU Takalar. AMAN akan mendaftar di KPU sekitar pukul 11.30 Wita.
"Karena jaraknya hanya sekitar 300 meter dari rujab ke KPU, kita memilih untuk jalan kaki bersama rombongan," tandas Ketua DPC PPP Takalar, Nurdin HS, Selasa, 26 Juni.
Saat mendaftar di KPU, Nurdin menyebut pasangan ini hanya akan diantar oleh tokoh masyarakat, tim, dan kader partai lainnya. Pasangan ini memilih lebih menghadirkan tokoh masyarakat berpengaruh di Takalar untuk mendampingi AMAN mendaftar di KPU. Ini dilakukan untuk memperlihatkan bahwa pasangan ini mendapat dukungan dari tokoh masyarakat Takalar yang berpengaruh.
"Kita tidak ingin mengerahkan massa, apalagi kantor KPU juga kecil sehingga khawatir malah terganggu. Namun tokoh dan tim yang akan antar ke KPU bisa mencapai ratusan orang," tandas Nurdin.
Pasangan yang diusung Golkar, Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim (Bur-Nojeng) yang menjadwalkan mendaftar di KPU Kamis, 28 Juni besok juga akan memperlihatkan kesederhaan pasangan calon. Bur-Nojeng dan pendukungnya juga memilih jalan kaki dari kantor DPD Golkar Takalar ke KPU. Jarak kantor Golkar dan KPU juga lebih dekat karena hanya berkisar 100 meter. Sehingga kalau memilih naik kendaraan malah bisa mengganggu arus lalu lintas di sekitarnya.
Ketua Bappilu DPD Golkar Takalar, Muhiddin Tiro menandaskan pengerahan massa saat pendaftaran juga tidak dilakukan Bur-Nojeng. Kalau pun ada massa sebatas kader Golkar yang diperkirakan hanya berkisar 500 orang. Pengerahan massa kata dia baru akan dilakukan saat kampanye mendatang.
Pascadeklarasi, pasangan Bur-Nojeng saat ini fokus mempersiapkan diri secara matang untuk mendaftarkan diri ke KPU sebagai pasangan calon. "Tapi kegiatan rutin seperti melakukan pertemuan dan sosialisasi di masyarakat tetap intens kita lakukan. Apalagi semakin banyak undangan masyarakat ke kita," tandas Muhiddin. (hamsah umar)

Selasa, 26 Juni 2012

Mangungsidi Pilih Perseorangan di Bone


*Ikuti Jejak Irsan

MAKASSAR, FAJAR--Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan Pemprov Sulsel, Andi Mangungsidi Massarappi bakal mengikuti jejak putra bupati Bone Andi Idris Galigo, Andi Irsan Idris untuk bertarung melalui jalur independen di pemilukada Bone 2013 mendatang.
Keinginan untuk maju melalui jalur perseorangan ini bakal dilakukan Mangungsidi setelah melihat peluangnya melalui jalur partai politik cukup berat. Partai yang selama ini diharapkan memberi dukungan sudah memastikan calon bupatinya misalnya PDK Bone, yang juga pernah mengusung Mangungsidi di pemilukada sebelumnya.    
Keinginan untuk maju melalui jalur perseorangan ini pertama kali disampaikan Mangungsidi saat melakukan silaturahmi dengan warga di Desa Samaenre, Kecamatan Tonra dan Kecamatan Salomekko. Mangungsidi menggarap wilayah Bone Selatan dua hari terakhir Sabtu-Minggu.
Tim pemenangan Mangungsidi, Andi Suardi Mandang mengatakan sambil melakukan lobi politik dengan partai yang belum memiliki calon bupati, tim pendukung juga bergerak untuk mengumpulkan dukungan KTP dari warga di daerah ini. Setidaknya, sudah ada sekitar 20 ribu KTP yang berhasil dikumpulkan cabup Bone yang berasal dari birokrat ini.
"Keinginan untuk maju diusung partai politik tetap ada karena itu juga masih berpeluang. Kalau pun pada akhirnya tidak ada partai yang bisa dikendarai, kita sudah siap dengan pilihan alternatif untuk maju lewat independen. Ini harus tetap kita lakukan karena masyarakat Bone juga sangat mendukung Mangungsidi untuk bertarung menjadi bupati," tandas Suardi, Minggu, 24 Juni.
Partai yang selama ini masih diincar Mangungsidi seperti PBB, Hanura, PPP, dan PIS. Kendati PPP Bone condong mendukung Andi Baso Fahsar Padjalangi-Ambo Dalle, Suardi mengaku tetap membangun komunikasi dengan partai berlambang Kakbah ini.
Saat melakukan sosialisasi di Tonra dan Salomekka, sejumlah kepala desa juga ikut hadir. Bahkan pada saat itu, warga ramai-ramai mengumpulkan fotokopi KTP sebagai wujud dukungan terhadap Mangungsidi. (hamsah umar)
     

Boediono Sebatas di Baddoka


MAKASSAR, FAJAR--Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulsel di Baddoka, Kecamatan Biringkanaya Makassar dipastikan dihadiri Wapres RI, Boediono. Pesawat yang ditumpangi Boediono dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sekira pukul 09.00 Wita.
Berdasar jadwal yang telah ditetapkan BNN dan Pemprov Sulsel, Boediono serta gubernur dan wagub Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang mengikuti upacara pengingatan HANI di Baddoka sekira pukul 10.00 Wita. Selama berada di Makassar, Boediono tidak sampai masuk pusat kota Makassar, tapi semua kegiatan yang berkaitan dengan peresmian kantor secara simbolis dilakukan di Baddoka.
Biro Humas Pemprov Sulsel, Baddar yang dikonfirmasi tadi malam menyebutkan bahwa berdasar agenda yang diterima pemprov, Boediono akan meresmikan pembangunan kantor BNN Sulsel di Baddoka, kantor BNN Makassar di Mariso. "Hanya itu kegiatannya besok, kalau ada peresmian proyek, sebatas dilakukan secara simbolis di Baddoka," kata Baddar.
Boediono sendiri diagendakan berada di Makassar hanya sekitar 3 jam, karena sekira pukul 12.00 Wita, mantan gubernur Bank Indonesia ini sudah harus bertolak ke Jakarta. Sejauh ini, belum ada agenda Boediono akan menginjakkan kaki di pusat kota Makassar. Selama berada di Makassar wapres sebatas berada di pinggiran kota Makassar yakni Baddoka. "Tidak sampai masuk kota," kata Baddar.
Para pejabat Sulsel termasuk anggota DPRD Sulsel juga diundang untuk menghadiri peringatan anti narkoba di Baddoka ini. Hanya saja, tidak diketahui siapa saja pejabat dari pusat termasuk BNN pusat yang menyertai kunjungan wapres ke daerah ini.    
Kendati tidak sampai masuk di jantung kota Makassar, kedatangan Boediono di Makassar tetap dijaga ketat oleh aparat kepolisian dan TNI. Ribuan personil TNI dan polri dikerahkan untuk mengamankan kedatangan wapres ini. Apalagi, aktivis mahasiswa di Makassar memang selama ini dikenal anti terhadap Boediono. Tidak heran sehari sebelum kedatangannya, sejumlah mahasiswa seperti di UMI sudah menggelar aksi unjuk rasa menolak kedatangan wapres.
Aparat yang dikerahkan melakukan pengamanan kedatangan wapres sudah siap menindak mahasiswa yang melakukan demo, utamanya pada jalur yang akan dilalui wapres seperti di persimpangan lima bandara maupun jalur lain yang akan dilalui. Namun aparat tidak menyoal mahasiswa demo dalam jumlah besar kalau sekadar dilakukan depan kampus atau flyover.
Kepala BNN Sulsel, Kombes Richard Nainggolang yang coba dikonfirmasi terpisah mengenai agenda Boediono di Makassar juga mengakui kalau Boediono hanya akan menghadiri kegiatan yang ada di Baddoka. "Rencana hanya menghadiri peringatan HANI di Baddoka," tandas Richard. (hamsah umar)    

Tiga Menteri Hadiri Deklarasi IA


*Jadwal Ditetapkan 28 Juni

MAKASSAR, FAJAR--Tiga menteri dari jajaran partai Demokrat dijadwalkan menghadiri deklarasi Semangat Baru bersapa parpol koalisi, yang dipersiapkan berlangsung Juli mendatang.
Ketiga menteri yang berasal dari Sulsel ini masing-masing Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan,Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng, dan Menteri Kehakiman dan HAM, Amir Syamsuddin. "Menteri dari Demokrat yang dari Sulsel sudah pasti kita minta datang saat deklarasi," ujar Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah, Senin, 25 Juni.
Deklarasi pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) bersamaa partai pengusung sejauh ini memang belum ditentukan tanggal dan tempat pastinya. Namun, rencana deklarasi ini sudah akan dibahas dan ditetapkan dalam pertemuan partai pengusung Kamis, 28 Juni. "Kita sudah bahas seperti apa teknis pelaksanaan deklarasi," kata Ni'matullah.
Demokrat sebagai partai pengusung utama IA bertekad untuk melibatkan partai pengusung mulai dari perencanaan deklarasi hingga pelaksanaan. Demokrat tidak ingin sekadar menggalang koalisi tapi memastikan semua partai ambil peran dalam deklarasi ini. Setidaknya ada belasan partai yang berada di belakang IA baik parlemen maupun nonparlemen. Partai pengusung antara lain Demokrat, PBB, PBR, PKB, PPDI, RepublikaN, dan sejumlah partai nonparlemen.
Selain dihadiri tiga menteri, Ketua Umum DPP Demokrat, Anas Urbaningrum serta enam anggota DPR RI Demokrat asal Sulsel masing-masing Dr Nizar, Andi Timo Pangerang, Jafar Hafsah, Gaffar Patappe, Reza Ali, dan Bahrun Daido juga dipastikan hadir. Bahkan, legislator Demokrat yang berkiprah di senayan ini diharapkan bisa menjadi jurkam pasangan IA di pilgub nantinya.
Selain membahas mengenai agenda deklarasi dan persiapannya, pertemuan Demokrat dengan partai koalisi ini juga dimaksudkan untuk membangun soliditas koalisi partai menghadapi pilgub. Partai pengusung IA diharapkan mampu mampu menjual program yang ditawarkan pasangan IA di masyarakat.
"Kita ingin mengsinergikan semua program yang akan dijalankan pasangan IA dengan semua partai pengusung. Sehingga kerja-kerja politik yang dilakukan tim termasuk partai pengusung lebih maksimal dalam memenangkan Ilham-Aziz dalam pertarungan," tandas Ketua Devisi Komunikasi dan Publikasi DPD Demokrat Sulsel, Syamsu Rizal. (hamsah umar)        
   

Ical: Imam Tak Pantas Nilai Kenegarawanan Amien


MAKASSAR, FAJAR--Pernyataan mantan juru bicara Sayang, Imam Mujahidin yang menilai deklarator PAN, Amien Rais sebagai tokoh negarawan yang inkonsistem disesalkan kubu Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA).
Sebagai mantan jubir yang juga kembali disiapkan menjadi jubir Sayang di pilgub Sulsel 2013, Imam tidak sepantasnya menilai kenegarawanan Amien Rais. Bahkan pernyataan tersebut dianggap sebagai bentuk ketidaktahuan Imam terhadap sejarah perjalanan bangsa.    
Kordinator Tim Media Ilham-Aziz, Syamsu Rizal bahwa penilaian Iman tersebut sangat tidak berdasar. "Orang yang mempertanyakan kenegarawan Pak Amien, adalah orang yang tidak tahu sejarah," tegas Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal.
Amien Rais yang saat ini merupakan Ketua Majelis Pertimbangan DPP PAN adalah  pelopor reformasi bersama mahasiswa pada tahun 1998 silam. Dia juga mantan mantan Ketua Muhammadiyah dan juga tokoh yang paling konsisten dalam melawan hegamoni resim orde baru. "Jadi sangat tidak  wajar seorang Imam menilai ke negarawanan  Pak Amien. Memangnya Imam itu siapa dan apa kontribusinya terhadap bangsa ini dibanding Pak Amien Rais," kata Ical memberikan tanggapan.
Sebelumnya, Amien Rais mengumumkan sikap politiknya terhadap pemilihan gubernur di Sulsel ketika berada di Makassar. Mantan Ketua MPR ini secara tegas menyatakan mendukung  dan siap untuk tampil sebagai juru kampanye pasangan Ilham-Aziz.
Sikap politik dari Amin Rais ini pun membuat kubu Sayang gerah dan menyebut Amin sebagai negarawan yang inkosisten. Dalam tinta sejarah bangsa kita, langkah - langkah politik Pak Amien selalu dilandasi dengan pemikiran-pemikiran rasional tanpa ada kesan basa basi. Termasuk ketika memutuskan tampil terdepan mengawal pergerakan mahasiswa untuk meruntuhkan resim Soeharto yang telah berkuasa 32 tahun lamanya.
"Pun sama halnya ketika memandang momen pilgub di Sulsel, beliau tidak mungkin mengeluarkan pernyataan yang ngawur dan dianggap  basa - basi. Keputusan Pak Amien untuk mendukung IA pasti karena ada sesuatu yang salah dan perlu segera dilakukan perubahan di Sulsel," lanjut Ical.
Sementara Iman mengaku tidak bermaksud menyerang diri pribadi Amien dengan menyebutkan bahwa pendiri PAN tersebut adalah negarawan yang inkonsisten. "Tapi saya menyerang kondisi atau gerakan perpolitikan yang ada dan kemudian membuat Amien Rais semakin jauh dari rakyat," kata Imam dalam rilisnya.
Dia mengakui sosok Amien adalah tokoh nasional, tokoh agama, dan tokoh reformasi. Jadi, idealnya Amien tidak milik siapa-siapa, tapi milik seluruh masyarakat di Indonesia. Karena mantan Capres 2004 silam ini adalah salah satu sosok perekat bangsa. "Makanya di luar logika dan nalar kami ketika Pak Amien ingin kembali bermain politik praktis," kata Imam.
Pernyataannya dirinya sekadar sebuah pengandaian jika memang Amien ikut bermain di rana politik praktis dan berkelas lokal di Sulsel. "Saya yakin Pak Amien tidak akan melakukan hal itu. Karena beliau adalah tauladan kami, beliau adalah perekat bangsa ini, beliau adalah tokoh yang benar-benar ditokohkan," terang Imam. (hamsah umar)

Panwaslu Curhat ke Roem Soal Anggaran


MAKASSAR, FAJAR--Di tengah kesibukannya menyeleksi calon anggota panwaslu kabupaten/kota di Sulsel, anggota Panwaslu Sulsel menyempatkan diri menemui Ketua DPRD Sulsel, HM Roem. Pengawas pilgub ini memperkenalkan diri sekaligus curhat mengenai anggaran panwaslu mendatang.
"Kami datang melakukan audience dengan DPRD Sulsel untuk memperkenalkan diri. Selain itu, kita juga bahas soal anggaran untuk Panwaslu Sulsel," tandas anggota Panwaslu Sulsel, Anwar, Senin, 25 Juni.
Anggota panwaslu Sulsel yang menemui Roem masing-masing Ketua Panwaslu Sulsel, Supriyanto, Anwar serta Nur Setiawati (anggota). Dalam pertemuan ini, Roem berjanji untuk membackup usul anggaran yang diajukan Panwaslu Sulsel ke pemprov dalam rangka memperlancar tugas dan fungsi anggota panwaslu. Untuk pilgub Sulsel, lembaga pengawas pemilu ini mengusulkan anggaran sebesar Rp90 miliar.
Roem berjanji segera meminta Komisi A DPRD Sulsel untuk mengagendakan rapat koordinasi dengan Panwaslu Sulsel untuk membahas lebih teknis lagi mengenai kebutuhan anggaran panwaslu dalam pelaksanaan pilgub 2013 mendatang. Sejauh ini, dewan memang baru pernah melakukan koordinasi dengan pemprov Sulsel membahas mengenai kebutuhan anggaran pilgub yang mencapai Rp453 miliar, berupa KPU sebesar Rp319 miliar, dan pengamanan sebesar Rp43,9 miliar.
Sebelumnya, Panwaslu Sulsel merasa dicueki oleh pemprov Sulsel terkait penyediaan fasilitas kantor. Panwaslu sekitar sebulan lebih terkatung-katung menunggu kepastian dari pemprov hingga akhirnya memilih menyewa ruko sebagai tempat berkantor.
Tiga anggota panwaslu ini sendiri masih harus menyelesaikan fit and propert test calon anggota panwaslu kabupaten/kota di Sulsel. Dari 21 kabupaten yang direncanakan baru Bantaeng, Bulukumba, Selayar, dan Enrekang yang telah dilakukan akhir pekan lalu.
Uji kelayakan kembali akan dilanjutkan pada 28-29 untuk Kabupaten Tana Toraja, Toraja Utara, Luwu Timur, Luwu Utara, dan Luwu. Sementara Pinrang, Soppeng, dan Barru akan dilakukan pada 30 Juni. "Berikutnya 1 Juli untuk Wajo, Sidrap, Enrekang, Parepare. Sedang hari terakhir yakni 2 Juli untuk Makassar, Gowa, Maros, Pangkep, dan Jeneponto," tandas Anwar.
Hasil uji kelayakan calon anggota panwaslu Sulsel ini selanjutnya akan diplenokan pada 4 Juli untuk selanjutnya diumumkan anggota panwaslu terpilih pada 5 Juli mendatang. (hamsah umar)          
   

PPP Perkuat Kapal Induk


MAKASSAR, FAJAR--Setelah sejak awal dipastikan mendukung petahana, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulsel akhirnya memastikan dukungan ke calon incumbent.
Surat Keputusan (SK) bernomor 0431/KPTS/DPP/2012 tentang penetapan calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel 2013-2018, yang diteken Ketua Umum DPP PPP, Suryadharma Ali dan Sekretaris Jenderal HM Romahurmuziy ini diterima DPW PPP Sulsel, Senin, 25 Juni. Penetapan Sayang sebagai cagub PPP Susel ditetapkan sejak 5 Juni lalu.
Sekretaris DPW PPP Sulsel, M Aras saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di ruang fraksi PPP DPRD Sulsel menandaskan, dengan turunnya rekomendasi resmi PPP mendukung Sayang di pilgub 2013 mendatang ini, kader Kakbah di Sulsel diminta untuk mematuhi keputusan partai dengan memberikan dukungan penuh kepada kapal induk-sebutan tim Sayang.
"Keputusan DPP tentang penetapan Sayang sebagai cagub PPP di pilgub Sulsel ini mutlak dipatuhi seluruh kader. Kalau merasa kader yang baik, tentu dia akan mengikuti keputusan ini untuk ditindaklanjuti sepenuhnya," tandas Aras, Senin, 25 Juni.
Dalam SK dukungan PPP ke Sayang ini, kader PPP Sulsel diminta untuk melakukan sosialisasi dan upaya pemenangan pencalonan Sayang dengan menggerakkan seluruh potensi partai di Sulsel. Semua kader kakbah diminta untuk memperjuangkan dan berupaya memenangkan Sayang pada pertarungan yang akan dihelat pada Januari 2013 mendatang. Partai yang menamakan diri rumah besar umat Islam ini bertekad untuk mengerahkan seluruh kekuatan bahkan menjanjikan sumbangsih suara hingga 15 persen untuk Sayang.
Hadirnya SK ini juga akan ditindaklanjuti DPW PPP Sulsel dengan membentuk tim pemenangan Sayang yang melibatkan pengurus DPW, DPC, hingga pengurus ranting. "Tim pemenangan harus melibatkan semua struktur partai hingga ranting sebagai komitmen kita untuk memenangkan Sayang," tambah Wakil Ketua DPW PPP Sulsel, Mansyur Palewai.
PPP Sulsel saat ini tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menyerahkan SK rekomendasi tersebut kepada Sayang. Partai berlambang kakbah ini akan membuat acara khusus dan disaksikan pengurus DPC PPP se-Sulsel. Penyerahan dukungan akan diiringi deklarasi PPP mendukung pasangan petahana ini.
Informasi yang diperoleh, Wakil Ketua DPP PPP Suharso yang dijadwalkan menyerahkan langsung dukungan tersebut ke Sayang. "Tingga menunggu waktu yang tepat. Kita harus menyesuaikan waktu luang DPP dan Sayang sendiri," tandasnya.  (hamsah umar)


Imam-Heny Disiapkan Jubir Kapal Induk


MAKASSAR, FAJAR--Agenda deklarasi cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), yang dijadwalkan pada 1 Juli mendatang terancam batal. Deklarasi ini bakal mulur dari perencanaan semula.
Kemungkinan deklarasi akan batal pada 1 Juli karena agenda tersebut bersamaan dengan rencana deklarasi Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie sebagai capres dari partai Golkar. Bagi Golkar, deklarasi Ical sebagai capres ini tentu lebih penting apalagi seluruh pimpinan DPD sudah diundang untuk hadir di acara rapimnasus 29-30 Juni.
Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, HM Roem yang ditemui di kantor DPRD Sulsel menegaskan jadwal deklarasi Sayang yang direncanakan 1 Juli mendatang kurang tepat mengingat ada kegiatan yang juga penting dilakukan DPP. "Jadi sulit deklarasi 1 Juli, karena kita ada kegiatan rapimnasus," kata Roem, Senin, 25 Juni.
Rencana deklarasi Sayang yang diagendakan 1 Juli mendatang ini terkesan kurang terkoordinasi utamanya antara tim keluarga dengan Golkar apalagi dengan partai pendukung. Sejumlah elit Golkar mengaku belum pernah menyebut tanggal deklarasi seperti diwacanakan 1 Juli. Kendati fraksi Golkar Sulsel mengakui kalau rencana deklarasi tersebut telah dijadwalkan pada 1 Juli, kendati masih tetap menunggu perkembangan dan kepastian dari partai pengusung.
Saat ini, partai yang sudah pasti mengusung Sayang di pilgub Sulsel seperti Golkar, PPP, PAN, PDS, PKPI, bahkan PDIP juga dikabarkan sudah memastikan diri ke Sayang. Sementara dari partai nonparlemen yang akan bergabung dengan kapal induk adalah PKNU, Kedaulatan, dan PKPB.  
Tim keluarga Syahrul, Tenri Olle Yasin Limpo terpisah menandaskan bahwa rencana deklarasi yang diancang-ancang 1 Juli mendatang sejauh ini belum ada kesepakatan dari Kapal Induk. "Dari Kapal Induk kita memang belum ada penetapan, saya tidak tahu kalau di Golkar sudah ada penetapan seperti itu," ujar Tenri.
Kalau di Golkar sudah menetapkan tiga juru bicara masing-masing Arfandi Idris, Maqbul Halim, dan Mappiar, Sayang juga sudah menyiapkan jubir di Kapal Induk. Sejauh ini sudah ada dua nama yang mencuat sebagai jubir yakni Imam Mujahidin Fahmid (jubir Sayang di pilgub 2007) dan Heny Handayani. Namun kepastian jubir ini masih tetap menunggu persetujuan Sayang dan partai lainnya.
"Kita memang persiapkan beberapa jubir di Kapal Induk, salah satunya memang adalah Pak Imam. Selama ini, Imam berkomentar masih sebatas sebagai mantan jubir di pilgub lalu," kata Tenri. (hamsah umar)              

Senin, 25 Juni 2012

Garuda-Na Gagas Kesehatan Gratis Kelas II


*Mulai Evaluasi Tim

MAKASSAR, FAJAR--Dua pekan melakukan roadshow ke kabupaten/kota di Sulsel, pasangan cagub Sulsel Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) mulai mengevaluasi tim pemenangannya. Pasangan cagub ini mengumpulkan timnya di rumah Rudiyanto, Minggu, 24 Juni.
"Pak Rudi dan Pan Nawir saat ini kumpul bersama tim sekadar diskusi sekaligus mengevaluasi kinerja tim selama ini. Kita tentu ingin setiap saat ada evaluasi untuk melihat bagaimana perkembangan kerja politik yang telah dilakukan," tandas Wakil Ketua DPD Gerindra Sulsel, Nasrullah Mustamin, Minggu, 24 Juni.
Dalam pertemuan ini, Garuda-Na dan tim membahas banyak hal baik yang telah dilakukan maupun strategi yang akan dilakukan untuk kegiatan berikutnya. Sejauh ini, pasangan ini hampir sudah menyisir seluruh kabupaten/kota di Sulsel terkecuali Luwu Raya dan Selayar. Namun untuk wilayah Luwu Raya, Nawir sudah beberapa kali melakukan konsolidasi utamanya dengan keluarga besar warga Pinrang di Luwu.
Akhir pekan lalu, Garuda-Na menyisir kembali tiga kecamatan di Pangkep. Di daerah penghasil penganan tradisional Dange ini, Garuda-Na coba menarik simpati warga dengan memberi bantuan usaha kecil kepada pedagang dange. Pasangan ini juga menyerahkan bantuan untuk pengembangan keagamaan kepada pengurus DDI Kelurahan Tala, Kecamatan Ma'rang Pangkep. Roadshow Garuda-Na ke daerah ini disaksikan ribuan warga Pangkep, kepala desa, serta sejumlah tokoh masyarakat. "Bantuan ini kita harapkan bisa meningkatkan perekonomian dan usaha kecil utamanya usaha dange di daerah ini," kata Rudi.
Ketua DPC Gerindra Pangkep, Kamrussamad menyatakan ide yang dimiliki Rudi untuk kepentingan yang menyentuh masyarakat kecil cukup banyak. Selama menjadi bupati dua periode di Sinjai, Rudi sudah sukses menjadi pelopor pendidikan gratis hingga SMA, serta pelayanan kesehatan gratis mulai tingkat puskesmas sampai rawat inap di RSUD dengan pelayanan kelas II.
"Sayang, terobosan yang berpihak rakyat kecil ini hanya dinikmati masyarakat Sinjai. Jadi kalau masyarakat Pangkep dan Sulsel ingin merasakan terobosan Rudiyanto, mari kita mendukung dan memenangkan pasangan Rudi-Nawir di pilgub mendatang," imbuh Kamrussamad. (hamsah umar)

 

Titha: Amien Rais Negarawan Sejati


MAKASSAR, FAJAR--Putri kandung cagub Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Indira Chunda Titha SYL cukup santai dengan pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) DPP PAN, Amien Rais yang menyatakan kesiapannya menjadi jurkam dan memenangkan pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di pilgub Sulsel mendatang.
Pernyataan deklarator PAN saat hadir di Makassar Sabtu lalu ini bahkan dinilai Titha sebagai bentuk dan wujud kenegarawanan sejati seorang Amien Rais. Sebagai sosok yang menempatkan diri sebagai orang tua, sudah sepantasnya Amin Rais berusaha tetap menjaling komunikasi yang baik dengan semua cagub Sulsel.
"Sebagai orang tua kami, tentu dia sebagai negarawan ingin berlaku baik terhadap semua. Saya yakin, apa yang dia lakukan tentunya tidak akan merusak legalitas partai besar seperti PAN," tandas Titha dalam pesan singkatnya kepada FAJAR, Minggu, 24 Juni.
Anggota DPR RI Fraksi PAN ini mengungkap kalau pernyataan Amien Rais untuk menjadi jurkam IA di pilgub Sulsel 2013 mendatang tidak terlalu dipusingkan Titha baik sebagai putri dari Syahrul maupun sebagai kader PAN. Pasalnya, beberapa waktu lalu, Amin juga mengungkapkan hal yang sama terhadap dirinya saat dia melakukan pertemuan dengan tokoh reformasi ini di Jogjakarta. "Pak Amien pernah menyatakan di depan saya juga di Jogjakarta kalau dia juga siap menjadi jurkamnya Sayang," ungkap Titha.    
Sehingga dimana Amin Rais akan menjadi jurkam di pilgub Sulsel 2013 mendatang, akan terjawab pada masanya apakah di Sayang atau di IA. Bagi Titha semua itu akan menjadi terang pada saat kampanye pilgub nantinya. "Pada saat kampanyelah kita lihat. Kalau saat ini kita jangan berandai-andai. Sekali lagi, Pak Amien itu seorang negarawan," imbuh Titha.
Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Irfan AB terpisah menandaskan bahwa apa yang disampaikan Amin Rais kepada media di Grand Clarion Sabtu lalu adalah bentuk kedewasaan Amien Rais, yang selalu ingin melihat semua orang semangat dan bergembira. "Jadi Pak Amien Rais itu statetemennya kadang seperti itu untuk menyenangkan semua orang," kata Irfan.
Irfan masih tetap yakin bahwa PAN akan tetap berada di belakang Sayang pada pilgub Sulsel mendatang. Dia mengakui, ada upaya dari pasangan IA untuk melobi Amien Rais untuk menjadi jurkamnya di pilgub mendatang.
Sekretaris DPW PAN Sulsel, Buhari Kahar Mudzakkar menyakini apa yang disampaikan Amin Rais kepada wartawan di Grand Clarion bukan suatu statemen yang sengaja dibuat-buat. "Kalau Pak Amien Rais yang ngomong seperti itu, maka itulah yang sesungguhnya. Tidak ada kader yang akan membantah pernyataan itu," kata Buhari.
Buhari menyebut, keluarga rekomendasi PAN untuk pilgub Sulsel mendatang juga sangat ditentukan oleh Amien Rais sebagai pendiri PAN. "Dia itu pemegang kartu di PAN. Ibarat kendaraan dia yang memegang STNK kalau yang lainnya hanya SIM," ujar Buhari.  (hamsah umar)  

Mangungsidi Pilih Perseorangan di Bone


*Ikuti Jejak Irsan

MAKASSAR, FAJAR--Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan Pemprov Sulsel, Andi Mangungsidi Massarappi bakal mengikuti jejak putra bupati Bone Andi Idris Galigo, Andi Irsan Idris untuk bertarung melalui jalur independen di pemilukada Bone 2013 mendatang.
Keinginan untuk maju melalui jalur perseorangan ini bakal dilakukan Mangungsidi setelah melihat peluangnya melalui jalur partai politik cukup berat. Partai yang selama ini diharapkan memberi dukungan sudah memastikan calon bupatinya misalnya PDK Bone, yang juga pernah mengusung Mangungsidi di pemilukada sebelumnya.    
Keinginan untuk maju melalui jalur perseorangan ini pertama kali disampaikan Mangungsidi saat melakukan silaturahmi dengan warga di Desa Samaenre, Kecamatan Tonra dan Kecamatan Salomekko. Mangungsidi menggarap wilayah Bone Selatan dua hari terakhir Sabtu-Minggu.
Tim pemenangan Mangungsidi, Andi Suardi Mandang mengatakan sambil melakukan lobi politik dengan partai yang belum memiliki calon bupati, tim pendukung juga bergerak untuk mengumpulkan dukungan KTP dari warga di daerah ini. Setidaknya, sudah ada sekitar 20 ribu KTP yang berhasil dikumpulkan cabup Bone yang berasal dari birokrat ini.
"Keinginan untuk maju diusung partai politik tetap ada karena itu juga masih berpeluang. Kalau pun pada akhirnya tidak ada partai yang bisa dikendarai, kita sudah siap dengan pilihan alternatif untuk maju lewat independen. Ini harus tetap kita lakukan karena masyarakat Bone juga sangat mendukung Mangungsidi untuk bertarung menjadi bupati," tandas Suardi, Minggu, 24 Juni.
Partai yang selama ini masih diincar Mangungsidi seperti PBB, Hanura, PPP, dan PIS. Kendati PPP Bone condong mendukung Andi Baso Fahsar Padjalangi-Ambo Dalle, Suardi mengaku tetap membangun komunikasi dengan partai berlambang Kakbah ini.
Saat melakukan sosialisasi di Tonra dan Salomekka, sejumlah kepala desa juga ikut hadir. Bahkan pada saat itu, warga ramai-ramai mengumpulkan fotokopi KTP sebagai wujud dukungan terhadap Mangungsidi. (hamsah umar)
     

Kans Bur-Nojeng Menang Besar


*Di Pemilukada Takalar

MAKASSAR, FAJAR--Pasangan calon bupati Takalar, Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim (Bur-Nojeng) memiliki kans besar memenangkan pemilukada Takalar Oktober mendatang. Itu kalau mengacu survei yang dilakukan Adyaksa Supporting House periode 09-16 Juni lalu.
Kendati dalam survei ini Adyaksa masih mengukur elektabilitas perseorangan, namun elektabilitas Bur yang cenderung stabil pada kisaran angka 39,2 persen sudah memberikan jaminan calon ini akan mampu memenangkan pertarungan dalam satu putaran. Apalagi berpasangan Nojeng yang juga menempati urut kedua kandidat paling berpeluang memenangkan pertarungan dengan elektabilitas mencapai 17,6 persen.
"Sebenarnya dengan figur manapun Bur dipasangkan dia bisa memenangkan pertarungan, apalagi saat ini berpasangan dengan Nojeng. Dari survei yang dilakukan kami bisa berkesimpulan bahwa pemilukada Takalar akan dimenangkan pasangan Bur-Nojeng. Kecuali kalau terjadi keadaan luar biasa atau tzunami politik," jelas Direktur Eksekutif Adyaksa Supporting House, Irfan AB saat memberikan keterangan pers, Minggu, 24 Juni.
Dengan keputusan memaketkan Bur-Nojeng, elektabilitas pasangan yang diusung Golkar ini semakin meningkatkan hingga bisa mencapai 50 persen. Kalau pun terjadi penurunan karena pendukung Bur dan pendukung Nojeng diprediksi ada yang lari dengan keputusan paket ini, tidak banyak memengaruhi peluang paket ini memenangkan pertarungan. "Kalau ada seperti itu paling pemilih elit, tapi yang kita sentuh survei ini adalah yang langsung ke masyarakat," tandas Irfan.
Ketua Devisi Survei, Mochtar Tawil menambahkan cabup yang cukup layak diperhitungkan di pemilukada Takalar adalah Andi Makmur Sadda dengan tingkat elektabilitas 14,7 persen. Makmur akan berpasangan Nashar Baso. Serta Syamsari Kitta yang memiliki elektabilitas 13 persen. Legislator Sulsel ini akan berpasangan dengan Hamzah Barlian. Adapun calon lain seperti Ahmad Dg Serre 1,7 persen, AM Jen Syarif Rifai 1,5 persen, Amin Yacob 1,5 persen.    
Dalam survei yang melibatkan 450 responden yang tersebar di seluruh kecamatan di Takalar, dengan menggunakan teknik sampling multi stage random ini, margin error berkisar 3,8 persen. Survei ini belum dilakukan secara berpasangan karena sebagaian kandidat yang akan maju belum ada kepastian kendaraan dan calon pendampingnya. "Kenapa tidak disurvei berpasangan karena yang lain belum pasti kendaraan dan pendampingnya," tandasnya.
Salah satu yang menjadi power Bur sehingga memiliki elektabilitas yang stabil karena figur yang satu ini sudah pernah bertarung pada pemilukada sebelumnya, termasuk aktif bersentuhan langsung dengan masyarakat dalam kapasitasnya sebagai anggota DRPD Sulsel.
Pasangan Bur-Nojeng yang diusung Golkar ini akan melakukan deklarasi pasangan Senin, 25 Juni. Deklarasi yang digelar di ibu kota Takalar ini akan menghadirkan elit Golkar termasuk Aburizal Bakrie, Syahrul Yasin Limpo bahkan artis ibukota. Ical yang juga capres Golkar bahkan akan dijemput oleh massa pendukung Bur-Nojeng di perbatasan Takalar-Gowa. (hamsah umar)          

Minggu, 24 Juni 2012

Amin Rais Dijemput Mobil Ilham


*Hadir Pernikahan Mirsa-Oriza

MAKASSAR, FAJAR--Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) DPP PAN, Amin Rais pagi ini dijadwalkan menghadiri pesta pernikahan putra Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel Andry Areif Bulu, Mirsa Andry Arief Bulu dengan putra Wakil Ketua DPW PAN Sulsel Andi Yusran Paris, Andi Oriza Kania Yusran Paris di Grand Clarion, Sabtu, 23 Juni pukul 10.00 Wita.
Informasi yang diperoleh dari orang terdekat Amin Rasi, Najamuddin Majid menyebutkan bahwa Amin Rais berangkat dari Jakarta sekira pukul 05.00 Wita dan diperkirakan tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar pukul 07.00 Wita. Informasi yang berkembang menyebutkan, Amin akan dijemput menggunakan mobil pribadi wali kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin dari bandara ke lokasi acara.
Mobil yang disiapkan menjemput deklarator PAN ini adalah mobil DD 145 ACO jenis Alfhare. Kendaraan pribadi cagub Sulsel ini diketahui sebagai mobil yang pernah menjadi sasaran pengadangan Ilham saat sosialisasi cagub di Gowa beberapa bulan lalu. "Mobil yang akan jemput Pak Amin Rais itu DD 145 ACO," ujar sumber FAJAR.
Namun, Najamuddin yang selama ini dikenal setia mendampingi Amin Rais ketika berada di Makassar mengaku belum tahu pasti apakah informasi tersebut benar atau tidak. Yang pasti menurut dia, dirinya yang selalu mendampingi Amin Rais ketika berada di Makassar sejak reformasi berlangsung juga sudah menyiapkan mobil pribadinya. "Saya sendiri tentu akan bawa mobil saya. Tapi memang memungkinkan banyak yang jemput di bandara. Dia naik mobil saya atau bukan kita lihat besok saja," katanya.
Yang pasti menurut Najamuddin, mobil yang menjemput Amin Rais biasanya adalah kendaraan milik yang mengundang dia datang. "Teman-teman wartawan juga bisa mewawancarai beliau kalau dia datang, termasuk misalnya soal isu pilgub," tandasnya.  
Najamuddin mengaku sudah mendapat kepastian Amin Rais untuk menghadiri pesta pernikahan Mirsa-Oriza ini. Kebetulan, Amin Rais dan Yusran memiliki hubungan organisasi sekaligus hubungan emosional. "Jadi Amin Rais dalam kapasitas pengurus MPP PAN sementara Yusran DPW PAN Sulsel," tandas Najamuddin.
Selain itu, Amin dan Yusran juga sudah seperti anak dan bapak sehingga hubungan emosional kekeluargaan juga sangat kental. Kendati tidak ada kaitannya dengan politik utamanya dukungan PAN di Sulsel, namun bisa jadi kehadiran Amin Rais ini menjadi sinyal positif bagi pasangan yang diusung Demokrat Sulsel. (hamsah umar)


Partai Pengusung Siapkan Deklarasi IA


MAKASSAR, FAJAR--Belasan partai pengusung pasangan cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) mulai menyiapkan deklarasi yang dipastikan berlangsung sebelum bulan ramadan mendatang. Untuk memantapkan agenda deklarasi itu, parpol pengusung ini akan melakukan pertemuan dengan IA, Kamis, 28 Juni.
Deklarasi bersama partai pengusung IA ini sejauh ini belum ada kejelasan karena sejumlah partai belum memastikan rekomendasinya seperti PDIP dan PKS, begitu juga dengan PAN. "Yang pasti, pertemuan kita dengan parpol pengusung sudah membahas persiapan deklarasi bersama," tandas Ketua Devisi Komunikasi dan Publikasi DPD Demokrat Sulsel, Syamsu Rizal, Jumat, 22 Juni.
Partai yang selama ini sudah memastikan mendukung IA adalah Demokrat, PBB, PBR, PKB, PPDI, dan sejumlah partai nonparlemen. Bahkan RepublikaN yang disebut-sebut akan mendukung Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) juga dikabarkan sudah menetapkan IA kendati rekomendasi tersebut belum sampai ke Sulsel.
Selain membahas agenda deklarasi, pertemuan parpol pengusung ini juga dilakukan untuk membangun soliditas sebagai pengusung IA di pilgub Sulsel. Parpol yang berada di belakang IA diharapkan mampu sinergi dengan Demokrat maupun tim pejuang yang telah dibentuk, utamanya dalam menyosialisasikan dan mengsingkrongkan program IA yang perlu disampaikan kepada rakyat Sulsel.
Pengurus partai pengusung yang diharapkan terlibat dalam pertemuan ini adalah unsur pimpinan. "Setelah pertemuan ini, kerja tim dengan partai pengusung bisa lebih optimal utamanya dalam membangun jaringan dan program yang harus kita sosialisasikan," tandas Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal.
Terkait desas desus PAN akan menyerahkan rekomendasi ke Sayang saat rakerwil mendatang, Ical menandaskan bahwa PAN sejak awal memang sudah menyatakan ke Sayang sehingga kalau pun benar, IA tidak pernah kaget. "Tapi nyatanya sekarang belum ke situ, jadi sebelum dia pegang itu dukungan pemikiran kita masih sama saat kita memulai melobi PAN," tandas Ical.
Sementara cawagub pendamping Ilham, Aziz Qahhar Mudzakkar mengakhiri kunjungannya di Pinrang. Pada hari kedua Aziz bersama istri, Sabriati menggarap Pinrang, Aziz tauziah di masjid Muhajirin Kecamatan Paleteang.
"Aziz juga meresmikan rumah rakyat tim pejuang perempuan IA Kabupaten Pinrang. Juga silaturahmi dengan tokoh masyarakat di Sikkuledeng, dan Langnga. Siangnya, Aziz khutbah Jumat di Ammani Selatan," kata asisten Aziz, Irfan Yahya. (hamsah umar)

Muhyina Incar Birokrat


*Kumpulkan 48 Ribu KTP

MAKASSAR, FAJAR--Calon wali kota Makassar, Muhyina Muin mengklaim telah mengumpulkan 48 ribu dukungan KTP di Makassar. Meski yang disyaratkan KPU hanya berkisar 45 ribu, cawali yang akan maju lewat independen ini bertekad mengumpulkan dukungan lebih banyak dari dari persyaratan KPU.
"Untuk dukungan KTP dari masyarakat Makassar yang sudah ada di tim kita sudah 48 ribu. Tapi kita tidak mau terpaku pada jumlah itu, makanya kita ingin mendapatkan dukungan KTP dua kali lipat dari yang dipersyaratkan untuk bisa maju di Makassar," tandas Muhyina, Jumat, 22 Juni.
Keinginan untuk mendapatkan dukungan KTP lebih banyak dari yang disyaratkan itu, untuk mengantisipasi pemilik KTP tersebut sudah tidak berada di tempat, meninggal, atau KTP sudah tidak berlaku lagi saat proses verifikasi oleh KPU. Asumsi inilah sehingga Muhyina minta timnya untuk mengumpulkan dukungan KTP tidak sekadar memenuhi syarat yang dibutuhkan KPU. Ini juga bakal menjadi acuan untuk mengukur dukungan warga Makassar terhadap anggota DPRD Makassar ini.
Sebagai calon independen yang selayaknya mempersiapkan pendamping lebih awal dibanding calon yang diusung parpol, Muhyina menyebut sejauh ini dirinya sudah mulai membangun komunikasi dengan sejumlah tokoh termasuk yang selama ini punya keinginan bertarung di Makassar. Dia bahkan mengungkan tokoh birokrat banyak yang melamarnya untuk berpasangan di pilwalkot. Sayangnya, Muhyina enggan membeberkan siapa saja birokrat yang coba melamarnya itu.
"Jadi bukan saya yang menawarkan diri, tapi dia yang menawarkan diri ke saya. Kita tentu akan melihat semua siapa yang paling pantas dan mampu memahami apa yang menjadi program kerja kita ke depan. Pastinya, maju sebagai cawali masih menjadi dorongan besar masyarakat kepada saya," tandas Muhyina.
Kendati tidak menyebut tokoh birokrat yang membangun komunikasi dengannya, dia mengaku kalau tokoh tersebut juga sudah sering muncul. Khusus di Makassar, birokrat yang disebut-sebut akan maju seperti Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, Syaifuk Saleh, mantan Sekkot Makassar, Anis Kama, dan Apiaty Amin Syam. Sementara untk cawawali sejauh ini belum terlihat ada yang memunculkan diri.
Kendati bulat maju melalui independen, Muhyina tidak menutup kemungkinan maju melalui jalur partai politik baik partai besar atau pun partai kecil seperti nonparlemen. "Kita tetap membangun komunikasi dengan partai," tambah Muhyina.
Sementara cawali asal PKS, Iqbal Djalil (Ije) yang sudah mendeklarasikan diri maju sebagai cawali di Makassar, intens sosialisasi melalui kegiatan keagamaan seperti majelis taklim, pengajian, isra mikraj dan komunitas pesantren. "Pertemuan dengan sejumlah tokoh tetap intens kita lakukan. Kalau dari PKS sendiri saya kira Ije yang paling siap karena sudah deklarasi," kata Ije.
Anggota DPRD Makassar ini pun berharap PKS bisa menetapkan cawalinya di Makassar dalam waktu tidak terlalu lama, sehingga calon yang akan diusung nanti bisa lebih banyak melakukan gerakan di tengah masyarakat. Saat ini, PKS masih sebatas memberi ruang tujuh kadernya bersosialisasi sebagai cawali Makassar. "Lebih cepat ada ditetapkan menurut saya akan lebih baik," kata Ije. (hamsah umar)              

Panwaslu Sulsel Pilih Sewa Ruko


*Pekan Depan, Uji Kelayakan 132 Calon Panwaslu 

MAKASSAR, FAJAR--Lama terkatung-katung dan tidak ada kepastian mendapat fasilitas kantor dari pemprov Sulsel, anggota Panwalu Sulsel terpaksa memilih menyewa ruko. Pengawas pilgub ini menyewa ruko di Jalan Bonto Langkasa Makassar untuk dijadikan sebagai kantor atau sekretariat.
Anggota Panwaslu Sulsel, Anwar menyatakan setelah dilantik beberapa bulan lalu pemprov sama sekali belum mampu menyiapkan kantor kendati permohonan ke Biro Pemerintahan Umum dan Perlengkapan Pemprov Sulsel sudah diajukan jauh hari. Sementara, anggota Panwaslu Sulsel ini sudah diperhadapkan berbagai agenda yang harus dituntaskan salah satunya penyelesaian penjaringan anggota panwaslu kabupaten/kota se-Sulsel.
"Dari pada kita terkatung-katung terus dan hanya mengandalkan warung kopi sebagai tempat pertemuan, kita berinisiatif untuk menyewa kantor. Pilihan ini kita tempuh karena sudah lama kita ajukan permohonan ke pemprov tapi sampai sekarang tidak bisa dipenuhi," tandas Anwar, Jumat, 22 Juni.
Sebelumnya, anggota panwaslu Sulsel ini meminta fasilitas kantor di Jalan AP Pettarani yang dulunya juga digunakan sebagai kantor panwaslu Sulsel. Selain menjadi pusat kota Makassar, kantor itu juga dengan dengan kantor KPU Sulsel sehingga memudahkan alur koordinasi kedua penyelenggara pemilu ini. Sayangnya harapan tersebut tidak sanggup dipenuhi gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo.
Sementara terkait penjaringan calon anggota panwaslu di 22 kabupaten/kota di Sulsel, Anwar menyebutkan pihaknya sudah mengagendakan pelaksanaan fit and propert test bagi calon yang dinyatakan lolos tes wawancara pekan depan. Setidaknya ada 132 calon anggota panwaslu yang akan menjalani uji kelayakan, dimana masing-masing kabupaten menyisakan enam calon.
"Fit and propert test ini dilakukan untuk memilih tiga nama yang akan ditetapkan sebagai anggota panwaslu di kabupaten/kota di Sulsel. Kita sudah agendakan uji kelayakan dimulai pekan depan. Cuma dari kabupaten mana yang akan kita panggil lebih dulu, masih sementara kita susun jadwalnya," tandas Anwar. (hamsah umar)                          

Dukungan PAN Diserahkan di Rakerwil


MAKASSAR, FAJAR--Keraguan yang dialami kader PAN Sulsel mengenai dukungan di pilgub bakal terjawab tuntas di arena rapat kerja wilayah (rakerwil) yang akan digelar 30 Juni hingga 1 Juli di Hotel Singgasana Makassar. Di arena ini, dukungan partai akan diserahkan kepada calon yang akan diusung.
Sebelumnya, DPW PAN Sulsel merilis dukungan PAN ke pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), kendati belakangan diragukan karena diterima dalam bentuk faks. Namun belakangan, Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi menyebut SK asli dukungan PAN ke pasangan ini sudah di tangan dan tinggal menunggu penyerahan ke calon bersangkutan.
Keinginan DPW PAN Sulsel agar rekomendasi PAN ini diserahkan di arena rakerwil tidak dibantah Kahfi, tapi juga bukan tidak mungkin rencana tersebut meleset. "Masih bersifat tentatif. Apakah saat itu diserahkan atau tidak kita tunggu saja," kata Kahfi, Jumat, 22 Juni.
Rakerwil yang melibatkan seluruh pengurus DPD PAN se-Sulsel ini memang diagendakan dihadiri langsung Ketua Umum DPP PAN, Hatta Rajasa, pendiri PAN Amin Rais dan sejumlah elit PAN lainnya. Informasi yang diperoleh dari elit DPW PAN Sulsel menyebutkan bahwa mendatangkan Hatta ke Makassar butuh penyesuaian waktu, apalagi dengan kesibukannya menjalankan tugas negara sebagai menteri. Sehingga arena rakerwil inilah diharapkan menjadi momen penyerahan dukungan PAN ke Sayang.
Ketua Panitia Rakerwil PAN Sulsel, Jamaluddin Jafar mengaku tidak tahu menahu apakah penyerahan dukungan dilakukan saat rakerwil atau tidak. "Hanya hanya mengusur rakernya dan menyiapkan fasilitasnya. Soal penyerahan dukungan yang tahu Pak Kahfi. Pastinya kita sudah minta Pak Hatta dan Amin Rais serta pengurus DPP untuk hadir di acara ini," kata Jamaluddin.
Di arena rakerwil ini, PAN banyak membahas program kerja ke depan utamanya terkait pengembangan partai, seperti kesiapan pencalegan menuju pemilu legislatif 2014 dan pilpres 2014 mendatang. Begitu juga kesiapan sejumlah DPD menghadapi momen politik di wilayah masing-masing utamanya kabupaten yang diharapkan mengusung kader sebagai calon.
Wakil Ketua DPW PAN Sulsel yang juga anggota tim pilkada DPW PAN Sulsel, Usman Lonta juga tidak menampik adanya rencana penyerahan dukungan PAN ke cagub di arena rakerwil. Momen ini juga dianggap tepat karena para pengurus DPD se-Sulsel hadir, dan akan menyaksikan penyerahan rekomendasi tersebut.  (hamsah umar)