Powered By Blogger

Selasa, 31 Januari 2012

Bahri Mappiasse Digodok Caleg PPP Senayan

MAKASSAR, FAJAR -- Nama mantan Kepala Kanwil Depag Sulsel, Bahri Mappiasse dimasukkan dalam daftar calon legislatif (caleg) untuk DPR RI dari PPP. DPW PPP Sulsel saat memang sedang menggodok pencalegan dini.
    Bahri yang tidak lain Wakil Sekretaris Majelis Pakar DPW PPP Sulsel digadang-gadang bisa meraup suara dalam jumlah besar di pileg mendatang. Makanya, DPW PPP Sulsel memasukkan namanya sebagai tokoh yang layak bersaing ke Senayan.
    Sayangnya, FAJAR belum mendapat informasi lebih rinci mengenai daerah pemilihan mana menjadi pilihan Bahri. Selain Bahri Mappiasse, PPP juga menggodok sejumlah tokoh Sulsel, utamanya pensiunan PNS untuk mengisi caleg PPP. DPW belum bersedia membeberkan siapa saja caleg dimaksud.
    "Sebenarnya kita belum  bisa menyampaikan caleg yang sementara kita godok ke Senayan. Tapi memang betul Bahri Mappiasse salah satunya. Tapi saat ini belum ada pernyataan kesediaan dari beliau," kata Sekretaris DPW PPP Sulsel, Aras.
    Sebelumnya, politisi PPP Sulsel yang digadang untuk bertarung ke Senayan sudah 11 orang. Terdiri dari daerah pemilihan (dapil) I ada politisi DPRD Sulsel, Amir Uskar dan anggota DPR RI, Ahmad dg Se're. Sedang DP II ada Mariattang (DPRD Sulsel), Samsul Alam Mallarangeng, Samsibar, Masriadi, dan A Jamarro Dulung. Adapun dapil III ada Abubakar Masahua, Sukur Sa'ban, Suaib Didu, dan A Lolo.   
    Sementara untuk proses pencalegan dini di tingkat DPC, Aras menegaskan sudah rampung. "Yang masih sementara kita godok juga adalah caleg untuk DPW, tapi untuk DPC sudah rampung," kata Aras.
    Terpisah, Sekretaris PAN Makassar, Umar Kadir yang dikonfirmasi terpisah menegaskan proses pencalegan dini di tubuh PAN Makassar masih berlangsung. Pencalegan ini tidak hanya terbuka bagi kader PAN Makassar, tapi juga untuk seluruh elemen masyarakat yang mau bicara legislatif.
    "Kita terbuka kepada siapa saja selain kader. Jadi siapa saja tokoh masyarakat di Makassar yang berminat bertarung di legislatif, kami silakan mendaftar di sekretariat panitia," kata Umar. (hamsah umar)                                     

Tiga Cabup Lamar PPP Takalar

MAKASSAR, FAJAR--Tiga figur calon bupati Takalar menyatakan kesiapannya meramaikan bursa pencalonan DPC PPP Takalar, yang saat ini sedang membuka pendaftaran cabup dan cawabup. Ketiga kandidat ini sudah saling komunikasi dengan panitia pendaftaran cabup/cawabup PPP Takalar.
    Ketiga figur bupati itu yakni Wakil Bupati Takalar, A Makmur Sadda, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gowa, M Amin Yacob, serta anggota DPRD Sulsel, Burhanuddin Baharuddin. Namun hingga hari kedua pendaftaran dibuka, ketiga figur yang menyatakan kesiapannya melamar di PPP itu belum juga mengambil  formulir di panitia.
    "Kalau calon yang sudah berkomunikasi dengan kita dan menyatakan keinginan dan kesiapannya mendaftar di kita sudah ada tiga orang. Komunikasi dari tiga cabup ini umumnya dilakukan oleh tim dari kandidat tersebut," jelas Ketua DPC PPP Takalar, Nurdin HS.
    Sementara untuk posisi calon wakil bupati, Nurdin menyebut belum ada figur yang  menyatakan keinginannya melamar di PPP Takalar. Untuk posisi 02, sejumlah figur yang meramaikan wacana pemilukada Takalar seperti Rahmat Haris Mangka, Chalik Cuang, Bahtiar Rauf, Hamzah Tuppu, Sirajuddin S, Alamsyah Demma dan beberapa kandidat lainnya.
    "Kemungkinan calon yang berniat didukung PPP di pemilukada Takalar, baru mendaftar dua hari ke depan. Yang jelas, pendaftaran dan pengembalian formulir kita buka hingga 6 Februari," tambah Nurdin.   
    Untuk bisa melamar di PPP Takalar, cabup maupun cawabup harus memiliki visi misi serta partai yang dipastikan akan memberikan dukungan kepada kandidat tersebut. Dukungan dari partai lain penting karena PPP sendiri hanya memiliki 1 kursi di DPRD Takalar. "Kita juga tidak ingin mendukung calon kalau tidak jelas partai pendukungnya. Jangan sampai hanya kita yang mendukung padahal kursi kita cuma satu," kata Nurdin.
    Koordinator Tim Media Burhanuddin Baharuddin, MS Baso DN mengaku belum tahu kalau anggota DPRD Sulsel ini siap melamar di PPP. "Kita belum berpikir ke situ, karena Burhanuddin menunggu penetapan DPP soal nama yang direkomendasi Golkar," kata Baso.
    Baso menegaskan, tekad Burhanuddin untuk bertarung di pemilukada Takalar sebagai calon bupati adalah harga mati, apalagi survei lembaga cukup menyakinkan Burhanuddin memenangkan pertarungan pemilukada Takalar Juli mendatang. (hamsah umar)                             

Andry Sosialisasikan Ilham-Aziz

MAKASSAR, FAJAR--Calon wali kota Makassar dari Partai Demokrat, Andre Arief Bulu (AAB), kembali menyasar warga di Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya Makassar, Selasa, 31 Januari. Cawalo dengan jargon The Next ini disambut meriah setidaknya 500 warga Paccerakkang.
    Pendukung Andry di pilwalkot Makassar yang menyambutnya dengan tarian adat ini, bahkan berjuang habis-habisan untuk memenangkan AAB sebagai walikota makassar 2014-2019. Apalagi, sosok Andry dianggap pantas mewujudkan Makassar sebagai kota dunia melalui pendekatan keraifan lokal.
    Ketua Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI) Kota Makassar, Wahyudi yang menyertai kegiatan Andre menyebut sosok calon wali kota Demokrat ini memiliki kesamaan karakter Ilham Arief Sirajuddin--Wali Kota Makassar. "Dia supel, rendah hati dan amanah," kata Wahyudi.
    Dia menambahkan, selama 8 bulan intens menyapa warga Makassar, Andry juga banyak mendapat harapan masyarakat terhadap Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin tampil sebagai gubernur. Pada pilgub 2013, Ilham memang akan bertarung bersama dengan Aziz Qahhar Mudzakkar. "Bagi IMDI, harga mati untuk memenangkan Ilham-Aziz hingga 85 persen di Makassar," tambah Andry.
    Program IMDI menyapa warga Makassar sangat efektif karena langsung mendengar aspirasi masyarakat makassar. "Keluhan warga yang kami dapatkan 80 persen langsung ditindaklanjuti," kata Andry.
    Dalam bersosialisasi di masyarakat, Ketua IMDI Sulsel ini tidak hanya menyasar warga pada siang hari, tapi juga malam hari. Andry juga mulai aktif menyosialisasikan Ilham-Aziz pada setiap kesempatan. "Bangsa besar adalah yang tidak melupakan jasa pahlawannya, karya Ilham di makassar akan terus dikenang sampai seratus abad lamanya,"  beber andry. (hamsah umar)

Senin, 23 Januari 2012

Rudiyanto Deklarasi Maret


*Peluang Berpaket Luthfi

MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa memastikan diri melakukan deklarasi calon gubernur Sulsel Maret nanti.  Kepastian ini disampaikan Rudi –sapaan akrab Rudiyanto, dalam rapat koordinasi pengurus harian Gerindra Sulsel, Minggu, 22 Januari malam.
Tekad untuk mencalonkan diri sebagai gubernur pada pilgub 2013 ini, karena dirinya sudah mendapat restu dari partai termasuk pendiri Gerindra, Prabowo Subianto. "Saya sudah mendapat surat perintah untuk maju sebagai calon gubernur dan saya sudah siap untuk penugasan ini," kata Rudi.
Selama ini,  kepastian majunya Rudi memang masih simpang-siur karena kegiatan partai untuk hal tersebut belum kencang. Namun setelah deklarasi, Rudi dipastikan akan gencar melakukan sosialisasi dengan memasang seluruh alat promosi. "Saya harap seluruh komponen partai siap-siap,"  katanya.   Dia juga mengklaim partai yang akan mengusungnya sudah ada, namun belum bisa dia ungkapkan. Wakil Ketua DPD I Partai Gerindra Sulsel, Suwardi Thahir menambahkan rencana deklarasi awalnya pada Februari tapi ditunda ke Maret karena Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto akan menghadiri hari ulang tahun Kabupaten Sinjai pada 27 Februari.  "Karena waktunya mepet, maka deklarasi ditunda ke Maret," kata Suwardi.
Untuk memantapkan rencana deklarasi, pekan ini seluruh ketua DPC, koodinator daerah (korda),  akan rapat di Makassar. Pihak DPD akan mengordinasikan ulang kerja-kerja politik mereka di lapangan. "Kami memang belum kelihatan, tapi sebenarnya secara diam-diam semua komponen partai sudah bekerja untuk memenangkan Pak Rudi," katanya.
            Menyangkut pasangan, sampai sekarang belum ditentukan karena memang ada mekanisme tersendiri. "Ada aturan yang ketat, sehingga kami selektif memilih pasangan," tambahnya.
Tapi menurut Suwardi, Rudiyanto sudah membangun komunikasi dengan berbagai kalangan termasuk dengan Luthfi Andi Mufti (LAM). "Selain bertemu dengan Pak Luthfi, Pak Rudi juga sudah bertemu dengan beberapa tokoh, termasuk mantan bupati," katanya.
Selain menyiapkan deklarasi, juga juga diputuskan melakukan pergantian antar waktu (PAW) bagi anggota dewan yang selama ini tidak vokal menyuarakan aspirasi masyarakat dan tidak bisa mengemban tugas-tugas yang diberikan oleh partai.
             Tindakan tersebut diambil berdasarkan hasil evaluasi pengurus terhadap anggota DPRD dari Partai ini. Rencana melakukan PAW karena masih ada sebagian kader yang duduk di dewan belum mampu menyelaraskan antara keinginan konstituen dengan keberadaannya di legislatif. 
             Jumlah anggota DPRD Partai Gerindra di Sulsel sebanyak 14 orang, tersebar di beberapa kabupaten/kota dan satu orang di DPRD Sulsel, khusus di Makassar ada tiga orang. (hamsah umar)

Ilham-Azis Warning bagi SYL


MAKASSAR, FAJAR--Pilihan Ketua Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin menggandeng anggota DPD asal Sulsel, Azis Kahar Mudzakkar pada pilgub 2013 menjadi kekuatan besar dan menjadi ancaman bagi incumbent, Syahrul Yasin Limpo.
Makanya, sikap politik SYL yang segera menggarab habis-habisan Tana Luwu sejak Minggu, 22 Januari kemarin, menunjukkan kalau SYL merespons cepat paket tersebut dengan memainkan strategi politik di basis Azis. Apalagi, paket Ilham-Azis ini dinilai sebagai peringatan bagi Syahrul di pilgub 2013.
Menurut Alhamid, 2012 ini memang menjadi momen politik karena tahapan politik terus berjalan. "Makanya, dengan jelasnya pilihan IAS (Ilham Arief Sirajuddin) menggandeng Azis, menjadi sebuah peringatan bagi SYL untuk persiapkan diri memantapkan strategi politik. Salah satunya adalah dengan menggarap tana Luwu saat ini," kata Alhamid malam tadi.
Strategi politik yang diperankan SYL dengan menggarap tana Luwu ini, mengingat wilayah ini memberikan kontribusi suara yang cukup signifikan di antara beberapa kabupaten/kota di Sulsel. SYL galang dukungan dengan tetap menyakinkan Andi Mudzakkar (Ketua Golkar Luwu) untuk tetap solid ke Golkar.  Di pihak lain, IAS sudah pasti akan mengandalkan Azis maupun keluarga yang mendukung penuh Azis di pilgub.
"Jadi tidak salah kalau SYL saat ini memerankan strategi politik di Luwu, karena tana Luwu itu bisa menjadi rebutan kedua kekuatan politik di Sulsel ini. Keduanya pasti ingin yakinkan masyarakat luwu dengan strategi masing-masing," tambah Alhamid.
Mengenai rekomendasi Pemprov Sulsel atas wacana pemekaran Luwu Tengah yang sudah diberikan, Alhamid menilai situasi tersebut bukan tidak mungkin akan banyak berpengaruh. Apalagi masyarakat sejauh ini memang inginkan pembentukan Luwu Tengah, sehingga mereka yang dianggap memberikan perhatian akan mendapat dukungan. Dan itu juga sudah pernah menjadi jualan politik Ilham dengan berjanji memperjuangkan pemekaran itu.
"Tapi, masy luwu harus cerdas jangan sampai hanya jadi komoditi politik saja, isu pemekaran sesuatu hal yang mungkin sulit terwujud. Apalagi DPR sekarang ada moratorium pemekaran wilayah. Jadi selama 2012-1013 tidak ada provinsi dan kabupaten/kota dimekarkan," kata Alhamid.
Makanya, isu pemekaran di Luwu atau pun rekomendasi yang diberikan pemprov  merupakan suatu hal yang tidak gensi untuk menjadi jualan politik, jika merujuk adanya kesepakatan pemerintah bahwa tidak ada provinsi atau kabupaten/kota yang dimekarkan hingga  pertengahan 2013.
Pengamat politik lainnya, Prof A Muin Pahmal menilai masih sangat jauh untuk menilai gerakan politik yang saat ini terjadi di tana Luwu. "Tapi siapa saja bisa menggarap untuk melakukan propaganda. Bukan tidak mungkin juga Ilham atau Azis akan melakukan pendekatan dengan keluarga Syahrul," kata Muin.
Soal rekomendasi pemekaran Luwu Tengah, Muin menilai bahwa siapa pun gubernur memiliki kewajiban untuk memberi rekomendasi terhadap daerah yang minta pemekaran jika memang memenuhi syarat.
"Tentu ini akan memberi pengaruh tersendiri, kendati itu baru bisa diukur di atas kertas. Jadi itu boleh dikatakan sebuah poin, tapi bukan suatu yang dipastikan," kata Muin. (hamsah umar) 

Giliran Buhari Mesra dengan Ilham


MAKASSAR, FAJAR--Perbedaan politik dalam keluarga besar Azis Kahar Mudzakkar pascakeputusan Azis berpaket dengan Ilham Arief Sirajuddin mulai terlihat. Bupati Luwu, Andi Mudzakkar kukuh mendukung Syahrul Yasin Limpo, sementara Buhari Kahar Mudzakkar mulai memperlihatkan kedekatannya dengan Ilham.
       Ini terlihat saat Wali Kota Makassar, Ilham mengikuti Peringatan Hari Perlawanan Rakyat Luwu di Taman Makam Pahlawan Panaikan. Sekretaris DPW PAN Sulsel ini terlihat mesra dengan Ilham yang dipastikan menggandeng saudara kandungnya di pilgub 2013 mendatang kendati Buhari sejauh ini belum memberikan dukungannya secara nyata.
Sehari sebelumnya, Syahrul terlihat sangat mesra dengan Andi Mudzakkar  yang juga Ketua DPD Golkar Luwu. Syahrul dan Cakka-sapaan akrab Andi Mudzakkar terlibat salam komando usai pengukuhan gelar kebangsawanan kerajaan Luwu kepada cucu Syahrul di Istana Kedatuan 12 Luwu.     
       Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Dr Firdaus Muhammad yang dimintai tanggapannya menyatakan bahwa ada baiknya keluarga besar Azis tidak mempertontonkan perilaku politik yang bertentangan dengan keluarga.  Tapi bagaimana keluarga Azis ini memetingkan politik ukhuwah dan berangkat dari spirit persaudaraan.
       Dosen Komunikasi Politik Islam UIN ini menambahkan, menambahkan bahwa keluarga Azis jangan terjadi tarik menarik yang mencerminkan terjadinya perpecahan. Apalagi kalau perpecahan keluarga ini dilakukan oleh elit politik. Karena menurut dia, realitas yang terjadi melalui media, indikasi perpecahan di tubuh keluarga memang sudah mulai tercermin.
       Padahal menurut Firdaus, yang menjadi jualan politik Azis adalah
moralitas. "Nilai jual sosok Azis itu ada pada moralitasnya. Dia itu
memiliki moral di mata masyarakat yang bisa dijadikan teladan. Saya
kira, sosok Azis ini yang harus dilihat keluarga besarnya," imbuh
Firdaus.
       Meski realitas menyebutkan Buhari dan Cakka berbeda pilihan politik pada pilgub, Firdaus lagi-lagi meminta keduanya mengedepankan politik ikhuwah dengan cara tidak mempertajam perbedaan politik yang ada. Pasalnya jika kondisi itu terus dipertontonkan bukan tidak mungkin akan berpengaruh pascapilgub nanti.
       "Ini bukan soal kalah dan menang, tapi bagaimana ukhuwah sesama keluarga apalagi yang memiliki hubungan daerah harus tetap solid. Jangan karena kepentingan politik sehingga menunjukkan fragmentasi keluarga. Intinya bagaimana keluarga Azis ini mengedepankan politik ukhuwah," jelas Firdaus. (hamsah umar)

Calon Golkar Dinanti di Takalar


MAKASSAR, FAJAR--Figur calon bupati yang akan diusung Golkar pada pemilukada Takalar 2012, menjadi hal menarik dan dinanti masyarakat Takalar. Penantian ini menarik karena ada dua figur kuat Golkar yang saat ini sama-sama optimis maju sebagai cabup.
Persepsi ini disampaikan akademisi Unismuh Arqam Azikin dalam diskusi yang digelar Poros Pemuda Indonesia (PPI) Sulsel dan Puspolhankam FISIP Unismuh, di warkop Cappo, Senin, 23 Januari. Diskusi tentang Kualitas Pemilukada Takalar dan Peran Pembangunan Daerah ini menghadirkan akademisi UNM, Dr Ahyar Anwar serta Herman Heizer dari Lembaga Survei Indonesia (LSI).
"Isu yang menarik dan ditunggu-tunggu rakyat Takalar saat ini adalag calon Golkar. Itu karena Golkar merupakan satu-satunya parpol yang memenuhi syarat mengusung calon. Apalagi ada beberapa figurnya," kata Arqam.
Sebagai parpol yang memiliki mekanisme dalam penentuan calon, Arqam berpendapat Golkar tidak boleh mengabaikan mekanisme di partainya sendiri, jika tidak ingin menderita kekalahan. Mekanisme dimaksud yakni penentuan calon berdasarkan hasil survei. Komitmen untuk menaati mekanisme yang ada juga dapat dilihat sebagai bagian dari pendidikan politik yang juga akan menentukan kualitas pemilukada dan pascapemilukada.
"Ketika survei  mengatakan Burhanuddin yang unggul  kemudian yang diusung Golkar di bawahnya, saya berani katakan Golkar bakal menderita kekalahan pada pemilukada. Apalagi survei lembaga-lembaga serta LSI sampai hari ini mengunggulkan Burhanuddin," kata Arqam.
Koordinator LSI Wilayah Sulsel, Herman Heizer dalam diskusi publik ini menyebut Burhanuddin dan Natsir Ibrahim bersaing sebagai kandidat yang paling populer.               Terhadap pemilukada Takalar, Herman menyebutkan hal yang akan menentukan kualitas pemilukada Takalar yakni proses pelaksanaannya, rekruitmen calon yang diusung partai politik, pelaksanaan pemilukada yang komitmen pada aturan, serta kandidat yang terpilih bisa berikan yang terbaik bagi masyarakat bukan sekadar janji politik.
"Soal pemilukada Takalar, 75 persen masyarakat mengaku sudah mengetahuinya. Selain itu, 80 persen masyarakat masih tetap inginkan pemilukada langsung, dan hanya sekitar 5 persen yang inginkan pemilukada dikembalikan melalui mekanisme dewan," kata Herman.
Masyarakat Takalar juga inginkan figur yang mau memperhatikan pembangunan ekonomi yang lebih baik. "Ini merupakan salah satu persoalan di masyarakat pada aspek ekonomi, dimana menurutnya tidak ada kemajuan signifikan," kata Herman.
Sementara Ahyar menyebut bahwa kualitas pemilukada Takalar baru bisa dikatakan berkualitas, jika masyarakat mampu memainkan peran atau menjadi patrol dalam wacana pemilukada. "Kualitas pemilukada tidak bisa diukur kalau masyarakat tidak mampu menjadi patrol," katanya. (hamsah umar)   
           
   

Giliran Buhari Mesra dengan Ilham



MAKASSAR, FAJAR--Perbedaan politik dalam keluarga besar Azis Kahar Mudzakkar pascakeputusan Azis berpaket dengan Ilham Arief Sirajuddin mulai terlihat. Bupati Luwu, Andi Mudzakkar kukuh mendukung Syahrul Yasin Limpo, sementara Buhari Kahar Mudzakkar mulai memperlihatkan kedekatannya dengan Ilham.
       Ini terlihat saat Wali Kota Makassar, Ilham mengikuti Peringatan Hari Perlawanan Rakyat Luwu di Taman Makam Pahlawan Panaikan. Sekretaris DPW PAN Sulsel ini terlihat mesra dengan Ilham yang dipastikan menggandeng saudara kandungnya di pilgub 2013 mendatang kendati Buhari sejauh ini belum memberikan dukungannya secara nyata.
Sehari sebelumnya, Syahrul terlihat sangat mesra dengan Andi Mudzakkar  yang juga Ketua DPD Golkar Luwu. Syahrul dan Cakka-sapaan akrab Andi Mudzakkar terlibat salam komando usai pengukuhan gelar kebangsawanan kerajaan Luwu kepada cucu Syahrul di Istana Kedatuan 12 Luwu.     
       Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Dr Firdaus Muhammad yang dimintai tanggapannya menyatakan bahwa ada baiknya keluarga besar Azis tidak mempertontonkan perilaku politik yang bertentangan dengan keluarga.  Tapi bagaimana keluarga Azis ini memetingkan politik ukhuwah dan berangkat dari spirit persaudaraan.
       Dosen Komunikasi Politik Islam UIN ini menambahkan, menambahkan bahwa keluarga Azis jangan terjadi tarik menarik yang mencerminkan terjadinya perpecahan. Apalagi kalau perpecahan keluarga ini dilakukan oleh elit politik. Karena menurut dia, realitas yang terjadi melalui media, indikasi perpecahan di tubuh keluarga memang sudah mulai tercermin.
       Padahal menurut Firdaus, yang menjadi jualan politik Azis adalah moralitas. "Nilai jual sosok Azis itu ada pada moralitasnya. Dia itu memiliki moral di mata masyarakat yang bisa dijadikan teladan. Saya
kira, sosok Azis ini yang harus dilihat keluarga besarnya," imbuh Firdaus.
       Meski realitas menyebutkan Buhari dan Cakka berbeda pilihan politik pada pilgub, Firdaus lagi-lagi meminta keduanya mengedepankan politik ikhuwah dengan cara tidak mempertajam perbedaan politik yang ada. Pasalnya jika kondisi itu terus dipertontonkan bukan tidak mungkin akan berpengaruh pascapilgub nanti.
       "Ini bukan soal kalah dan menang, tapi bagaimana ukhuwah sesama keluarga apalagi yang memiliki hubungan daerah harus tetap solid. Jangan karena kepentingan politik sehingga menunjukkan fragmentasi keluarga. Intinya bagaimana keluarga Azis ini mengedepankan politik ukhuwah," jelas Firdaus. (hamsah umar)

Pelantikan Demokrat Makassar-Gowa Bersamaan


*Inginkan Deklarasi Ilham-Azis

MAKASSAR, FAJAR--Setelah dipastikan mulur, proses pelantikan ketua dan pengurus DPC Demokrat Makassar tetap dihadiri Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum beserta jajaran pengurus dan politisi Demokrat senayan. Pelantikan dipastikan baru terlaksana Februari nanti.
"Komunikasi kita dengan Pak Anas, ternyata jadwalnya sangat padat hingga 4 Februari, sehingga pelantikan baru bisa dilakukan setelah itu. Sementara jadwalnya sendiri belum kita tentukan karena belum ada dari Ketua DPP," kata Sekretaris Demokrat Sulsel, Zulkarnain Paturungi, Senin, 23 Januari.
Untuk agenda pelantikan pengurus DPC Demokrat di Makassar ini, Anas meminta agar proses pelantikan pengurus dilakukan bersamaan dengan pelantikan pengurus DPC Gowa. Pemilihan Ketua DPC Gowa sendiri sudah berlangsung beberapa bulan  lalu, namun hingga saat ini belum dilantik.
"Dia minta kita agar pelantikan DPC Makassar bersamaan dengan DPC Gowa. Saya kira itu sudah tidak ada masalah lagi, tinggal jadwal dia yang belum ada," kata Zulkarnain.
Untuk agenda pelantikan Demokrat ini, kader Demokrat Makassar masih tetap berharap agar calon gubernur yang akan diusung pada pilgub  2013 mendatang, Ilham Arief Sirajuddin juga dideklarasikan saat pelantikan pengurus Demokrat Makassar dan Gowa. Apalagi, Ketua Demokrat Sulsel ini sudah menemukan pendampingnya, Azis Kahhar Mudzakkar.
"Sejak awal kita inginkan deklarasi Ilham sebagai calon gubernur dilakukan saat pelantikan Demokrat Makassar. Tapi sampai saat ini belum ada jawaban yang diberikan dari Pak Anas. Kita tetap berharap rencana ini tetap terwujud," kata Zulkarnain. (hamsah umar)
               
         

Golkar Siapkan Sanksi Lebih Tegas


*Hari Ini Rakornis di Clarion

MAKASSAR, FAJAR--Partai Golkar mulai tidak nyaman dengan fenomena kader Golkar yang saling bertarung pada pemilukada, apalagi jika potensinya hanya merugikan. Menghadapi ajang pemilukada di Sulsel utamanya di Takalar, Golkar menyusun sanksi lebih keras terhadap kadernya yang maju di luar partai.
Mulai pemilukada Takalar, Golkar tidak akan memberi lagi izin kadernya maju melalui partai lain. Jika tetap ngotot, kader dianggap telah mengundurkan diri. Meski bentuk sanksi yang lebih keras ini belum bersifat keputusan, namun persoalan sanksi ini akan menjadi topik pembicaraan pada paripurna Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pemenangan Pemilu Golkar di Clarion Hotel & Convention, Selasa, 24 Januari.
"Tidak ada lagi istilah izin. Begitu maju lewat partai lain langsung kita pecat, sekalipun tetap melalui proses. Ini memang belum final, tapi dipastikan seperti itu karena kader dari daerah sendiri yang mengusulkan seperti ini," kata Wakil Sekretaris Panitia Rakornis Golkar,  La Kama Wiyaka.
Agenda pemilukada Takalar yang berlangsung 2012 ini menjadi salah satu agenda politik yang cukup genting bagi Golkar. Dua kadernya yang cukup kuat yakni Burhanuddin Baharuddin dan Natsir Ibrahim sama-sama ingin mengisi 01. DPD Golkar Sulsel sendiri menegaskan penetapan calon yang akan diusung harus melalui survei dengan melihat popularitas dan elektibilitas kader yang akan diusung.       
Kalau selama ini masih ada kader Golkar yang maju dalam pemilukada melalui partai lain, dan tetap bertahan di Golkar hingga saat ini, ke depan tidak ada lagi. Selain masalah pencalonan, rakornis Golkar yang dimulai paripurna ini juga akan membahas masalah koalisi, serta penentuan jadwal pencalonan. 
"Tiga poin inilah yang ada perubahan atau penegasan pada petunjuk pelaksanaan (juknis) pemilukada. Poin-poin ini sudah hampir bulat, tapi keputusannya harus tetap melalui rapat," tambah La Kama.
Sekretaris Bidang Pemenangan Pemilu Golkar Sulsel ini juga menegaskan bahwa, dalam rakornis ini elit parpol utamanya dari Bidang Pemenangan Pemilu wajib hadir, terkecuali ada halangan besar, termasuk Ketua DPP Golkar, Aburizal Bakrie.
Sejak kemarin, elit Golkar sudah banyak yang berada di Clarion dalam rangka persiapan pelaksanaan rakornis yang diagendakan berlangsung tiga hari, 24-26 Januari. (hamsah umar)      

Ilham Pimpin BM PAN Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Putra mantan anggota DPR RI asal Sulsel, Abdul Hadi Djamal, Ilham Rifurio Hadi Djamal terpilih secara aklamasi untuk memimpin Barisan Muda PAN Sulsel periode 2012-2017, dalam pemilihan  yang berlangsung di Pondok Darussalam Sudiang Makassar, Minggu, 22 Januari.
Sebelumnya, Ilham memang sudah diprediksi bakal dengan mudah memenangkan persaingan di BM PAN Sulsel, apalagi dukungan mayoritas DPD mengarah kepadanya. Saat pemilihan berlangsung, pemilik hak suara solid mendukung Ilham sebagai ketua. "Dia terpilih secara aklamasi," kata Ketua Panitia Pemilihan BM PAN Sulsel, Fitriani.
Pascapemilihan BM PAN Sulsel ini, ketua terpilih bersama formatur yang telah dipilih memiliki agenda pembentukan komposisi pengurus BM PAN Sulsel. Ilham diharapkan segera menyusun pengurusnya, sehingga pengurus yang terpilih ini segera bekerja dan menjalankan tugas dan fungsinya.
Ketua BM PAN Sulsel terpilih, Ilham yang dimintai komentarnya menyatakan salah satu agenda terdekatnya adalah melakukan pembenahan secara internal, mulau pengurus hingga infrastruktur pendukung hingga tingkat desa dan kelurahan. 
"Yang prioritas di 2012 itu dulu, bagaimana melakukan pembenahan hingga ke desa dan kelurahan. Juga yang terpenting adalah mengenai solidaritas sesama pengurus dan pengkaderan," kata Ilham.  
Soal susunan pengurus yang akan dibentuk pascaterpilih menjadi ketua, Ilham tidak menyebut kapan pengurus BM PAN Sulsel ini terbentuk. Namun dia berharap, kepengurusan BM PAN Sulsel segera terbentuk sehingga pengurus yang baru ini segera menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik.
Harapan untuk mewujudkan kepengurusan BM PAN Sulsel yang lebih baik ke depan melalui kepengurusan yang baru ini, telah diwacanakan sejumlah kader PAN utamanya mengenai pengkaderan. Pasalnya, proses pengkaderan yang baik dianggap salah satu masalah penting di dalam kepengurusan partai. (hamsah umar)        
    

Sabtu, 14 Januari 2012

Sindikat Perampokan Dijerat Pasal Berlapis


MAKASSAR, FAJAR--Sembilan sindikat kasus perampokan yang ditangkap jajaran Polsekta Rappocini pekan lalu, bakal dijerat dengan pasal berlapis. Para tersangka perampokan ini terancam penjara hingga 10 tahun.
Sembilan tersangka perampokan dimaksud masing-masingHerman Dg Kulle alias Jappo, Mustafa Kamal alias Boim, Akri, Rahmat dg Kulle, Muh Nofrial, Perdana Herianto, Nurdianto, dan Samsuar alias Coang. Mereka dijerat Pasal 363 KUHP dan Pasal 365 KUHP. Selain dijerat kasus perampokan, sebagian tersangka juga dijerat dengan Undang-undang Narkoba.
Kanit Reskrim Polsekta Rappocini, AKP Arifuddin yang dikonfirmasi menegaskan bahwa berkas kesembilan tersangka ini tidak disatukan, tapi dipisah berdasarkan peran masing-masing. Begitu juga dengan peran salah seorang tersangka yang bertindak sebagai penadah.
"Yang pasti ada yang kita jerat dengan pasal berlapis, apalagi mereka yang melakukan aksinya dengan pemberatan," kata Arifuddin.
Terhadap jaringan tersangka yang lain, Arifuddin menegaskan bahwa pihaknya masih tetap melakukan pengejaran terhadap pihak-pihak yang dicurigai bekerja sama dengan tersangka. Namun sejauh ini, jumlah tersangka yang ditangkap dari sindikat perampokan yang dikoordinir Herman Dg Kulle ini masih sembilan orang.
"Pengejaran terhadap pelaku perampokan yang diduga jaringan tersangka tetap kita kembangkan, cuma belum ada nama yang kita pastikan terlibat dalam jaringan ini. Saat ini, pemeriksaan tersangka masih dilakukan sambil dilakukan pemberkasan," kata Arifuddin.
Sebagaimana dilansir sebelumnya, penangkapan sembilan tersangka perampokan ini berhasil menyita puluhan barang bukti seperti handphone, tiga sepeda motor, uang tunai Rp450 ribu, jam tangan, laptop, play station, TV LCD, mutiara, sound sistem, dengan nilai mencapai Rp100 juta lebih. (hamsah umar)
                 

Berkas Perampokan Polisi Segera Dilimpahkan


MAKASSAR, FAJAR--Polsekta Biringkanaya menjadwalkan akan melimpahkan berkas kasus perampokan anggota Intel Polres Gowa, Briptu Andi Abdullah di kompleks Villa Mutiara Klaster Elok 12 No.10, Jalan Ir Sutami Makassar pekan ini. Penyidik menyebutkan, berkas ketiga tersangka sudah dirampungkan.
"Proses pemberkasannya sudah kita rampungkan. Kita rencanakan pekan ini juga akan kita serahkan berkas awalnya kepada Kejaksaan Negeri," kata Kapolsekta Biringkanaya, Kompol Mursalim, Minggu, 15 Januari.
Ketiga tersangka yang siap dilimpahkan ke kejaksaan itu masing-masing, Adi alias Tulla (32), Agus alias Agu (35), dan Rudi. Ketiganya saat ini mendekam di sel Polsekta Biringkanaya. Dari tiga tersangka yang hidup itu, ada yang berperan sekadar membongceng tersangka ke lokasi kejadian.
Mursalim menyebutkan, para tersangka perampokan polisi ini mengincar rumah korban karena lokasinya dianggap strategis dan memudahkan tersangka melarikan diri. Salah satu alasannya adalah karena rumah tersangka berada di pinggir sawah.
Soal dugaan tersangka sudah mengintai rumah korban dua sampai tiga hari, hasil pemeriksaan polisi menyebutkan dugaan tersebut tidak dikuatkan keterangan tersangka. Pasalnya menurut Mursalim, empat tersangka termasuk yang tewas berkumpul di Bawakaraeng kemudian memilih jalan seperti sedang patroli.
Adapun pasal yang diterapkan kepada ketiga tersangka, Mursalim menyatakan bahwa ketiganya dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan, dengan ancaman hukuman hingga 10 tahun penjara. Polisi juga menerapkan Pasal 351 Ayat (2) KUHP yang tentang penganiayaan yang mengakibatkan orang lain luka berat. (hamsah umar)              

Sonic Speed Anti Balapan Liar


MAKASSAR, FAJAR--Kegiatan balapan liar yang marak terjadi di Makassar, tidak hanya meresahkan warga dan petugas lalu lintas, juga menyita perhatian klub mobil di daerah ini. Salah satunya Sonic Speed.
Sebagai bentuk perhatian terhadap ketertiban berlalu lintas, klub mobil ini bahkan membuat aturan ketat yang melarang setiap anggotanya terlibat balapan liar di jalan umum. Termasuk mengemudi kendaraan dengan cara ugal-ugalan.
"Kita punya aturan melarang anggota terlibat balapan liar atau ugal-ugalan. Selain bisa membahayakan dirinya sendiri, balapan liar ini juga bisa mencelakai orang lain. Ini kita lakukan untuk membuktikan bahwa Sonic Speed klub otomotif yang tidak suka kegaduhan," kata pengurus Sonic Speed, Irvan Roy MY.
Bahkan menurutnya, anggota Sonic Speed yang ditemukan balapan liar atau ugal-ugalan di jalan, akan dikeluarkan dari klub. "Kita mudah mendeteksi anggota klub karena setiap anggota sudah memasang stiker di mobilnya. Jadi kalau ada anggota yang ugal-ugalan mudah kita temukan atau lihat," tambah Irvan.
Sejauh ini kata dia, sudah ada beberapa anggota klub yang dikeluarkan karena tidak mematuhi aturan lalu lintas. Irvan mengaku, klubnya ingin setiap anggotanya tertib berlalu lintas di tengah masyarakat.
Ketua Umum Sonic Speed, Maman Darman terpisah mengatakan bahwa ke depan klubnya bahkan siap melakukan kerja sama dengan lalu lintas, dalam mengampanyekan program keamanan berkendara maupun penggunaan perlengkapan berkendara (safety riding).           "Sebagai tindak lanjut dari aturan kita yang melarang anggota balapan liar, kita ingin safety riding jadi kampanye kita. Kalau ada anggota dari Sonic Speed yang cinta balapan, kita dorong untuk mengikuti ajang resmi," kata Maman. (hamsah umar)                       

Jumat, 13 Januari 2012

Sindikat Perampokan Ditangkap Polisi


*Amankan BB Senilai Rp100 Juta

MAKASSAR, FAJAR--Jajaran Polsekta Rappocini membongkar sindikat perampokan yang sering beraksi di Makassar, Kamis, 12 Januari. Jumlah sindikat yang ditangkap polisi ini sebanyak sembilan orang di Gowa dan Makassar.
Dari tangan sembilan tersangka yang ditangkap secara berantai mulai pukul 00.00 hingga pukul 06.00 itu, polisi menyita belasan handphone, tiga sepeda motor, uang tunai Rp450 ribu, jam tangan, laptop, play station, TV LCD, mutiara, sound sistem,  badik, dan sejumlah barang bukti lainnya. Nilai keseluruhan dari barang bukti (BB) yang disita itu  ditaksir mencapai Rp100 juta lebih.
Kesembilan tersangka yang ditangkap yakni Herman Dg Kulle alias Jappo, Mustafa Kamal alias Boim, Akri, Rahmat dg Kulle, Muh Nofrial, Perdana Herianto, Nurdianto, dan Samsuar alias Coang. Satu tersangka lain yang diidentifikasi bernama Syahrir juga ditangkap karena sebagai penadah barang rampokan sindikat ini.
Tidak hanya terlibat sindikat perampokan, dua dari sembilan tersangka yang ditangkap ini juga diketahui terlibat penyalahgunaan narkoba. Dia adalah Nurdianto dan Samsuar. Dari tangan keduanya ditemukan sabu-sabu sekitar 0,5 gram, serta sejumlah alat isapnya.
Kapolsekta Rappocini, AKP Ahmad Mariadi yang dikonfirmasi menjelaskan bahwa penangkapan sindikat ini diawali dari tiga tersangka di rumah bos perampok, Herman Jalan Karaeng Leo Sero, Gowa. Di rumah inilah, barang bukti terbanyak diperoleh polisi.
Penangkapan sindikat perampokan ini berawal dari  adanya seorang warga yang melapor kecurian Blackberry. Dari sini, polisi bekerja sama dengan pihak Blackberry untuk melacak keberadaan pelaku. Selama empat hari melakukan penyelidikan setelah mengetahui posisi terakhir handphone itu, polisi akhirnya melakukan penggerebekan setelah memastikan tersangka sudah benar.
"Jadi kita lacak melalui imey Blackberry. Begitu dapat lokasi, kita berhasil menangkap tiga orang di dalam rumah kemudian kita kembangkan hingga berhasil menangkap sembilan orang. Sejumlah sindikatnya sementara kita kejar," kata Mariadi.                   Menurut Mariadi, salah satu korban dengan kerugian terbesar yang dilakukan sindikat ini terjadi di Jalan Pelita Raya Makassar tiga bulan lalu. Di rumah milik John ini, pelaku merampok 200 gram emas, dua buah blackberry, serta sejumlah barang berharga lainnya. Kerugian di satu TKP ini mencapai Rp500 juta.
Dari sejumlah barang rampokan tersangka, sebagian besar utamanya emas sudah dijual. Hasil interogasi polisi menyebutkan, sindikat ini telah melakukan perampokan emas hingga mencapai 480 gram di berbagai tempat di Makassar. Sebagian besar emas tersebut dijual ke seorang penadah yang diduga juga menjadi jaringannya.
John misalnya yang datang ke Polsekta Rappocini mengecek barang miliknya mengaku kalau yang ada tinggal dua buah Blackberry yang disita polisi. "Mungkin tidak dijual karena sulit menjual kalau Blackberry curian," kata John.
Kesembilan tersangka ini berdomisili di beberapa tempat seperti, Maccini Baru, Maccini Gusung, Mangadel, Dirgantara, dan BTN Pao-pao. Para tersangka ini masih digiring kebeberapa lokasi untuk menunjukkan alamat rekannya.
Keberhasilan Polsekta Rappocini membongkar sindikat perampokan ini mendapat apresiasi Kapolrestabes Makassar, Komber Erwin Triwanto. Begitu mendapat laporan tersebut, Erwin langsung meninjau ke Polsekta Rappocini untuk melihat langsung barang bukti dan tersangka yang berhasil dibongkar jajarannya.
Kasus penangkapan kasus perampokan ini merupakan yang terbesar di Makassar pada 2012 bahkan 2011 lalu. Makanya, Kapolrestabes memberikan apresiasi khusus atas kinerja Polsekta Rappocini melakukan pengungkapan. (hamsah umar) 

Tinggal di Rumah Mewah



Bos sindikat perampokan, Herman Dg Kulle alias Jappo (35), salah seorang dari sembilan tersangka perampokan yang ditangkap Polsekta Rappocini, ternyata memiliki gaya hidup mewah. Rumahnya di Jalan Karaeng Leo Sero Gowa, diketahui cukup mewah bahkan mirip rumah pejabat.
Di rumah tempat sindikat ini ditangkap, dilengkapi sejumlah kamar. Setiap kamar dilengkap TV LCD serta AC. Belum lagi sejumlah perabotan rumahnya tergolong mewah.
"Beberapa tetangga yang kita tanya juga mengaku heran dengan rumah tersangka ini, karena setahu mereka dia tidak memiliki pekerjaan. Bangunan rumahnya memang mewah seperti rumah pejabat. Bahkan setiap kamar ada TV LCD," kata Kapolsekta Rappocini, AKP Ahmad Mariadi yang memimpin langsung penangkapan.
Dalam melakukan berbagai sindikat perampokan, Herman tidak hanya melibatkan dirinya tapi juga melibatkan salah seorang anaknya yang masih berusia belasan tahun, Rahmat Dg Kulle (16).
Hasil penyelidikan polisi menyebutkan, Herman tidak hanya memiliki rumah di Gowa, tapi juga memiliki rumah di Makassar tepatnya di Jalan Maccini Gusung. Di rumah keduanya ini, Herman merekrut sejumlah tetangganya untuk terlibat perampokan.
Mariadi menyebutkan, dalam menjalankan aksinya ini, tersangka tidak segang-segang melukai atau mencelakai korbannya jika melawan saat terjadi perampokan. Apalagi sindikat ini melengkapi diri dengan senjata tajam jenis badik.
Ditemui di Polsekta Rappocini, Herman mengaku kalau hasil kejahatannya itu dibagi dengan sejumlah rekannya. "Saya bagi dengan teman Pak begitu hasil curian sudah dijual," kata Herman.
Dari ratusan juta uang hasil kejahatan yang diperoleh, Herman mengaku menggunakan sebagian untuk foya-foya. Dia bahkan berdalih sebagian disumbangkan ke panti asuhan dan masjid. (hamsah umar)  
                 
               


Kamis, 12 Januari 2012

Brigpol Latief Dihukum Bersalah


MAKASSAR, FAJAR--Mantan anggota Polsekta Tamalate yang saat ini ditarik ke Polrestabes Makassar,  
Brigpol Latief dihukum bersalah oleh Propam Polrestabes Makassar, dalam sidang disiplin yang digelar di Aula Polrestabes Makassar, Kamis, 12 Januari.
Oknum polisi ini berurusan dengan Propam Polrestabes karena dianggap melanggar disiplin. Dalam sidang yang dipimpin Kasi Propam Polrestabes Makassar, Kompol Djoko MW, Latief dihukum bersalah dan dinyatakan harus mendapat pengawasan selama enam bulan.
"Kita memang melakukan sidang disiplin terhadap anggota itu. Vonisnya dia dinyatakan bersalah dan harus dilakukan pengawasan selama enam  bulan," kata Djoko.
Dalam sidang disiplin terhadap Latief itu, Propam Polrestabes Makassar menghadirkan beberapa saksi seperti Kapolsekta Panakkukang (mantan Kapolsekta Tamalate), Kompol Agung Setio Wahyudi, Kanit Reskrim Tamalate, AKP Ahmad Canggi, dan dua anggota Polsekta Tamalate lainnya.         
Sekadar mengingatkan, Latief diproses Propam Polrestabes Makassar karena ditengarai hendak mengamuk dan memarangi atasannya, Kompol Agung pertengahan Oktober 2011 lalu. Saat itu, Latief mendatangi ruang kerja atasan dan rumah dinasnya dengan membawa parang sambil marah-marah. Ulah itu dilakukan setelah namanya disebut-sebut terlibat jaringan curanmor di wilayah Polsekta Tamalate.
"Jadi dia bersalah karena tidak sepantasnya seorang bawahan menghadap ke atasannya dengan marah-marah. Makanya dia dihukum bersalah," tambah Djoko.
Sementara terkait dugaan oknum tersebut terlibat sindikat pencurian sepeda motor, sebagaimana pengakuan salah seorang tersangka yang ditangkap polisi, Djoko menegaskan bahwa tudingan tersangka curanmor tersebut tidak bisa dibuktikan. Pasalnya kata dia, tersangka yang menyebut-nyebut namanya itu juga tidak bisa memberikan bukti kalau Latief terlibat jariangan curanmor.(hamsah umar)
  

Ditodong Pistol, Tiga Handphone Melayang


MAKASSAR, FAJAR--Srinalyati (37), salah seorang karyawan salah satu travel Danaval, menjadi korban perampokan di Jalan Abdullah Daeng Sirua Makassar. Korban mengaku ditodong menggunakan sebuah pistol dan badik oleh dua pelaku di kantornya.
Akibat kejadian itu, korban kehilangan tiga buah handphone serta uang tunai Rp150 ribu. Peristiwa yang dialami korban ini dilaporkan ke Polsekta Panakkukang, Rabu malam.
Menurut korban saat melaporkan peristiwa yang dialaminya, perampokan itu bermula ketika pelaku menggunakan sepeda motor bersama sejumlah rekannya datang ke kantor sekira pukul 16.00 Rabu lalu. Saat itu, pelaku berpura-pura hendak membeli tiket tujuan Palu.
Di bagian pelayanan itu, korban sendiri. Saat itulah, pelaku memanfaatkan situasi dan langsung mengambil pistol serta badik dari balik sadel motornya. Karena ditodong dengan pistol, korban merelakan barang miliknya dibawa kabur oleh pelaku. Belum diketahui apakah pistol yang digunakan pelaku adalah asli atau sekadar mainan.
Dalam menjalankan aksinya itu, korban mengaku tidak sekadar dua orang yang masuk ke kantornya, tapi juga ada pelaku lain yang menunggu diluar. 
Begitu barang berharga korban dirampok, pelaku melarikan diri. Korban kemudian melaporkan peristiwa itu setelah kondisinya membaik akibat takut ancaman pelaku.
Kanit Reskrim Polsekta Panakkukang, Iptu Hardjoko mengaku belum mengetahui siapa pelaku perampokan tersebut. "Kami sementara melakukan pemeriksaan korban dan saksi untuk mengejar pelakunya," kata Hardjoko. (hamsah umar)

Percetakan Sama Jaya Terbakar


MAKASSAR, FAJAR--Sebuah rumah toko (ruko) berlantai III, yang digunakan sebagai tempat usaha percetakan Sama Jaya di Jalan Mongisidi No.86 Makassar terbakar. Seluruh isi rumah di lantai II dan III ludes dilalap api, Kamis, 12 Januari sekira pukul 12.00.
Pemilik usaha percetakan tersebut diketahui bernama Muh Nur Alam, terletak di RW 003 / RT 002 Kelurahan Maricaya Baru. Belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kebakaran, namun dugaan sementara kebakaran terjadi karena arus pendek. Apalagi, menurut saksi mata, api pertama kali muncul dari lantai III rumah tersebut.
Sedikitnya enam armada pemadam kebakaran dikerahkan Dinas Pemadam Kebakaran untuk menjinakkan api, sehingga tempat usaha itu tidak seluruhnya ludes. Kebakaran ini tidak sampai menjalar ke rumah di sekitarnya, karena bagunan yang ada di sampingnya lebih tinggi.
Tidak ada korban dalam kebakaran ini, namun kerugian materil ditaksir mencapai puluhan juta. Beberapa bahan baku percetakan serta kertas yang tidak terbakar ikut rusak karena terkena air. Selain pemadam, petugas Posko Siaga 247 PMI Makassar juga ke lokasi dengan menyiapkan  mobil ambulance kendati tidak ada korban dalam peristiwa ini. "Tidak ada korban dalam kebakaran ini," kata Koordinator Lapangan Posko Siaga 247 PMI Makassar, MA Sahrul Alung.
Nur Alam menyebutkan, saat kebakaran terjadi hanya ada anaknya yang berada di rumah, sementara dia keluar mengantar barang. Dia mengaku belum tahu apa penyebab kebakaran di rumahnya.
Amir, tukang parkir yang beroperasi di depan ruko menyebutkan, asap tebal sudah tinggi begitu dia melihat kebakaran ini. "Pemilik rumah ada di lantai I, jadi dia tidak tahu kalau rumahnya terbakar. Nanti saya beri tahu baru panik," kata Amir. (hamsah umar)                          

Petani Takalar Tolak Perampasan Tanah


MAKASSAR, FAJAR--Sedikitnya 500 petani Takalar serta aktivis mahasiswa dan LSM di Makassar, yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) Sulsel, menggelar aksi unjuk rasa di Flyover dan DPRD Sulsel, Kamis, 12 Januari.
Aksi demo ini dilakukan FPR Sulsel sebagai bentuk penolakan petani, atas berbagai bentuk perampasan tanah milik rakyat di Sulsel. Salah satunya adalah konflik agraria antara petani Takalar dengan pihak PTPN XIV Makassar. Makanya, dalam aksinya mereka menyatakan menolak segala bentuk perampasan hak dan tanah milik petani.
"Hentikan segala bentuk perampasah tanah milik rakyat yang dilakukan pemerintah, seperti yang terjadi di Takalar oleh PTPN XIV, petani Kajang di Bulukumba oleh PT London Sumatera, serta kasus lain yang ada di Sidrap dan daerah lainnya," kata koordinator aksi, Adam.
Para petani dari Takalar ini datang menggunakan sejumlah mobil truk serta pete-pete. Mereka membawa sejumlah atribut seperti spanduk, serta pamplet yang berisi kecamatan dan tuntutan terhadap pemerintah, utamanya Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk segera menyelesaikan sengketa agraria yang ada di Takalar dan daerah lainnya.
Pengunjuk rasa juga mendesak pemerintah termasuk DPRD Sulsel, untuk melakukan desakan terhadap TNI dan Polri, agar personel TNI dan polri yang ada di wilayah konflik agraria segera ditarik, karena kehadiran mereka dinilai semakin menambah penderitaan rakyat petani. "2011 saja, sedikitnya ada 200 petani di seluruh Indonesia tewas oleh aparat," katanya.
Ratusan pengunjuk rasa ini juga mendesak pemerintah untuk segera mencabut undang-undang yang memicu perampasan tanah  petani, seperti UU Penanaman Modal, UU Kehutanan, UU Perkebunan, UU Sumber Daya Air, UU Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau Kecil, UU Minerba, dan UU Pengadaan Tanah untuk Pembangunan. Semua produk hukum itu kata mereka berpotensi perampasan tanah milik petani. (hamsah umar)     
       
             

Rabu, 11 Januari 2012

Pemilik Amunisi Diancam 20 Tahun


MAKASSAR, FAJAR--Tersangka kepemilikan senjata api dan amunisi sebanyak 116 butir, Mardono (23) warga asal Boma, Nusa Tenggara Barat resmi ditetapkan sebagai tersangka. Dalam kasus ini, tersangka terancam hukuman penjara selama 20 tahun.
Martono dijerat dengan Undang-undang Darurat No.12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Tajam. dalam aturan ini, disebutkan bahwa seorang yang menguasai senjata tajam atau bahan peledak diancam 20 tahun.
Tersangka yang ditangkap oleh petugas Polsekta Soekarno Hatta dan Polres Pelabuhan saat bermain domino itu, diketahui mendapatkan amunisi yang disimpan di rumah kakaknya, Koptu Harianto di Ambon. Saat itu, rumah salah seorang kakaknya tersebut dikosongkan. Saat dikosongkan itu, dia melihat sejumlah amunisi yang kemudian turut dibawa untuk tujuan Bima.
"Kakaknya yang anggota TNI itu informasinya disersi tiga bulan. Karena tidak pernah masuk kantor, asrama yang ditempatinya minta dikosongkan oleh kesatuannya. Saat itulah tersangka melihat ada amunisi yang kemudian diambil dan dibawa," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha.
Menurut pengakuan tersangka, kakaknya tersebut terakhir  bertugas di Batalyon 733 Ambon. Ada dugaan, senjata api rakitan itu adalah sisa-sisa sempi pascakerusuhan di Ambon. Tersangka mengaku, sempi rakitan tersebut akan digunakan di kampung halamannya untuk berburu.
Soal dugaan tersangka terlibat dengan jaringan teroris tertentu, hasil penyelidikan yang dilakukan polisi serta Densus 88 Anti Teror Brimob Polda Sulsel, tidak ditemukan adanya indikasi keterlibatan tersangka dengan jaringan kejahatan tertentu. Makanya, polisi  memastikan tersangka sekadar dijerat karena kepemilikan sempi dan amunisi.
Polisi mengaku telah melakukan analisa terhadap panggilan masuk maupun keluar terhadap nomor telepon yang digunakan tersangka. Mardono sendiri tiba di Makassar pada 8 Januari lalu, namun karena belum ada kapal yang berangkat ke Bima, maka tersangka bertahan hingga akhirnya ditangkap polisi. (hamsah umar)              

Polisi Tangkap Bandar Narkoba


MAKASSAR, FAJAR--Unit Narkoba Polrestabes Makassar kembali membongkar bandar narkoba di Makassar. Kali ini polisi menangkap Awaluddin alias Awal (36), salah seorang warga Jalan Pandang Raya Makassar. 
Dari tangan bandar sabu-sabu ini, polisi berhasil menyita delapan paket sabu-sabu sebarat 10 gram, yang disembunyikan di rumahnya. Paket sabu-sabu tersebut merupakan sisa narkoba  yang belum diedarkan tersangka kepada jaringannya.
Penangkapan tersangka ini merupakan pengembangan penangkapan pekan lalu, dari tersangka bernama Ismail Hamid (36), warga Jalan Maccini Sawah III Makassar yang ditangkap dengan barang bukti 3 paket sabu-sabu. Ismail merupakan salah satu jaringan Awal dalam mengedarkan sabu-sabu di Makassar.
Setelah melalui pengintaian dan penyelidikan yang dilakukan polisi, petugas berhasil melacak keberadaan tersangka di perumahan Hartako Indah Blok II Makassar. Saat ditangkap di lokasi itu, tersangka kemudian digiring ke rumahnya untuk dilakukan penggeledahan. 
Hasilnya, polisi menemukan sejumlah paket sabu-sabu dengan berat 10 gram. "Tersangka kita tangkap atas pengembangan penangkapan sebelumnya, dimana tersangka sebelumnya menyebut dia sebagai sumber sabu-sabu yang diperoleh," kata Kasat Narkoba Polrestabes Makassar, AKBP Masrur.
Untuk kepentingan penyidikan, polisi masih akan melakukan pemeriksaan urine dan barang bukti ke laboratorium forensik, guna memastikan barang bukti yang disita tersebut mengandung zat terlarang. (hamsah umar)   
            

Polisi Akan Periksa Kadiskes Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Sulsel, Rachmat Latief diagendakan menjalani pemeriksaan oleh Penyidik Polsekta Tamalanrea, terkait dugaan kasus pengancaman terhadap Sekretaris Dinas Kesehatan dan stafnya.
Namun sebelum Rachmat dimintai keterangan oleh polisi, pihak terkait terlebih dahulu melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang menyaksikan dugaan pengancaman, yang dilakukan Rachmat menggunakan alat yang ditengarai sebagai pistol.
"Yang namanya laporan pasti kita tindaklanjuti dengan memeriksa dia sebagai pihak yang dilapor. Namun, kita terlebih dahulu akan memeriksa saksi-saksi yang menyaksikan itu," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Chevy Achmad Sopari, Rabu, 11 Januari.
Checy menyebutkan bahwa, berdasar laporan yang masuk ke Polsekta Tamalanrea, Sekretaris Dinas Kesehatan Sulsel mengaku terancam karena ulah kadis yang menakutkan saat memarahi stafnya, apalagi terlihat ada pistol yang dibawanya. "Laporannya itu karena terancam, karena saat dimarahi kadis membawa pistol," tambah Chevy.
Belum diperoleh informasi apakah pistol yang dimiliki Rachmat itu adalah pistol berpeluru tajam seperti yang digunakan kepolisian maupun TNI, atau sekadar airsoft gun. Hal ini juga akan ditelusuri pihak kepolisian mengenai pistol tersebut.
Chevy menyebutkan, kronologi Rachmat memarahi sekretarisnya itu ketika dia miminta untuk memanggil salah seorang stafnya. Namun staf yang dicari dimaksud tidak berada di tempat. Saat dilaporkan tidak ada di kantor, kadiskes langsung marah. 
Saat marah itu, Rachmat diduga mengeluarkan pistol sehingga membuat stafnya terancam hingga kasus tersebut dilaporkan ke Polsekta Tamalanrea. (hamsah umar)  
     

Empat Tersangka Penikaman Ditangkap


MAKASSAR, FAJAR--Sempat buron selama tujuh hari, empat remaja yang tinggal di Jalan Maccini Gusung Makassar ditangkap petugas Polsekta Makassar, Rabu, 11 Januari dini hari. Keempat remaja belasan tahun ini ditangkap karena terlibat pengeroyokan dan penikaman awal Januari lalu.
Keempat tersangka yakni Nur Syamsul (16), Muh Syahril Alifka (17), Sandi Saputra (16), dan Andi Anton Praska (17). Keempat tersangka tersebut ditangkap saat sedang kumpul bersama teman-temannya. Dalam penangkapan ini, polisi sebenarnya menangkap lima orang, namun satu orang lainnya diketahui tidak terlibat pengeroyokan dan penikaman.
"Empat tersangka yang sempat buron ini adalah pelaku penikaman warga di depan Bank Mega Latimojong. Korbannya adalah Fernando (18), warga Jalan Latimojong Lr 122," kata Kapolsekta Makassar, Kompol Iwan Limba.
Iwan menyatakan, tersangka bakal dijerat dengan Pasal 170 KUHP dan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dan pengeroyokan. Dalam kasus ini, tersangka melakukan penikaman terhadap korban hingga mengakibatkan korban mengalami luka tikaman di kaki, betis, lengang dan punggung.
Informasi yang diperoleh, para pelaku tersebut diketahui tidak sempat tamat SD. Dugaan sementara, korban melakukan penganiayaan terhadap korban karena hendak menjambret handphone milik korban. (hamsah umar) 

Selasa, 10 Januari 2012

Emas 500 Gram Ditukar Sertifikat Gadai


MAKASSAR, FAJAR--Nasabah BRI Syariah AP Pettarani, Lenny  Marfiany yang melaporkan BRI Syariah ke Polrestabes Makassar dalam kasus dugaan penipuan, mengungkap kalau emas miliknya seberat 500 gram ditukar dengan sertifikat gadai senilai Rp180 juta.
Dia menegaskan bahwa, pihaknya tidak pernah menerima uang sebagaimana tercantum dalam sertifikat gadai tersebut. Apalagi menurutnya, dia mengikuti program "Berkebun Emas" BRI Syariah yang ditawarkan. Penegasan korban penipuan ini sebagai jawaban penjelasan pihak BRI Syariah Pettarani yang menyebut korban bukan berinvestasi emas, melainkan menggadaikan emasnya.
"Kalau di pegadaian jelas diberi uang kalau dikatakan gadai. Tapi ini hanya sertifikat gadai senilai Rp180 juta. Belakangan saya pernah diminta bayar uang penitipan dan perpanjangan Rp300 juta," kata Lenny.
Dia juga menegaskan bahwa, proses transaksi dengan BRI Syariah ini dilakukan tanpa perantara pihak manapun, tapi langsung dengan pegawai BRI Syaraih. Sebelumnya ada kecurigaan korban menjadi korban pihak ketiga, namun Lenny memastikan dirinya berhubungan langsung dengan pihak bank dalam proses transaksi tersebut.
Nasabah BRI Syariah yang diduga menjadi korban penipuan bank ini menyebut, dia awalnya akan menginvestasikan emasnya di BRI Syariah Arief Rate. Tapi karena jumlah emas yang akan diinvestasikan dalam program berkebun emas dalam jumlah banyak, pihak bank menyarankan untuk melakukan transaksi di BRI Syariah Pettarani. "Emas yang kami investasikan itu diserahkan ke pegawai Bank atas nama Agung. Jadi kalau disebut ada perantara, itu tidak benar," katanya.
Kasus dugaan penipuan nasabah ini telah diadukan ke Kadin Sulsel. Selain melalui proses hukum, korban berharap mediasi Kadin dengan pihak bank untuk mencari solusi terbaik. 
Kanit II Satreskrim Polrestabes Makassar, AKP Agus Khaerul yang dikonfirmasi menyatakan kasus dugaan penipuan nasabah BRI Syariah ini sementara dalam penyelidikan. Dalam waktu dekat, pihak penyidik akan memeriksa pihak Bank BRI Syariah. (hamsah umar) 

Warga Bima Ditangkap Bawa Sempi dan 116 Peluru


MAKASSAR, FAJAR--Petugas Polsekta Soekarno Hatta dan Polres Pelabuhan menangkap seorang warga asal Bima, Nusa Tenggara Barat, Mardono (23). Pemuda tersebut ditangkap karena membawa senjata rakitan lengkap dengan amunisi sebanyak 116 butir.
Warga yang memiliki dua KTP dengan alamat berbeda itu, ditengarai keluarga salah seorang anggota TNI. Ditemukan KTA dari kesatuan TNI bernama Pratu Muhtar. Selain menyita seratusan butir peluru, dari tersangka juga ditemukan seragam TNI, satu pasang seragam dinas harian, satu pasang seragam loreng, satu sepatu PDH, satu sepatu laras, satu pasang sepatu boat, dua buah sangkur, dan ransel.
Dari Identitas yang diperoleh polisi, Mardono memiliki alamat di KTP Asmil Maluku, dan Asrama Brimob Biak-Papua. Saat ditangkap dia sedang bermain domino di Pelabuhan Soekarno Hatta bersama Ignasius dan David Ardibria.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan, AKP Sukri Abham menjelaskan bahwa yang diketahui melakukan perjalanan dari Ambon dan transit di Makassar ini bermaksud ke Bima, kampung halamannya. "Dia ini menunggu kapal yang akan berangkat ke Bima," kata Sukri.
Kendati ditemukan sejumlah seragam TNI, saat ditangkap polisi hingga dilakukan interogasi, Mardono tidak pernah mengaku sebagai anggota TNI. Sempat beredar kalau tersangka tersebut adalah anggota TNI gadungan, namun setelah ditelusuri, tersangka tidak pernah mengaku sebagai anggota TNI.
Bocoran yang diperoleh menyebutkan bahwa, tersangka ini sudah diawasi gerak-geriknya satu bulan terakhir, namun belum jelas apakah pengawasan polisi itu terkait kepemilikan senjata rakitan, atau karena diduga terlibat dengan kasus yang terjadi di Bima atau kasus teror lainnya.
Mardono sejak ditangkap Senin malam menjalani pemeriksaan intensif. Bahkan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Brimob Polda Sulsel turut melakukan interogasi terhadap tersangka di Polres Pelabuhan. Sementara dua rekannya yang ditemani main domino tidak terlalu ketat, apalagi mereka  baru bertemu atau saling kenal saat bermain domino.
Karena kasus ini tergolong menonjol, penangkapan warga Bima ini diserahkan penanganannya ke Polrstabes Makassar. Siang kemarin, tersangka langsung digiring ke Polrestabes usai diinterogasi Densus 88. 

Perketat Pengamanan
Penangkapan warga Bima yang membawa senjata rakitan beserta peluru 116 butir itu disikapi serius Polres Pelabuhan, dengan memberlakukan pengamanan ketat di Polres Pelabuhan. Setiap tamu yang datang diwajibkan menitip identitas di SPK. Pengamanan ketat ini tidak hanya berlaku untuk masyarakat umum tapi juga wartawan maupun petugas Provost TNI yang juga datang mencari data mengenai penangkapan tersebut.
"Kita tidak ingin hal negatif terjadi seperti yang pernah terjadi di Polres Cirebon. Jadi ini aturan baru kita untuk memperketat pengamanan, makanya setiap tamu yang datang diberi tanda pengenal sebagai tamu," kata salah seorang anggota Polres Pelabuhan, Ipda Muhammad Tang. (hamsah umar)                      

Polisi Tunggu Hasil Kajian Ahli Unhas


MAKASSAR, FAJAR--Hasil kajian tim ahli Teknik Sipil, Fakultas Teknik Unhas terhadap kelayakan tembok The Mutiara, hingga Selasa, 10 Januari belum diperoleh penyidik Polrestabes Makassar. Polisi mengaku masih menunggu penyampaian resmi dari Unhas mengenai permintaan kajian tembok The Mutiara itu.
Kanit II Satreskrim Polrestabes Makassarm, AKP Agus Khaerul yang dikonfirmasi membenarkan kalau penyidik sampai saat ini belum memperoleh hasil kajian dari Unhas. Makanya kata dia, polisi masih berkesimpulan bahwa pihak yang bertanggung jawab dalam kasus ini hanya sebatas kontraktor dan pengawas.
"Yang jelas permintaan resmi kita ke Unhas untuk dilakukan penelitian sudah diberikan. Tapi sampai sekarang kita belum peroleh hasil kajian yang dilakukan oleh Unhas," kata  Agus.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan bos CV Banteng Mega Perkasa, Jamaluddin dan pengawas proyek, Heryanto sebagai tersangka dengan dugaan sebagai pihak yang lalai, sehingga pembangunan tembok The Mutiara ambruk dan mengakibatkan delapan warga Jalan Suka Damai, Sinrijala meninggal dunia.
Terhadap peluang adanya tersangka baru, Agus menegaskan bahwa masih bergantung hasil penelitian dari Unhas. Dia berharap, hasil kajian Unhas ini sudah bisa diperoleh polisi dalam waktu dekat. Sementara berkas dua tersangka, Agus menegaskan kalau saat ini polisi tinggal melakukan perampungan sebelum dilimpahkan ke polisi. 
Koordinator Tim Ahli Unhas dalam kasus tembok The Mutiara, Prof Lawalenna Samang menyatakan bahwa kajian timnya sudah rampung dan siap diserahkan. Hanya saja, sejauh ini Wali Kota Makassar belum memiliki jadwal tepat untuk menerima tim  Unhas dalam rangka memaparkan hasil kajian ahli tersebut.
"Saat ini diserahkan ke wali kota, kita harus paparkan dulu. Jadi tinggal menunggu jadwal sebenarnya. Kalau sudah ada kesiapan dari wali kota, kita pasti serahkan hasilnya bersamaan ke polisi. Tadi malam saya sudah komunikasi dengan Asisten II untuk menanyakan kapan ada jadwal menerima laporan, tapi belum ada jawaban," kata Lawalenna. (hamsah umar)      

Anak 14 Tahun Mengaku Diperkosa


MAKASSAR, FAJAR--Seorang anak berusia 14 tahun, KR, warga Jalan Kesatuan BTP Makassar, mengaku telah diperkosa pacarnya, Andri (24), warga Jalan Pampang Makassar. Pelaku yang berprofesi sebagai sopir petepete ini dilapor korban bersama orang tuanya ke Polsekta Panakkukang.
Dalam laporannya, korban mengaku diperkosa pelaku. Hanya saja, keterangan korban ini ada yang ganjil karena dia mengaku sudah sering kali diperkosa oleh pacarnya tersebut. Terakhir, korban mengaku diperkosa di salah satu gubuk di Jalan Pampang tepatnya samping kantor Jamsostek. Kejadian terakhir ini terjadi pada Minggu, 8 Januari lalu.
"Laporannya memang mengaku telah diperkosa oleh Andri. Korban dan pelaku ini sudah pacaran sejak Desember 2010. Mengakunya, dia sudah sering diperlakukan seperti itu," kata Kanit Reskrim Polsekta Panakkukang, Ipti Hardjoko, Selasa, 10 Januari.
Menurut pengakuan korban, dalam melakukan aksinya itu, pelaku selalu memaksa korban. Namun ada dugaan, perbuatan pelaku tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka, mengingat hubungan tersebut sudah  sering terjadi.
Dalam kasus dugaan pemerkosaan ini, polisi menyebut korban menolak untuk menjalani visum tanpa alasan yang jelas. Kondisi itu kata polisi akan menjadi kendala tersendiri, apalagi untuk menentukan korban telah diperkosa, harus melalui  proses visum oleh dokter.        
"Kendati, kita tetap akan melakukan penyelidikan untuk melihat seperti apa laporan korban ini. Proses pemeriksaan saksi-saksi akan kita lakukan secepatnya," kata Hardjoko. (hamsah umar)                  

Senin, 09 Januari 2012

Rahmat Bandaso Makin Rajin Konsolidasi


MAKASSAR, FAJAR--Politisi Partai Golkar sekaligus Wakil Wali Kota Palopo, Rahmat Masri Bandaso semakin mantap menatap Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Palopo yang akan dihelat 2013 mendatang. Terbukti, dia semakin rajin melakukan konsolidasi dan pertemuan di tengah masyarakat.
Belakangan ini, Rahmat Bandaso semakin rajin menyasar perkumpulan keluarga yang ada di Kota Palopo. Misalnya saja Kerukunan Keluarga Toraja, Kerukunan Keluarga Bastem, Kerukunan Keluarga Wajo, Kerukunan Keluarga Wotu, dan sejumlah perkumpulan keluarga lain yang ada di Kota Palopo.
Pertemuan yang digelar Ketua Umum Partai Golkar Palopo ini dilakukan diberbagai tempat seperti hotel, rumah keluarga, hingga di rumah jabatan. Umumnya, tokoh masyarakat di kota ini menyatakan siap untuk memenangkan Rahmat Bandaso sebagai Wali Kota pada Pilwalkot Palopo 2013 nanti.
Juru Bicara Keluarga Rahmat Bandaso, Suaib Laibe malam tadi mengemukakan bahwa pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat Kota Palopo, maupun tokoh masyarakat yang berasal dari luar Palopo namun bermukim di daerah ini, tidak sebatas agenda politik semata, juga sebagai agenda untuk menyerap aspirasi masyarakat.
"Dukungan terhadap Rahmat Bandaso dari berbagai kalangan di Palopo semakin kuat. Ini bisa dilihat dari berbagai pertemuan yang ada. Sebagai respons atas dukungan itu, wakil wali kota ini dalam berbagai kesempatan menyatakan kesiapannya menjadi wali kota," kata Suaib.
Dari kapabilitas, Rahmat Bandaso memiliki cukup banyak pengalaman untuk memimpin Palopo ke depan, apalagi saat ini sudah banyak mengetahui kondisi riil kota Palopo. Paling tidak, beberapa kekurangan kebijakan pemerintah saat ini bisa dibenahi ke depan lebih baik.   
Tidak hanya itu, Suaib menambahkan perkumpulan keluarga di kota ini juga menyatakan siap memenangkan calon gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo pada pilgub 2013 nanti, siapa pun yang akan menjadi pendamping SYL mendatang.         Rahmat Bandaso terpisah menegaskan bahwa dirinya semakin percaya diri untuk mencalonkan diri maju di Pilwakot Palopo. Selain dukungan dari masyarakat, dukungan keluarga juga sudah diperoleh. "Keluarga memang sudah sepakat memenangkan SYL sebagai gubernur dan saya sebagai wali kota. Dua agenda politik ini saya kira akan kita konsolidasikan terus," kata Rahmat Bandaso. (hamsah umar) 

20 Cabor Deadline Hari Ini


MAKASSAR, FAJAR--20 dari 30 cabang olahraga (cabor) yang lolos PON XVIII Riau 2012, dideadline KONI Sulsel segera memasukkan nama atlet, pelatih, hingga manajer yang akan disertakan di PON. Paling lambat Selasa, 20 Januari, 20 cabor tersebut sudah memasukkan laporannya.
"Sebenarnya kita beri waktu sampai hari ini (kemarin), namun yang sudah melapor baru sepuluh cabor. Makanya, 20 cabor lain ini kita harapkan paling lambat besok sudah ada laporannya," kata Sekretaris Umum KONi Sulsel, Nukhrawi Nawir.
Sepuluh cabor yang telah memasukkan daftar nama yang akan diverifikasi KONI sebagai tim bayangan ini yakni cabor Atletik, Bola Basket, Voli Pasir, Balap Motor, Senam, Gantole, Paralayang, Sepak Takraw, Bulu Tangkis, dan Bridge.
Nukhrawi menyebut, verifikasi atlet, pelatih, hingga manager tim yang akan dilibatkan dalam PON Riau ini sudah harus tuntas 20 hari ke depan. Pasalnya, KONI menginginkan tim bayangan setiap cabor ini sudah bisa diresmikan, sehingga cabor segera menentukan pembinaan yang diperlukan sebelum terjung ke PON. Jumlah atlet Sulsel yang lolos mencapai 215 orang.     
"Setelah kita verifikasi, kita juga masih akan melakukan tes dan workshop kemudian meresmikan tim bayangan. Yang terpenting dari tim bayangan ini adalah pelatih dan manajernya. Pelatih misalnya harus memiliku kualitas berstandar nasional," kata Nukhrawi.
KONI mengancam akan memverifikasi daftar nama atlet, pelatih, dan manajer lama yang sudah masuk sebelumnya jika sampai batas waktu yang ditentukan 20 cabor yang belum melapor itu tidak memasukkan laporannya. "Cabor mengaku sudah siap, cuma belum ditandatangani ketuanya. Okelah kita beri waktu hingga besok," tambahnya. 

Gulat Kesulitan Manajer
Sementara itu, Gulat yang merupakan salah satu cabor yang lolos ke PON Riau dilaporkan kesulitan menentukan manajer tim. Kondisi pengurus yang sedikit vakum menjadi salah satu penyebab cabor ini kesulitan menunjuk manajer.
"Tapi kalau memang tidak ada manajer yang ditunjuk cabor ini, KONI saya kira siap mencari dan menunjuk manajer yang mau berkorban dan memberi perhatian pada cabor ini. Jadi siapa saja yang memiliki kepedulian, bisa saja kita tunjuk menjadi manajer di cabor tersebut," jelas Nukhrawi. (hamsah umar)
          

Porlasi Butuh Dukungan Papan Selancar


MAKASSAR, FAJAR--Pengprov Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi) Sulsel, saat ini mengeluhkan minimnya peralatan selancar berupa papan selancar untuk mendukung latihan dan pertandingan atlet. Kondisi ini dikhawatirkan cabor ini gagal menyumbangkan emas pada PON XVIII Riau 2012 mendatang.
Pelatih Pengprov Porlasi Sulsel, M Fadli Faizal Yusuf minta KONI Sulsel memberikan perhatian terhadap cabor ini. Apalagi organisasi ini sudah menjanjikan untuk memberikan peralatan yang layak. "Kita sudah dijanji KONI, tapi sejauh ini belum ada diberikan dengan alasan dananya belum cair," kata Fadli, Senin, 9 Januari.
Salah satu bukti cabor ini gagal akibat peralatan yang tidak memadai dan tidak layak, setelah Pra PON yang digelar di Jawa Barat Desember lalu. Sulsel kata dia sama sekali tidak bisa menyumbangkan emas, kendati tetap meloloskan atletnya di enam kelas berbeda.
"Ini pertama kalinya dalam Pra PON Sulsel tidak bisa menyumbang emas. Ini bisa terulang di PON kalau peralatan kita tidak ada yang layak dipakai bertanding," kata Fadli.
Pada Pra PON lalu, Sulsel kata dia masih beruntung karena Pengprov Porlasi Jabar berbaik hati meminjamkan peralatannya untuk digunakan atlet Sulsel bertanding. Kalau saja tidak, bukan tidak mungkin banyak atlet Porlasi Sulsel yang gagal. "Dari sekian kali kita mengikuti Pra PON, baru kali ini juga ada atlet kita yang gagal melaju ke PON," tambahnya. (hamsah umar)
                       

Polisi Baru Kirim SPDP The Mutiara


MAKASSAR, FAJAR--Kendati penyidik Polrestabes Makassar menetapkan bos CV Banteng Mega Perkasa, H Jamaluddin dan pengawas proyek, Heryanto sebagai tersangka dua pekan lalu, namun surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) baru dilayangkan ke Kejaksaan Negeri Makassar, Senin, 9 Januari.
Wakil Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan yang dikonfirmasi mengenai hal ini tidak menampik kalau SPDP kasus ambruknya The Mutiara baru dikirim kemarin. Alasannya, sempat terjadi kesalahan isi dari SPDP tersebut sehingga baru kemarin disampaikan ke pihak kejaksaan.
"Ternyata ada kesalahan. Tapi hari ini SPDP kasus The Mutiara ini sudah kita kirim ke jaksa," ujar Anwar.
Terkait masalah SPDP ini, penyidik kepolisian selayaknya menyampaikan SPDP tersebut kepada kejaksaan, begitu penyidik menyatakan adanya tersangka yang telah ditetapkan. Namun dalam kasus mutiara tidak demikian karena alasan teknis. 
Sebagaimana dilansir sebelumnya, polisi menetapkan dua tersangka kasus ambruknya tembok The Mutiara pada Desember lalu. Kasus tembok The Mutiara ini mengakibatkan delapan warga di  Jalan Suka Damai, Kelurahan Sinrijala Makassar tewas karena tertimpa material tembok.
Terhadap kasus ini,  penyidik Polrestabes Makassar menyebutkan bahwa saksi yang dibutuhkan dari pihak Pemkot Makassar sudah dimintai keterangan mulai dari Dinas Tata Ruang dan Bangunan, Camat Panakkukang, hingga Lurah Sinrijala. polisi menyebut, kasus ini masih dalam penyelidikan dan kemungkinan masih akan memintai keterangan dari pihak yang diperlukan.
Yang pasti, sejauh ini polisi menyebut baru menetapkan dua orang sebagai tersangka karena dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab. (hamsah umar)  

Emas Nasabah BRI Syariah Digadaikan


MAKASSAR, FAJAR--Nasabah BRI Syariah Pettarani, Lenny Marfiany yang melaporkan pihak BRI Syariah ke Polrestabes Makassar pekan lalu, ditengarai telah menjadi korban  penipuan oknum tidak bertanggungjawab.
Hasil penyelidikan sementara yang dilakukan polisi menyebutkan kalau emas seberat 500 gram tersebut bukannya diinvestasikan korban dalam program kebun emas, tapi digadaikan. Anehnya, dalam surat gadai tersebut korban menandatangani surat perjanjian gadai.
"Ini yang aneh karena Lenny tandatangan surat gadai. Makanya, kami curiga dia ini korban penipuan oknum tidak bertanggung jawab. Karena ternyata, selama proses di bank itu, korban tidak bertemu langsung dengan pihak bank, namun dengan orang yang menghubunginya," kata Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan.
Ada dugaan, oknum yang melakukan penipuan terhadap korban ini menggunakan identitas samaran alias palsu. Kendati begitu, polisi masih tetap melakukan pengusutan terhadap kasus ini, termasuk dugaan adanya keterlibatan pihak BRI Syariah dalam kasus ini. Korban sendiri melaporkan pihak BRI Syariah karena merasa janji yang disampaikan pihak Bank tidak terbukti yakni mendapatkan emas hingga 2,5 kilogram.
Anwar menegaskan, polisi masih menyelidi kasus dugaan penipuan yang diduga melibatkan oknum tidak tertentu. Pelaku penipuan dalam kasus ini diduga sebagai salah satu bentuk modus baru dalam  penipuan. 
Belum diketahui apakah orang yang menghubungi korban di rumahnya dikenal dengan baik sebagai pegawai BRI Syariah atau tidak. Pasalnya, polisi mencurigai, orang yang mengiming-imingi korban akan mendapatkan emas dalam jumlah banyak itu sudah tidak diketahui keberadaannya. Yang pasti, dalam kasus ini Lenny diketahui ikut menandatangani perjanjian gadai emas seberat 500 gram. (hamsah umar)         

Polisi Periksa Karyawan Bilyard Global


MAKASSAR, FAJAR--Dua karyawan Bilyard Global, Iwan dan Syamsuddin dijadwalkan menjalani pemeriksaan penyidik Polsekta Panakkukang, Kamis mendatang. Pemeriksaan terkait dugaan pemukulan bos Bilyard Global, Baso Rahmanuddin terhadap salah seorang karyawannya, Wawan Kusnadi.
"Surat panggilan terhadap dua karyawan ini sudah kita layangkan. Keduanya kita agendakan menjalani pemeriksaan pada Kamis nanti. Kita berharap kedua saksi ini bisa datang untuk memberikan kesaksian," kata Kanit Reskrim Polsekta Panakkukang, Iptu Hardjoko, Senin, 9 Januari.
Hardjoko menyebutkan bahwa sejauh ini baru korban yang dimintai keterangan oleh polisi. Polisi baru akan memintai keterangan karyawan yang berada di lokasi kejadian pada saat pemukulan tersebut terjadi. 
Terhadap kasus ini, penyidik kepolisian menyatakan penyelidikan kasus ini membutuhkan waktu, apalagi Baso yang tercatat sebagai anggota DPRD Wajo ini harus dimintakan izin pemeriksaan  kepada Gubernur Sulsel. Proses permintaan izin ini tidak langsung dilakukan penyidik Polsekta Panakkukang, tapi harus melalui Polda Sulsel.
"Jadi memang butuh waktu karena harus melalui prosedur khusus. Namun kita akan rampungkan dulu pemeriksaan saksi-saksi, sebelum memintakan izin ke gubernur," kata Hardjoko.
Korban pemukulan dalam kasus ini, Wawan berharap polisi tidak sebatas memeriksa dua karyawan tersebut, tapi juga memeriksa saksi lain utamanya karyawan yang telah mengundurkan diri pascakejadian. Pasalnya, dia khawatir kedua saksi yang diperiksa ini tidak berterus terang atas apa yang disaksikan mengingat terlapor dalam kasus ini adalah bosnya.
Dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Baso membantah telah melakukan pemukulan terhadap salah seorang karyawannya yang dipercaya sebagai penanggung jawab pengawasan di Bilyard Global ini. Dia mengaku sekadar mendorong korban di sekitar kasir, karena menemukan korban memarahi kasir. Saat marah itu, korban tersebut diduga hendak memukul kasir hingga dia menghalanginya kemudian mendorongnya hingga terbentur di tembok. "Jadi tidak ada pemukulan. Saya cuma dorong saat mamarahi kasir," kata Baso. (hamsah umar)