MAKASSAR--Kasus penembakan yang mengakibatkan Safaruddin, warga Jalan Pajjenekang Makassar tewas belum mampu diidentifikasi pelakunya oleh penyidik Polsekta Makassar. Meski saat kejadian berlangsung, ada tiga rekan korban, namun ketiga teman korban tersebut juga tidak mengenali pelaku begitu juga tidak mengidentifikasi sepeda motor yang digunakan.
Safaruddin tewas setelah satu butir peluru bersarang di dadanya. Korban penembakan tersebut meninggal di RS Akademis karena kehabisan darah. Polisi hingga saat ini belum menyimpulkan pelaku penembakan tersebut, begitu juga jenis pistol yang digunakan pelaku menjalankan aksinya. Pihak penyidik juga masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik untuk mengetahui jenis senjata dan peluru yang digunakan pelaku.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan penyidik terhadap tiga rekan korban masing-masing; Adi, Junardi, dan Arsyad menyebutkan bahwa sebelum penembakan terjadi di perapatan Jalan Bawakaraeng-Jalan Gunung Latimojong, korban dan pelaku berselisih paham di sepanjang Jalan Veteran.
Tiga teman korban yang dimintai keterangan tersebut menyebutkan pelaku mendesak korban berhenti dengan alasan pelaku diserempet oleh mobil korban. Tapi karena korban tidak berhenti, dia terus diikuti hingga Jalan Bawakaraeng. Tepat di sekitar lampu merah atau perapatan jalan Latimojong, korban di tembak dari arah kiri hingga peluru bersarang di dadanya.
"Motif dan pelaku penembakan ini belum kita identifikasi. Tiga saksi yang kita periksa yang semuanya adalah teman korban, juga belum bisa disimpulkan karena kondisinya masih mambuk," ujar Kapolsekta Makassar, AKP Iwan Limba.
Saksi menyebutkan bahwa, pelaku penembakan tersebut menggunakan sepeda motor bebek dan berboncengan. Namun saksi mengaku tidak mengenal kedua pelaku tersebut. Saat ditembak Minggu, 8 April sekira pukul 21.00, korban menggunakan mobil open cup dan memuat tabung gas 15 kilogram dan 50 kilogram. Saat kejadian berlangsung, korban bersama dua temannya duduk di depan, sementara satu orang rekannya dudud di tumpukan tabung gas.
Korban maupun ketiga saksi yang diperiksa tersebut diketahui baru saja pulang dari Takalar minum sedikitnya 45 liter ballo. Makanya, saat diinterogasi polisi, keterangan korban masih berubah-ubah.
Kabid Humas Polda Sulsel, AKBP Chevy Achmad Sopari juga menyebutkan bahwa pelaku penempakan tersebut belum terungkap. "Tim labfor juga masih memeriksa jenis peluru yang digunakan pelaku," ujar Chevy. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar