MAKASSAR--Peringatan hari Waisak 2555 Selasa, 17 Mei di Vihara Girinaga bakal terasa istimewa dibanding perayaan waisak pada tahun sebelumnya. Pasalnya, sembilan bikku atau biksu asal Kamboja akan memimpin langsung doa pada puncak peringatan waisak tersebut. Lebih istimewa lagi, pimpinan spiritual Budha asal Kamboja yakni Maha Sanggaraja Kamboja, Bour Kry hadir langsung pada perayaan tersebut.
Ketua Vihara Girinaga Makassar, Roy Ruslim mengatakan bahwa peringatan waisak tersebut dimulai malam tadi dengan melakukan doa bersama di bawah pohon Bodhi. Di kalangan umat Budha, pohon Bodhi ini merupakan pohon suci, karena menjadi tempat Pangeran Sidharta mencapai pencerahan sebagai seorang yang suci.
Juga menjadi tempat bagi Sidharta mencapai gelar sang Budha. "Ada tiga kejadian penting yang kita kenal Tri Waisak. Upacara di bawah pohon Bodhi ini sebagai bentuk peringatan umat Budha terhadap perjuangan Sang Budha dan pengorbanan dia untuk mewujudkan kedamaian," ujar Roy.
Roy menjelaskan bahwa, Doa bersama ini dilakukan dengan ritual dengan berbagai perlengkapan seperti lilin, dupa-dupa, bara pelita, dengan mengelilingi pohon Bodhi selama tiga kali searah jarum jam. Doa tersebut intinya meminta perlindungan Sang Budha agar umat Budha di daerah ini diberi perlindungan dari segala hal yang tidak diinginkan.
Sementara untuk hari ini, upacara waisak akan digelar dalam dua sesi. Sesi pertama di mulai pukul 07.00 untuk kalangan anak-anak dan remaja, sementara sesi kedua sekira pukul 14.00 untuk kalangan orang dewasa dan orang tua.
Selain itu, umat Budha juga akan mengarak rupang Sang Budha di beberapa titik seperti Sungai Limboto, Veteran, Salahutu, Latimojong, kemudian kembali lagi ke Jalan Salahutu. Berbagai persiapan telah dilakukan pengelola Vihara Girinaga menyambut hari yang paling dinanti tersebut.
Tidak hanya melakukan kebaktian dan doa bersama, umat Budha juga akan melakukan bakti sosial dan menyantuni anak yatim sekitar 500 orang yang ada di sekitar Tanjung Bunga. "Rangkaian acara juga kita sudah melakukan bakti sosial, donor darah, pelepasan satwa, ikan, termasuk membersihkan diri dengan banyak berdoa atau kita kenal ata sila (delapan sila). Termasuk melakukan puasa," jelas Roy.
Pantauan FAJAR di Vihara Girinaga, beberapa pekerja di Vihara tersebut terlihat sibuk mempersiapkan beberapa keperluan kebaktian dan doa termasuk alat untuk mengusung rupang Sang Budha. Di dalam Vihara ini, juga terdapat banyak kebutuhan pokok seperti beras, buah-buahan yang akan diberikan kepada masyarakat kurang mampu. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar