Powered By Blogger

Kamis, 28 Februari 2013

PAN Tawarkan Kader Dampingi Aslan


MAKASSAR, FAJAR--DPW PAN Sulsel menawarkan kadernya mendampingi petahana Pinrang, Andi Aslan Patonangi di pemilukada Pinrang mendatang.
Kader yang ditawarkan PAN kepada Aslan ini yakni Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Jamaluddin Djafar. "Kalau maunya PAN kita ingin kader bisa mendampingi petahana di Wajo. Saya kira kalau Pak Jamaluddin yang kita dorong juga siap untuk itu," kata Sekretaris DPW PAN Sulsel, Buhari Kahar Mudzakkar, Rabu, 27 Februari.
DPD PAN Pinrang saat ini memang tengah menggodok cabup Pinrang yang akan diusung di pemilukada Pinrang mendatang. Partai ini bahkan sudah menjaring calon melalui proses pendaftaran. Hingga pendaftaran berakhir, ada tiga calon yang mendaftar. Ketiga tokoh itu yakni Bupati Pinrang, Andi Aslan Patonangi, mantan bupati Mamuju Utara, Abdullah Rasyid, dan Jamaluddin Djafar sendiri. Ketua DPD PAN Pinrang, Hasyim Padu turut mendaftar untuk posisi wakil.
Buhari menambahkan, sekiranya petahana Pinrang memiliki figur yang akan digandeng di pemilukada mendatang, PAN tetap berharap bisa mengusung kadernya. Makanya, partai berlambang matahari terbit ini menyiapkan beberapa alternatif selain berharap bisa digandeng petahana.
"Karena informasinya Pak Aslan sudah ada figur yang disiapkan untuk mendampinginya. Jadi yang kita pikirkan sekarang dalah bagaimana mencari pendamping untuk Jamaluddin Djafar. Kalau memang ada tokoh yang memungkinkan disandingkan dia, maka dia kita dorong sebagai calon bupati," papar Buhari.
Pilihan lain adalah mengusung mantan bupati Mamuju Utara, Abdullah Rasyid berpasangan dengan Ketua DPD PAN Pinrang, Hasyim Padu untuk posisi wakil. PAN berharap pada pemilukada Pinrang mendatang, partai ini bisa mengusung kader sendiri baik untuk posisi cabup maupun wakil. Saat ini, PAN mengaku sedang mencermati tokoh-tokoh yang akan maju di Pinrang, termasuk melihat peluang untuk dipaketkan dengan kader PAN.
Ditemui terpisah, Jamaluddin Djafar menyatakan dirinya sangat siap bertarung di pemilukada Pinrang, terlebih lagi kalau didorong oleh partai. "Kita sudah mulai jalan dan tentu kita harus siap maju. Makanya saya sudah mendaftar di PAN sebagai salah satu calon," kata Jamaluddin. (hamsah umar)      

Ince Langke Pasrah Tidak Mencaleg


MAKASSAR, FAJAR--Loyalitas anggota DPRD Sulsel, Ince Langke terhadap Partai Golkar patut diacungi jempol. Bakal kehilangan peluang menjadi caleg di Golkar pada pileg 2014 mendatang, Ince tetap setiap terhadap partai ini.
Ince tampaknya cukup memahami posisinya di Golkar dimana partai ini sudah menggap Ince bukan lagi kader. Itu setelah adanya surat pemecatan dia sebagai kader dari DPP Golkar, kendati saat ini masih berproses hukum karena digugat Ince Langke. "Saya tidak mencaleg pun tidak ada masalah, yang penting saya merasa tetap di Golkar," Ince Langke.
Ince mengaku, banyak partai yang menawarkannya menjadi calon legislatif baik untuk DPRD Sulsel maupun DPR RI. Tapi sejauh ini, dia belum berpikir untuk menjadi caleg di partai mana pun. Anggota Komisi C DPRD Sulsel ini sendiri mengaku tidak pernah mendaftar sebagai caleg di Golkar, kendati saat ini proses pencalegan di partai ini sudah berlangsung.
Dia beralasan tidak ingin menjadi caleg di partai lain karena sejak awal dirinya tidak ingin keluar dari partai Golkar yang telah membesarkannya. "Sejak awal kan saya bilang tidak ingin keluar dari Golkar, makanya saya merasa masih kader Golkar. Banyak partai yang datang menawari saya jadi caleg DPRD Sulsel atau pusat, tapi tidak saya terima karena ingin tetap di Golkar," paparnya.
Soal kehilangan peluang menjadi anggota dewan lima tahun ke depan, Ince tidak menyoal hal tersebut. Faktor loyalitas terhadap partai menjadi alasan dia sampai saat ini menolak tawaran sejumlah partai untuk memasukkannya sebagai caleg.
Informasi yang diperoleh di internal Golkar Sulsel membenarkan kalau sejauh ini Ince Langka tidak masuk dalam daftar sejumlah kader Golkar yang mendaftar jadi caleg Golkar di pemilu mendatang. Jika mencaleg, Ince masuk di dapil IV meliputi Jeneponto, Bantaeng, dan Selayar. (hamsah umar)        
   

Gerindra Masih Minim Peminat


MAKASSAR, FAJAR--Pendaftaran calon wali kota Makassar DPC Gerindra Makassar masih minim peminat. Hingga kemarin, baru dua calon yang telah mengambil formulir pendaftaran di Sekretariat DPD Gerindra Makassar.
Figur cawali yang baru mengambil formulir pendaftaran di partai ini yakni Dirut PT Nusasembada Bangunindo, Idris Manggabarani serta adik kandung gubernur Sulsel, Dewie Yasin Limpo. Proses pendaftaran cawali di DPC Gerindra Makassar hanya dibuka hingga 5 Maret mendatang.
Kedua cawali yang meminati Gerindra ini datang mengambil formulir pendaftaran diwakili tim dan keluarga masing-masing. Idris diwaliki Ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar) Sulsel, Azwar Hadra Manggabarani sedang Dewie juga diwakili timnya, Onie.
Ketua Desk Pilkada DPC Gerindra Makassar, Anshar Manrulu mengatakan sejumlah tokoh yang ingin mendaftar di Gerindra sudah membangun komunikasi baik terhadap panitia, maupun terhadap Ketua DPC Gerindra Makassar, Nadham Yusuf. "Tapi kita belum bisa katakan itu berminat di Gerindra kalau mereka belum mendaftar. Kami baru mau melansir nama mereka ketika benar-benar sudah mendaftar ke panitia," kata Anshar.
Dia menyebut, setelah proses pendaftaran ditutup 5 Maret mendatang, Gerindra masih akan melihat dan mengkaji apakah pendaftaran cawali ini dilakukan perpanjangan atau tidak. "Mungkin karena banyak calon yang saat ini sibuk bangun komunikasi dengan parpol lain atau tokoh, sehingga mereka baru sebatas menyampaikan keinginannya mendaftar di Gerindra," tambahnya.
Setelah proses pendaftaran cawali berakhir, Anshar menyebut timnya akan meneliti berkas yang dimasukkan calon. Calon yang memenuhi persyarakat akan didorong ke DPC Gerindra untuk ditetapkan calon yang akan dimintakan persetujuan DPD dan DPP Gerindra.
Pastinya, Gerindra berharap pendaftaran cawali yang dilakukan Gerindra ini dapat diikuti banyak figur, sehingga partai bisa menyeleksi kandidat lebih maksimal untuk mendapatkan calon yang memiliki kapabilitas, kemampuan, gagasan, dan program yang baik dalam membangun kota Makassar.
"Yang terpenting juga mereka bisa mendukung perjuangan yang dibawa Gerindra yakni memperjuangkan kepentingan masyarakat. Calon yang kita akan usung juga harus siap secara finansial dalam rangka pemenangan di pilwalkot nanti," tambahnya. (hamsah umar)

Gaji Ketua KPU Rp9,9 Juta


MAKASSAR, FAJAR--Kesejahteraan anggota KPU Sulsel ke depan semakin membaik. Gaji mereka meningkat hampir dua kali lipat dari gaji anggota KPU sekarang ini.
Besarnya gaji anggota KPU ini diatur dalam Peraturan Presiden No.11 Tahun 2013, tentang Kedudukan Keuangan Ketua dan Anggota KPU mulai pusat hingga kupaten/kota. Untuk ketua KPU provinsi, gaji mereka berkisar Rp9,9 juta sedang anggota sebesar Rp8,2 juta. Sedang untuk KPU kabupaten/kota gajinya sebesar Rp6,8 juta untuk ketua dan Rp5,5 juta untuk anggota.
Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari membenarkan adanya kenaikan gaji anggota KPU di setiap tingkatan. Angka itu belum termasuk potongan PPn dan PPh. "Besarnya gaji anggota KPU ini diatur dalam perpres. Kalau ketua di kisaran Rp9 juta sedang anggota Rp8 juta," kata Ziaur Rahman, Rabu, 27 Februari.
Ziaur Rahman menyebut, jika dibandingkan gaji anggota KPU periode saat ini, gaji komisioner sejak berlakunya perpres tersebut memang meningkat. Sebelumnya gaji Ketua KPU provinsi potong pajak di kisaran Rp6 juta sedang anggota Rp5 juta.
Meningkatnya kenaikan gaji anggota KPU Sulsel begitu juga KPU kabupaten/kota ini bakal menarik minat banyak kalangan untuk ikut bersaing jadi anggota KPU. Selain gaji pokok yang menjanjikan, anggota KPU ini juga diberi fasilitas seperti tunjangan, termasuk biaya perjalanan dinas.
Sementara itu, sesuai agenda yang telah ditetapkan tim seleksi calon anggota KPU Sulsel, proses pendaftaran akan dimulai hari ini. Proses pendaftaran ini akan berlangsung hingga 8 Maret mendatang. Calon anggota KPU Sulsel ini akan diseleksi lima tim masing-masing Dr Adi Suryadi Culla, Mappinawang, Kadir Ahmad, Prof Itji Diana Daud, dan Marhumah.
Ketua Tim Seleksi Calon Anggota KPU Sulsel, Adi Culla menandaskan timsel dan sekretariat KPU Sulsel sudah menunjuk staf yang akan menangani proses administrasi dan pendaftaran calon anggota KPU. "Timsel memang dibackup oleh sekretariat KPU Sulsel dalam proses administrasi termasuk pendaftaran calon anggota KPU," kata Adi Culla.
Bagi calon anggota KPU yang berminat ikut seleksi ini, Adi Culla mengaku kalau contoh formulir pendafataran sudah tersedia di kantor KPU, termasuk bisa didownload di situs resmi KPU Sulse. Timsel berharap seleksi ini diikuti banyak elemen masyarakat Sulsel untuk mendapatkan calon yang berkualitas dan memadai. (hamsah umar)

Ilham Sesalkan Sikap Anas


MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin mulai menyesalkan sikap mantan Ketua Umum DPP Demokrat, Anas Urbaningrum yang memperlihatkan prilaku yang cenderung lebih memperburuk Demokrat di mata masyarakat.
Penyesalan Ilham terhadap sikap Anas ini disampaikan Ilham di acara Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) DPC Demokrat Bone, di Hotel Asyira Makassar tadi malam. Dia melihat ada agenda terencana dengan sikap yang diperlihatkan Anas akhir-akhir ini.
"Sepertinya ada agenda terencana  yang coba dibangun oleh Anas Urbaningrum setelah beliau ditetapkan sebagai tersangka. Agenda yang saya lihat  menjadikan partai ini semakin tidak dipercaya oleh masyarakat. Ini yang kami sesali dan menjadikan rasa simpati kami menurun. Ini sesuatu yang tidak baik," jelas Ilham.
Idealnya, Anas tidak memperkeruh suasana sehingga membuat Demokrat semakin dibenci oleh masyarakat. Anas kata dia harus berjuang membesarkan partai, dengan tetap berkomitmen dan memegang loyalitas tinggi terhadap partai meski telah mengundurkan diri sebagai ketua dan menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi Hambalang.
"Jangan kemudian ini dikatakan ada tekanan politik. Saya kira sangat tidak mungkin ada intervensi dari pihak manapun di luar institusi KPK saat memutuskan status Anas Urbaningrum," tambah Ilham.
Dia menyarankan agar Anas lebih fokus untuk menghadapi persiapan hukum yang membelitnya sebagai wujud tanggung jawab dan komitmen terhadap supremasi hukum di Indonesia, utamanya dalam pemberantasan korupsi.
"Kalaupun itu diyakini Anas tidak bersalah, biarlah proses hukum itu sendiri yang yang menjadi ruang  pelurusan.  Saya tahu betul beliau adalah  kader yang tegar dalam menghadapi masalah.  Hanya saja  saya tidak tahu dalam kondisi sekarang ini kenapa tiba - tiba terlihat  ada agenda terencana yang bisa membahayakan partai," paparnya.
Setelah membuka muscablub DPC Demokrat Bone tadi malam, Ilham hari ini diagendakan mengumpulkan ketua-ketua Demokrat Sulsel, Maluku, dan Papua di daerah ini. Langkah ini dilakukan dalam rangka menyatukan sikap pasca mundurnya Anas dari Demokrat. (hamsah umar)

Selasa, 26 Februari 2013

Idris Galigo Pilih MPC


*Kahar-Rustan Bersaing

MAKASSAR, FAJAR--Mantan Ketua DPD Golkar Bone, Andi Idris Galigo urung menjadi Ketua DPC Demokrat Bone. Bupati Bone ini memilih posisi Majelis Partai Cabang (MPC) di partai berlambang Mercy ini.
Sementara putranya, Andi Irsan Idris Galigo yang sebelumnya ikut disebut-sebut akan bersaing menjadi ketua juga batal. Informasi yang diperoleh, mantan anggota DPRD Sulsel ini memilih menjadi calon legislatif (caleg) DPR RI di pemilu 2014 mendatang.
"Pada awalnya Pak Idris menginginkan untuk menjadi ketua partai, tapi perkembangan terakhir dia lebih memilih menjadi majelis partai. Jadi saat ini hanya dua kader yang akan maju," kata Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah, Senin, 25 Februari.    
Penanggung jawab musyawarah cabang luar biasa (muscablub) DPC Demokrat Bone ini menyatakan dua kader yang akan bersaing menjadi ketua adalah Wakil Ketua DPC Demokrat Bone, Kaharuddin dan Sekretaris Demokrat Bone, Rustan. Kedua kader ini sama-sama tercatat sebagai anggota DPRD Bone saat ini.
Rencananya, muscablub DPC Demokrat ini akan digelar Rabu, 27 Februari besok. Muscablub akan digelar di Hotel Asyra Jalan Maipa Makassar. Ni'matullah mengatakan, muscablud Demokrat ini digelar di Makassar agar memudahkan koordinasi dengan DPD Demokrat Sulsel.
Dia menambahkan, Idris Galigo punya peluang besar untuk menjadi Ketua MPC Demokrat Bone. Namun penetapan ini akan dilakukan bersamaan dengan muscablub. Ni'matullah berharap, setelah terjadi pemilihan ketua yang baru, proses konsolidasi di partai ini segera dilakukan, dan mematangkan persiapan menghadapi pemilu 2014 mendatang. (hamsah umar)
 

Takut Ganda, Independen Perbanyak KTP


MAKASSAR, FAJAR--Jumlah dukungan KTP yang disiapkan calon perseorangan dua kali libat dari jumlah yang disyaratkan KPU Makassar. Ini untuk menyiasati dukungan ganda dengan calon perseorangan lain.
Hingga saat ini, sejumlah calon independen mengaku sudah mengumpulkan dukungan KTP dari warga antara 70 ribu hingga 80 ribu, dari 45 ribu dukungan yang dibutuhkan. Kendati sudah dua kali lipat, mereka tetap mengumpulkan dukungan KTP warga Makassar untuk memastikan dukungan mereka valid.
Calon independen yang sudah mengumpulkan KTP hingga 80 ribu yakni Syaiful Saleh dan Herman Handoko. Adapun Erwin Kallo mengaku telah mengumpul KTP hingga 70 ribu. Tim calon independen ini juga sudah mulai melakukan sortir guna memastikan KTP yang diberikan warga ini masih berlaku alias tidak kedaluwarsa.
Pasangan Syaiful Saleh-Andi Herfida Attas mengaku kalau salah satu dorongan tim sehingga mengumpulkan dukungan KTP lebih banyak agar saat verifikasi oleh KPU, tidak ada lagi yang mesti diperbaiki. "Kita sementara sortir dukungan KTP yang telah kita dapatkan. Bukan tidak mungkin warga yang begitu bersemangat memberi kita dukungan sementara KTP mereka sudah tidak berlaku, makanya disortir," kata Syaiful Saleh.
Hal sama disampaikan calon independen lain, Herman Handoko. Ketua PKPI Makassar  ini menyatakan mempersiapkan banyak dukungan KTP agar jumlah dukungan tersebut tidak diragukan lagi saat diverifikasi faktual oleh KPU. "Yang kita antisipasi kan saat verifikasi faktual oleh KPU. Bukan tidak mungkin ada ganda dengan calon lain," kata Herman.
Makanya, Herman yang saat ini masih mencari calon pendamping yang tepat harus mengantisipasinya dengan memperbanyak dukungan dari masyarakat. Pastinya untuk saat ini, jumlah dukungan yang dimiliki Herman sudah siap untuk didaftarkan di KPU.
Ketua Tim Pemenangan Erwin Kallo, Faizal Habib juga menandaskan dukungan KTP yang dimiliki tim saat ini sudah melebihi syarat administrasi yang dibutuhkan KPU Makassar. Meski baru terkumpul sekitar 70 ribu KTP, Faizal memastikan jumlah ini terus meningkat karena tim masih bekerja dan mengumpulkan dukungan di masyarakat.
"Kita akan terus tambah biar kita bisa memastikan dukungan KTP ini tidak bermasalah lagi. Makin banyak KTP yang kita kumpulkan saya kira akan lebih baik, sehingga agenda untuk bertarung di pilwalkot Makassar tidak terkendala. Kita juga hindari dukungan ganda dengan calon lain," sebut Faizal. (hamsah umar)

Imbar: Hanura Resminya ke Irwan-Takdir


MAKASSAR, FAJAR--Langka pasangan Andi Irwan Patawari-Takdir Hasyim mengadukan KPU Sinjai ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Bawaslu, dan KPU RI bakal mengancam KPU Sinjai.
Itu karena ditengarai penyelenggara pemilu ini melakukan kekeliruan dan pelanggaran dalam penetapan calon bupati yang lolos pemilukada Sinjai. Salah satunya dari dukungan sah Partai Hanura. Partai yang memiliki dukungan ganda yakni ke Mahyanto-Massalinri dan Irwan-Takdir ini kabarnya resminya mendukung Irwan-Takdir, tapi yang diakui KPU Sinjai malah Mahyanto-Massalinri.
Wakil Ketua DPD Hanura Sulsel, Imbar Ismail mengaku tidak habis pikir dengan sikap KPU Sinjai. Partai ini mengaku kalau yang direkomendasi pertama adalah pasangan Mahyanto. "Tapi belakangan Mahyanto tidak penuhi komitmen politiknya dengan Hanura. Yang kita rekomendasi kan dia gandeng kader kita dalam hal ini Takdir Hasyim," kata Imbar, Senin, 25 Februari.
Karena alasan Mahyanto ingkar, tidak memilih Takdir sebagai wakilnya, DPP Hanura kemudian mengalihkan dukungan ke Irwan karena bersedia menggandeng Takdir sebagai wakilnya. Imbar menegaskan Hanura telah mencabut dukungan ke pasangan Mahyanto-Massalinri.
Dia bahkan mengungkap, saat KPU Sinjai melakukan verifikasi dukungan resmi ke pusat, DPP Hanura menegaskan bahwa dukungan partai ini yang sah adalah ke Irwan-Takdir. "Saya lihat KPU Sinjai yang berani sehingga terkesan tidak mengacu hasil verifikasi yang dilakukan ke DPP Hanura," tambah Imbar. (hamsah umar)

PKS Incar 6 Kursi Senayan


MAKASSAR, FAJAR--DPW PKS Sulsel mulai memasang target besar di pemilu legislatif 2014 mendatang. Untuk senayan, partai berlambang bulan sabit kembar ini mengincar 6 kursi di parlemen.
Partai ini ingin jumlah kursi yang diraih PKS di Senayan naik 100 persen. Saat ini, PKS memiliki tiga anggota DPR RI seperti Tamsil Linrung, Andi Rahmat, dan Anis Matta (PAW). Di pileg 2014 nanti, PKS tidak lagi mengandalkan Anis Matta sebagai caleg karena Presiden PKS ini dipastikan tidak akan mencaleg lagi. Di internal PKS presiden dan sekjen tidak boleh lagi menjadi caleg.
"Sudah ada keputusan DPP PKS bahwa Presiden Partai dan Sekretaris Jenderal tidak jadi lagi caleg. Dengan begitu, Pak Anis Matta secara otomatis juga tidak akan menjadi caleg lagi dari Sulsel," kata Ketua DPW PKS Sulsel, Akmal Pasluddin.
Kendati Anis Matta tidak lagi mencaleg di pileg 2014 nanti, PKS Sulsel tetap punya kenyakinan besar untuk meloloskan kadernya ke senayan. Pastinya, partai ini masih akan mengandalkan Tamsil Linrung dan Andi Rahmat. Sedang untuk wajah baru ada Akmal Pasluddin, Syamsari Kitta, Amru Saher, dan Devy Santi Erawati.    
Selain sejumlah nama yang punya kapasitas dan basis ini, PKS juga tetap masih menggodok sejumlah nama untuk jadi caleg senayan, baik dari internal maupun eksternal. Namun, PKS sejauh ini belum mau membeber siapa saja tokoh yang akan didorong menjadi caleg senayan.
Kalau PKS Sulsel menaruh target tinggi untuk senayan pileg mendatang, DPD Demokrat Sulsel tidak demikian. Partai ini sekadar ingin mempertahankan perolehan kursi dari pemilu sebelumnya.
"Kalau kita tentu mau lebih banyak. Tapi target kita bagaimana mempertahankan kursi saat ini. Itu target minimal," kata Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah. (hamsah umar)

Luwu Raya Terbesar, Toraja Terkecil


*Kuota Kursi DPRD Sulsel

MAKASSAR, FAJAR--KPU Sulsel bersama partai politik, panwaslu, dan stakeholder untuk sementara menyepakati pembagian dapil dan alokasi kursi DPRD Sulsel di pileg 2014.    
Kendati masih akan dikonsultasikan dengan KPU pusat, penataan dapil dan jumlah kursi diperkirakan sudah tidak akan berubah. Hasil konsultasi publik yang dilakukan KPU Sulsel kemarin memastikan Tana Toraja dan Toraja Utara menjadi dapil tersendiri dengan 5 kursi, sedang Enrekang bergabung Sidrap dan Pinrang, 9 Kursi.
Dari penataan dapil yang disepakati sementara ini, dapil 11 meliputi Luwu, Palopo, Luwu Utara, dan Luwu Timur (Luwu Raya) menjadi dapil yang akan memperebutkan jumlah kursi terbesar yakni 11 kursi, sedang Toraja menjadi daerah terkecil dalam perebutan jumlah kursi (5 kursi).
Dari tujuh dapil yang dilakukan penataan ulang ini, hanya dua dapil yang tidak mengalami perubahan dari pemilu sebelumnya. Dapil tersebut yakni Luwu Raya dan dapil IV meliputi Maros, Pangkep, Barru, dan Parepare (saat ini dapil VI).   Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari menjelaskan hasil konsultasi publik tentang penataan dapil dan alokasi kursi ini rencananya akan dikonsultasikan ke KPU RI pada 2 Maret mendatang. "Kita akan serahkan rancangan dapil Sulsel dan 24 kabupaten/kota ke pusat. Yang menentapkan nanti adalah KPU RI," kata Ziaur Rahman.
Dalam diskusi publik yang berlangsung kemarin, dapil yang banyak diperbincangkan terkait posisi Enrekang dan Makassar. Khusus Makassar lebih banyak pada kecamatan yang harus bergabung jadi satu dapil. Hasilnya empat kecamatan yakni Panakkukang, Manggala, Biringkanaya, dan Tamalanrea (Makassar B) menjadi satu dapil dengan 6 kursi, sedang 10 kecamatan lainnya memperebutkan 9 kursi.
Penataan dapil dan alokasi kursi khusus Makassar ini juga disusuaikan dengan dapil untuk DPRD Makassar. "Tadinya Makassar B akan mengambil Tallo dan Ujung Tanah, tapi sedikit ada kerancuan dengan dapil Makassar sehingga hanya empat kecamatan yang gabung," kata Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah.
Diskusi publik ini juga dihadiri perwakilan Himpunan Keluarga Massenrempulu (HIKMA), Ridwan J Silamma. Dalam kesempatan ini, Ridwan juga berpendapat bahwa penataan dapil khusus Enrekang memang lebih ideal kalau mempertimbangkan sosial kultur dan pertimbangan teknis. (hamsah umar)

Asriadi Tidak Percaya Survei Insert


MAKASSAR, FAJAR--Hasil survei Insert Institute yang menempatkan kader Demokrat Wajo kurang bersaing dengan calon lainnya, calon Demokrat galau. Mereka tidak percaya dengan survei yang dilansir Insert.
Salah satu cabup asal Demokrat, Andi Asriadi Mayang mengaku sulit percaya dengan survei insert yang hanya menempatkan dirinya memiliki elektabilitas 2 persen. Apalagi, calon Demokrat ini juga memiliki survei yang juga tidak diragukan hasilnya.
"Kita menghargai survei yang dilansir salah satu lembaga survei ini. Tapi kami anggap itu kurang menyakinkan kalau menyebut elektabilitas saya hanya 2 persen. Beberapa bulan lalu kami sudah survei dan hasilnya tidak seperti itu," kata Asriadi Mayang.
Korda Wajo DPD Demokrat Sulsel ini menyatakan, banyak pendukungnya yang menyikapi hasil survei tersebut. "Mereka tidak percaya kalau hasilnya begitu. Apalagi kami memiliki investasi sosial baik di pemilukada Wajo lalu maupun sebagai mantan Ketua DPRD Wajo," tandasnya.
Tim Pemenangan Asriadi Mayang, Andi Ilham Asri menyebut hasil survei yang dilakukan internal beberapa waktu lalu menyebutkan popularitas Asriadi mencapai 42,88 persen sedang elektabilitasnya di kisaran 21 persen. Untuk popularitas, survei Insert memang tidak jauh beda dengan data yang dimiliki Asriadi. Insert melansir popularitas Asriadi Mayang mencapai 52 persen. (hamsah umar)

Senin, 25 Februari 2013

Nurhasan Gabung Hary Tanoe


MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPW Partai Bintang Reformasi (PBR) Sulsel, Nur Hasan ikut menjadi deklarator pembentukan organisasi masyarakat (ormas) bernama Persatuan Indonesia atau Perindo. Dia bersama Hary Tanoesoedibjo bersama deklarator lainnya membentu ormas ini.
Nur Hasan mengaku bergabung dengan Perindo karena ingin terlibat langsung dalam berbagai kegiatan sosial yang akan dilakukan ormas ini. Dia menyebut, ormas ini akan konsen pada kegiatan sosial di bidang pertanian, nelayan, buruh, dan masyarakat terpinggirkan lainnya.
Ormas ini diketuai oleh Hery Tanoe sementara sekjennya Ahmad Rofiq. Nur Hasan mengaku dalam waktu dekat juga akan dibentuk perwakilan di Sulsel dan kabupaten/kota lainnya.
"Pembentukan organisasi ini akan kita tindak lanjuti dengan membentuk perwakilan di Sulsel termasuk kabupaten/kota. Insya Allah dalam waktu dekat sudah kita lakukan," kata Nur Hasan.
Sekadar diketahui, Hary Tanoe saat ini bergabung di Partai Hanura. Bicara kemungkinan ormas ini menjadi parpol seperti Nasdem, Nur Hasan mengaku belum sampai pemikiran ke arah sana. Soal peluang bergabung dengan Hanura Sulsel, dia menyatakan sejauh ini belum memutuskan bergabung di partai politik setelah PBR gagal lolos sebagai peserta pemilu.
"Untuk bergabung ke Hanura saya belum putuskan. Nantilah pasti saya akan ambil keputusan bergabung kemana. Untuk sementara ini saya di Perindo saja dulu," katanya. (hamsah umar)  

Sinyal Bahaya Petahana Wajo


MAKASSAR, FAJAR--Sinyal bahaya bagi Ketua DPD Golkar Wajo, Andi Burhanuddin Unru di pemilukada Wajo. Survei petahana ini terpuruk bahkan disalib pesaing terberatnya yakni Ketua DPD PAN Wajo, Amran Mahmud.
Amran yang juga masih tercatat sebagai wakil bupati Wajo dari Burhanuddin ini memiliki elektabilitas tertinggi sebesar 29,33 persen. Sedang Burhanuddin terpuruk ke urut 2 dengan tingkat elektabilitas sebesar 22,67 persen. Kekalahan Golkar di Wajo pada pilgub lalu, serta dugaan aksi kekerasan yang dilakukan Burhanuddin terhadap warganya ditengarai sebagai pemicu sehingga survei petahana Wajo ini terpuruk.
Ini berdasar hasil survei yang dilakukan The Insert Institute yang dilakukan 19-21 Februari lalu. Survei yang menggunakan metode kuota random sampling dan stratified random sampling ini melibatkan 17 surveyor dengan jumlah sampel sebanyak 600 orang, tersebar di 14 kecamatan yang ada di Wajo.
Elektabilitas calon lain yang berada di bawah dua tokoh kuat di Wajo ini ada Dr Sanusi Karateng dengan tingkat elektabilitas 7,17 persen, Andi Safri Modding 3,00 persen, Yunus Panaungi 2,67 persen, Andi Ampa Passamula 2,17 persen, Andi Asmidin dan Andi Asriadi Mayang 2,00 persen dan sejumlah tokoh lainnya.
Kendati petahana terpuruk untuk tingkat elektabilitas, bupati Wajo ini masih memimpin sebagai cabup terpopuler dengan tingkat popularitas 91,50 persen, disusul Amran Mahmud 79,50 persen, Sanusi Karateng 61,33 persen, A Asmidin 56,00 persen,  Yunus Panaungi 52,83 persen, Andi Asriadi Mayang 52,00 persen, Safri Modding 50,67 persen, sedang lainnya di kisaran 30 persen.
Koordinator Riset Insert Institute, Eka Damayanti saat memberikan keterangan pers Minggu, 24 Februari mengatakan kasus yang membelit Burhanuddin yakni dugaan penganiayaan terhadap warganya, sangat berkontribusi menurunkan kepercayaan masyarakat Wajo terhadap Burhanuddin. "Pengaruhnya bisa mencapai 50 persen penyebab anjloknya elektabilitas petahana," kata Damayanti.
Dengan hasil survei yang dilakukan Insert Institute ini, Amran Mahmud sangat berpeluang memenangkan pemilukada Wajo sekiranya pemilihan dilakukan hari ini. Namun bukan tidak mungkin, trend baik terhadap Amran ini akan terus berlanjut apalagi tokoh PAN ini dianggap memiliki kepedulian terhadap masyarakat kecil utamanya di bidang pendidikan. Salah satu investasi sosial yang dimiliki Amran adalah adanya lembaga pendidikan informal yang dibentuk jauh sebelum terpilih wakil bupati Wajo di pemilukada lalu. (hamsah umar)                      

Hakim Siap Bersaing Senior Golkar


MAKASSAR, FAJAR--Ketua Departemen Organisasi DPP Golkar, Hakim Kamaruddin siap bersaing dengan politisi senior Golkar Sulsel guna memperebutkan jatah caleg maupun kursi di DPR RI.
Staf pencalegan DPP Golkar ini membidik senayan melalui daerah pemilihan (dapil) I Sulsel. "Selain keinginan untuk menjadi caleg dari dapil Sulsel, juga ada dorongan dari partai. Sehingga saya siap untuk menjadi caleg sekalipun harus bersaing dengan kader Golkar lain yang sudah lebih awal duduk di senayan," kata Hakim didampingi pengurus DPD Golkar Sulsel, Maqbul Halim saat memberikan keterangan pers di Lagaligo, Minggu, 24 Februari.
Hakim yang saat ini juga berprofesi sebagai pengacara ini pun mulai turun di Sulsel untuk bersosialisasi kendati sifatnya masih terbatas, seperti melalui keluarga dekat, kerabat, hingga teman kuliah di daerah ini.
Banyak berkecimpun di organisasi kepemudaan semasa kuliah di Makassar membuat Hakim mengaku cukuk kenal dengan kondisi Sulsel saat ini. Dia pernah tercatat sebagai pengurus Ikatan Pelajar Pemuda Muhammadiah, Karang Taruna, dan organisasi lainnya. Untuk level nasional dia pernah tercatat sebagai pengurus HMI Pusat, ICMI Pusat, hingga PSSI.
Soal banyaknya kader Golkar yang membidik senayan, Hakim mengakui bahwa persaingan untuk menjadi caleg di Golkar cukup ketat. Namun kondisi ini dipandang akan saling menguntungkan bagi Golkar sendiri sehingga siapa pun yang akan ditetapkan caleg Golkar ke senayan itulah pilihan terbaik. "Tingga bagaimana teman-teman kader untuk berkompetisi yang secara sehat," lanjutnya.
Alasan lain sehingga dia terdorong menjadi caleg dapil Sulsel DPR RI pada pemilu 2014 mendatang, karena dirinya juga ingin ambil bagian dalam memperjuangkan masyarakat Sulsel melalui pusat. Salah satunya adalah pengembangan ekonomi kreatif apalagi potensi sumber daya alam di Sulsel sangat memadai.
"Dan itu adalah tugas pemerintah dan anggota DPR untuk mendorong hal itu. Contoh kecil petani lombok, kalau hanya petik jual bisa harganya murah, tapi bagaimana diolah sehingga bisa lebih mengsejahterakan masyarakat. Ini yang harus didorong," katanya. (hamsah umar)

Parpol Respek Toraja Berdiri Sendiri


MAKASSAR, FAJAR--Partai politik perserta pemilu sepertinya lebih respek ketika Tana Toraja dan Toraja Utara berdiri sendiri, dengan melihat pertimbangan sosial budaya.  
Penilaian ini menyikapi alternatif pembagian dapil untuk DPRD Sulsel yang ditawarkan KPU Sulsel. Dari empat alternatif yang disiapkan, penataan dapil yang dulu tergabung Sidrap, Pinrang, Enrekang, Tana Toraja, dan Toraja Utara (dapil VI) yang paling menarik dikaji dalam hal ini posisi Enrekang apakah gabung Toraja atau Sidrap-Pinrang.
"Kalau kita mau pakai pertimbangan sosial budaya sebaiknya memang Toraja dan Toraja Utara menjadi dapil tersendiri, apalagi kedua kabupaten ini memang sudah memenuhi syarat untuk menjadi dapil tersendiri," kata Sekretaris DWP PAN Sulsel, Buhari Kahar Mudzakkar.
Buhari mengakui bahwa kalau harus mempertimbangkan aspek proporsional dalam hal ini jumlah kursi, Enrekang memang idealnya bergabung dengan Toraja. Namun aspek proporsional ini tidak lebih penting ketimbang memperhatikan aspek sosial budaya. Sehingga bagi PAN KPU sebaiknya menggunakan aspek ini dalam memilih alternatif tersebut.
Ketua DPD Hanura Sulsel, Ambo Dalle juga berpendapat kalau Toraja dan Toraja Utara menjadi dapil tersendiri dengan alasan yang sama. "Tapi bagi partai tidak terlalu kita persoalkan, tapi kalau harus memberi pendapat memang Enrekang lebih ideal kalau gabung Pinrang dan Sidrap," kata Ambo Dalle.
Sebagaimana diketahui, KPU Sulsel menyiapkan empat alternatif penataan dapil DPRD Sulsel di pileg 2014 mendatang. Rancangan dapil ini rencananya akan dikonsultasikan KPU dengan panwaslu, parpol, dan stakeholder lainnya, Senin, 25 Februari di Hotel Singgasana Makassar.
Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari menyatakan, KPU Sulsel akan mengundang khusus Himpunan Keluarga Massenrempulu (HIKMA) dalam konsultasi publik ini. KPU berharap ada pandangan tersendiri dari perwakilan HIKMA kemana idealnya Enrekang bergabung. "Kita ingin tahu bagaimana masukan HIKMA soal dapil ini," kata Ziaur Rahman.
Yang pasti menurut Ziaur Rahman, kalau mempertimbangkan asas proporsional kursi, daerah ini harus bergabung dengan Toraja. Tapi masalah yang mesti diperhatikan karena kondisi kultur dan sosial budaya yang sangat berbeda. (hamsah umar)

Minggu, 24 Februari 2013

Gerindra Pungut Biaya Pendaftaran Cawali


MAKASSAR, FAJAR--Cawali dan cawawali Makassar yang ingin mengendarai Partai Gerindra di pilwalkot Makassar dipersilahkan melamar ke partai ini. DPC Gerindra Makassar menjadwalkan pendaftaran cawali-cawawali Makassar 25 Februari-5 Maret mendatang.
Minimnya kader potensial yang berpeluang besar diusung di pilwalkot Makassar 18 September mendatang, membuat partai ini membuka seluas-luasnya bagi seluruh figur yang ingin bertarung di Makassar untuk mendaftar di partai ini. Partai ini berharap sudah bisa memiliki calon akhir Maret atau April mendatang. Untuk pendaftaran ini, Gerindra Makassar membebankan biaya administrasi pendaftaran.
"Kita buka seluas-luasnya kepada semua tokoh yang berniat mengendarai Gerindra di pilwalkot Makassar. Kami terbuka baik dari kalangan politisi, birokrat, pengusaha, atau pun akademisi. Sepanjang punya keseriusan dan peluang Gerindra pasti akan mengusungnya," kata Ketua DPC Gerindra Makassar, Nadham Yusuf, Jumat, 22 Februari.
Nadham mengaku selama ini sudah banyak calon yang membangun komunikasi dengan partai Gerindra. Tapi karena partai ini memiliki mekanisme dalam proses penjaringan calon, sehingga calon yang berminat dipersilahkan mendaftar.
Soal besarnya biaya pendaftaran yang dibebankan Gerindra terhadap calon, Nadham mengaku sepenuhnya menjadi kewenangan tim pilkada DPC Gerindra Makassar. "Teknisnya berapa saya tidak tahu, tapi tentu ada biaya administrasinya," kata Nadham.
Gerindra berharap, calon yang mendaftar di partai ini diharapkan memiliki kompetensi dan memiliki keseriusan bertarung. Bukan sekadar untuk meramaikan seleksi cawali dan cawawali melalui media. (hamsah umar)

Tata Dapil, KPU Tawarkan Empat Alternatif


MAKASSAR, FAJAR--Rancangan penataan daerah pemilihan (dapil) DPRD Sulsel di pileg 2014 mendatang akhirnya dirilis KPU Sulsel. Ada empat alternatif yang ditawarkan penyelenggara pemilu ini dalam menata dapil dan alokasi kursi DPRD Sulsel 2014.
Selain dapil yang melebihi kursi maksimal yang ditata ulang, KPU juga melakukan penataan terhadap dapil lain dalam rangka penyesuaian dapil DPR RI. Kondisi ini juga terjadi untuk dapil Makassar yang terbagi dua dapil dimana penataannya akan menyesuaikan pembagian dapil untuk DPRD Makassar.
Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari menandaskan bahwa empat peta rancangan dapil yang disiapkan KPU Sulsel ini, akan dilakukan konsultasi publik Senin, 27 Februari di Hotel Singgasana Makassar. Konsultasi publik ini akan mengundang partai politik peserta pemilu, panwaslu, dan pihak terkait lainnya.
"Penataan dapil ini tetap kita perhatikan prinsip kesinambungan misalnya melihat pembagian dapil DPR RI, begitu juga kabupaten/kota. Contohnya, dapil Bantaeng-Bulukumba,  Sinjai, dan Selayar. Kita tawarkan Bulukumba-Sinjai satu dapil, sedang Bantaeng, Jeneponto, Selayar juga kita gabung," kata Ziaur Rahman.
Untuk Bantaeng, Selayar, Jeneponto yang tergabung dalam satu dapil akan memperebutkan 7 kursi, sedang Bulukumba-Sinjai ada 6 kursi. Sedang Gowa-Takalar sebanyak 9 kursi. (selanjutnya lihat grafis).
Rancangan dapil yang juga disiapkan dua alternatif adalah Sidrap, Enrekang, Pinrang, Tana Toraja, dan Toraja Utara. Dua alternatif ini yakni dapil Sidrap, Pinrang, dan Enrekang dengan 9 kursi dan Tana Toraja-Toraja Utara 5 kursi. Atau Enrekang bergabung ke Tana Toraja-Toraja Utara sehingga menjadi 7 kursi, begitu juga Sidrap dan Pinrang.
"Kalau menggunakan prinsip dan pendekatan kesetaraan kursi, idealnya Enrekang bergabung dengan dapil Toraja Utara-Tana Toraja. Tapi kalau pendekatan kultur dan budaya idealnya dia gabung Pinrang dan Sidrap. Jadi khusus untuk daerah ini, kita perlu menanyakan bagaimana keinginan masyarakat Enrekang," kata Ziaur Rahman. (hamsah umar)
       


Legislator Golkar di Posisi Aman


*69 Kader Bersaing ke Senayan

MAKASSAR, FAJAR--Persaingan kader internal Golkar memperebutkan tiket calon legislatif (caleg) Golkar untuk DPR RI cukup ketat. Kuota caleg setiap parpol hanya 24 orang (sesuai jumlah kursi), kader Golkar yang mendaftar caleg senayan mencapai 69 orang.
Ketatnya persaingan untuk mendapatkan tiket Golkar ke senayan ini membuktikan kalau Golkar memiliki cukup banyak kader. Tapi puluhan kader Golkar ini juga harus siap-siap kecewa tidak terakomodir caleg, mengingat kuota caleg setiap partai cukup terbatas.  Hanya legislator senayan yang bisa dipastikan berada di posisi aman menjadi caleg Golkar mendatang.
Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, Arfandi Idris menyebutkan hingga saat ini setidaknya 69 kader Golkar yang sudah resmi mendaftar caleg di Golkar untuk senayan. Mereka inilah yang akan digodok sebagai caleg untuk menentukan kader terbaik dan paling berpeluang mendapatkan suara besar dari masyarakat Sulsel di pileg 2014 mendatang. Seleksi 69 kader Golkar ini sementara dilakukan DPP Golkar.
"Sesuai jumlah kader yang sudah mendaftar dan mengembalikan formulir, ada 69 kader yang siap bersaing menjadi caleg di Golkar untuk DPR RI," kata Arfandi, Jumat, 22 Februari.
Sebagaimana diketahui, Sulsel terdiri dari tiga dapil. Dapil I terdiri dari 8 kursi, dapil II 9 kursi, dan dapil III 7 kursi. Dari puluhan kader Golkar yang mengincar senayan itu, beberapa di antaranya seperti Hamka B Kadi,  Emil Abeng, Ulfa Hermanto dan Hois Bachtiar di dapil I. Dapil II seperti Syamsul Bachri, Halim Kalla, Andi Rio Padjalangi, Basri Sahedaby, Erwin Aksa dan Ajiep Padindang, dapil III Susilo Tamsil Harahap, Rahman AT, La Kama Wiyaka, Markus Nari, Latinro Latunrung dan sejumlah nama lainnya.
Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, Kadir Halid menambahkan banyaknya kader yang mengincar caleg senayan ini membuat persaingan di internal sendiri cukup seru dan ketat. "Kalau yang diterima hanya 24 orangm itu artinya sangat ketat persaingan di internal. Sehingga caleg yang ditetapkan nanti adalah orang terbaik Golkar saat ini," kata Kadir Halid.
Kader Golkar yang terbilang aman untuk lolos caleg adalah yang selama ini sudah tercatat sebagai anggota DPR RI. Itu karena mereka dianggap sudah memiliki basis dan kekuatan massa memadai sehingga peluangnya terpilih sangat besar. Terkecuali kata dia Malkan Amin dan Ulfa Hermanto yang kabarnya memilih mendorong anaknya menjadi caleg senayan. (hamsah umar)


Dapil I: Emil Abeng, Tenri Yasin Limpo, Hoist Bachtiar, Mustafa M Raja, Hamka B, Fattah, Nurdin Halid, Zainuddin Hasan

Dapil II: Andi Rio Padjalangi, Syamsul Bahri, Halim Kalla, Jend (purn) Sedehabi, Ajiep Padindang, Sabil Rahman, Hasanuddin Ibrahim, Erwin Aksa,

Dapil III: Markus Nari, Susilo MT Harahap, Luthfi A Mutty, Ariani Akib Baramuli, La Kama Wiyaka, Husnul Rahman, Iriyani Soedirman, Badaruddin Andi Picunang, Ali Mochtar Ngabalin, La Tinro La Tunrung

Adil Sandingkan Survei Lokal dan Nasional


MAKASSAR, FAJAR--Calon wali kota Makassar, Adil Patu mulai melakukan survei pendamping di pilwalkot Makassar, 18 September mendatang. Ketua DPP PDK Sulsel ini menyandingkan lembaga survei lokal dan lembaga survei nasional.
Saat ini, kedua lembaga yang ditunjuk PDK melakukan survei cawawali untuk Adil Patu ini sudah berjalan. Hasil survei cawali ini dipastikan sudah bisa diketahui pada Maret mendatang. Adil Patu yang saat ini berada di jajaran tiga besar yang memiliki popularitas dan elektabilitas tertinggi ini menargetkan menjadi calon pertama yang menentukan pasangan dari partai politik.
"Dua lembaga survei yang kita pakai ini sudah jalan sehingga Maret kita sudah peroleh hasilnya. Kenapa kita menggunakan dua lembaga survei lokal dan nasional agar hasil yang diperoleh ini bisa dipertanggungjawabkan akurasinya, sehingga calon yang kita pilih memiliki peluang untuk menang bersama kita," kata Adil Patu, Jumat, 23 Februari.
Dia menyebut, survei calon yang profesional tidak cukup kalau hanya menggunakan satu lembaga survei. Ketika ada dua lembaga yang dipakai secara bersamaan, PDK bisa membandingkan hasil survei kedua lembaga itu sehingga dia tidak ragu dalam menentukan pendamping. "Kalau kita pakai survei pembanding, harapannya bagaimana hasilnya terukur dan bisa dipercaya," tambahnya.
Di pilwalkot Makassar, Adil Patu melakukan survei terhadap 11 cawawali. Namun siapa saja tokoh yang disurvei itu dia enggan membeberkannya. Saat pihaknya melakukan survei pendamping, Adil tetap intens menggalang dukungan masyarakat. Dia bahkan melakukan sosialisasi sambil melakukan dakwah seperti yang dilakukan kemarin.
Di kelurahan Maccini Gusung Makassar, Adil Patu melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat di daerah itu, termasuk menyempatkan diri menjadi khatib di salah satu masjid di daerah itu. Dalam sosialisasi ini, Adil banyak menyerap aspirasi masyarakat miskin mengenai hal-hal yang perlu dilakukan wali kota mendatang.
Sementara itu, Adil Patu dijadwalkan akan menggarap dukungan dari kalangan mahasiswa. Rencananya, Adil akan menjadi pembicara pada salah satu seminar yang digelar mahasiswa Universitas 45 Makassar hari ini. (hamsah umar)
           

Adhyaksa Pecah Kongsi


MAKASSAR, FAJAR--Pascapilgub Sulsel, lembaga survei dan konsultan politik, Adhyaksa Supporting House (ASH) pecah kongsi. Sejumlah anggotanya memilih hengkang dan mendirikan lembaga baru.
Salah satunya adalah Koordinator Quick Count, Abdul Waris yang memutuskan keluar dari lembaga survei ini. Waris dan sejumlah temannya yang turut keluar kemudian mendirikan lembaga baru yang namanya tidak jauh beda yakni Adhyaksa Research & Consulting (ARC).
Waris kemudian menjadi Direktur Eksekutif  di lembaga yang dibentuknya itu. Dia mengaku hengkang dari lembaga yang dipimpin Muhammad Irfan AB ini karena sudah tidak sejalan dengan pengurus lembaga lainnya. Dia mengaku kecewa dengan manajemen yang dijalankan di lembaga tersebut sehingga memilih keluar dan membentuk lembaga baru. ASH sebelumnya menjadi salah satu lembaga konsultan pemenangan pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di Pilgub Sulsel.
"Kita memiliki perbedaan sehingga saya dan sebagian teman-teman memilih keluar, yang kemudian kita dirikan lembaga baru bernama ARC," kata Waris dalam rilisnya, Jumat, 22 Februari.
Kendati baru mendirikan lembaga, Waris mengaku sudah mulai mengawal sejumlah pemilukada di Sulsel. Dia mengaku sudah menerima tawaran untuk menjadi konsultan pemenangan kandidat termasuk di pilwalkot Makassar. "Ada juga yang sementara kita lakukan penjajakan. Pastinya sudah ada di antara mereka yang sudah menyatakan siap bekerja sama dengan kami," tambahnya.
Direktur Eksekutif Adhyaksa Supporting House, Muhammad Irfan AB yang dikonfirmasi tidak menyoal ketika ada anggotanya yang memilih mundur untuk kemudian mendirikan lembaga baru. "Sejak terbentuk lembaga ini, memang sudah banyak anggota kita yang tidak bergabung dan membentuk lembaga baru. Setidaknya ada empat anggota kita yang sudah memdirikan lembaga baru," kata Irfan.
Karenanya, dia menyebut langkah ini tetap memiliki nilai positif. Paling tidak kata dia, akan ada banyak lembaga survei dan konsultan politik yang bermunculan di Sulsel. Pastinya, keluarnya beberapa anggota ASH tidak mempengaruhi kinerja lembaga ini karena mereka memiliki SDM yang banyak.
  "Kita juga sekarang ini sedang mengadakan proses seleksi secara profesional untuk personil lembaga kita," tambah Irfan. (hamsah umar)        

Jumat, 22 Februari 2013

Lima Tahap Seleksi KPU Sulsel


*Pendaftaran 28 Februari-8 Maret

MAKASSAR, FAJAR--Seleksi calon anggota KPU Sulsel bakal ketat. Setidaknya, calon yang mendaftar setidaknya harus melewati lima tahapan seleksi untuk bisa lolos 10 besar.
Tim seleksi KPU Sulsel menetapkan pendaftaran calon anggota KPU Sulsel dimulai 28 Februari-8 Maret. Tahapan seleksi anggota KPU ini diputuskan dalam rapat tim di sekretariat KPU Sulsel. Rapat penyusunan tahapan seleksi dihadiri Dr Adi Suryadi Culla, Mappinawang, Kadir Ahmad, Prof Itji Diana Daud, dan Marhumah. Juga dihadiri sekretaris KPU Sulsel, Annas GS dan sejumlah staf.
Tahapan seleksi yang mesti dilewati mulai seleksi administrasi, tes tertulis, tes kesehatan, psikotes, dan wawancara. Masing-masing tahapan ini akan menyeleksi calon terbaik. Calon yang dianggap kurang memenuhi kriteria yang diharapkan menjadi anggota KPU akan gugur pada setiap tahapan yang ada.
Ketua Tim Seleksi Anggota KPU Sulsel, Adi Suryadi Culla mengatakan dari seluruh tahapan seleksi, tim berharap awal Mei mendatang tim sudah menghasilkan 10 besar calon anggota KPU Sulsel yang akan diusulkan ke KPU RI, untuk ditetapkan lima terbaik. "Jadi kita akan jaring 10 besar. Dari 10 besar ini akan diseleksi KPU RI," kata Adi Culla.
Sebelum masa pendaftaran dibuka pada 28 Februari mendatang, timsel terlebih dahulu akan mengumumkan masa pendaftaran dan syarat yang harus disiapkan calon. Pengumuman pendaftaran akan dilakukan pada 25-27 Februari nanti.
Adi Culla berharap, seleksi calon anggota  KPU Sulsel ini dapat direspons luas oleh masyarakat di Sulsel. Timsel menyebut, semakin banyak masyarakat yang mendaftar akan semakin baik sehingga proses penjaringan lebih maksimal guna mendapatkan calon yang terbaik.
Yang pasti, salah satu kriteria yang harus dimiliki calon harus memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang kepemiluan. Dari segi pendidikan, calon anggota KPU Sulsel harus lulusan minimal sarjana. Timsel berharap, masyarakat yang berminat menjadi anggota KPU bisa mempersiapkan berkas yang dibutuhkan. "Syarat apa saja yang harus disiapkan akan kami umumkan melalui media," kata Adi Culla. (hamsah umar)


Jadwal Seleksi KPU Sulsel:
Pengumuman Pendaftaran: 25-27 Februari
Pendaftaran: 28 Februari-8 Maret
Tempat Pendaftaran: Sekretariat KPU Sulsel

Persyaratan:
-Kelengkapan administrasi
-Punya pengetahuan dan keahlian tentang penyelenggaraan pemilu
-Minimal sarjana
-Sehat jasmani dan rohani
-Tidak pernah menjadi anggota parpol sekurang-kurangnya lima tahun
-Siap mundur dari jabatan politik, pemerintahan, dan BUMN
-Tidak pernah dipidana
-Bersedia bekerja penuh waktu
-Dll

Tahapan Seleksi:
-Seleksi administrasi
-Seleksi tertulis
-Tes kesehatan
-Tes psikotes
-wawancara

Tim Seleksi:
-Dr Adi Suryadi Culla, MA
-Mappinawang, SH
-Prof.Dr.Ir. Itji Diana Daud, MS
-Kadir Ahmad
-Marhumah Majid, SH

Idris-Ije Saling Menjajaki


MAKASSAR, FAJAR--Dua calon wali kota Makassar yakni Idris Manggabarani dan Iqbal Djalil (Ije) mulai saling menjajaki menghadapi pilwalkot Makassar. Kedua figur ini bahkan sudah sharing visi misi dan program yang akan dilakukan ketika jadi wali kota.
Kedua cawali ini sempat melakukan pertemuan Rabu lalu. Kendati itu adalah pertemuan perdana, namun Ije mengaku ada sharing mengenai visi misi dan program yang akan dilakukan masing-masing calon.
"Tapi saya mau luruskan dulu bahwa bukan Ije yang melakukan lobi Pak Idris. Kami bertemu karena Pak Idris beberapa kali mengajak saya untuk melakukan pertemuan. Namanya silaturahmi ya kita harus menghargai ajakan itu," kata Ije.
Kendati mengakui keduanya sharing pendapat mengenai apa yang harus dilakukan untuk Makassar ke depan, Ije mengaku belum ada sama sekali pembincangan yang mengarah pada koalisi, berpaket apalagi bicara soal siapa yang wali kota dan siapa yang wakil. "Jadi hanya bicara bagaimana menata kota Makassar. Termasuk bicara bagaimana berkampanye dengan menghindari black campaign," tambahnya.
Setelah melakukan pertemuan dengan Idris, Ije juga melanjutkan pertemuan dengan mantan gubernur Sulsel, HM Amin Syam. Kebetulan, Amin Syam dan Ije sama pengurus dewan masjid di Sulsel. "Namanya dia juga orang dituakan di Sulsel sehingga kita melakukan silaturahmi," paparnya.
Sebagaimana diketahui, istri Amin Syam, Apiaty Kamaluddin juga disebut-sebut sebagai kandidat wali kota Makassar mendatang. Tokoh perempuan ini bahkans udah banyak memasang baliho untuk bersosialisasi, termasuk melakukan branding sejumlah angkutan kota. "Tapi kita tidak sempat bertemu dengan Apiaty, yang ada dalam pertemuan itu hanya Pak Amin Syam," lanjut Ije. (hamsah umar)



IMB Rahasiakan Program Andalan


MAKASSAR, FAJAR--Calon wali kota Makassar asal Partai Demokrat, Idris Manggabarani (IMB) tidak ingin terbawa arus membeber program. Pengusaha ternama di Makassar ini baru akan membeberkan program andalannya ketika sudah resmi menjadi calon.
Bahkan sosialisasi yang dilakukan calon yang disebut-sebut memiliki survei tertinggi di Demokrat ini pun belum massif. Kendati sosialisasi dalam bentuk pertemuan dan dialog dengan warga Makassar tetap dilakukan, termasuk memasang sejumlah alat peraga sosialisasi di kota Makassar.
"Saya tidak ingin merilis program saat kami belum resmi menjadi calon. Kan tidak baik kalau kita sudah membuat program kemudian ternyata akhirnya tidak menjadi calon. Makanya, saya baru akan merilis program ketika sudah dicalonkan. Tapi intinya, saya ingin menjadikan masyarakat Makassar lebih berkualitas. Program-program yang akan kita tawarkan juga nanti adalah program yang berkualitas," kata Idris Manggabarani, Kamis, 21 Februari.
Idris memastikan, ketika masyarakat Makassar memberinya kepercayaan memimpin Makassar lima tahun ke depan, dirinya akan membawa Makassar menjadi kota berkualitas dan masyarakatnya sejahtera.
Dalam melakukan penjaringan dukungan masyarakat, IMB mengaku sudah memiliki tim pemenangan di setiap kelurahan di Makassar. Tim ini sudah bekerja dengan melakukan pendekatan dan komunikasi dengan semua elemen masyarakat Makassar.
Pengusaha properti ini mengaku langkah awal yang dilakukan adalah mendeteksi harapan masyarakat tentang figur yang diinginkan memimpin Makassar. Sekiranya warga Makassar belum berminat dipimpin pengusaha, dia pun mengaku siap tidak mencalonkan diri.
"Jadi saya juga sebenarnya belum menyatakan sikap menjadi calon wali kota tapi sebatas sosialisasi. Kalau masyarakat merespons baik niat kita, tentu kita akan maju. Apalagi kalau unsur pengusaha memamg menjadi harapan masyarakat menjadi wali kota mendatang," kata Idris.
Dia mengaku dirinya baru akan melakukan sosialisasi secara massif pada April mendatang. IMB beralasan, proses pilwalkot Makassar masih lama sehingga tidak perlu terburu-buru untuk melakukan sosialisasi secara intensif.
Calon yang disebut-sebut merapat ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengaku sudah menjaling komunikasi dengan sejumlah partai politik di Makassar. "Jadi saya tidak membatasi diri dengan partai mana saja. Semua parpol yang ada di Makassar sudah kita komunikasi. Umumnya kan mereka adalah teman kita juga," paparnya. (hamsah umar)  
 
 

Calon DPD Butuh 3.000 KTP


MAKASSAR, FAJAR--Masyarakat Sulsel yang berminat menjadi anggota senator RI, sudah perlu mengumpulkan dukungan KTP sebagai syarat administrasi di KPU. Untuk bisa lolos sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), calon butuh minimal 3.000 dukungan KTP.
Untuk Sulsel yang berpenduduk 9,3 juta lebih, daerah ini masuk kategori provinsi berpenduduk 5 juta-10 juta jiwa. Daerah dengan jumlah penduduk ini maka dukungan KTP yang harus disiapkan minimal 3.000. Ini berdasar Peraturan KPU No.18 Tahun 2012 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2012 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2014 Sebagaimana Diubah Terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2012.
Anggota KPU Sulsel, Nusra Azis menyatakan jumlah dukungan calon anggota DPD ini tidak jauh bede dengan pemilu sebelumnya. "Karena Sulsel ada dikategori berpenduduk 5 juta-10 juta penduduk, maka mereka yang berminat harus mengumpulkan KTP minimal 3.000," kata Nusra Azis.
Dari jumlah dukungan KTP ini, Nusra menyebut KTP dukungan tersebut harus memperhatikan sebarannya. Paling tidak harus tersebar di 50 persen kabupaten/kota di Sulsel.
Karena Sulsel memiliki 24 kabupaten/kota, maka calon anggota DPD harus mengumpulkan dukungan KTP minimal dari 12 kabupaten/kota yang ada di daerah ini. Proses penyerarah dukungan calon anggota DPD ini bahkan sudah harus dilakukan mulai April tahun ini.
Tahapan pendaftaran pencalonan anggota DPD terkait persyaratan ini diatur dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012. Pasal ini mengatur mengenai dukungan dan tata cara pencalonan mulai dari kelengkapan administrasi dan semacamnya. (hamsah umar)

Tahapan Pencalonan Anggota DPD:
-6-8 April 2013: Pengumuman pendaftaran
-9-15 April 2013: Pendaftaran pencalonan
-16-22 April 2013: Verifikasi kelengkapan administrasi
-24-30 April 2013: Masa perbaikan
-1-7 Mei 2013:  Verifikasi hasil perbaikan
-8-21 Mei 2013: Verifikasi faktual persyaratan dukungan
-22 Mei 2013: Pengumuman hasil verifikasi
-23-29 Mei 2013: Masa perbaikan
-30 Mei-12 Juni 2013: Verifikasi hasil perbaikan
-14-27 Juni 2013: Penelitian persyaratan pencalonan
-28-30 Juni 2013: Penyusunan dan penetapan DCS
-1-3 Juli 2013: Pengumuman DCS anggota DPD
-4-13 Juli 2013: Tanggapan masyarakat
-14-16 Juli 2013: Klarifikasi calon anggota DPD
-24-26 Juli 2013: Penyusunan dan penetapan DCT
- 27 Juli 2013: Pengumuman DCT anggota DPD

Penetapan Dapil Telat



MAKASSAR, FAJAR--Penyusunan draf daerah pemilihan (dapil) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel dan KPU kabupaten/kota dipastikan telat. Peraturan KPU (PKPU) yang belum turun menjadi penyebab draf dapil terlambat.
Hingga saat ini, KPU RI belum juga menerbitkan PKPU tentang tata cara penetapan dapil dan alokasi kursi setiap daerah pemilihan, anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota, untuk pileg 2014 mendatang belum diterbitkan KPU. Informasi yang diperoleh, PKPU ini masih dalam proses perundangan di Kementerian Hukum dan HAM.    
Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari menyebutkan, akibat keterlambatan PKPU tentang tata cara penetapan dapil dan alokasi kursi belum ada, tahapan pemilih juga ikut berpengaruh. Sesuai dengan tahapan yang telah ditetapkan, KPU provinsi dan kabupaten/kota seharusnya sudah menyusun draf dapil dan alokasi kursi setiap dapil mulai 7-21 Februari.
Saat ini tahapan tersebut sudah berlalu namun KPU Sulsel belum menyusun draf penetapan dapil dan alokasi kursi karena terkendala PKPU yang belum turun dari KPU RI. Selain penyusunan dapil yang sudah telat, uji publik terhadap draf dapil dan alokasi kursi ini juga dipastikan ikut mulur.
"Sesuai tahapan, seharusnya KPU provinsi dan kabupaten/kota telah menyusun draf dapil. Selanjutnya ujib publik dilakukan 22-28 Februari terlambat," kata Ziaur Rahman, Kamis, 21 Februari.
Bahkan penetapan dapil yang sedianya diagendakan KPU Sulsel dan kabupaten/kota dilakukan 1-9 Maret mendatang juga terancam telat. Itu karena berpengaruh dari molornya tahapan sebelumnya. Kendati KPU Sulsel sudah ada ancang-ancang mengenai penataan dapil untuk DPRD Sulsel, namun penyelenggara KPU ini tetap khawatir penetapan dapil tetap mulur dari jadwal yang ada.
Apalagi, uji publik ini harus dilakukan KPU untuk memastikan penataan dapil yang tadinya tujuh dapil menjadi 11 dapil harus dilakukan, termasuk mempertimbangkan masukan dari masyarakat serta partai politik peserta pemilu. "Karena PKPU telat ditetapkan, jadi berpengaruh ke tahapan lainnya," tandas Ziaur Rahman.
Mengacu jumlah penduduk Sulsel yang saat ini mencapai 9,3 juta lebih, jumlah kursi untuk DPRD Sulsel menjadi 85 kursi. Alokasi kursi ini sendiri sudah ditetapkan KPU RI. Dari jumlah kursi itu, dapil di Sulsel dipastikan menjadi 11 dapil dari sebelumnya hanya tujuh dapil. Penataan dapil dan alokasi kursi setiap dapil inilah yang sementara menunggu PKPU dari KPU. (hamsah umar)    

           
   

Rabu, 20 Februari 2013

Bupati Barru Dorong Putranya Mencaleg


MAKASSAR, FAJAR--Bupati Barru, Idris Syukur coba mendorong salah seorang putranya maju menjadi calon legislatif (caleg) DPRD Sulsel pada pemilu 2014 mendatang.
Dia adalah Andi Mirza Riogi Idris. Kader muda Golkar berusia 23 tahun ini tercatat sebagai Ketua Karang Taruna Barru, serta Ketua Bidang Kepemudaan Pimpinan Daerah Kabupaten (PDK) Kosgoro Barru. Mirza yakin Golkar Sulsel bisa mengakomodir dirinya sebagai salah satu caleg dari kader muda Golkar di pileg mendatang.
"Saat ini, proses pendaftaran caleg saya di Golkar sementara sedang diurus. Saya tentu berharap bisa menjadi salah satu caleg Golkar pada pileg 2014 nanti," kata Mirza.
Mirza mengaku mendapat support dari orang tuanya untuk menjadi caleg DPRD Sulsel melalui dapil Maros, Pangkep, Barru, dan Parepare. Peluang untuk mendapatkan dukungan masyarakat utamanya warga Barru sangat potensi, apalagi saat ini ayahnya tercatat sebagai bupati.
Sebagai bentuk keseriusannya, Mirza sudah mulai intensi bersosialisasi kendati belum ada penetapan caleg tetap dari Golkar Sulsel. Dia bahkan sudah mengancang-ancang mendorong budgetting untuk pembangunan Barru ke depan ketika terpilih sebagai anggota DPRD Sulsel mendatang. (hamsah umar)

Plus Minus Calon Ketua Nasdem Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Bursa Ketua Nasdem Sulsel tampaknya makin ramai. Dari sejumlah tokoh yang disebut-sebut, mereka tetap memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Figur yang ramai disebut berpeluang memimpin Nasdem Sulsel seperti Ketua DPP PDK Sulsel Adil Patu, mantan politisi Golkar Malkan Amin, pemilik STIE Nobel Mubyl Handaling, anggota DPD asal Sulsel Bahar Ngitung, Ketua KKSS Hasanuddin, hingga mantan plt Hanura Sulsel Amrullah Pase.
Kalau melihat rekam jejak mereka, nama-nama yang mencuat ini umumnya adalah politisi yang sudah malang melintang di berbagai partai politik berbeda. Adil Patu misalnya pernah menjadi kader Golkar yang kemudian loncat ke PDK. Kelebihannya, Adil memiliki gerbong PDK yang bisa digerakkan untuk membesarkan partai ini.
Begitu juga dengan Malkan Amin. Politisi senior Golkar yang pernah maju di pemilukada Barru ini sebenarnya sudah dipecat sebagai kader Golkar bersamaan dengan dua kader Golkar lainnya, Ince Langke dan Muttamar Mattotorang.
Adapun Amrullah Pase sempat memimpin Hanura Sulsel kemudian dikabarkan merapat ke Gerindra, dan disebut-sebut masuk salah satu caleg Gerindra di pileg mendatang. Adapun Bahar Ngitung dan Hasanuddin dianggap belum memiliki pengalaman dalam memimpin partai.
Begitu juga Mubyl Handaling. Salah satu yang menjadi kelebihannya karena tokoh yang satu ini dianggap memiliki jaringan dan modal untuk membesarkan partai. Kelemahannya, Mubyl belum memiliki pengalaman di dunia politik seperti tokoh lainnya seperti Adil Patu, Amrullah Pase, dan Malkan Amin.              
Nama Amrullah Pase yang belakang muncul bahkan telah melakukan pertemuan empat mata dengan pelaksana tugas (plt) DPW Nasdem Sulsel, Supiadin di Grand Clarion & Convention.Namun Amrullah membantah pertemuan itu khusus terkait bursa Ketua Nasdem Sulsel.
"Kita hanya melakukan pembicaraan biasa tapi tidak terkait dengan Nasdem Sulsel. Saya ditanya seperti apa Sulsel yang kemudian saya jawab sesuai dengan pengalaman saya," kata Amrullah.
Dia mengaku pertemuan dengan plt Nasdem Sulsel itu terjadi secara kebetulan di lapangan golf. "Saya ke lapangan golf dan kebetulan juga datang bersama dengan teman SMA saya. Dari situ saya diundang untuk berbincang lebih jauh di kamarnya," kata Amrullah.
Soal niat bergabung dengan Hanura, Amrullah mengaku tetap punya minat apalagi sejauh ini dia belum resmi bergabung dengan partai mana pun. "Sebenarnya dengan Gerindra sudah ada niat menjadi caleg, tapi siapa pun yang mengajak kita apakah Gerindra atau Nasdem saya siap bergabung, asal tidak dipanggil begitu saja," kata Amrullah. (hamsah umar)

Ridwan-Ian Mencuat di Golkar


MAKASSAR, FAJAR--Setelah menganulir penetapan Muslimin Bando-Amiruddin sebagai pasangan cabup Golkar Enrekang, nama Ridwal Abdullah berpasangan Ian Latanro mulai mencuat diusung partai ini di pemilukada Enrekang mendatang.
Ketua Umum Yayasan Dana Islamic Center (Yasdic) IMMIM ini dianggap sebagai figur yang bisa melawan Muslimin Bando, yang dipastikan akan diusung oleh PAN Enrekang. Ridwan dianggap petarung sehingga punya kans untuk memenangkan pertarungan. Bocoran yang diperoleh, Dosen Fakultas Teknis Unhas ini juga memiliki survei di jajaran tiga besar tertinggi.
Sementara Ian Latanro saat ini tercatat sebagai Koordinator Daerah Enrekang DPD Golkar Sulsel. Meski masih tergolong muda, Ian dianggap cukup pantas dan layak bertarung di pemilukada Enrekang untuk posisi wakil.
Sekretaris DPD Golkar Enrekang, Idris Sidik yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya menyatakan dalam politik semua serba memungkinkan, termasuk ketika ada yang berkembang untuk memaketkan Ridwan-Ian Latanro. "Terlepas dari itu, ada yang namanya mekanisme partai. Juklak partai juga sangat jelas dimana salah satu pertimbangannya adalah survei," kata Idris.
DPD Golkar Enrekang kata dia masih menunggu surat keputusan resmi dari DPP Golkar mengenai pencabutan SK penetapan cabup Enrekang sebelumnya. Informasi yang diperoleh, pengurus DPD Golkar Sulsel yang diwakili HM Roem, La Kama Wiyaka, dan Arfandi Idris saat ini melakukan koordinasi dengan DPP Golkar.
Terpisah, Ridwan menyatakan bahwa pihaknya siap berpasangan dengan calon mana saja baik dari politisi, birokrat, maupun pengusaha. Siapa calonnya nanti juga sangat bergantung partai yang akan mengusungnya. Sebelumnya, Ridwan mengaku sudah mengantongi dukungan parpol kendati dia enggan membeberkannya.
Namun informasi yang diperoleh, partai yang melirik Ridwan diusung di Enrekang seperti PPP, PKS, Patriot, PPDI, dan PPI. "Kita bangun komunikasi dengan semua partai termasuk dengan Golkar," kata Ridwan.
Ridwan bahkan menyebut dirinya siap mendaftar cabup di Golkar ketika partai ini sudah membuka pendaftaran. Kalau perlu kata dia, dia mendaftar dengan calon wakil yang bakal digandengnya. "Kalau sudah terbuka pendaftaran, saya mau menjadi orang pertama yang mendaftar," tandas Ridwan. (hamsah umar)

AM Ghalib Bursa Caleg PPP


MAKASSAR, FAJAR--Mantan Jaksa Agung RI, AM Ghalib masih meramaikan bursa calon legislatif (caleg) daerah pemilihan II Sulsel untuk pileg 2014 mendatang.
Di dapil II Sulsel ini, Ghalib akan berkompetisi dengan caleg PPP untuk senayan lain seperti Muhammad Aras, Bachri Mappiasse, Samsibar, Andi Jamaro Dulung, Andi Mariattang, dan sejumlah tokoh lainnya. Ghalib sudah masuk daftar caleg sementara (DCS) DPW PPP Sulsel.
Ketua DPW PPP Sulsel, Amir Uskara membenarkan dari sejumlah caleg PPP yang disiapkan ke senayan, nama Ghalib termasuk salah satu yang diharapkan PPP bisa mendulang suara. Dia menyebut, jumlah caleg PPP yang disiapkan untuk senayan saat ini sudah melebihi kuota.
Kendati, PPP Sulsel tetap membuka ruang bagi tokoh termasuk nonkader yang ingin menjadi caleg PPP. "Kita buka peluang selebar-lebarnya. Bahkan PPP siap menampung 30 persen kuota nonkader. Ini membuktikan bahwa partai terbuka atau rumah besar bagi masyarakat Indonesia," kata Amir Uskara, Selasa, 19 Februari.
Ketua Desk Pemilu Legislatif DPW PPP Sulsel, Andi Mariattang menambahkan dari tiga dapil untuk senayan, PPP Sulsel sudah memiliki sejumlah tokoh yang siap dicalonkan ke senayan. Untuk dapil I misalnya ada Amir Uskara, Achmad Dg Se're, Syahrir Marzuki, Yunus Razak, dan beberapa tokoh lainnya.
Sedang untuk dapil III, PPP menyiapkan calegnya seperti Abu Bakar Wasahua, Yunus Kadir, Muharram Andi Lolo, Suaib Didu, Andi Suryanti Bakti, Syukur Sa'bang dan masih banyak lagi. "Yang jelas, daftar caleg PPP untuk senayan akan kita penuhi 100 persen," kata Mariattang.
Pada pileg 2014 mendatang, partai berlambang Kakbah ini menargetkan perolehan kursi di senayan sebanyak 6 kursi. Kendati dari DPP PPP, partai ini hanya ditargetkan 4 kursi untuk senayan. Termasuk bagaimana mendorong kader perempuan bisa melenggang ke senayan di pileg mendatang. (hamsah umar)

Selasa, 19 Februari 2013

Demokrat Godok Khusus Makassar


MAKASSAR, FAJAR--Agenda pilwalkot Makassar 18 September mendapat prioritas khusus DPD Demokrat Sulsel. Penggodokan calon yang akan diusung juga diberi prioritas dibanding sembilan agenda pemilukada lain di Sulsel.
Partai berlambang Mercy ini beralasan Makassar saat ini dipimpin oleh Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin sehingga partai ini ingin pewaris kepemimpinan di Makassar diharapkan berasal dari usungan Demokrat. Sehingga calon yang diusung nanti harus masuk kategori mampu memenangkan pertarungan.
"Sekarang ini di Makassar yang berkuasa kan Demokrat. Sangat disayangkan kalau calon yang diusung Demokrat nanti tidak mampu memenangkan pertarungan disaat partai berkuasa. Inilah kenapa pilwalkot Makassar ini kita tangani khusus," kata Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah, Senin, 18 Februari.
Karena itu, dalam menentukan calon yang akan diusung di pilwalkot mendatang, partai ini cukup berhati-hati menentukan kader yang akan didorong, tidak sekadar melihat seberapa besar surveinya, juga pengaruh yang dimiliki kandidat tersebut.
Kader Demokrat baik dari Demokrat Sulsel atau Makassar yang selama ini sudah bekerja dan tidak bisa menyakinkan partai bisa menangkan pertarungan, tidak perlu berharap banyak akan diusung partai.
"Jangan orientasi kita sekadar mau berkuasa tapi tidak mampu menyakinkan masyarakat. Survei memang menjadi salah satu instrumen bagi kita untuk menentukan calon, tapi bukan sekadar siapa lebih tinggi surveinya, karena kita akan melihat banyak faktor," tandas Ni'matullah.
Untuk pilwalkot Makassar, partai ini baru merencanakan melakukan survei pada awal Maret mendatang. Kader Demokrat yang mengincar wali kota seperti Idris Manggabarani, Adi Rasyid Ali, Andry Arief Bulu, Rahmat Endong Patompo, dan Januar Djaury Darwis. "Apa yang dilakukan teman-teman dengan bersosialisasi tentu sangat positif bagi partai sehingga itu kita apresiasi. Dinamika yang terjadi juga cukup positif karena mereka tidak saling jegal," tambahnya. (hamsah umar)

Galigo Siap Pimpin Demokrat Bone


MAKASSAR, FAJAR--Mantan Ketua DPD Golkar Bone, Andi Idris Galigo memiliki minat untuk memimpin DPC Demokrat Bone. Keinginan untuk memimpin partai itu sudah disampaikan kepada pengurus DPD Demokrat Sulsel.
Awalnya, musyawarah cabang luar biasa (muscablub) DPC Demokrat Bone hanya menyebut salah seorang putranya, Andi Irsan Galigo, tapi ternyata Idris Galigo juga punya niat untuk memimpin partai ini. Muscablub DPC Demokrat Bone paling lambat sudah harus dilaksanakan awal Maret mendatang.              
Keinginan bupati Bone itu memimpin Demokrat sudah dikomunikasikan dengan pelaksana tugas (plt) Demokrat Bone. "Pak Idris Galigo itu sudah menyampaikan keinginannya bergabung dengan Demokrat. Dia tidak sekadar mau gabung, juga siap memimpin partai ini," kata Wakil Ketua Demokrat Sulsel, Ni'matullah.
Penanggung jawab muscablub Demokrat Bone ini menambahkan DPD Demokrat Sulsel dalam waktu dekat segera melakukan pertemuan untuk melihat seperti apa respons kader di daerah ketika partai ini dipimpin oleh Idris Galigo.
  "Jadi itu juga sangat bergantung respons teman-teman di bawah. Makanya, kita ingin membahas keinginan itu kira-kira seperti apa skema ketika partai ini dipimpin oleh Pak Idris Galigo. Yang jelas, niat untuk bergabung bahkan memimpin partai ini kita apresiasi apalagi kalau itu niatnya sama-sama ingin membesarkan partai," tambahnya. (hamsah umar)

Timsel KPU Bisa Jemput Bola


*Seleksi Dimulai Pekan Depan

MAKASSAR, FAJAR--Masyarakat yang berminat ikut seleksi anggota KPU Sulsel sudah harus siapkan berkasnya mulai sekarang. Rencananya, tim seleksi (timsel) KPU Sulsel sudah membuka pendaftaran pekan depan.
Namun dari rencana seleksi anggota KPU Sulsel ini, timsel bisa menjemput bola dalam hal ini mengajak masyarakat yang dianggap punya potensi dan memiliki integritas baik untuk menjadi anggota KPU Sulsel mendatang.
"Jadi kita dituntut untuk mengajak masyarakat yang berkompetensi untuk mempersiapkan diri untuk ikut seleksi. Bahkan timsel bisa mendorong orang yang dianggap punya potensi, termasuk mendeteksi orang-orang yang menurut pandangan timsel punya integritas. Istilahnya timsel bisa jemput bola," kata Ketua Timsel KPU Sulsel, Adi Suryadi Culla, Senin, 18 September.
Adi Culla menyebut, masyarakat Sulsel yang punya integritas baik bukan tidak mungkin masih merasa enggan untuk ikut seleksi padahal tenaga mereka dibutuhkan untuk menghadirkan proses pemilu yang baik di Sulsel. Makanya, Timsel akan mencoba mengajak orang-orang tertentu untuk ikut seleksi. Dia menyebut banyak warga yang berintegritas tapi tidak memiliki inisiatif sendiri untuk ikut seleksi.
Kendati timsel bisa mendorong orang tertentu mengikuti seleksi anggota KPU Sulsel, Adi Culla menjamin proses seleksi tetap berjalan independen dan tanpa intervensi. "Jadi tidak menjamin orang yang kita ajak ikut seleksi bisa lolos. Kalau memang setelah diseleksi ternyata tidak layak, tentu tidak akan diloloskan," papar Adi Culla.
Pastinya, Adi Culla menegaskan timsel ini dituntut untuk menelorkan komisioner berkualitas, apalagi tantangan ke depan lebih berat. Karena mereka menghadapi berbagai agenda pemilu mulai pileg, pilpres dan sejumlah pemilukada lainnya.
Kendati memastikan seleksi sudah dibuka pekan depan, timsel belum memastikan jadwal pastinya. Pasalnya timsel belum menyusun jadwal seleksi. Awalnya, timsel melakukan pertemuan kemarin, tapi karena sejumlah anggota ada agenda lebih penting sehingga pertemuan diundur ke Kamis mendatang. "Tapi pekan depan sudah kita umumkan pendaftarannya. Pengumuman ini sekaligus sebagai awal dimulainya seleksi," tambah Adi Culla. (hamsah umar)

PAN Siapkan Kontrak Politik


*Bagi Caleg 2014

MAKASSAR, FAJAR--Kader PAN maupun nonkader yang ingin menjadi calon legislatif (caleg) di pemilu legislatif (pileg) 2014 mendatang, wajib mematuhi kontrak politik yang disiapkan partai ini.
Kontrak politik ini berlaku bagi semua tingkatan caleg baik DPR, DPRD provinsi maupun DPRD kabupaten/kota. Untuk pileg 2014 mendatang, PAN setidaknya menyiapkan 8 poin kontrak politik yang wajib dipatuhi caleg PAN mendatang.
"Kontrak politik ini sudah diikrarkan teman-teman yang akan menjadi caleg DPR RI pada temu kader dan bacaleg PAN DPR RI 17 Februari lalu. Ikrar ini akan menyusul disampaikan bagi caleg provinsi dan kabupaten/kota," kata Sekretaris DPW PAN Sulsel, Buhari Kahar Mudzakkar.
Buhari adalah salah satu kader PAN Sulsel yang saat ini membidik senayan pada pileg 2014 mendatang. Dia menyebut, salah satu poin yang harus dipetuhi caleh PAN adalah harus siap mengembang tugas sebagai wakil rakyat, yang menjunjung tinggi kejujuran, menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi dan partai serta bersedia menempatkan tugas sebagai wakil rakyat menjadi prioritas utama.
"Kalau terpilih dan ternyata lalai dalam menjalankan tugas dewan yang dibuktikan melalui tingkat kehadiran, maka dia harus bersedia untuk diganti melalui proses pergantian antar waktu (PAW)," jelas Buhari.
Poin lain yang menjadi kontrak politik caleg PAN adalah bersedia tidak melakukan praktik korupsi dengan menjadi garda terdepan upaya pemberantasan korupsi. Apalagi saat ini, banyak fenomena yang terjadi dimana sejumlah politisi banyak melakukan praktik korupsi.
Untuk masa kampanye, PAN juga menyiapkan kontrak politik bagi calegnya. Salah satu yang harus dipatuhi caleg pada masa kampanye adalah siap berkampanye politik yang bersih, tanpa politik uang serta bekerjasama dengan semua kader partai.
Buhari menyebut, PAN tidak ingin memberi ruang kadernya melakukan praktik kampanye negatif  apalagi kalau hal itu bisa menghambat terciptanya sistem kepartaian yang melembaga dan kultur politik sehat di partai berlambang matahari terbit ini. (hamsah umar)

HAMBA Tawarkan Pemerintahan Bersih


MAKASSAR, FAJAR--Mewujudkan pemerintahan dan pengelolaan anggaran yang baik, kuncinya cukup sederhana yakni menghadirkan pemerintahan yang bersih tanpa korupsi.
Ketua DPD PAN Makassar, HM Busrah Abdullah (HAMBA) mulai menjual program untuk direalisasikan ketika terpilih wali kota Makassar 18 September mendatang. Cawali ini ingin menghadirkan pemerintahan bersih bebas korupsi kolusi dan nepotisme (KKN).
Tawaran program pemerintahan bersih ini disampaikan HAMBA saat menjadi narasumber dalam diskusi bertema Makassar memilih, membedah visi misi calon wali kota/calon wakil wali kota Makassar, yang digelar Harian Berita Kota Makassar, Senin, 18 September.
"Kenapa saya tempatkan pemerintahan bersih bebas KKN karena inilah kunci utama kalau kita ingin mewujudkan pemerintahan yang berpihak pada masyarakat. Sistem pemerintahan dan pengelolaan anggaran tidak akan bisa berjalan baik kalau praktik KKN masih terjadi di lingkungan pemerintahan. Di sinilah perlunya pemimpin yang amanah, jujur, berani, tegas, dan konsisten," kata HAMBA.
Dalam diskusi ini yang dipandu Redaktur Politik BKM, Irwan Lupus ini, HAMBA memaparkan setidaknya lima visi misi yang akan ditawarkan saat terpilih. Selain pemerintahan bersih, dia juga ingin membuat master desain tata ruang yang terencana dalam rangka mengatasi persoalan kemacetan dan banjir. Saluran pembuangan air kata dia harus diperhatikan kalau kota ini ingin bebas dari banjir.
"Poin lain adalah menghadirkan pemerintahan yang bisa memberikan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat secara maksimal. Tidak boleh lagi ada keluhan masyarakat dalam hal pelayanan dasar ini," paparnya.
HAMBA juga berjanji akan menghadirkan ekonomi kerakyatan dan pengentasan kemiskinan. Apalagi di Makassar kata dia, masih ada sekitar 62 ribu kepala keluarga (KK) yang masih kategori miskin.
Hal lain adalah penegakan hukum dan HAM dengan memaksimalkan kerja sama semua stakeholder terkait, termasuk media massa. Dalam kesempatan ini, HAMBA juga menyinggung bagaimana nasib buruh yang perlu diperhatikan, honor RT/RW, guru mengaji, dan imam masjid pun harus jadi perhatian. "Guru mengaji dan imam masjid misalnya honornya tidak sebanding dengan pengabdian yang diberikan ke masyarakat," katanya. (hamsah umar)

Gerindra Godok 275 Caleg


MAKASSAR, FAJAR--Jumlah kader Gerindra maupun tokoh masyarakat Makassar yang membidik parlemen di pemilu 2014 mendatang cukup banyak. Setidaknya ada 275 kader dan nonkader yang telah mendaftar caleg di partai ini.
Jumlah ini adalah mereka yang telah resmi mengembalikan formulir pendaftaran caleg Gerindra Makassar. Sebenarnya ada 433 kader dan nonkader yang mengambil formulir caleg, tapi hingga batas waktu pendaftaran hanya 275 yang mengembalikan formulir.
Dari jumlah caleg yang mendaftar ini, Gerindra Makassar akan mengodok dan menyeleksi caleg terbaik untuk diambil sebanyak 50 orang sesuai dengan jumlah kursi di DPRD Makassar. Dengan demikian, ada sekitar 225 kader dan nonkader yang dipastikan tidak bisa lolos menjadi caleg Gerindra pada pileg 2014 mendatang.
Ketua Bappilu DPC Gerindra Makassar, Wahida Baharuddin Upa mengatakan, penjaringan caleg Gerindra untuk DPRD Makassar ini sudah dilakukan mulai 15 Desember hingga 15 Februari lalu. "Dari ratusan orang yang membidik caleg DPRD Makassar ini, mayoritas tentu masih kader. Lainnya politisi dari partai lain, akademisi dan pengusaha," kata Wahida, Senin, 18 Februari.
Dia menandaskan, calon legislatif yang mendaftar ini harus bersedia menjadi anggota partai Gerindra, serta mematuhi AD/ART partai ini. Berdasar jumlah caleg yang mendaftar ini, Gerindra mendeteksi salah salah seorang bakal caleg termuda yang masih berusia 23 tahun. Dia adalah Andi Bau Inggi.
Adapun bakal caleg yang mengumpulkan dukungan terbanyak yakni Amar Bustamul sebanyak 3.447 dukungan. Amar memang tercatat sebagai anggota DPRD Makassar saat ini. "Yang mengumpulkan dukungan terbanyak juga ada Kartini Galung dengan jumlah dukungan 3.000. Dalam menjaring caleg, Gerindra memang mengharuskan caleg mengumpulkan dukungan KTP," tambahnya. (hamsah umar)              

Senin, 18 Februari 2013

Maret, PBR-PKS Tentukan Cawali


MAKASSAR, FAJAR--Partai politik yang saat ini tengah menggodok calon wali kota Makassar, memastikan sudah menetapkan calon wali kota paling lambat Maret mendatang.
Beberapa partai yang dipastikan sudah mengumumkan calonnya seperti Partai Bintar Reformasi dan Partai Keadilan Sejahtera. Kedua partai itu saat ini intens menggodok figur yang layak dicalonkan. PBR misalnya sementara menjaring calon melalui pendaftaran, sedang PKS menggodok kadernya internalnya.
Ketua DPC PBR Makassar, Zainal Arifin memastikan rencana menetapkan cawali pada Maret mendatang. "PBR Makassar saat ini kan sudah membuka pendaftaran dan memberi ruang kepada kandidat untuk mendaftar di PBR hingga akhir Februari ini. Dengan begitu, Maret sudah bisa kita umumkan siapa figur yang kita usung," kata Zainal, Minggu, 17 Februari.
Namun sebelum menetapkan cawali, PBR tetap melakukan survei internal guna mengukur popularitas dan elektabilitas calon yang melamar partai ini. Sebagaimana diketahui, dua tokoh sudah mengincar PBR yakni wabup Soppeng, Aris Muhammadia dan Ketua DPP PDK Sulsel, Adil Patu.
"Siapa pun yang akan kami usung nanti, kita akan tetap pertimbangkan peluang untuk menang, makanya kita terbuka kepada semua calon yang berminat mengendarai PBR," tambah Zainal.
Sementara itu, PKS yang bertekad mendorong kader internal bertarung di pilwalkot Makassar juga menargetkan sudah menetapkan calonnya pada Maret mendatang. Saat ini, PKS sedang melakukan survei untuk melihat tingkat popularitas dan elektabilitas kader yang akan maju di Makassar.
Kader yang disurvei elektabilitasnya itu antara lain Jafar Sodding, Iqbal Djalil, Ariady Arsal, Asriadi Samad, Mudzakkir Ali Djamil, Sri Rahmi, Hasan Hamido, serta Irwan. Akhir Februari ini, PKS sudah akan mengerucutkan kadernya menjadi tiga orang untuk melihat kader yang paling berpotensi dicalonkan baik sebagai wali kota maupun wakil wali kota.
"Berdasar arahan partai, akhir Februari ini sudah ada gambaran calon yang layak kita dorong. Dari sejumlah nama yang disiapkan mungkin sudah mengerucut menjadi tiga nama. Dari tiga nama itu kemudian kita tetapkan satu. Mudah-mudahan Maret sudah ditetapkan," kata Sekretaris DPD PKS Makassar, Mudzakkir. (hamsah umar)          

Gerbong Nasdem Sulsel Gabung Hanura


*Ikuti Jejak Hary Tanoe

MAKASSAR, FAJAR--Mantan Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel, Sanusi Ramadhan bakal mengikuti jejak mantan Ketua Dewan Pakar DPP Nasdem, Hary Tanoesoedibjo yang memilih berlabuh ke Partai Hanura.
Bahkan, sejumlah gerbong Nasdem yang sudah menyatakan keluar dari Nasdem Sulsel yang berwacana untuk bergabung dengan Hanura dilaporkan cukup banyak, kendati sejauh ini mereka belum memutuskan secara resmi masuk ke partai ini. Sanusi mengakui dirinya dan sejumlah mantan pengurus Nasdem masih tetap berpikir untuk terjung ke politik, setelah mereka dibekukan dari partai yang dibesarkannya.
Soal berapa banyak mantan pengurus Nasdem Sulsel yang berpikir bergabung ke Hanura, Sanusi menandaskan jumlahnya lumayan banyak. Kendati demikian, mantan pengurus Nasdem ini tetap menunggu respons dari DPD Hanura Sulsel apakah mereka siap menampung atau tidak. "Teman-teman memang ada yang berpikir segera menentukan pilihan politiknya. Untuk saat ini, peluangnya ke Hanura," kata Sanusi, Minggu, 17 Februari.
Kendati Sanusi tidak merinci alasan sehingga berpikir untuk gabung dengan Hanura, namun wacana itu karena ingin mengikuti jejak Hary Tanoe yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina DPP Hanura.
Sanusi menegaskan, dirinya dan sejumlah mantan kader Nasdem Sulsel berharap pekan depan, dirinya sudah menentukan pilihan politiknya bersama mantan kader Nasdem Sulsel lainnya. "Insya Allah seminggu ke depan kami umumkan pilihan politik bersama teman-teman," tandas Sanusi.
Ketua DPD Hanura Sulsel, Ambo Dalle yang dikonfirmasi terpisah menyatakan kesiapannya menampung mantan pengurus dan kader partai Nasdem Sulsel ketika ingin bergabung ke Hanura. "Kita harus siap menerima siapa saja yang mau bergabung, termasuk kader dari partai lain," kata Ambo Dalle.
Bahkan kata dia, Hanura bukan tidak mungkin akan memberi posisi bagi kader yang memiliki potensi dan kemampuan yang dimiliki. Apalagi kalau mereka bergabung ke Hanura dengan niat untuk bekerja dan membesarkan partai.
Soal resminya Hary Tanoe di Hanura, DPD Hanura Sulsel menyatakan segera melakukan konsolidasi dan sosialisasi  sampai ke ranting. Hanura Sulsel berharap hadirnya pengusaha media di Hanura ini bisa  memberi semangat juang kader Hanura Sulsel untuk bekerja lebih maksimal menghadapi pemilu 2014 mendatang. (hamsah umar)  

Tujuh Ketua KPU Ingin Naik Kelas


MAKASSAR, FAJAR--Persaingan memperebutkan kursi komisioner KPU Sulsel periode 2013-2018 bakal ketat. Beberapa anggota KPU kabupaten/kota disebut-sebut akan ambil bagian dalam seleksi ini.
Komisioner KPU kabupaten/kota yang bakal meramaikan seleksi KPU Sulsel ini umumnya mereka yang sudah dua periode di daerahnya. Mereka akan mencoba peruntungan dengan ikut seleksi untuk naik kelas. Dari sejumlah nama yang berkembang, beberapa di antaranya sudah terang-terangan akan ikut seleksi, namun ada juga yang coba melihat perkembangan dan dinamika yang berkembang saat ini.
Data yang dihimpun FAJAR, ketua KPU kabupaten/kota yang menyatakan keinginannya naik kelas itu sejauh ini sudah ada tujuh orang. Komisioner daerah ini juga sudah banyak bercerita mengenai keinginannya maju dengan sesama komisioner di daerah ini.
Komisioner kabupaten yang disebut-sebut akan naik kelas seperti ketua Ketua KPU Lutra, Rajab, Ketua KPU Lutim, Ayyub, Ketua KPU Selayar, Zulfinas Indra, Ketua KPU Bantaeng, Andi Nurbaeti, Ketua KPU Maros, Nur ImranKetua KPU Soppeng, Sulhan dan Ketua KPU Bulukumba, Arum Spink.
Ketua KPU Selayar, Zulfinas Indra tidak menampik keinginan untuk ikut seleksi KPU Sulsel mendatang, tapi sampai saat ini dirinya belum memutuskan apakah mendaftar atau tidak. "Untuk sekarang saya mencermati dulu dinamikanya sebelum mengambil keputusan mendaftar, apalagi saat ini juga masih bergulir sengketa pilgub di MK," kata Zulfinas, Minggu, 17 Februari.
Senada dengan Ketua KPU Bulukumba, Arum Spink. Dia mengaku saat ini masih melihat perkembangan yang sedang terjadi. "Kalau bicara niat tentu ada keinginan ke arah itu," kata Arum Spink.
Sebagaimana diketahui, saat ini lima anggota tim seleksi KPU Sulsel sedang mempersiapkan tahapan penjaringan anggota KPU Sulsel. Timsel ini beranggotakan antara lain Adi Suryadi Culla, Itji Diana Daud, Mappinawang, Abdul Kadir Ahmad, dan Marhumah. Rencanya, timsel akan melakukan rapat hari ini dalam rangka menentukan pembagian tugas timsel, serta merancang tahapan seleksi. (hamsah umar)