Powered By Blogger

Jumat, 31 Agustus 2012

DPW Lawan DPP PAN


*Ikut Deklarasi Sayang

MAKASSAR, FAJAR--Instruksi DPP PAN yang melarang DPW PAN Sulsel menghadiri deklarasi pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) tidak akan diindahkan.
DPW PAN Sulsel siap melawan instruksi tersebut dan menyatakan tetap hadiri deklarasi bersama parpol lainnya.
Penegasan untuk tetap menghadiri deklarasi Sayang yang dijadwalkan Minggu, 9 September ini disampaikan Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi di DPRD Sulsel, Kamis, 30 Agustus. "Sampai saat ini tidak ada perubahan. Kita tetap akan menghadiri deklarasi Sayang," kata Kahfi.
Sebelumnya, Ketua Bidang Komunikasi Politik DPP PAN, Bima Arya menginstruksikan DPW PAN Sulsel tidak menghadiri deklarasi Sayang, dengan alasan sampai saat ini dukungan PAN di pilgub Sulsel masih dalam tahap pengkajian dan finalisasi. Dia menyebut, belum ada putusan resmi PAN mengenai dukungan partai terhadap pasangan cagub di Sulsel. Juga Korwil Sulawesi Bappilu DPP PAN, Andi Yuliani Paris juga menyebut rekomendasi PAN yang pernah dipublis Kahfi beberapa waktu lalu belum resmi.
Kahfi menegaskan, sah atau tidaknya rekomendasi PAN terhadap Sayang bukan menjadi kewenangan elit DPP PAN tertentu. Tapi yang berwenang menyatakan SK itu sah atau tidak adalah Ketua Umum DPP PAN, Hatta Rajasa dan Sekretaris Jenderal DPP PAN, Taufik Kurniawan sebagai pihak yang mengeluarkan rekomendasi. Selain penegasan kedua pimpinan PAN ini, PAN Sulsel tetap mengacu pada rekomendasi yang dipegang saat ini.
Ketua DPD Golkar Sulsel sekaligus cagub petahana Sulsel, Syahrul Yasin Limpo juga menyatakan bahwa partai pengusungnya tidak ada yang berubah kendati terjadi konflik internal khususnya PAN dan PDS. "Kita tidak ada masalah, bahkan pimpinan partai pengusung kita undang untuk hadir dalam deklarasi dan halal bihalal yang kita lakukan," kata Syahrul.
Syahrul menyebut, deklarasi Sayang bersama parpol pengusung 9 September mendatang ini akan dihadiri langsung Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie alias Ical. Awalnya, Ical berencana hadir di Makassar dalam rangka konsolidasi partai utamanya di daerah yang akan menggelar pemilukada seperti Takalar, Bone, dan Palopo pada 6 September. "Rencana memang 6 September, tapi kita minta 9 September saja sekalian hadir di deklarasi," lanjut Syahrul.
Nanti setelah deklarasi Sayang ini, Ical dijadwalkan baru akan melakukan konsolidasi sekaligus memberikan arahan terhadap upaya pemenangan pasangan Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim pada pemilukada Takalar Oktober mendatang. Kehadiran Ical di Sulsel ini sekaligus ajang untuk menyosialisasikan diri sebagai capres Golkar pada pemilu 2014 mendatang.
Sebelumnya, Rabu malam Syahrul mengumpulkan elit DPD Golkar Sulsel di rujab gubernur membahas rencana deklarasi Sayang. Informasi yang diperoleh, pertemuan ini membahas bagaimana menghadirkan pimpinan Golkar kecamatan dan desa di 24 kabupaten/kota di Sulsel, begitu juga pembentukan tim pemenangan.
"Golkar Sulsel pada dasarnya meminta agar semua pimpinan dan pengurus partai di tingkat kecamatan dan desa hadir dalam deklarasi. Ini untuk memeriahkan deklarasi pasangan Sayang," kata Wakil Ketua Golkar Sulsel, Hoist Bachtiar. (hamsah umar)                

Paulus: Turnip Cs Bukan Pengurus PDS


MAKASSAR, FAJAR--Tudingan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDS, Rimhot Turnip, bahkan menyebut dukungan PDS di pilgub tidak legal membuat elit DPW PDS Sulsel menuding balik Turnip Cs.
Wakil Ketua DPW PDS Sulsel, Paulus Tandiongan menegaskan bahwa Turnip dan kader PDS yang ada di jajarannya tidak termasuk lagi sebagai pengurus PDS yang sah. Pasalnya, mereka sudah tidak masuk lagi dalam jajaran pengurus DPP PDS hasil Musyawarah Nasional (Munas) PDS di Manado.
"Jadi Turnip itu orang yang dipecat hasil munas Manado. Jadi kami di PDS boleh dikatakan tidak mengenal orang itu. Memang dia pernah menggungat kepengurusan PDS namun kalah. Belakangan dia juga menggugat Mengkumham karena alasan mengesahkan kepengurusan kami tapi gugatannya juga tidak diterima," kata Paulus, Kamis, 30 Agustus.
Paulus menegaskan, hingga saat ini kepengurusan PDS yang sah baik Sulsel dan DPP adalah yang dibawah pimpinan Matius Timang di Sulsel dan Denny Tewu di DPP. Paulus bahkan mengancam akan melakukan tindakan tegas kalau ada oknum yang mengaku sebagai pengurus PDS Sulsel.
Soal dukungan PDS di Sulsel, Paulus juga menyatakan tidak ada masalah dan legal. Mengacu pilkada DKI Jakarta, kepengurusan PDS yang diakui juga adalah yang dibawah pimpinan Denny Tewu. "Jadi kalau ada pihak yang mengaku sebagai orang DPP atau DPW, itu adalah pihak yang hanya ingin mengganggu PDS. Dia selalu mau menggarap PDS saat ada suasana pilkada," sebut Paulus.
Kendati menolak menyebut hanya akan mencari keuntungan dari kandidat tertentu utamanya dari calon yang bukan usungan PDS di Sulsel, Paulus memastikan kader yang mengaku pengurus DPP tersebut sekadar ingin mengganggu PDS di suasana pilgub. (hamsah umar)        

Ilham Rangkul Cabup Bone


*Disambut Ribuan Warga, Dijamu Ketua Golkar

MAKASSAR, FAJAR--Tidak kurang 20 ribu warga Bone dari berbagai pelosok menyambut dan tumpah di lapangan Mereka, Watampone untuk menghadiri halal bihalal akbar Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA).
Acara ini digelar di depan rujab bupati Bone yang juga Ketua DPD Golkar Bone, Idris Galigo. Idris bahkan menjamu sarapan pagi Ilham di rujab. Pada kesempatan ini, Ilham merangkul dua cabup yang akan bertarung di Bone masing-masing Andi Irsan Idris (independen) serta Andi Taufan Tiro (PAN). Irsan yang tidak lain kader Golkar Bone memang sudah pernah menyatakan dukungannya terhadap pasangan IA bahkan siap bekerja memenangkannya.
Ilham di tempat ini bahkan secara khusus mengundang cabup Bone itu naik panggung mendampinginya termasuk Wakil Bupati Bone, Andi Said Pabokori yang kemudian arti senior Dewi Yull tampil menghibur dengan beberapa tembang religius.
Warga yang hadir di lapangan ini bahkan harus meluber ke badan jalan di empat sisi karena kapasitas lapangan tidak mampu memuat ribuan warga yang datang. Ilham sendiri sangat bangga karena mendapat sambutan meriah dari warga Bone.
Penasehat spiritual Ilham, Dr Rahman Qayyum tidak mau ketinggalan meminta warga Bone untuk setia terhadap pasangan Ilham-Aziz. "Orang Bone harus pilih figur yg terbukti berprestasi yang satu kata dengan perbuatan. Jika orang Bone tidak satu kata satu perbuatan bukan orang Bone namanya karena orang Bone menganut filosopi getteng, lempu na ada tongeng," imbuh Rahman Qayyum.
Dalam kunjungannya ke Bone, Ilham didampingi istri Aliyah Mustika . Di rujab bupati, Ilham disambut Idris dan istri bersama kerabatnya di depan pintu rumah kemudian dijamu sarapan pagi dengan ketupat, burasa, ikan asin, ayam kari, dan telur asin.
"Ini bentuk silaturahmi sesama warga Bone. Boleh juga ditafsirkan silaturahmi antara wali kota dan bupati. Kalau ada yang menafsirkan lain, terserah," kata Idris didampingi Andi Cicang.
Idris melanjutkan kalau silaturahmi dengan cagub Sulsel ini masih dalam suasana Idulfitri serta momen untuk memaafkan sesama muslim. Kendati pertemuan ini erat kaitannya dengan politik, namun Ilham berharap pertemuan dengan Ketua Golkar Bone ini tidak perlu dikaitkan dengan momen politik.
Dalam pertemuan ini, Ilham dan Idris menyempatkan diri berfoto bersama sembari salam komando. Momoentum ini disaksikan putranya, Andi Cicang. Para fotografer tak lupa mengabadikan moment yang dianggap langka ini.
Di Bone, Ilham juga melakukan silaturahmi Ketua Pengurus Cabang Muhammadiyah Bone Tahir Arfah. Sejumlah pemuka agama yang hadir menyatakan dukungan ke Ilham-Aziz.
Tahir mengaku pertemuannya dengan Ilham ibarat mimpi yang terwujud. "Sudah lama saya mau ketemu Pak Ilham, ini sama seperti mimpi yang menjadi kenyataan," kata Tahir.
Ilham juga menghadiri persta pernikahan salah seorang tokoh masyarakat Kindang, Bone. "Ini ada calon gubernur, calon bupati Bone dan calon penasihat gubernur," kata Ilham sembari mengarahkan pandangannya ke Idris.
Mendengar candaan Ilham, Idris menimpali. "Siapa takut. Siapa yang takut berfoto bersama maka jangan masuk ke sini," kalimat itu menjawab tawaran Ilham untuk mejadi calon penasihat gubernur. (hamsah umar)

Golkan Bulat Dukung Supomo


MAKASSAR, FAJAR--DPD Golkar Makassar bulat mendukung Ketua DPD Golkar Makassar, Supomo Guntur sebagai calon wali kota Makassar, pada pilwalkot Makassar 2013 mendatang. Sikap resmi elit partai ini akan disampaikan dalam rakerda II Golkar Makassar, Sabtu, 1 September.
Rakerda II Golkar yang digelar di Hotel Singgasana Makassar akan dihadiri sedikitnya 350 kader Golkar se-kota Makassar. Peserta terdiri dari 200 pengurus Golkar Makassar serta sedikitnya 85 utusan kecamatan serta organisasi sayap. Dalam rakerda ini, elit  partai akan membacakan pernyataan sikap partai untuk all out memenangkan pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di pilgub Sulsel 2013 mendatang.
"Selain pernyataan siap all out untuk Sayang, juga ada pernyataan dukungan terhadap Ketua DPD Golkar Makassar sebagai calon wali kota 2013 mendatang. Ini menindaklanjuti suara kader Golkar kecamatan, yang juga sudah menyatakan dukungan terhadap Supomo sebagai cawali," kata Ketua Rakerda Golkar Makassar, M Irianto Ahmad didampingi Asdar Tukang dan Syamsinar M Alam, saat jumpa pers di DPD Golkar Makassar, Kamis, 30 Agustus.
Mengenai adanya sejumlah kader Golkar baik Makassar maupun Golkar Sulsel yang mengincar wali kota pada pilwalkot mendatang, Irianto menyatakan partai tetap mengacu pada mekanisme yang ada yakni survei kandidat. Yang pasti, untuk saat ini Golkar Makassar sepakat mendukung Supomo sebagai cawali mendatang.  "Tetap terbuka terhadap kader lain karena acuannya tetap survei. Makanya hanya pernyataan dukungan. Beda dengan Sayang yang sudah resm diusung partai pernyataannya siap all out memenangkannya," jelas Irianto.
Dalam rakerda ini, Golkar akan membahas berbagai program kerja yang akan dilakukan ke depan, termasuk membahas strategi politik dalam rangka memenangkan agenda politik baik pilgub Sulsel, pilwalkot Makassar hingga pemilu 2014 mendatang. Pembahasan strategi politik bahkan menjadi hal yang paling penting apalagi menghadapi agenda pilkada yang cukup berat ke depan.
Dalam rakerda ini, juga dirangkaikan dengan pengukuhan tim pemenangan Sayang Makassar, pimpinan kecamatan hingga organisasi sayap partai Golkar. Peserta rakerda dari kecamatan meliputi semua unsur seperti pemuda, perempuan, kaderisasi, organisasi, dan pemenangan pemilu. (hamsah umar)                      

Polda Minta Pagi dan Sore


*Pendaftaran Sayang-IA

MAKASSAR, FAJAR--Dua Pasangan cagub Sulsel Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) dan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) harus siap bergeser dari jadwal yang diajukan.
Ini memberikan jaminan keamanan saat pendaftaran di KPU Sulsel, Jumat, 14 September mendatang. Pendaftaran usai salat Jumat oleh keduanya tidak refresentatif jika ada pengerahan massa pendukung. Paling ideal harus ada jarak minimal lima jam dalam proses pendaftaran itu.
Polda Sulsel sebagai institusi yang paling bertanggung jawab dalam mengamankan proses pendaftaran cagub Sulsel ini menyarankan agar pendaftaran kedua calon ini ada yang pagi dan sore. Bahkan kalau perlu berselang satu hari. "Kalau satu sekitar pukul 09.00 Wita dan satunya pukul 14.00 Wita potensi benturannya tidak ada, karena yang pagi akan pulang Jumatan. Jadi kalau memang harinya harus bersamaan, baiknya ada pagi dan sore," pinta Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Chevy Achmad Sopari, Rabu, 29 Agustus.
Tawaran-tawaran ini diharapkan bisa menjadi kesepahaman dalam rapat koordinasi yang akan dilakukan KPU Sulsel Jumat besok, yang juga melibatkan tim sukses kandidat gubernur. Terhadap jadwal pendaftaran ini, polda berharap KPU membuat jadwal yang bisa memberikan kepastian tidak akan terjadi benturan.
Polda kata Chevy pada dasarnya siap melakukan pengaman pendaftaran cagub di KPU. Adapun berapa jumlah personil yang akan diturunkan, bergantung perkiraan jumlah massa pendukung kandidat. "Personel yang diturunkan itu harus sebanding dengan jumlah massa kedua kandidat tersebut," sebut Chevy.
Chevy berharap tim Sayang dan IA ada koordinasi dengan kepolisian agar polisi melakukan pengamanan terbuka maupun tertutup yang diperlukan. "agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan tim sukses setiap kandidat harus selalu koordinasi dengan polisi. Massa setiap pendukung tidak boleh ada membawa sajam dan jika ada yang ditemukan kami akan proses sesuai dengan hukum yang berlaku," tegas Chevy.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas juga berpendapat proses pendaftaran Sayang dan IA di KPU Makassar pada 14 September mendatang mesti bisa memberikan jaminan tidak ada benturan baik saat di KPU maupun saat bertemu di jalan. "Masukan ada yang pagi dan sore saya kira cukup baik. Semua akan kita pikirkan makanya kita akan melakukan pertemuan dulu," kata Jayadi. (hamsah umar)  

Desember, PAN Survei Cawali Parepare


MAKASSAR, FAJAR--DPD PAN Parepare memutuskan melakukan survei calon wali kota (cawali) Parepare di akhir tahun 2012 atau Desember mendatang. Survei untuk melihat trend elektabilitas tujuh calon yang melamar di partai berlambang matahari terbit ini.
Dengan melakukan survei pada Desember mendatang, DPD PAN Parepare berharap sudah menetapkan cawali yang akan diusung pada pemilukada Parepare usai pilgub Sulsel 2013 mendatang. "Kita sudah tentukan sikap siapa yang akan diusung PAN Parepare di pilwalkot. Makanya, harapan kita survei dilakukan Desember nanti," kata Ketua DPD PAN Parepare, Firdaus Jollong, Rabu, 29 Agustus.
Saat ini, tim pilkada DPD PAN Parepare tengah mencoba mencari lembaga survei yang tepat untuk melakukan survei calon wali kota yang telah mendaftar di partai yang didirikan tokoh reformasi, Amien Rais ini. Sampai saat ini, tim pilkada DPD PAN Parepare belum memutuskan lembaga apa yang akan digunakan. PAN ingin lembaga survei yang jadi pilihan adalah lembaga yang kredibel dan dapat dipercaya.
Tim pilkada DPD PAN Parepare sudah menjaring setidaknya tujuh calon wali kota di daerah ini. Mereka telah mendaftar secara resmi dan tinggal melihat siapa yang paling pantas diusung partai. PAN Parepare tidak melihat survei tertinggi dalam mengusung kandidat, tapi akan mempertimbangkan trend survei calon yang disurvei.
"Calon yang paling baik peningkatan dan trend surveinya itulah yang akan kami dukung di pilwalkot Palopo. Jadi tidak harus yang diunggulkan survei. Biar unggul tapi trendnya tidak bagus tetap tidak menjamin," kata Firdaus.
Dari tujuh calon yang telah mendaftar di PAN Parepare, ada dua kader internal PAN Parepare yang ikut menyatakan kesiapannya bertarung. Keduanya adalah Muh Akil Rivai dan Jamaluddin Djafar. (hamsah umar)

Waspadai Kecurangan, Kandidat Siapkan Saksi Berlapis


MAKASSAR, FAJAR--Mewaspadai kecurangan pemilukada Takalar saat perhitungan suara di TPS hingga KPU, kandidat cabup Takalar berlomba menyiapkan saksi berlapis utamanya tingkat TPS.
Pasangan Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim (Bur-Nojeng) yang merupakan Pasangan yang diunggulkan memenangkan pertarungan di pemilukada Takalar Oktober mendatang ini, tidak ingin menang saat pencoblosan atau mendapat dukungan mayoritas masyarakat, namun hasil perhitungan dia dinyatakan kalah. Pasangan ini coba mengantisipasi kecurangan terstruktur yang berpeluang dilakukan pihak tertentu yang punya kekuasaan dan pengaruh.
"Kalau saksi per TPS yang resmi kita kan cuma satu orang. Tapi untuk memaksimalkan pengawasan perhitungan suara di TPS hingga KPU, kita akan siapkan saksi dan melakukan pengawasan berlapis. Kalau perlu kita siapkan saksi hingga lebih dari tiga orang," kata Bur.
Kewaspadaan Bur-Nojeng terhadap potensi kecurangan di pemilukada Takalar ini didasari adanya indikasi kandidat tertentu menggunakan segala cara untuk menang. Apalagi, indikasi terjadinya potensi kecurangan termasuk dalam mempolitisasi aparat dan PNS di Takalar sudah mulai tercium pasangan bernomor urut 2 ini. Dengan menghadirkan saksi berlapis untuk melakukan pengawasan perhitungan suara di semua tingkatan ini, Bur Nojeng berharap bisa meminimalisasi terjadinya permainan curang.
Bur berharap, proses pemilukada Takalar utamanya dalam proses perhitungan suara tidak ditempuh melalui cara-cara curang. Anggota DPRD Sulsel ini berharap semua kandidat dan timnya memiliki kesamaan pandang dalam menempuh proses demokrasi di daerah ini. "Karena yang penting sebenarnya adalah kesamaan tujuan yakni membangun Takalar lebih maju," imbuh Bur.
Penyiapan saksi berlapis juga dilakukan pasangan Makmur Sadda-Nashar Baso (Aman). Bahkan pasangan ini menyiapkan tim inti hingga lima orang di tingkat TPS yang merupakan refresentasi tim perempuan, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan relawan. "Jadi tim kita di tingkat TPS memang komplik. Ini memang menjadi upaya kita untuk menggalang dukungan masyarakat berbasis TPS," kata Jubir Aman, Dedi Hasta.
Sama dengan pasangan Bur-Nojeng, Aman melihat potensi kecurangan paling berpotensi dilakukan pada saat perhitungan suara di tingkat TPS, sehingga level ini yang menjadi fokus pengawasan. "Saksi dan tim yang ada di tingkat TPS ini juga kita kader untuk melaporkan setiap pelanggaran yang terjadi di lapangan," sebut Dedi. (hamsah umar)  

Kamis, 30 Agustus 2012

Roem La Tunrung Hengkang di PDK


MAKASSAR, FAJAR--Kader DPP PDK Sulsel berkurang jelang pemilu legislatif 2014. Bendahara Umum DPP PDK Sulsel, Roem La Tunrung memilih hengkang sebagai pengurus terhitung sejak Rabu, 29 Agustus.
Surat pengunduran diri adik kandung La Tinro La Tunrung ini sudah resmi disampaikan ke Sekretariat DPP PDK Sulsel kemarin. Surat ini tidak diantar lansung Roem tapi melalui salah seorang pengurus PDK Enrekang Wawan Darmawan dan diterima Wakil Sekretaris DPP PDK Sulsel, Eny. Awalnya, surat pengunduran diri itu rencananya diantar langsung Roem ke PDK namun saat bersamaan dia melakukan pertemuan dengan pengusaha asal Arab Saudi di Pizza Hut.
Ditemui di Pizza Hut, Roem menyatakan pilihannya mundur sebagai Bendahara Umum DPP PDK Sulsel karena dia ingin fokus dan konsen mengurus bisnisnya. Di PDK Sulsel, Roem bergabung sebagai pengurus sejak 2003 lalu. Namun sejak pemilu 2009 lalu, kader PDK tersebut dikabarkan jarang aktif di organisasi.
Roem La Tunrung yang disebut-sebut bakal bertarung di pemilukada Enrekang 2013 mendatang enggan banyak bicara mengenai alasan dirinya memilih hengkang dari PDK Sulsel. Bahkan dia mengaku belum berpikir bagaimana kelanjutan karier politiknya utamanya partai politik. "Untuk karier politik saya belum berpikir. Bisa saja ke depan saya masih akan melanjutkan karier politik," ujar Roem La Tunrung.
Kendati menolak membeber banyak alasan sehingga mundur dari PDK sementara di sisi lain punya keinginan bertarung di Enrekang, Roem La Tunrung menyatakan pada waktunya akan memberikan kejutan kenapa dirinya mundur dari pengurus PDK. "Nanti kita siapkan kejutan," lanjutnya.
Menyikapi sikap politik Roem tersebut, Sekretaris Umum DPP PDK Sulsel, Andi Mustaman menyatakan keputusan tersebut merupakan sikap dan hak perorangan kader PDK Sulsel termasuk Roem. "PDK tidak ada masalah karena itu hak perorarangan untuk memilih hak politik, mungkin anggap tidak sejalan dengan PDK dan mungkin ada pilihan lain, kita tidak bisa melarang dia mundur karena itu hak Roem La Tunrung," kata Mustaman.
Mustaman membeber, kader PDK yang juga Direktur Utama Sisi Utama Tour & Travel ini memang tidak aktif di partai sejak pemilu 2009 lalu berakhir.
Kendati sejauh ini Roem belum menyampaikan alasan memilih mundur dari PDK, Mustaman menduga keputusan itu diambil karena merasa apa yang menjadi keinginannya di partai tidak tercapai. Salah satunya ungkap Mustaman, karena Roem pernah mengusulkan agar anggota DPRD Sulsel, MG Lebang dilakukan PAW.
"Dia itu urutan kedua perolehan suara pemilu 2009 dan pernah minta dilakukan PAW terhadap MG Lebang. Tapi partai kan tidak kuat alasan untuk melakukan atau mempertimbangkan usulan PAW itu. PAW juga tidak bisa dilakukan begitu saja, apalagi aturan PAW sekarang sudah sangat ketat dan berbeda dari sebelumnya," ungkap Mustaman. (hamsah umar)

PARRA Ajak BM PAN Solid ke Sayang


MAKASSAR, FAJAR--Dukungan Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) yang telah menjadi keputusan bulat DPP BM PAN terhadap pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), tidak membuat ormas PAN lain ikut-ikutan.
Penegak Amanat Reformasi Rakyat Indonesia (PARRA) Sulsel adalah salah satu ormas PAN yang tetap solid mendukung pasangan petahana, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di pilgub Sulsel 22 Januari mendatang. PARRA bahkan mengajak BM PAN Sulsel untuk solid mendukung pasangan yang disebut-sebut sudah direkomendasikan PAN ini.
 PARRA bahkan menyatakan kesiapannya untuk membangun soliditas dengan kader BM PAN Sulsel sehingga BM PAN ikut mendukung Sayang. Keinginan untuk mengajak BM PAN mendukung Sayang ini diputuskan DPW PARRA Sulsel dalam pertemuan pengurus di warkop Cappo, Rabu, 29 Agustus.
Ketua PARRA Sulsel Nursalam Hanafi, keputusan untuk mendukung dan mensolidkan dukungan ke Sayang didasarkan berbagai hal, antara lain PAN harus menjaga sikapkonsistensinya terkait rekomendasi yang telah dikeluarkan di pilgub Sulsel.
"Khalayak publik sudah mengenal bahwa kepemimpin SYL tak terlepas dari peran dan konstribusi PAN di DPR. Kepemimpinan SYL secara objektif dianggap telah berhasil nyata meningkatkan pembangunan di Sulsel utamanya dalam sektor pendidikan dan kesehatan. Kami siap solidkan kader muda PAN ke Sayang," katanya.
Olehnya itu PARRA Sulsel mengajak seluruh kader BM PAN Sulsel untuk menyatukan sikap dan dukungan untuk pasangan Sayang di pilgub mendatang. Dia menyebut, kalau saat ini masih ada riak dan tidak mendukung Sayang atau sebaliknya mendukung IA, Nursalam menilai bukan sebuah perpecahan di tubuh PAN.
"Tapi hanya sebuah dinamika yang masih terkontrol dan akan solid pada akhirnya ke Sayang," katanya. (hamsah umar)

PAN Sulsel Diambang Perpecahan


*Dukungan di Pilgub

MAKASSAR, FAJAR--Kader PAN di Sulsel diambang perpecahan. Penyebabnya, soal dukungan PAN di pilgub utamanya keabsahan rekomendasi DPP PAN terhadap Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang).
Ketidaksepahaman kader PAN di daerah mengenai persoalan ini karena ada yang sependapat DPP PAN bahwa rekomendasi PAN ke Sayang belum sah, sementara lainnya tetap bersikukuh dukungan itu sudah final.
Ketua DPD PAN Parepare, Firdaus Jollong menegaskan sejauh ini kader PAN Parepare belum mengakui ada dukungan PAN terhadap Sayang. Alasannya sederhana karena sejauh ini tidak ada SK tembusan yang disampaikan DPP maupun DPW PAN Sulsel mengenai dukungan tersebut, termasuk belum pernah ada rapat koordinasi membahas tentang dukungan resmi PAN.
"Biasanya kalau ada keputusan seperti itu, kita di DPD juga ditembuskan SK-nya tapi sampai saat ini tidak ada sehingga saya anggap belum ada. PAN Parepare tetap menunggu yang resmi dari DPP. Tapi kalau secara individual, sampai saat ini kita masih mendukung pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA)," jelas Firdaus, Rabu, 29 Agustus.
PAN Parepare setuju warning DPP PAN untuk tidak menghadiri deklarasi Sayang bersama parpol pengusung awal September ini. "Kami lebih memilih mengikuti arahan Pak Amien Rais mendukung Ilham-Aziz sambil menunggu SK resmi," tandas Firdaus.
Sikap sama disampaikan Ketua MPP PAN Bone, Muhammad Naim. Dia malah menilai langkah Amien Rais mengajak kader PAN Sulsel mendukung IA adalah wujud nyata elit PAN mau mendengarkan aspirasi kader PAN di bawah. "Kalau DPP bersikap seperti itu berarti dia mendengarkan aspirasi dari bawah. Konstituen PAN di Sulsel memang lebih banyak mendukung Ilham-Aziz," tandas Naim.
Kendati pun PAN Sulsel pada akhirnya mendukung Sayang di pilgub Sulsel mendatang, Naim menegaskan PAN Bone tetap tidak akan bergeser dan mendukung pasangan Ilham-Aziz di pilgub. "Kalau partai ke Sayang kita di Bone tidak akan goyah. Kita sudah perhitungkan konsekuensinya dengan mendukung IA. Makanya kami sangat sepakat Amien Rais untuk mengikuti jejaknya," lanjut Naim.
Sementara Ketua DPD PAN Jeneponto, Syamsuddin Karlos terpisah menegaskan dukungan PAN terhadap Sayang sudah sah karena dikeluarkan DPP PAN. Karlos bahkan siap melawan instruksi DPP PAN yang meminta PAN Sulsel tidak menghadiri deklarasi pasangan Sayang. "24 DPD PAN Sulsel sudah tanda tangan dukungan tertulis ke Sayang. Karena itu tidak ada alasan untuk tidak hadiri deklarasi Sayang," tegas Karlos.
Dia meminta DPP PAN untuk aspiratif dan melihat apa yang menjadi aspirasi arus bawah kader PAN di Sulsel. Apalagi PAN dan Sayang memiliki visi misi yang sama. "Amien Rais boleh saja mengajak kader PAN mendukung Ilham-Aziz, tapi itu dilakukan karena dia tidak tahu keputusan dan dukungan PAN sudah ke Sayang. Harusnya Amien lihat aspirasi kader, tidak membuat komentar seperti itu," kata Karlos.
Karlos juga menyesalkan pernyataan Korwil Bappilu DPP PAN, Andi Yuliani Paris yang menyebut dukungan PAN ke Sayang belum sah. Apalagi pernyataan itu tidak mewakili organisasi melainkan pernyataan pribadi. "Itu bukan pernyataan organisasi," sebut Karlos. (hamsah umar)

Investor Arab Juga Lirik Susin


MAKASSAR, FAJAR--Alkalfut Establishment for Achievement Contracting, salah satu investor asal Arab Saudi ternyata cukup banyak melirik potensi investasi di Sulsel. Selain melirik potensi Marmer di Pangkep, investor Timur Tengah ini juga melirik produk susul lokal kabupaten Sinjai, Susu Sinjai (Susin).
Di Sulsel, Alkalfut Establishment melirik beberapa potensi investasi seperti marmer, susu, kakao, kopi, markisa dan potensi bisnis lainnya. Namun untuk berinvestasi di Sulsel ini, Alkalfut Establishment membutuhkan partner atau perusahaan di Indonesia yang bisa diajak bekerja sama dalam berinvestasi tersebut.
Perusahaan yang diharapkan bisa diajak bekerja sama berinvestasi di Sulsel ini adalah perusahaan yang direkomendasi oleh Pemprov Sulsel. Makanya, Alkalfut Establishment berharap pemprov bisa secepatnya merekomendasi perusahaan yang cocok digandeng berinvestasi di daerah ini.
"Sementara kita akan lihat perusahaan mana yang bisa digandeng dan bekerja sama untuk berinvestasi. Kita sudah ketemu gubernur juga meninjau Kawasan Industri. Lokasi ini sangat cocok untuk membangun industri," kata General Manager Alkalfut Establishment, Mohammad Aaidh Al Quraish didampingi  Muhammad Al Quraish, dan Faisal Al Quraish saat melakukan pertemuan dengan Direktur Utama PT Sisi Utama Tour & Travel di Fizza Hut, Rabu, 29 Agustus.
Untuk produk Susin yang diproduksi di Sinjai, Aaidh mengaku sudah melihat produk Susin tersebut. Menurutnya, Susin layak dikembangkan menjadi produk yang go internasional. Di Sulsel, skala prioritas utama yang ingin diinvestasikan Alkalfut Establishment adalah investasi bidang produk makanan baik susu, markisa, cokelat dan bisnis makanan lainnya.
Bahkan kalau perlu, investasi awal yang diancang-acang sebesar USD 10 juta diarahkan pada investasi berbau makanan. "Kalau prospeknya bagus, kita bisa kembangkan. Bahkan banyak pengusaha Arab Saudi yang siap berinvestasi di Sulsel kalau kami sukses membangun bisnis di Sulsel," tambah Aaidh.
Salah satu yang menjadi daya tarik Alkalfut Establishment berinvestasi di Sulsel karena hubungan masyarakat Arab dengan Sulsel ada kesamaan sebagai masyarakat muslim. Makanya, salah satu yang diharapkan dari kerja sama yang diharapkan di Sulsel ini adalah adanya kepercayaan yang saling menguntungkan. "Kalau tidak saling percaya bisnis bisa hancur," katanya.
Terhadap PT Sisi Utama Tour & Travel, Aaidh mengaku siap bekerja sama dengan perusahaan milik keluarga La Tunrung ini. Bahkan pertemuan dengan Roem La Tunrung kemarin ini menjadi salah satu awal untuk menjajaki kerja sama investasi. "Saya akan senang bekerja sama dengan Anda (Roem La Tunrung)," katanya kepada Roem.
Adik kandung La Tinro La Tunrung ini sendiri menyambut baik keinginan Alkalfut Establishment berinvestasi di Sulsel. Apalagi di daerah ini masih banyak potensi daerah yang bisa dikelola. Paling tidak, investasi asing ini bisa lebih memajukan ekonomi Sulsel ke depan. (hamsah umar)    

Rabu, 29 Agustus 2012

Kahfi Pastikan Dukungan PAN ke Hatta


MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi sepertinya cukup terganggu dengan pernyataan Korwil Sulawesi Bappilu DPP PAN, Andi Yuliani Paris terkait rekomendasi PAN yang belum sah ke Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang).
Selasa, 28 Agustus, Kahfi dan sejumlah elit DPW PAN Sulsel terbang ke Jakarta. Namun keberangkaan Kahfi ke Jakarta ini ditepis sebagai upaya untuk memperjelas dukungan PAN ke Sayang, menyusul adanya komentar Yuliani. Sebaliknya, Kahfi akan menemui Hatta untuk mendapat kejelasan waktu dan kesediannya menghadiri deklarasi dan rakerwil DPW PAN awal September atau sebelum proses pendaftaran cagub di KPU Sulsel.
"Pak Kahfi saat ini ke Jakarta untuk menemui Pak Hatta dalam rangka meminta kesiapan dan waktunya menghadiri deklarasi dukungan PAN, yang akan dirangkaikan dengan rakerwil DPW PAN Sulsel. Ini tidak terkait dengan pernyataan Ibu Yuliani," kata Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Irfan AB.
Sebelumnya, Yuliani menyebut rekomendasi PAN ke Sayang di pilgub Sulsel belum sah berdasarkan pengakuan Hatta sendiri. Namun bagi Irfan, pernyataan itu tidak mewakili DPP PAN, tapi sebatas sikap pribadi Yuliani. "Saya tidak yakin Pak Hatta Rajasa mengatakan seperti itu kepada Yuliani, dan itu adalah pernyataan pribadi Ibu Yuliani saja," tandas Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Irfan AB, Selasa, 28 Agustus.
Kalau pertemuan Yuliani dengan Hatta, Irfan memastikan mantan anggota DPR RI ini adalah benar apalagi Yuliani adalah pengurus DPP PAN. Irfan menyayangkan sikap Yuliani yang masih menyoal dukungan PAN ke Sayang di pilgub Sulsel mengingat rekomendasi DPP Sudah ada di tangan DPW PAN Sulsel. Bahkan rekomendasi yang pernah dilansir Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi menjadi surat dukungan PAN yang akan diajukan ke KPU Sulsel saat proses pendaftaran Sayang.
Namun sebelum proses pendaftaran itu, DPW PAN Sulsel terlebih dahulu akan melakukan deklarasi khusus, yang akan dilakukan diarena Rakerwil DPW PAN Sulsel awal September mendatang. Jadwal rakerwil tinggal menunggu kesiapan Hatta untuk menghadiri sekaligus deklarasi dukungan ke Sayang.
Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Usman Lonta menegaskan hal yang sama. Usman yang saat ini juga berada di Jakarta menegaskan proses penjaringan cagub PAN Sulsel sudah sesuai mekanisme yang benar. "Jadi saya seperti Pak Kahfi, tidak perlu kita berpolemik karena sudah ada yang sudah dikeluarkan," kata Usman. (hamsah umar)

Sayang-IA Janji Legowo


MAKASSAR, FAJAR--Dua pasangan cagub SulselSyahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) dan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) berjanji legowo menerima jadwal pendaftaran yang ditetapkan KPU untuk masing-masing calon.
Kendati pun kedua pasangan ini sudah mengajukan jadwal pada Jumat, 14 September pada jam yang hampir bersamaan 13.00 Wita dan 14.00 Wita, Sayang dan IA sama-sama siap digeser kalau sudah menjadi pertimbangan rasional KPU Sulsel. Kedua pasangan ini juga menyadari besarnya potensi gesekan massa pendukung.
Jubir Sayang, Henny Handayani mengatakan, minimalisasi potensi gesekan ini menjadi tanggung jawab KPU Sulsel selaku penyelenggara. Benturan fisik massa pendukung bisa dihindari sepanjang KPU mampu melakukan pengaturan dengan baik.
"Semuanya tergantung pada pengaturan KPU. Kalau bagus pengaturannya KPU, maka Insya Allah tidak terjadi gesekan massa," kata Handayani.
Mantan Ketua Badko HMI Sulselbar ini menyebut selisih satu jam jadwal yang diusulkan Sayang dan IA pihak Sayang tidak mau berandai-andai. Sayang lebih memilih untuk menyerahkan ke KPU untuk mengaturnya dengan baik. "Kami percaya pada KPU, bahwa mereka mampu mengatur ini agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan," sambung Henny.
Jubir Ilham-Aziz, Selle KS Dalle juga menyatakan memberi kewenangan penuh pada KPU Sulsel untuk mengatur sesuai kewenangan yang dimiliki. Namun, IA tetap berharap, jadwal yang telah dia ajukan ini tetap tidak ada pergeseran. "Kita tidak pernah ada pikiran untuk menggeser jadwal itu," kata Selle.
Sekiranya KPU Sulsel melakukan pergeseran misalnya ada yang pagi dan sore, KPU kata Selle harus memberikan penjelasan dan pertimbangan rasional. Dia menyarankan agar salah satu pertimbangan yang dijadikan patokan KPU adalah administrasi dalam hal ini pengajuan jadwal pendaftaran.
"Itu yang harus jadi patokan utama kalau harus ada pergeseran baru pertimbangan lainnya. Jadi menurut saya ukurannya sederhana dengan melihat administrasi usulan di KPU," imbuh Selle.
Apalagi tim IA kata dia saat ini sudah melakukan persiapan teknis sudah cukup matang dan terkonsolidasi dengan baik, dengan pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam proses pendaftaran ini. IA sepaham asumsi banyak pihak adanya potensi benturan massa saat pendafataran yang bersamaan itu. (hamsah umar)

Sayang-IA Janji Legowo


MAKASSAR, FAJAR--Dua pasangan cagub SulselSyahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) dan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) berjanji legowo menerima jadwal pendaftaran yang ditetapkan KPU untuk masing-masing calon.
Kendati pun kedua pasangan ini sudah mengajukan jadwal pada Jumat, 14 September pada jam yang hampir bersamaan 13.00 Wita dan 14.00 Wita, Sayang dan IA sama-sama siap digeser kalau sudah menjadi pertimbangan rasional KPU Sulsel. Kedua pasangan ini juga menyadari besarnya potensi gesekan massa pendukung.
Jubir Sayang, Henny Handayani mengatakan, minimalisasi potensi gesekan ini menjadi tanggung jawab KPU Sulsel selaku penyelenggara. Benturan fisik massa pendukung bisa dihindari sepanjang KPU mampu melakukan pengaturan dengan baik.
"Semuanya tergantung pada pengaturan KPU. Kalau bagus pengaturannya KPU, maka Insya Allah tidak terjadi gesekan massa," kata Handayani.
Mantan Ketua Badko HMI Sulselbar ini menyebut selisih satu jam jadwal yang diusulkan Sayang dan IA pihak Sayang tidak mau berandai-andai. Sayang lebih memilih untuk menyerahkan ke KPU untuk mengaturnya dengan baik. "Kami percaya pada KPU, bahwa mereka mampu mengatur ini agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan," sambung Henny.
Jubir Ilham-Aziz, Selle KS Dalle juga menyatakan memberi kewenangan penuh pada KPU Sulsel untuk mengatur sesuai kewenangan yang dimiliki. Namun, IA tetap berharap, jadwal yang telah dia ajukan ini tetap tidak ada pergeseran. "Kita tidak pernah ada pikiran untuk menggeser jadwal itu," kata Selle.
Sekiranya KPU Sulsel melakukan pergeseran misalnya ada yang pagi dan sore, KPU kata Selle harus memberikan penjelasan dan pertimbangan rasional. Dia menyarankan agar salah satu pertimbangan yang dijadikan patokan KPU adalah administrasi dalam hal ini pengajuan jadwal pendaftaran.
"Itu yang harus jadi patokan utama kalau harus ada pergeseran baru pertimbangan lainnya. Jadi menurut saya ukurannya sederhana dengan melihat administrasi usulan di KPU," imbuh Selle.
Apalagi tim IA kata dia saat ini sudah melakukan persiapan teknis sudah cukup matang dan terkonsolidasi dengan baik, dengan pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam proses pendaftaran ini. IA sepaham asumsi banyak pihak adanya potensi benturan massa saat pendafataran yang bersamaan itu. (hamsah umar)

Komitmen RMS Efek Sadar Diri


MAKASSAR, FAJAR--Komitmen Ketua DPD Golkar Sidrap, Rusdi Masse (RMS) untuk tidak maju lagi untuk kedua kalinya pada pemilukada Sidrap 2013 mendatang, diragukan pengamat politik di Sulsel.
Pernyataan RMS yang disampaikan di forum terbuka ini dinilai sekadar pernyataan antara, untuk menciptakan kesan bahwa keluarganya tidak ingin dipandang akan bangun dinasti politik dan pemerintahan. Apalagi istrinya berencana maju di pilwalkot Parepare mendatang. "Bisa jadi itu pernyataan antara dalam kaitannya rencanya sang istri maju di Parepare, dengan harapan tidak ingin dikesankan sedang bangun dinasti," kata pengamat politik Unhas, Aswar Hasan, Selasa, 28 Agustus.
Kalau pun komitmen itu serius, janji tersebut merupakan efek sadar diri dari Rusdi Masse selama kepemimpinannya di Sidrap, dimana pembangunan yang dilakukan di Sidrap yidak ada yang signifikan. Dengan menyadari apa yang dilakukan di Sidrap tidak ada yang signifikan, RMS khawatir kalau pun maju di pemilukada Sidrap, respons warga terhadap pencalonannya juga tidak akan signifikan lagi.
"Mungkin ini yang dikhawatirkan tidak direspons masyarakat kalau maju, makanya dia memberikan pernyataan seperti itu, sehingga ukur diri tidak perlu maju," lanjut Aswar.
Janji RMS ini juga sebagai perwujudkan kalau bupati Sidrap itu tidak enjoi dalam mengelola pemerintahan di daerah ini, sehingga sangat berpengaruh pada kinerja pemerintahan. Hanya bupati yang enjoi dalam mengelola pemerintahan yang mampu melakukan hal signifikan. Indikasi lain, bisa jadi RMS memang bukan tipe pemimpin yang ambisius sehingga ketika ada yang dilakukan masyarakat Sidrap tidak perlu meresponsnya.
RMS Tetap Diharapkan Maju di Sidrap
Koordinator Sidrap DPD Golkar Sulsel, Musafir Agus Arifin Nu'mang juga menilai komitmen RSM itu bukan yang sesungguhnya. "kita di Golkar masih berharap dan tetap yakin bahwa Pak Rusdi Massse ini masih mau maju di Sidrap. Apa yang disampaikan itu dalam sebuah acara mungkin karena terpengaruh dengan suasana kepengusahaan," kata Korwil Sidrap DPD Golkar Sulsel, Musafir.
Selama memimpin Sidrap beberapa tahun terakhir, RMS tetap memiliki prestasi. Dia tidak sepaham dengan lawan politik RMS di pemilukada 2013 mendatang, Andi Insan P Tanri yang menyebut RMS hanya sukses membawa keluar ibu kota dari Pangkajene ke Kecamatan Watangpulu. "Itu sebenarnya pernyataan keliru karena ibu kota Sidrap itu tidak di pindahkan ke Watangpulu, tapi dikembangkan ke kecamatan itu. Dan pengembangan ibu kota sudah sudah lama direncanakan," kata Musafir.
Terpisah, Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, Yagkin Padjalangi menyebut Golkar membutuhkan alasan sehingga RMS sampai menyatakan tidak akan maju di pemilukada Sidrap mendatang. "Mesti tanya yang bersangkutan, karena pasti ada pertimbangan beliau kalau memang tidak mau maju lagi. Saya kira kita perlu dengarkan apa betul begitu, jangan sampai kita hanya salah dengar," sebut Yagkin. (hamsah umar)

Kendali Pendaftaran Milik KPU Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Dua pasangan cagub Sulsel boleh saja mengajukan jadwal pendaftaran lengkap dengan waktunya, tapi kendali tetap berada di tangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel.
KPU Sulsel siap melakukan kompromi dengan kedua tim pasangan cagub Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) dan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), untuk menetapkan solusi terbaik penetapan jadwal pendaftaran kedua pasangan ini yang akan dilakukan Jumat, 14 September. Jumat mendatang, KPU melakukan rapat koordinasi dengan kepolisian, panwaslu termasuk perwakilan tim kedua pasangan ini.
"KPU tidak mau otoriter tapi ingin memutuskan sesuai kesepakatan. Tapi kalau sudah kita panggil kemudian ngotot tetap pada jadwal yang mereka ajukan, maka KPU yang akan memutuskan sendiri bersama pihak keamanan. Proses pendaftaran ini banyak yang harus kita pikirkan mulai waktu, pengamanan, proses pendaftaran itu sendiri," kata Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas, Selasa, 28 Agustus.
Jayadi menegaskan, KPU sebenarnya inginkan proses pendaftaran sederhana namun belajar pada agenda politik lalu, proses itu selalu ada iring-iringan bahkan ritual yang membutuhkan waktu. "Yang penting bagi kami ada partai pengusung, dukungan jelas dan pasangan calon," sebut Jayadi.
Agenda pendaftaran IA-Sayang di KPU Sulsel memang terbilang unik. Pasalnya kedua tim sukses pasangan ini juga mengajukan permohonan ke KPU pada hari yang sama yakni Jumat pekan lalu. Bedanya, tim IA lebih awal memasukkan usulan sekira pukul 14.00 Wita, sementara tim Sayang sekira pukul 16.00 Wita.
Adanya potensi benturan massa IA dan Sayang saat pendaftaran di hari yang sama itu mengundang sejumlah pihak coba angkat bicara. Mantan Ketua Panwaslu Sulsel, Prof Dr Aswanto menyarankan KPU tegas.  "Ini ujian pertama independensi KPU," kata Dekan Fakultas Hukum Unhas ini.
Pendaftaran cagub secara bersamaan sangat memungkinkan potensi konflik dan benturan fisik karena masing-masing kandidat ingin menunjukkan kekuatannya dengan membawa massa yang besar. Kalau sampai bertemu, tidak bisa dibayangkan gesekannya. Potensi gesekan ini tidak hanya bisa terjadi di KPU Sulsel tapi juga di perjalanan, dimana massa pendukung berpotensi melakukan iring-iringan dalam kota.
"Alangkah memalukan kalau baru pendaftaran, pendukung kandidat sudah konflik. Solusi terbaiknya harus ada yang pagi dan sore. Kalau memang sudah ada yang menyurat dan minta jadwal lebih dulu, KPU harus terbuka dan meminta kandidat lainnya untuk menyesuaikan, karena sudah ada kandidat yang meminta lebih dulu," saran Aswanto.
Akademisi UNM Prof Ramli juga mengingatkan bahaya benturan saat pendaftaran bersamaan. "Janganlah bersamaan. Itu berbahaya. Lebih baik menghindari polarisasi massa agar tidak terjadi benturan," Ramli.
Bahkan dia menyarankan ada perbedaan satu hari, apalagi jadwal pendaftaran yang ditetapkan KPU mulai 9-15 September. Berbeda kalau semua hari sudah terbagi habis untuk kandidat dan masih ada kandidat yang belum kebagian, barulah bisa bersamaan dalam satu hari. "Ini kan masih banyak hari lain. Ya diaturlah dengan baik," imbaunya.
Kedua pasangan cagub diminta bijaksana dan tidak menonjolkan ego sebagai penguasa. "Di sinilah kearifan kandidat untuk berbuat baik demi Sulsel ditunjukkan," tambahnya.
Sekretaris Jurusan Ilmu Politik Pemerintahan Unhas, A Lukman Irwan mengatakan ""Gesekan antar pendukung ini sangat rawan, sehingga semestinya KPU mencegah lebih dini. Kedua pasangan ini bisa saja cipika cipiki di depan publik, tetapi pendukung akar rumput tidak bisa dibendung," katanya. (hamsah umar)

Nonparlemen Berpotensi Beri Dukungan Ganda


MAKASSAR, FAJAR--Sejumlah partai politik (parpol) nonparlemen di Sulsel bermain dua kaki atau memberikan dukungan ganda  terhadap cagub di pilgub Sulsel. Selain merekomendasikan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), juga Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na).
Indikasi adanya sejumlah parpol nonparlemen bermain dua kaki ini melihat jika melihat persentase suara yang dimiliki. Sebelumnya, beberapa parpol nonparlemen seperti PPRN,  PNB, PDP, PKPB, Partai Pelopor, PIB, PPD, PPPI, PPI, PNI Marhaen, Pakar Pangan, lebih awal telah menyatakan dukungan terhadap pasangan Ilham-Aziz di pilgub. Bahkan rekomendasi parpol itu sudah diberikan kepada Semangat Baru itu.
Di pihak lain, pasangan Rudi-Nawir juga mengklaim mendapat dukungan parpol nonparlemen dengan persentase suara hingga 18 persen. Padahal, kalau hanya mengandalkan 11 parpol nonparlemen yang selama ini belum bersikap resmi seperti Partai Barnas, Partai Kedaulatan, Partai Karya Perjuangan, Partai Matahari Bangsa, PNBKI, Partai Patriot, PKDI,
PIS, Partai Merdeka, PSI dan Partai Buruh persentase suara partai ini tidak sampai 10 persen.
Itu berarti, beberapa parpol yang selama ini telah menyatakan dukungan terhadap Ilham-Aziz telah bermain dua kaki bahkan ditengarai mengeluarkan rekomendasi ganda. Salah satu partai yang sudah terang-terangan mendukung Garuda-Na adalah Partai Indonesia Baru (PIB). Ketua PIB Sulsel, Saelan Moka beberapa kali telah menandaskan dukungannya terhadap Garuda-Na kendati sejak awal juga telah menyatakan dukungan terhadap Ilham-Aziz.
Tim Ilham-Aziz sendiri menyatakan 11 parpol nonparlemen sudah menyerahkan rekomendasi resmi DPP sejak Juli lalu. Jubir IA, Syamsu Rizal menegaskan parpol tersebut sampai saat ini solid bahkan rajin mengikuti kegiatan yang dilakukan Ilham-Aziz. Sehingga kalau pun Garuda-Na mengklaim sudah mengantongi rekomendasi parpol nonparlemen hingga 18 persen persentase suara, IA yakin dukungan parpol nonparlemen tidak akan bergeser.
Kendati, Syamsu Rizal tidak menepis adanya partai yang cenderung bergeser ke Garuda-Na seperti PIB dan PPRN. "Tapi kan rekomendasinya sudah ada sama kita," lanjut Ketua PMI Makassar ini.
Tim Garuda-Na sendiri jauh ini belum berani melansir parpol nonparlemen yang resmi mendukungnya di pilgub. Tim cagub yang satu ini hanya mengklaim mendapat dukungan parpol nonparlemen dengan persentase suara hingga 18 persen. Rudi-Nawir baru bersedia melansir parpol pengusung saat pendaftaran dilakukan 13 September mendatang. "Intinya cukup untuk mendaftar di KPU," kata tim Garuda-Na, Chalik Suang. (hamsah umar)


Sekjen PDS Gugat Dukungan di Pilgub


MAKASSAR, FAJAR--Dukungan DPD Partai Damai Sejahtera (PDS) Sulsel terhadap pasangan cagub Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di pilgub Sulsel, dipersoalkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDS, Rimhot Turnip, bahkan menyebut dukungan PDS di pilgub tidak legal.
DPP PDS yang saat ini terlibat konflik internal memang mengakibatkan dualisme kepengurusan. Hasil munaslub PDS April 2012 lalu menetapkan Hulman Thamrin Simanjuntak sebagai Ketua Umum, sementara di pihak lain Denny Tewu juga masih mengklaim sebagai Ketua Umum PDS kendati dalam struktur kepengurusan Denny sudah dikeluarkan berdasar hasil munaslub.
Merasa sebagai struktur kepengurusan partai yang sah, Sekjen DPP PDS secara khusus ke Makassar untuk mempersoalkan dukungan DPP PDS yang dikeluarkan Denny Tewu kepada pasangan Sayang di pilgub 2013 mendatang. "Karena masalah ini masih berproses, maka rekomendasi yang dikeluarkan untuk mendukung cagub tertentu di Sulsel itu tidak sah," kata Turnip,  didampingi pengurus DPP PDS lainnya, Kristopel EH Sitompul (Wasekjen), Pdt Budiman (Korwil Sulsel) dan PM Sipahutar, Selasa, 28 Agustus.
Selain menegaskan rekomendasi DPP PDS yang dikeluarkan Denny ilegal, Turnip juga menyatakan bahwa kepengurusan DPD PDS Sulsel berdasarkan SK DPP PDS, nomor: 053/SK/DPP.PDS/III/2012 sudah memberhentikan kepengurusan DPW PDS Sulsel di bawah Ketua Mathius Timang, Sem JJ Rakinaung (Sekretaris) dan Johnny F Tumbelaka (bendahara). Sebagai gantinya, DPP mengangkat Jack Sardes Thanduk (ketua), Yunus Ramba (sekretaris), dan Hernest L (bendahara).
"Kami minta KPU tidak menerima rekomendasi atau SK PDS untuk pasangan calon di pilgub Sulsel sebelum ada keputusna hukum yang berkekuatan hukum tetap. Kalau sekiranya KPU memaksakan untuk menerima dukungan PDS terhadap calon tertentu itu, maka harus adil atau menerima dua kubu yang ada. Saya juga minta kader PDS di Sulsel untuk tetap taat pada aturan partai," tandas Turnip.
Bahkan sekiranya kisruh internal DPP PDS belum ada kepastian hingga masa pendaftaran cagub Sulsel yang dijadwalkan berlangsung 9-15 September, Sekjen DPP PDS ini minta agar PDS Sulsel lebih baik tidak mendukung alias netral di pilgub Sulsel. Kendati PDS menyadari partai ini memiliki kepentingan untuk mendukung atau terlibat dalam setiap momen politik di Indonesia termasuk Sulsel. "Kita sebenarnya sudah punya kandidat yang layak diusung di pilgub. Karena itu kita berharap segera ada ketetapan resmi," lanjut Turnip tanpa menyebut kandidat dimaksud.
Koordinator Wilayah DPP PDS untuk Sulsel, Pdt Budiman menambahkan, pengurus PDS saat ini masih dalam proses hukum di MA, sehingga dinyatakan status quo. Dalam posisi demikian, tidak dimungkinkan adanya dukung mendukung di pemilukada setiap jenjang, apalagi oleh pengurus yang sudah diganti.
"Kami ada di Sulsel dalam rangka konsolidasi menjelang verifikasi parpol peserta pemilu 2014. Namun kami baca di media, PDS mendukung kandidat tertentu. Kami tegaskan bahwa dukungan itu tidak benar, sehingga KPU tidak boleh menjadikannya dasar sebagai pengambilkan keputusan dukungan PDS di pilgub dan pemilihan kepala daerah di tempat lain secara nasional," tegasnya. (hamsah umar)          

Diunggulkan, Bur-Nojeng Ogah Sesumbar


*Ajak Kompetitor Sipakalabbiri

MAKASSAR, FAJAR--Diunggulkan survei memenangkan suksesi pemilukada Takalar tidak membuat pasangan Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim merasa di atas angin. Bahkan dia tetap mempersiapkan diri untuk siap kalah di pemilukada Takalar Oktober.
Saat menyempatkan diri ke redaksi Harian FAJAR, Bur bercerita kalau dia dan pasangannya tidak ingin terbawa emosi kemenangan. Makanya, dia mengajak wakilnya, tim dan pendukungnya untuk tidak terbawa euforia memenangkan pertarungan. Dengan cara seperti ini, dirinya dan timnya siap untuk menerima hasil pencoblosan yang dijadwalkan berlangsung 4 Oktober mendatang.    
Di FAJAR, Bur didampingi tim suksesnya seperti Idris Leo, Salahuddin, Baharuddin Rangga diterima Wakil Kepala Redaksi FAJAR, Uslimin, Redaktur Budaya Basri, dan Redaktur Politik Yusuf Said. Juga hadir Komisaris Utama Harian Rakyat Sulsel, Subhan Alwi.
Belakangan ini, kandidat bupati Takalar sama-sama menegaskan untuk memenangkan pertarungan satu putaran, dan tidak satu pun kandidat yang mempersiapkan diri kalah sehingga ketika kenyataan menempatkan dia kalah, bisa dipastikan mereka sulit menerima kekalahan. Padahal politik kata legislator Golkar DPRD Sulsel ini tidak memakai perasaan semata, tapi perlu hitung-hitungan dalam memenangkan pertarungan.
Bur-Nojeng juga ogah sesumbar untuk memenangkan pertarungan satu putaran sebagaimana optimisme kandidat lainnya. Apalagi jumlah pasangan calon yang akan bertarung di daerah ini adalah tujuh pasangan calon. Banyaknya calon yang maju ini yang membuat Bur-Nojeng tetap merendah dan tidak ingin over convidence kendati menjadi pasangan yang paling diunggulkan menang. "Mau satu putaran atau dua putaran saya tidak mau menarget. Yang penting Bur-Nojeng menang," tandas Burhanuddin.
Terhadap suasana politik di Takalar yang semakin memanas, dimana kandidat dan timnya sudah ada yang mulai menggunakan cara-cara kotor, Bur mengajak semua kompetitornya dan timnya untuk menjunjung tinggi budaya sipakatau dan sipakalabbiri. Karena cara-cara kotor untuk meraih dukungan masyarakat atau menjatuhkan lawan bukan merupakan budaya orang Takalar yang menjunjung tinggi sifat saling menghargai.
Termasuk mengharapkan agar tidak ada intervensi pemerintah terhadap aparat di bawah untuk memaksakan dukungan terhadap calon tertentu. Pasalnya ada indikasi aparat dan pegawai negeri sipil seperti guru mulai mendapat intervensi untuk mendukung calon tertentu. Bur-Nojeng berharap komitmen bupati Takalar, Ibrahim Rewa untuk tidak memobilisasi PNS mendukung menantunya menjadi komitmen bersama.
Bur juga banyak menyampaikan gagasannya terkait hal-hal yang perlu dilakukan dalam membangun Takalar lebih maju ke depan mulai dari masalah pertanian, SDM, pengairan, pariwisata, industri, investasi dan berbagai aspek pembangunan lainnya. Untuk sektor pariwisata misalnya, Bur menegaskan potensi wisata butuh sentuhan dan penataan sehingga objek wisata Takalar ini benar-benar merefresentasikan objek wisata pada umumnya, seperti perlu fasilitas wisata mulai penginapan hingga toilet umum. (hamsah umar)
   

Senin, 27 Agustus 2012

Netral Tapi Arahkan Dukungan ke IA


*Rakernas Hikma Perjuangkan Enrekang Kabupaten Massenrempulu

MAKASSAR, FAJAR--Himpunan Keluarga Massenrempulu (Hikma) ingin mengikuti jejak Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), yang menegaskan tidak akan berpolitik pada momen politik yang ada.
Sikap untuk tidak berpolitik alias netral di pilgub atau pun dipemilukada Enrekang ini menjadi sikap politik Hikma pada Perayaan HUT Akbar ke-75 Silaturahmi Internasional dan Rakernas II serta halal bihalal Hikma di Grand Clarion & Convention, Senin, 27 Agustus.
Pertemuan yang dihadiri ribuan warga Massenrempulu baik yang ada di tanah air maupun yang selama ini berkiprah di luar negeri seperti Singapura dan Hongkong, dihadiri Ketua Dewan Pembina Hikma Beddu Amang, Ketua DPP Hikma Ariefuddin Pangka, Bupati Enrekang La Tinro La Tunrung, Ketua DPW Hikma Sulsel Ridwan J Silamma, DPC Hikma Makassar Ruslin Tabi, Ketua Umum BPP KKSS  H Abdul Rivai, serta CEO FAJAR Grup Alwi Hamu.
"Pada kegiatan PSBM direkomendasikan bahwa KKSS tidak ikut pilkada daerah maupun provinsi. Jadi Hikma tidak berpolitik tapi warganya silahkan berpolitik," tegas Ketua DPP Hikma, Ariefuddin Pangka.
Ariefuddin mempersilahkan anggota Hikma untuk berpolitik sesuai dengan hati nurani masing-masing asal tidak membawa-bawa Hikma, dalam mendukung calon tertentu. Meski menegaskan tidak berpolitik pada pilgub Sulsel dan pemilukada Enrekang mendatang, Hikma tetap cenderung mengarahkan anggotanya untuk memilih pasangan Semangat Baru, Ilham-Aziz di pilgub mendatang.        
Dia kemudian melanjutkan bahwa semua warga Massenrempulu sudah mengetahui siapa yang pantas menjadi pilihan pada pilgub mendatang, terkhusus ketika harus memilih sesamanya warga Massenrempulu. "Pak Beddu Amang saja Golkar, tapi yakin ke Aco (Ilham)," tambah Ariefuddin.
Kecondongan warga Massenrempulu mendukung Ilham-Aziz di pilgub Sulsel mendayang ini juga terasa dengan memutar video klip islami Ilham-Aziz berjudul Assalamu Alaikum. Lagu video klip ini bahkan menggema dan menjadi sambutan bagi Ilham saat memasuki tempat pertemuan berlangsung.
Dalam Rakernas II Hikma ini, Ilham yang juga cagub Sulsel mendapat kesempatan istemewa untuk memberikan sambutan selaku wali kota Makassar. Ini pula yang dijadikan momen Ilham untuk mengajak warga Massenrempulu membangun kebersamaan ke depan. Prinsip Tobana yakni tolong menolong, bantu membantu, dan nasihat menasihati harus menjadi dasar bagi warga Massenrempulu dalam membangun kebersamaan.
"Saya harapkan Tobana ini menjadi komitmen kebersamaan kita. Insya Allah Tobana akan jadi dorongan Semangat Baru untuk berbuat lebih baik ke depan," kata Ilham.
Di hadapan ribuan warga Massenrempulu, Ilham juga mengajak tokoh untuk melahirkan gagasan brilian dalam rangka membawa Enrekang lebih maju. Ini kata dia menjadi era bagi warga Enrekang untuk memanfaatkan kesempatan di berbagai bidang baik pemerintahan, dunia usaha. Bahkan sudah saatnya warga Enrekang memikirkan seperti apa kontribusi warga Massenrempulu dalam memajukan bangsa Indonesia.
Peran warga Massenrempulu di Sulsel sudah sangat terlihat. "Kalau kita ke kantor balai kota, kita ketemu wali kota orang Enrekang, kalau kita ke bank (BTN) kita juga ketemu direktur orang Enrekang, dan Insya Allah di kantor gubernur mendatang kita akan ketemu gubernur orang Enrekang," urai Ilham.

Perjuangkan Enrekang Kabupaten Massenrempulu
Dalam Rakernas II Hikma ini, setidaknya ada beberapa poin penting yang akan jadi rekomendasi yang selama ini memang sudah menjadi agenda perjuangan warga Massenrempulu. Salah satu perjuangan penting warga Massenrempulu adalah melakukan perubahan nama kabupaten Enrekang menjadi kabupaten Massenrempulu.
Begitu juga, Hikma ingin memperjuangkan warga Massenrempulu diakui sebagai salah satu etnis di Sulsel. Pengakuan etnis Massenrempulu di Sulsel kata Ariefuddin sangat pantas karena daerah ini memiliki bahasa, pahlawan, budaya, kuliner dan semacamnya. "Pantas Massenrempulu jadi etnis di Sulsel. Karena itu, kita akan bentuk tim yang akan bekerja terus sampai Massenrempulu jadi etnis," tambah Ariefuddin.
Ketua Panitia Rakernas II Hikma, Ruslin Tabi menambahkan, dua gagasan Hikma ini menjadi perjuangan yang harus diwujudkan ke depan. Gagasan ini hanya bisa direalisasikan cepat kalau semua pihak seperti legislatif, eksekutif, dan tokoh Enrekang bersatu untuk memperjuangkannya.
Dalam Rakernas II Hikma ini, juga ada launching kamus Bahasa Indonesia-Massenrempulu. Begitu juga Hikma ingin program peduli terus dikembangkan. Di Makassar, salah satu kawasan yang diketahui padat warga Massenrempulu adalah Jalan Abubakar Lambogo dan Tamamaung.
Terhadap berbagai agenda perjuangan Hikma terhadap Massenrempulu ini, Hikma akan menggelar berbagai kegiatan seperti gelar idol Hikma dengan memperlombakan lagu Massenrempulu, serta berbagai kegiatan lain. (hamsah umar)                    

DPP PAN: Rekomendasi PAN Belum Resmi


MAKASSAR, FAJAR--Ketua Umum DPP PAN, Hatta Rajasa menyebut partai berlambang matahari terbit ini belum mengeluarkan rekomendasi resmi untuk mendukung cagub di pilgub Sulsel 2013.
Pengakuan terbaru Hatta ini dikutip Koordinator Wilayah (Korwil) Sulawesi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PAN, Andi Yuliani Paris. Kepada FAJAR, Yuliani mengungkap kalau beberapa hari sebelum Idulfitri, dirinya bertemu dengan Hatta dan mempertanyakan mengenai rekomendasi PAN untuk pilgub Sulsel utamanya terkait SK dukungan yang sempat beredar untuk mendukung pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang).
Dalam pertemuan Yuliani dengan Hatta itu, besan Susilo Bambang Yudhoyono ini mengungkap kalau SK yang sempat beredar tersebut adalah rekomendasi yang dimunculkan PAN saat nama pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), belum masuk daftar cagub Sulsel yang diusulkan DPW PAN Sulsel ke DPP. Hatta tidak menepis ada rekomendasi yang sempat dimunculkan. Namun itu tadi, sebelum pasangan Ilham-Aziz masuk daftar cagub yang diusul PAN ke DPP.
"Saya pernah bertemu langsung dengan Pak Hatta. Menurut penjelasannya, rekomendasi yang beredar itu keluar sebelum Ilham-Aziz termasuk cagub yang diusulkan DPW PAN Sulsel," kata Yuliani.
Karenanya, Yuliani beranggapan bahwa sejauh ini partai yang didirikan tokoh reformasi Indonesia, Amien Rais ini belum memiliki dukungan resmi untuk pilgub Sulsel mendatang. Beberapa bulan lalu, DPW PAN Sulsel melansir SK DPP PAN untuk mendukung pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) sebagai pasangan cagub Sulsel 2013 mendatang.
Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi yang dikonfirmasi terpisah menegaskan DPW PAN Sulsel saat ini tetap berpatokan pada rekomendasi yang pernah difaks DPP PAN ke PAN Sulsel beberapa bulan lalu, apalagi SK rekomendasi tersebut sudah ada di tangan dalam bentuk aslinya.
Wakil Ketua DPRD Sulsel ini menepis kalau pengusulan cagub Sulsel ke DPP PAN dilakukan secara bertahap atau ada yang diusul lebih awal seperti penjelasan Yuliani Paris. DPW PAN Sulsel kata dia mengusulkan cagub Sulsel ke DPP secara bersamaan yakni Syahrul Yasin Limpo dan pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA). Tapi kalau yang memberi pernyataan langsung dari Hatta, Kahfi menegaskan bahwa pernyataan resmi Hatta itulah yang resmi nantinya.
"Tidak benar proses yang kita lalui seperti itu. Pengusulan cagub dari DPW Sulsel ke DPP kita lakukan secara bersamaan yakni dua calon yaitu Syahrul dan pasangan Ilham-Aziz. Saat itu, Pak Syahrul malah belum ada pasangannya," kata Kahfi.
Kahfi menegaskan, PAN adalah organisasi politik sangat modern sehingga mekanisme partai termasuk dalam penjaringan cagub Sulsel tidak dilakukan begitu saja. "Partai modern itu punya mekanisme dan itu yang dilakukan. Setelah kita proses dan ajukan dua calon bersamaan, lahirlah rekomendasi dari DPP," tandas Kahfi.
Kahfi bahkan menegaskan penyerahan SK dukungan PAN terhadap Sayang tinggal menunggu perintah dan petunjuk DPP PAN. Sejauh ini, PAN memang belum menetapkan jadwal resmi untuk menyerahkan dukungan tersebut karena masih menunggu petunjuk resmi Hatta Rajasa. (hamsah umar)                  

Mustaman-Sultan Kejar Ketertinggalan


MAKASSAR, FAJAR--Pasangan calon bupati Bone, A Mustama-Andi Sultan
Pawi mulai menyusun strategi guna mengejar ketertinggalan
elektabilitas di pemilukada Bone mendatang.
        Pasangan ini secara khusus melakukan pertemuan di Grand Clarion &
Convention, Senin, 27 Agustus malam. Pertemuan ini melibatkan elit
Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Bone, Andi Asia Pananrangi, A Aras
dan tim sukses lainnya. Sultan terlihat masih mengenakan pakaian dinas
lengkap saat pertemuan berlangsung.
        Mustaman menyatakan, pertemuan tim dengan pasangannya dilakukan dalam
rangka menyusun strategi, agar kerja politik dalam rangka meningkatkan
elektabilitas makin terarah dan efisien. "Kita ingin menyamakan
persepsi dan strategi dalam melakukan kerja politik yang akan kita
lakukan," kata Mustaman.
        Kendati tidak diunggulkan, Mustaman percaya diri bisa meraih dukungan
besar masyarakat Bone di pemilukada mendatang. Apalagi cawabup yang
digandeng memiliki pengaruh dan investasi sosial yang tidak diragukan.
        Di pemilukada Bone, pasangan ini bakal berhadapan dengan beberapa
pasangan cabup yang diunggulkan seperti Andi Fahsar Padjalangi-Ambo
Dalle (Tafa'dal), Andi Irsan Idris-Andi Irwan Patiwiri, Andi
Mangungsidi-Sumardi, dan Andi Taufan Tiro.
        "Saya kira sampai saat ini tidak ada satu pun pasangan calon yang
unggul survei, tapi semua masih cukup merata. Kita yakin dukungan
masyarakat Bone terhadap pasangan ini sangat janjikan untuk
memenangkan pertarungan," urai Sultan.
        Dia menyebut, banyaknya tokoh Bone berpengaruh yang maju membuat
dukungan terhadap pasangan calon tidak ada yang diunggulkan. Sultan
sendiri bakal berhadapan dengan adik kandungnya Andi Promal Pawi jika
Taufan Tiro memilih tokoh ini sebagai wakilnya. (hamsah umar)

Cagub Perlu Peduli Budaya


MAKASSAR, FAJAR--Calon gubernur Sulsel yang akan bertarung di pilgub Sulsel 2013 mendatang, diminta memiliki komitmen dan kepedulian terhadap pembangunan seni dan budaya yang menjadi salah satu kebanggaan bangsa.
Wakil Ketua DPW PBR Sulsel, Wawan Mattaliu berharap gubernur yang terpilih pada pilgub Januari mendatang harus ada kepedulian terhadap masalah budaya di Sulsel. Pasalnya, perhatian pemerintah terhadap budaya di Sulsel saat ini belum maksimal dan belum memperlihatkan adanya keseriusan untuk melestarikan budaya dan kesenian di daerah ini.
"Siapa pun yang menjadi pemimpin Sulsel mendatang harus ada kepedulian terhadap masalah pembangunan budaya. Karena PBR Sulsel adalah partai yang mengusung pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), maka partai saya akan menjadi alat untuk memberikan desakan ke pasangan ini untuk peduli budaya," kata Wawan, Senin, 27 Agustus.
Wawan yang pernah menjadi duta kebudayaan di Kuala Lumpur Malaysia pada 1994 lalu ini berharap perhatian Ilham-Aziz pada masalah kesenian dan kebudayaan di Sulsel mendatang bisa diwujudkan, sehingga seni dan budaya di daerah ini bisa tumbuh dan berkembang lebih baik. Wawan melihat, masalah kebudayaan dan seni di daerah ini masih belum maksimal karena kurangnya perhatian pemerintah.
Legislator PBR Sulsel ini juga berharap tiga kandidat cagub Sulsel yakni Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) mesti sejak awal memberikan komitmen terhadap persoalan seni dan budaya. Sejauh ini, Wawan belum melihat ada komitmen khusus kandidat untuk memberikan perhatian terhadap masalah budaya dan seni di daerah ini. (hamsah umar)
             

Waspadai Benturan Massa IA-Sayang


*Daftar di KPU 14 September

MAKASSAR, FAJAR--KPU Sulsel dan Polda Sulsel wajib mewaspadai benturan massa pendukung Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) dengan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang).
Potensi terjadinya benturan massa IA dan Sayang ini harus dipikirkan dan diantisipasi KPU dan kepolisian, mengingat kedua cagub yang memiliki rivalitas yang ketat ini memilih mendaftar di KPU sebagai pasangan cagub pada Jumat, 14 September. Kedua pasangan cagub ini sudah mengajukan jadwal pendaftaran di KPU Sulsel. Sayang minta jadwal pukul 13.00 Wita, sedang IA pukul 14.00 Wita atau hanya berselang satu jam.
Agenda pendaftaran ke KPU yang diusulkan ke KPU ini masih bisa mulur utamanya jadwal yang diinginkan Sayang. Pasalnya, kebanyakan masyarakat Sulsel baru selesai melaksanakan salat Jumat pada pukul 13.00 Wita, sehingga jadwal Sayang ini bisa bergeser atau mulur hingga pukul 14.00 Wita.
Surat permohonan untuk diterima mendaftar sebagai cagub di KPU ini telah diajukan kedua pasangan ini melalui surat resmi. Surat permohonan IA ditandatangani Presiden of Campaign IA, Syamsul Bahri Sirajuddin sedang Sayang oleh Haris Yasin Limpo. "Surat kedua pasangan ini sudah ada, tapi belum kita jawab karena masih akan kita bahas karena perbedaan waktunya satu jam," kata Ketua Devisi Teknis Pilkada KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari, Senin, 27 Agustus.
Makanya, mewaspadai potensi terjadinya benturan kedua massa ini saat mendaftar di KPU Sulsel, KPU bersama Polda Sulsel serta Panwaslu Sulsel akan melakukan rapat koordinasi Jumat mendatang. Rakor ini dilakukan untuk mencari jadwal terbaik kedua pasangan dalam mendaftar di KPU. "Tetap harinya sama tapi jamnya harus ada jarak bisa menjamin tidak ada pertemuan kedua massa di KPU," tandas Ziaur Rahman.
Sekretaris KPU Sulsel, Annas GS berharap proses pendaftaran cagub Sulsel ini diharapkan tidak mengganggu aktivitas masyarakat di Sulsel. "Kalau perlu tidak ada penutupan jalan di AP Pettarani. Kita juga harap pendukung mau memahami keterbatasan tempat yang ada di KPU," kata Annas.
Karena kedua cagub kuat ini baru memilih mendaftar di KPU pada 14 September, bisa dipastikan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) tampil sebagai pendaftar pertama di KPU Sulsel. Pasangan yang bakal diusung Gerindra dan nonparlemen ini akan mendaftar di KPU Sulsel pada 13 September nanti. "Jadwal itu memang sudah lama kita sepakati di Gerindra, kebetulan itu adalah hari kelahiran calon kita," kata tim Garuda-Na, Chalik Suang.
Jadwal pendaftaran pasangan IA di KPU pada 14 September ini juga diakui Ilham. Namun wali kota Makassar ini mengaku belum ada jawaban dari KPU mengenai kesiapannya. "Surat resmi kita ke KPU sudah ada, tapi belum ada balasan. Jadi sampai saat ini kita masih menunggu konfirmasi KPU," imbuh Ilham.
Penegasan sama disampaikan Syahrul. Proses pendaftaran Sayang ke KPU ini bakal didampingi pimpinan partai pengusung seperti PDIP, PDS, PPP, PKPI, PDK, PKNU, dan PAN.   "Tim saya sudah atur. Saya ikut saja dan mengalir saja," kata Syahrul. (hamsah umar)

PPP: Paket Ideal, Gerindra: Wajar


*JK Capres, Prabowo Cawapres

MAKASSAR, FAJAR--DPW PPP Sulsel menyambut baik usul Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Jawa Timur, Lukman Ladjoni mendorong Jusuf Kalla menjadi capres menggandeng Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto sebagai cawapres.
"PPP yang sejak awal telah mengusulkan JK sebagai capres tentu sangat menyambut apa yang menjadi pemikiran teman-teman di KKSS, yang telah mendukun dan memiliki kesepahaman pikiran terhadap capres ideal 2014 mendatang," ujar Sekretaris DPW PPP Sulsel, Muhammad Aras, Minggu, 26 Agustus.
Usul KKSS Jatim agar JK maju sebagai capres menggandeng Prabowo ini disampaikan dalam PSBM. Bagi PPP Sulsel, wacana paket JK-Prabowo sebagai capres 2014 ini adalah pasangan yang paling ideal dan tepat untuk memimpin Indonesia ke depan. JK sebagai sosok yang kaya pengalaman serta memiliki kemampuan memimpin sangat tepat jika menggandeng sosok seperti Prabowo.
Apalagi pada pilpres lalu, Prabowo juga sudah tampil sebagai cawapres mendampingi Megawati Soekarnoputri. Dari sekian capres yang ada saat ini, JK juga sosok yang tidak punya tingkat resistensi yang besar dibanding capres yang ada saat ini. JK dimata PPP adalah sosok pemimpin yang paling lengkap yang dimiliki bangsa saat ini.
Kendati menyambut baik keinginan tersebut, PPP mengaku belum teralu serius membahas cawapres JK apalagi tokohnya adalah Prabowo. Alasannya, mantan Komandan Kopassus ini sampai saat ini konsisten untuk maju sebagai capres. "Kita harus lihat realitas bahwa Prabowo konsisten capres. Tapi terima kasih KKSS yang telah sepaham PPP," sebut Aras.
Sebaliknya ketika Prabowo capres dan JK cawapres, Aras berpandangan bahwa pilihan itu hanya jadi alternatif paling akhir, ketika tidak ada lagi jalan bagi JK untuk tampil sebagai capres. "Tapi PPP masih berpikir JK capres sampai saat ini," tegas Aras.
Wakil Ketua DPD Gerindra Sulsel, Nasrullah Mustamin terpisah menegaskan pencalonan Prabowo sebagai capres 2014 mendatang sudah menjadi keputusan kongres luar biasa Gerindra, sehingga pencalonan tersebut sudah menjadi harga mati. "Kalau ada yang wacanakan JK capres kemudian Prabowo cawapres itu hak setiap orang dan menurut saya wajar. Tapi di Gerindra Prabowo capres itu sudah harga mati dan sampai sekarang tidak berubah," tandas Nasrullah.
Namun, Nasrullah menyebut wacana KKSS tersebut bukan hal yang mustahil apalagi pilpres masih jauh. Dalam politik kata dia, semua bisa berubah bergantung perkembangan yang terjadi. "Dalam politik biasa itu terjadi. Tidak ada yang tidak mungkin berubah," lanjutnya. (hamsah umar)

Netral, PP Fokus Kawal Pilgub Damai


MAKASSAR, FAJAR--Sikap Pemuda Pancasila (PP) Sulsel di pilgub 2013 akan berbeda dibanding pilgub 2007 lalu. Untuk pilgub mendatang, PP memilih netral dan fokus mengawal terciptanya pilgub damai.
Ketua Majelis Pengurus Wilayah (MPW) PP Sulsel, Diza Rasyid Ali mempersilahkan kader PP Sulsel untuk mendukung calon gubernur sesuai dengan hati nurani masing-masing, dengan catatan tidak membawa-bawa nama organisasi. "PP bukan organisasi politik. Tapi silahkan teman-teman kader mendukung calon yang menurutnya pantas didukung," kata Diza, Minggu, 26 Agustus.
Hal yang paling penting bagi PP Sulsel sebut Diza adalah bagaimana pilgub Sulsel 2013 mendatang ini berjalan baik, aman, damai, tidak saling mencederai, tidak menghamburkan banyak anggaran, tidak mengadu domba dan tindakan yang bisa merusak demokrasi. Kader PP Sulsel kata dia siap membantu aparat kepolisian untuk melakukan pengawal pilgub yang aman dan damai.
Pada pilgub 2007 lalu, PP Sulsel all out memperjuangkan pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang). Kendati paket ini berlanjut di 2013, PP tidak berpikir untuk mendukung lagi pasangan ini atau pun pasangan lain.
"Pilgub Sulsel itu hanya sesaat dan untuk kepentingan jabatan tertentu. Karena itu, lebih baik kita rasional melihat pilgub ini. Kita perlihatkan bahwa masyarakat Sulsel itu memang sudah sangat cerdas dalam memilih pemimpinnya," kata Diza.
Mantan Ketua PP Sulsel, Salahuddin Sampetoding menambahkan PP sebagai organisasi massa harus memposisikan diri di posisi netral, apalagi aturan organisasi memang tidak mengizinkan untuk mendukung kandidat tertentu. "Adapun kadernya kita beri ruang untuk mengaktualisasikan diri," sebut calon wali kota Makassar ini. (hamsah umar)      

Pemilik Wong Solo Siap Maju di Enrekang


MAKASSAR, FAJAR--Bursa suksesi bupati Enrekang 2013 mendatang diramaikan banyak tokoh.  Franchise RM Wong Solo Timur Indonesia, Masrur Makmur La Tanro juga menyatakan keseriusannya bertarung di pemilukada Enrekang.
Pengusaha sukses yang harus keliling ke berbagai provinsi dalam rangka mengelola usahanya ini menyatakan siap kembali ke kampung halamannya untuk melakukan perubahan. Bahkan dia siap mewakafkan diri untuk pembangunan Enrekang yang lebih baik. "Keinginan maju di Enrekang bukan semata-mata untuk jabatan, tapi juga untuk mewakafkan diri membangun Enrekang," kata Masrur, Minggu, 26 Agustus.
Direktur Utama PT Bali Mastin Cinra ini menambahkan bahwa Enrekang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah dan tidak kalah daerah lain di Sulsel termasuk di luar Sulsel, baik sektor pertanian, industri, pariwisata, peternakan dan potensi lainnya. Namun, potensi yang dimiliki ini masih butuh perubahan dan akselerasi yang lebih baik, melalui manajemen yang mengarah pada pemberdayaan sumber daya manusia yang ada.
"SDA yang ada belum sepadam dengan SDM sehingga income per kapita masyarakat Enrekang masih jauh dari standar nasional. Potensi yang ada di Enrekang inilah yang perlu kita sentuh sehingga akselerasinya lebih cepat lagi," sebut Masrur.
Pengusaha yang bergerak di bidang money changer, termasuk pendidikan ini mengapresiasi terobosan yang telah dilakukan Bupati La Tinro La Tunrung yang telah menciptakan cukup baik infrastruktur di daerah ini sehingga ekonomi Enrekang tetap ada kemajuan. "Tapi itu tadi, kita butuh loncatan untuk sejajar dengan daerah lain," urainya.
Membangun Enrekang yang lebih baik tidak hanya butuh kerja keras, tapi juga kerja cerdas yang amanah. Masrur mengaku sudah mulai jalan dan menyosialisasikan keinginannya di Enrekang sejak Ramadan lalu melalui kegiatan safari Ramadan.
Sementara Dosen Fakultas Teknik Unhas, Ridwan Abdullah menyatakan Enrekang membutuhkan sentuhan tangan akademisi untuk membangun daerah ini lebih maju ke depan. Apalagi selama ini belum pernah ada bupati berlatar belakang akademisi memimpin daerah ini. "Enrekang ini perlu kita bangun melalui terobosan yang lebih maju sehingga bisa menjadi kabupaten yang unggul," kata Ridwan. (hamsah umar)

Selle: Sulsel Bukan Hanya Bugis-Makassar


MAKASSAR, FAJAR--Tim pejuang Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) mengeritik pidato cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo yang dianggapnya menggunakan sentimen SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) dalam mencari dukungan.
“ Ini bukti bahwa Pak Syahrul memang ingin menang dengan berbagai cara termasuk menggunakan sentimen SARA. Pernyataan yang bersikap sektarian ini kami nilai sangat tidak mendidik dan tentunya primitif. Sulsel ini bukan hanya dihuni oleh suku Bugis dan Makassar, tapi ada Mandar, Toraja, Thionghoa, India, serta etnis lain yang sudah lama hidup dan menjadi bagian penting di Sulsel. Dimana letak pandangan Pak Syahrul tentang keragaman serta kebhinnekaan," ujar Jubir IA Selle.
Kritik jubir IA ini menyikapi salah satu kalimat pidato Syahrul pada acara halal  bihalal Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel di CCC yang saat itu menyebut dirinya memiliki darah Bugis dan Makassar.  "Pak Syahrul selalu mengajak untuk bersaing secara sehat, tapi kata – katanya banyak yang tidak sehat dan bahkan sama sekali tidak mendidik," lanjutnya.
Sentimen SARA yang dikembangkan oleh Syahrul, Sebut Selle telah menyalahi prinsip dasar pluralisme. Harusnya masyarakat diajak memilih pemimpin berdasarkan kualitas dan hal-hal objektif lainnya, bukan atas dasar suku tertentu.
Akhir pekan lalu, Ketua Majelis Pertimbangan Partai ( MPP ) DPP PAN, Amien Rais menegaskan bahwa masyarakat Sulsel perlu semangat baru serta situasi baru untuk menciptakan perubahan yang jauh lebih baik.
“ Kita semua perlu semangat baru, karena semangat baru itu semangat Qurani. Kalau kita buka Alquran Allah menyampaikan, Hai orang – orang beriman sambutlah panggilan Allah dan Rasul jika memanggil dengan panggilan yang menghidupkan. Dan panggilan semangat baru itu adalah panggilan yang menghidupkan. Bahkan Nabi itu di tegur oleh Allah dua kali, wahai orang yang berselimut, janganlah berselimut terus tapi bergeraklah bangun," jelas Amien usai memberikan tauziah pada acara syawalan akbar 1433 H, KPPSI di Masjir Raya Makassar.

Lantik 300 Laskar di Gowa
Di Gowa, Ilham mengukuhkan sedikitnya 300 anggota Laskar Ilham-Aziz (IA), di Jl Datok Pagentungang, Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Somba Opu. Panglima Laskar Syarifuddin Roa mengatakan jumlah laskar yang sudah direkrut dan dilatih berkisar dua ribu anggota dari lima ribu yang ditargetkan. "Sekarang sudah angkatan keenam," kata Roa.
Ilham mengatakan Gowa menjadi fokus dan spesial karena Gowa perlu perhatian khusus maka diharapkan terbentuk tim perjuangan yang mampu memperjuangkan dan memenangkan IA di daerah ini.
Hadir juga Ketua Tim Pemenangan IA Gowa H.Pabeta, Ketua Demokrat Gowa Andi Maddusila Kr Idjo Patta Nyonri, Ketua KPPSI Gowa Nasrun Hablon, Ketua Istana Tim Marsuki Dg.Tunru. (hamsah umar)

Elit Golkar Minta Gubernur Hormati PTUN


*Mauragawali: Kita Akan Bahas di Fraksi

MAKASSAR, FAJAR--Elit DPD Golkar Bulukumba meminta gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mematuhi dan menghormati putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Makassar, terhadap kasus penberhentian Andi Muttamar Mattotorang sebagai Ketua DPRD Bulukumba.
Permintaan agar Syahrul yang tidak lain Ketua DPD Golkar Sulsel ini menghormati putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap ini, disampaikan Wakil Sekretaris DPD Golkar Bulukumba, Mardianto. "Saya berharap, pak Syahrul Yasin Limpo sebagai gubernur dan sebagai bakal calon gubernur Sulsel mau menjalankan putusan pengadilan," terang Mardianto, Minggu, 26 Agustus.
Kasus pemecatan Muttamar sebagai Ketua DPRD Bulukumba dan digantikan Andi Hamzah Pangki ini sudah diputuskan pengadilan sejak dua bulan lalu, dimana dalam putusan ini gubernur diminta mengembalikan hak-hak Muttamar seperti semua atau sebagai Ketua DPRD Bulukumba. Namun sejauh ini belum ada itikad baik dari gubernur untuk melaksanakan putusan pengadilan dimaksud.
Melihat putusan itu sudah berkekuatan hukum tetap dan tidak ada lagi upaya yang harus dilakukan berdasar undang-undang, Mardianto yang juga dikenal tokoh agama di Bulukumba ini berharap gubernur melaksanakan putusan pengadilan, apalagi sebagai gubernur dan calon gubernur. "Kalau pemimpin tidak mau menghormati putusan pengadilan, tidak mau melaksanakan putusan pengadilan, bagaimana dengan orang yang dipimpin.  Ini yang tidak boleh terjadi," lanjutnya.
Kasus Muttamar ini telah dinyatakan berkekuatan hukum tetap sejak 13 Juni lalu, berdasar surat PTUN Nomor 43/PEN/2012/PTUN.MKS tentang Putusan Berkekuatan Hukum Tetap (Incracht van gewijsde). "Kalau ini tetap saja tidak dijalankan perintah pengadilan, maka dikenakan upaya paksa berupa pembayaran sejumlah uang paksa dan/atau sanksi administratif,"  terang pengacara Muttamar, Andi Cakra.
Cakra mengaku sudah mengirim surat ke gubernur Syahrul, Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan, pimpinan serta seluruh anggota DPRD Bulukumba terkait dengan legalitas Hamzah Pangki sebagai ketua DPRD Bulukumba PAW. "Tunjangan dan fasilitas yang diberikan Bupati Bulukumba kepada Hamzah Pangki sebagai ketua DPRD Bulukumba PAW merupakan perbuatan melawan hukum," ujar Cakra.
Anggota DPRD Bulukumba, Andi Mauragawali kepada FAJAR saat menghadiri musyawarah wilayah Pemuda Pancasila V di Horison mengaku sudah mendapat surat dari Muttamar terkait putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap. "Kami akan bahas ini di Fraksi dulu (Fraksi Bulukumba Bersatu) seperti apa duduk persoalannya," kata Mauragawali.
Yang pasti, sekiranya putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap tersebut berpengaruh pada legalitas Hamzah Pangki sebagai Ketua DPRD Bulukumba utamanya terhadap produk DPRD yang dihasilkan, DPRD Bulukumba utamanya Komisi A DPRD Bulukumba mesti menyikapinya. "Kalau produk yang dihasilkan dianggap ilegal karena putusan pengadilan itu, saya kira DPRD Bulukumba harus bersikap. Kita tidak mau produk DPRD Bulukumba berimplikasi hukum," tandas Mauragawali. (hamsah umar)          

IA Siapkan Kontrak Politik di Deklarasi


*Halal Bihalal di Trans Studio

MAKASSAR, FAJAR--Pasangan cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) akan menyajikan kesan rumah rakyat yang kental pada saat deklarasi bersama parpol pengusung, di lapangan Karebosi, 7 september.
Di deklarasi ini, pasangan Semangat Baru ini juga menyiapkan kontrak politik dengan elemen masyarakat yang akan dihadirkan nantinya. Kontrak politik ini sebagai bentuk kesungguhan pasangan IA untuk melakukan perubahan secara menyeluruh pada berbagai aspek pembangunan sosial kemasyarakatan di Sulsel. Namun dengan elemen masyarakat mana pasangan ini akan melakukan kontrak politik?, IA masih merancangnya.
"Adalah kontrak politik yang akan kita lakukan saat deklarasi dengan elemen masyarakat. Deklarasi yang akan kita lakukan ini akan memperlihatkan simbol rumah rakyat yang sangat kental seperti petani," kata Ilham di Trans Studio Makassar, Minggu, 26 Agustus.
Wali kota Makassar dua periode ini menggelar silaturahmi dengan keluarga wartawan yang dikemas dalam acara halal bihalal.  Tampak dalah acara ini Direktur PT Trans Kalla Makassar Eka Firman. Momen hahal bihalal Ilham di Trans Studio ini dimanfaatkan para wartawan dan keluarganya menikmati wahana yang tersedia di Trans Studio.
"Kita tidak pernah luput dari kesalahan. Saya sengaja undang teman-teman dan keluarga supaya interaksi kita makin terasa. Dan atas nama saya dan keluarga serta pasangan cagub Sulsel, mohon maaf kalau selama ini ada yang buat kita jengkel dan tersinggung," kata Ilham.
Dia menegaskan, dalam deklarasi dengan partai koalisi Ilham akan mengundang seluruh pimpinan partai pengusung, tokoh nasional, tokoh masyarakat, agama dan pihak lainnya. Pada kesempatan ini, Ilham juga mengapresiasi komentar-komentar mantan wapres RI, Jusuf Kalla dalam pertemuan saudagar yang kerap kali melontarkan kata semangat. "JK saya rasa memahami betul apa yang telah saya persembahkan di Makassar. Termasuk saya kira bagaimana kita menghadirkan semangat baru dalam membangun Sulsel lebih baik," sebut Ilham.

Amien Janji Komunikasi ke Hatta
Ilham juga mengungkap janji Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) DPP PAN, Amien Rais untuk berkomunikasi dengan Ketua Umum DPP PAN, Hatta Rajasa terkait harapannya agar PAN ikut mendukung pasangan ini di pilgub Sulsel mendatang. Kendati DPP PAN disebut telah mengeluarkan rekomendasi untuk Sayang, Ilham masih tetap berharap partai berlambang matahari terbit ini bersamanya di pilgub.
"Pak Amien Rais kemarin janji akan komunikasi dengan Hatta. Saya harap komitmen Amien Rais mendukung IA serta Barisan Muda PAN bisa memengaruhi pikiran-pikiran DPP PAN. Itu tentu didasari bahwa pasangan ini pantas diusung PAN. Karena itu kita masih harap PAN bersama kita," lanjut Ilham. (hamsah umar)