Powered By Blogger

Minggu, 31 Juli 2011

Pegawai PU Aniaya Tetangga


MAKASSAR--Salah seorang pegawai negeri sipil (PNS) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar, Kamaruddin serta istrinya, Nursaidah terpaksa harus berurusan dengan pihak kepolisian. Dia dilapor tetangganya sendiri dengan tuduhan kasus penganiayaan dan pengeroyokan ke Polsekta Panakkukang, Minggu, 31 Juli.
Warga Jalan Pampang V Makassar ini melakukan penganiayaan terhadap tetangganya sendiri, Buchari. Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka pada kaki kanan serta bengkak di bagian telinganya. Kasus penganiayaan terhadap tetangga sendiri ini terjadi pada Minggu pagi.
Kasus penganiayaan yang dilaporkan ke pihak kepolisian itu berawal saat korban bermaksud membeli gas, dengan mengendarai sepeda motor. Kebetulan rumah korban dan pelaku bersebelahan tanpa perantara. Saat hendak keluar, korban tidak sengaja menabrak motor pelaku yang sedang parkir di jalan depan rumahnya. Maklum, jalan lorong tersebut memang sempit terlebih lagi mobil pelaku juga ada di parkir di jalan.
Karena motor pelaku ditabrak korban, motor tersebut terjatuh dan dilaporkan  mengalami kerusakan yakni kaca spion pecah. Bersamaan dengan  kejadian tersebut, salah seorang anak pelaku, Azis melihat motornya jatuh dan melaporkan kepada orang tuanya.
Tidak terima motornya ditabrak dan dijatuhkan korban, pelaku langsung keluar dengan raut wajah marah hingga melakukan penganiayaan terhadap korban. Sebelumnya, korban sudah pernah mengingatkan pelaku agar memarkir motor dan mobilnya di pinggir jalan karena kondisi jalan sangat sempit.
Kamaruddin dan Nursaidah yang dikonfirmasi saat hendak diperiksa di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsekta Panakkukang membantah mengeroyok korban, namun dia membenarkan kalau dirinya terlibat perkelahian dengan tetangganya tersebut. Dia malah menyebut kalau peristiwa itu terjadi karena korban mendatanginya sambil marah karena tidak terima ayam miliknya  membuang kotoran di jalan.
"Itu kan jalan umum. Kecuali kalau ayam saya masuk ke rumahnya membuang kotoran baru pantas marah. Begitu juga kalau saya parkir mobil di jalan tidak ada salahnya. Apalagi jalan itu saya juga yang timbun," kata Kamaruddin.
Hingga sore kemarin, baik korban maupun pelaku masih dimintai keterangan di SPK Polsekta Panakkukang. (hamsah umar)

Suami Ditahan, Istri Selingkuh


MAKASSAR--Sri Rahayu, salah seorang warga Jalan Bonto Manai  Lorong I, Kecamatan Tamalate, Makassar digerebek oleh warga karena terlibat perselingkuhan dengan teman kerjanya sendiri, Erton Nopria, warga yang diketahui beralamat di Panaikang Makassar. Pasangan selingkuh ini tertangkap basah sedang berduaan di rumah Sri meski jarum jam sudah menunjukkan dini hari.
Sri yang sudah berkeluarga dan memiliki anak ini, diduga memilih selingkuh dengan teman kerjanya di salah satu hotel di Jalan Sungai Saddang Baru Makassar, karena kesepian karena selama beberapa bulan tidak bersama dengan suaminya, Ahmad. Suami SR ini saat ini mendekam ditahan di Barru karena kasus pencurian.
Dari suaminya ini, Sri dikabarkan sudah dikaruniai dua orang anak yang sudah mulai sekolah. Selain karena diduga kesepian, ulah Sri memilih selingkuh ini juga diduga karena stres mengurus kedua anaknya sendirian.
Kasus perselingkuhan ini terungkap setelah salah seorang kakak ipar Sri yang kebetulan rumahnya bertetangga mencurigai kedatangan Erton ke rumah Sri saat larut malam. Warga makin curiga setelah  pasangan selingkuhnya ini tidak pulang hingga dini hari. Warga yang mendapat informasi pasangan selingkuh ini kemudian menggerebek rumah dan menemukan pasangan selingkuh ini.
Selanjutnya, pasangan selingkuh ini diserahkan ke Polsekta Tamalate untuk diproses lebih lanjut. Wakapolresta Tamalate, AKP Salang Palingo membenarkan kasus tersebut, dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan polisi. (hamsah umar) 

Pasangan Mesum Diamankan di Wisma


MAKASSAR--Dua hari jelang ramadan, jajaran Kepolisian Resort Pelabuhan Makassar mengintensifkan razia penyakit masyarakat. Razia yang dilakukan Sabtu, 30 Juli malam, polisi berhasil mengamankan lima pasangan muda-mudi yang diduga melakukan perbuatan mesum. Pasalnya, kelima pasangan tersebut tidak dilengkapi dengan surat nikah.
Pasangan yang diduga berbuat mesum ini diamankan dari dalam kamar pada salah satu wisma, di Jalan Tarakan Makassar. Karena tidak bisa menunjukkan identitas bahwa dia adalah pasangan resmi, polisi kemudian menggelandang kelima pasangan tersebut ke kantor polisi untuk didata identitasnya dan dilakukan pembinaan.
Lima pasangan muda-mudi yang kedapatan di kamar wisma itu masing-masing, MB dengan St,Zl dengan RR, Rt dengan AM, MA dengan AS, dan Rh dengan M. Para pasangan muda-mudi ini diduga menyewa kamar wisma untuk melakukan perbuatan mesum.
Selain menjadikan wisma sebagai sasaran razia, petugas Polres Pelabuhan juga melakukan razia minuman keras dengan sasaran warga yang sedang melakukan pesta miras. Hasilnya, polisi berhasil mengamankan sejumlah warga yang kedapatan sedang pesta miras di Jalan Barukang dan Jalan Jampea Makassar. 
Pelaku pesta miras yang diamankan polisi itu antara lainAmir, Sukri, Abd Kadir, Uding, Ramli, dan Abd Rasyid. Dari tangan keenam warga ini, polisi menemukan enam liter miras jenis ballo.
Wakapolres Pelabuhan, Kompol Satria Vibrianto menegaskan operasi dengan sasaran pasangan mesum dan miras ini dilakukan untuk menjaga situasi dan kondisi tetap kondusif saat umat Islam menyambut bulan suci ramadan. Apalagi pesta miras kata dia sangat rawan mengakibatkan perkelahian sehingga bisa menimbulkan gangguan keamanan di tengah masyarakat.
Satria menegaskan, operasi seperti ini akan dilakukan setiap saat selama ramadan, paling tidak dilakukan dua kali sebulan. (hamsah umar)

Polisi Lumpuhkan Residivis Jambret


MAKASSAR--Petugas Polsekta Tamalate melumpuhkan salah seorang residivis jambret serta pelaku pembobolan rumah kosong, yang sering meresahkan warga Makassar. Nasir yang merupakan warga Jalan Mallengkeri II Makassar ini, terpaksa dilumpuhkan polisi saat mencoba melarikan diri dalam penggerebekan di Gowa, Minggu, 30 Juli dini hari.
Polisi awalnya memberikan tembakan peringatan kepada tersangka saat mencoba melarikan diri. Namun buronan tersebut tidak mengindahkannya sehingga polisi memberi hadiah timah panas di kaki kanannya. Tidak hanya itu, dia juga berusaha melawan petugas yang hendak menangkapnya.
"Tersangka yang sudah banyak meresahkan masyarakat ini, kita lumpuhkan karena mencoba melawan dan melarikan diri saat akan ditangkap," ujar Wakapolsekta Tamalate, AKP Salang Palingo.
Menurut Salang, tersangka tersebut sudah tercatat pernah masuk bui karena tindak kejahatan yang sama. Bahkan menurut catatan kepolisian, pelaku yang satu ini juga sudah pernah dua kali dilumpuhkan polisi saat akan ditangkap dalam kasus kriminal sebelumnya. Kendati begitu, pelaku tidak jera dan terus mengulangi perbuatannya.
Beberapa lokasi yang sering menjadi tempat operasi tersangka seperti Jalan Kumala dan Jalan Andi Mappaoddang. Di lokasi tersebut,  mereka diketahui menjambret dan mencuri lima  unit laptop serta empat buah telepon seluler. Polisi bahkan menyebutkan, pengejaran terhadap tersangka yang satu ini sudah dilakukan pihak kepolisian sejak 2010 lalu, namun baru kali ini berhasil ditangkap.
Dari tangan tersangka ini, polisi menyita barang bukti berupa laptop Acer, hasil kejahatannya di salah satu tempat di daerah ini. Saat diinterogasi polisi, tersangka mengaku kalau hasil kejahatannya selama ini digunakan untuk bersenang-senang dan selebihnya digunakan untuk keperluan pribadi. Barang curian seperti laptop ini dijual dengan harga miring antara Rp1 j uta hingga Rp2 juta.
Dalam melakukan aksinya itu, pelaku mengaku beraksi bersama beberapa rekannya yang saat ini masih dalam pengejaran kepolisian. Beberapa nama yang disebut seperti Rikar, Akbar, dan Enal. (hamsah  umar)

Sabtu, 30 Juli 2011

Maksimalkan BBM dengan Blow Off


KEBUTUHAN bahan bakar minyak (BBM) pada kendaraan roda empat, menjadi salah satu item yang membuat pemilik mobil mengeluarkan biaya ekstra. Pasalnya BBM ini menjadi suatu yang mutlak. Agar BBM yang dipakai kendaraan tidak sia-sia, tidak ada salahnya menambah perangkat mesin dengan blow off.
Dengan perangkat ini, konsumsi BBM kendaraan roda empat dijamin maksimal. Pasalnya, perangkat yang satu ini memang bisa membuat BBM dikonsumsi  mesin dengan baik, sehingga tidak ada setetes bahan bakar yang terbuang percuma.
"Penambahan perangkat mesin berupa blow off ini, bahan bakar tidak terbuang percuma. BBM yang keluar percuma, bisa ditarik kembali ke mesin turbo sehingga bisa menjadi bahan pembakaran mesin lagi. Intinya, dengan blow off, tidak ada bahan bakar yang terbuang percuma," kata pemilik mobil Toyota Starlet ini, Muh Adil.
Penggunaan blow off ini juga untuk sebagai pemanfaatan udara yang masuk ke mesin kendaraan, sehingga tekanan berlebih ke mesin tidak berlebihan.  Selain itu, blow off ini juga berfungsi untuk membatasi tekanan yang dihasilkan mesin turbo supaya tidak berlebihan dan merusak mesin. (hamsah umar)

Maksimalkan Fungsi Pengereman


MENGEMUDIKAN kendaraan termasuk roda empat, apalagi dengan kecepatan tinggi dipastikan rentang dengan kecelakaan lalu lintas. Makanya, fungsi pengereman menjadi hal penting apalagi kalau mesin kendaraan memang  memiliki laju yang cukup memadai. Untuk menghindari bahaya yang tidak diinginkan, fungsi rem harus dipastikan terjajamin dan memiliki kinerja maksimal.
Selain untuk alasan keamanan bagi diri sendiri, yang tidak kalah pentingnya juga adalah untuk jaminan keamanan bagi pengguna jalan lainnya. Mobil Toyota Starlet yang memiliki mesin upgrade turbo yang satu ini, adalah salah satu yang patut dicontoh. Komponen pengereman utamanya bagian belakang lebih dimaksimalkan melalui sentuhan khusus.
Kalau tadinya mobil ini memiliki perangkat pengereman teromol, saat ini mobil keluaran 1991 ini sudah menggunakan rem cakram. Dengan perubahan sektor rem belakang ini, fungsi pengereman dijamin lebih pakem atau lebih baik dibanding rem jenis teromol.
"Rem cakram di bagian belakang ini, selain memaksimalkan pengereman, juga mengimbangi mesin mobil itu sendiri. Karena dengan menggunakan  mesin yang sudah diupgrade plus turbo, akan jadi rentan terjadi kecelakaan kalau perangkat pengeremannya tidak maksimal," kata Adil.
Selain untuk memberikan jaminan dalam hal memaksimalkan fungsi pengereman, persoalan tampilan juga menjadi kelebihan dari rem cakram ini. "Intinya lebih baik, dan tentu akan tampil lebih gaya dibanding dengan rem teromol," kata Adil. (hamsah umar)

Dashboard Dilengkapi Indikator Turbo


MEMBERIKAN sentuhan pada mobil modifikasi termasuk yang mengandalkan modifikasi mesin, selalu ingin tampil dengan gaya tersendiri. Kalau selama ini mobil modifikasi yang mengandalkan audio dan interior, menambahkan revolutions per minute (RPM) pada bagian dashboard,  maka untuk mobil modifikasi mesin menambahkan interior pada dashboard berupa indikator turbo.
Melalui indokator turbo ini, tekanan yang ada pada mesin turbo bisa dipantau pada saat mengemudi, sehingga kondisi tekanan suhu mesin kendaraan tetap  terpantau dengan baik. "Penggunaan mesin turbo juga bisa dilihat melalui indikator turbo tersebut," kata Muh Adil.
Pemilik mobil Toyota Starlet yang beralamat di kompleks Hadji Kalla ini, menyebutkan bahwa dashboard mobilnya ini sudah mengadopsi tampilan Starlet GT. 
Bagian lain yang mengadopsi model Starlet GT adalah kap mesin. Dimana pada bagian ini ada lubang udara yang masuk ke mesin yang berfungsi untuk mengurangi panas dalam mesin. Begitu juga pada bagian lampu depan dan belakang yang menggunakan lampu replector.           
Untuk setir, Adil menggunakan Momo Dript begitu juga shiftknop menggunakan Momo. Sedang untuk seatbelt, menggunakan merek Sparco. Untuk alat pengaman pengemudi  ini, Adil memberikan empat buah seatbelt untuk dua tempat duduk, sehingga akan terasa lebih nyaman dan menggunakannya.       
Seatbelt ini terlihat cukup padu dengan jok sporty yang ada pada kendaraan yang satu ini. Apalagi dengan jok ini, kenyamanan duduk saat mengemudi juga sangat terasa apalagi saat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi. (hamsah umar)           

Kamis, 28 Juli 2011

Omset Pedagang Turun 80 Persen


MAKASSAR--Ribuan korban kebakaran Makassar Mall yang terpaksa menjajakan dagangannya di kios darurat, masih sangat merasakan dampak buruk kebakaran yang menghanguskan seluruh kios yang ada. Meski aktivitas mereka saat ini tetap jalan, namun omset mereka jauh menurun dibanding sebelum terjadi kebakaran.
Beberapa pedagang yang ditemui menyebutkan penurunan penjualan antara 70-80 persen. Bahkan  banyak pedagang mengaku dalam sehari terkadang tidak ada barang dagagannya yang terjual.
Menurut mereka, kios darurat yang dibangun sendiri oleh pedagang dengan luas seadanya, menjadi salah satu penyebab sehingga barang dagangan mereka tidak laris. Betapa tidak, pedagang hanya bisa memajang barang mereka dalam jumlah terbatas sehingga konsumen sulit memilih barang sesuai seleranya.
"Jumlah barang yang kita pajang menjadi salah satu  penyebab penjualan minim. Karena pembeli kan biasanya banyak memilih dulu sebelum menentukan pilihan. Makanya dengan kondisi ini, penjualan kita sangat terbatas," kata salah seorang pedagang Makassar Mall, Marzuki Ismail, Kamis, 28 Juli.
Selain itu, mereka juga tidak bisa lagi menawarkan harga kepada pembeli dengan harga tinggi. Padahal, selama ini kadang mereka menawarkan harga kepada calon pembeli hingga 100 persen dari modalnya. "Saat ini, kalau sudah bisa untung Rp10 ribu, kita pasti menjualnya," kata pedagang gorden ini.
Pedagang pakaian lainnya, Irda juga mengakui omset penjualan sejak peristiwa kebakaran lalu turun drastis. Calon pembeli yang datang juga  umumnya menawar barang dengan harga rendah karena dianggap sebagai penjual kaki lima. "Kadang ditawar di bawah modal. Mungkin karena dianggap barang kaki lima," kata Irda.
Meski saat ini  pedagang sudah berjualan, korban kebakaran tetap berharap Pemkot Makassar segera membangunkan kios penampuangan, sehingga pedagang bisa tertata dengan baik. "Kalau seperti ini terkesan tidak adil, karena luas kios berbeda-beda, sehingga tidak ada keseragaman," kata Irda.
Sementara itu, proses pemeriksaan atau penelitian kondisi fisik Makassar Mall pascakebakaran, yang dilakukan oleh tim ahli dari Fakultas Teknik Sipil Unhas Makassar, bakal mengalami hambatan yang cukup berarti. Pasalnya, dua mesin yang digunakan untuk melakukan penelitian tersebut yakni Core Drill atau mesin coring rusak.    
Rusaknya mesin coring ini membuat pengambilan data pada pengujian coring untuk sementara tidak bisa dilakukan. Apalagi sejauh ini, proses perbaikan mesin tersebut belum dilakukan karena pihak Unhas masih mencari teknisinya. "Sudah dua mesin coring kita bawa ke Makassar Mall, tapi semuanya rusak. Jadi pemeriksaan coring belum bisa kita lakukan," ujar salah seorang tim peneliti Ungas, Abdul Rahman. (hamsah fajar)

Pelaku Penembakan Diduga Intel TNI


MAKASSAR--Kasus penembakan terhadap warga sipil yakni Erwilis dan Nasir, di Jalan Toddopuli Raya Timur Makassar Senin lalu semakin menuai titik terang. Pihak Kodam VII Wirabuana yang turun tangan melakukan investigasi, juga menyebutkan bahwa pelaku penembakan mengarah kepada anggota TNI.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VII Wirabuana Makassar, Letkol Inv Sulaiman Agusto yang dikonfirmasi Kamis, 28 Juli menjelaskan bahwa, Detasemen Polisi Militer (Denpom) Kodam VII Wirabuana telah melakukan pemeriksaan terhadap anggota TNI yang dicurigai melakukan penembakan terhadap warga sipil tersebut. 
Dari hasil investigasi sementara yang dilakukan pihak Denpom Kodam VII Wirabuana, kuat dugaan oknum TNI yang diduga terlibat tersebut dari unit intelijen. Namun kepastian mengenai keterlibatannya masih dalam penyelidikan pihak Denpom.  "Proses penyelidikan dan pemeriksaan masih berlangsung, tapi ada dugaan dia dari unit intelijen," kata Sulaiman.
Mengenai kesatuan oknum TNI yang diduga melakukan penembakan, Sulaiman menegaskan pihaknya juga belum bisa memastikan kendati ada dugaan dari unit intelijen. 
Ditanya soal informasi adanya oknum TNI yang telah diamankan oleh Denpom dan saat ini diamankan di Jalan Monginsidi, Sulaiman menampik hal itu. Menurutnya, sejauh ini belum ada oknum TNI yang ditangkap karena kasus penembakan tersebut. "Kalau pemeriksaan, pastilah kita memeriksa pihak yang dicurigai, tapi belum ada kepastian yang diperiksa ini terlibat," tambah Sulaiman.
Sementara itu,  informasi yang diperoleh menyebutkan pihak  Denpom Kodam VII Wirabuana masih terus melakukan koordinasi dengan Polsekta Panakkukang. Bahkan kemarin sekira pukul 10.00, dua anggota dari Denpom datang di Polsekta Panakkukang.    
Sementara itu, belasan mahasisswa dari Kerukunan Mahasiswa Pinrang (KMP) UNM Makassar, mendatangi kantor Polsekta Panakkukang untuk mendesak kasus penembakan warga sipil di wilayah itu dituntaskan. "Kami ingin kasus penembakan sipil ini dituntaskan sehingga tidak menimbulkan polemik," kata salah seorang mahasiswa, Aris Ahmad. (hamsah umar)
      

Dirjen HKI Sita Generator Merek Palsu


MAKASSAR--Sejumlah pegawai Direktorat Jenderal (Dirjen) Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, didampingi penyidik reskrim khusus Polda Sulsel melakukan penyitaan sedikitnya lima unit mesin generator, karena diduga terkait pemalsuan merek.
Kelima generator yang diduga bermerek palsu ini disita pegawai Dirjen HKI di Toko Sempurna Motor, Jalan Sultan Alauddin Makassar, Kamis, 28 Juli. Penyitaan mesin generator ini dilakukan Dirjen HKI setelah mendapat pengaduan dari pemilik merek yang diduga dipalsukan, Honda. "Pengaduan kami terima langsung dari Honda Jepang," kata Direktur Penyidikan Dirjen HKI Depkum HAM, Fathlurachman.
Menurut dia, mesin yang diproduksi Evolux tersebut mendompleng merek Honda, dimana beberapa stiker merek Honda ditempelkan pada mesin tersebut. Sehingga mesin tersebut seakan-akan diproduksi oleh Honda. Padahal, pihak Honda merasa tidak pernah memproduksi generator bertipe seperti yang dijual tersebut.
Selain beredar di Makassar,  Fathlurachman menambahkan bahwa daerah lain yang ditemukan terjadi dugaan pemalsuan mereka yakni di Surabaya, Kupang, dan Jawa Tengah. Dugaan pemalsuan merek ini tidak hanya pada mesin generator, tapi juga diduga sparepart milik Honda.
Merek milik Honda yang diduga dipalsukan pada mesin generator yang disita Dirjen HKI itu seperti filter mesin, kode nomor mesin, dan semacamnya. "Kasus dugaan pemalsuan merek ini akan kita selidiki. Kalau memang terbukti ada pemalsuan, kita akan menetapkan tersangka," kata  Fathlurachman.
Dia menegaskan, pelaku pemalsuan merek itu diduga melanggar Pasal 90, Pasal 91, dan Pasal 94 Undang-undang No.19 Tahun 2011 tentang Merek.
Menurut pengakuan pemilik toko Sempurna Motor kepada pegawai Dirjen HKI yang melakukan penyitaan generator menyebutkan, pihaknya hanya sekadar menjual barang yang dipasok dari Surabaya. Makanya, dia mengaku tidak tahu menahu kalau terjadi pemalsuan merek terhadap generator yang dijual tersebut. Apalagi sudah ada beberapa generator yang telah dijual kepada masyarakat. (hamsah umar)   

Rabu, 27 Juli 2011

Pelaku Penembakan Berdomisili di Kompleks TNI


MAKASSAR--Keberadaan pelaku penembakan warga sipil di Jalan Toddopuli Raya Timur Makassar, yakni Erwilis dan Nasir mulai menuai titik terang. Hasil pelacakan terhadap nomor kendaraan yang digunakan pelaku DD 3470 JS, diketahui bahwa pemilik kendaraan tersebut berdomisili di salah satu kompleks TNI di wilayah Tamalanrea.
Nama pemilik motor yang tercantum dalam identitas kendaraan tersebut diketahui bernama Dewi. Alamat dan identitas pemilik motor DD 3470 JS diperoleh polisi setelah melakukan pengecekan di kantor Samsat Makassar. Kendati begitu, hingga saat ini belum ada kejelasan apakah pelaku penembakan adalah oknum TNI atau sekadar keluarga atau teman dari kalangan keluarga TNI.
Meski belum ada kepastian adanya oknum TNI yang terlibat, informasi yang diperoleh menyebutkan  bahwa Detasemen Polisi Militer (Denpom) Makassar, juga sudah mulai bergerak. Apalagi pihak kepolisian sudah melakukan koordinasi resmi dengan pihak Denpom. Bahkan beredar isu kalau pelaku penembakan tersebut adalah oknum TNI.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha tidak menampik kalau kendaraan yang dipakai pelaku melakukan aksi penembakan, dengan DD 3470 JS atas nama pemilik Dewi, diketahui berdomisili di kompleks perumahan TNI. 
"Belum bisa kita mengambil kesimpulan apakah pelaku dari aparat TNI. Memang hasil pengecekan kita motor itu milik warga bernama Dewi yang tinggal di kompleks TNI," kata Himawan.
Untuk memastikan siapa yang memakai motor tersebut pada saat kejadian, polisi berencana akan memanggil dan memeriksa pemilik motor tersebut. Kalau ternyata motor tersebut adalah milik anggota TNI, polisi akan menyerahkan kasus penembakan itu kepada pihak Denpom.
Dalam kasus ini, saksi-saksi yang telah diperiksa antara lain saksi korban, Erwilis dan Nasir. Saksi lain yang ada di lokasi kejadiaan pada saat penembakan masing-masing Herman, dan Risky Prabowo.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VII Wirabuana, Letkol Inv Sulaiman Agusto dihubungi telepon selulernya tidak diangkat kendati bernada aktif. Begitu juga pesan singkat yang dikirimkan tidak mendapat tanggapan. (hamsah umar)  

Anak 14 Tahun Terlibat Jambret


MAKASSAR--Warga kompleks perumahan CV Dewi, Bahar yang masih berusia 14 tahun, serta rekannya Appy, 18, warga Jalan Abdullah dg Sirua terpaksa diamankan jajaran Polsekta Panakkukang Rabu, 28 Juli setelah terlibat aksi jambret.
Pelaku tersebut menjambret tas milik warga Jalan Barawaja, Nina di Jalan AP Pettarani Makassar. Dalam aksinya itu, pelaku berhasil membawa kabur uang sebesar Rp500 ribu dan satu unit handphone. Setelah berhasil melakukan aksinya itu, kedua pelaku langsung berusaha menjual telepon yang telah dijambret dari korban.
Pelaku yang berprofesi sebagai tukang cuci motor di Jalan Abdullah dg Sirua itu, bermaksud menjual telepon curian tersebut kepada warga yang dikenalnya, Kaswadi. Sial bagi pelaku, warga yang ditawari untuk membeli telepon tersebut rupanya mengenal telepon curian tersebut dari salah seorang karyawannya pada salah satu stand di Mall Panakkukang.
Warga yang ditawari membeli telepon tersebut makin curiga, apalagi mendapat informasi dari korban kalau tas dan telepon miliknya baru saja dijambret di Pettarani. Handphone hasil jambret tersebut bermaksud dijual pelaku seharga Rp100 ribu.
Karena curiga dengan telepon seluler tersebut hasil kejahatan, Kaswadi kemudian menghubungi petugas Polrekta Panakkukang. Beberapa saat kemudian, sejumlah  polisi langsung menjemput tersangka termasuk  menyita barang bukti serta mengamankan sepeda motor yang diduga digunakan pelaku menjalankan aksinya.
Kanit Reskrim Polsekta Panakkukang, Iptu Dhimas Prasetyo tersebut dijerat dengan Pasal 362 KUHP, dengan ancaman hukuman hingga lima tahun. Kedua pelaku jambret tersebut saat ini mendekam di sel tahanan.
Sebelumnya, pihak Polsekta Panakkukang telah mengamankan sedikitnya tujuh pelaku jambret yang sering beraksi di daerah ini. Para pelaku jambret tersebut merupakan komplotan pelaku kejaharan yang sudah sangat meresahkan masyarakat di daerah ini. (hamsah umar)   

Mesin Coring Tim Ahli Unhas Rusak


MAKASSAR--Proses pemeriksaan atau penelitian kondisi fisik Makassar Mall pascakebakaran, yang dilakukan oleh tim ahli dari Fakultas Teknik Sipil Unhas Makassar, bakal mengalami hambatan yang cukup berarti. Pasalnya, dua mesin yang digunakan untuk melakukan penelitian tersebut yakni Core Drill atau mesin coring rusak.    
Rusaknya mesin coring ini membuat pengambilan data pada pengujian coring untuk sementara tidak bisa dilakukan. Apalagi sejauh ini, proses perbaikan mesin tersebut belum dilakukan karena pihak Unhas masih mencari teknisinya. "Sudah dua mesin coring kita bawa ke Makassar Mall, tapi semuanya rusak. Jadi pemeriksaan coring belum bisa kita lakukan," ujar salah seorang tim peneliti Ungas, Abdul Rahman, Rabu, 27 Juli.
Proses penelitian untuk memastikan apakah bangunan ini masih berpeluang untuk dimanfaatkan kembali atau harus dibangun ulang, dipastikan masih membutuhkan waktu lama karena pengaruh kerusakan alat yang dibutuhkan tim ahli Unhas. Pasalnya, pemeriksaan coring merupakan salah satu bagian yang dibutuhkan untuk menganalisa data yang telah diperoleh.   
Untuk pengambilan data diluar coring, Rahman menyebutkan tim dipastikan sudah bisa merampungkan hari ini. Tinggal melakukan pengolahan dan analisa data yang telah diperoleh selama beberapa pekan terakhir. 
Ditanya kapan hasil penelitian tersebut bisa dikeluarkan tim ahli Unhas, Rahman mengaku belum bisa memastikannya, namun dia berharap hasil penelitian tersebut sudah ada sebelum Indulfitri nanti. "Tapi bisa juga setelah lebaran, apalagi saat ini peralatan kita rusak," tambah Rahman.
Subhan menambahkan, tim peneliti yang telah melakukan pengambilan data di lokasi, sejauh ini belum mengetahui seperti apa hasil pengolahan data yang dilakukan tim ahli. "Kami hanya mengambil datanya, sementara yang mengolah data itu adalah tim ahli," kata Subhan. (hamsah umar)
      

Sopir Angkot Dikeroyok Siswa SMA


MAKASSAR--Sopir angkutan kota jurusan kampus Unhas-Pettarani, Irsan dan kerneknya, Ardi dikeroyok sekelompok pemuda di Jalan Abdullah dg Sirua, tepatnya di sekitar SD Tamamaung Makassar. Pelaku pengeroyokan itu diduga siswa SMA karena sejumlah orang yang terlibat pengeroyokan tersebut masih menggunakan seragam sekolah.
Akibat aksi pengeroyokan yang dilakukan sekelompok pemuda dan siswa SMA itu, korban mengalami luka pada kepala serta memar ditubuhnya. Apalagi sopir angkutan yang dikeroyok tersebut juga masih berusia 20 dan 16 tahun. Kasus pengeroyokan ini terjadi pada Selasa sore lalu.
Peristiwa pengeroyokan yang sebagian melibatkan siswa SMA itu berawal ketika mobil angkutan kampus Unhas-Pettarani  itu , melintas di Jalan Abdullah dg Sirua. Tiba-tiba, belasan pemuda yang yang nongkrong di lokasi kejadian melakukan pengadangan terhadap sopir angkutan tersebut. Kedua korban tidak menghindar apalagi pelaku mencapai belasan orang.
Begitu berhasil menghentikan mobil korban, pelaku langsung memukuli sopir dan kernek mobil angkutan tersebut tanpa alasan yang jelas.
Usai melakukan pengeroyokan terhadap korban, pelaku yang sebagian menggunakan seragam SMA itu, mempreteli korban dengan cara mengambil uang, dompet serta jam tangan milik korban. Sedikitnya Rp100 ribu uang milik korban yang disimpan di atas dashboard diambil para pelaku. Setelah melampiaskan aksinya, para pelaku pengeroyokan yang juga merampok korbannya itu kemudian meninggalkan tempat.  
Kanit Reskrim Polsekta Panakkukang, Iptu Dhimas Prasetyo membenarkan kasus pengeroyokan tersebut. Kedua korban telah melaporkan masalah itu ke Polsekta Panakkukang. "Kasus itu sementara dalam penyelidikan. Para pelaku tentu akan kita proses dan tindak tegas sesuai aturan yang ada," kata Dhimas. ( hamsah umar)  

Alex-Baso Positif Konsumsi Sabu-sabu


MAKASSAR--Oknum anggota Bagian BIN Polrestabes Makassar, Aipda Alex Petrus P serta pegawai negeri sipil (PNS) Pemkab Jeneponto, Baso yang tertangkap karena mengonsumsi sabu-sabu akhirnya dinyatakan positif. Hasil pemeriksaan urine dan barang bukti menyebutkan bahwa urine mereka positif mengandung zat methanphetamine.
"Pemeriksaan laboratorium forensik sudah dimintakan. Bahkan secara lisan sudah ada penyampaikan kalau hasilnya positif. Namun hasil secara resmi belum kita terima dari labfor," ujar Kasat Narkoba Polrestabes Makassar, AKBP Hasbi Hasan, Rabu, 27 Juli.
Makanya, penetapan tersangka dan penahanan secara resmi telah dilakukan pihak penyidik. Kedua tersangka yang merupakan abdi negara itu saat ini masih mendekam di sel narkoba Polrestabes Makassar.
Sebagaimana dilansir sebelumnya, kedua tersangka yang merupakan anggota polisi dan PNS itu, ditangkap di Jalan Daeng Tata I Makassar dalam waktu yang hampir bersamaan. Dari tangan kedua tersangka ini, polisi  berhasil mengamankan sedikitnya 9 gram sabu-sabu. Sebanyak 3 gram diperoleh dari tangan Baso sementara 6 gram dari Alex.
Berdasar hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi, barang terlarang tersebut seluruhnya milik Alex. Sebanyak 3 gram yang telah dijual kepada Baso rencananya akan diedarkan di Jeneponto, setelah dipisahkan dengan belasan paket kecil.
Terkait status keanggotaan Alex di Polrestabes Makassar, Kasubid Provost Polrestabes Makassar, AKP Djoko MW menjelaskan bahwa pada dasarnya oknum polisi tersebut masih dianggap sebagai polisi aktif, karena hingga saat ini skep pemecatan dia dengan hormat atau pensiun dini dari kepolisian belum turun.
"Dia ini kan sudah pernah disidang disiplin di kepolisian karena pelanggaran. Dia dinyatakan dipecat dengan hormat (PDH), tapi belum ada skep resminya," kata Djoko.
Kasus yang pernah menjerat Alex ini masih terkait sabu-sabu pada 2005 lalu. Saat itu, Alex ditugaskan untuk menjaga tahanan narkoba. Ternyata kesempatan tersebut digunakan oknum tersebut untuk mengonsumsi sabu-sabu bersama tahanan yang sedang dijaganya. (hamsah umar)           

Satu Orang Ditetapkan Tersangka


MAKASSAR--Satu  dari tiga saksi yang diamankan Polsekta Bontoala, dalam kasus pembunuhan terhadap warga Jalan Kandea Makassar, Mudassir di depan Kafe Blitz Senin lalu akhirnya ditetapkan tersangka oleh polisi. 
Saksi yang akhirnya ditetapkan tersangka itu yakni Asrul. Dia dianggap kuat melakukan penikaman terhadap korban hingga tewas, saat terjadi perkelahian kelompok usai korban dan pelaku menikmati hiburan malam di Kafe Blitz, serta menunggak minuman keras. Pengaruh miras yang dikonsumsi inilah yang menyebabkan terjadi perkelahian hingga tersangka melakukan penikaman.
"Setelah melalui proses pemeriksaan dan penyidikan yang kita lakukan, polisi sudah menetapkan satu orang sebagai tersangka yakni Asrul," kata Kapolsekta Bontoala, Kompol Abdul Rahman S, Rabu, 27 Juli.
Sebelumnya, polisi mengamankan tiga warga masing-masing Asrul, Ibrahim, dan Mursalim. Mereka dimintai  keterangan sebagai saksi beberapa saat setelah kejadian, namun polisi sejauh ini sudah menjadikan Asrul sebagai tersangka. 
Untuk penanganan lebih lanjut kasus pembunuhan yang merengguk nyawa Mudassir ini, Rahman menyebutkan bahwa perkara tersebut saat ini ditangani oleh penyidik Polrestabes Makassar. Bahkan tersangka yang telah ditetapkan tersangka itu ditahan di sel Polrestabes Makassar.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, korban maupun tersangka sama-sama minum miras di Kafe Blitz hingga dini hari. Saat tempat hiburan itu tutup, mereka bersamaan keluar dari kafe, namun diluar mereka terlibat perkelahian kelompok. Korban tewas  mengalami sejumlah luka tikaman pada dada.        (hamsah umar)                  

Selasa, 26 Juli 2011

Pelaku Penembakan Gunakan Airsoft Gun


MAKASSAR--Penyidik Polrestabes Makassar akhirnya mengindentifikasi jenis senjata, yang digunakan pelaku melakukan penembakan terhadap Erwilis dan M Nasir di Jalan Toddopuli Raya Timur Makassar Senin malam. Dari hasil penyelidikan yang dilakukan polisi, polisi menyimpulkan bahwa jenis senjata yang digunakan pelaku adalah Airsoft Gun.
"Pelaku yang menggunakan sepeda motor Mio ini menggunakan senjata Airsoft Gun, dengan jenis peluru tabur. Senjata jenis ini biasanya digunakan untuk kegiatan olahraga menembak," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha, Selasa, 26 Juli.
Jenis senjata ini tambah Himawan, bisa dimiliki oleh masyarakat umum karena kepemilikannya tidak perlu memiliki izin. Senjata itu juga bisa diperoleh dengan mudah karena banyak dijual bebas di tengah masyarakat. Kendati senjata ini tidak berbahaya, namun  bisa mengakibatkan luka dan kebutaan jika mengenai mata. "Juga bisa mematikan kalau jenis peluru yang digunakan terbuat dari besi," kata Himawan.
Sejauh ini, polisi kata dia sudah mulai mengidentifikasi motor yang digunakan pelaku menjalankan aksinya. Berdasar nomor polisi pada nomor pelat motor yang digunakan pelaku, sudah dicek melalui pihak terkait. Motor yang digunakan pelaku menjalankan aksinya itu dikeluarga dengan nama perempuan. "Sementara kita melakukan pengawasan. Kalau pelaku tidak didapatkan dalam waktu dekat,  pemilik motor yang dipakai pelaku akan kita mintai keterangan," tambah Himawan.
Dalam proses penyelidikan itu, pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi utamanya dari pihak korban, maupun PK5 yang ada di sekitar lokasi kejadian. "Pemeriksaan saksi-saksi sudah dilakukan, termasuk menunggu keterangan saksi korban yang masih di rumah sakit," kata Kapolsekta Panakkukang, Kompol Muh Nur Akbar.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Erwilis dan Nasir ditembak orang tidak dikenal di dekat eks kantor KPU Makassar pada Senin malam. Penembakan itu berawal dari kesalahpahaman korban dan tersangka. Korban saat itu nyaris ditabrak pelaku saat menyeberang jalan. Dari situlah pelaku naik pitam hingga menembak korban yang nyaris ditabraknya. (hamsah umar)

Tujuh Tersangka Jambret Ditangkap


MAKASSAR--Setelah jajaran Polsekta Ujung Pandang meringkus empat tersangka jambret, giliran Polsekta Panakkukang yang menangkap tujuh pelaku jambret yang sering beraksi di kota ini. Ketujuh tersangka jambret yang sudah lama diincar polisi itu ditangkap di beberapa tempat berbeda.
Proses penangkapan terhadap tujuh pelaku jambret itu cukup menyita waktu pihak kepolisian. Betapa tidak, penangkapan mulai dilakukan Senin sore hingga Selasa, 26 Juli dini hari kemarin. Ketujuh tersangka tersebut masing-masing Syamsul Bachri, Ahmad Rizal, Jaya, Arief Widodo, Erwin, Haerul, dan Delon. Penangkapan tersebut dilakukan di Borong Raya, dan Jalan Sungai Saddang.
Kapolsekta Panakkukang, Kompol Muh Nur Akbar yang dikonfirmasi menjelaskan bahwa ketujuh pelaku ini telah beraksi setidaknya hingga 30 kasus yang berbeda. Sasaran yang dituju adalah benda berharga seperti tas, handphone, laptop, perhiasan, dan benda berharga lainnya. Umumnya, aksi jambret ini dilakukan pelaku di pinggir jalan atau pada saat  mengendarai sepeda motor.
Selain berhasil mengamankan tujuh pelaku jambret, polisi  juga mengamankan satu unit sepeda motor Kawasaki Ninja DD 23 69 BQ. Motor tersebut diduga kuat sering digunakan pelaku menjalankan aksinya
Proses penangkapan terhadap tersangka itu berawal saat polisi mendapat laporan dari warga mengenai aksi jambret dari warga. Dari sejumlah aksi yang dilakukan itu, salah seorang korbannya yang tercatat sebagai istri anggota TNI AU, bahkan telah mendatangi Polsekta Panakkukang dan mengecek wajah pelaku. "Setelah melihat pelaku yang kita tangkap, korban mengaku masih mengenal wajah pelaku yang menjambretnya," kata Akbar.
Selain berhasil menangkap tujuh tersangka jambret, Polsekta Panakkukang juga berhasil menangkap pelaku curanmor. Dia diketahui bernama M Aulia Rahman. Ironisnya, pelaku curanmor tersebut diketahui sebagai salah satu santri pada salah satu pesantren di Takalar. 
Dari tangan pelaku curonmor ini, polisi berhasil mengamankan satu unit sepeda motor Mio yang telah dicuri pelaku. Saat ini, ketujuh pelaku jambret dan satu pelaku curanmor masih diinterogasi polisi untuk mengungkap jaringan lain yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. (hamsah umar)  
  

Karyawan Pengelola Makassar Mall Resah


MAKASSAR--Sedikitnya 69 karyawan PT Anugrah Bahana Citra yang mengelola Makassar Mall mulai dihantui keresahan. Pasalnya, pascakebakaran yang menghanguskan pusat perbelanjaan itu, nasib mereka mulai tidak jelas. Bahkan, mulai berkembang informasi di tengah karyawan kalau gaji mereka dari perusahaan selama ini bakal disetop mulai Juli ini.
Dengan kata lain, pihak perusahaan yang mengelola Makassar Mall akan mengistirahatkan seluruh karyawannya, dimana dengan sendirinya gaji yang  bisa diterima setiap bulan juga tidak berjalan. "Nasib kami tidak ada kejelasan, karena  kami berencana diistirahatkan dan gaji tidak berjalan," ujar Ketua Serikat Pekerja Pengelola Makassar Mall (SPPMM), Robertus Banggur, Selasa, 26 Juli.
Dia mengaku, sejauh ini karyawan dan  pihak perusahaan sudah melakukan pertemuan hingga tiga kali untuk membahas masa depan karyawan pengelola Makassar Mall. PT Anugrah yang menjadi pengelola siap mengaktifkan kembali karyawannya ketiga Makassar Mall sudah beroperasi kembali seperti biasa.
Robertus dan beberapa karyawan pengelola Makassar Mall yang ditemui menyatakan lebih memilih status mereka diperjelas atau diberhentikan, dengan catatan pesagon puluhan karyawan tersebut dibayarkan. "Kami lebih memilih di PHK kemudian pesangon dibayar dari pada nasib kami digantung, tanpa ada kepastian kapan kami aktif kembali," tambahnya.
Kemarin, belasan karyawan yang mendengar akan ada anggota DPRD Makassar melakukan peninjauan Makassar Mall ramai-ramai berkumpul, sambil menyiapkan sejumlah pamplet yang berisi tuntutan mereka. "Tolong perhatikan nasib kami dan masa depan istri dan anak-anak kami," bunyi salah satu pamplet tersebut.
Karyawan pengelola Makassar Mall berharap pemerintah dan DPRD Makassar, bisa menyikapi keresahan yang dialami para karyawan pengelola Makassar Mall, paling tidak menfasilitasi karyawan dengan perusahaan untuk menyelesaikan persoalan masa depan karyawan.
Sejak Makassar Mall terbakar akhir Juni lalu, karyawan sejauh ini memang sudah tidak menentu lagi aktivitasnya, padahal mereka mengaku sudah mengabdi puluhan tahun. "Kami selaku karyawan  inginkan pesangon dibayar, sehingga status kami tidak perlu lagi digantung," jelas Robertus. (hamsah umar)
            

Tamrin-Amsar Diserahkan ke Polres Bulukumba


MAKASSAR--Dua anggota Polres Bulukumba yang bertugas sebagai staf bendahara, Brigadir Polisi Tamrin Dg Situju dan Brigadir Polisi Amsar Abadi (bukan Amril dan Eka) akhirnya diserahkan oleh Propam Polrestabes Makassar ke Provost Polres Bulukumba untuk diproses lebih lanjut.
"Penanganan lebih lanjut kedua anggota Polres Bulukumba yang bertugas sebagai staf bendahara ini sudah kita serahkan ke Polres Bulukumba. Jadi proses terhadap kedua anggota ini dilakukan di sana," Kepala Sub Bidang Provost Polrestabes Makassar, AKP Djoko MW, Selasa, 26 Juli.
Djoko menyebutkan, proses pemeriksaan terhadap kedua anggota Polres Bulukumba yang melakukan keonaran di tempat hiburam malam (THM), yakni di rumah bernyanyi keluarga Happy Pappy telah dilakukan pihak Polrestabes sebelum diserahkan ke Polres Bulukumba. "Interogasi sementara sudah kita lakukan, selanjutnya diserahkan ke Bulukumba karena anggota itu tugas di sana," tambah Djoko.
Dia menegaskan, ulah dua anggota Polres Bulukumba yang mengamuk di THM setelah menenggak minuman keras itu, merupakan salah satu pelanggaran kode etik kepolisian. Apalagi menurut dia, polisi tidak dibenarkan masuk THM apalagi sampai minum minuman keras. "Kedua anggota itu tentu akan diproses sesuai aturan yang ada," tambahnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dua oknum anggota Polres Bulukumba itu mengamuk dan memecahkan kaca jendela Happy Pappy. Saat berusaha ditegur oleh pengelola THM, oknum polisi tersebut bahkan memperlihatkan senjata api yang diselipkan di pinggangnya saat masuk ke rumah bernyanyi tersebut.
Saat mengamuk di THM tersebut, kedua anggota polisi itu membawa seorang temannya bernama Hengky. Kedua anggota polisi itu awalnya diamankan oleh anggota Polsekta Panakkukang kemudian diserahkan ke Polrestabes Makassar. Dari Polrestabes, pelaku selanjutnya diserahkan ke Polres Bulukumba. (hamsah umar)          
           

Senin, 25 Juli 2011

Guru SMK Antang Ditembak



MAKASSAR--Kasus penembakan menggunakan senjata api kembali terjadi, Senin, 25 Juli sekira pukul 22.00, di Jalan Toddopuli Raya Timur Makassar. Korbannya adalah seorang guru SMK Antang, serta pedagang kaki lima (PK5) yang berjualan di lokasi kejadian.
Warga yang menjadi korban penembakan orang tidak dikenal yakni, Erwilis dan Nasir. Keduanya adalah warga Jalan Batua Raya serja Jalan Cullang, Mariso. Erwilis menderita luka tembak pada kaki kanan, sementara Nasir mengalami luka pada tangan kirinya. Kasus penembakan oknum tidak bertanggung jawab di lokasi padat lalu lintas serta PK5 itu, sempat memacetkan arus lalu lintas di lokasi kejadian, tepatnya di dekat eks kantor KPU Makassar.
Usai melakukan penembakan, pelaku yang menggunakan sepeda motor dan berboncengan itu  langsung melarikan diri. Menurut saksi mata, pelaku memiliki ciri-ciri dengan postur tubuh besar.
Kedua korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Erwilis ke RS Ibnu Sina sementara Nasir dibawa ke RS Faizal Makassar. Untungnya, kedua korban  penembakan ini tidak sampai mengalami luka yang parah. Bahkan, Erwilis yang menjadi sasaran utama penembakan itu sudah diizinkan pulang setelah mendapat perawatan di UGD RS Ibnu Sina.
Ditemui di RS Ibnu Sina, Erwilis menjelaskan  bahwa penembakan terhadap dirinya itu bermula saat dia dan istrinya, Ros serta anaknya yang berusia 7 tahun, Tegar baru saja pulang dari Hotel Clarion menghadiri sebuah acara. Tepat berada di samping eks kantor KPU Makassar, korban mampir membeli martabak.
Usai memesang martabak, sambil  menunggu pesanannya, korban bergeser untuk membeli pulsa yang ada di seberang jalan. Sesaat setelah membeli pulsa dan menyeberang kembali ke tempat  penjualan martabak, pelaku yang menggunakan sepeda motor nyaris menabraknya. "Saya langsung bilang Bapak hampir menabrak saya," kata Erwilis.
Pernyataan korban itu rupanya ditanggapi negatif oleh kedua pelaku. Dia langsung membentak korban hingga turun dari motornya kemudian menendangnya. Karena melihat pelaku membawa pistol, korban terus mundur sambil minta maaf kalau pernyataannya menyinggungnya. 
"Saya terus mundur saat mencoba menendang saya hingga terjatuh. Saat itulah dia melakukan penembakan," kata Erwilis.
Belum diketahui pasti berapa kali pelaku melakukan penembakan. Ada yang menyebut satu kali namun ada juga yang mendengar hingga tiga kali tembakan. Dalam kasus ini, satu korban lainnya diketahui seorang perempuan, namun informasi yang diperoleh korban yang juga terkena peluru itu tidak sampai luka kendati baju yang dipakainya robek.
Kapolsekta Panakkukang, Kompol Muh Nur Akbar membenarkan kejadian tersebut, namun pihaknya belum memastikan siapa pelaku dibalik penembakan tersebut. "Kita masih melakukan penyelidikan, sementara meminta keterangan korban," kata Akbar. (hamsah umar)          

Jinakkan Malapetaka Jadi Kemenangan




MAKASSAR--Pementasan kesenian berjudul Cincong-cincong dalam Gerimis, di Gedung Kesenian Societiet de Harmonie Makassar mampu membawa puluhan penonton larut dalam lakon yang diperankan. Pentas seni ini digelar malam tadi.
Pentas seni ini yang merupakan saduran dari cerpen karya Rahman Arge ini diperankan enam seniman. Mereka adalah Rudi Farook (Palingge), Dede (adik ipar), Irwanto Danumulyo (Borra), Rukma (adik kandung), serta Soeprapto Budisantoso (Dumba). 
Karya seni ini bercerita tentang kondisi kehidupan masyarakat di bukit Bangkengbulu, yang mana kondisi sosial, ekonomi, politik, hingga persoalan keadilan masih menjadi hal yang sulit dirasakan. Bahkan dalam cerita, disebutkan kalau di desa tersebut terjadi pertumpahan darah akibat ulah salah seorang pemuda yang membawa lari anak gadis di desa tersebut.
Sampai akhirnya, peristiwa tersebut hanya menyisakan satu orang yakni putri Tulang yang selama dalam pertumpahan darah itu. Pentas seni itu juga berkisah tentang bagaimana penegakan hukum di daerah itu masih menjadi hal yang langka, hingga yang benar pun kadang disalahkan.       Kondisi sosial yang tidak menentu itu membuat Palingge merasa kebahagiannya telah dirampas oleh penguasa, hingga akhirnya terjerumus pada kebiasaan buruk untuk selalu menikmati minuman keras dan mabuk. Dalam cerita bahkan Palingge menginginkan di desa tersebut  kembali terjadi pertumpahan darah, sebagai tindakan balas dendam atas penderitaan yang selama ini dirasakan.
Di tengah  niat untuk melakukan pertumpahan darah itu, Palingge bertemu dengan sepasang suami istri yang sedang menanti kelahiran anaknya. Melihat penderitaan perempuan yang hendak melahirkan itu, Palingge yang tadinya diselimuti dendam berubah menjadi manusia yang berbudi dengan mencarikan dukung anak untuk membantu proses persalinan wanita yang sedang kesakitan. 
Begitu mendapatkan dukung, badik yang tadinya disiapkan untuk melakukan pembunuhan diberikan kepada Dumba. "Palingge, kamu telah berhasil menjadikan malapetaka menjadi kemenangan," kata Dumba mengakhiri cerita pementasan seni tersebut.
Pentas seni ini dihadiri beberapa tokoh kesenian Sulsel,  antara lain pencipta cerpen langkah-langkah dalam gerimis, budayawan Sulsel, Ishak Ngeljaratan, serta tokoh seniman lainnya. "Pentas seni ini adalah salah satu penyambung silaturahmi," ujar Rahman saat membuka pementasan seni tersebut. (hamsah umar)

Polisi dan PNS Ditangkap Sabu-sabu


MAKASSAR--Unit Narkoba Polrestabes Makassar kembali membongkar peredaran narkoba jenis sabu-sabu di daerah ini. Kali ini, polisi berhasil menangkap oknum anggota Bagian BIN Polrestabes Makassar, Aipda Alex P serta rekan bisnisnya, Karaeng Baso. Penikmat sabu-sabu yang satu ini tercatat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) Pemkab Jeneponto.
Dari tangan kedua oknum aparat negara itu, polisi berhasil mengamankan belasan paket sabu-sabu dengan berat sekitar 9 gram lebih. Kedua oknum abdi negara itu ditangkap polisi di Jalan Daeng Tata I  Makassar dini hari kemarin. 
Kasat Narkoba Polrestabes Makassar, AKBP Hasbi Hasan menjelaskan bahwa, pihaknya  pertama kali  menangkap PNS asal Jeneponto di rumahnya. Dari proses penangkapan tersebut, Baso menyebut kalau barang terlarang itu diperoleh dari salah seorang anggota polisi di daerah ini. "Dari tangan Baso ini, kita menemukan paket sabu-sabu sebanyak 3 gram, yang telah dibuat paket kecil hingga 16 paket," kata Hasbi.
Atas pengakuan Baso yang menyebutkan menperoleh barang terlarang dari oknum polisi, Hasbi kemudian melakukan pengejaran terhadap oknum dimaksud. Ternyata, Alex juga masih berada di sekitar Jalan Daeng Tata sehingga polisi cepat menangkapnya. Sebelum ditangkap, keduanya diduga baru saja melakukan transaksi jual beli sabu-sabu.
Setelah berhasil menangkap Alex, polisi  menemukan paket sabu-sabu seberat 6 gram. Sehingga total sabu-sabu yang diamankan polisi dari dua oknum tersebut mencapai 9 gram. Kedua oknum tersebut saat ini masih  menjalani pemeriksaan di penyidik Narkoba Polrestabes Makassar.
Hasbi menambahkan bahwa, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan penyidik terhadap Baso, polisi menemukan keterangan bahwa sabu-sabu yang dibeli dari oknum polisi itu akan diedarkan di Jeneponto. Makanya, begitu selesai dibeli, sabu-sabu seberat 3 gram itu dibungkus dalam beberapa paket kecil.
Informasi yang diperoleh, Alex yang diketahui terakhir dinas di Bagian BIN Polrestabes Makassar ini, sudah lama tidak aktif alias malas masuk kantor. Dia juga sebelumnya pernah mendapat sanksi dari kepolisian karena pelanggaran hukum. Kendati tidak pernah masuk kantor dalam waktu lama, namun statusnya sebagai anggota kepolisian masih menunggu keputusan dari Mabes Polri.   "Sudah lama sekali memang tidak masuk kantor," kata Hasbi. (hamsah umar)           

Penyebab Kebakaran Masih Dirahasiakan Polisi


MAKASSAR--Publik Makassar utamanya para pedagang yang menjadi korban kebakaran, tampaknya masih harus bersabar menunggu informasi pasti mengenai penyebab kebakaran yang menghanguskan Makassar Mall. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih merahasiakan apa yang menyebabkan salah satu pusat ekonomi di Makassar ini terbakar.
Kendati tim dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel dilaporkan telah menyerahkan hasil penelitian dan penyelidikan kepada pihak penyidik Polres Pelabuhan, namun sejauh ini penyebab pasti kebakaran tersebut belum dilansir penyidik Polres Pelabuhan. Informasi yang diperoleh FAJAR,  hasil penelitian dan  penyelidikan yang dilakukan labfor telah diserahkan ke penyidik pekan lalu.
Kepala Unit Kebakaran Forensik Polda Sulsel, Kompol Gede Suarthawan yang dikonfirmasi tidak menampik hal tersebut. Dia membenarkan telah menyelesaikan penelitian menyangkut penyebab kebakaran Makassar Mall pekan lalu. "Iya, kami memang sudah serahkan ke penyidik pekan lalu," kata Gede.
Hanya saja, ketika ditanya lebih jauh soal bagaimana hasil pemeriksaan labfor tersebut, Gede tidak bersedia membeberkannya. Yang pasti kata dia, pihaknya sudah menyerahkan hasilnya ke penyidik termasuk kesimpulan mengenai penyebab kebakaran Makassar Mall. "Kalau kesimpulannya itu kewenangan penyidik, karena hasilnya sudah kita serahkan," tambah Gede.
Kapolres Pelabuhan, AKBP Audy AH Manus yang dikonfirmasi terpisah menyebutkan bahwa pihaknya belum melihat hasil penelitian yang telah dilakukan tim forensik. Makanya, dia belum mau membeberkan seperti apa penyebab kebakaran Makasssar Mall tersebut.
Belum lagi kata dia, pihaknya dalam waktu dekat ini akan melakukan gelar di Polda Sulsel menyangkut hasil penyelidikan yang selama ini dilakukan penyidik. Makanya, dia berharap, masyarakat tetap bersabar sampai proses gelar kasus tersebut dilakukan di Polda Sulsel. "Dalam waktu dekat ini kita akan gelar di Polda," kata Audy.
Sekadar mengingatkan, saat kebakaran berlangsung beberapa waktu  lalu, isu yang berkembang di tengah pedagang menyebutkan bahwa kebakaran tersebut akibat faktor ke sengajaan, dengan asumsi api yang membakar pusat perbelanjaan tersebut bersamaan dari empat sudut. Namun untuk kepastiannya, masyarakat masih menunggu pengumuman resmi dari pihak kepolisian apakah karena dibakar, kelalaian, atau karena arus pendek. (hamsah umar)                           

Warga Kandea Tewas Ditikam


MAKASSAR--Pengaruh minuman keras (miras) kembali menelang korban jiwa. Kali ini, Mudassir, salah seorang warga Jalan Kandea Makassar tewas setelah menderita sejumlah luka tikaman di bagian dada. Korban tewas bernama Mudassir. 
Kasus perkelahian hingga merengguk nyawa korban itu terjadi di depan Kafe Blitz, Jalan Bulusaraung Makassar, Senin, 25 Juli sekira pukul 02.30. Korban maupun pelaku baru saja menikmati hiburan malam serta minuman keras di Kafe Blitz. Sebelum terjadi penikaman hingga salah seorang korban meninggal, korban bersama temannya sempat terlibat adu jotos dengan kelompok pemuda lain.
Kapolsekta Bontoala, Kompol Abd Rahman S menyebutkan bahwa polisi masih menyelidikan pemicu sehingga terjadi perkelahian dan penikaman. Kendati penyebab pasti belum disimpulkan kepolisian, namun Rahman menduga kalau perkelahian hingga penikaman itu terjadi akibat kelompok pelaku maupun korban mabuk setelah menikmati minuman keras di kafe Blitz.
"Korban dan pelaku ini sebenarnya sama-sama minum-minum di kafe Blitz. Saat kafe tutup mereka turun, namun entah karena apa sehingga di depan kafe terjadi perkelahian," kata Rahman.
Saat korban merasa nyawanya terancam karena mendapat sedikitnya tiga kali tikaman, korban berusaha menyelamatkan diri dengan berlari meninggalkan lokasi. Namun tidak jauh dari kafe tersebut, korban terjatuh di depan salah satu Alfamart karena diduga kehabisan darah. Melihat korban penikaman tersebut sekarat, warga kemudian membawa korban ke rumah sakit Akademis Makassar. Namun nyawa korban tidak bisa tertolong dan dinyatakan tewas.
Dalam kasus pembunuhan tersebut, Rahman menegaskan bahwa pihaknya telah mengamankan tiga saksi yang diduga mengetahui peristiwa tersebut. Ketiga saksi yang diamankan itu yakni Ibrahim, Asrul, dan Mursalim. Dari ketiga saksi tersebut, Asrul diketahui juga menderita luka tikaman.
Ibrahim kata Rahman ditangkap di rumahnya di Jalan Buntu Terpedo. Sementara Mursalim datang sendiri ke kantor polisi dengan alasan juga menjadi korban karena motor Yamaha Scorpion miliknya sempat dibakar di lokasi kejadian. "Cuma kita belum tahu siapa yang bakar motor itu. Menurut dia, dia lewat di lokasi saat kejadian. Karena melihat keributan dia berhenti menyaksikan tapi motornya dibakar," kata Rahman.
Polisi menegaskan bahwa pengejaran terhadap pelaku penikaman hingga saat ini masih dilakukan pihak kepolisian. Apalagi polisi sudah mengamankan saksi dari kedua belah pihak, baik dari rekan korban maupun dari pihak lawannya. (hamsah umar)                  

Wakapolrestabes Kendalikan Tugas Kapolrestabes


MAKASSAR--Wakil Kepolisian Resort Kota Besar (Wakapolrestabes) Makassar, AKBP Endi Sutendi mengambil alih kendali pelaksanaan tugas dan fungsi Kapolrestabes Makassar pascaditinggalkan alm Kombes Pol Muhammad Nur Samsul. Kendali penanggulangan tugas kapolrestabes ini diambil alih wakapolrestabes agar program dan kebijakan kepolisian di Polrestabes Makassar tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Chevy Achmad Sopari yang dikonfirmasi membenarkan bahwa tugas-tugas kapolrestabes  untuk sementara dikendalikan oleh wakapolrestabes. "Sementara ini wakapolrestabes yang mengendalikan tugas-tugasnya," ujar Chevy.
Kendali pelaksanaan tugas kapolrestabes yang dilakukan wakapolrestabes ini dilakukan agar pelaksaan tugas di jajaran Polrestabes Makassar tetap berjalan lancar sebagaimana yang diharapkan. Kendali tersebut akan terus ditangan Endi Sutendi hingga pihak Polda Sulsel menunjuk pelaksana tugas (Plt) atau pejabat tetap untuk mengisi posisi tersebut.
Sebagaimana dilansir sebelumnya, Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Muhammad Nur Samsul meninggal dunia akibat terserang sesak napas pada Minggu dini hari lalu. Dengan kondisi itu, praktis jabatan kapolrestabes saat ini lowong sehingga harus dikendalikan sementara oleh wakapolrestabes Makassar.
Informasi yang diperoleh di jajaran Polrestabes Makassar menyebutkan bahwa, ketika kapolrestabes berhalangan tetap dalam menjalankan tugas kesehariannya, maka kendali pelaksanaan tugas memang harus dilakukan oleh wakilnya. Hanya saja, tidak semua kebijakan bisa dilakukan oleh pengganti sementara tersebut.
Wakapolrestabes Makassar, AKBP Endi Sutendi yang dikonfirmasi terpisah menegaskan bahwa pelaksanaan tugas kapolrestabes tetap dilaksanakan secara profesional, sesuai kebijakan yang telah ada selama ini. "Tentu program  yang selama ini berjalan dengan baik akan kita pertahankan atau lebih tingkatkan," kata Endi Sutendi.
Apalagi menurut dia, selama ini pembagian tugas di jajaran Polrestabes Makassar sudah berjalan dengan baik. "Dalam pelaksanaan tugas, kita tetap melakukan koordinasi yang baik dengan Pak Kapolda. Begitu juga misalnya ketika ada kendala yang dihadapi," kata Endi Sutendi. (hamsah umar)
                   

Satlantas Kampanye Anti Korupsi


MAKASSAR--Satuan Lalu Lintas Polres Pelabuhan melakukan kampanye anti korupsi dan tanpa pungutan liar (pungli), dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai unit lalu lintas. Kampanye dengan menggunakan pin bergambar korps kepolisian dan bertuliskan "Anti Korupsi, No Pungli" resmi dikampanyekan mulai Senin, 25 Juli. 
Kampanye anti korupsi dan tanpa pungli di jajaran Satlantas Polrestabes Makassar ini, ditandai dengan pemasangan pin anti korupsi dan tanpa pungli kepada 50 anggota Satlantas Polres Pelabuhan kemarin. 
Kasat Lantas Polres Pelabuhan, AKP Andi Sunra menjelaskan bahwa kampanye ini dalam rangka program inisiatif seluruh anggota Satlantas. Motto baru Satlantas itu merupakan penekanan kapolri pada rapat kerja teknis fungsi lalu lintas 2011 di Jakarta baru-baru ini.
Sementara itu, dalam acara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Integrity Fair 2011 yang berlangsung di CCC Makassar, stand Satlantas Polrestabes Makassar keluar sebagai juara I stand terbaik dalam acara yang diselenggarakan KPK tersebut. "Ini adalah kerja keras dan kekompakan kita semua," kata Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Muh Hidayat. (hamsah umar)   

Minggu, 24 Juli 2011

Sempat Hadiri Hajatan Pernikahan, Tolak Berobat ke Malaysia


*Immemorian Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Muhammad Nur Samsul


Innalillahi Wainnailaihi Rajiun. Jajaran Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar kehilangan personel terbaiknya. Kapolrestabes Makassar, Komisaris Besar Polisi Muhammad Nur Samsul telah pergi untuk selama-lamanya.
KEDIAMAN Kapolrestabes Makassar di Jalan Cendrawasih No.1 Makassar Minggu, 24 Juli dini hari langsung ramai begitu mendengar kabar kepergian perwira dengan tiga bunga di pundaknya ini. Sejumlah anggota kepolisian dan  beberapa pihak di daerah ini datang melayak. 
Nur Samsul yang baru saja menjabat Kapolrestabes Makassar sekitar satu tahun ini, meninggal di ruangan IRD Rumah Sakit Akademis Makassar sekira pukul 02.45. Dia diduga meninggal dunia karena sesak napas, yang menurut keluarga dia memang selama ini memiliki riwayat penyakit tersebut.
Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, perwira yang diketahui lahir 5 Oktober 1962 di Selayar ini sempat menghadiri hajatan pernikahan salah seorang putri Ditreskrim Polda Sulsel, Kombes Pol Syamsuddin Yunus di Clarion Hotel Makassar sekira pukul 20.30. Di acara pernikahan itu, almarhum oleh keluarganya memang sudah mengeluh sesak napas. 
Karena tiba-tiba sesak napas tersebut, almarhum memilih pulang ke rumahnya di Cendrawasih. Namun setelah  beberapa saat istirahat, sesak napas yang dialami mantan Analis Madya Trans National Crime Coordination Bareskrim Mabes Polri ini terus memburuk. Pihak keluarga lantas membawa almarhum ke Rumah Sakit Catrhina Booth di Jalan Arif Rate untuk mendapatkan perawatan.
Namun setelah ditangani pihak rumah sakit, kondisi almarhum tidak kunjung  membaik. Pihak rumah sakit kemudian merujuknya untuk berobat di RS Akademis Makassar. Dia langsung masuk ke ruang IRD rumah sakit t ersebut. Namun, upaya pertolongan pihak rumah sakit juga tidak membuahkan hasil hingga akhirnya nyawa almarhum tidak bisa tertolong.
Wakil Kepala Polrestabes Makassar, AKBP Endi Sutendi mengakatan, mantan Kapolres Kediri, Jawa Timur itu diduga meninggal karena sesak napas karena sebelum mengembuskan napas terakhir dia mengeluh sesak napas. "Almarhum terlihat sehat-sehat saja karena sempat menghadiri acara pernikahan di Clarion. Namun di sana dia mengeluh sesak hingga dibawa ke rumah sakit, namun tidak bisa tertolong," kata Endi.
Jenazah almarhum diterbangkan ke Surabaya, Jawa Timur untuk dimakamkan di kampung halaman istrinya. Nur Samsul meninggalkan seorang istri, Esther S Folla Nur Samsul dan tiga orang anak yang masih berusia belasan tahun masing-masing Prety (19), Anto (12), dan Arie (11).
Salah seorang keluarga almarhum, Opa menyebutkan bahwa sebelum meninggal dunia, almarhum beberapa pekan lalu juga sempat mengeluh sesak  napas. Bahkan dua pekan lalu, pihak keluarga sempat menyarankan kepada almarhum untuk melakukan pengobatan ke salah satu rumah sakit di Malaysia. 
Tapi karena dia merasa kondisinya sehat saja, dia memilih tidak menuruti nasehat keluarganya. "Saya sempat menyarankan berobat di Malaysia, tapi ditolak karena dirinya merasa dalam kondisi sehat," kata Opa.
Prosesi pelepasan almarhum dilakukan dengan upacara resmi kepolisian yang dipimpin langsung Kapolda Sulsel, Irjen Pol Johny Wainal Usman. Johny pada kesempatan itu berharap jasa-jasa almarhum selama ini dapat menjadi contoh yang baik di kepolisian, serta mendapat tempat yang baik di sisinya. (**)   

Pedagang Diakomodasi di Jalan Wahidin


MAKASSAR--Seratusan pedagang Makassar Mall yang menjadi korban kebakaran, yang sempat mengeluh karena tidak mendapatkan tempat akhirnya bisa bernapas lega. Setelah mendatangi kantor Wali Kota Makassar pekan lalu, pemerintah akhirnya  mengakomodasi para pedagang tersebut untuk mengkaveling tempat di Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, tepatnya di depan Sentral Jaya.
Camat Wajo, Suwandi yang dikonfirmasi Minggu, 14 Juli menegaskan bahwa, setelah melakukan pertemuan dengan para pedagang, pemerintah akhirnya mengakomodasi  keinginan seratusan pedagang yang mengaku belum mendapat tempat untuk menjalankan aktivitasnya. 
"Kita terpaksa mengakomodasi keinginan pedagang  untuk membangun kios di sekitar taman bunga (tempat jualan bunga), yang lokasinya di depan bangunan Sentral Jaya," kata Suwandi.
Dengan ditunjuknya lokasi tersebut sebagai tempat untuk menampung sementara para pedagang yang menjadi korban, Suwandi berharap seluruh pedagang yang menjadi korban kebakaran sudah kebagian tempat. Apalagi menurut laporan terakhir dari pihak asosiasi pedagang, jumlah pedagang yang belum mendapat tempat sebanyak 100 orang.
Saat ditanya kapan pemerintah akan membangun kios penampungan sementara, Suwandi mengaku kalau hingga saat ini dirinya juga belum mengetahui kepastiannya. Namun ketika ditanya apakah pembangunan  kios darurat yang dijanjikan pemkot akan direalisasikan, Suwandi menegaskan bahwa persoalan tersebut merupakan kebijakan pimpinan.
"Tapi kalau secara pribadi, memang sebaiknya dibangunkan tempat penampungan sementara agar kios para pedagang bisa seragam, baik ukuran dan bentuknya. Ini juga sekaligus untuk menata pedagang yang betul-betul korban kebakaran," tambah Suwandi.
Adapun hasil penelitian fisik bangunan Makassar Mall yang dilakukan tim ahli dari Fakultas Teknik Unhas Makassar, Suwandi menyebutkan kalau hingga saat ini proses penelitian dari pihak Unhas masih berlangsung. "Kita masih menunggu, karena sampai saat ini hasilnya belum keluar," kata Suwandi. (hamsah umar) 
                     

Lima Spesialis Jambret Dibekuk


MAKASSAR--Lima spesialis jambret yang sering beraksi di Makassar, dan cukup meresahkan masyarakat akhirnya dibekuk jajaran Polsekta Ujung Pandang Sabtu malam. Penangkapan kelima pelaku jambret ini dilakukan polisi di tempat berbeda yakni di Jalan Abubakar Lambogo, Sukaria Raya, dan Karuwisi.
Kelima pelaku jambret tersebut masing-masing Irfan, Hamzah, Darwis, Anugrah, dan Zulfikar. Dalam menjalankan aksinya, kelima pelaku tersebut biasanya menjadikan barang elektronik milik korban seperti handphone, laptop, dan perhiasan emas sebagai sasaran. Selain diketahui sering melakukan jambret terhadap warga, belakangan mereka juga diketahui sering  melakukan pencurian dengan sasaran rumah kosong.
Proses penangkapan terhadap kelima tersangka ini berawal ketika polisi berhasil menangkap salah seorang pelaku yang diketahui berasal dari Gowa, Zulfikar. Dia ditangkap polisi di Jalan Mappaoddang. Dari hasil penangkapan ini, polisi mendapat keterangan kalau dalam menjalankan aksinya dia bersama beberapa orang rekannya. Atas informasi itu, polisi kemudian melakukan pengembangan dan penggerebekan ke rumah pelaku lain yang disebut tersangka.
Setelah melakukan pengembangan, polisi kemudian menangkap dua pelaku lainnya yang beralamat di Jalan Ablam yakni Irfan dan Hamzah. Selanjutnya polisi menangkap Darwis di Karuwisi, sementara Anugrah diamankan di Sukaria. 
Kepada polisi, pelaku mengaku sudah sering menjambret dua unit laptop di Jalan Cendrawasih dan Jalan Pannampu. Dari hasil kejahatannya itu, pelaku mengaku menjualnya dengan harga miring mulai Rp1 juta hingga Rp2 juta. Saat ini, kelima pelaku tersebut diamankan di kantor polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Kanit Reskrim Polsekta Ujung Pandang, Iptu Kuswanto menegaskan bahwa kelima tersangka jambret dan pencurian itu memang sudah lama menjadi target kepolisian. Dari hasil penyelidikan sementara, wilayah operasi kelima tersangka tersebut seperti di Tamalate, Tallo, dan Mamajang. (hamsah umar) 
   

Rumah Kos Target Razia


MAKASSAR--Satu pekan jelang ramadan, jajaran kepolisian menjadikan rumah kos sebagai salah satu sasaran razia dalam operasi pekat yang dilakukan kepolisian. Target rumah kos sebagai sasaran razia ini dilakukan kepolisian, untuk meminimalisir penyakit sosial di kalangan penghuni rumah kos seperti kumpul kebo.
Rencana polisi melakukan razia terhadap rumah kos ini salah satunya bakal dilakukan jajaran Kepolisian Sektor Biringkanaya. Wakapolsekta Biringkanaya, AKP Amran Allobaji yang ditemui akhir pekan lalu membenarkan adanya agenda polisi bersama unsur pemerintah kecamatan dan TNI untuk melakukan operasi pekat di dengan sasaran rumah kos.
"Memang kita ada juga rencana melakukan razia ke rumah-rumah kos, tapi kita belum tentukan kapan razia bersama unsur tripika itu kita lakukan," kata Amran.
Selama ini, jajaran kepolisian sudah gencara melakukan operasi pekat jelang datangnya Ramadan yang tinggal sepakan lagi. Hanya saja, operasi yang dilakukan tersebut masih lebih banyak fokus pada peredaran miras, perjudian, dan bentuk penyakit sosial lainnya. Kendati polisi sudah melakukan operasi terhadap rumah kos, namun sejauh ini belum begitu intens dilakukan.
Selain rumah kos rawan dijadikan tempat kumpul kebo kalangan muda-mudi di kota ini, rumah kos juga dianggap rawan dijadikan tempat pesta miras, pesta sabu-sabu, serta bentuk tindak pidana kriminal lainnya. Makanya, polisi juga menjadikan rumah kos sebagai target razia. (hamsah umar)            

Sabtu, 23 Juli 2011

Racing Look Bergaya JDM


GAYA modifikasi mobil selalu menghadirkan konsep dan desain yang berbeda, yang selalu menyesuaikan dengan style dari pemiliknya. Aliran yang ingin ditampilkan pun tetap menyesuaikan konsep modifikasi yang unik, namun tetap menyiratkan kemewahan dari kendaraan itu sendiri. Salah satunya mobil Honda Jazz milik Muh Ilham yang dimodifikasi di bengkel AUTO HAR Makassar.
Mobil keluaran 2009 ini menggunakan style  JDM atau Japanese Domestic Market. Gaya modifikasi mobil ala negeri Jepang, yang mana fokus utama aliran ini bukan dari sisi ekstrem variasinya, namun lebih kepada kesan simpel yang sangat standar. Modifikasi mobil ala Jepang memang selalu menghindari tampilan mobil yang terkesan ribet, seperti  menghadirkan kesan mini bar di dalam kabin kendaraan.
Bahkan, konsep modifikasi mobil ala JDM ini juga berlaku pada perangkat audio vidionya, dimana perangkat audio yang dibenamkan pada kendaraan modifikasi jenis ini sangat simpel yang mengedepankan kesan minimalis. Kendati desain audio cukup minimalis, namun hasil yang dicapai dari desain audio ala JDM juga tetap mampu memanjakan pemiliknya.
Modifikasi mobil ala JDM juga cenderung dengan aliran racing look gaya negeri Jepang. Konsep ini bisa dilihat dari mobil yang satu ini. Dari tampilan luarnya, desain yang  menandakan mobil ini berdesain JDM dengan adanya sentuhan warna berbeda pada lampu dan foglet. Pada bagian lampu, ada kombinasi warna pada batok kaca, dimana mobil ini diberi sedikit sentuhan warna merah. "Kalau konsep JDM memang seperti ini. Sebenarnya ada beberapa warna lain yang trend seperti orange dan kuning, tapi saya lebih suka merah," kata Ilham.
Modil dengan konsep JDM banyak trend warna putih sebagai penghias bodi, ini tentu saja sangat cocok dengan warna mobil milik Ilham ini, karena memang dasarnya adalah putih. Tingga bagaimana memadukan dengan warga lain pada bagian bodinya. Untuk memadukan warna yang ada, dia memilih warna hitam pada bagian tertentu, seperti pada kap, side skirt, begitu juga pada peleknya.
Selain tampilan luar yang menyiratkan kesan mewah dengan konsep modifikasi ala JDM, konsep desain dalam kabin mobil juga demikian. Kalau pun ada kombinasi warna, utamanya pada jok, lebih kepada untuk menampilkan kesan racing dan sporty pada kendaraan ini.
"Saya kan suka dengan mobil modifikasi, sehingga desain sporty dan racing menjadi pilihan saya. Makanya, kombinasi warna yang saya pilih pun yang cukup padu dengan warna bodinya," tambah Ilham. (hamsah umar)      

Jok Bisa Dilipat


MOBIL modifikasi tidak jarang hanya sekadar dipakai untuk kegiatan yang berbau santai atau kontes. Kesan ribet dan banyaknya perangkat audio yang dibenamkan pada kendaraan, memaksa kendaraan tidak cocok digunakan untuk kegiatan keluarga, apalagi kalau harus membawa barang dalam jumlah besar.
Namun situasi itu tidak berlaku bagi mobil milik Muh Ilham. Honda Jazz keluaran 2009 yang didesain di AUTO HAR Makassar ini, tetap  cocok untuk kegiatan keluarga, termasuk jika harus memuat barang di bagian bagasi. Desain audio dengan konsep minimalis, ditambah desain jok pada panel tengah yang  bisa dilipat ke depan, menjadikan bagasi mobil ini bisa berfungsi maksimal.
Untuk desain jok, meski dengan konsep racing dan sporty, namun tidak menghalangi pemanfaatan bagasi kendaraan. Apalagi pada panel belakang kursi, memang sengaja tidak diberikan perangkat audio. Bagian bagasi yang diberi perangkat audio hanya pada kiri dan kanan. Bahkan di bagasi ini, ban serep bisa tetap ada setiap saat.
"Kalau misalnya barang  bawaan tidak muat di bagasi atau lebih memanjang, bisa diakali dengan melipat jok yang ada di tengah. Kebetulan, jok ini didesain untuk bisa di lipat ke depan," kata Ilham.
Soal gaya, tampilan jok mobil yang satu ini tidak kalah sporty bahkan tampil lebih racing. Kombinasi hitam dan merah serta sentuhan garis-garis putih, semakin menyiratkan jok mobil ini yang tampil racing dan sporty. (hamsah umar)        

Kontrol Mesin Melalui RPM




AKSESORI kendaraan bermotor merupakan salah satu hal penting untuk mempercantik suasana di dalam kabin mobil. Selain sekadar gaya, aksesori juga bisa menjadi alternatif untuk melakukan pengawasan terhadap bagian tertentu mobil. Misalnya saja kondisi oli, aki, putaran mesin, hingga suhu mesin kendaraan.
Tambahan aksesori seperti revolutions per minute (RPM) memang memiliki fungsi kontrol yang cukup berguna bagi pengguna kendaraan roda empat. Bahkan, RMP yang dibenamkan pada kendaraan modifikasi tidak jarang lebih dari satu unit. Salah satunya diterapkan Muh Ilham, pemilik mobil Honda Jazz warna putih ini.
"Ada RPM biasa, tapi ada juga yang berfungsi melakukan kontrol terhadap aki, voltage, putaran mesin, dan tekanan gas," kata Ilham yang mendesain mobilnya di bengkel AUTO HAR.
Dengan adanya dua unit RPM yang dibenamkan pada mobilnya itu, Ilham mengaku akan lebih mudah dalam mengemudikan kendaraan, utamanya karena bisa cepat menyesuaikan dalam mengover perseneling mobil. "Jadi RPM ini cukup membantu, karena kita bisa mengontrol kondisi aki dan putaran mesin saat mengemudi, sehingga kita juga bisa cepat menyesuaikan dalam mengoper perseneling,"  jelas Ilham. 
Sementara untuk knalpot, Ilham memilih menggunakan knalpot HKS sport engchanged. Untuk memasang knalpot ini, dia memilih mencopot saringan pada lapisan ketiga, sehingga tekanan gas lebih cepat naik. Meski mencopot saringan pada lapisan ketiga, namun suara yang dihasilkan knalpot ini tetap tidak bising.  (hamsah umar)