Powered By Blogger

Minggu, 28 Agustus 2011

Panglima FPI Ditahan di Rutan


MAKASSAR--Panglima Laskar Front Pembela Islam (FPI) Sulsel, Abdurrahman dan anggotanya, Riswan yang ditangkap dan dijadikan tersangka dalam kasus dugaan penghasutan dan perusakan akhirnya dialihkan penahanannya dari Polrestabes Makassar ke Rutan Makassar.
Pengalihan penahanan kedua tersangka ini dilakukan pihak kepolisian sejak akhir pekan lalu. Pengalihan ini dilakukan penyidik karena kapasitas ruang tahanan di sel Polrestabes Makassar terbatas, sementara jumlah tahanan cukup banyak. "Sejak kemarin dialihkan. Memang banyak kita titip ke rutan karena tahanan sudah over dibanding kapasitas  yang ada," jelas Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha.
Dalam dugaan kasus perusakan yang dialamatkan kepada FPI Sulsel ini, penyidik mengaku masih mencari anggota FPI lainnya yang diduga kuat melakukan perusakan dalam melakukan aksi razia utamanya di markas Ahmadiyah maupun warung cota Pettarani dan tempat lainnya. "Kasus ini masih terus kita kembangkan untuk menangkap pelaku lainnya," tegas Himawan.        
Sementara terhadap laporan FPI baik terhadap anggota Ahmadiyah maupun karyawan warung cota Pettarani, yang diduga juga melakukan penghasutan dan penganiayaan terhadap anggota FPI, Himawan menyebutkan bahwa penyidik masih tetap melakukan penyelidikan. Bahkan, beberapa anggota FPI dikabarkan telah dimintai keterangan termasuk anggota FPI yang merasa jadi korban dalam kasus itu.
Hanya saja, Himawan menegaskan bahwa sejauh ini polisi masih belum menemukan bukti kuat untuk memproses oknum Ahmadiyah maupun karyawan warug coto yang melakukan kekerasan terhadap anggota FPI. Makanya, dia menyebutkan bahwa terhadap laporan FPI itu, polisi masih melakukan pendalaman dalam rangka pembuktiannya.
Yang pasti, Himawan menegaskan bahwa pihaknya akan tetap profesional dan proporsional dalam menangani kasus yang melibatkan FPI baik sebagai terlapor, maupun sebagai pelapor. (hamsah umar)     
  

Pembobol BKMM Masih Berkeliaran


MAKASSAR--Pelaku pembobolan brangkas Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Sulsel, di Jalan Wijaya Kusuma dibobol yang berhasil menggasak uang tunai sebesar Rp250 juta hingga saat ini masih bebas berkeliaran.
Proses penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian sejauh ini belum membuahkan hasil yang menggembirakan. Dari sejumlah saksi yang telah diperiksa polisi sejak kasus pembobolan itu terjadi pada 15 Agustus lalu, polisi sejauh ini belum menetapkan tersangka. Pihak kepolisian sejauh ini belum bisa mengungkap secara pasti oknum yang melakukan aksi pembobolan brangkas tersebut.
Kapolsekta Rappocini, Kompol Herman yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya membenarkan kalau pihaknya belum menangkap pelaku pembobolan tersebut. Dia juga mengakui penyidik belum menetapkan tersangka, meski penyidik tetap mencurigai oknum tertentu sebagai pelaku pembobolan dalam kasus ini.
Herman menyebutkan, pihaknya telah memintai keterangan sejumlah pegawai BKKM Sulsel, namun dari sejumlah saksi itu belum ada keterangan yang mengarah pada penetapan tersangka. "Tersangka belum ada kita tetapkan karena kita memang masih melakukan penyelidikan. Yang jelas, pemeriksaan saksi-saksi dalam rangka penyelidikan kasus ini masih tetap kita lakukan," kata Herman.
Soal oknum yang dicurigai sebagai pelaku pembobolan brangkas BKMM ini, Herman menegaskan bahwa polisi tentu memiliki kecurigaan terhadap oknum tertentu. Namun demi kepentingan  penyelidikan, dia enggan untuk membeberkan siapa saja yang dicurigai sebagai pelaku pembobolan brangkas BKMM tersebut. Soal jumlah saksi yang telah diperiksa, Herman mengaku tidak menghapalnya namun dia menyebutkan saksi yang telah diperiksa umumnya dari pejabat atau pegawai BKMM Sulsel. 
Sebagaimana dilansir sebelumnya, uang tunai sebesar Rp250 juta yang diambil pelaku itu merupakan pendapatan BKMM dari serangkaian pelayanan kesehatan mata di instansi ini. Menurut pengakuan pihak terkait, dana tersebut rencananya baru akan disetor ke kas negara, namun keburu digasak maling. (hamsah  umar)
  

Ketua RW Ditangkap Main Judi


MAKASSAR--Salah seorang oknum Ketua RW di Jalan Kalimantan, Kelurahan Ujung Tanah, Kecamatan Ujung Tanah Makassar, Isak Olle terpaksa harus berurusan dengan petugas kepolisian. Dia tertangkap main judi kupon putih di rumahnya akhir pekan lalu oleh petugas Polsekta Ujung Tanah.
Selain dia, polisi juga menangkap rekan Ketua RW tersebut yang diketahui bernama Jordi. Tersangka yang satu ini diketahui berprofesi sebagai sopir mobil di daerah ini. Dari tangan kedua tersangka, polisi mengamankan uang tunai sebesar Rp150 ribu, serta daftar nomor yang dipasang oleh tersangka untuk bermain judi kupon putih.
Akibat ulah oknum Ketua RW di Jalan Kalimantan itu, pihak kepolisian terpaksa mengambil sikap tegas. Begitu selesai diinterogasi oleh penyidik Polsekta Ujung Tanah, polisi langsung menjebloskan kedua tersangka ke sel tahanan.
Kapolsekta Ujung Tanah, Kompol Muh Basri yang dikonfirmasi Minggu, 28 Agustus menjelaskan bahwa penangkapan kedua tersangka itu, berdasarkan adanya informasi dari masyarakat yang  menyebutkan ketua RW tersebut dicurigai bermain judi. Polisi yang melakukan penggerebekan pada siang hari itu benar berhasil menemukan barang bukti keterlibatan kedua tersangka bermain judi kupon putih.
"Kedua tersangka akan kita proses sesuai hukum yang ada. Apalagi, persoalan judi kupon putih ini merupakan salah satu atensi kapolri untuk dilakukan pemberantasan," jelas Basri.
Selain di Polsekta Ujung Tanah, jajaran Polrestabes Makassar juga berhasil menangkap dua pelaku judi kupon putih sekaligus bandarnya. Pelaku judi yang ditangkap itu diketahui berinisial LH sementara yang bertindak sebagai bandar kupon putih berinisial MG. Penangkapan kedua tersangka itu dilakukan di tempat berbeda. Polisi pertama kali menangkap Lh.
"Dari hasil penangkapan terhadap LH ini, polisi melakukan pengembangan dengan melakukan penangkapan terhadap MG. Bandar kupon putih ini berhasil kita tangkap tadi pagi (kemarin)," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha.
Dari tangan kedua tersangka ini, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa uang tunai Rp128 ribu, serta rekapan berisi angka nomor kupon putih yang telah dipasang oleh pelaku. "Kedua tersangka sudah kita tahan setelah dilakukan pemeriksaan intensif," tambah Himawan. (hamsah umar)       
           

Tiga Tersangka Positif Nyabu


MAKASSAR--Tiga warga Jalan Barukang, Kecamatan Ujung Tanah Makassar, yang ditangkap pesta sabu-sabu akhirnya dinyatakan positif mengonsumsi sabu-sabu berdasarkan hasil pemeriksaan urine ketiga tersangka. Urine ketiga tersangka positif mengandung zat metanphetamine.
Ketiga tersangka yang dinyatakan positif nyabu yakni Marlina, Abbas, dan Amir. Pihak Polsekta Ujung Tanah saat ini masih melakukan penahanan terhadap ketiga tersangka, sambil melakukan pengembangan untuk mencari tersangka lain yang berhasil melarikan diri, termasuk pemasok sabu-sabu terhadap para tersangka ini.
  Kapolsekta Ujung Tanah, Kompol Muh Basri yang dikonfirmasi membenarkan hasil pemeriksaan labfor yang menunjukkan ketiga tersangka positif mengonsumsi sabu-sabu. Saat ini, penyidik kata dia tinggal melakukan perampungan berkas tersangka untuk selanjutnya diserahkan ke pihak kejaksaan.
Sementara terhadap Safaruddin, pelaku pesta sabu-sabu yang berhasil melarikan diri saat digerebek, hingga saat ini masih dinyatakan buron. Pelaku diduga melarikan diri atau bersembunyi di rumah keluarga dan rekannya.
"Tersangka yang sudah kita tetapkan DPO ini masih kita lakukan pencarian dan pelacakan keberadaannya, karena sampai saat ini kita belum berhasil menemukannya. Tapi upaya pencarian terus kita lakukan sampai berhasil menangkapnya," tegas Basri. (hamsah umar)
 

Sabtu, 27 Agustus 2011

Desain Interior Berkonsep Go Green


MELAKUKAN modifikasi kendaraan roda empat terkadang memiliki motivasi tersendiri. Ada yang khusus memang untuk memuaskan pemilik kendaraan dalam hal musik, atau pun alasan lain. Begitu juga dengan modifikasi mobil milik Muh Syahlan ini.
Dari segi interior atau desain yang ada di dalam kabin kendaraan, terutama pada bagian jok dan plafon kendaraan, kombinasi warna yang menjadi pilihan bagi Syahlan adalah hitam dan hijau. Secara kasat mata, pilihan warna tersebut memang sangat  kontras dengan warna mobilnya yang berwarna hitam. 
Namun, pemilik Toyota Yaris keluaran 2006 ini mengaku sengaja menjadikan pilihan warna tersebut, sebagai konsep desain di dalam kabin mobilnya. Itu kata dia terinspirasi dari produk rokok Marlboro Black Menthol atau ada kesan alam yang ingin disampaikan dari modifikasi tersebut. Dengan desain black menthol ini, Syahlan mengaku kalau desain mobilnya ini sebagai bentuk dukungan terhadap isu global warming atau pemanasan global.
"Desain berkonsep black menthol ini maksudnya sebagai bentuk dukungan terhadap program go green. Makanya, pilihan penggunaan warna hijau pada pembungkus jok dan plafon ini sebagai salah satu bentuk kampanye go green menggunakan mobil," kata Syahlan.
Selain pada bagian jok dan plafon yang didominasi warna hijau atau simbol setuasi alam yang hijau, dominasi warna hijau juga pada desain audio di bagian bagasi mobil ini. Rupanya, Syahlan mengaku ingin aktif melakukan kampanye program go green meski dalam bentuk modifikasi kendaraan dengan menggunakan warna hijau pada perangkat modifikasinya.
Untuk jok sendiri, Syahlan mengaku tidak banyak melakukan perubahan bahkan terbilang biasa saja. Menurutnya, jok mobilnya tetap standar kendati perubahan yang ada hanya pada pembungkusnya. Dia menggunakan pembungkus berbahan kulit Mbtech. Motif jok yang dipakai juga cukup simpel dan sederhana.
Toyota Yaris milik Syahlan yang dimodifikasi di bengkel Sound Galery ini oleh pemiliknya dijuluki Black Sky. Alasannya, pada bagian desain audio, dibenamkan lampu pijar berbentuk bundar pada tweeter. Sama dengan konsep awalnya yakni mendukung go green, nyala lampu interior ini juga berwarna hijau. (hamsah umar)             

Audio Lebih Power Full


MEMAKSIMALKAN fungsi audio pada mobil modifikasi menjadi salah satu gaya tersendiri bagi setiap pencinta mobil modifikasi. Kalau perlu, bagian bagasi mobil dipenuhi perangkat audio. Semua itu dilakukan agar audio pada mobil yang dimiliki lebih power full.
Mobil Toyota Yaris milik Syahlan yang dimodifikasi di Sound Galery misalnya menggunakan banyak perangkat audio guna memaksimalkan fungsinya. Perangkat audio itu terdiri dari satu pasang tweeter, enam unit middle bus, dua unit subwoofer, dua unit power monoblok dan 4 channel, dua unit kapasitor, serta satu unit tape Sony XAV-72 BT.
"Dengan kombinasi perangkat audio ini suara yang dihasilkan lebih  jernih dan power full. Sehingga saat memutar musik, kita merasa semakin nyaman  mendengarnya," kata Syahlan.
Untuk memaksimalkan lemparan suara vokal yang lebih baik di tengah, Syahlah menggunakan enam buah middle bus. Menurut dia, perangkat audio tersebut memang berfungsi sebagai pelempar suara vokal sehingga suara  bisa terdengar lebih jelas dan lembut di telinga. Dengan desain audio ini, pemilik kendaraan dijamin bisa menikmati musik dengan baik dan nyaman.
Apalagi menurut Syahlan, konsep audio ini memang lebih kepada show car pro DJ, sehingga semakin menyempurnakan keinginan untuk menikmati musik yang lebih variatif. (hamsah umar)    
               

Gaya Pakai Lampu Angel Eyes


TREND penggunaan lampu mobil utamanya lampu dekat dan jauh yang banyak digandrungi pencinta mobil modifikasi di Makassar, akhir-akhir ini adalah menggunakan lampu yang memiliki nyala lebih terang. Biasanya menggunakan lampu HID.   
Namun untuk motif, lampu angel eyes alias mata malaikat menjadi trend yang banyak digemari kalangan pencinta mobil modifikasi. Lampu motif ini banyak digemari karena nyala lampu terlihat membentuk lingkaran, apalagi angel eyes ini adalah jenis lampu ring bulat yang dipasang mengelilingi pinggiran headlamp.
"Dari segi model, lampu angel eyes ini terlihat lebih gaya apalagi saya menggunakan balon HID. Menggunakan lampu ini, nyala lampu lebih terang sehingga lebih asik digunakan pada malam hari. Sementara kalau menggunakan lampu standar, sedikit lebih redup," kata pemilik Totoya Yaris ini, Syahlan.
Begitu juga lampu pada bagian belakang. Kendati menggunakan batok yang standar, namun sentuhan modifikasi sedikit lebih mempercantik tampilannya. 
Selain lampu sorot maupun lampu belakang yang jadi perhatian, Syahlan juga membenamkan lampu kolong atau di bawah dashboard. Penempatan lampu kolong yang memancarkan cahara kehijauan itu cukup fungsional terutama saat ada barang yang terjatuh ke bawah lantai kabin. Dengan lampu kolong ini, barang yang jatuh mudah ditemukan.
Syahlan juga melakukan perubahan pada lampu kabin dan lampu baca. Kalau dulunya lampu kabin cahayanya kekuningan, saat ini semuanya diganti dengan lampu yang menghasilkan cayaha putih, sehingga kesannya lebih terang dan lembut. (hamsah umar)          

Dilengkapi Kamera Parkir


MELAKUKAN parkir kendaraan utamanya ditempat padat memiliki tingkat kesulitan tersendiri, bahkan bisa mengakibatkan mobil menabrak mobil lain atau benda lain. Untuk lebih mengamankan kendaraan saat parkir, tidak ada salahnya pemilik kendaraan menambahkan kamera yang khusus digunakan untuk membantu pengemudi melakukan parkir.
Ini salah satunya dilakukan pemilik Toyota Yaris keluaran 2006 ini, Muh Syahlan. Menurutnya, dengan menggunakan kamera parkir ini, dia menjamin mobil miliknya tidak akan menabrak sesuatu saat akan diparkir. "Kamera ini fungsinya memudahkan kita memarkir kendaraan, sehingga kendaraan terjamin keamanannya," ujar Syahlan.
Dengan adanya kamera parkir yang dipasang di bagian belakang mobil ini, pengemudi tidak perlu lagi banyak memantau situasi di belakang kendaraan melalui kaca spion, tapi cukup memantau melalui layar monitor yang disambungkan dengan kamera tersebut. 
Selain berfungsi sebagai alat untuk memudahkan parkir dan keamanan kendaraan saat parkir, kamera ini juga sebagai interior kendaraan. "Ini terlihat sedikit gaya juga dengan adanya karema parkir," tambahnya. (hamsah umar)  
         

Kamis, 25 Agustus 2011

Kapolda: Waspadai Aksi Teroris


MAKASSAR--Aksi kekerasan terhadap sesama manusia yang masih sering terjadi, menjadi salah satu perhatian Kepala Kepolisian Daerah Sulsel, Irjen Pol Johny Wainal Usman, termasuk saat umat Islam sedang menanti perayaan Idulfitri 1432 Hijrian yang diperkirakan jatuh pada 30 Agustus mendatang.
Di tengah meningkatkan antusiasme masyarakat utamanya umat Islam dalam rangka merayakan Idulfitri, kapolda meminta jajarannya termasuk masyarakat di Sulsel dan Sulbar untuk tetap mewaspadai aksi teroris yang memungkinkan terjadi. "Kita tetap harus mewaspadai aksi teroris yang memanfaatkan momen Ramadan, utamanya saat masyarat sangat antusias melakukan kegiatan mudik," kata Johny beberapa waktu lalu.
Di internal kepolisian, Johny menegaskan bahwa salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka mewaspadai aksi teroris, adalah melakukan deteksi dini terhadap potensi yang bisa menimbulkan aksi teroris di daerah ini. Dari sini, peran intelijen dalam melakukan proteksi secara dini sangat dibutuhkan oleh pihak kepolisian.
"Salah satu upaya preventif yang bisa dilakukan  mencegah kemungkinan terjadinya aksi kriminalitas atau pun teror adalah melakukan deteksi dini, sehingga kita bisa melakukan berbagai antisipasi untuk mencegah tindakan kriminal," jelasnya.
Untuk meningkatkan pengamanan wilayah, Johny menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak  hanya melakukan deteksi dini, tapi juga mesti melakukan pengawasan ketat terhadap wilayah tertentu, seperti di daerah perbatasan. Dengan adanya pengawasan ketat di perbatasan ini, pelaku teror utamanya dari luar tidak mudah memiliki akses masuk melakukan aksi teroris.  (hamsah umar)             

Polres Pelabuhan Gagalkan Trafficking


MAKASSAR--Jajaran Polres Pelabuhan Makassar menggagalkan dugaan trafficking terhadap salah seorang bayi berusia satu tahun, di Pelabuhan Soekarno Hatta, Kamis, 25 Agustus sekira pukul 02.00.
Bayi yang diketahui bernama Niar, salah seorang warga Cikoang, Kecamatan Manggarabombang, Takalar itu bermaksud dijual ke salah seorang warga di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Untungnya, saat akan diberangkatkan menggunakan kapal laut Bukit Siguntang di Pelabuhan Soekarno Hatta, polisi berhasil menggagalkannya setelah pelaku dicurigai oleh petugas kepolisian yang melakukan pengamanan.
Dari penggagalan dugaan kasus trafficking itu, polisi mengamankan dua orang yang diduga kuat sebagai tersangka. Keduanya adalah Hasmawati, warga asal Jeneponto dan Liberti Saupa warga asal Kupang. Liberti adalah salah seorang pelajar SMK di  kota Makassar yang saat ini sedang menyewa rumah di Jalan Kumala II Makassar.
Ironisnya, antara pelaku Hasmawati dengan korban masih memiliki hubungan keluarga. Orang tua korban masih bersaudara dengan pelaku, kendati sejauh ini pelaku sudah lama  berdomisili di Jeneponto. Dalam kasus ini, Hasmawati dan Liberti sudah melakukan transaksi sebesar Rp1  juta, namun Rp350 ribu dari uang transaksi tersebut sudah dibelikan tiket untuk memberankatkan korban.
Wakapolres Pelabuhan, Kompol Satria A Vibrianto yang dikonfirmasi menjelaskan bahwa kasus dugaan trafficking itu bermula saat Hasmawati dan Liberti bertemu di salah satu rumah sakit di kota ini. Dari situ, Liberti menyampaikan kepada Hasmawati soal adanya salah seorang keluarganya yang mencari anak untuk diadopsi atau dimasukkan ke panti asuhan. Hasmawati yang merasa mengetahui salah seorang kakaknya memiliki  banyak anak memilih menemuinya di  Cikoang.
Begitu bertemu dengan orang tua korban, pelaku menyebutkan kalau salah seorang warga di Makassar berniat menyekolahkan anaknya. Pelaku maupun ibu korban pun ke Makassar bersama sambil membawa anaknya. Ibu korban, Kammisi dan pelaku kemudian menemui Liberti di rumah kosnya. Di situ dia mendapat informasi kalau anaknya akan dibawa ke Kupang untuk diadopsi pada salah seorang keluarganya. 
Karena Kammisi tidak tega melepaskan anaknya saat berada di Pelabuhan, pelaku kemudian membelikan tiket baru kepada salah seorang anaknya yang  lain bernama Sunniati (2), yang kebetulan saat itu sudah melewati pintu masuk. Saat berada di pelabuhan itu, orang tua korban membawa beberapa anaknya sehingga dicurigai petugas kepolisian.
Ditemui di Polres Pelabuhan, Kammisi mengaku tidak tahu kalau anaknya akan dibawa ke Kupang, karena menurut pengakuan pelaku hanya akan disekolahkan di Makassar. Dia juga mengaku tidak tahu kalau ada uang Rp1 juta yang diterima Hasmawati dari Liberti. (hamsah umar)                                
   

Berkas Fransisco-Stefani di Kejaksaan


MAKASSAR--Berkas dua tersangka kasus sabu-sabu yang melibatkan pengusaha keturunan Tionghoa, Fransisco Tandiary dan Stefani Arlina Wilar akhirnya dilimpahkan ke pihak Kejaksaan Negeri Makassar. Berkas kedua tersangka tersebut saat ini masih dipelajari oleh pihak kejaksaan.
Pelimpahan berkas dari penyidik Polres Pelabuhan ke Kejari Makassar itu disampaikan Kapolres Pelabuhan, AKBP Audy AH Manus, Kamis, 25 Agustus. Dia menjelaskan  bahwa, berkas tersebut diserahkan kepada jaksa karena penyidik menilai proses penyidikan di kepolisian sudah rampung.
"Berkasnya sudah kita limbahkan ke kejaksaan beberapa hari lalu, setelah semuanya kita anggap rampung. Saat ini, kita masih menuggu P21 dari pihak kejaksaan," ujar Audy.
Dalam kasus dugaan kepemilikan sabu-sabu ini, kedua tersangka di tangkap di Hotel Aswin, Jalan Gunung Latimojong Makassar. Saat digerebek oleh petugas kepolisian, keduanya sedang berdua di dalam kamar dan diduga telah melakukan pesta sabu-sabu. Kendati dalam penangkapan itu tidak ditemukan barang bukti berupa sabu-sabu, namun sejumlah peralatan yang digunakan untuk mengonsumsi sabu-sabu ditemukan polisi dalam kamar tersebut.
Terhadap kedua tersangka, saat ini polisi masih melakukan penahanan. Fransisco di tahan di sel Polres Pelabuhan, sementara Stefani dititip di sel Polsekta Wajo, karena di Polres Pelabuhan tidak ada sel khusus untuk tahanan perempuan. Dalam kasus pesta sabu-sabu ini, kedua tersangka dinyatakan positif mengonsumsi sabu-sabu berdasarkan hasil uji laboratorium forensik. (hamsah umar) 
               

Polres Perketat Pengamanan Pelabuhan


MAKASSAR--Aktivitas mudik di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar beberapa hari jelang Idulfitri semakin meningkat, baik yang berangkat maupun yang tiba. Kondisi itu memaksa jajaran Polres Pelabuhan meningkatkan pengamanan di pelabuhan tersebut.
Kapolres Pelabuhan, AKBP Audy AH Manus yang dikonfirmasi Kamis, 25 Agustus menjelaskan bahwa pengamanan di Pelabuhan itu dilakukan untuk meminimalisir potensi kriminalitas di wilayah pelabuhan. Pasalnya, dengan peningkatan aktivitas di pelabuhan, tidak tertutup kemungkinan terjadi aksi kriminal yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab.
"Untuk mengantisipasi kriminalitas yang mungkin terjadi, kita telah mendirikan posko pengamanan di sekitar pelabuhan. Selain itu, jumlah personil yang ditugaskan untuk melakukan pengamanan juga ditingkatkan dari biasanya," kata Audy.
Kalau selama ini pengamanan areal pelabuhan sepenuhnya dilakukan Polsekta Soekarno Hatta, saat ini petugas yang dilibatkan di pelabuhan merupakan gabungan dari sejumlah Polsekta di jajaran Polres Pelabuhan. Jumlah personil yang dilibatkan mencapai 30 orang. Petugas ini kata Audy, khusus bertugas mengamankan arus pergi dan tiba di pelabuhan. "Sehingga, baik pada saat penumpang naik ke kapal situasinya tetap lancar, begitu juga pada saat turun dari kapal," kata Audy.
Selain mengandalkan petugas kepolisian yang dibentuk Polres Pelabuhan, Audy menambahkan bahwa pihaknya juga melakukan koordinasi yang baik dengan petugas keamanan di pelabuhan sendiri. Sehingga dengan sinergi yang baik ini, kinerja petugas dalam mengamankan arus mudik bisa berjalan dengan baik.
Selain peningkatan pengamanan di Pelabuhan, Audy juga menegaskan bahwa peningkatan pengamanan juga dilakukan di sekitar MTC serta Pasar Sentral. Di tiga titik ini, Audy menyebut bahwa semuanya berpotensi menimbulkan kerawanan aksi kriminalita. (hamsah umar)    
   
        

Kapolri Janji Proses Pelaku Penembakan


MAKASSAR, FAJAR--Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Timur Pradopo menegaskan akan menindak anggota polisi yang terbukti melakukan pelanggaran, dalam kasus penembakan yang mengakibatkan dua warga Morowali tewas.
Penegasan Timur itu disampaikan usai melakukan pengarahan bersama Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono terhadap perwira TNI dan Polri di Gedung Manunggal M Yusuf, Rabu, 24 Agustus.
Timur menegaskan bahwa, siapa pun pihak yang melakukan pelanggaran hukum dalam peristiwa itu akan diproses hukum sebagaimana mestinya. Yang pasti menurut dia, kasus penembakan di Pulau Tiaka, Dusun Kolo Bawah, Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah itu adalah sebuah bentuk pelanggaran hukum.
"Masyarakat yang melakukan pelanggaran hukum akan kita proses sesuai aturan yang ada, begitu juga ketika polisi yang melakukan pelanggaran hukum, juga akan diproses. Jadi semuanya akan kita proses secara hukum," tegas Timur.
Yang pasti menurut dia, pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan secara mendalam terhadap kasus penembakan yang mengakibatkan warga sipil tewas. Dari pihak kepolisian kata dia, tentunya telah menurunkan tim dari Propam untuk mengusut tuntas dugaan adanya pelanggaran yang dilakukan polisi dalam peristiwa berdarah ini. Melalui kerja tim Propam atau devisi disiplin polri inilah, polisi yang melakukan pelanggaran akan diproses.
Sebagaimana diketahui, aksi brutal di Pulau Tiaka, Morowali itu mengakibatkan dua warga sipil tewas diberondong peluri petugas. Korban tewas tersebut diketahui bernama Marten Datu Adam dan Yurifin. 
Kasus tersebut dipicu protes program Coorporate Social Responsibility  (CSR) JOB Pertamina Medco E&P Tomori, yang dinilai diskriminasi utamanya terhadap warga Dusun Kolo Bawah. Sebelum terjadi aksi brutal yang mengakibatkan warga sipil, sempat terjadi penyanderaan termasuk terhadap anggota kepolisian yang dilakukan oleh warga yang melancarkan aksi protes.
Kendati kapolri belum menyebut siapa-siapa anggota polisi yang telah dimintai keterangan terkait kasus ini, Timur menegaskan bahwa proses penyelidikan tetap berjalan sebagaimana mestinya. 
Laporan yang diterima kapolri dari Polda Sulteng menyebutkan bahwa anggota polisi yang disandera oleh warga berlangsung sekitar enam jam. Selama dalam proses penyanderaan itu, warga melakukan perampasan terhadap senjata yang dibawa oleh anggota polisi yang disandera tersebut. Saat penyanderaan itulah, pihak kepolisian setempat meminta bantuan untuk mengatasi gejolak yang terjadi itu.
"Untuk mendatangkan bantuan itu, ada proses yang dilalui. Di situ ada perlawanan dari masyarakat dengan menggunakan senjata tajam, sehingga terjadi penembakan yang mengakibatkan warga setempat ada yang meninggal," jelas Timur.
Timur menyebutkan bahwa langkah penegakan hukum dalam kasus ini sudah berjalan, termasuk memproses pihak-pihak yang diduga terlibat di Gorontalo, baik masyaralat yang diduga kuat melakukan pelanggaran hukum, maupun terhadap anggota yang ditengarai melanggar dalam peristiwa berdarah itu.  
Soal dugaan adanya pelanggaran hukum dalam kasus ini, Timur menegaskan bahwa proses terhadap dugaan pelanggaran itu juga akan dilakukan. Apalagi menurut dia, Komisi Nasional (Komnas) HAM juga telah turun melakukan penyelidikan atas insiden yang merenggut jiwa warga sipil ini. "Kalau ada pelanggaran HAM juga diproses, karena Komnas HAM juga sudah bergerak terhadap kasus ini," ujar Timur.
Yang pasti menurut dia, pihak kepolisian belum bisa memastikan siapa saja aparat  kepolisian yang melakukan pelanggaran, karena menurutnya polisi masih melakukan penyelidikan dan penyidikan. Dalam kasus penembakan yang mengakibatkan dua warga tewas dan sejumlah orang lainnya terluka itu, pihak kepolisian sudah menetapkan sejumlah tersangka yang diduga kuat  melakukan pelanggaran hukum. (hamsah umar)    

Rabu, 24 Agustus 2011

Tingkatkan Sinergi TNI-Polri


MAKASSAR--Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono dan Kapolri, Jenderal Timur Pradopo melakukan pengarahan terhadap perwira TNI dan Polri di Gedung Manunggul Muh Yusuf, Rabu, 24 Agustus. Keduanya menegaskan bahwa sinergi antara TNI dan kepolisian harus lebih ditingkatkan, guna mengoptimalkan kekuatan dalam menghadapi berbagai persoalan bangsa.
Menurut Agus, jika kedua kekuatan negara yakni TNI dan Polri disinergikan dengan baik, dipastikan akan mewujudkan kekuatan yang lebih baik utamanya dalam menyelesaikan persoalan yang ada. Makanya, dia berharap kapolri dan jajarannya melakukan upaya lebih baik lagi dalam meningkatkan sinergi antara kepolisian dan TNI.
"Kalau dua kekuatan ini (TNI-Polri) disinergikan dengan baik, ini akan menghasilkan kekuatan yang sangat baik, sehingga hal-hal yang sifatnya mengganggu ketertiban, b isa kita atasi bersama," kata Agus Suhartono.
Dia menambahkan, TNI dan Polri harus mengubah paradigma yang ada selama ini. Misalnya saja ketika terjadi persoalan yang berhadapan langsung dengan masyarakat. TNI selama ini kata dia, sekadar melakukan pembantuan terhadap polri dalam  melaksanakan tugas pengamanan. Sementara dari pihak kepolisian, kadang masih enggan meminta bantuan kepada TNI ketiga berhadapan dengan masalah di tengah masyarakat.
"Ini yang perlu kita pahami bersama, bahwa meminta bantuan kepada TNI bukan berarti Polri tidak mampu menyelesaikan masalah yang ada. Tapi ini dimaksudkan untuk memperkuat atau mengoptimalkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang ada di tengah masyarakat," kata Agus.
Makanya, dia menegaskan, sinergi antara kepolisian dan TNI, masih perlu ditata dengan baik agar terjaling koordinasi yang lebih baik, guna bersama-sama menciptakan keamanan di tengah masyarakat. Sementara mengenai intelijen, Agus menegaskan bahwa tugas atau kerja intelijen  bukan untuk politik, namun semata-mata untuk mendukung kelancaran tugas-tugas TNI.
Sementara Kapolri, Jenderal Timur Pradopo juga menegaskan bahwa masalah sinergitas antara semua pihak baik TNI dan Polri merupakan salah satu poin penting dalam rangka menyukseskan pembangunan di segala bidang. "Untuk menjaga keamanan secara bersama, Polri dan TNI memang harus bersinergi, tanpa adanya sinergi yang baik, maka kita akan sulit untuk mewujudkan harapan ada," kata Timur.
Bahkan kapolri menegaskan bahwa sinergitas antara semua pihak menjadi salah satu masalah penting yang harus diperhatikan, guna mewujudkan pembangunan yang maju, adil, dan makmur pada berbagai sektor kehidupan. (hamsah umar)                      
     
     

Bocah 10 Tahun Delapan Jam Diculik


MAKASSAR, FAJAR--Sri Ayu Humaera Febriani dan Jihan Jalilah warga BTN Agraria, Kelurahan Karunrung, Kecamatan Rappocini, Makassar sempat membuat panik kedua orang tuanya. Kedua bocah yang baru berusia 10 tahun ini, diculik sekitar delapan jam oleh oknum tidak dikenal. Bocah tersebut sempat dibawa keliling ke daerah Antang pelaku menggunakan sepeda motor.
Tidak hanya dibawa keliling hingga ke wilayah Antang, barang berharga milik kedua korban juga diambil oleh pelaku seperti telepon seluler serta barang berharga lainnya. Untungnya, pelaku tidak sampai dianiaya  karena setelah barang miliknya diambil, pelaku menurunkannya dari sepeda motor.
Kasus dugaan penculikan itu berawal ketika korban bersama rekan-rekannya bermain di sekitar rumahnya. Tiba-tiba pelaku datang menanyakan alamat seseorang bernama Sarifuddin. Kedua korban maupun teman mainnya kompak menjawab tidak tahu. Meski menjawab tidak tahu alamat  yang dicari pengendara motor Jupiter ini, pelaku malah meminta kedua korban membantunya mencari alamat dimaksud.
Agar korban bisa menuruti pelaku, pelaku  memberi korban uang sebesar Rp5 ribu sebagai imbalan. Saat kedua korban tersebut dibawa pelaku menggunakan sepeda motor, salah seorang teman korban, Harmiati sempat membuntuti pelaku menggunakan sepeda milik korban.  "Kami sempat panik karena anak kami tidak pulang sampai magrib," ujar orang tua Jihan, Jamaluddin.
Menurut Jamaluddin, meski anaknya baru berusia 10 tahun, namun ketika bermain dan terlambat pulang, anaknya tersebut selalu memberi kabar melalui telepon. "Sementara saat kami telepon, dia sama sekali menjawabnya," katanya.
Setelah sekitar delapan jam tidak mendapat kabar keberadaan kedua bocah itu, orang tua kedua bocah tersebut sepakat melaporkan kasus itu ke kantor Polsekta Rappocini. Kedua bocah itu kemudian ditemukan di Jalan Tidung 10 sedang berjalan kaki. (hamsah umar)

Rumah Dosen STIE Nobel Dibobol


MAKASSAR, FAJAR--Salah seorang dosen STIE Nobel Makassar, M Fachrul Sjarlis menjadi korban pembobolan. Rumah miliknya di Jalan Bougeville Makassar dimasuki maling. Akibat aksi maling itu, satu unit laptop serta tas berisi dokumen penting dibawa kabur ole pelaku.
Pembobolan terhadap rumah salah seorang dosen STIE Nobel ini diperkirakan berlangsung usai korban sahur atau sekira pukul 04.00 dini hari,  Rabu, 24 Agustus. Pelaku diduga leluasa beraksi karena saat itu korban sedang tertidur lelap. Menurut korban, pelaku diduga masuk ke rumahnya melalui pintu yang tidak terkunci.
Barang berharga berupa laptop yang dicuri pelaku itu disimpan korban di  ruang tengah, begitu juga dengan tas berisi dokumen penting seperti bukau tabungan serta dokumen P3M STIE Nobel. Korban baru menyadari rumahnya telah dibobol sekira pukul 06.00. Korban baru menyadari rumahnya telah dimasuki maling begitu melihat pintu rumahnya sudah tebuka tidak seperti biasanya.
Kanit Reskrim Polsekta Panakkukang, Iptu Dhimas Prasetyo membenarkan adanya laporan kasus pembobolan terhadap salah satu rumah dosen di daerah ini. Saat ini, polisi  melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku pembobolan tersebut. "Sementara yang telah kita mintai keterangan adalah korban sendiri. Kasus ini akan kita selidiki untuk mencari tahu pelakunya," kata Dhimas.
Ada dugaan, pelaku pembobolan tersebut terlebih dahulu  melakukan pengamatan terhadap kondisi rumah korban. Pelaku sendiri tidak sampai mengutak-atik rumah korban, begitu berhasil mengambil laptop dan tas berisi dokumen korban. (hamsah umar)      
 

Qolby-Natsir Bayar Rp100 Ribu


MAKASSAR, FAJAR--Dua peserta ujian masuk Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN) Makassar, yang menggunakan jasa joki saat ujian ujian kompetensi Minggu lalu, ternyata hanya butuh mengeluarkan uang sebesar Rp100 ribu untuk membayar aktor intelektual joki tersebut.
Wakapolsekta Biringkanaya, AKP Amran Allobaji yang ditemui di Gedung Manunggal Muh Yusuf, Rabu, 24 Agustus menjelaskan bahwa berdasarkan pengakuan sementara dari Muh Noer Alim Qolby dan Natsir, keduanya hanya mengakui membayar oknum yang memberinya alat untuk melakukan komunikasi dalam rangka mendapatkan kunci jawaban itu sebesar Rp100 ribu.
"Hasil penyelidikan sementara yang kita lakukan dan pemeriksaan terhadap kedua peserta ujian ini, dia mengaku hanya membayar Rp100 ribu. Namun kasus ini masih kita selidiki kebenarannya," ujar Amran.
Soal dimana kedua peserta ujian masuk STAN Makassar bertemu dengan oknum yang memberinya perangkat elektronik dan berjanji memberinya kunci jawaban, Amran menegaskan bahwa berdasar keterangan kedua orang ini, mereka hanya bertemu di salah satu internet di Makassar. Sejauh ini, kedua peserta ujian tersebut juga masih terkesan tertutup dalam memberikan keterangan kepada penyidik kepolisian, termasuk mengenai siapa oknum intelektual di balik sindikat joki STAN tersebut.
Yang jelas, berdasar informasi yang diperoleh FAJAR, jumlah peserta ujian masuk STAN yang menggunakan jasa joki ini mencapai puluhan orang. Pasalnya, keterangan kedua peserta ujian yang ditangkap pengawas menyebutkan dia berada pada urutan ke-60 dalam daftar orang yang mengamil perangkat pendukung yang digunakan untuk menerima kunci jawaban.
Namun, perangkat yang diterima oleh kedua peserta ujian ini diduga tidak berfungsi dengan baik sehingga kesulitan mendengarkan pesan yang disampaikan melalui telepon seluler, yang dibantu perangkat wireless. Sehingga pada saat ujian, kedua orang ini selalu memegang kerah bajunya. "Jadi perangkat itu tidak  bisa berfungsi dengan baik," katanya.
Sementara mengenai perangkat pendukung yang dimasukkan ke dalam lubang telinga Qolby dan Natsir, Amran menyebutkan bahwa alat tersebut sudah berhasil dikeluarkan dokter THT yang dipercayakan keluarga kedua peserta seleksi ini. (hamsah umar)
   

Teknisi Telkomsel Ditangkap Curi Baterai BTS


MAKASSAR, FAJAR--Penyidik Reskrim Polrestabes Makassar bekerja sama dengan PT Telkomsel menangkap dua teknisi Telkomsel, karena diduga menjadi pelaku pencurian baterai  Base Transceiver Station (BTS) milik Telkomsel sendiri.
Kedua karyawan yang berstatus outsourching itu bahkan ditangkap di tempat kerjanya sendiri yakni di kantor Telkomsel Makassar, Rabu, 24 Agustus. Kedua tersangka diketahui bernama Hamzah dan Norman. Aksi pelaku melakukan pencurian terhadap baterai BTS milik perusahaan tempatnya bekerja ini, cukup mudah apalagi keduanya adalah karyawan yang bertugas pada bagian teknisi.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha menjelaskan bahwa penangkapan terhadap kedua tersangka itu, berhasil dilakukan setelah melakukan penyelidikan selama satu pekan terakhir. Itu setelah, pihak Telkomsel melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian, dalam rangka melakukan penyelidikan terhadap kasus pencurian baterai BTS  tersebut, apalagi pihak Telkomsel sendiri curiga dengan karyawannya.
"Kami membackup Telkomsel selama satu minggu terakhir untuk mengungkap pencurian baterai pada menara BTS. Hasilnya, kita sudah menangkap kedua pelaku di kantornya sendiri," kata Himawan.
  Dalam kasus pencurian baterai menara BTS Telkomsel ini, Himawan menyebutkan bahwa pihak perusahaan telepon seluler ini mengaku kehilangan sedikitnya 32 BTS di Makassar yang dicuri baterainya oleh kedua pelaku. Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi motif pelaku melakukan pencurian baterai menara BTS milik perusahaan tempatnya bekerja sendiri. Namun diduga, murni karena kriminalitas untuk mencari keuntungan pribadi.
Selain menangkap kedua pelaku di kantornya, polisi juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang telah dicuri oleh pelaku berupa kepala baterai, kabel, dan komponen lainnya. Akibat ulah kedua karyawan teknisi Telkomsel itu, pihak perusahaan mengalami kerugian hingga puluhan juta. Apalagi, satu baterai BTS harganya mencapai jutaan rupiah.
"Saat ini, kami masih melakukan pengembangan untuk mencari barang bukti lain, serta mencari tahu siapa penadahnya. Sementara dua pelaku saat ini masih kita mintai keterangan serta dilakukan penahanan," kata Himawan. (hamsah umar)                           

Selasa, 23 Agustus 2011

Rumah Kos Rawan Disalahgunakan


KEBERADAAN rumah kos atau kamar kos di kawasan perkotaan padat penduduk, menjadi warna tersendiri di tengah masyarakat utamanya di sekitar lembaga pendidikan. Rumah kos ini menjadi alternatif bagi sebagian warga utamanya mereka yang berasal dari luar kota, atau masyarakat yang belum mampu untuk memiliki rumah pribadi.
Rumah kos atau kamar kos ini banyak menjadi pilihan bagi mahasiswa, karyawan, bahkan masyarakat yang sudah berumah tangga sebagai tempat  bernaung dalam rangka mendukung aktivitasnya. Banyak alasan untuk memilih tinggal di rumah kos, sebut saja mendekatkan akses ke tempat beraktivitas sehari-hari seperti pendidikan atau pun pekerjaan.
Keberadaan rumah kos atau kamar kos ini bahkan tumbuh semakin berkembang. Namin tidak jarang, fasilitas yang disiapkan masyarakat tertentu ini kadang disalahgunakan oleh penghuni kos itu sendiri. Sebut saja misalnya dijadikan tempat untuk kumpul bersama meski bukan muhrimnya. Parahnya lagi, tempat kos ini banyak dijadikan tempat pacaran oleh kalangan pemuda tertentu.
Dalam beberapa pekan terakhir selama Ramadan, aparat kepolisian bersama dengan pemerintah kecamatan dan TNI banyak menemukan pasangan muda-mudi di rumah kos atau kamar kos. Umumnya, pasangan yang sempat terjaring razia pihak terkait ini diketahui belum berstatus sebagai suami istri, atau diduga pasangan mesum. Padahal, rumah kos semata-mata disiapkan sebagai tempat tinggal dan tidak untuk disalahgunakan seperti tempat berbuat mesum.
Di Makassar, hampir semua wilayah memiliki kawasan rumah kos atau kamar kos. Namun, kecamatan yang paling padat rumah kos dan kamar kosnya adalah Tamalanrea, Biringkanaya, Tamalate, Rappocini. Di daerah ini merupakan kawasan pendidikan dan kawasan industri seperti di Biringkanaya. Dari beberapa rumah kos yang ada di Makassar ini, ada yang sifatnya kos ekslusif dengan tarif yang lebih tinggi.    
Wakapolrestabes Makassar, AKBP Endi Sutendi menjelaskan bahwa penanganan masalah rumah kos atau kamar kos di Makassar, membutuhkan kerja sama antarberbagai instansi terkait utamanya dalam meminimalisir pemanfaatan rumah kos ke arah yang bersifat negatif.  Memang menurut dia, tidak bisa dipungkiri, penghuni rumah kos ada yang memanfaatkannya untuk kegiatan yang berbau negatif, seperti yang ditemukan dalam berbagai razia yang dilakukan kepolisian selama ini.
"Yang terpenting di sini kita melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Tentunya yang pertama-tama adalah dengan pemerintah kota atau bisa juga dengan aparat di bawahnya, dalam menyikapi masalah-masalah  yang kemungkinan bisa muncul di rumah kos," kata Endi.
Koordinasi dimaksud adalah melakukan penertiban atau razia ke rumah kos atau kamar kos yang dicurigai rawan disalahgunakan. Razia seperti yang dilakukan petugas kepolisian selama ini, perlu dilakukan secara berkelanjutan  sehingga tidak terkesan sementara.
"Kalau yang dilakukan hanya berupa tindakan refresif saja, tentu tidak akan mampu untuk menuntaskan persoalan yang muncul. Makanya, yang perlu dilakukan bersama adalah melakukan penanganan secara komprehensif, agar penghuni rumah kos tidak melakukan hal-hal yang mengarah  pada perbuatan negatif. Penanganan secara  komprehensif ini saya kira penting agar ada kewaspadaan dan kehati-hatian setiap saat dari setiap penghuni rumah kos," kata Endi. (hamsah umar)                          

IRT Ditangkap Pesta Nyabu


MAKASSAR, FAJAR--Jajaran Polsekta Ujung Tanah membongkar komplotan penikmat sabu-sabu di Jalan Barukang, Kecamatan Ujung Tanah Makassar, Senin, 22 Agustus sekira pukul 23.30. Dalam penggerebekan yang dilakukan petugas, polisi menangkap tiga tersangka yang sedang pesta sabu-sabu. Salah satu adalah ibu rumah tangga (IRT), Marlina (40).
Di salah satu rumah di  bilangan Jalan Barukang itu, setidaknya ada empat warga yang digerebek sedang melakukan pesta sabu-sabu. Namun polisi hanya berhasil menangkap tidak tersangka. Seorang pelaku lainnya diketahui bernama, Abbas. Pelaku yang satu ini diketahui berprofesi sebagai penjual ikan. 
Kapolsekta Ujung Tanah, AKP Muh Basri yang dikonfirmasi membenarkan penangkapan tiga warga Barukang yang melakukan pesta sabu-sabu pada salah satu rumah panggung di Barukang. Salah seorang tersangka yang sudah diidentifikasi identitasnya berhasil melarikan diri setelah nekad lompat melalui jendela rumah tersebut. 
"Tiga tersangka saat ini sudah kita tahan di Polsekta Ujung Tanah, sambil  melakukan pemeriksaan untuk mencari jaringannya. Sementara ini, kita mencari tahu, dari mana sabu-sabu tersebut diperoleh," kata Muh  Basri.
Dalam penangkapan itu, polisi juga berhasil mengamankan satu paket sabu-sabu serta peralatan isapnya seperti pipet, bong, korek, dan barang bukti lainnya.  Basri menyebutkan, barang bukti sabu-sabu dan urine ketiga tersangka ini segera diajukan ke Laboratorium Forensik untuk dilakukan pemeriksaan.
Basri menyebutkan bahwa, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi terhadap tersangka, polisi mendapat keterangan bahwa sabu-sabu tersebut diperoleh tersangka dari salah seorang perempuan yang diketahui tinggal di Jalan Tinumbu. Sayangnya, saat polisi melakukan pengembangan ke jalan tersebut, ada keributan yang terjadi di tengah masyarakat. (hamsah umar)          
  
 

Panglima TNI-Kapolri Safari Ramadan di Makassar


MAKASSAR, FAJAR--Dua pejabat tertinggi TNI dan Polri dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Makassar, Rabu, 24 Agustus dalam rangka melakukan safari Ramadan. Keduanya adalah Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono dan Kapolri, Jenderal Timur Pardopo. Keduanya dijadwalkan tiba sekira pukul 12.00.
Baik rombongan Panglima TNI dan Kapolri menggunakan pesawat dan jadwal yang sama. Makanya, kedua pejabat TNI/Polri ini dijadwalkan tiba pada jam yang sama di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.  
Kasubid Humas Polda Sulsel, Kombes Chevy Achmad Sofari yang dikonfirmasi membenarkan adanya agenda safari Ramadan Kapolri di wilayah Polda Sulsel. Rencananya, Timur akan melakukan pertemuan dengan jajaran Polda Sulsel sekira pukul 13.00. "Acaranya sebenarnya adalah safari Ramadan. Dari Jakarta, kapolri satu pesawat dengan Panglima TNI," ujar Chevy.
Di Polda Sulsel, kapolri dijadwalkan melakukan pengarahan terhadap seluruh jajarannya di wilayah Polda Sulsel, utamanya terkait dengan proses pengamanan Idulfitri 1432 Hijriah dalam waktu dekat ini. Intinya kata dia, kapolri bakal memberikan pencerahan kepada aparatnya termasuk bagaimana melakukan langkah pengamanan jelan Idulfitri dan Pascaidulfitri, termasuk dalam melakukan pengawalan masyarakat untuk melalukan mudik lebaran.
Chevy menyebutkan, jumlah orang yang menyertai rombongan kapolri berkisar 14 orang. Salah satunya adalah Kadiv Humas Polri beserta istri. Usai melakukan pengarahan dengan jajarannya di Polda Sulsel, kapolri akan melakukan pertemuan dengan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo di gubernuran dan dilanjutkan dengan buka puasa bersama.
Kapendam VII Wirabuana, Letkol Kav Sulaiman Agusto yang dikonfirmasi terpisah membenarnya rencana panglima TNI melakukan kunjungan ke Kodam VII Wirabuana. Di daerah ini, panglima juga akan melakukan pengarahan terhadap jajarannya di wilayah Kodam VII Wirabuana.
Selain melakukan kunjungan ke Kodam VII Wirabuana, Panglima TNI juga dijadwalkan melakukan pengarahan khusus dengan jajarannya di Manunggal sore harinya. Dari situ dilanjutkan dengan buka puasa bersama di rujab gubernuran. (hamsah umar)

Siapkan Kue Lebaran, Rumah Terbakar

MAKASSAR, FAJAR--Rencana keluarga Daeng Liwang dan Daeng Caya merayakan Idulfitri 1432 Hijriah di rumahnya bersama anak-anaknya berantakan. Saat mereka menyiapkan kue untuk merayakan lebaran Selasa, 23 Agustus, rumah warga Jalan Manunggal 31, Kelurahan Maccini Sombala, Tamalate ini malah hangus dilalap api.
Peristiwa kebakaran tersebut bermula ketika Dg Caya dan keluarganya sedang membuat kue untuk persiapan lebaran. Saat kue kering tersebut hendak diopeng, salah seorang keluarga korban menyalakan kompor minyak tanah. Celakanya, salah satu sumbu kompor tersebut masuk ke tabung hingga mengakibatkan api membesar pada kompor tersebut.
Caya dan anggota keluarganya yang sedang asik membuat kue lebaran itu, langsung panik. Di tengah suasana panik itu, suami Caya, Liwang terbangun dari tidurnya. Saat terbangun itu, dia melihat kompor di dapur berkobar hingga memberanikan diri mengambilnya dengan maksud membuangnya keluar rumah.
Sayangnya, saat melempar kompor tersebut ke arah luar rumahnya melalui ruang tamu, kompor yang menyala dengan api itu mengenai dinding rumahnya yang juga terbuat dari kayu. Minyak tanah yang ada pada kompor tersebut malah tumpah begitu kompor yang dilemparkan tersebut mengenai dinding rumahnya. Api dengan cepat melalap dinding hingga menjalar ke kursi kayu di ruang tamu korban tersebut.
Liwang semakin panik. Bukannya mencari air untuk memadamkan api yang menyala itu, dia malah berusaha memadamkan api dengan menggunakan tangannya. Akibatnya, kedua tangan korban ini mengalami luka bakar hingga harus dilarikan ke RS Bhayangkara Makassar.
"Saya dan keluarga sedang membuat kue untuk persiapan lebaran, tiba-tiba kompor yang dinyalakan berkorban hingga mengakibatkan rumah kami terbakar. Kami tidak tahu lagi harus merayakan Idulfitri di mana," ujar Caya.
Sejumlah armada pemadam kebakaran yang diterjunkan ke lokasi juga tidak bisa berbuat banyak. Api yang cepat menjalar mengakibatkan rumah warga tersebut rata dengan tanah bersama sejumlah barang berharga lainnya. (sah)

Karyawan RM Ulujuku Protes THR


MAKASSAr, FAJAR--Belasan karyawan rumah makan Ulujuku di Jalan Racing Centre Makassar, melakukan aksi protes terhadap manajemen perusahaan karena kecewa dengan tunjangan hari raya (THR) yang diberikan perusahaan. Dia  menilai, THR yang disiapkan perusahaan tidak sesuai edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Aksi protes terhadap THR itu, umumnya dilakukan oleh karyawan yang bertugas di dapur. Mereka menilai, rencana perusahaan hanya menyiapkan THR separuh dari gaji mereka tidak berdasar, apalagi karyawan yang bekerja tersebut sudah mengabdi hingga empat tahun. Jumlah karyawan Ulujuku dilaporkan mencapai 114 orang.
Dia menyebutkan, berdasarkan edaran Menakertrans Nomor SE.06/MEN/VIII/2011 menyebutkan bahwa karyawan yang telah bekerja 12 bulan, wajib mendapatkan THR minimal satu bulan gaji. Makanya, dia menuntut perusahaan memberi THR sebagaimana edaran tersebut.
Mereka menolak alasan pihak manajemen yang tidak maksimal memberikan THR karena alasan terbebani pembayaran listrik dan air. Padahal menurut salah seorang karyawan, Eva jumlah pengunjung di rumah makan ini setiap hari ramai, sehingga mereka merasa layak untuk mendapatkan THR minimal 1 bulan gaji.
Supervisor RM Ulujuku, Ilham mengaku akan terus melakukan protes jika perusahaan tidak membayarkan THR mereka sebagaimana edaran pemerintah. Mereka bahkan mengaku tidak takut jika aksi mereka bisa membuat manajemen mengambil tindakan tegas seperti pemecatan.
Saat aksi protes berlangsung, pihak karyawan dan manajemen sempat melakukan dialog, namun dialog tersebut tidak membuahkan hasil. Para karyawan juga protes dengan jadwal libur setiap karyawan yang hanya sampai tiga kali dalam satu bulan. Belum lagi mereka tidak mendapat perlindungan berupa Jamsostek.
Salah seorang pengelola RM Ulujuku, Merdi Purnomo menilai aksi karyawan tersebut salah tempat. Belum lagi, karyawan yang protes tidak sampai 10 persen dari total karyawan yang ada. Dia bahkan menyebut, aksi ini tidak memengaruhi operasional perusahaan. (hamsah umar)

Minggu, 21 Agustus 2011

Dua Peserta Seleksi STAN Ditangkap


*Diduga Terima Kunci Jawaban

MAKASSAR--Seleksi ujian masuk Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN) Makassar, Minggu, 21 Agustus diwarnai aksi ulah tidak bertanggung jawab. Dua pelaku tertangkap mendapat jawaban melalui telepon seluler. 
Kedua peserta ujian tersebut diketahui bernama Muh Noer Alim Qolby, yang tercatat sebagai peserta asal Makassar dan Natsir peserta asal Takalar. Dari tangan peserta ujian ini, polisi mengamankan dua buah telepon seluler yang diselipkan di celana dalam peserta. Telepon tersebut belakangan diketahui menggunakan headset wireless. Aksi mereka ketahuan pengawas ujian yang curiga pelaku selalu memegang kerah baju mereka.
Kedua peserta ujian tersebut ditangkap di ruang berbeda, saat  mereka mengikuti tes potensi akademik dan Bahasa Inggris di Gedung Olag Raga Jalan Pajaiang, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya. Begitu ketahuan menggunakan alat bantu yang diduga untuk menerima kunci jawaban, pengawas kemudian mengamankannya dan menyerahkannya ke Polsekta Biringkanaya.
Hanya saja, belum diperoleh informasi dari mana kedua peserta ujian tersebut mendapatkan kunci jawaban. Saat diperiksa penyidik Polsekta Biringkananya, mereka diperiksa tertutup.
Penanggungg jawab penyelenggara seleksi masuk STAN Makassar, Mutasim Billa menjelaskan bahwa kedua pelaku tersebut ketahuan dari pengawas ruangan. Qolby ditemukan pengawas pengawas di Sektor V sementara Natsir ditemukan pengawas sektor VIII. 
Sebelum diserahkan kepada polisi, kedua peserta tersebut tetap dipersilahkan menyelesaikan ujiannya. Namun setelah mengikuti ujian, kedua peserta ini yang diduga menggunakan jasa pihak  luar itu diperiksa pengawas dan selanjutnya digiring ke Polsekta Biringkanaya setelah memastikan keduanya kuat menerima jawaban dari pihak  luar melalui telepon.
Mutasim yang tidak lain Kepala Balai Diklat Keuangan Makassar menegaskan bahwa kedua pelaku telah dinyatakan diskualifikasi, dan namanya langsung dicoret dari daftar peserta seleksi STAN Makassar. "Sudah dipastikan keduanya tidak lulus, karena melakukan kecurangan," kata Mutasim.
Selain itu, administrasi kedua peserta tersebut sudah tercoreng sehingga tidak bisa lagi  mendaftar pada kesempatan berikutnya. Untuk proses hukum, dia menegaskan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. 
Kapolsekta Biringkanaya, Kompol Mursalim menyatakan proses pemeriksaan kedua peserta ujian tersebut masih berlasung, dan menelusuri dari mana kedua peserta ujian tersebut mendapat kunci jawaban. "Proses pemeriksaan masih kita lakukan. Sementara ini, kami belum tahu dari mana jawaban itu diperoleh," kata Mursalim. (hamsah umar)

Kebijakan Pemerintah Banyak Diskriminatif Terhadap Perempuan


*Ketua Sub Komisi Partisipasi Masyarakat Komnas Perempuan, Andy Yentriyani 

ISU mengenai kasus kekerasan terhadap perempuan sejak reformasi bergulir pada 1998 lalu, masih menjadi fenomena di tengah masyarakat, bahkan menunjukkan peningkatan yang cukup berarti dari tahun ke tahun. Parahnya, pelaku kekerasan terhadap perempuan ini, tidak hanya dari kalangan masyarakat tidak berpendidikan, tapi juga dari kalangan masyarakat yang memiliki pengetahuan memadai sebut saja aparat pemerintahan. Bagaimana Komnas Perempuan menyikapi kenyataan pahit itu?, Berikut wawancara wartawan Harian FAJAR, HAMSAH Umar dengan
Ketua Sub Komisi Partisipasi Masyarakat Komnas Perempuan, Andy Yentriyani di redaksi Harian FAJAR beberapa waktu lalu.

Seperti apa perjalanan Komnas Perempuan?
       Perlu saya sampaikan bahwa Komnas Perempuan ini terbentuk setelah reformasi berlangsung, seiring dengan terbentuknya Komnas HAM. Jadi komini ini ditempat masih atas persetujuan Presiden RI II, BJ Habibi. Di sinilah kita mulai melakukan advokasi terhadap berbagai kekerasan dan teror terhadap perempuan.
       Kita tidak bisa pungkiri bahkan peristiwa reformasi pada Mei 1998 lalu, juga mengakibatkan banyak kaum perempuan menjadi korban kekerasan yang dilakukan berbagai pihak. Jenis kekerasan yang dialami kaum perempuan ini tidak hanya fisik, tapi juga kekerasan seksual. Bahkan data menunjukkan bahwa hampir sepertiga kasus kekerasan terhadap perempuan adalah kasus kekerasan seksual.

Seberapa besar kekerasan seksual yang terjadi selama ini?
       Berdasarkan hasil dokumentasi yang dihimpun Komnas Perempuan sejak tahun 1998-2010, menunjukkan bahwa ada sedikitnya 69 ribu lebih  kasus kekerasan seksual dari 295.836 kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi selama ini. Data-data ini kita peroleh berdasar catatan tahunan yang kita himpun dari berbagai lembaga layanan bagi perempuan korban kekerasan tentang trend pelaporan dan penanganan kasus kekerasan pada perempuan.
       Data itu juga kita peroleh dari hasil pemantauan Komnas Perempuan tentang pengalaman kekerasan perempuan dalam konteks Aceh, Poso, tragedi 1965, Ahmadiyah, Migrasi, Papua, Ruteng, Pelaksanaan  otonomi daerah, dan rujukan Komnas Perempuan pada data tim gabungan pencari  fakta (TGPF) peristiwa kerusuhan Mei 1998, serta Komisi Penerimaan
Kebenaran dan Rekonsiliasi Timor Leste (CAVR).

Siapa saja pelaku kekerasan seksual ini?
       Dari jumlah kasus kekerasan seksual terhadap perempuan, terbanyak melakukan kekerasan ada pada ranah personal. Artinya kasus itu dilakukan oleh orang yang masih memiliki hubungan darah, kekerabatan, perkawinan, dan relasi intim. Banyaknya kasus di tingkat personal  ini, bisa jadi karena kehadiran Undang-undang No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dimana aturan ini
sudah disosialisasi secara luas.
       Juga bisa jadi karena bertambahnya lembaga yang dapat diakses oleh perempuan korban kekerasan, serta meningkatkan kepercayaan korban pada proses keadilan dan pemulihan yang dapat yang ia peroleh dengan melaporkan kasusnya.
       Dalam konteks moralitas, kekerasan seksual lebih sering dipahami sebagai pelanggaran terhadap kesusilaan semata. Ini membuat kekerasan seksual dipandang kurang penting dibandingkan dengan isu kejahatan lain seperti pembunuhan atau penyiksaan. Padahal korban kekerasan seksual dapat menghancurkan seluruh integritas hidup korban sehingga merasa tidak bisa lagi melanjutkan hidupnya.

Apa bentuk lain kekerasan yang sering dialami perempuan?
       Kekerasan terhadap perempuan memang sangat beragam. Selain seksual, yang paling sering kita dengar dan temukan adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Kasus KDRT ini dipicu oleh banyak faktor. Bahkan kasus KDRT ini merupakan bentuk kekerasan pada perempuan yang paling dominan yakni mencapai 96 persen. Untuk 2010 saja, tercatat 98.577 kasus kekerasan terhadap istri. Ada juga kekerasan terhadap anak perempuan dengan jumlah korban 1.299, serta kekerasan dalam pacaran
sebanyak 600 kasus.
       Kondisi seperti ini tentu saja masih menjadi keprihatinan kita semua, apalagi diskriminasi terhadap perempuan masih terus berlangsung. Makanya, Komnas Perempuan terus melakukan berbagai upaya  agar persoalan perempuan utamanya dalam memperoleh hak-haknya bisa tercapai. Penanganan masalah kekerasan perempuan ini perlu mendapat penanganan serius oleh semua pihak. Tanpa adanya keinginan kuat dari semua pihak, kasus kekerasan yang dialami perempuan masih akan muncul.

Dalam hal kebijakan, bagaimana Komnas Perempuan melihatnya?
       Kebijakan pemerintah utamanya yang berkaitan dengan isu perempuan saya melihat banyak yang diskriminatif. Itu karena kebijakan itu telah membatasi bahkan menghalangi hak-hak konstitusional yang seharusnya dijamin negara. Misalnya saja, kedudukan yang sama dalam negara atau pemerintahan, hak perlindungan dari ketakutan, dan bentuk diskriminatif lainnya terhadap perempuan.
       Bahkan hingga 2010 ini, Komnas Perempuan mencatat setidaknya ada 189 kebijakan pemerintah yang terkesan diskriminatif. Jika dibandingkan dengan kebijakan yang kondusif terhadap hak konstitusional perempuan, hanya kita temukan sekitar 46 kebijakan yang dikategorikan kondusif terhadap perempuan, dimana enam kebijakan muncul pada 2010.
       Dari enam kebijakan itu, tiga di antaranya dikeluarkan Pemkab Bulukumba terkait program terpadu peningkatan peran wanita menuju keluarga sejahtera sehat (P2WKSS), Kelompok kerja pengarusutamaan gender, dan pembentukan tata kerja puat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak. Sedang tiga kebijakan lainnya dikeluarkan Tasikmalaya tentang kesehatan reproduksi, Donggala dengan program keterwakilan dan partisipasi perempuan, serta Kabupaten Banjar  melalui program pengarusutamaan gender.

Sebenarnya apa yang menjadi hambatan mengakses keadilan bagi perempuan?
       Komnas Perempuan mencatat ada empat faktor yang membuat perempuan sulit mengakses keadalian dan pemulihan. Keempat faktor tersebut adalah faktor personal, budaya, hukum, dan politik. Semuanya ini saling keterkaitan dan menentukan tingkat kepercayaan korban untuk melaporkan kasusnya, menuntut keadilan dan pemulihan hak.
       Perempuan bisa menderita trauma akibat berbagai kekerasan yang dialami sehingga tidak bersedia melaporkan kasus yang dialaminya. Sedang konsep moralitas dan aib juga cenderung menyalahkan korban, dan meragukan kesaksiannya dan berbagai hambatan lainnya.

Lalu seperti apa langkah yang dilakukan Komnas Perempuan?
       Komnas Perempuan akan terus membangun pemahaman publik tentang kekerasan terhadap perempuan, sambil mengajak setiap anggota masyarakat aktif menangani kekerasan perempuan, salah satunya melalui kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan (K16HAKTP).
       Peran masyarakat ini penting untuk menguatkan korban agar tidak bungkam, juga untuk memastikan korban mendapat dukungan  dalam pemulihan dirinya dari berbagai pengucilan di masyarakat. (**)

Klenteng Xian Ma Salurkan 51,2 Ton Beras


MAKASSAR--Pengurus Klenteng Xian Ma Makassar, Minggu, 21 Agustus membagikan sedikitnya 2.600 sak beras berisi 10 kilogram kepada masyarakat miskin. Pembagian beras di depan klenteng Jalan Sulawesi Makassar ini membuat warga yang antre saling berebutan, bahkan sejumlah warga yang antre pingsan.
Ketua Panitia, Sanny  menyebutkan bahwa pembagian beras kepada masyarakat tidak mampu itu, dalam rangka sembahyang Ulambana bagi masyarakat Tionghoa. Beras yang dibagikan kepada masyarakat kurang mampu itu diperoleh dari sumbangan umat di Klenteng Xian Ma. Untuk 2011 ini, jumlah beras yang akan disalurkan mencapai 51,2 ton.
Penyaluran beras masing-masing seberat 10 kilogram ini, tidak hanya dilakukan melalui Klenteng Xian Ma, tapi juga disalurkan melalui berbagai lembaga sosial seperti 17 panti asuhan,  dua panti jompo, 10 yayasan Tionghoa, masjid, gereja, dan melalui aparat kelurahan. 
Bahkan melalui kantor kelurahan se-Kecamatan Wajo, jumlah beras yang disalurkan mencapai 8,6 ton atau sebanyak 860 sak dengan berat 10 kilogram per sak. Bahkan menurut Sanny, jumlah yang disalurkan melalui kelurahan ini berdasarkan data penerima raskin yang diberikan dari pemerintah setempat.
Pembagian beras dengan sasaran masyarakat kurang mampu ini, kata Sanny dilakukan setiap tahun, atau setiap bulan ketujuh penanggalan Imlek. "Ini adalah bentuk kepedulian kita terhadap sesama warga yang kurang mampu. Apalagi beras ini sangat dibutuhkan masyarakat," kata Sanny.
Warga yang mendapat beras gratis sebanyak 10 kilogram itu, tidak hanya yang telah mendapat kupon dari panitia, tapi juga warga yang tidak memiliki kupon. Pasalnya, saat pembagian beras berlangsung, antusias masyarakat untuk mendapatkan beras gratis tersebut sangat tinggi. 
Pembagian beras yang dilakukan pengurus Klenteng Xian Ma itu tentu saja sangat berarti bagi ribuan warga yang memadati lokasi pembagian beras. Betapa tidak, momen tersebut bersamaan dengan datangnya perayaan Idulfitri yang tidak lama lagi. Selain di wilayah Kecamatan Wajo, pengurus Klenteng Xian Ma juga berencana membagikan beras kepada warga kurang mampu di Kelurahan Lakkang, Kecamatan Tallo. (hamsah umar)
                     

Dua Pelaku Jambret Dimassa


MAKASSAR--Dua warga yang masih berusia 17 tahun masing-masing Asriadi dan Lukman, yang beralamat di Jalan Rappokalling dan asal Toraja babak belur dihajar massa di Jalan Karantina Makassar Sabtu  malam. Kedua remaja tersebut terpaksa dihakimi massa karena melakukan aksi jambret terhadap pengendara sepeda motor di lokasi tersebut.
Aksi massa yang membuat kedua pelaku mengalami sejumlah luka dan memar di tubuhnya itu berawal saat pelaku nekad melakukan jambret, terhadap salah seorang mahasiswa penerbangan di Airline Education Center (AEC), Haridyanti. Saat itu, korban dibonceng dengan salah seorang temannya dengan sepeda motor di AP Pettarani. Saat dibonceng itu, korban menyimpan tas yang barisi barang berharga dan dompet di tengahnya.
Dua pelaku yang melihat tas korban itu kemudian berusaha mendekati korban, begitu melihat barang milik korban ini mudah untuk dirampas. Setelah merasa memiliki peluang, kedua pelaku kemudian menyerempet korban dan langsung merampas tas milik korban kemudian melarikan diri.
Pelaku tersebut sempat membawa kabur tas berisi dompet dengan uang tunai sebesar Rp800 ribu, telepon genggam, dan sejumlah dokumen milik korban. Saat barang korban dirampas itu, korban dan temannya berusaha melakukan pengejaran sambil meneriaki pelaku pencopet. 
Merasa dikejar oleh korban, pelaku yang mengalihkan sepeda motornya ke Jalan Karantina itu, tidak dapat mengendalikan sepeda motornya hingga menabrak pengendara lain. Kedua pelaku akhirnya terjatuh dan berusaha meninggalkan motornya untuk menyelamatkan diri.
Saat itu, korban tidak tinggal diam dan berteriak bahwa pelaku tersebut adalah pelaku jambret. Warga yang mengetahui hal itu langsung melakukan pengejaran dan berhasil menangkapnya. Setelah itu, warga memukulinya, bahkan memasukkan sepeda  motor pelaku ke dalam selokan.
Kanit Reskrim Polsekta Panakkukang, Iptu Dhimas Prasetyo,  menegaskan bahwa kedua pelaku jambret tersebut saat ini sudah diamankan. Pelaku juga masih menjalani pemeriksaan untuk mengungkap jangan sampai ada jaringan lain dari pelaku. (hamsah umar)  

Polisi Siapkan Layanan Kesehatan


*Operasi Ketupat Mulai Hari Ini

MAKASSAR--Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Makassar, mulai Senin, 22 Agustus resmi menggelar operasi ketupat dengan membentuk sejumlah posko seperti posko pam, posko pantau, dan posko simpatik. Khusus posko simpatik, polisi menyediakan layanan kesehatan kepada masyarakat.
Layanan kesehatan pada masyarakat ini melibatkan sejumlah pihak terkait, termasuk Palang Merah Indonesia (PMI) Makassar. Layanan kesehatan ini dimaksudkan, sebagai antisipasi polisi terhadap warga yang mengalami gangguan kesehatan saat mudik, atau saat melakukan rekreasi seperti mal.
Bentuk pelayanan kesehatan dimaksud seperti pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), tensi, dan penyediaan obat-obatan. "Posko simpatik ini memang dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ramah. Bisa saja misalnya ada warga yang tiba-tiba deman, nah melalui posko ini kita bisa memberikan pelayanan," kata Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Muh Hidayat.
Apalagi menurut dia, banyak juga pemudik yang membutuhkan layanan kesehatan. Makanya, melalui posko simpati ini, polisi juga berharap ada layanan kesehatan bagi masyarakat.
Operasi ketupat 2011 sendiri mulai Senin, 22 Agustus mulai dilakukan pihak Satlantas Polrestabes Makassar. Namun sebelum melakukan operasi di lapangan, pihak-pihak yang dilibatkan dalam operasi ini terlebih dahulu melakukan gelar operasi di Lapangan Karebosi pagi ini. Gelar operasi ini dipimpin oleh Kapolda Sulsel, Irjen Pol Johny Wainal Usman. (hamsah umar)   

Makelar Motor Ditangkap Sabu-sabu


MAKASSAR--Proses pengungkapan sabu-sabu oleh jajaran Polres Pelabuhan Makassar kembali membuahkan hasil. Sabtu malam, polisi kembali menangkap penikmat sabu-sabu atas nama Aswar alias Cua, salah seorang warga Jalan Sinassara Makassar. Dia ditangkap di Jalan Nusantara sekira pukul 23.00.
Dari tangan warga yang diketahui berprofesi sebagai makelar motor itu, polisi menemukan satu paket sabu-sabu, yang disimpan di dalam bungkusan korek api. Barang terlarang tersebut disembunyikan di bawah sadel motor milik tersangka. Proses penangkapan terhadap warga yang satu ini, awalnya hanya berupa operasi pengendara sepeda motor di Jalan Nusantara dalam rangka cipta kondisi.
"Saat kami melakukan razia itu, pelaku memiliki gelagak mencurigakan sehingga kita melakukan penggeledahan. Saat digeledah motornya, polisi menemukan satu paket sabu-sabu yang disimpan pada bungkusan korek api," kata Wakapolres Pelabuhan, Kompol Satria Vibrianto.
Pelaku sabu-sabu serta barang bukti  yang berhasil ditemukan itu, saat ini diamankan di Polres Pelabuhan Makassar. Aswas saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap asal barang terlarang itu diperoleh. 
Dalam operasi itu, polisi juga mengamankan sejumlah pengendara sepeda motor yang diketahui melakukan pelanggaran lalu lintas, baik yang tidak menggunakan surat-surat lengkap, atau kelengkapan mengendarai sepeda motor. Setidaknya, polisi melakukan tilang terhadap enam pengendara sepeda motor yang berhasil dijaring. Operasi cipta kondisi itu dipimpin Kabag Ops Reskrim Polres Pelabuhan, Kompol Sriyana. (hamsah umar)
      

Sabtu, 20 Agustus 2011

Trendi dengan Desain Minimalis


Editor : Hamsah

MEMILIKI kendaraan roda empat yang sudah berusia belasan tahun memiliki seni tersendiri, apalagi kalau mobil tersebut memiliki kelebihan tersendiri. Paling tidak, mobil yang sudah terbilang tua ini bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi pemiliknya disaat  mengemudikannya.
Terlebih lagi, kalau mobil yang sudah tergolong agak klasik itu, dirawat dengan baik bagi mesin, interior, maupun eksteriornya. Itu tentu saja akan memberikan jaminan kepuasan bagi pemiliknya. Belum lagi kalau mobil tua kesayangan tersebut mendapat sentuhan atau dilakukan modifikasi untuk memperbaiki tampilannya secara umum.
Dengan sedikit sentuhan baik interior dan eksteriornya, mobil yang tergolong sudah cukup tua itu, tampilan mobil terlihat tetap seksi, meski desain mobil tersebut cukup minimalis. Setidaknya ini bisa dilihat pada mobil Civic EG6 milik Tegus Kuncoro ini. Mobil yang juga dikenal dengan sebutan Estilo ini, tetap mampu tampil trendi dengan mengandalkan desain minimalis.
Pada mobil keluaran 1993 silam ini, Kuncoro hanya melakukan sedikit perubahan pada ban, pelek, jok, audio, dan pada bagian double lips depan dan belakang. Perubahan yang ada pun tidak terlalu mencolok, namun mampu memberikan kesan berbeda bahkan tampil lebih modern dari kondisi aslinya. "Jadi meski mobil ini sudah tua, tapi tetap mampu tampil seksi," kata Kuncoro.
Pada bagian audio misalnya, mobil yang satu ini hanya membenamkan sedikit perangkat audio. Pada mobil ini hanya ada satu unit subwoofer, satu unit power, dan dua unit tweeter. Intinya, perubahan yang ada sangat minimali sehingga tidak terlalu mencolok.
Yang banyak mengalami perubahan lebih pada bodinya, agar tampilannya tetap mengetren, baik saat dipandang dari luar maupun di dalamnya. Kondisi ini setelah melalui perawatan dan sentuhan maksimal dari pemiliknya sendiri. Belum lagi, perawatan mesin secara berkala, mampu memberikan garansi bagi pemiliknya sehingga mobil ini tidak meragukan saat dikemudikan dalam jarak jauh, termasuk untuk jalan tanjakan.
Meski mesin yang digunakan masih standar atau 1.590 cc, namun untuk menguji kemampuan mobil ini melaju di jalan, Kuncoro menyebut mobil ini tetap mampu memberikan kinerja maksimal. Apalagi, mobil ini bisa dikebut hingga 130 km per jam. (*)
               
            

Eksklusif Pakai Pelek Rota Zero


INGIN melihat mobil kesayangan tampil keren, sudah menjadi keinginan semua pencinta kendaraan roda empat utamanya pencinta mobil modifikasi. Makanya, soal tampilan kendaraan ini, pemilik mobil selalu memberikan sentuhan khusus terhadap mobilnya, baik interior maupun eksterior.
Untuk bagian eksterior, komponen yang paling sering menjadi perhatian untuk dilakukan perubahan adalah ban, pelek, maupun double lipsnya, atau bahkan ada yang melakukannya dengan menggunakan bodykit. Namun untuk mobil Civic EG6 milik Teguh Kuncoro yang satu ini, perubahan yang mencolok pada bagian eksterior ada pada pelek, bank, lampu, dan double lipsnya.
Khusus untuk pilihan pelek, Kuncoro menggunakan pelek Rota Zero yang secara selintas berbentuk palang atau tanda tambah. Dengan menggunakan pelek Rota Zero ini, mobil keluaran 1993 ini terlihat lebih eksklusif dibanding mobil sejenisnya bahkan mobil kebayakan. Pasalnya, jenis pelek seperti ini sangat jarang bisa ditemukan di pasaran. Kalau pun ada, dipastikan tidak dijual di Makassar namun harus dipesan khusus dari  luar.
Untuk mendapatkan pelek Rota Zero ini, Kuncoro bahkan harus banyak mencari melalui internet. Dia mengaku, beberapa komponen mobilnya memang harus dipesan melalui internet seperti pelek dan double lips. Untuk pelek misalnya, harga berkisar Rp7 juta. Pelek 8 inci ini dipadukan dengan ban dengan ring 15, dengan lebar 195 mm. 
Salah satu yang menjadi kelebihan dari pelek ini kata Kuncoro adalah dari stylenya. Selain itu, kontruksi pelek ini terbilang ringan, desain simpel dan kuat. Bahkan, saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi, stabilitas mobil tetap terjaga dengan menggunakan pelek tersebut. "Menggunakan pelek ini mobil tidak mudah goyan, sehingga akan memberikan keamanan tersendiri saat mengemudi dengan kecepatan tinggi," kata Ketua Honda Estilo Club Makassar ini.
Bahkan untuk jalan yang tanjakan atau memiliki polisi tidur, Kuncoro menyebut penggunaan pelek ini sangat nyaman. Padahal sebelum menggunakan pelek dengan desain seperti ini, mobil miliknya kadang menghasilkan suara pada saat melewati polisi tidur. (hamsah umar)