Powered By Blogger

Jumat, 30 Maret 2012

Simulasi Pasangan Penentu Cawagub SYL

MAKASSAR, FAJAR--DPD Golkar Sulsel masih sangat berhati-hati dalam menentukan calon wakil gubernur (cawagub), yang akan mendampingi Syahrul Yasin Limpo (SYL) di pilgub 2013 mendatang.
    Kendati kader dari ormas pendiri Golkar lebih diunggulkan dari figur dari luar Golkar, SYL dengan modal incumbent ini masih belum berani menentukan pendampingnya dengan alasan  menunggu mekanisme partai berjalan. Salah satunya adalah survei figur maupun survei simulasi pasangan.
    Bahkan survei pasangan ini yang bakal menjadi hal paling menentukan dalam menetapkan cawagub SYL. Siapa pun pasangan SYL yang disimulasi lebih tinggi, itu yang paling berpeluang digandeng mantan bupati Gowa dua periode ini. "Surveinya itu kan ada simulasi pasangan untuk melihat seberapa besar peluang memenangkan pertarungan. Karena orientasi kita kan menang di pilgub Sulsel. Jadi tidak sekadar menentukan cawagub," jelas Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, Yagkin Padjalangi, Kamis, 29 Maret.
    Ketika simulasi SYL saat dipasangkan dengan kader di luar Golkar lebih tinggi, maka Golkar dipastikan akan memilih pendamping dari luar kader tersebut. Namun Golkar tetap sangat berharap simulasi ini tetap menempatkan kader Golkar lebih unggul dibanding  ketika dengan figur diluar Golkar.
    Begitu pentingnya simulasi pasangan dalam menentukan cawagub ini, Golkar juga bakal melihat seperti apa simulasi pasangan kompetitor khususnya penantang terberatnya Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar. "Survei kompetitor juga kita lihat. Di sinilah kita akan mencari dimana keunggulan kita untuk bisa menang," tandas Yagkin.
    Makanya, siapa pun figur yang akan mendampingi SYL, Golkar berharap semua kader termasuk ormas pendiri untuk berjuang bersama memenangkan pilgub Sulsel 2013.
    Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu DPD Golkar Sulsel, Ajiep Padindang menandaskan aspirasi dari kalangan kader ormas pendiri Golkar, tetap menjadi pertimbangan SYL maupun Golkar dalam menentukan sikap. "Semua aspirasi yang masuk pasti kita pertimbangkan. Tapi kembalinya tetap melalui survei," kata Ajiep.
    Sepanjang memberikan jaminan untuk memenangkan pilgub 2013, Golkar tidak mempersoalkan siapa yang akan digandeng Syahrul apakah Agus Arifin Nu'mang, HM Roem, Andi Muallim, Rudiyanto, Djamaro Dulung atau figur lainnya. (hamsah umar)                                                                 

SYL Tidak Lirik Koalisi Nonparlemen

    MAKASSAR, FAJAR -- Upaya dua kandidat gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar dan Rudiyanto Asapa menggandeng koalisi nonparlemen, tidak sejalan dengan sikap politik kandidat cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
    Ketua DPD Golkar Sulsel ini belum berpikir membangun komunikasi dengan koalisi nonparlemen. Meski koalisi ini mengantongi persentase suara 18,26 persen. Kendati tidak terang-terangan menegaskan tidak melirik koalisi nonparlemen, kubu Golkar mengisyaratkan itu.
    Kubu SYL atau Golkar selama ini memang menegaskan akan memberi prioritas kepada partai yang memiliki kursi di DPRD Sulsel, utamanya partai besar seperti PAN, PKS, PPP, PDIP, dan  partai besar lainnya.
    Kendati belum ada niat melirik koalisi nonparlemen, Golkar mempersilahkan partai mana saja untuk bergabung dengan SYL. "Kami (Golkar) dan SYL terbuka untuk semua partai untuk bergabung," kata Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu DPD Golkar Sulsel, Ajiep Padindang, Kamis, 29 Maret.
    Koalisi nonparlemen yang terdiri dari 22 partai politik sejauh ini baru dilirik pasangan Ilham-Aziz dan Rudiyanto Asapa. Kendati keduanya berpeluang, namun pasangan Semangat Baru dianggap lebih intens dan serius membangun  komunikasi. Bahkan beberapa kesepakatan awal sudah tercapai. Sementara dengan Ketua DPD Gerindra Sulsel sama sekali belum ada kesepakatan yang terbangun.
    Koordinator Koalisi Nonparlemen, Saelan Moka menandaskan koalisi 22 parpol ini memiliki potensi suara signifikan. Meski tidak punya kursi di DPRD Sulsel, namun di daerah partai ini punya kursi yang cukup diperhitungkan. Di kabupaten/kota di Sulsel setidaknya ada 90 kursi yang dimiliki koalisi ini.
    "Dengan jumlah itu, koalisi nonparlemen ini cukup signifikan mempengaruhi perolehan suara kandidat gubernur yang akan diusung nantinya. Itu karena anggota dewan dari koalisi ini punya basis massa tersendiri. Jadi salah kalau ada kandidat  yang tidak memperhitungkan koalisi nonparlemen ini," tandas Saelan.       
    Rudiyanto yang lebih awal membangun komunikasi dengan koalisi nonparlemen, masih tetap berharap 22 partai ini tidak meninggalkannya. Melalui timnya, A Sugiarti Mangun Karim, bupati Sinjai ini tetap optimis bisa bersama dengan koalisi nonparlemen, kendati sejauh ini belum ada sinyal keseriusan dan respons dari pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto. (hamsah umar)                                                        

Dewie Mulai Kumpul KTP

    MAKASSAR, FAJAR -- Menjadi calon wali kota Makassar melalui jalur independen, sepertinya juga menjadi pertimbangan adik kandung Syahrul Yasin Limpo, Dewie Yasin Limpo, menatap pilwalkot Makassar 2013.
    Kendati cukup optimis mampu mendapat dukungan sejumlah partai politik pemilik suara di DPRD Makassar, tim Dewie YL tidak ingin sekadar mengharapkan dukungan partai politik. Dorongan kuat bertarung di Makassar 2013 mendatang sudah sangat bulat baik melalui dukungan parpol atau pun dengan dukungan kartu tanda penduduk (KTP).
    Saat ini, tim Dewie YL sudah ada gerakan mengumpulkan dukungan KTP. Sudah terkumpul ribuan lembar fotokopi KTP. Dukungan KTP ini disiapkan ketika harus memilih jalur independen di pilwalkot Makassar.
    Master Campaign Dewie, Sugiyanto menegaskan gerakan kumpul KTP dilakukan sebagai langkah alternatif ketika dukungan parpol tidak didapatkan. "Namun, kita tetap menjadikan dukungan partai politik yang utama. Makanya, disamping ada gerakan kumpul KTP dari tim, Ibu Dewie juga melobi partai," tandas Sugiyanto.
    Kesiapan di jalur independen sejalan dengan tagline yang saat ini dipopulerkan Dewie, "Never Give Up" yang berarti tidak kenal menyerah. Dewie tidak ingin menyerah begitu saja ketika tidak mendapat partai, sehingga jalur alternatif dipersiapkan.
    Dewie optimis mampu menggalang dukungan partai di pilwalkot Makassar, utamanya Partai Hanura. Maklum Dewie tercatat sebagai kader Hanura. Saat dukungan Hanura diarahkan ke Dewie, figur perempuan ini tinggal mencari 5 kursi tambahan untuk bisa diusung Hanura. Sebelumnya, Dewie mengaku intens melobi elite parpol di Makassar, Sulsel, hinggga tingkat DPP.
    Selain Dewie YL, yang duluan bergerak di jalur independen adalah Rusdin Abdullah. Juga ada Ketua Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Sulsel, Syaiful Saleh. Kandidat yang satu ini bahkan sudah mengumpulkan fotokopi dukungan KTP di atas 5.000. (hamsah umar)   
                      

Program Peduli Kader Ala Nasdem

    MAKASSAR, FAJAR -- DPD Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Makassar punya cara beda memberikan perhatian pada simpatisan dan kadernya. Salah satunya dengan mengalirkan santunan untuk kader yang berduka.
    Program peduli kader dan simpatisan ala Nasdem ini, salah satu komitmen partai sejak awal bagi kadernya, terutama untuk selalu berbagi dan meringankan beban kader yang sedang dalam masalah atau berduka. Kamis, 29  Maret kemarin, setidaknya ada enam kader Nasdem yang diberi santunan.
    Penyerahan santunan ini berlangsung di kantor DPC Nasdem Panakkukang, Jalan Urip Sumoharjo Lr 1 Makassar. Kader yang mendapat santunan sedang berduka dan berasal dari kecamatan Panakkukang, Tallo, Wajo, Bontoala, dan Mariso.
    Untuk bisa mendapatkan santunan ini, kader atau simpatisan harus memiliki kartu tanda anggota (KTA) sebagai bukti mereka bagian Nasdem. "Ini program peduli Nasdem kepada anggotanya. Ini  memang sudah menjadi komitmen kami bagaimana peduli terhadap anggota. Jadi bukan sekadar anggota  yang harus peduli pada partai, partai juga peduli anggotanya," jelas Sekretaris DPD Nasdem Makassar, Wahyuddin.
    Kepedulian Partai Nasdem terhadap anggota dan simpatisan ini adalah wujud apresiasi partai pada masyarakat yang telah menerima kehadiran Nasdem, bahkan menjadi bagian di dalamnya. Sejak terbentuk di Makassar, sudah ada belasan simpatisan Nasdem yang diberi santunan. Bantuan Rp1 juta per orang cukup meringankan beban warga.
    Selain program peduli anggota, Nasdem juga punya program sosial. Dalam waktu dekat akan menggelar pasar murah untuk kebutuhan pokok warga. "Kami akan selalu berbuat untuk kepentingan masyarakat," tandas Wahyuddin. (hamsah umar) 
                       
                  

PAN Incar 02 di Palopo-Takalar

    MAKASSAR, FAJAR -- Calon Wali Kota Palopo, Haidir Basir dikabarkan memilih mundur dari bursa pencalonan di PAN Palopo. Kabarnya, Kepala BKD Palopo ini mundur karena tidak memenuhi syarat administrasi yang ditetapkan DPD PAN Palopo.
    Sebelumnya, PAN Palopo menggodok lima cawali yang mendaftar. Tapi empat nama yang didorong ke DPW untuk diproses. "Cawali Palopo yang kita proses di desk pilkada DPW PAN Sulsel ada empat orang, karena Haidir Basir memilih mundur," kata anggota Desk Pilkada DPW PAN Sulsel, Usman Lonta, Rabu, 28 Maret.
    Mereka yang mendaftar sebagai cawali di PAN Palopo adalah HM Jaya, Rahmat Masri Bandasi, dan Lanteng Bustami. DPW PAN Sulsel memastikan rekomendasi cawali yang akan diusung PAN di Palopo segera keluar.
    Sama dengan PDIP, PAN Palopo juga mengincar posisi calon wakil wali kota (cawali) pada pilwalkot Palopo 2013 mendatang. Usman berharap, kader PAN di daerah ini meramaikan pilwalkot Palopo. "Jadi kita dorong Ketua DPD PAN, Alimuddin untuk posisi calon wakil," kata Usman.
    Sementara di pemilukada Takalar, PAN sudah menggodok setidaknya sembilan cabup yang mengincar PAN. Namun, Usman mengaku cabup yang mendaftar di PAN Takalar belum sampai ke desk pilkada DPW PAN Sulsel.
    Ketua DPD PAN Takalar, Sirajuddin Sese yang dikonfirmasi terpisah menyatakan sembilan cabup yang telah mendaftar di PAN Takalar ini sudah dikirim ke DPW PAN Sulsel. Dia berharap, rekomendasi bisa keluar dalam waktu dekat.
    Untuk posisi cawabup, PAN tidak membuka pendaftaran. Namun, PAN mendorong ketuanya sebagai calon wakil yang ditawarkan kepada kandidat bupati yang melamar PAN. "Kalau untuk wakil dari PAN Takalar sudah jelas ketuanya sendiri (Sirajuddin)," tambahnya. (hamsah umar)

Partai Kecil Kurang Diperhitungkan

MAKASSAR, FAJAR--Keberadaan partai kecil di Sulsel tampaknya masih kurang diperhitungkan di pilgub Sulsel 2013, utamanya dari kandidat yang akan bertarung baik cagub maupun cawagub. Ini terlihat dari minimnya minat kandidat melamar partai kecil.
    Kendati parpol sudah membuka pintu melalui proses pendaftaran seperti yang dilakukan DPW PKB Sulsel saat ini, kandidat yang mendaftar hanya pasangan lham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar. Sementara beberapa kandidat lain yang meramaikan pilgub Sulsel sepertinya belum melirik partai ini, padahal pendaftaran cagub/cawagub sudah dilakukan sejak Senin lalu.
    Tidak hanya dipublikasi media cetak, tim pilkada DPW PKB bahkan melakukan penyampaian langsung kepada kandidat bahwa partai ini telah membuka pendaftaran. Namun respons baru datang dari pasangan Semangat Baru yang memang tidak membedakan partai besar dan kecil.
    Untuk kandidat cagub yang meramaikan pilgub Sulsel ada Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dan Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa. Sedang untuk cawagub seperti Agus Arifin Nu'mang, HM Roem, Djamaro Dulung, Rahmad Halid, dan Luthfi A Mukti.
    "Tim kami sudah memberikan penyampaian dan komunikasi bahwa kami sudah membuka pendaftaran. Kandidat yang kami beri penyampaian belum ada respons kecuali Ilham-Aziz," kata Ketua Tim Pilkada DPW PKB Sulsel, Wahyuddin AB Kessa, Kamis, 29 Maret.
    Kendati tidak banyak dilirik kandidat cagub dan cawagub Sulsel, Wahyuddin menepis partainya tidak diperhitungkan di pilgub Sulsel. Kalau pun kata hanya IA yang mendaftar, dia yakin kandidat lain punya perhitungan sendiri sehingga belum tertarik mendaftar di PKB.
    "Saya tidak sepakat kalau partai kami ini tidak diperhitungkan kandidat gubernur. Kalau mereka saat ini tidak mendaftar,  itu lebih karena mereka punya perhitungan tersendiri tapi tidak berarti kami tidak direken," kata Wahyuddin.
    Pasangan Ilham-Aziz sendiri sejauh ini terus bergerilya membangun koalisi seperti mendaftar secara resmi di PAN, PKS, Hanura, PBB, PKB, Koalisi Nonparlemen dan beberapa partai lainnya. Tapi sejauh ini baru PBB dan Demokrat sendiri yang resmi bersama IA.
    Adapun Syahrul, belum melamar secara resmi ke parpol. Kendati sejumlah partai selain Golkar seperti PDIP, PDS, PKPI, PPP condong mendukung incumbent tersebut. (hamsah umar)          

Kamis, 29 Maret 2012

SDA Umrah, Mukerwilsus PPP Mulur

MAKASSAR, FAJAR--Keinginan Ketua DPW PPP Sulsel, Amir Uskara segera meresmikan instruksi Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali, mendukung Syahrul Yasin Limpo di pilgub Sulsel 2013 dalam bentuk rekomendasi melalui musyawarah kerja wilayah khusus (mukerwilsus) sepertinya masih perlu waktu.
    Suryadharma yang saat ini menjabat Menteri Agama memilih melakukan umrah yang dijadwalkan Kamis, 29 Maret, ketimbang memenuhi keinginan DPW PPP Sulsel segera melakukan mukerwilsus. Dengan demikian, mukerwilsus PPP Sulsel dipastikan baru bisa berlangsung akhir April atau bisa jadi mulur ke Mei mendatang.
    Padahal, elit PPP Sulsel tadinya berharap mukerwilsus untuk menentukan figur cagub yang akan diusung PPP di pilgub dilakukan Maret ini. "Tapi rupanya Pak Ketua Umum akan berangkat umrah yang dijadwalkan 29 Maret. Tapi kalau jadwal umrah  itu batal, bisa saja sebelum mereka umrah mukerwilsus kita lakukan," kata Ketua DPW PPP Sulsel, Amir Uskara di kantor DPRD Sulsel, Rabu, 28 Maret.
    Meski mukerwilsus mulur dari yang diharapkan PPP Sulsel, Amir Uskara yakin agenda penentuan sikap terhadap cagub  yang akan diusung partai berlambang Kakbah ini akan tuntas pada April mendatang. 
    Mukerwilsus ini bisa saja dilakukan tanpa harus dihadiri Suryadharma. Tapi karena ada keinginan kuat dari kader PPP Sulsel agar dihadiri ketua DPP, PPP pun menunggu waktu yang tepat untuk melakukan mukerwilsus. "Ini kan keinginan teman-teman di PPP yang meminta menghadirkan Suryadharma. Jadi ini yang akan kita upayakan," tandas Amir Uskara.
    Terhadap penilaian Sekretaris Majelis Pakar DPP PPP Ahmad Yani soal masukan DPW PPP terhadap Suryadharma soal figur cagub, Amir Uskara mengakui hal itu. "Itu pasti kader memberi masukan ke DPP. Baik itu yang inginkan SYL maupun Ilham-Aziz. Tapi siapa yang memberi masukan itu saya tidak tahu," kata tambahnya.
    Masukan juga bisa saja muncul dari tim kedua kandidat cagub tersebut. Yang pasti, PPP Sulsel tidak ingin dalam posisi menilai sikap Suryadharma. "Kita hanya sekadar fasilitasi. Intinya PPP tetap kembali ke mekanisme," katanya. (hamsah umar)                 

Anggaran Pemilukada Takalar Rp9 Miliar

MAKASSAR, FAJAR--Pemkab Takalar akhirnya menyepakati besarnya alokasi anggaran pemilukada Takalar sebesar Rp9 miliar. Pemkab bersama KPU Takalar telah menyepakati alokasi ini dengan melakukan penandatanganan MoU, Rabu, 28 Maret.
    Jumlah anggaran yang disetujui Pemkab Takalar itu lebih kecil dari yang diajukan oleh KPU sebesar Rp11 miliar lebih. Dengan adanya persetujuan mengenai besarnya anggaran ini, KPU diharapkan sudah bisa memulai tahapan pemilukada yang dianggap mendesak seperti pemutakhiran dapat pemilih tetap, atau pun sosialisasi.
    "Tadi kita sudah ada kesepakatan dalam bentuk MoU soal alokasi anggaran di pemilukada Takalar, dimana yang disetujui sebesar Rp9 miliar dari Rp11 miliar yang kita ajukan," kata Ketua KPU Takalar, Faizal Amir.
    Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas turut hadir dalam penandatangan MoU itu. Dia menyatakan, dengan lahirnya MoU anggaran pemilukada Takalar ini, pemerintah, KPU maupun masyarakat Takalar tidak ada lagi perbedaan terkait pelaksanaan agenda pemilukada di daerah itu.
    "Ini tentu saja kemajuan setelah beberapa waktu lalu terjadi perbedaan pelaksanaan pemilukada karena persoalan anggaran. Dengan adanya MoU ini, kita berharap kita sudah memiliki kesamaan pandangan dalam proses pemilukada Takalar," kata Jayadi.
    KPU Sulsel berharap perangkat KPU Takalar sudah bisa bergerak dan melaksanakan tahapan-tahapan yang dibutuhkan. Apapun yang terjadi kata dia, KPU dan pemerintah sepakat  untuk mewujudkan pemilukada yang sukses, adil, dan jujur. (hamsah umar)
                       

KPU Garansi Validitas DPT Pilgub

MAKASSAR, FAJAR--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel menggaransi validitas daftar pemilih tetap (DPT) pilgub Sulsel 2013, akurat dan terjamin.
    Penegasan KPU ini menyikapi adanya kekhawatiran berbagai pihak utamanya dari kalangan partai politik, yang menyebutkan DPT sebagai sumber konflik ketika data mengenai DPT tersebut tidak valid atau bermasalah. Potensi konflik  pemilukada akibat DPT di Sulsel merupakan salah satu poin yang analisis bisa melahirkan konflik, dari sekian potensi konflik yang dikhawatirkan memicu konflik pemilukada di daerah ini.
    "Pada dasarnya DPT itu diawali dari DP4 (Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu) yang diserahkan dari pemprov. KPU pada prinsipnya siap melakukan validasi," kata Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas, Rabu, 28 Maret.
    Bagi KPU Sulsel, potensi konflik akibat DPT belum ada karena dia yakin DPT yang akan dihadirkan penyelenggara pemilu ini akurasi dapat dipercaya. Persoalan DPT ini menjadi kekhawatiran partai politik tidak akan akurat jika penyelenggara pemilu tidak menjadikan poin yang satu ini prioritas.
    Kendati KPU sangat yakin akan melahirkan DPT yang akurat, Jayadi menandaskan kerja keras dan dukungan semua stakeholder dalam mewujudkan DPT yang baik di pilgub adalah bagian dari tugas bersama. Yang terpenting kata dia adalah DP4 yang diberikan pemprov juga mesti sudah diverifikasi dengan baik.
    "Kalau kita bisa mengantisipasi bersama sejak awal, paling tidak itu akan mampu menghadirkan DPT yang memang akurat. Di sini juga perlu pengawasan yang baik dari semua pihak termasuk masyarakat Sulsel," kata Jayadi.
    Sebelumnya, anggota Fraksi Hanura DPR RI Sarifuddin Suding mengungkap kalau  pemilukada di Sulsel ini rawan melahirkan konflik. Penegasan ini bukan tanpa alasan karena potensi tersebut sudah melalui analisis mabes polri. Makanya,  masalah pemilukada di Sulsel ini perlu mendapat perhatian bersama dalam rangka menghindari terjadinya konflik maupun benturan di masyarakat. (hamsah umar)                               

Koalisi Nonparlemen-IA Selangkah Lebih Maju

MAKASSAR, FAJAR--Komunikasi yang dibangun pasangan cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), dengan koalisi nonparlemen maju selangkah.
    Setelah melakukan pertemuan secara intens dua hari terakhir, IA dan Koalisi Nonparlemen mulai membangun kesepakatan-kesepakatan bersifat teknis. Kesepakatan ini mengisyaratkan bahwa koalisi ini bakal berlabuh ke Ilham-Aziz di pilgub 2013.
    Salah satu kesepakatan yang dilahirkan dalam pertemuan yang berlangsung Rabu, 28 Maret di Hotel Santika kemarin adalah kesiapan tim IA memfasilitasi koalisi nonparlemen melakukan koordinasi dengan DPP, terkait rencana koalisi dengan Semangat Baru.
    Begitu juga, pihak Koalisi Nonparlemen siap untuk melegalisasi bukti kepengurusan partai di Sulsel untuk menghindari dualisme kepengurusan, yang bisa berakibat merugikan bagi Ilham-Aziz. "Kami siap melegalisasi SK kepengurusan guna memastikan bahwa pengurus partai yang ada ini diakui DPP," kata Koordinator Koalisi Nonparlemen, Saelan Moka.
    Pertemuan Koalisi Nonparlemen dengan IA pada hari kedua ini diikuti Ketua Devisi Komunikasi dan Publikasi DPD Demokrat Sulsel, Syamsu Rizal dan beberapa tim lainnya. Sedang dari Koalisi Nonparlemen diwakili PPD, PNI Marhaenisme, dan PIB.
    Syamsu Rizal menambahkan, tim IA atau pun Demokrat Sulsel juga siap untuk mengfasilitasi koalisi nonparlemen berkoordinasi dengan DPP. "Itu memang menjadi keinginan koalisi dan kami tentu siap mengfasilitasi mereka," kata Syamsu Rizal.
    Pihak IA memang berharap koalisi yang memiliki persentase suara 18,26 persen ini sedapat mungkin ada verifikasi formal kepengurusan partai untuk hindari dualisme. Ilham-Aziz tidak ingin ketika sudah terjadi kesepakatan koalisi ada klaim dari pihak lain. Yang pasti, IA cukup serius meminang koalisi nonparlemen karena koalisi ini juga memiliki jaringan tersendiri hingga daerah.
    "Dengan bergabungnya koalisi nonparlemen, itu akan memperlebar jaringan dan tim Ilham-Aziz di daerah," kata Syamsu Rizal. (hamsah umar)  

Ajiep: SYL tak Perlu Sosialisasi

MAKASSAR, FAJAR--Bertindak sebagai pengusung cagub incumbent, Golkar Sulsel memiliki kepercayaan diri yang tinggi memenangkan Syahrul Yasin Limpo (SYL) di pilgub Sulsel 2013 mendatang.
    Tingkat popularitas yang tinggi menjadi modal bagi kepercayaan diri kader partai berlambang pohon Beringin. Saking  percayanya, Golkar menyebut Ketua DPD Golkar Sulsel tidak butuh sosialisasi menghadapi pertarungan melawan penantangnya, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar.
    Golkar  bukannya meremehkan kekuatan yang dimiliki paket Semangat Baru, namun jabatan sebagai gubernur selama empat tahun terakhir sudah cukup banyak meningkatkan popularitas SYL. Posisi incumbent inilah yang dilihat Golkar sebagai bentuk SYL dengan sendirinya sudah tersosialisasi di masyarakat.
    Apalagi, keinginan untuk melanjutkan paket Syahrul-Agus Arifin Nu'mang (Sayang II) terus menguat di kalangan partai pengusung maupun pendukung SYL sendiri. Kendati kabarnya tingkat popularitas SYL lebih tinggi dibanding ketika SYL sudah berpasangan. Survei Golkar sendiri menyebutkan popularitas Agus masih berada di posisi teratas dibanding figur lain yang juga disebtut-sebut bakal mendampingi SYL seperti HM Roem, Andi Muallim, atau Rudiyanto. 
    "Jadi Pak Syahrul itu tanpa sosialisasi tetap bisa karena sebagai gubernur dengan sendirinya tersosialisasi di masyarakat. Jangan dilihat bahkan ketika Syahrul ke daerah mereka melakukan sosialisasi, tapi itu sekadar menjalankan program pemerintahan," kata Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (dulu Bappilu) DPD Golkar Sulsel, Ajiep Padindang saat ditemui di DPRD Sulsel, Rabu, 28 Maret.
    Sebenarnya, SYL selama ini sudah intens melakukan sosialisasi ke masyarakat termasuk di daerah, dengan melakukan berbagai pertemuan dengan masyarakat dengan mengeluarkan berbagai komentar politik. Kendati bagi Golkar itu belum merupakan sosialisasi terkait pilgub Sulsel 2013.
    Tim pemenangan SYL yang diidentikkan dengan kapal induk sejauh ini belum terbentuk. Ajiep belum bisa memastikan kapan tim besar ini rampung. Sejauh ini, Golkar maupun pihak keluarga SYL masih memproses pembentukan tim sukses tersebut. Begitu juga penentuan cawagub pendamping SYL yang saat ini masih berproses di internal Golkar.
    Setelah melakukan roadshow ke Soppeng dalam rangka menghadiri HUT Soppeng, Syahrul melanjutkan roadshownya ke Kabupaten Wajo. Di daerah penghasil sutera ini, SYL juga akan menghadiri peringatan HUT Wajo yang puncaknya Rabu, 29 Maret.
    Dalam hal penentuan cawagub pendamping SYL, semua figur yang digadang-gadang menyerahkan sepenuhnya kepada SYL untuk menentukannya baik Agus, Roem, Muallim atau pun Rudiyanto. Kendati selama ini Golkar menegaskan penentuan cawagub berdasarkan survei, namun keputusan SYL tetap menjadi penentu.
    Roem yang selama ini cukup dekat dengan SYL bahkan sering bersama-sama ketika SYL melakukan kegiatan, mulai memberikan isyarat kepasrahan. Dia mengaku siap menjaga gawang ketika tidak bisa  berlayar bersama dengan SYL di kapal induk. "Atau bisa saja saya naik pesawat yang ada di kapal induk supaya lebih cepat sampai," kata Roem. (hamsah umar)
   

Kosgoro Inginkan Kader Tulen

MAKASSAR, FAJAR--Suara kader dari ormas pendiri Partai Golkar menggelinding dalam memberikan aspirasi kepada Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam menentukan pendamping. Ormas terbesar Golkar Kosgoro meminta SYL memilih pendamping dari kader Golkar tulen.
    Salah seorang kader Kosgoro Sulsel  yang juga Korwil Dapil VI DPD Golkar Sulsel, Ian Latanro, Rabu, 28 Maret menandaskan, dalam menentukan pendamping, SYL mesti memperhitungkan kader Kosgoro yang memang bisa diperhitungkan di pilgub Sulsel 2013.
    Kader Kosgoro ini tidak sependapat dengan analisis Ketua Soksi Makassar, Andi Hasir yang menyebut ketika SYL tidak memilih Agus maka suara ormas Golkar di Sidrap, Enrekang, Pinrang akan terpecah. Menurutnya, ormas Golkar tetap akan satu dalam memenangkan calon yang akan diusung oleh Golkar.
    "Kalau mau dibanding-bandingkan seperti itu, saya kira kader Kosgoro jauh lebih besar dibanding kader Soksi. Tapi bukan di sini kami melihatnya, tapi kader Kosgoro itu sudah teruji kemampuannya. Saya tidak mau menyebut siapa kader Kosgoro yang harus dipilih, yang kita inginkan kalau bisa SYL pilih kader Kosgoro," jelas Ian Latanro.
    Kendati tidak mau menyebut siapa kader Kosgoro yang punya kapasitas dipilih SYL, harapan tersebut tidak lari dari sosok Ketua DPRD Sulsel, HM Roem yang selama ini memang digadang-gadang mendampingi SYL. Kendati selama ini banyak yang unggulkan Agus mendampingi SYL, Kosgoro beranggapan bahwa semua figur yang disebut-sebut selama ini masih memiliki peluang yang sama.
    "Tidak mutlak figur yang selama ini sering dimunculkan, itu yang akan dipilih oleh SYL. Tidak tertutup kemungkinan mereka yang jarang disebut akan menjadi pilihan SYL. Apalagi hubungan mereka selama ini cukup harmonis," tandas Ian Latanro.
    Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu DPD Golkar Sulsel, Ajiep Padindang menegaskan analisis Ketua Soksi Makassar soal kemungkinan suara Golkar dari ormas Soksi akan pecah kalau tidak pilih Agus, tidak bisa diyakini. Ormas Golkar kata dia tetap memiliki suara yang bulat siapa pun figur yang akan dipinang SYL nantinya.
    "Tapi semua orang bisa memberikan pendapat seperti itu. Tapi menurut saya, analisis tersebut tidak mungkin terjadi. Karena ormas Golkar itu taat kepada partai yang didirikannya. Pokoknya kita tunggulah mekanisme berjalan," imbuh Ajiep. (hamsah umar)                                         

MS Kaban Restui Ilham-Aziz

MAKASSAR, FAJAR-- Keputusan DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Sulsel mendukung pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar pada pilgub 2013, mendapat restu Ketua DPP PBB, MS Kaban.
    "Untuk dukungan di pilgub Sulsel sudah tidak ada masalah. Tinggal bagaimana kita meraih kemenangan. Saya katakan kepada Aziz begitu maju harus menang, apalagi saat ini berpasangan dengan Pak Ilham," kata Kaban saat membuka musyawarah kerja wilayah (mukerwil) PBB Sulsel di Hotel Boulevard, Rabu, 28 Maret.
    Pasangan nasionalis-religius ini sudah sangat tepat memimpin Sulsel luma tahun ke depan. Apalagi, sejak 60 tahun Indonesia merdeka belum ada kekuatan sosok religius yang memimpin Sulsel bahkan Indonesia sekalipun. Kemampuan Aziz selaku anggota DPD RI tidak diragukan lagi dalam membawa Sulsel lebih baik ke depan.
    Begitu juga, Ilham yang memimpin Kota Makassar selama dua periode juga mengalami banyak kemajuan. "Tidak mungkin Makassar ini maju begitu pesat tanpa tangan dingin dari wali kota Makassar," puji Kaban.
    Karenanya, pasangan Semangat Baru ini akan mampu membangun Sulsel lebih baik ke depan dalam arti yang sebenarnya. Semangat religius dalam membangun daerah termasuk Indonesia ke depan harus lebih dikedepankan. Sehingga masa depan generasi muda tidak terjebak pada globalisasi yang justru menjerumuskan generasi ke arah yang lebih buruk. 
    "Semangat religius saat ini trendnya mengalami penanjakan. Kita lihat di sekolah-sekolah di AS dan Eropa, sekolah yang paling mahal adalah sekolah yang mampu memisahkan kelas laki-laki dan perempuan. Ini karena semangat religius yang dibangun di masyarakat mengalami trend positif. Di Sulsel kita harapkan juga tercipta semangat religius itu," tambahnya.
    Sosok Aziz bagi Kaban tidak asing lagi. Bahkan keduanya memiliki kedekatan emosional religius. "Saya dan Aziz punya hubungan cukup dekat. Jadi saya kira sudah tepat keputusan DPW PBB Sulsel menjatuhkan pilihan pada figur ini," tambahnya.
    Ketua DPW PBB Sulsel, Sjaiful Kasim menambahkan PBB Sulsel sudah siap bergerak untuk memenangkan pilgub 2013. "Makanya tema kita saat ini PBB Siap dan Sukses. Sukses di pilkada dan juga sukses buat partai. Karena itu, kekuatan Umat Islam di Sulsel harus bangkit," tandas Sjaiful.
    Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin yang turut menghadiri mukerwil PBB ini menandaskan partai politik termasuk PBB Sulsel harus memberi kenyakinan kepada masyarakat melalui kerja politik jika ingin mencapai tujuan yang diharapkan, termasuk pemilu 2014. Sebagai pendatan baru, Ilham mengaku tidak akan mengecewakan publik Sulsel termasuk PBB karena paketnya memiliki keuatan untuk mewujudkan hal itu.
    "Saya dan Aziz tentu akan berupaya memberikan perhatian terhadap partai utamanya pengusung dalam mewujudkan harapan-harapan ke depan," imbuh Ilham. (hamsah umar)   
                                             

Rabu, 28 Maret 2012

Ariady Belajar Pilkada di Hongkong

MAKASSAR, FAJAR--Politisi PKS Sulsel, Ariady Arsal melakukan kunjungan ke Hongkong sekadar belajar tentang sistem pemilihan di negeri itu. Saat kader PKS sedang melaksanakan mukernas, dia memilih belajar pilkada di luar negeri.
    Dalam rilisnya yang disampaikan kepada FAJAR, Selasa, 26 Maret Ariady menyebut sistem pemilihan di daerah itu sangat terbuka, aman, transparan serta kandidat yang kalah mampu mengakui kekalahannya. Seperti dalam pemilihan Chief Executife Administration (CEA) Hongkong.     CEA adalah perwakilan pemerintah pusat di Beijing yang bertanggung jawab langsung ke Presiden. Posisi CEA sangat strategis karena berfungsi sebagai kepala negara. Pilkada yang disaksikan Ariady ini diikuti Leung Chun Ying, Henry Tang Ying dan Albert Ho chun.
    "Hal yang menarik pemilihan yang dilaksanakan kemarin pagi (Senin) pukul 10.oo waktu setempat, hasilnya dapat diketahui pukul 14.00. Dan perencanaan pelantikannya sudah ditetapkan 1 Juli yang terpilih," kata Ariady.
    Inilah menurut dia bedanya dengan sistem pemilukada maupun pilpres di Indonesia yang prosesnya sangat panjang, atau jika perlu sampai ke Mahkamah Konstitusi. Setidaknya ada empat catatan yang diperoleh Ariady terkait pemilu di negara itu yakni proses cepat dengan hasil langsung diketahui, berlangsung damai, partisipasi tinggi, dan pemilih rasional tidak pragmatis.
    "Saya berharap Sulsel dengan penduduk yang hampir sama dengan Hongkong 7 juta jiwa, dapat mengikuti kondisi yang kondusif demikian pula proses yang sederhana, langsung, adil, transparan. Bila di pilgub belum bisa dilaksanakan minimal di pilwalkot Makassar," jelas cawali Makassar ini.
    Di Hongkong selain memantau atau belajar pemilu, Ariady mengaku bertemu beberapa aktivis mahasiswa asal Sulsel. "Infonya mereka bertemu dengan SBY yang juga ada di Hongkong. Salah satu yang saya lihat adalah Ketua BEM PTS di Makassar yang tidak jauh dari kantor DPRD Provinsi Sulsel di Urip," kata Ariady. (hamsah umar)

Mukernas Belum Putuskan Cagub PKS

MAKASSAR, FAJAR--Keinginan kuat kader DPW PKS Sulsel segera menentukan calon gubernur yang akan didukung di pilgub Sulsel 2013, belum bisa diwujudkan DPP PKS.
    Bahkan harapan dukungan PKS tentang sosok cagub yang akan didukung di pilgub sepertinya belum bisa terjawab di arena musyawarah kerja nasional (mukernas) PKS, yang berlangsung di Medan 26-30 Maret. Kendati ada beberapa provinsi yang akan menggelar pemilukada sudah ditetapkan calonnya seperti Jabar namun Sulsel belum termasuk di dalamnya.
    "Sulsel dan beberapa provinsi lainnya belum diputuskan. Rupanya DPP masih terus membahas dan mengkaji calon yang akan ditetapkan," kata Ketua DPW PKS Sulsel, Akmal Pasluddin melalui ponselnya, Selasa, 26 Maret.
    Kendati cagub Sulsel dipastikan belum terjadi di mukernas di Medan, PKS Sulsel berharap penetapan cagub Sulsel oleh DPP PKS diharapkan dalam waktu dekat sudah dikeluarkan. Sikap DPP PKS yang belum mau menetapkan cagub di Sulsel, sepertinya dipengaruhi sikap parpol pengusung seperti Golkar dan Demokrat yang juga belum mengeluarkan rekomendasi untuk kadernya.
    "Golkar dan Demokrat juga sampai saat ini belum turun rekomendasinya siapa yang akan didukung. Akan aneh rasanya kalau kita duluan mengeluarkan rekomendasi sementara yang akan didukung sendiri belum ada rekomendasinya," tambah Akmal.
    Kendati belum ada rekomendasi resmi, namun kecondongan PKS di pilgub bakal mengarahkan dukungannya terhadap pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar. Semangat Baru ini dianggap elit DPW PKS lebih serius dibanding kandidat lainnya.
    Selain masalah pilgub yang berkembang di arena mukernas, isu lain yang mengemuka di arena mukernas PKS adalah keinginan kader untuk mempertegas penolakannya terhadap wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Bahkan Presiden PKS saat membuka mukernas dengan tegas menolak kenaikan BBM.
    "Ketika kenaikan BBM ini sudah berhadapan (ditolak) dengan rakyat, maka PKS akan selalu berada di barisan rakyat untuk menolaknya. Makanya, isu ini menjadi wacana penting di mukernas. Kalau untuk Sulsel, PKS dengan tegas menolak kenaikan BBM," tambah Akmal. (hamsah umar)

Suryadharma Bukan Tipe Otoriter

MAKASSAR, FAJAR--Instruksi Ketua DPP PPP, Suryadharma Ali untuk mendukung cagub incumbent Sulsel, Syahrul Yasin Limpo di pilgub Sulsel 2013 diharapkan tidak menjadi tekanan bagi kader dalam menentukan cagub yang akan didukung.
    Kader DPW PPP Sulsel tetap diharapkan menentukan pilihan sesuai dengan pertimbangan, bahwa cagub yang akan didukung bagus dan didukung oleh rakyat. Begitu juga cagub harus mampu menyejahterakan rakyat Sulsel melalui proses pembangunan yang adil dan merata. Begitu juga, kader PPP Sulsel tidak lupa pertimbangan pendekatan pragmatis dan ideologi dalam menentukan cagub.
    Sekalipun Suryadharma sudah memberikan instruksi kepada kader mulai DPW, DPC hingga ranting untuk mendukung SYL, harus dipahami lahir karena masukan dari kader DPW PPP Sulsel sendiri yang memberikan gambaran mengenai cagub yang diminta didukung.
    "Instruksi itu tidak lahir begitu saja, tapi pasti ada masukan dari DPW PPP Sulsel yang memberikan gambaran sehingga memberikan instruksi. Suryadharma itu orangnya terbuka dan tidak otoriter apalagi dalam menjalankan organisasi," kata Sekretaris Majelis Pakar DPP PPP, Ahmad Yani.
    Wakil Ketua Fraksi PPP DPR RI ini berharap kader DPW PPP Sulsel tidak terlalu pragmatis dalam menyikapi pilgub Sulsel apalagi dalam menentukan kandidat yang akan didukung. Kepentingan konstituen dan masalah keutaman harus tetap menjadi perhatian kader PPP Sulsel dalam mengeluarkan kebijakan.
    Pasalnya, masalah keumatan dan konstituen merupakan salah satu hal penting dalam mengembangkan partai PPP lebih baik ke depan. Karenanya, ketika ada konflik terkait pilgub Sulsel, PPP Sulsel tetap diharapkan berkoordinasi dengan DPP termasuk dengan desk pilkada. "Kalau terkait pilkada kan ada desk pilkada yang memang mengurusi hal itu," tambah Ahmad Yani.
    MPP PPP berharap dukungan PPP di pilgub Sulsel 2013 tetap memerhatikan suara konstituen partai itu sendiri. Dalam artian lain, PPP sedapat mungkin mendukung calon yang memiliki basis massa yang sama dengan PPP. Sehingga dukungan tersebut juga akan berpengaruh pada PPP di masa mendatang.
    "Kalau yang didukung basis massanya tidak sesuai akar rumput PPP kan jadinya tidak nyambung. Kedisiplinan partai harus diperhatikan jangan sampai bertolak belakang. Kalau tidak singkrong nanti akan terpecah-pecah," kata Ahmad anggota Komisi III DPR RI ini.
    Figur yang menurut dia memiliki konsituen akar rumput sama dengan PPP adalah anggota DPD RI asal Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar. "Komunikasi Pak Aziz dengan PPP sampai saat ini berjalan baik sejak pilgub 2007. Kan PPP memang pernah mengusung Aziz di pilgub yang pada saat itu kalah. Basis massa dia itu jelas dan relevan dengan basis massa PPP," tandas Ahmad.
    Mukerwil khusus yang akan membahas cagub PPP di pilgub Sulsel sejauh ini belum ada agenda akibat kesibukan Suryadharma. Padahal DPW PPP Sulsel mengharapkan kehadirian dia paling tidak mempertegas kembali instruksinya. (hamsah umar)        

Koalisi Nonparlemen Beralih ke Ilham-Aziz

MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa bakal ditinggal koalisi nonparlemen. Tidak adanya kepastian jadi alasan koalisi mulai mengalihkan perhatiannya ke Semangat Baru, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar.
    Koalisi nonparlemen bahkan berani memberikan tenggat waktu 2 x 24 jam untuk menentukan sikap mendukung atau tidak Ilham-Aziz di pilgub 2013. Namun sinyal dan keseriusan pasangan IA dan koalisi nonparlemen membangun koalisi mengisyaratkan koalisi ini siap mendukung Ilham-Aziz.
    Pasangan nasionalis-religius ini memang melakukan pertemuan dengan koalisi nonparlemen, di Lantai 11 Hotel Santika Makassar, Selasa, 26 Maret. Hampir semua pengurus koalisi nonparlemen hadir dalam pertemuan ini seperti Partai Merdeka,  PSI, PKPB, PPD, PPPI, PPRN, Kedaulatan, Partai Marhaen, Pelopor, PPNUI, PKP, dan PPIB.
    "Pada prinsipnya koalisi nonparlemen memiliki keinginan mengusung IA. Makanya kami di koalisi sepakat dalam 2 x 24 jam kita akan tentukan sikap karena ini juga akan kita komunikasikan ke DPP," kata Koordinator Koalisi Nonparlemen, Saelon Moka.
    Sebagai bentuk keseriusan koalisi nonparlemen bergabung Semangat Baru, Rabu, 27 Maret pertemuan kembali akan dilanjutkan kendati hanya diikuti tim IA. Pertemuan dipastikan sudah mulai membahas hal-hal teknis ketika koalisi ini bergabung dengan IA.
    Rudiyanto yang lebih awal membangun komunikasi dengan koalisi nonparlemen, dianggap menggantung koalisi karena sejauh ini tidak ada kepastian. "Sampai saat ini tidak ada kepastian, sekalipun kita tetap menunggunya. Tapi siapa pun yang duluan dan serius dengan kita, itulah yang akan kita dukung. Ilham-Aziz ini kelihatannya cukup serius," kata Saelon.
    Ilham yang mendapat sambutan prestisius koalisi nonparlemen ini bahkan menawarkan deklarasi tersendiri dengan koalisi nonparlemen ketika sudah ada kesepakatan. Tawaran ini sebagai bentuk penghargaan IA terhadap koalisi nonparlemen ketika bergabung dengan Semangat Baru.
    "Semoga sevisi dan berjuang bersama menuju Semangat Baru dan membawa Sulsel lebih baik. Sebagai wujud keseriusan kami menyerahkan surat permohonn untuk diusung," kata Ilham kepada perwakilan 22 parpol koalisi ini.
    Ketua Devisi Komunikasi dan Publikasi DPD Demokrat Sulsel, Syamsu Rizal menambahkan pertemuan yang akan dilakukan hari ini diharapkan sudah menghasilkan kesepakatan lebih serius. "Kita kemungkinan sudah membahas hal-hal yang bersifat teknis," kata Syamsu Rizal.
    Tim Rudiyanto Asapa, Andi Sugiarti Mangun Karim yang dikonfirmasi terpisah mengakui belum ada perkembangan komunikasi dengan koalisi nonparlemen. Namun dia tetap berharap koalisi yang memiliki persentase suara 18,26 persen ini tetap ke Rudiyanto.
    "Saya belum tahu kalau ada komunikasi dengan Ilham-Aziz, karena koalisi juga tidak ada informasi. Kalau pun ada kesepakatan yang dicapai, kami juga tidak bisa halangi mereka karena itu merupakan haknya. Tapi saya tetap optimis tidak akan ditinggalkan," kata Sugiarti. (hamsah umar)
                

Mekanisme Berjalan, Konflik Bisa Dihindari

MAKASSAR, FAJAR--Potensi konflik pilgub Sulsel yang terbilang rawan di mata polri, tidak bisa dinafikan utamanya partai politik, kandidat atau pun stakeholder terkait lainnya.
    Di mata partai politik di Sulsel sendiri, potensi konflik pemilukada dianggap cukup beralasan namun ancaman tersebut bisa dihindari kalau mekanisme terkait proses pilgub berjalan sebagaimana mestinya. Pada aturan main inilah potensi konflik bisa dihindari ruang geraknya.
    Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Golkar Sulsel, Ajiep Padindang menyatakan potensi konflik di tengah masyarakat tidak bisa dipungkiri, bahkan pada wilayah internal partai politik pun juga ada. Tinggal bagaimana semua pihak bisa mengelola potensi konflik itu sehingga tidak terjadi tindakan yang merugikan.
    Hubungannya dengan pilgub Sulsel, potensi konflik yang diprediksi polri dan ditegaskan anggota Komisi III DPR RI asal Sulsel, Sarifuddin Sudding, Ajiep berpendapat kalau masih terlalu dini bicara tentang potensi konflik di Sulsel. "Kan pilgub masih sangat jauh, bahkan tahapan sendiri belum berjalan. Konflik memang bisa terjadi, tapi kalau mekanisme berjalan dengan baik saya kira tidak akan ada konflik," tandas Ajiep.
    Peran partai politik, kandidat hingga simpatisan dalam menciptakan pilgub damai yang terhindar dari konflik cukup vital. Makanya, kearifan dan sikap mawas diri sangat diperlukan oleh masing-masing pihak utamanya kandidat yang akan bertarung.
    Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah juga berpendapat bahwa persoalan mekanisme pelaksanaan pilgub menjadi poin penentu dalam menciptakan pilkada damai, aman dan terhindar dari konflik.
    "Yang pertama semua elemen utamanya pihak yang bertarung harus berpikir positif. Demokrat sendiri selalu kampanye pada batas-batas aturan main yang ada. Kuncinya adalah bagaimana mekanisme pilkada ini dijalankan dengan baik," kata Ni'matullah.
    Salah satu  poin di mata Demokrat yang menjadi potensi konflik independensi KPU Sulsel selaku pelaksana pemilu. Begitu juga mengenai daftar pemilih tetap (DPT) yang harus jadi perhatian KPU, sehingga data pemilih tidak sekadar abal-abal atau validitasnya diragukan.
    Ketika masalah DPT ini akurat, potensi konflik di pilgub Sulsel lebih kecil dari yang diperkirakan sejauh ini. Makanya, persoalan DPT ini harus jadi perhatian KPU agar melahirkan DPT yang akurat. Kalau pun akurasinya tidak bisa 100 persen, setidaknya mendekat pada angka 98 persen.
    "Kalau data yang dimiliki KPU tidak valid, konflik pasti tidak bisa dihindari. Karena itu, saya ingatkan KPU sejak awal agar menjadikan DPT ini sebagai prioritas yang harus diperhatikan," tandas Ni'matullah. (hamsah umar)             
           

Dewie YL Never Give Up

MAKASSAR, FAJAR--Meski baru sebulan memunculkan diri sebagai kandidat wali kota Makassar, politisi Hanura Sulsel Dewie Yasin Limpo sudah memiliki tagline. Never Give Up adalah pilihan Dewie untuk menggambarkan sosoknya di tengah masyarakat.
    Ungkapan tidak pernah menyerah--never give up yang dijadikan tagline Dewie ini lahir dari proses sosialisasi di tengah masyarakat. Keinginan untuk menyuarakan suara yel-yel saat bersosialisasi di tengah masyarakat, menjadi awal kisah lahirnya tagline Never Give Up bagi Dewie ini.
    Master campaign Dewie di pilwalkot, Sugiyanto menyebut ide lahirnya tagline ini tidak lepas dari sosok adik kandung gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo yang memiliki riwayat pertarungan di ajang perpolitikan di Sulsel. Salah satunya adalah keinginan bertarung di pemilukada Takalar empat tahun silam.
    "Tagline ini tidal lepas dari pengalaman masa lalu Dewie yang selalu mau bertarung untuk mewujudkan cita-citanya. Tapi tidak saja di politik, tapi juga pada kehidupan sehari-hari yang dilaluinya," kata Sugiyanto, Selasa, 27 Maret.
    Pernah gagal saat berniat maju di pemilukada Takalar menjadi alasan tersendiri bagi Dewie memilih istilah tidak pernah menyerah dalam mempopulerkan sosoknya. Paling tidak, tagline ini akan menjadi pelecut semangat bagi Dewie maupun pendukungnya dalam menatap pilwalkot Makassar 2013 mendatang. Terbukti, hingga saat ini sudah ada seratusan titik simpul pendukung yang telah terbentuk di masyarakat Makassar.
    Istilah ini juga diharapkan bisa menjadi energi positif bagi Dewie untuk bertarung di pilwalkot Makassar, sehingga dorongan dan kepercayaan diri menggalang dukungan masyarakat serta partai politik tumbuh dengan baik. Jadi begitu menyatakan siap maju di Makassar, istilah menyerah tidak boleh muncul dari mulut Dewie.
    Optimisme Dewie menatap pilwalkot Makassar memang cukup tinggi. Kalau selama ini dirinya dikait-kaitkan dengan nama besar Yasin Limpo, Dewie menegaskan bahwa dukungan keluarga tidak ada artinya ketika masyarakat Makassar tidak menghendakinya. Sebeliknya dukungan besar keluarga akan tidak berarti ketika masyarakat tidak ada yang menghendakinya jadi wali kota Makassar. (hamsah umar)                       

Cawagub SYL, Pertaruhan Soksi-MKGR

MAKASSAR, FAJAR--Siapa yang bakal mendampingi cagub incumbent, Syahrul Yasin Limpo di pilgub 2013 terus menjadi teka-teki termasuk di kalangan ormas yang berada di bawah naungan Partai Golkar. Ini juga menjadi pertaruhan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) dan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR).
    Pertaruhan kader Soksi dan MKGR ini tidak terhindarkan. Meski keduanya merupakan bagian tidak terpisahkan Golkar, organisasi ini sama-sama menginginkan kadernya dipinang menjadi cawagub SYL di pilgub 2013. Di Soksi ada Agus Arifin Nu'mang sebagai ketua Soksi Sulsel sementara di MKGR ada Andi Muallim.
    Dari Kosgoro, juga ada HM Roem sekaligus pengurus DPD Golkar Sulsel yang sat ini menjabat Ketua DPRD Sulsel, begitu juga nama bupati Sinjai Andi Rudiyanto Asapa yang juga masuk jajaran cawagub SYL.
    Bagi Soksi, SYL dan Agus (Sayang) ibarat pasangan yang sudah sejodoh setelah empat tahun bersama di Sulsel. Dengan sejumlah penghargaan yang dicapai, Soksi menilai tidak ada alasan bagi SYL tidak memilih Agus sebagai pendampingnya.
    "Soksi tentu sangat harapkan SYL memilih Agus sebagai pendampingnya di pilgub Sulsel 2013. Pasangan ini sudah terbukti. Selama pemerintahannya ekonomi dan keamanan terjamin. Jadi kalau bukan dia bisa kita anggap hancur," tegas Hasir.
    Ada kekhawatiran Soksi bahwa dukungan terhadap SYL akan pecah ketika tidak memilih Agus utamanya di Soppeng, Sidrap, Enrekang, dam Pinrang. "Makassar juga demikian yang anggotanya ribuan orang," tandas Hasir.
    Ketika Soksi berharap SYL pilih Agus, sikap yang sama dimiliki MKGR Sulsel. Organisasi ini juga berkeinginan besar Muallim menjadi pilihan SYL mendampinginya. "Kader MKGR sangat bergembera kalau kader digandeng calon wakil. Namun kita sangat paham mekanisme Golkar melalui survei," kata Ketua Harian MKGR Sulsel, Marzuki Wadeng.
    Bedanya, kalau Soksi mengindikasikan suara soksi bakal pecah, MKGR tetap memastikan suara ormas ini akan tetap satu ke Syahrul. MKGR sangat konsistem terhadap keputusan yang diambil oleh Golkar dalam pilgub Sulsel 2013. "Apapun keputusan Golkar, kader MKGR tetap akan satu dan siap bekerja memenangkan calon yang diusung," kata Marzuki.
    Ketua Bappilu DPD Golkar Sulsel, Ajiep Padindang terpisah menyatakan tahapan penentuan cawagub untuk SYL masih tetap berproses. Kendati sikap SYL sudah condong ke Agus, namun Golkar masih mau mempertegas paket Sayang II berlanjut di pilgub 2013. (hamsah umar)         

Selasa, 27 Maret 2012

Banyak Alasan SYL Pilih Agus

MAKASSAR, FAJAR--Calon gubernur  incumbent, Syahrul Yasin Limpo memang belum menentukan siapa yang akan mendampinginya di pilgub Sulsel 2013, namun kecenderungan mempertahankan Sayang II tetap jadi pilihan paling ideal.
    Di antara deretan figur yang disebut-sebut punya  peluang mendampingi SYL, Agur Arifin Nu'mang berada di urutan paling menyakinkan, mulai survei, dukungan partai politik, hingga dukungan kepala daerah. Belum lagi, ormas maupun tokoh yang ada di belakang Agus juga sangat meyakinkan SYL memilih Agus.
    Dukungan keluarga besar SYL yang tetap mendukung Sayang II berlanjut, juga tidak bisa dinafikan sebagai isyarat bahwa paket ini sudah final. Sekalipun akan ada penjaringan melalui pendaftaran, namun mekanisme partai itu sekadar formalitas untuk memberikan dukungan bagi Agus mendampingi SYL.
    Dukungan Persatuan Tarbiyah Islamiyah Sulsel adalah salah satu bentuk nyata dukungan keluarga terhadap Syahrul untuk tetap mempertahankan Agus sebagai pendamping. Organisasi Islam ini dipimpin oleh adik kandung SYL, Haris Yasin Limpo. Beberapa baliho dari organisasi ini bahkan sudah mulai muncul khususnya di Gowa sebagai pernyataan mendukung Sayang II.
    Sikap harmonis yang diperangkan keluarga Syahrul terhadap Agus juga menjadi alasan kuat SYL tetap memilih Agus di pilgub 2013. Agus sendiri mengakui kalau selama ini hubungannya dengan keluarga Syahrul berjalan baik.
    Figur lain sebenarnya juga punya banyak alasan ketika SYL memilih selain Agus. HM Roem misalnya merupakan kader senior Golkar sekaligus mantan bupati Sinjai dua periode. Begitu juga Muallim serta Rudiyanto. Namun peluang Agus tetap lebih besar.          
    Wakil Ketua DPD PDS Sulsel, Paulus Tandiongan yang dulunya mendorong Rudiyanto Asapa mendampingi SYL, pun mulai rajin memberikan sanjungan terhadap paket Sayang. "Sayang itu pasangan sukses dan harmonis. Tapi PDS menentukan cagub dan cawagub berdasarkan survei," kata Paulus, Senin, 26 Maret.
    PDS dalam waktu dekat akan menggelar Rapimwil yang membahas cagub yang bakal diusung PDS, termasuk akan mengundang Syahrul dan Pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar memaparkan visi misinya.
    Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, Armin Mustamin Taoputiri menandaskan tahapan penentuan cawagub Golkar saat ini belum dilakukan karena yang dilakukan saat ini adalah membangun koalisi. "Kita lebih percaya diri kalau kita mampu membangun koalisi besar," kata Armin.
    Penentuan cawagub SYL tetap mengacu mekanisme Golkar yakni melalui survei. Hasil survei tersebut selama ini sudah dibocorkan dimana Agus menempati posisi tertinggi. (hamsah umar)                

PPP Khawatir Kader "Masuk Angin"

*Ilham: Saya Tetap Odoki

MAKASSAR, FAJAR--Agenda musyawarah kerja (mukerwil) khusus DPW Partai Persatuan Pembangunan (PP) Sulsel, yang belum jelas jadwalnya mulai dikhawatirkan berdampak pada semangat kader dalam mendukung kader tertentu.
    Kendati sudah ada keinginan DPW PPP Sulsel melakukan mukerwil khusus untuk membahas dukungan di pilgub 2013, partai ini belum bisa menentukan jadwal pasti karena agenda Ketua DPP PPP, Suryadharma Ali belum ada. Hal inilah yang membuat elit PPP Sulsel utamanya yang condong ke Syahrul Yasin Limpo khawatir.
    "Ini kan ketua umum sudah memanaskan dukungan. Nah kalau mukerwil ini semakin lama baru dilakukan, saya khawatir kader malah "masuk angin". Kan biasanya kalau sudah panas kemudian kendor bisa "masuk angin"," kata Sekretaris DPW PPP Sulsel, Aras, Senin, 26 Maret.
    Makanya, elit PPP yang cukup mendukung instruksi Suryadharma Ai berharap mukerwil khusus PPP Sulsel ini bisa digelar paling lambat awal April mendatang karena untuk Maret ini dipastikan sangat mepet. "Kita sebenarnya tinggal menunggu jadwal dari DPP (waktu Suryadharma Ali). Tapi sejauh ini sepertinya masih sangat sibuk," kata Aras.
    Harapan DPW PPP Sulsel segera melakukan mukerwil khusus ini, dilakukan dengan terus melakukan komunikasi dengan Suryadharma. Namun jawaban yang diberikan tetap belum ada waktu.
    PPP sendiri masih punya kepercayaan diri mendorong kadernya, Andi Jamaro Dulung untuk mendampingi SYL di pilgub 2013, kendati kubu SYL sudah memberikan sinyal bahwa  tawaran tersebut sulit diterima alias sudah tertutup. Apalagi, tahapan survei untuk calon pendamping cagub incumbent ini sudah berlalu beberapa waktu lalu. Cawagub SYL saat ini bahkan sudah mulai dijadikan nilai tawar untuk membangun koalisi.
    "Setahu PPP, survei cawagub untuk Golkar baru akan berakhir April. Jadi kita tetap sangat berharap tawaran ini bisa menjadi perekat PPP dengan SYL. Tapi tentunya kita tetap kembalikan ke mekanisme Golkar," tandas Aras.
    Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin sendiri masih optimis berpeluang bersama dengan PPP Sulsel kendati partai ini sudah menyatakan dukungannya ke SYL. "Sepanjang itu belum ada rekomendasi tertulis, saya tetap odoki. Kecuali kalau sudah rekomendasi, saya kira itu sudah tidak mungkin," kata Ilham. (hamsah umar) 

April, Ilham-Aziz Deklarasi Koalisi

MAKASSAR, FAJAR--Pasangan Semangat Baru, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar mempersiapkan deklarasi besar-besaran bersama partai koalisi paling lambat akhir April mendatang.
    Kendati sejauh ini baru Demokrat dan Partai Bulan Bintang (PBB) yang memastikan mendukung pasangan ini, Ilham memastikan partai-partai yang akan berkoalisi dengannya sudah terwujud. Sebenarnya, kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga sudah bulat mendukung IA namun partai ini memutuskan membuka pendaftaran hingga 6 April mendatang.
    Usai membangun komunikasi dan mengambil  formulir di DPD Hanura Sulsel, Senin, 26 Maret, Ilham menegaskan deklarasi dengan partai koalisi ini dipastikan akan digelar di Lapangan Karebosi Makassar. 
    Ilham-Aziz ingin lebih cepat menggelar deklarasi bersama partai pengusung, karena menyadari posisinya sebagai penantang incumbent. Sebagai incumbent, Ilham-Aziz butuh lebih awal deklarasi dengan parpol koalisi agar ruang sosialisasi pasangan ini bersama koalisi lebih panjang.
    "Saya ini kan bukan incumbent, tapi penantang incumbent sehingga butuh ruang gerak lebih panjang melalui sosialisasi. Kalau sudah deklarasi, sinergi kita dengan koalisi akan lebih baik. Momen ini yang ingin kita wujudkan," kata Ilham.
    Berapapun partai yang akan bergabung dengan koalisi Demokrat, Ilham-Aziz tetap harus mendeklarasikan diri bersamai partai pengusung. Sejauh ini, Ilham optimis mampu menggaet PAN, PPP, PKS maupun parpol lainnya.
    Karena kemungkinan ada beberapa parpol yang belum menyatakan sikap, Ilham-Aziz akan memetapan partai pendukung dan pengusung. Partai yang mendukung pasangan ini setelah deklarasi masuk dalam jajaran partai pendukung.
    Kendati Ilham-Aziz mengidentikkan timnya dengan rumah rakyat atau dengan kesederhanaan, tapi dengan dorongan semangat baru, Ilham optimis mampu  memberikan yang terbaik bagi rakyat Sulsel. (hamsah umar)   
                  

Kader Jangan Bermanuver Tidak Produktif

MAKASSAR, FAJAR--Perasaan muak yang dialami kader DPC Hanura di Sulsel, sepertinya juga dirasakan elit DPP Hanura. Setiap kader diinstruksikan patuh dan taat terhadap aturan yang dibuat DPP.
    Kendati kisruh pengurus DPD Hanura Sulsel masih dipandang sebagai salah satu bentuk dinamika organisasi, tapi dinamika itu tetap tidak diinginkan berlangsung kalau sekadar hanya merusak atau merugikan Hanura Sulsel. Apalagi kalau konflik itu berimbas pada manajemen partai tidak maksimal apalagi sekadar menguntungkan kader tertentu.
     Koordinator Wilayah Sulsel Sulteng dan Sultra DPP Hanura, Syarifuddin Sudding mengingatkan kader DPD Hanura Sulsel selalu menaati kebijakan DPP. "Jangan karena kepentingannya tidak diakomodir partai, kemudian melakukan manuver yang tidak produktif atau merugikan partai," tandas anggota Komisi III DPR RI ini.
    Kader yang terus bermanuver alias tidak taat aturan DPP, partai ini tidak mau tinggal diam dan membiarkan kader melakukan tindakan yang merugikan partai. Langkah tegas seperti pemecatan kader memungkinkan terjadi di tubuh partai ini.  
    "Kalau sekadar terjadi perbedaan, itu berarti partai Hanura ini masih dicintai publik, jadi kita lihat positifnya saja sebagai bagian mencari jati diri partai. Tapi konflik internal yang tidak untungkan organisasi juga kita tidak harapkan," kata Syarifuddin.
    Kemarin, Syarifuddin memang melakukan konsolidasi ke DPD Hanura Sulsel pascapenetapan pelaksana tugas (plt). Di Hanura Syarifuddin mencoba mengorek laporan mengenai hasil konsolidasi yang dilakukan jajaran plt.
    Saat berbicara mengenai wacana musyawarah luar biasa (musdalub), Syarifuddin menyatakan belum ada agenda musdalub. Plt kata dia hanya diberi wewenang melakukan penyehatan dan konsolidasi partai. Sehingga sampai hari ini musdalub belum ada jadwal, meski pada tingkat akar rumput agenda musdalub tersebut tetap menjadi desakan kader.
    Plt Ketua DPD Hanura Sulsel, Amrullah Pase menambahkan DPP tidak membatasi kebijakan yang dilakukan plt termasuk menjaring cagub di Sulsel. "Kita sudah bertemu korwil tadi, dan meminta kita tetap bekerja seperti pengurus defenitif," kata Amrullah. (hamsah umar)                   

Biaya Survei Hanura Dibebankan ke Cagub

MAKASSAR, FAJAR--Kandidat gubernur yang melamar Partai Hari Nurani Rakyat (Hanura) Sulsel harus siap mengeluarkan pembiayaan, termasuk menanggung biaya yang akan dibebankan kepada cagub yang melamar Hanura.
    Survei untuk menentukan cagub yang akan diusung Hanura di Pilgub Sulsel 2013 ini, ketika calon yang mendaftar lebih dari satu orang. Namun kalau cuma satu, survei tidak perlu dilakukan oleh Hanura. Sejauh ini, baru Ketua DPD Gerindra Sulsel, Rudiyanto Apasa dan pasangan Semangat Baru, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar yang mengambil formulir di partai ini.
    Pengambilan formulir sendiri juga dibebankan biaya Rp20 juta masing-masing Rp10 juta untuk cagub begitu juga cawagubnya. "Penentuan cagub yang akan direkomendasi ke DPP akan dilakukan melalui survei melibatkan lembaga independen. Biayanya kita bebankan kepada kandidat," ujar Plt Ketua DPD Hanura Sulsel, Amrullah Pase saat menerima silaturahmi ketua DPD Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin, Senin, 26 Maret.
    Partai yang banyak dilanda konflik internal ini membuka lebar pintu koalisi kepada siapa saja cagub yang menghendaki Hanura, termasuk pasangan Ilham-Aziz. "Kami buka pintu lebar-lebar buat pasangan Semangat Baru. Kebetulan Hanura juga punya tagline Era Baru. Jadi ada sedikit kesamaan," tambah Amrullah.
    Ilham datang ke Hanura tidak didampingi Aziz karena kesibukannya sebagai anggota DPD RI. Tadinya, pasangan cagub ini akan datang bersama silaturahmi sekaligus mengambil formulir pendaftaran di Hanura. Ilham hanya didampingi Sekretaris DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah dan Ketua Devisi Komunikasi dan Publikasi Demokrat, Syamsu Rizal. 
    "Namun, komunikasi yang kami lakukan ini tidak mengurangi substansi keinginan saya mengajak Hanura bergabung dengan koalisi Semangat Baru. Insya Allah, Semangat Baru akan menghadirkan  masyarakat Sulsel lebih baik bersama Hanura," kata Ilham.
    Pasangan yang mendeklarasikan pasangannya beberapa waktu lalu ini, berharap Hanura menjadi bagian koalisi di pilgub Susel 2013. Apalagi sejauh ini Hanura belum memiliki jagoan yang dipastikan akan didorong. Ilham-Aziz memastikan akan melakukan deklarasi akhir April mendatang. Sehingga Hanura diharapkan sudah berada di barisan partai pengusung Ilham-Aziz. (hamsah umar)
            

Kenaikan BBM Tidak Perlu Terjadi

MAKASSAR, FAJAR--Wakil Ketua Fraksi Hanura DPR RI, Syarifuddin Sudding berpendapat kenaikan bahan bakar minyak (BBM) seperti yang diwacanakan pemerintah, semestinya tidak perlu terjadi jika pengelolaan sumber pendapatan negara dilakukan maksimal.
    Hal ini ditegaskan Syarifuddin yang ditemui di warkop Phoenam, Senin, 26 Maret. Pemerintah mestinya membenahi potensi kebocoran dalam pengelolaan pajak, migas, sektor kehutanan dan serta sektor pendapatan lainnya.
    "Hitungan ekonomi, pemerintah tidak perlu naikkan BBM ketika pendapatan migas, pajak, kehutanan dikelola dengan baik," tegas Syarifuddin.
    Seperti wacana yang berkembang, kenaikan harga BBM akan ditetapkan pemerintah pada April mendatang . Namun wacana ini terus menuai protes kalangan mahasiswa di berbagai daerah termasuk Makassar, yang beberapa hari terakhir melakukan aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM yang diwacanakan naik Rp1.500 per liter.
    Menyikapi reaksi penolakan kenaikan BBM oleh masyarakat itu, anggota Komisi III DPR ini berharap mahasiswa tidak melakukan aksi berlebihan apalagi sampai melanggar hukum, seperti yang terjadi di depan pintu I Unhas beberapa waktu lalu. Dia sepakat jika ada mahasiswa yang melakukan pelanggaran hukum untuk ditindak tegas secara profesional.
    Makanya, dia menyarankan Kapolda Sulsel, Irjen Mudji Waluyo  bisa memahami kultur Sulsel dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Dia juga menyarankan kepolisian melakukan pemetaan terhadap potensi konflik  yang akan terjadi sehingga bisa cepat dilakukan langkah prefentif lebih maksimal.
    "Potensi kepolisian dalam melayani masyarakat harus dimaksimalkan sehingga semua potensi konflik yang diduga muncul dapat diantisipasi, sehingga tidak muncul riak atau nanti setelah ada kejadian baru ada tindakan," kata Syarifuddin.
    Politisi senayan asal Sulsel ini juga berharap penangan aksi unjuk rasa oleh kepolisian berjalan dengan baik, dengan tidak memandang masyarakat sebagai musuh. Polisi harus memposisikan diri sekadar menjaga dan mengawal aksi mahasiswa di lapangan. "Kalau ada memang tindakan anarkis, tidak bisa juga ditolerir," tandasnya.
    Adapun pelibatan TNI mengawal aksi unjuk rasa termasuk menjaga istana, Syarifuddin menilai sah-sah saja. Apalagi TNI memang memiliki peran menjaga ketahanan negara. Bahkan TNI harus menjaga presiden dan keluarganya. Yang salah ketika TNI dilibatkan untuk menjaga kekuasaan SBY.
    "Jadi TNI jangan jadi alat kekuasaan untuk melanjutkan otoritas kekuasaan. Itu yang tidak boleh terjadi," katanya.
    Di Makassar, demo menolak kenaikan BBM termasuk mengecam kepemimpinan SBY terus berlangsung di beberapa titik termasuk di DPRD Sulsel. Aksi mahasiswa ini melibatkan beberapa elemen mahasiswa.
    Di DPRD Sulsel, mahasiswa bahkan memaksa wakil rakyat untuk menyampaikan pernyataan sikap untuk menolak kenaikan BBM. Pernyataan sikap DPRD Sulsel dibacakan anggota fraksi Golkar, Andi Pangeran Rahim. Pernyataan sikap penolakan kenaikan BBM itu mengatasnamakan Ketua DPRD Sulsel, HM Roem serta para wakil Ketua DPRD Sulsel. (hamsah umar)
     
                

Bustam: Saatnya Birokrat-Pengusaha Pimpin Palopo

    MAKASSAR, FAJAR -- Kader PDIP Sulsel, Bustam Titing yang mengincar calon wakil wali kota (cawawali) Palopo menegaskan saatnya Palopo dipimpin paduan birokrat dan pengusaha. Peran pengusaha diperlukan untuk menggerakkan roda ekonomi.
    Pernyataan Bustam ini terkesan subjektif mengingat keinginannya maju di pilwalkot Palopo 2013 mendatang. Kendati demikian, dia menegaskan Palopo saat ini membutuhkan pembangunan sektor industri dalam rangka memajukan daerah ini.
    "Saat ini pembangunan kota Palopo terkesan stagnan karena tidak ada industri. Kalau saya maju dan diberi kepercayaan masyarakat, salah satu prioritas saya adalah menghadirkan investasi untuk membangun sektor industri," kata Bustam.
    Oleh PDIP, Bustam memang digadang menjadi cawawali di Palopo bersama Ketua DPC PDIP Palopo, Alfri Jamin. PDIP bahkan menjadikan tawaran ini sebagai harga mati bagi kandidat cawali yang melamar PDIP.   
    Palopo sebagai salah satu kota jasa, memerlukan sosok pemimpin yang mampu menghadirkan investasi baik di bidang pariwisata, industri atau pun kuliner. Bustam yang selama ini banyak bergerak di bidang usaha diklaim memiliki jaringan untuk menggaet investor masuk dan menanamkan modalnya di Palopo. (hamsah umar)
                                        

Empat Kriteria Cagub PKB Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--DPW PKB Sulsel memutuskan membuka pendaftaran calon gubernur Sulsel 26 Maret-6 April. Meski menjaring cagub melalui pendaftaran, PKB memberikan prioritas cagub yang memiliki visi yang sama dengan PKB.
    Arah dukungan PKB Sulsel sebenarnya sudah diarahkan ke pasangan cagub-cawagub, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar. Bahkan rekomendasi hasil mukerwil PKB beberapa waktu lalu sudah bulat ke pasangan Semangat Baru ini. Tapi alasan ingin menjalankan amanah partai, PKB memutuskan membuka pendaftaran mulai hari ini.
    Proses pendaftaran cagub PKB dilakukan di sekretariat PKB Sulsel Jalan Abdullah Dg Sirua No.366 Makassar. Setidaknya ada empat kriteria yang mesti dimiliki cagub yang mendaftar di PKB Sulsel. Keempat kriteria ini yakni memiliki track record yang baik dan tingkat elektabilitas yang memadai.
    Kriteria lain memiliki potensi/kekuatan massa pendukung yang dapat bersinergi dengan PKB pada pemilu 2014, memiliki komitmen yang utuh dan konsisten untuk membuka ruang membesarkan PKB sebagai partai pengusung. Terakhir, figur memiliki wawasan, pengetahuan, pengalaman yang luas dan sejalan dengan plafon PKB Sulsel.
    "Kriteria ini kita tetapkan karena kita ingin figur yang akan diusung PKB nantinya, memiliki kontribusi terhadap PKB pada pemilu 2014 mendatang. Makanya, basis massa figur harus yang memiliki sinergi atau kesamaan dengan PKB," kata Ketua Tim Penjaringan Cagub PKB Sulsel, Wahyuddin AB Kessa.                       
    Kendati pasangan Semangat Baru utamanya Aziz Qahhar Mudzakkar sudah merefresentasikan basis massa PKB yang dipastikan bisa bersinergi, serta dukungan kader terhadap pasangan ini cukup besar, Wahyuddin menegaskan bahwa dukungan kader terhadap pasangan ini hanya menjadi salah satu nilai plus bagi pasangan ini.
    Meski arah dukungan PKB sudah ke Ilham-Aziz, PKB tetap membuka ruang kepada siapa saja untuk mendaftarkan diri ke PKB Sulsel. Siapapun cagub yang mendaftar akan dijaring dan dikaji oleh tim, termasuk calon wakil gubernur.
    "Yang pasti, PKB ingin proaktif mendorong pemimpin Sulsel yang memiliki kemampuan untuk periode 2013-2018. Cagub ini harus memiliki dukungan masyarakat dan punya kemampuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Sulsel," tambah Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu PKB Sulsel, Azhar Arsyad.
    Sementara itu, Plt Wakil Ketua DPD Hanura Sulsel, Asrullah Awing menyatakan bahwa pasangan Ilham-Aziz dijadwalkan akan membangun komunikasi dengan Hanura Senin, 26 Maret. "Senin sore kita akan menerima pasangan Ilham-Aziz. Agenda pertemuan ini memang sudah lama kita jadwalkan," kata Asrullah. (hamsah umar)
                       

Senin, 26 Maret 2012

Ilham: Bapak Saya Dua Periode Pimpin Gowa

MAKASSAR, FAJAR--Calon gubernur Sulsel 2013-2018, Ilham Arief Sirajuddin menyakinkan masyarakat Gowa bahwa dirinya bagian dari Gowa. Sebagai bukti bahwa dirinya bagian dari warga Gowa, karena orang tuanya pernah memimpin daerah ini selama dua periode.
    Ilham memperkenalkan diri sebagai bagian dari warga Gowa saat melakukan silaturahmi di Lantebung, Kecamatan Bontomarannu Gowa. Silaturahmi ini digagas salah satu tim IA, Alfha Team, Minggu, 25 Maret.
    Di tempat ini, Ilham bernostalgia dihadapan ribuan simpatisan mengenai masa kecilnya di Gowa sekitar 30 tahun silam. Masa kecil Ilham dilalui di Balla Lompoa. "Biar bagaimana kodisinya, Gowa merupakan tempat bersejarah bagi keluarga kami, Almarhum bapak saya kolonel polisi Arif Sirajuddin dua periode menjabat bupati di Tana Gowa ini," cerita Ilham.
    Sikap Ilham memperkenalkan orang tuanya sebagai mantap  bupati di Gowa ini, sebagai penegasan bahwa Gowa merupakan tempat bersejarah di Sulsel baik bagi orang tuanya, maupun calon gubernur Sulsel, Incumbent Syahrul Yasin Limpo yang akan ditantangnya pada pilgub 2013 mendatang.
    Kepada warga Gowa utamanya pendukungnya, Ilham mengajak masyarakat tidak takut diintimidasi, dan mengajak warga Gowa tetap beradab dengan tidak melakukan tindakan anarkis. "Jangan anarkis, jangan merusak, senyum dan ramah kepada masyarakat karena kita tidak ingin menjadi masyarakat primitif yang senang merusak. Saya yakin masyarakat Gowa beradab dan tidak suka menggangu," kata Ilham.
    Ketua DPD Demokrat Sulsel yang berduet berduet dengan Abd Aziz Qahhar Mudzakkar membakar semangat sekitar 10 ribuan simpatisannya yang melakukan show of force. "Tadi saya sungguh terharu karena  ternyata masyarakat Gowa masih percaya Ilham Arief Sirajuddin. Begitu membludaknya, saya makin yakin perjuangan kami dengan Aziz mendapat ridha Allah Swt," katanya disambut pekikan takbir.   
    Di depan warga Gowa, Ilham juga memperkenalkan beberapa program yang akan dilakukan ketika terpilih menjadi gubernur. Salah satunya adalah menyalurkan dana bergulir kepada masyarakat di setiap desa sebesar Rp50 juta. Program ini bagian dari implementasi ekonomi kerakyatan.
    "Tahun pertama kami bersama Abd Aziz Qahhar Mudzakkar dilantik, kami akan gulirkan Rp50 juta setiap desa. Uang pemerintah provinsi banyak sekali hanya kurang tepat sasaran sehingga banyak masyarakat belum menikmati," imbuh I Wali Kota Makassar dua periode ini.
    Ilham berjanji akan memberikan perhatian pada pembangunan  infrastruktur termasuk di Gowa. Figur ini mengaku tidak butuh kekuasaan tapi butuh ruang mengabdi untuk masyarakat Sulsel. Program pemenuhan hak dasar masyarakat,  mulai dari pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan yang optimal, untuk menciptakan masyarakat Sulsel sejahtera, pemerintahan bebas korupsi, nepotisme, ekonomi berbasis kerakyatan dan masyarakat religius.
    Di tengah warga Gowa, Ilham juga memperlihatkan keharmonisan keluarga. Menurutnya, dirinya hampir tiap saat didampingi sang istri. Karena kunci keberhasilan kepemimpinan tidak lepas dari dukungan keluarga. Kalau keluarga harmonis maka kepemimpinan juga akan sukses.  (hamsah umar) 

Cawawali PDIP Palopo Harga Mati

MAKASSAR, FAJAR--Lima calon wali kota (cawali) Palopo yang ingin mengendarai PDIP di pilwalkot Palopo, harus memiliki kesiapan menggandeng kader PDIP sebagai wakilnya. Ini adalah syarat mutlak yang diajukan PDIP Sulsel terhadap kandidat yang ada.
    Di Palopo, lima cawali yang mengincar PDIP masing-masing Haidir Basir, H Martin Jaya, Rahmat Masri Bandaso, Lanteng Bustami, dan Najamuddin. Saat fit and propert test yang berlangsung 23-25 Maret, desk pilkada PDIP Sulsel sudah menyodorkan dua kadernya kepada masing-masing kandidat sebagai cawawali di pilwakot Palopo.
    Kesiapan menggandeng kader PDIP menjadi nilai plus bagi kandidat yang ada. Kendati, proses pembicaraan ke arah situ tetap dikomunikasikan kepada masing-masing calon. Yang pasti, cawawali Palopo bagi PDIP sudah harga mati mengingat kedua kadernya tersebut memiliki potensi yang cukup menyakinkan jika disandingkan dengan kelima figur yang ada.
    "Di internal PDIP posisi 02 di pilwalkot Palopo sudah harga mati. Keinginan kader ini sudah kita sampaikan kepada kandidat dalam fit and propert test," ujar Ketua Desk Pilkada DPD PDIP Sulsel, Iqbal Arifin, Minggu, 25 Maret.
    Untuk pilwalkot Palopo, PDIP menawarkan dua kadernya yakni Ketua DPC PDIP Palopo, Alfri Jamin dan Bustam Titing. Sama dengan cawali, kedua kader ini juga mengikuti prosedur di PDIP mulai pendaftaran hingga uji kelayakan. Tawaran PDIP untuk posisi 02 ini cukup layak mengingat PDIP memiliki 2 kursi di DPRD Palopo. Sementara beberapa kandidat yang melamar di PDIP adalah birokrat.
    Respons cawali terhadap cawawali yang ditawarkan PDIP Sulsel sendiri cukup positif, kendati sejauh ini belum ada kesepakatan khusus dengan para kandidat. Pembicaraan calon yang ditawarkan PDIP ini akan dibicarakan melalui pertemuan khusus, termasuk mendorong kedua kadernya untuk membangun komunikasi dengan kelima cawali tersebut.
    Selain menjadikan kader sebagai bargaining dukungan, PDIP juga menjadikan survei kandidat sebagai penentu. Begitu juga, komitmen kandidat terhadap PDIP ke depan juga jadi pertimbangan lain partai ini. "Yang pasti, harapan kita adalah kader yang dijadikan pendamping. Namun seperti apa hasilnya, kita akan lihat perkembangannya," tambah Iqbal.
    Proses fit and propert test cawali Palopo dan cabup Takalar di PDIP Sulsel berakhir kemarin. Hasil uji kelayakan ini masih akan dibicarakan dengan pengurus DPD serta DPC PDIP dalam waktu dekat. (hamsah umar)                                             

Prof Ramli: Hindari Saling Menyalahkan

MAKASSAR, FAJAR--Maklumat politik calon wakil gubernur Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar yang menginginkan tim dan pendukung mawas diri, serta mengajak agar kekerasan politik dijadikan musuh bersama diapresiasi pengamat politik UIN Makassar, Prof Dr Muh Ramli.
    Tim pejuang Aziz yang diibaratkan lebah merupakan simbol politik penuh makna. Salah satunya adanya keinginan besar sosok Aziz untuk tetap menjaga proses demokrasi di Sulsel damai, sejuk dan tidak mengganggu masyarakat di Sulsel. Sebaliknya, harus memberi manfaat dan panutan kepada sesama maupun masyarakat Sulsel pada umumnya.
    "Sekalipun itu sekadar perumpamaan, namun istilah itu punya makna yang cukup positif. Persoalan yang ada di Sulsel saya kira memang adalah masalah kearifan dan sosok yang bisa dijadikan panutan masyarakat," kata Ramli, Minggu, 25 Maret.
    Ke depan, pemerintahan di Sulsel harus mampu menghadirkan sosok panutan yang bisa membawa Sulsel ini menjadi masyarakat yang lebih arif, beradab, menghargai sesama, termasuk masyarakat religius. Apalagi, Sulsel sebagai salah satu provinsi ternama di Indonesia Timur pernah jaya dengan masyarakat religius.
    Sistem pemerintahan yang mengsinergikan kearifan lokal harus terwujud di Sulsel ke depan. "Kearifan itu seperti menghindarai saling menyalahkan, menjunjung tinggi kejujuran. Yang lebih utama saya kira adalah masyarakat religius sebagai salah satu kejayaan Sulsel di masa lalu yang harus dikembalikan," kata Ramli.
    Kasus kekerasan yang dipertontonkan kalangan mahasiswa di daerah ini, menjadi salah satu potret kalau sistem pengelolaan pemerintahan di daerah ini perlu lebih dibenahi. Makanya, ketika ditawarkan masyarakat religius, Ramli memberi respons baik atas tawaran yang dijanjikan cagub Sulsel pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar.
    "Kalau masyarakat religius yang ingin diwujudkan di Sulsel, sehingga Sulsel makin jaya dan bermartabat sosok yang paling tetap memang ada di Ilham-Aziz. Ini bisa dilihat dengan sikap yang selama ini diperlihatkan di masyarakat yang tidak diragukan lagi," kata Ramli. (hamsah umar)