Powered By Blogger

Kamis, 31 Mei 2012

Syahrul Kalah Lawan Muttamar


MAKASSAR, FAJAR--Langkah Andi Muttamar Mattotorang mempertahankan hak sebagai anggota/ketua DPRD Bulukumba membuahkan hasil. Permohonan banding gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo atas pemberhentian sebagai Ketua DPRD Bulukumba dimentahkan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) Makassar.
Dalam perkara nomor 43/G.TUN/2011 PTUN Makassar tertanggal 8 Desember 2011, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) menguatkan putusan PTUN, yang intinya menyebut penggantian Muttamar sebagai Ketua DPRD Bulukumba tidak prosedural dan cacat hukum. PT TUN membatalkan SK 2424/VII/Tahun 2011 tanggal 20 Juli 2011 tentang peresmian pemberhentian dan pengangkatan pergantian antar waktu (PAW) ketua DPRD Bulukumba yang dikeluarkan gubernur Sulsel, Syahrul.
Dalam putusan ini, gubernur Sulsel sebagai tergugat diwajibkan mencabut SK 2424/VII/Tahun 2011, dan mengembalikan harkat, martabat, kedudukan Muttamar sebagai ketua DPRD Bulukumba, yang digantikan oleh Hamzah Pangki. Juga diminta membayar biaya perkara sebesar Rp250 ribu.
Putusan PT TUN tertuang pada nomor 41/B.TUN/2012/PT TUN MKS yang diputuskan hakim Syamsul Hadi, Syamsir Alam, dan Achmad Ramli. Rapat paripurna DPRD Bulukumba pada Rabu, 25 Mei 2011 dan Senin 30, Mei 2011 dengan agenda pemberhentian Muttamar sebagai ketua DPRD Bulukumba tidak korum, sehingga pemberhentian itu cacat sesuai pasal 78 UU 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD  dan DPRD serta PP No 16 Tahun 2010.
Juga disebutkan, surat DPRD Bulukumba Nomor 218/DPRD-BK/2011 tertanggal 1 Juli 2011 yang ditanda-tangani pimpinan DPRD Bulukumba Edy Manaf, dan Husbiannas Alsi yang dijadikan dasar gubernur menerbitkan SK  2424/VII/Tahun 2011  bertentangan dengan UU 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD serta PP 16 Tahun 2010 tentang penyusunan tatatertib DPRD.
"Itu salah satu pertimbangan majelis hakim PT TUN menguatkan putusan PTUN Makassar. Pengangkatan Hamzah Pangki sebagai ketua DPRD Bulukumba PAW mengandung suatu kesalahan dan cacat yuridis," tandas pengacara Muttamar, Andi Cakra.
Karenanya, dengan ditolaknya banding Syahrul selaku gubernur yang memberhentikan Muttamar sebagai Ketua DPRD Bulukumba, maka Muttamar harus segera dikembalikan sebagai Ketua DPRD Bulukumba.
"Saya senang dan bahagia dengan putusan PT TUN Makassar yang memenangkan dirinya. Harapan saya agar putusan pengadilan itu dihormati," tandas Muttamar.
Dalam proses ini, Syahrul baik sebagai gubernur maupun Ketua DPD Golkar Sulsel sudah empat kali kalah melawan Muttamar di pengadilan terkait proses PAW dan pemberhentian sebagai Ketua DPRD Bulukumba.
Pertama SK Sulsel Nomor 1737/VIII/Tahun 2010 tertanggal 9 Agustus 2010 yang memberhentikan Andi Muttamar sebagai ketua dan anggota DPRD Bulukumba yang dimenangkan Muttamar.
Kemudian pada 20 Juli 2011, gubernur Sulsel kembali menerbitkan SK Nomor 2424/VII/Tahun 2011 yang memberhentikan Andi Muttamar sebagai ketua DPRD Bulukumba, yang kemudian digugat ke PTUN yang juga dimenangkan Muttamar, yang kemudian dilakukan banding oleh gubernur.
Karena SK 2424/VII/Tahun 2011 tetap dianggap cacat hukum, PT TUN membatalkan SK tersebut. Saat ini, Golkar Sulsel kembali harus berhadapan dengan Muttamar di pengadilan atas upaya pemecatan Muttamar sebagai kader Golkar, yang saat ini sudah diproses pengadilan. (hamsah umar)

Mardiyanto: Mesti Berkaca di Demokrat


MAKASSAR, FAJAR--Indikasi bahwa proses pemberhentian Wakil Ketua DPD Golkar Bulukumba, Andi Muttamar Mattotorang tidak sesuai tahapan yang baku di Golkar terus menuai keprihatinan dari kader sendiri.
Pemecatan Muttamar sebagai kader Golkar bukan melihat apakah dia bersalah atau tidak, namun prosedur pemecatan kader yang diatur berdasarkan AD/ART partai khususnya peraturan organisasi (PO) harus tetap berdasar tahapan. "Bukan pada soal dia salah atau tidak, tapi bagaimana mekanisme dan tahapan pemberian sanksi harus dihormati," tandas Wakil Sekretaris DPD Golkar Bulukumba, Mardiyanto, Rabu, 30 Mei.
Mardiyanto menyesalkan pernyataan Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, Arfandi Idris yang terkesan tidak argementatif bahkan terkesan tidak simpati dan terkesan hanya berdasar keinginan Golkar semata. Dia mengaku prihatin dengan sikap partai yang tidak melalui prosedural dalam pemberian sanksi pada masyarakat.
Makanya, tidak ada salahnya kalau Golkar sebagai partai besar dan modern berkaca pada perlakuan DPD Demokrat Sulsel terhadap salah seorang kadernya, Andi Nawir Pasinringi. Dimana Demokrat melewati tahapan yang benar yakni surat teguran. Dalam kasus indisipliner Nawir di Demokrat, partai berlambang Mercy ini sudah memberikan tiga kali surat teguran kepada Nawir.
"Kalau disandingkan proses pemberian sanksi Andi Nawir di Demokrat, itu sangat prosedural karena melalui tahapan-tahapan. Semestinya di Golkar juga menempuh pentahapan seperti itu, sebagaimana juga diatur AD/ART dan PO Golkar," jelas Mardiyanto.
Elit Golkar semestinya tidak boleh semena-mena dan mengzalimi kader atas dorongan kedengkian atau motif politik tertentu. Kalau pun harus dipecat, harus diproses sesuai mekanisme partai terutama PO No.13 Tahun 2011 yang nota bene ditandatangani Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie dan Sekjen DPP Golkar, Idrus Marham.
Devisi Hukum DPD Golkar Sulsel, Mahyanto Masda yang dikonfirmasi mengenai langkah Muttamar memperadilankan Golkar di PN Bulukumba masih enggan berkomentar banyak. "Masih tunggu arahan Pak Gubernur (Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo)," ujar Mahyanto. (hamsah umar)    

Kada Siap Lepas Jabatan Partai


MAKASSAR, FAJAR--Wacana agar kepala daerah (kada) lepas dari jabatan partai politik, direspons baik bupati/wakil bupati di daerah. Kendati, mereka melihat tetap ada sisi negatif ketika keharusan tersebut akan direalisasikan.
Wakil Bupati Wajo yang juga Ketua DPD PAN Wajo, Amran Mahmud menyatakan bahwa wacana agar kade melepas jabatan partai cukup rasional, ketika harus dihadapkan bahwa kada mesti fokus pada tugas dan fungsinya melayani masyarakat dan membangun daerah yang lebih maju dan sejahtera.
Namun dari segi negatifnya, kepala daerah selama ini banyak mengembangkan kemampuan politiknya pada partai politik, sehingga mesti menjadi perhatian juga bagi pihak yang mewacanakannya. "Kepala daerah saat ini kan banyak mengembangkan karir politiknya di partai. Nah ini nanti akan jadi masalah juga ketika harus melepas jabatan di partai, sementara di situ kita juga harus berkembang," tandas Amran, Rabu, 30 Mei.
Yang dibutuhkan saat ini dari kepala daerah yang merangkap pimpinan partai adalah memposisikan diri dengan benar baik pada saat status pribadi, bupati, maupun pimpinan parpol. Amran melihat, tanpa adanya kekuatan porpol, potensi politik yang dimiliki kepala daerah juga tidak bisa dikembangkan.
"Sehingga, ketua partai yang menjadi kepala daerah tinggal bagaimana personaliti seseorang ditempatkan. Kalau semata untuk kekuasaan, memang akan jadi masalah tapi ketika itu mampu menempatkan personaliti dengan benar, sebenarnya tidak ada masalah juga ketika kepala daerah memimpin partai. Tapi itu tadi harus mampu menempatkan diri dengan tepat," imbuh Amran.
Bupati Bulukumba yang juga Ketua DPD Golkar Bulukumba, Zainuddin Hasan menyatakan sangat setuju ketika undang-undang mengharuskan kada melepas jabatan parpol. Dampak positifnya kata dia sangat bagus karena akan lebih banyak fokus mengurusi kepentingan masyarakat dan daerah.
"Lebih bagus sebenarkan kalau ada seperti itu sehingga pelaksanaan pemerintahan tidak lagi memikirkan partai. Jadi kalau ada aturan yang mengatur seperti itu, saya paling setuju dan mendukung keinginan itu," tandas Zainuddin.
Terlepas dari nilai positif dari wacana itu, Zainuddin melihat bahwa harapan tersebut juga tetap memiliki kekurangan. Karena yang dibutuhkan kada dalam mengurus pemerintahan dan rakyat adalah bagaimana memiliki niat baik untuk bekerja demi kesejahteraan masyarakat.
Untuk ukuran Sulsel, kada yang merangkap pimpinan partai politik didominasi Golkar. Setidaknya ada belasan kada baik bupati/wakil bupati di 24 kabupaten/kota di Sulsel. Beberapa di antaranya seperti Gowa, Takalar, Jeneponto, Bulukumba, Selayar, Luwu, dan sejumlah daerah lainnya.(hamsah umar)  

IL Community Santuni Yatim


*Peringati 100 Hari Wafatnya Istri

MAKASSAR, FAJAR--Anggota DPRD Sulsel asal partai Golkar, Ince Langke menunjukkan kepeduliannya terhadap warga Selayar dengan menggelar bakti sosial. Salah satunya, menyantuni anak yatim di kampung halamannya.
Bakti sosial politisi Golkar ini dilakukan melalui Ince Langke Community (IL Community). Komunitas yang dibentuk sebagai salah satu langkah menghadapi pemilukada Selayar mendatang ini, juga akan membantu 100 zak semen untuk pembangunan masjid Polebunging, pembangunan pelataran masjid Pajalaiya Desa Barugaya, serta bantuan pembangunan fasilitas olah raga berupa lapangan bulu tangkis di Kampung Manarai Desa Bontoborusu.
Kegiatan yang akan digelar Sabtu, 9 Juni mendatang ini dilakukan dalam rangka memperingati 100 hari wafatnya almarhum Hj Mahriani (istri Ince Langke).
Juru bicara IL Community, Syamsul Bahri Majjaga mengatakan, bakti sosial ini juga sebagai pelaksanaan instruksi Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo agar anggota legislatif Golkar selalu membangun kebersamaan dan soliditas dengan masyarakat.
"Bantuan dan santunan akan diserahkan langsung oleh Ince Langke selaku Ketua Dewan Pembina IL Community," tambah Syamsul. (hamsah umar)



DPP Hanura Buka Pintu Buat La Tinro


MAKASSAR, FAJAR--Pintu DPD Hanura Sulsel atas keinginan Ketua DPD Golkar Enrekang, La Tinro La Tunrung memimpin Hanura terbuka lebar. DPP Hanura siap membuka pintu bagi bupati Enrekang maupun figur eksternal lain yang berminat.
Cuma memang, figur eksternal yang mau memimpin Hanura harus memiliki kriteria yang lebih baik dibanding kader internal Hanura sendiri. Track record memimpin partai serta komitmen membesarkan Hanura ke depan menjadi salah satu syarat yang harus dimiliki figur untuk memimpin partai bentukan Wiranto ini.
Ketua Bidang Organisasi DPP Golkar, Djafar Badjeber, Rabu, 30 Mei menegaskan, partai Hanura sangat terbuka bagi siapa saja tokoh yang berkeinginan membesarkan Hanura Sulsel."Tapi Hanura juga tidak serta merta mau menerima tokoh yang berkeinginan memimpin partai ini. Kalau ada kader internal yang lebih baik, kenapa harus eksternal," tandas Djafar.
Makanya, kalau ada figur yang mau memimpin Hanura Sulsel baik La Tinro, Rusdi Masse maupun figur lain, DPP Hanura mempersilahkan menawarkan diri atau mendaftar ke Hanura baik melalui DPD Hanura Sulsel maupun DPP. "Silahkan saja mengajukan atau menawarkan diri ke ketua umum secara tertulis. Kita tidak menutup pintu bagi figur eksternal sepanjang bersyarat," tandas Djafar.
Djafar menjelaskan, berdasar petunjuk pelaksanaan (juklak) No.54 Tahun 2010 tentang musda dan muscab Hanura, memang ada diatur mengenai peluang bagi figur eksternal. Yang pasti, mekanisme di Hanura menyatakan bahwa figur eksternal yang berminat memimpin Hanura harus mengantongi rekomendasi dari DPP.
"Tapi sejauh ini belum ada laporan dari pelaksana tugas DPD Hanura Sulsel, atau pun secara langsung menawarkan diri ke DPP kalau ada yang berminat. Yang jelas, tidak hanya di Sulsel tapi seluruh Indonesia kita tidak menutup diri. Tinggal kita lihat sisi positifnya," kata Djafar.
Wakil Ketua Pemuda Hanura Sulsel, Anshar Ilo yang sejak awal mendukung La Tinro memimpin Hanura Sulsel berharap DPP Hanura bersedia atau membuka pintu bagi La Tinro untuk memimpin partai ini. Apalagi, La Tinro adalah sosok yang memiliki banyak pengalaman memimpin partai termasuk sebagai bupati di Enrekang.
"Kami harap DPP dapat memberikan rekomendasi atau ruang kepada La Tinro untuk maju dan memimpin Hanura Sulsel, Pemuda Hanura Sulsel yakin La Tinro dapat membawa partau lebih besar," ujar Anshar. (hamsah umar)

Polling Online, Andry Unggul


MAKASSAR, FAJAR--Calon wali kota Makassar, Andry Arief Bulu tampaknya cukup banyak diidolakan memimpin Makassar mendatang. Berdasarkan polling online, politisi partai Demokrat ini unggul jauh dari sejumlah cawali lainnya yang mencuat belakangan ini.
Mengutif polling yang dilakukan pemilunews.com, Andry hingga Rabu, 30 Mei sore kemarin menempati posisi 42,2 persen dari 21 kandidat wali kota yang masuk daftar polling online ini.
Beberapa kandidat yang masuk polling di situs berita politik online ini sepertti Apiaty Amin Syam, Supomo Guntur, Syaiful Saleh, Anis Kama, Zulkarnaen Arief, Rahmat Endong Patompo, Salahuddin Sampetoding, Fatimah Kalla, Adil Patu, Yagkin Pajalangi, Rusdin Abdullah, Busrah Abdullah, Ariady Arsal, dan Iqbal Djalil.
Masih dari polling ini, Rusdin Abdullah yang saat ini tercatat sebagai politisi Golkar mencatat 12,5 persen disusul Sekkot Makassar, Anis Kamis 12,3 persen, Supomo Guntur 4,3 persen, Adil Patu 2,8 persen, Busrah Abdullah 7,4 persen, Syaiful Saleh 2,2 persen dan sejumlah figur lainnya.
Menanggapi polling online yang menempatkan Andry paling diharapkan jadi wali kota ini, Master Campain The Next-slogan Andry Wachyudi Muchsin mengaky kaget sekaligus bersyukur atas polling ini. "Itu bermakna bahwa ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh relawan AAB. Hasil ini jangan sampai puas atas pencapaian tersebut karena polling bukan mutlak namun bisa sebagai indikator evaluasi bagi team AAB," tandas Wachyudin.
Sementara, politisi PKS Makassar, Iqbal Djalil yang juga salah satu kandidat wali kota Makassar tidak terlalu menanggapi polling online yang menempatkan dirinya pada posisi 0,3 persen dari polling ini. Sebaliknya, dia tetap optimis mampu bersaing dengan kandidat lain yang ada saat ini. (hamsah umar)
 

Nurdin Pertemukan Bur-Nojeng


MAKASSAR, FAJAR--Ketua Tim Pilkada DPP Golkar, Nurdin Halid bergerak cepat menyikapi dinamika penetapan cabup Golkar di Takalar dan Bone. Nurdin secara khusus harus datang ke Makassar untuk mempertemukan Burhanuddin Baharuddin alias Bur dengan Natsir Ibrahim alias Nojeng.
Informasi yang diperoleh, Nurdin termasuk Sekjen DPP Golkar, Idrus Marham dijadwalkan akan mempertemukan Bur-Nojeng, Rabu, 30 Mei. Hanya saja, dimana kedua cabup-cawabup tersebut akan dipertemukan, Golkar sejauh ini belum bisa memastikannya.
"Pada dasarnya kan Bur-Nojeng ini sudah tidak ada masalah lagi karena keduanya memang sudah menyatakan siap berpaket di DPP. Tapi besok, mereka akan dipertemukan oleh DPP di Makassar. Dari DPP ada Nurdin dan Idrus serta beberapa rombongan dari DPP," tandas Ketua Bappilu DPD Golkar Takalar, Muhiddin Tiro, Selasa, 29 Mei.
Kendati Nurdin dan elit DPP hadir di Makassar sebagai sikap atas masalah penetapan cabup-cawabup di Takalar dan Bone, Muhiddin berdalih kalau kedatangan Nurdin di Makassar tujuan utamanya adalah dalam rangka pelatihan fungsionaris Golkar se-Sulsel. Pelatihan ini dilakukan Golkar setiap akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu dimana gelombang pertama diadakan pekan lalu.
Bagaimana dengan keraguan Bur atas Nojeng, Muhiddin menegaskan bahwa keraguan tersebut masih wajar ketika Bur sedang dilanda kegalauan mengenai komitmen Nojeng. Itu karena, Nojeng tadinya bersikeras menolak mendampingi Bur di pemilukada Takalar kendati dua hari kemudian menyatakan siap menerima keputusan partai.
Secara prinsip, baik Bur dan Nojeng sejauh ini belum membangun komunikasi yang baik. Golkar melihat hal ini wajar apalagi baru beberapa hari terakhir terjadi aksi penolakan dari kubu Nojeng. Kedua kader Golkar ini tinggal dipertemukan satu sama lain agar mereka saling memahami dan membangun konsolidasi satu sama lain.
"Memang kita tidak bisa menampik kalau di sekitar Nojeng saat ini masih banyak suara-suara miring, begitu juga dengan kubu Bur. Tapi ini menurut saya soal perasaan saja karena pada dasarnya Bur dan Nojeng ini saling menunggu untuk disapa. Tinggal siapa yang harus menyapa dulu persoalannya. Nah untuk memecah kebuntuan itu DPP akan pertemukan," ujar Muhiddin.
Selain DPP yang dipimpin Nurdin, Golkar Takalar juga tetap memikirkan mempertemukan keduanya agar komunikasi di antara kedua kandidat Golkar ini berjalan baik. "Saya berharap sih kakak (Bur) yang menyapa dulu adiknya (Nojeng). Akan lebih baik kalau senior dulu yang membuka komunikasi dengan adiknya," imbuh Muhiddin.
Meski diragukan Bur, Nojeng saat ini sudah mulai meredam pendukung setianya untuk memahami keputusan DPP Golkar dan pilihannya tetap menerima cawabup di pemilukada Takalar.
Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, Arfandi Idris terpisah menyatakan bahwa keraguan Bur terhadap Nojeng belum memiliki dasar yang kuat kalau untuk meragukan komitmennya. Kalau pun Nojeng ada skenario dengan pilihannya itu, putra bupati Takalar ini, tidak perlu mengambil langkah tersebut tapi cukup menolak langsung keinginan menjadi cawabup.
"Nojeng belum ada indikasi dirinya tidak komitmen mendampingi Bur. Karena itu, saya imbau kita tetap menghargai apa yang menjadi keputusan partai utamanya komitmen yang pernah disampaikan di DPP. Malah jadi bertentangan kalau keluar dari komitmen yang pernah dibuat," jelas Arfandi.
Kendati, Ketua Tim Pilkada DPD Golkar Sulsel ini mempersilahkan Bur untuk mengajukan tiga nama cawabup kalau memang itu yang diinginkan. Yang pasti, Golkar tetap menjadikan paket Bur-Nojeng skala prioritas.
Sementara mengenai penolakan putra Ketua DPD Golkar Bone Idris Galigo, Irsan Idris berpaket dengan Fahsar, Arfandi berharap Fahsar dan Irsan tetap satu di pemilukada Bone mendatang. Pasalnya, jika tetap maju baik melalui jalur independen atau partai lain, Golkar dipastikan akan memberikan sanksi tegas.
"Apakah maju melalui partai atau independen bagi Golkar sama saja melanggar. Karena pada akhirnya kan dia tetap akan melawan Golkar. Tadinya potensi yang dimiliki harusnya satu untuk Golkar menjadi terbagi karena memilih melawan Golkar," kata Arfandi.
Sebagai kader partai yang baik, Irsan semestinya memahami mekanisme partai secara utuh sehingga tidak begitu saja mengabaikan mekanisme partai yang telah dilalui. Penentuan Fahsar sebagai cabup Golkar bukan keputusan orang per orang tapi diputuskan melalui organisasi. "Mekanisme ini yang perlu kita junjung bersama," tandasnya.
Arfandi mengapresiasi sikap Ketua DPD Golkar Bone, Idris Galigo yang telah dengan bulat mendukung keputusan partai mendukung Fahsar. Sikap tersebut dinilai sebagai bentuk kenegarawanan sejati dengan tetap patuh pada ideologi partai, meski harus diperhadapkan pada pilihan keluarga. (hamsah umar)
         

Rabu, 30 Mei 2012

Sepuluh Calon Panwaslu Gagal Berkas


MAKASSAR, FAJAR--Sedikitnya sepuluh calon anggota panwaslu kabupaten/kota di Sulsel dinyatakan tidak lolos syarat administrasi, yang ditetapkan tim seleksi calon panwaslu Sulsel. Dengan demikian, hanya ada 280 calon yang berhak maju untuk mengikuti ujian tertulis.
Ketua Panwaslu Sulsel, Supriyanto menjelaskan bahwa calon anggota panwaslu yang tidak lolos berkas ini karena tidak melengkapi berkas yang disyaratkan, serta berusia di bawah 30 tahun. "Ada yang umurnya hanya 28 tahun sehingga tidak bersyarat, karena keharusan minimal berusia 30 tahun," tandas Supriyanto, Selasa, 29 Mei.
Sepuluh calon anggota panwaslu kabupaten/kota di Sulsel yang gagal itu terbanyak dari Makassar sebanyak 4 orang, Pangkep 1 orang, Selayar 1 orang, Palopo 1 orang, Tana Toraja 1 orang, dan Toraja Utara 1 orang.
Sementara sebanyak 280 calon anggota panwaslu di 22 kabupaten/kota minus Bone dan Takalar, akan mengikuti seleksi tertulis yang dijadwalkan Pada Kamis, 31 Mei. Ujian tertulis calon anggota panwaslu ini dilakukan serentak di tiga zona yang telah ditentukan yakni Makassar, Parepare, dan Palopo. Jumlah anggota panwaslu yang akan diterima setiap kabupaten/kota sebanyak 3 orang.
Supriyanto menyatakan, anggota panwaslu yang akan dijaring dalam seleksi ini adalah mereka yang memiliki pemahaman pemilu yang baik dan memahami muatan lokal daerah masing-masing. Kendati menitikberatkan pada pemahaman pemilu, Supriyanto menyatakan tidak berarti mantan anggota panwaslu yang jadi prioritas dijadikan anggota panwaslu kabupaten/kota.
"Karena yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana integritas calon itu sendiri dalam menjalankan tugas dan fungsinya nantinya. Kalau pun ada mantan anggota panwaslu yang ikut seleksi, itu hanya menjadi pertimbangan terakhir bagi kami," tandas Supriyanto. (sah)


Sepuluh Calon Panwaslu Gagal Berkas


MAKASSAR, FAJAR--Sedikitnya sepuluh calon anggota panwaslu kabupaten/kota di Sulsel dinyatakan tidak lolos syarat administrasi, yang ditetapkan tim seleksi calon panwaslu Sulsel. Dengan demikian, hanya ada 280 calon yang berhak maju untuk mengikuti ujian tertulis.
Ketua Panwaslu Sulsel, Supriyanto menjelaskan bahwa calon anggota panwaslu yang tidak lolos berkas ini karena tidak melengkapi berkas yang disyaratkan, serta berusia di bawah 30 tahun. "Ada yang umurnya hanya 28 tahun sehingga tidak bersyarat, karena keharusan minimal berusia 30 tahun," tandas Supriyanto, Selasa, 29 Mei.
Sepuluh calon anggota panwaslu kabupaten/kota di Sulsel yang gagal itu terbanyak dari Makassar sebanyak 4 orang, Pangkep 1 orang, Selayar 1 orang, Palopo 1 orang, Tana Toraja 1 orang, dan Toraja Utara 1 orang.
Sementara sebanyak 280 calon anggota panwaslu di 22 kabupaten/kota minus Bone dan Takalar, akan mengikuti seleksi tertulis yang dijadwalkan Pada Kamis, 31 Mei. Ujian tertulis calon anggota panwaslu ini dilakukan serentak di tiga zona yang telah ditentukan yakni Makassar, Parepare, dan Palopo. Jumlah anggota panwaslu yang akan diterima setiap kabupaten/kota sebanyak 3 orang.
Supriyanto menyatakan, anggota panwaslu yang akan dijaring dalam seleksi ini adalah mereka yang memiliki pemahaman pemilu yang baik dan memahami muatan lokal daerah masing-masing. Kendati menitikberatkan pada pemahaman pemilu, Supriyanto menyatakan tidak berarti mantan anggota panwaslu yang jadi prioritas dijadikan anggota panwaslu kabupaten/kota.
"Karena yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana integritas calon itu sendiri dalam menjalankan tugas dan fungsinya nantinya. Kalau pun ada mantan anggota panwaslu yang ikut seleksi, itu hanya menjadi pertimbangan terakhir bagi kami," tandas Supriyanto. (hamsah umar)


Nawir Potensi Pecah Suara Demokrat


MAKASSAR, FAJAR--Cawagub Sulsel yang tidak lain politisi Demokrat, Andi Nawir Pasinringi diprediksi memiliki potensi memecah suara Demokrat di pilgub Sulsel mendatang. Nawir dianggap memiliki hubungan emosional yang kuat dengan sejumlah pengurus DPC Demokrat di Sulsel.
Kendati ketua-ketua DPC yang dulu mendukung Nawir di Musda Demokrat Sulsel saat ini banyak berstatus mantan ketua, namun eks pendukung Nawir di musda Demokrat ini tetap punya potensi memecah suara Demokrat, apalagi mereka masih tetap sebagai kader Demokrat kendati ada kesan kurang diperhitungkan.
"Apakah secara diam-diam atau terang-terangan pasti banyak akan mendukung Nawir, khususnya yang merasa dirinya dizalimi. Itu karena kecintaan kami ke sosok Nawir sangat tinggi dan itu masih akan terasa. Cuma memang ada yang tidak terang-terangan karena tidam mau ambil resiko," kata mantan Ketua DPC Demokrat Palopo, Zirmayanto.
Zirmayanto yang saat ini bergabung dengan Gerindra Sulsel sangat yakin orang Demokrat yang dulu mendukung Nawir masih memiliki harapan mendukung Nawir kendati di arena berbeda yakni pilgub Sulsel. Di pilgub Sulsel, mantan bupati Pinrang ini akan mendampingi Andi Rudiyanto Asapa.
Terlepas dari semua itu, Zirmayanto menegaskan bahwa duet Rudi-Nawir memiliki potensi geopolitik yang tersebar di Sulsel. Nawir khususnya di wilayah Ajatappareng akan menjadi figur yang akan diperhitungkan. "Itu yang membuat pasangan serius maju, bukan sekadar maju saja," tandas Zirmayanto.
Sekretaris DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah menyatakan kader Demokrat Sulsel akan solid mendukung Ilham-Aziz. Demokrat tidak risih dengan potensi Rudi-Nawir yang akan memecah suara partainya di pilgub mendatang.
Terkait keputusan Nawir maju mendampingi Rudi di pilgub, Ni'matullah menegaskan Demokrat Rabu, 30 Mei akan menggelar rapat ketiga membahas Nawir. Namun pembahasan mengenai cawagub ini tidak terkait keinginannya maju bertarung di pilgub namun terkait disiplin dirinya sebagai kader partai. "Dia memang sudah tiga kali diberi SP, dan besok yang ketiga kalinya kita panggil untuk memberikan klarifikasi tapi bukan karena dia maju," tandas Ni'matullah.
Ketika Nawir kembali mengabaikan panggilan partai, Demokrat bisa saja mengambil sikap sepihak apalagi ketika dia dinggap tidak memiliki niat baik untuk memberikan klarifikasi, karena ini adalah ruang mereka untuk melakukan pembelaan diri.
"Tapi kalau memang tdia tidak gubris kita, saya kira di partai ada komisi pengawas yang akan mengambil alih prosesnya. Tinggal bagaimana komisi ini melihat sikap tersebut untuk selanjutnya direkomendasikan ke partai," tambah Ni'matullah. (hamsah umar)
   

Muttamar Peradilankan Golkar


MAKASSAR, FAJAR--Wakil Ketua DPD Golkar Bulukumba, Andi Muttamar Mattotorang kembali memperadilankan Golkar ke Pengadilan Negeri Bulukumba. Gugatan resmi Muttamar diajukan ke pengadilan dengan nomor registrasi 13/PDT.GR/2012/PN BLK, tertanggal 28 Mei.
Muttamar menggugat Golkar terkait pemecatan dirinya sebagai kader sesuai surat keputusan No KEP-171/DPP/Golkar/IV/2012 tentang pemberhentian dari anggota Partai Golkar. Gugatan ini diajukan ke PN melalui kuasa hukumnya yang diwakili M Bakri SH dan Baharuddin SH. Muttamar menjadikan DPP Golkar sebagai tergugat I, Golkar Sulsel tergugat II, dan Golkar Bulukumba tergugat III.
Upaya menggugat Golkar ini dilakukan karena Muttamar menilai pemberhentian dirinya tidak prosedural karena tidak sesuai dengan peraturan organisasi Golkar PO-13/DPP/Golkar/X/2011 tentang disiplin dan sanksi organisasi dan pembelaan diri manajer dan anggota partai Golkar.
"Selain tidak prosedural, juga tidak didasarkan mekanisme dan tahapan-tahapan aturan partai dimana Muttamar tidak pernah diberi kesempatan dan menggunakan hak jawab, untuk menilai terjadinya pelanggaran disiplin organisasi," kata pegacara Muttamar, Djalaluddin Djalil.
Pemberhentian Muttamar atas usul Golkar Sulsel melalui SK No 256/DPD-I/PG/XII/2011 tertanggal 21 Desember 2011, mengacu surat DPD Golkar BulukumbaNo 29/PG-BK/X/2011 tertanggal 27 Oktober 2011. "Ini yang tidak sesuai dengan PO. Apa yang dilakukan Golkar sangat merugikan hak-hak dan kepentingan hukum Muttamar dan dapat dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum," terang Djalaluddin.
Sebelumnya, Muttamar memang menegaskan akan mengugat Golkar kalau SK pemecatannya sudah diterima. Upaya peradilan yang ditempuh Muttamar melawan Golkar ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, Muttamar menggugat Golkar atas pergantian sebagai Ketua DPRD Bulukumba yang dianggap tidak prosedural yang kemudian dimenangkan Muttamar, kendati putusan banding Golkar sampai saat ini belum turun.
Langkah peradilan yang ditempuh Muttamar melawan keputusan yang tidak adil Golkar ini, Muttamar menunjuk delapan pengacara. Mereka di antaranya  Djalaluddin Djalil SH, Yusri Jafar SH, Andi Cakra AH, Sahrir C SH, Baharuddin SH, Rahman Kartolo SH, Zainuddin Batoi SH dan Bakri SH. Kendati SK PAW tersebut sudah diproses Golkar, Muttamar mengingatkan KPU Bulukumba tidak memproses upaya PAW tersebut sebelum upaya yang ditempuhnya belum final.
"Itu diatur dalam peraturan KPU No 03 Tahun 2011 tentang perubahan atas peraturan KPU No 22 tahun 2010 tentang pedoman teknis verifikasi Persyaratan PAW DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten / kota, sebagaimana dimaksud pasal 8 ayat (2 ) huruf h dari pimpinan parpol disertai dengan salinan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, dalam hal anggota parpol yang bersangkutan melakukan keberatan melalui pengadilan," jelas Djalaluddin.
Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, Arfandi Idris yang dimintai tanggapannya menyatakan bahwa langkah Muttamar tersebut merupakan haknya. "Itu adalah hak beliau kalau melakukan gugatan ke pengadilan. Pastinya, Golkar telah melakukan pemecatan," tandas Arfandi. (sah)  

Eksternal Tidak Jamin Hanura Solid


*Firdaus: La Tinro Figur Pemersatu

MAKASSAR, FAJAR--Adanya keinginan eksternal untuk memimpin Hanura Sulsel memang memberikan banyak harapan bagi partai yang banyak konflik di Sulsel ini. Namun,  figur eksternal tersebut tidak menjamin kepengurusan Hanura Sulsel akan solid ke depan.
"Yang terpenting adalah bagaimana elet di internal Hanura Sulsel yang bangun soliditas terlebih dahulu, kalau perlu DPP Hanura membuatkab fakta integritas. Karena kalau ini tidak solid kemudian musdalub, maka siapa pun yang pimpin Hanura apakah internal atau eksternal tetap akan terjadi kisruh," tandas pengamat politik Unismuh, Arqam Azikin.
Friksi-friksi politik yang ada di Hanura Sulsel mesti menjadi perhatian terlebih dahulu bagi elit Hanura, karena polemik bakal tetap terjadi kalau soliditas antarkader tidak terbangun dengan baik.
La Tinro atau pun Rusdi Massa yang keduanya adalah Ketua Golkar Enrekang dan Sidrap, juga perlu jadi pertimbangan Hanura apakah harus meminta dulu mundur dari partainya sebelum rekomendasi keluar atau sebaliknya. "Tapi La Tinro kalau mau maju di Hanura harus mundur dulu dari Golkar. Tapi yang penting memang apakah Hanura memang memberi ruang eksternal," kata Arqam.
Kalau memang ada ruang untuk eksternal, Hanura sebaiknya tidak hanya memberi ruang politisi, tapi juga semua elemen masyarakat untuk menjadi pengurus bukan sebatas pada pimpinan. "Kalau perlu dibuatkan fit and propert test terhadap calon eksternal untuk memastikan kompetensinya," imbuh Arqam.
Pengamat politik UIN Makassar, Dr Firdaus Muhammad menambahkan persoalan yang dihadapi La Tinro sebenarnya apakah kader dan elit Hanura Sulsel membuka diri dan mau menerimanya, yang tentu nantinya akan disebut sebagai pindahan dari Golkar. "La Tinro juga harus pertimbangkan kisruh internal Hanura Sulsel yang terus membelit tanpa ada penyelesaian," jelas Firdaus.
Yang pasti, Firdaus melihat minat La Tinro pimpin Hanura Sulsel tentu lahir dari itikad atau pertimbangan rasional dan terukur. Posisisnya sebagai Ketua Golkar Enrekang menjadi salah satu acuan bahwa La Tinro memiliki pengalaman kelola partai dengan baik, sekaligus sebagai bupati. "Artinya memiliki popularitas dan kinerja yang dapat diukur. Jadi dapat dipahami kalau dia berminat pimpin Hanura Sulsel," kata Firdaus.
Sekiranya serius, La Tinro harus lebih awal komunikasi politik dengan kader dan elit Hanura.  Kendati, ada kesan elit Hanura belum sepenuhnya mau menerima La Tinro. "Jadi La Tinro harus realistis agar tidak terjebak pada kubangan kisruh partai Hanura, tapi diharapkan menjadi figur pemersatu untuk menata Hanura lebih solid, menyongsong berbagai hajat politik yang dihadapi," imbuh Firdaus.  

Demokrat Jaring Cabup di Takalar, Bone, Palopo


MAKASSAR, FAJAR--Setelah lama menunggu, Partai Demokrat akhirnye mamutuskan melakukan penjaringan cabup/cawali di Takalar, Bone, dan Palopo. Proses penjaringan melalui pendaftaran mulai dilakukan pekan ini.
"Minggu ini sudah kita buka pendaftaran di Takalar, Bone, maupun Palopo. Kita buka ruang kepada siapa saja calon bupati/cawali yang ingin bertarung di tiga daerah ini. Demokrat dan sejumlah calon selama ini memang sudah memangun komunikasi dengan pihak-pihak yang ingin maju," jelas Sekretaris Demokrat Sulsel, Ni'matullah.
Anggota DPRD Sulsel ini mengaku mengincar dua kader Golkar yang terdepak dari bursa pertarungan cabup Golkar. Tapi bukan berarti, Demokrat hanya berharap kedua kandidat tersebut untuk diusung di pemilukada Takalar atau pun Bone. Makanya, Demokrat membuka pendaftaran untuk menjaring figur yang ingin mengendarai partai ini.
"Lagi pula, kita tidak ingin memanfaatkan kisruh yang terjadi di Golkar. Kan kesannya tidak baik kalau kita merapat ke mereka. Beda misalnya kalau kita buka pendaftaran kemudian mereka mendaftar, tentu kita akan proses karena kita ini terbuka kepada siapa saja," ujarnya.
Di Takalar, Demokrat telah menyiapkan Ketua DPC Demokrat Takalar, Ikrar Kamaruddin sebagai cawabup. Opsi ini menjadi salah satu tawaran Demokrat bagi cabup yang melamar ke partai ini. Apalagi, Ikran sudah pernah bertarung sebagai cabup Takalar pada pemilukada lalu. Begitu juga di Bone maupun di Palopo. (sah)

Nurdin Pertemukan Bur-Nojeng


MAKASSAR, FAJAR--Ketua Tim Pilkada DPP Golkar, Nurdin Halid bergerak cepat menyikapi dinamika penetapan cabup Golkar di Takalar dan Bone. Nurdin secara khusus harus datang ke Makassar untuk mempertemukan Burhanuddin Baharuddin alias Bur dengan Natsir Ibrahim alias Nojeng.
Informasi yang diperoleh, Nurdin termasuk Sekjen DPP Golkar, Idrus Marham dijadwalkan akan mempertemukan Bur-Nojeng, Rabu, 30 Mei. Hanya saja, dimana kedua cabup-cawabup tersebut akan dipertemukan, Golkar sejauh ini belum bisa memastikannya.
"Pada dasarnya kan Bur-Nojeng ini sudah tidak ada masalah lagi karena keduanya memang sudah menyatakan siap berpaket di DPP. Tapi besok, mereka akan dipertemukan oleh DPP di Makassar. Dari DPP ada Nurdin dan Idrus serta beberapa rombongan dari DPP," tandas Ketua Bappilu DPD Golkar Takalar, Muhiddin Tiro, Selasa, 29 Mei.
Kendati Nurdin dan elit DPP hadir di Makassar sebagai sikap atas masalah penetapan cabup-cawabup di Takalar dan Bone, Muhiddin berdalih kalau kedatangan Nurdin di Makassar tujuan utamanya adalah dalam rangka pelatihan fungsionaris Golkar se-Sulsel. Pelatihan ini dilakukan Golkar setiap akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu dimana gelombang pertama diadakan pekan lalu.
Bagaimana dengan keraguan Bur atas Nojeng, Muhiddin menegaskan bahwa keraguan tersebut masih wajar ketika Bur sedang dilanda kegalauan mengenai komitmen Nojeng. Itu karena, Nojeng tadinya bersikeras menolak mendampingi Bur di pemilukada Takalar kendati dua hari kemudian menyatakan siap menerima keputusan partai.
Secara prinsip, baik Bur dan Nojeng sejauh ini belum membangun komunikasi yang baik. Golkar melihat hal ini wajar apalagi baru beberapa hari terakhir terjadi aksi penolakan dari kubu Nojeng. Kedua kader Golkar ini tinggal dipertemukan satu sama lain agar mereka saling memahami dan membangun konsolidasi satu sama lain.
"Memang kita tidak bisa menampik kalau di sekitar Nojeng saat ini masih banyak suara-suara miring, begitu juga dengan kubu Bur. Tapi ini menurut saya soal perasaan saja karena pada dasarnya Bur dan Nojeng ini saling menunggu untuk disapa. Tinggal siapa yang harus menyapa dulu persoalannya. Nah untuk memecah kebuntuan itu DPP akan pertemukan," ujar Muhiddin.
Selain DPP yang dipimpin Nurdin, Golkar Takalar juga tetap memikirkan mempertemukan keduanya agar komunikasi di antara kedua kandidat Golkar ini berjalan baik. "Saya berharap sih kakak (Bur) yang menyapa dulu adiknya (Nojeng). Akan lebih baik kalau senior dulu yang membuka komunikasi dengan adiknya," imbuh Muhiddin.
Meski diragukan Bur, Nojeng saat ini sudah mulai meredam pendukung setianya untuk memahami keputusan DPP Golkar dan pilihannya tetap menerima cawabup di pemilukada Takalar.
Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, Arfandi Idris terpisah menyatakan bahwa keraguan Bur terhadap Nojeng belum memiliki dasar yang kuat kalau untuk meragukan komitmennya. Kalau pun Nojeng ada skenario dengan pilihannya itu, putra bupati Takalar ini, tidak perlu mengambil langkah tersebut tapi cukup menolak langsung keinginan menjadi cawabup.
"Nojeng belum ada indikasi dirinya tidak komitmen mendampingi Bur. Karena itu, saya imbau kita tetap menghargai apa yang menjadi keputusan partai utamanya komitmen yang pernah disampaikan di DPP. Malah jadi bertentangan kalau keluar dari komitmen yang pernah dibuat," jelas Arfandi.
Kendati, Ketua Tim Pilkada DPD Golkar Sulsel ini mempersilahkan Bur untuk mengajukan tiga nama cawabup kalau memang itu yang diinginkan. Yang pasti, Golkar tetap menjadikan paket Bur-Nojeng skala prioritas.
Sementara mengenai penolakan putra Ketua DPD Golkar Bone Idris Galigo, Irsan Idris berpaket dengan Fahsar, Arfandi berharap Fahsar dan Irsan tetap satu di pemilukada Bone mendatang. Pasalnya, jika tetap maju baik melalui jalur independen atau partai lain, Golkar dipastikan akan memberikan sanksi tegas.
"Apakah maju melalui partai atau independen bagi Golkar sama saja melanggar. Karena pada akhirnya kan dia tetap akan melawan Golkar. Tadinya potensi yang dimiliki harusnya satu untuk Golkar menjadi terbagi karena memilih melawan Golkar," kata Arfandi.
Sebagai kader partai yang baik, Irsan semestinya memahami mekanisme partai secara utuh sehingga tidak begitu saja mengabaikan mekanisme partai yang telah dilalui. Penentuan Fahsar sebagai cabup Golkar bukan keputusan orang per orang tapi diputuskan melalui organisasi. "Mekanisme ini yang perlu kita junjung bersama," tandasnya.
Arfandi mengapresiasi sikap Ketua DPD Golkar Bone, Idris Galigo yang telah dengan bulat mendukung keputusan partai mendukung Fahsar. Sikap tersebut dinilai sebagai bentuk kenegarawanan sejati dengan tetap patuh pada ideologi partai, meski harus diperhadapkan pada pilihan keluarga. (sah)
         

Selasa, 29 Mei 2012

Rudi Kritik Klaim Keberhasil Syahrul


MAKASSAR, FAJAR--Calon gubernur Sulsel yang tidak lain bupati Sinjai, Andi Rudiyanto Asapa mulai mengeritik gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo atas klaim keberhasilan yang dicapai selama menjabat gubernur.
Ketua DPD Gerindra Sulsel ini menilai bahwa keberhasilan yang dicapai pemprov Sulsel tidak lepas dari kerja keras 24 bupati/wali kota di Sulsel. Rudi tidak terlalu menyoal keberhasilan tersebut diklaim Syahrul, tapi dia menyayangkan ketika sukses tersebut dijadikan komoditas politik bahkan dikampanyekan melalui media massa.
Di Indonesia, banyak gubernur dan kepala daerah yang mendapat banyak penghargaan tapi tidak sampai digembor-gomborkan, atau dikampanyekan setiap ada kegiatan yang dilakukan. Apalagi itu sebenarnya tidak lepas dari kontribusi bupati/wali kota di Sulsel.
"Kalau saya bertemu dengan gubernur, saya akan memberitahukannya untuk tidak terlalu bangga dengan prestasi yang telah dicapai. Karena apa yang diraih Sulsel tidak lepas dari kerja keras bupati dan wali kota. Gubernur hanya menikmati kerja keras itu," tandas Rudiyato.
Prestasi yang didapatkan dari hasil kerja keras harus menjadi pelecut semangat untuk tetap berbuat maksimal demi kesejahteraan masyarakat, tidak dijadikan sebuah kebanggaan dan euforia sehingga kepentingan masyarakat jadi terabaikan.
Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan yang dikonfirmasi terpisah mengakui Syahrul banyak memiliki keberhasilan dalam memimpin daerah ini, termasuk berimbas ke daerah. "Tapi kalau dikatakan tidak lepas dari kontribusi bupati saya kira memang seperti itu. Gubernur, bupati dan wali kota itu kan harus sinergi dalam menjalankan pembangunan di seluruh daerah," kata Zainuddin.
Tanpa adanya sinergi yang baik antara gubernur dengan bupati dan wali kota, pencapaian pembangunan tentu tidak akan berhasil dengan baik. Apalagi alokasi anggaran pemprov juga banyak ke daerah.
Pengamat politik Unhas, Adi Suryadi Culla juga sependapat dengan penilaian Rudiyanto Asapa. Gubernur dengan wali kota dan bupati memiliki kontribusi yang sama dalam pembangunan di Sulsel. Gubernur yang menjadi perpanjangan tangan pusa sifatnya melakukan koordinasi dalam pembangunan kabupaten/kota agar selalu bersinergi.
"Keberhasilan gubernur memang tidak lepas dari bupati  dan wali kota di Sulsel dalam memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki setiap kabupaten. Keberhasilan dalam kelola aset daerah yang terntu berbeda porsi pembangunannya. Jadi posisi itu tidak bisa berdiri sendiri," tandas Adi Culla.
Contoh kecil, gubernur tidak bisa dikatakan sukses meningkatkan produksi beras atau jagung di Sulsel, kalau bukan karena kerja keras bupati dan wali kota dalam meningkatkan produksi padinya. Itu karena lahan pertanian itu semuanya ada di kabupaten/kota.
"Tidak fair gubernur kalau dikatakan itu keberhasilannya semata, tapi itu juga adalah keberhasilan daerah. Kami memang sangat menyayangkan karena keberhasilan itu dijadikan komoditas politik. Ini sebenarnya tidak mendidik karena sebenarnya yang perlu dijelaskan kepada masyarakat bahwa keberhasilan itu adalah hasil bersama gubernur dan bupati atau wali kota," kata Adi Culla. (hamsah umar)


Rudal Ogah Buang Energi di Golkar


MAKASSAR, FAJAR--Politisi Golkar Makassar, Rusdin Abdullah alias Rudal punya alasan jelas memilih bertarung melalui jalur independen di pilwalkot Makassar 2013. Dia tidak ingin membuang energi bersaing sesama kader di Golkar.

Adanya sejumlah kader Golkar Makassar termasuk Golkar Sulsel yang berminat maju di pilwalkot Makassar menjadi alasan utama Rudal memilih jalur perseorangan. Kader Golkar yang mengincar wali kota Makassar antara lain Ketua DPD Golkar Makassar, Supomo Guntur, Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, Yagkin Padjalangi, Ketua Harian Golkar Makassar, Haris Yasin Limpo dan kader Golkar lainnya.
"Di Golkar ini banyak kader yang mau maju, jadi di situ saja harus bersaing. Saya berpikir tidak ingin membuang energi hanya untuk bersaing di Golkar, sehingga jalur independen ini menjadi pilihan saya," tandas Rusdin saat ditemui usai menghadiri dialog di warkop Terminal, Senin, 28 Mei.
Ini menjadi pilihan Rusdin untuk memosisikan diri dalam menatap pilwalkot Makassar mendatang. Terhadap posisinya sebagai kader Golkar, Rusdin menegaskan bahwa dirinya tidak ada halangan untuk maju karena hanya menempuh jalur perseorangan, bukan maju melalui partai lain.
"Yang dilarang itu adalah maju melalui partai lain, tapi saya ini kan mau maju melalui jalur independen. Tapi tergantung juga bagaimana keputusan partai nantinya. Yang pasti, memilih bertarung di pilwalkot Makassar ini karena saya merasa punya potensi dan ketokohan untuk itu," tandas Rusdin.
Saat ini, Rusdin mengaku sudah mengumpulkan sedikitnya 20 ribu KTP dari warga. Dia optimis, jumlah KTP yang dibutuhkan untuk maju di pilwalkot Makassar akan dipenuhi pada waktunya. Bahkan menurutnya, bukan hal yang sulit untuk mendapatkan dukungan KTP dari warga Makassar.
"Setiap kelurahan saja saya target 500 lembar KTP, itu sudah sangat banyak bisa saya peroleh. Apalagi tim saya ini sudah ada pada setiap kelurahan. Jadi tidak susah untuk mendapatkan dukungan KTP," kata Rusdin.
Di Makassar, figur lain yang mengincar calon independen seperti Kadis Perikanan dan Kelautan, Syaiful Saleh, politisi Hanura Dewie Yasin Limpo, serta pemerhati persoalan kemiskinan, Muh Darwis. (hamsah umar)                  

Holdinisasi Jadikan BUMN Lebih Kompetitif


MAKASSAR, FAJAR--Wacana Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk mengubah nama PT Semen Gresik menjadi Semen Garuda atau semacam holdinisasi, memiliki dampak positif khususnya kalau ingin menjadikan perusahaan semen ini lebih kompetitif dengan perusahaan level internasional.
Perusahaan BUMN yang sejenis dibuat dalam satu holding sudah pernah diwacanakan, namun sulit terealisasi karena persoalan birokrasi yang campur tangan dalam usaha tersebut. Pengamat Ekonomi Unhas, Syarkawi Rauf menilai holdinisasi BUMN akan susah diwujudkan kalau ada birokrasi yang rumit.
"Holdinisasi sebenarnya program lama tapi tidak pernah bisa berjalan. Sebenarnya tujuan bagus bagaimana membuat BUMN bisa lebih besar dan bisa bersaing di level internasional, dengan tidak hilangkan kewenangan di masing-masing perusahaan," tandas Syarkawi, Senin, 28 Mei.
Yang lebih penting lagi, holdinisasi bisa membuat lebih kompetitif dengan perusahaan dari luar. Kendati harus dilakukan holdinisasi, Syarkawi menilai perusahaan BUMN yang bergerak di bidang semen saat ini seperti Semen Tonasa, Semen Padang tidak perlu berubah nama mengikuti nama Semen Garuda nantinya yang bertindak sebagai holding company.
"Karena holding itu banyak berpikir strategis, dan tidak perlu campuri apa yang terjadi di masing-masing perusahaan misalnya Tonasa. Tonasa tetap memiliki kewenangan. Holding tidak boleh campuri hal-hal bersifat teknis," tandas Syarkawi.
Semen Garada (holding Company) hanya berpikir bagaimana mencari pasar untuk memasarkan semen, mencari sumber pendanaan ketika membuat pabrik baru, memikirkan kompetensi pegawai dengan membangun traning centre. Hal seperti inilah yang menjadi pikiran utama dari holding company nantinya.
Holdinisasi kata Syarkawi berbeda dengan merger karena ketika bicara holdinisasi maka perusahaan yang ada di bawahnya tetap independen. Ini juga tidak akan berpotensi monopoli karena  memiliki strategi masing-masing perusahaan. "Yang perlu kita tolak kalau misalnya holdinisasi ini masuk pada hal-hal teknis," tambah Syarkawi.
Pengamat Ekonomi Unhas, Hamid Paddu terpisah holdinisasi tetap ada untung ruginya misalnya dari segi efisiensi. Wacana itu kata dia juga tidak bisa menjadi satu. Juga tidak perlu ada perubahan nama misalnya Tonasa menjadi Semen Garuda. "Karena kondisi perusahaan itu juga saat ini saat ini dilaporkan terus mengalami keuntungan," kata Hamid Paddu.
Hamid khawatir akan terjadi monopoli ketika menjadi satu nama yakni Semen Garuda, dimana bisa merusak harga semen di pasaran. Kalau dengan alasan ekspansi, tanpa perubahan pun Tonasa maupun semen lainnya juga tetap bisa melakukan ekspansi. "Biarkan saja berkompetisi. Holding besar akan menjadi monopoli besar, lebih baik industri itu berkembang  di masing-masing wilayah," kata Hamid. (hamsah umar)

Ilham Disambut Histeris Warga Pulau


MAKASSAR, FAJAR--Ribuan warga Pulau Kodingareng, Kecamatan Ujungtanah Makassar menyambut histeris kunjungan calon gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin, Senin, 28 Mei.
Di pulau ini, Ilham membuka turnamen sepak bola wali koya cup III antargugusan pulau spermonde di Kodingareng. Ribuan warga yang menanti kedatangan Ilham ini spontan histeris begitu Ilham merapat ke dermaga setempat. Warga yang mengidolakan Ilham jadi gubernur Sulsel ini histeris dengan meneriakkan semangat baru dan nama Ilham-Aziz.
Warga pulau Kodigareng berhamburan keluar rumah termasuk ibu-ibu sambil menggendong anaknya yang masih kecil, bahkan terlihat beberapa ibu-ibu yang tanpa sadar masih menggenggam peralatan dapurnya berlari menuju dermaga begitu tahu perahu yang ditumpangi Ilham telah sandar.
Tidak sampai di situ, warga yang riang menyambut kedatangan Ilham ini terus mengarak menuju lapangan tempat berlangsungnya wali kota CUP III bahkan memadati lorong dan gang-gang yang ada di tempat itu.
"Kami sudah bertekad, bahwa kami tidak akan gentar memperjuangkan kebenaran dan saya sampaikan kepada bapak meski badai apa pun yang akan menerjang, kami akan tetap bersama Ilham," ucap tokoh masyarakat Kodingareng, Wahid Ismail.
Masyarakat di pulai ini memang dikenal sebagai pendukung setia Ilham, bahkan di sela-sela kegiatan saat Ilham menyempatkan diri salah duhur  berjamaah di mesjid setempat, salah seorang tokoh masyarakat,  Wahid Ismail mengambil sumpah tokoh-tokoh masyarakat tetap setia digaris perjuangan untuk memenangkan pasangan Ilham - Aziz. "Sekadar informasi pak wali, masyarakat di sini 100 persen  mendukung bapak," tandasnya.
Dukungan warga pulau terhadap Ilham-Aziz ini diapresiasi dengan baik Ilham sebagai wujud kecintaan masyarakat atas dirinya. Menurutnya hal ini dikarenakan dirinya kerap ke pulau, baik kapasitasnya sebagai wali kota yang menaruh perhatian besar terhadap warga pulau, juga karena Ilham memang senang dengan kehidupan di pulau.
"Kalau betul kita dukungka lagi, Insya Allah tahun depan saya akan kembali lagi ke tempat ini, bukan lagi sebagai wali kota tapi Insya Allah sebagai Gubernur'', ucap Ilham diamini ribuan warga yang menyesaki lapangan.
Saat pembukaan ini, Ilham sekaligus memberikan hadiah kepada sebesar Rp30 juta sebagai hadir turnamen dan pembinaan sepak bola di pulau ini. Juga memberi bantuan pembangunan dua buah masjid di tempat yang sama. Ilham juga menyempatkan diri jalan kaki berkeliling mengunjungi sejumlah prasarana diantaranya puskesmas di pulau ini.
Turut mendampingi Ilham Kadis Kelautan dan Perikanan, Syaiful Saleh, Safril, Wahid Ismail, A Bau Sawa, Polair dan Lantamal serta tokoh masyarakat. (hamsah umar)

Misnawati: Perseorangan Tidak Tekadar Alternatif


MAKASSAR, FAJAR--Peluang yang diberikan undang-undang untuk bertarung di pemilukada melalui jalur perseorangan mesti dipahami dengan baik, sehingga persiapan calon maksimal atau tidak sekadar ajang coba-coba popularitas.
Ketua KPU Makassar, Misnawati menyatakan jalur perseorangan dalam pemilukada termasuk pilwalkot Makassar 2013 mendatang, tidak sekadar alternatif tapi ini sama pentingnya ketika calon harus melalui dukungan partai politik.
"Jalur perseorangan jangan sekadar mau dilihat sebagai jalur alternatif, tapi bagaimana independen ini melihat sebagai peluang yang sama pentingnya dengan jalur lain. Apalagi proses verifikasi berkas dukungan di KPU juga butuh waktu," tandas Misnawati dalam dialog menakar peluang calon perseorangan di pilwakot Makassar di Warkop Terminal, Senin, 28 Mei.
Di Makassar, KPU memperkirakan jumlah dukungan KTP yang dibutuhkan jalur perseorangan untuk bisa maju di pilwalkot Makassar mencapai 35 ribu lembar KTP. Itu kalau asumsi jumlah penduduk di Makassar mencapai 1,2 juta jiwa.              
Dialog yang difokuskan untuk kandidat cawali independen ini tidak dihadiri oleh kandidat yang diundang. Hanya Rusdin Abdullah yang hadir secara langsung dalam dialog tersebut, sementara kandidat lain yang turut diundang hanya mengutus tim suksesnya.
Pengamat Politik UIN Makassar, Dr Firdaus Muhammad menegaskan cawali independen mestinya terlebih dahulu memahami teknis pencalonan dari KPU, bahkan perlu ada tim khusus yang dibentuk cawali untuk melakukan komunikasi atau koordinasi dengan KPU terkait teknis pencalonan. Ini penting agar kandidat tidak lagi terpecah konsentrasinya dalam menghadapi pencalonannya.
"Kandidat juga tidak boleh sekadar coba-coba, karena kalau itu dilakukan kemudian mundur itu malah membuat citranya buruk.  Yang penting juga, kandidat harus mampu melakukan kerja politik termasuk dalam meningkatkan popularitasnya," tandas Firdaus.
Calon independen kata Firdaus, mesti lebih awal mempersiapkan calon pendampingnya sehingga memiliki lebih banyak waktu untuk sosialisasi bersama. Apalagi, sosialisasi calon tidak sekadar untuk meningkatkan popularitas tapi yang tidak kalah pentingnya adalah menyosialisasikan program yang ditawarkan kepada masyarakat.
Rusdin Abdullah yang hadir sebagai penanggap sekaligus cawali Makassar menegaskan, peluang calon independen memenangkan pertarungan sangat besar. Kendati hanya mengandalkan dukungan KTP, tapi kekuatan calon independen tidak bisa diremehkan.
"Sudah banyak pertarungan kepala daerah dimenangkan calon independen. Ini bukti bahwa calon perseorangan punya kekuatan. Kalau bergerak dengan dasar yang kuat pasti menang. Dan itu akan dibuktikan Rudal di Makassar," tandas Rusdin. (hamsah umar)    
   

Burhanuddin Ragu Berduet Nojeng


MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPD Golkar Takalar, Natsir Ibrahim alias Nojeng memang sudah menyatakan kesiapannya menjadi wakil Burhanuddin Baharuddin di pemilukada Takalar Oktober mendatang.
Namun, bukan berarti kesiapan menerima posisi cawabup itu akan memuluskan Golkar memaketkan Burhanuddin-Nojeng. Pasalnya, Burhanuddin yang telah ditetapkan sebagai cabup Golkar meragukan ketulusan Nojeng mendampinginya pada pertarungan mendatang. Bahkan anggota DPRD Sulsel ini mengindikasi ada skenario yang dibuat Nojeng.
Apalagi, beredar isu bahwa bupati Takalar, Ibrahim Rewa yang tidak lain adalah orang tua Nojeng bakal mendorong salah satu menantunya bertarung di Takalar sebagai calon bupati setelah putra mahkotanya gagal diusung Golkar. Inilah yang menjadi kekhawatiran Burhanuddin ketika akan diduetkan dengan Nojeng pada pemilukada mendatang.
Kekhawatiran ini pun membuat Burhanuddin berpikir untuk berpaket dengan Nojeng. Dia menegaskan, kesiapan Nojeng menjadi pendampingnya bukan berarti paket Burhanuddin-Nojeng sudah final, tapi saat ini masih menyimpang banyak keraguan dan pertanyaan bagi Burhanuddin.
"Boleh Nojeng jadi wakil saya, tapi jangan hanya dirinya yang dibawa ke saya sementara potensinya dibawa ke calon lain. Ini saya berkata seperti ini karena kita melihat dan mengamati fakta yang ada di lapangan. Untuk apa menjadi wakil saya kalau hanya akan mengganjal saya," tandas Burhanuddin, Senin, 28 Mei.
Indikasi bahwa keluarga Ibrahim Rewa bermain dua kaki di pemilukada Takalar bahkan pilgub Sulsel ini menjadi perbincangan kubu Nojeng saat ini. "Kalau itu tidak dipenuhi, saya perlu berpikir lain. Apalagi kalau melihat komenternya di koran katanya biar 07 dia terima. Ini pernyataan yang menurut saya banyak pertanyaan," kata Burhanuddin.
Kendati DPP Golkar ada harapan besar menduetkan Burhanuddin-Nojeng di pemilukada Takalar, Burhanuddin berharap Golkar tetap memberi ruang dirinya mengusulkan tiga nama sebagai calon pendampingnya. Ini sesuai juklak Golkar yang memberi ruang cabup mengusulkan tiga nama sebagai cawabup.
Mekanisme ini diharapkan tetap jadi jalan di Golkar sebelum pendampingnya diresmikan Golkar. Salah satu indikasi bahwa Nojeng tidak tulus mendampingi Burhanuddin maju di Takalar karena hingga saat ini belum ada komunikasi yang dibangun Nojeng dengan dirinya. Ini juga menjadi kekhawatiran Burhanuddin ketika terpilih menjadi bupati nantinya yang malah tidak ada harmonisasi di antara keduanya.
"Saya juga bigung dengan orang yang satu ini. Padahal saya dengan Ibrahim Rewa selalu memiliki hubungan baik. Cuma dia sendiri yang kelihatannya tidak mau memahami saya," ungkap Burhanuddin.
Sejumlah kalangan memang meragukan Burhanuddin-Nojeng bisa berpaket di pemilukada Takalar mendatang, dengan melihat tidak adanya harmonisasi antara keduanya selama ini. Kondisi yang sama terjadi di Golkar Bone yang telah menetapkan Ketua Kosgoro Bone, A Baso Fahsar Padjalangi sebagai cabup Golkar menyisihkan putra Ketua DPD Golkar Bone Idris Galigo, Irsan Galigo. (hamsah umar)
                           

Andry Hibur Warga Melalui Domino


MAKASSAR, FAJAR--Wakil Ketua DPRD Sulsel, Andry Arief Bulu coba menghibur sekaligus menyosialisasikan diri sebagai cawali Makassar, dengan menggelar pertandingan domino di Pampang, Kecamatan Panakkukang Makassar.
Ini menjadi cara unik Andry melakukan silaturahmi dengan masyarakat di kota ini. Melalui relawan Andry di Pampang, dia menggelar turnamen domino The Next. Sejumlah warga masyarakat di kelurahan ini ambil bagian mengikuti turnamen tersebut yang memiliki nilai hiburan yang cukup menarik.
Turnamen domino the next dibuka ditandai dengan pertandingan eksebisi tokoh masyarakat  pampang melawan Andry berpasangan Ketua IMDI Makassar, Wachyudi Muchsin. Daeng iwan tokoh masyarakat pampang amat tergugah dengan sifat bersahaja Andry yang bersedia berbaur dengan masyarakat kecil walau saat ini posisinya sebagai wakil ketua DPRD Sulsel. "Sehingga tidak ada kata ragu lagi bahwa masyarakat pampang akan berjuang memenangkan Andry sebagai wali kota Makassar pengganti lham nantinya," beber Daeng Iwan.
Sebelum membuka turnamen tersebut, Andry kembali menyampaikan komitmennya melanjutkan kembali semua program Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin yakni gratis lahir sampai mati. Terkhusus Andry menyampaikan akan memberikan asuransi kesehatan kepada masyarakat Makassar yang kurang mampu. Sehingga cukup memperlihatkan kartu asuransi maka akan dilayani kesehatan di rumah sakit.
"Tidak perlu lagi antre atau direpotkan dengan ribetnya administrasi  karena pelayanan kesehatan bagi masyarakat sudah menjadi fokus perhatian kalau kelak saya dipercayakan menjadi wali kota Makassar 2013-2018," kata Andry disambut aplaus meriah masyarakat Pampang yang rela berdesakan walau sekadar berjumpa dengan Andry yang juga putra gubernur Papua, Syamsu Arief Bulu . (hamsah umar)

Positif, Respons Kader untuk La Tinro



MAKASSAR, FAJAR -- Hanura Sulsel membutuhkan figur pemimpin yang bisa menjadi pemersatu kader.

KEINGINAN Ketua DPD Golkar Enrekang, La Tinro La Tunrung memimpin DPD Hanura Sulsel atau ikut bertarung di musdalub Hanura Sulsel mendatang, mendapat respons positif dari sejumlah pengurus di daerah.
Mereka beranggapan ketika Hanura Sulsel dipimpin sosok seperti La Tinro, Hanura diyakini bisa menjadi lebih baik ketimbang hanya dipimpin kader internal. Bisa jadi, benih-benih perpecahan masih akan muncul di antara kader ketika partai ini dikendalikan kader yang tidak tepat.
"Kita semua tahu bahwa La Tinro adalah pemimpin partai besar saat ini. Jadi kalau dia pimpin Hanura saya kira Hanura yang saat ini memang sudah besar akan menjadi partai yang lebih besar lagi. Potensi yang dimiliki La Tinro sangat memungkinkan membawa Hanura Sulsel lebih baik," ujar Ketua DPC Hanura Pangkep, Amiruddin Syam, Senin, 28 Mei.
Namun keinginan La Tinro memimpin Hanura Sulsel ini mesti mendapat rekomendasi dari DPP Hanura. Ini juga menjadi dasar bagi DPC memberikan dukungan. Pengurus DPC Hanura masih belum berani banyak bicara soal ini karena restu DPP Hanura memuluskan keinginan La Tinro belum ada. "Kalau itu sudah ada, kita tentu mempertimbangkan mendukungnya apalagi kalau DPP memberi sinyal," kata Amiruddin.
Ketua DPC Hanura Enrekang, Naja menyatakan dukungan DPC terhadap La Tinro untuk memimpin Sulsel sangat bergantung sikap DPP Hanura. Apakah akan merestui kader eksternal bertarung memperebutkan Hanura Sulsel atau tidak.
"Saya belum bisa memberi banyak komentar karena belum ada rekomendasi DPP. Jelasnya, kami memberi support kepada La Tinro membangun komunikasi dengan DPP untuk mendapatkan rekomendasi. Jadi silahkan lobi DPP dan kalau restu DPP sudah ada tentu kita akan bersikap," tandas Naja.
Peluang La Tinro memimpin Hanura Sulsel ke depan terbuka lebar, bahkan informasi menyebutkan bupati Enrekang ini bisa mendapat dukungan luas dari kader Hanura Sulsel ketika DPP Hanura memberi respons positif terhadap pencalonannya. (hamsah umar)        


Senin, 28 Mei 2012

IA Bebas untuk sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Pasangan cagub Sulsel Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar kembali memunculkan gagasannya terkait program kerakyatan ketika terpilih sebagai gubernur Sulsel 2013-2018.
Program tersebut yakni Ilham-Aziz bebas  atau IA bebas. Program ini merupakan pengembangan dari program Iasmo bebas  yang sudah diterapkan sdi Makassar bersama wakilnya, Supomo Guntur. "Jika Iasmo bebas fokusnya hanya di kota Makassar, maka IA bebas ini akan diberlakukan untuk seluruh wilayah Sulsel," tandas Ilham saat silaturahmi di Kecamatan Maros Baru, Maros, Minggu, 27 Mei.
Di Makassar ada lima item pelayanan gratis tanpa biaya yakni pembebasan biaya KTP, biaya bersalin, bantuan hukum bagi warga tidak mampu, biaya pemakaman, serta bus gratis untuk siswa sekolah.
Tim ahli pasangan IA saat saat ini tengah mereformulasi  program bebas ini agar bisa efektif disulsel, Ilham berjanji program IA bebas ini bisa dirasakan di awal kepemimpinan IA di Sulsel mendatang.
Di Maros, Ilham menghadiri silaturrahmi komunitas pedagang ikan dari sejumlah daerah seperti Maros, Bone, serta Luwu. Di tempat ini, Ilham menyatakan kesenjangan antara desa dan kota tidak boleh terjadi seperti sekarang. "Desa harus berdaya, untuk itu program bantuan desa sebesar Rp50 juta per desa akan kami gelontorkan segera diawal pemerintahan kami Insya Allah," lanjut Ilham.
Selain ratusan pedagang ikan, ditempat ini  juga hadir sejumlah politisi lintas partai seperti PBR, PKS, PAN, serta partai Demokrat.
"Kita butuh pemimpin yang tidak ada jarak dengan rakyat serta  mudah ditemui,   untuk itu  Sulsel butuh pemimpin baru. Selamat tinggal pemimpin lama, selamat datang pemimpin baru yang memiliki semangat baru," ujar Ketua DPW PBR Sulsel, Nurhasan disambut pekik hidup Ilham-Aziz.
Nurhasan memaparkan, sudah saatnya masyarakat Sulsel hijrah ke arah yang lebih baik, dimana pasangan IA adalah jalan menuju kesejahteraan bersama.  "Ilham banyak menyumbangkan gajinya untuk pembangunan masjid. Saya dengar  sebagian dana pembangunan masjid terapung di pantai Losari berasal dari gaji pak Ilham," tambah Nurhasan.
Di Maros, Ilham juga menemui pengasuh pondok pengajian At Tauhid di Kecamatan Maros Baru. Pondok ini  tidak lain hanyalah kolong rumah yang sangat sederhana kemudian dijadikan tempat belajar membaca Alquran oleh para siswanya. "Teruslah semangat Pak, ini adalah ladang amal yang sangat luar biasa bagi bapak," ujar Ilham sambil memberi bantuan ala kadarnya kepada Lahami, pengasuh pondok pengajian.
Bersama Ketua PBR Sulsel, Ilham menemui sejumlah tokoh masyarakat di sejumlah titik, termasuk bercengkrama dengan sejumlah penikmat kopi di salah satu warung kopi di kelurahan Tarokada, kecamatan Torikale. (hamsah umar)

100 Anak Yatim Belanja Gratis


MAKASSAR, FAJAR--Sedikitnya 100 anak yatim di Makassar berkesempatan belanja gratis kebutuhan pendidikan dan kebutuhan lainnya di Carefour. Belanja gratis ini disponsori Lembaga Kemanusian Nasional PKPU Makassar, Minggu, 28 Mei.
Donatur PKPU Makassar menyertai sejumlah anak yatim dan dhuafa belanja kebutuhan pendidikan ini bekerjasama dengan sejumlah sekolah Mitra Tabung Peduli PKPU Makassar seperti SDIT Ar-Rahmah, SIT Al Biruni, SIT Al Ashri, SIT Nurul Fikri, SIT Al Fikri, SIT Azhar Center, TK Pertiwi Sulsel, NK Makassar serta donatur lainnya menghadirkan 100 anak yatim yang tersebar di 14 kecamatan di Makassar.
Acara bertajuk Berbagi Ceria Bersama Anak Yatim di Bulan Bakti Pendidikan dengan program Belanja Bareng Yatim turut disaksikan Kepala Dinas Sosial Sulsel, Suwandi, Dewan Pembinan  Veny Hadju, Sekretaris Komisi E DPRD Sulsel, Jafar Sodding, dan Kepala Cabang PKPU Makassar Mohammad Yusuf.
Corporate Communication PKPU Makassar, Hasdar  dalam rilisnya, Minggu, 27  Mei, mengatakan program BBY adalah program penyaluran santunan langsung PKPU berjalan sejak dua tahun lalu. Program ini didanai oleh hasil pengumpulan donasi siswa sekolah Mitra PKPU melalui program Tabung Peduli dan dana dari para donatur PKPU baik yang berasal dari individu ataupun perusahaan.
Melalui program ini setiap anak yatim dan dhuafa dipersilakan memilih barang belanjaan yang disukai dan dibutuhkan khususnya berkaitan dengan sarana pendidikan mereka.
Kepala Cabang PKPU Makassar Mohammad Yusuf mengatakan belanja gratis ini memberikan kebahagiaan tersendiri dapat berbagi dan membahagiakan anak yatim dan dhuafa di bulan bakti pendidikan ini. "Dengan cara ini kita berharap mereka dapat merasakan kebahagiaan sebagaimana dirasakan anak-anak lainnya yang masih memiliki orang tua dan berkecukupan,” katanya.
Yusuf mengajak berbagai pihak untuk memperhatikan nasib anak yatim dan dhuafa. Apalagi dalam momen-momen menjelang Ramadhan seperti ini. "Jangan biarkan ada anak yatim dan dhuafa kelaparan karena tidak memiliki makanan," imbuhnya.
Yusuf mengajak umat Islam untuk terus meningkatkan kesadaran dengan membayarkan zakat. "Sebaiknya disalurkan melalui lembaga amil zakat daripada langsung sehingga lebih efektif dan tepat sasaran," pungkas. (hamsah umar)

AAB Gagas Askes Warga Miskin


MAKASSAR, FAJAR--Calon wali kota Makassar dari partai Demokrat, Andry Arief Bulu (AAB) makin intens melakukan sosialisasi di tengah masyarakat, termasuk menyosialisasikan program yang ditawarkan ketika terpilih menjadi wali kota.
Kalau selama ini warga miskin hanya mendapatkan jamkesmas atau jamkesda, Andry coba menyiapkan asuransi kesehatan (askes) bagi masyarakat tidak mampu. Andry rajin sosialisasi melalui pendekatan dialogis maupun monologis.
Saat melakukan silaturahmi dengan warga Lembo di Tinumbu, Kecamatan Tallo, Minggu, 27 Mei, Andry menjanjikan akan memberikan askes warga masyarakat miskin dengan mengacu data BPS.  Andry melihat, di luar negeri asuransi kesehatan menjadi bagian terpenting melayani masyarakat dalam bidang kesehatan.
"Masyarakat tidak perlu bersusah payah mengurus administrasi yang panjang hanya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, tapi cukup memperlihatkan kartu asuransi,  masyarakat langsung dilayani tanpa  menunggu lama," beber Andry .
Selain menggagas program baru, Andry juga komitmen melanjutkan program dari wali kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin yakni gratis lahir sampai mati, membuka 200 ribu lapangan pekerjaan , pendidikan bersubsidi yang berkualitas sampai jenjang SMA, bantuan usaha tanpa bunga bagi ibu rumah tangga serta program pro rakyat lainnya.
Tak lupa, Andry mengajak masyarakat untuk memenangkan Ilham-Aziz di pilgub Sulsel mendatang. Andry dalam berbagai kunjungannya mendapat sambutan hangat masyarakat di kota Makassar. (hamsah umar)

8.000 Tim Siap Menangkan Burhanuddin


MAKASSAR, FAJAR--Wakil Bupati Jeneponto, Burhanuddin Baso Tika mulai memaksimalkan mesin politiknya menghadapi pemilukada Jeneponto 2013 mendatang. Saat ini, sedikitnya 8.000 tim sukses sudah disiapkan dan siap memenangkannya.
Umumnya, tim sukses yang disiapkan Burhanuddin ini adalah kader partai yang ada hingga pelosok desa. Namun tidak sedikit juga tim keluarga, kerabat dan jaringan lainnya. Tim ini sekaligus disiapkan dalam rangka menghadapi sukses pilgub 2013 mendatang.
Sebagai Ketua DPD Golkar Jeneponto, Burhanuddin optimis bisa memenangkan pemilukada Jeneponto apalagi survei yang ada selama ini, dirinya masih ditempatkan memiliki tingkat popularitas dan elektabilitas yang tinggi. Hal ini juga menjadi modal awal Burhanuddin untuk mempersiapkan diri maju di pemilukada mendatang.
"Tim sukses yang ada ini sudah mulai bekerja hingga pelosok desa di Jeneponto.  Ini menjadi bagian dari upaya untuk memanaskan mesin politik Golkar di daerah ini. Selain mengandalkan tim sukses yang sudah ada, saya juga setiap saat melakukan pendekatan kepada masyarakat dalam berbagai kegiatan," tandas Burhanuddin.
Sebagai partai besar, Burhanuddin mengandalkan mesin partai dan struktur partai yang sudah ada hingga pelosok desa. Selain itu, dia juga memanfaatkan sebagian timnya yang dibentuk pada saat pemilukada Jeneponto sebelumnya bersama Radjamilo.
Selain memperkuat mesin politik, Burhanuddin juga coba melakukan pendekatan kepada sejumlah tokoh di daerah ini yang akan maju sebagai cawabup. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam menentukan pendampingnya adalah survei. "Figur yang memiliki elektabilitas tertinggi itulah yang akan kita gandeng," katanya. (hamsah umar)

Ketua Tidak Menjamin Diusung Golkar


MAKASSAR, FAJAR--Menjadi penguasa di partai Golkar tidak berarti langkah meraih takhta bisa dengan mudah dilalui. Bisa jadi, Ketua DPD Golkar harus legowo karena tidak jadi pilihan partai untuk diperjuangkan mencapai tampuk kekuasaan.
Ketua DPD Golkar Jeneponto, Burhanuddin Baso Tika menyatakan, kemungkinan pimpinan partai terdepak dari persaingan calon bupati/wali kota di Golkar memang terbuka, namun persentasenya masih sangat kecil. "Peluang memang ada seperti itu, tapi tidak sampai harus menjadi kekhawatiran bagi saya," kata Burhanuddin, Jumat, 25 Mei.
Pada pemilukada Jeneponto 2013 mendatang, Burhanuddin merupakan salah satu ketua DPD Golkar yang akan bertarung. Kendati di Takalar Ketua DPD Golkar terdepak dan di Bone putra Ketua DPD Golkar Bone juga mengalami hal sama, namun di Jeneponto wakil bupati ini memastikan Golkar masih akan menjatuhkan pilihannya pada pimpinan partai.
"Saya masih sangat yakin Ketua DPD Golkar yang akan kendarai partai di pemilukada Jeneponto 2013. Saya kira kan partai juga punya kriteria dan syarat khusus selain survei," ujar Burhanuddin.
Kalau pun misalnya ada figur diluar partai yang lebih populer dan elektabilitasnya tinggi dan melirik Golkar, Burhanuddin menyatakan partai tidak akan memberlakukan sikap yang sama antara kader dan nonkader. Kader tetap harus jadi prioritas. "Beda di Takalar dan Bone karena memang sama-sama kader," imbuh Burhanuddin.
Ketua DPD Golkar Bantaeng, Budi Santoso terpisah menegaskan bahwa mekanisme survei dalam penentuan calon bupati di Golkar harus menjadi landasan pokok. Kader terbaik yang memiliki peluang besar menang dalam pemilukada atau memiliki pupularitas dan elektabilitas tertinggi yang harus didorong oleh partai.
"Memang tidak mutlak harus ketua mengendarai Golkar, tapi siapa yang berpeluang besar itulah yang harus didorang. Bagi saya, normatif saja menyerahkan pada mekanisme yang ada di Golkar," kata Budi.
Budi maupun pimpinan Golkar di Sulsel harus memahami dengan baik mekanisme di partai utamanya dalam hal penentuan calon kepala daerah. Kendati sebagai pimpinan partai, tidak harus memaksakan kehendak bahwa ketua yang harus diusung partai.
Sehingga dengan memahami mekanisme partai dengan baik dalam menentukan calon kepala daerah, potensi pertentangan di tubuh partai bisa dimanimalisir. Belum lagi, kader Golkar di daerah juga sangat banyak yang punya potensi besar untuk menjadi bupati atau wali kota di Sulsel. Tidak heran, ketika dalam suatu daerah ada banyak kader yang menyatakan keinginannya bertarung. (hamsah umar)
               

Minggu, 27 Mei 2012

Syahrul: Kader Jangan Khianat


MAKASSAR, FAJAR--Perlawanan Ketua DPD Golkar Takalar, Natsir Ibrahim alias Nojeng terkait penetapan cabup Takalar yang menunjuk Burhanuddin Baharuddin meresahkan Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo.
Begitu juga dinamika yang terjadi di DPD Golkar Bone atas penunjukan Ketua Kosgoro Bone, A Baso Fahsar Padjalangi sebagai cagub menyisihkan putra Ketua DPD Golkar Bone Idris Galigo, Irsan Galigo. Indikasi adanya kader yang bakal mengkhianati Golkar di dua daerah itu yang akan berimbas di pilgub Sulsel mulai disikapi Syahrul.
Belum lagi, DPD Demokrat Sulsel sudah menyatakan kesiapannya menampung Nojeng maupun Irsan ketika memilih hengkang dari Golkar. Meski Nojeng sudah diambang mata akan berkhianat, Syahrul menilai indikasi tersebut belum ada dengan asalan kader Golkar memiliki yang kuat sehingga sangat sulit untuk hengkang ke partai lain.
"Di Golkar jarang ada kader yang berkhianat. Kalau dinamika sesaat di Golkar itu biasa. Tapi yang berkhianat cuma satu dua orang," ujar Syahrul usai membuka orientasi fungsionaris Golkar se-Sulsel di Hotel Swiss Bell  Makassar, Jumat, 25 Mei.
Gejolak di Golkar Takalar dan Bone merupakan dinamika partai. Makanya, gubernur  Sulsel ini berharap aksi protes sejumlah kader di dua daerah sekadar luapan kekecewaan yang bersifat sementara.
"Kita berharap seperti itu. Tidak ada partai besar tanpa dinamika. Justru dipertanyakan kalau ada partai besar yang serba adem, itu berarti  ada yang sakit. Dinamika itu harus mampu dimanage oleh Golkar untuk bisa jadi kekuatan bukan untuk melemahkan," tegas Syahrul.
Tidak hanya itu, Syahrul berharap gejolak Golkar di Takalar dan Bone  tidak berimbas terhadap pencalonannya di pilgub Sulsel 2013 mendatang. Apalagi menurutnya, situasi seperti ini bukan hal baru bagi Golkar. "Kalau ada keputusan, tentu ada reaksi.  Tapi biasanya, mereka akan kembali ke visi dan misi utama Golkar," tegas Syahrul. (hamsah umar)

Juni Rekomendasi Cagub PPP Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Pasangan cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) dipastikan sudah mengantongi rekomendasi dari PPP Sulsel sebagai cagub. Rencananya, awal Juni mendatang rekomendasi itu sudah dikeluarkan.
Itu setelah DPW PPP Sulsel telah mengusulkan nama Syahrul dan Amir Uskara ke DPP PPP. Penetapan Sayang sebagai cagub PPP oleh DPP yang diperkirakan awal Juni ini mendasar, apalagi Ketua Umum DPP PPP, Suryadharma Ali sejak awal mendukung Syahrul. Bahkan dalam rakerwil dan rapimwil beberapa waktu lalu, Suryadharma berjanji akan mengeluarkan rekomendasi paling lambat dua minggu.
Sekretaris DPW PPP Sulsel, M Aras mengatakan penetapan Syahrul dan Amir sebagai cagub PPP melalui pleno beberapa waktu lalu saat ini sudah di tangan DPP. Makanya, PPP Sulsel tinggal menunggu rekomendasi resmi dari partai.
"Merujuk hasil rapimwil mukerwil PPP Sulsel, kita pastikan awal Juni ini rekomendasi untuk Sayang sudah dikeluarkan DPP. Apalagi, DPP kan memang juga menjanjikan secepatnya," tandas Aras.
Sebelumnya, Ketua DPW PPP Sulsel Amir Uskara menyebutkan bahwa pengusulan Syahrul dan Amir Uskara ke DPP PPP sudah dikirim ke DPP. "Tinggal DPP yang memilih satu dari dua nama itu. Sesuai kebiasaan di internal PPP, rekomendasi bisa turun paling cepat satu minggu dan paling lama dua minggu," jelas Aras.
Soal kekecewaan sebagian kader PPP Sulsel, Aras menilai bahwa sikap tersebut wajar karena apa yang menjadi keputusan PPP tersebut, kemungkinan tidak sesuai dengan keinginannya. Apalagi di PPP memang ada yang inginkan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA). Bahkan informasi yang diperoleh, mayoritas pengurus DPW PPP condong ke pasangan semangat baru ini.
"Jika ada kader yang kecewa, itu wajar. Tapi saya harap kekecewaan itu jangan berlama-lama. Kalau sudah ada dari DPP, mereka harus menerima keputusanpartai," harap Aras.
Begitu juga, Aras berharap ormas PPP  diharapkan tetap sejalan dengan sikap partai. Dia menepis semua ormas PPP Sulsel mendukung IA tapi lebih banyak dari wilayah Makassar semata. (hamsah umar)

Ince: Golkar Setahun Urus Pemecatan Saya


MAKASSAR, FAJAR--Mantan Ketua DPD Golkar Selayar, Ince Langke memberikan pernyataan mengejutkan. Dia berpendapat, upaya pemecatan dirinya sebagai kader diurus Golkar selama satu tahun.
"Jadi rencana pemecatan saya sebagai orang Golkar itu diurus selama satu tahun," tandas anggota DPRD Sulsel ini di kantornya, Jumat, 25 Mei.
Asumsi Ince bahwa Golkar mengurusi pemecatannya sebagai kader selama satu tahun, karena rentang waktu antara putusan pengadilan yang membatalkan pemecatan dirinya sebagai kader Golkar selama satu tahun. Pembatalan pemecatan dirinya tahap awal dibatalkan PN Makassar pada Mei 2011 lalu. Sementara pemecatan kedua kembali turun pada Mei 2012 atau satu tahun setelah keanggotaannya dianggap sah oleh pengadilan.
Meski Golkar cukup lama mengurus pemecatan dirinya sebagai kader, Ince mengaku tidak tahu apa yang menjadi pelanggaran dirinya pascaputusan PN Makassar yang membatalkan pemecatannya. Makanya, dia melihat DPD Golkar Selayar telah mengfitnahnya, mencemarkan nama baiknya, serta membuatnya tidak nyaman.
"Kalau ada laporan pelanggaran saya setelah vonis pengadilan yang membatalkan pemecatan saya, apakah itu laporannya masih terkait pemilukada atau lainnya saya anggap fitnah. Karena sejak pemecatan itu dibatalkan pengadilan saya anggap diri saya bersih dari pelanggaran," tegas Ince.
Karenanya, Ince mengancam akan melaporkan Ketua DPD Golkar Selayar, Syahrir Wahab ke Polda Sulsel dengan dugaan fitnah, pencemaran nama baik, dan membuat perasaan tidak enak. "Ada SK atau tidak saya peroleh saya akan laporkan ke polda karena telah mengfitnah saya," ujar Ince.
Kendati sudah dipecat Golkar, Ince mengaku hubungannya dengan Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo tetap berjalan sebagaimana mestinya. Apalagi menurutnya, dia masih merupakan kader Golkar. "Bahkan saat saya reses terakhir ke Selayar minggu lalu, sebanyak 60 baliho saya pasangan bersama gambar Syahrul dan Agus," kata Ince.
Sebagai orang teraniaya oleh Golkar, Ince mengaku dirinya dengan Wakil Ketua DPD Golkar Bulukumba, Andi Muttamar Mattotorang makin sering berkomunikasi. Keduanya saling memberi masukan utamanya terkait aturan PAW seorang anggota dewan dari kursi parlemen. "Saling telepon sebagai orang teraniaya," tambah Ince.
Kendati sudah dua pekan berlalu, kedua kader Golkar ini mengaku belum menerima SK pemecatannya dari Golkar. Makanya, Ince menilai pemecatan dirinya masih sebatas wacana di media. (hamsah umar)

IA Magnet Baru Kades di Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Komitmen pasangan cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) untuk memperhatikan kesejahteraan kepala desa, serta memberdayakan mereka dalam urusan pemerintahan direspons positif kades di Sulsel.
Boleh dibilang, pasangan penantang Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) ini menjadi magnet baru bagi kades di Sulsel. Betapa tidak, setiap hari ada puluhan rombongan kades dari kabupaten/kota di Sulsel yang melakukan silaturahmi dengan Ilham. Kades ini bahkan tidak segan-segan datang ke rujab wali kota Makassar.
Jumat, 25 Mei misalnya, puluhan kades dari Takalar datang bersilaturahmi dengan Ilham. Informasi yang diperoleh, para kades ini ingin mendengar langsung penjelasan Ilham mengenai program pemberdayaan kades dalam mengurus potensinya, dan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.
"Memang ada tadi puluhan kades dari Takalar silaturahmi di rujab. Para kades ini hanya ingin mendengar langsung bagaimana sebenarnya komitmen Ilham-Aziz terkait program pemberdayaan kades yang dicanangkan itu. Jadi ada keinginan mereka mengetahui seperti apa program itu," tandas Jubir Ilham-Aziz, Selle KS Dalle.
Sejak program pemberdayaan kades digagas Ilham-Aziz, Selle menegaskan setiap hari Ilham menerima kunjungan kepala desa dari daerah. Jadi tidak hanya dari Takalar yang saat ini daerahnya bergolak karena terkait pimilukada Takalar, tapi juga dari seluruh kabupaten/kota di Sulsel.
Selain datang langsung bertatap muka dengan Ilham-Aziz maupun timnya, para kades di Sulsel ini juga ada yang sekadar mencari penjelasan lebih rinci mengenai bentuk program pemberdayaan kades tersebut. Apalagi, Ilham-Aziz sejak awal menyatakan siap untuk teken kontrak dengan kepala desa dalam hal pemberdayaan dan pemberian kewenangan lebih luas kepada desa untuk memberdayakan rakyatnya.
Terkait program ini, Selle menegaskan bahwa gagasan program ini sudah dalam tahap finalisasi. "Mudah-mudahan cepat rampung sehingga kita secepatnya menyosialisasikan kepada kades. Apalagi kades ini tahu banyak tentang program ini," tandasnya.  (hamsah umar)

JK: Saya Sama Ilham Saja


*Perkenalkan Semangat Baru di Unhas

MAKASSAR, FAJAR--Mantan wakil presiden RI, Jusuf Kalla (JK) memperkenalkan Semangat Baru (Ilham) kepada mahasiswa Unhas, saat memberikan pembekalan mahasiswa KKN Unhas, Jumat, 25 Mei.
Mahasiswa yang diberi pembekalan oleh JK ini merupakan KKN gelombang 82 tahun 2012 di Baruga AP Pettarani. Di tempat ini, Ilham memang bersama dengan JK yang menjemputnya di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Dari bandara, Ilham memilih satu mobil dengan JK menuju Unhas. Tentu saja ini dimanfaatkan keduanya untuk bicara banyak mengenai berbagai hal di Sulsel. Sebenarnya, JK sudh disiapkan mobil sedan Crown miliknya oleh sang ajudan, namun JK ingin lebih dekat dengan Ilham. "Biarmi saya sama Aco (Ilham) saja," ujar JK sambil menunjuk mobil Ilham yang berplat B IAS ACO.
Di hadapan ribuan mahasiswa KKN Unhas, JK beberapa kali meneriakkan kata semangat kepada mahasiswa sebagai upaya untuk memberi motivasi mahasiswa. "Di sini ada pak wali yang sudah semangat baru," ujar JK seakan-akan memperkenalkan Semangat Baru (tagline Ilham-Aziz di pilgub Sulsel) kepada mahasiswa sambil tersenyum mengarahkan pandangannya ke Ilham yang duduk di depannya.
Diperkenalkan semangat baru, ribuan mahasiswa ini pun bersorak dan membalas JK dengan meneriakkan semangat baru. JK menegaskan, menjadi seorang sarjana di bangku pendidikan sangat penting, tapi yang lebih penting adalah semangat yang harus tertanam pada mahasiswa. "Tidak ada pengusaha yang  maju jika  tidak disertai dengan semangat,"  ujar JK.
Karena semangatnya, JK banyak kali mengucapkan kata semangat. Entah karena ada Ilham sebagai calon gubernur berpasangan Aziz dengan tagline semangat baru, atau karena memang ingin mempopulerkan semangat kepada kalangan mahasiswa.
Kendati ungkapan JK ini tidak secara spesifik memberikan pernyataan dukungan ke Ilham-Aziz, namun di beberapa kesempatan ketika JK hadir di Makassar, Ketua Umum PMI ini lebih banyak menghabiskan waktunya dengan Ilham dibanding bersama dengan Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo. JK sendiri masih merupkan sesepuh partai berlambang pohon rimbung ini.
Begitu juga ketika merayakan ulang tahunnya yang ke-70 beberapa waktu lalu di Jakarta, Ilham juga terlihat tengah berada di antara keluarga JK lainnya. Dari Jakarta, JK bersama dua saudara, Ahmad Kalla serta Suhaeli Kalla. Di Unhas sejumlah kolega JK seperti Alwi Hamu, Idrus Paturusi, serta Husaen Abdullah juga terlihat menemani. (hamsah umar)

Jumat, 25 Mei 2012

Syamsari Tawari Nojeng Cawabup


MAKASSAR, FAJAR--Calon bupati Takalar, Syamsari Kitta membuka diri kepada Ketua DPD Golkar Takalar, Natsir Ibrahim alias Nojeng. Cabup yang diusung PKS, Gerindra, PKB, dan PDIP ini siap berpaket Nojeng sebagai cawabup.
Kendati menawarkan Nojeng cawabup, Syamsari tidak menjadikan kader yang terdepak dari bursa cabup Golkar ini segalanya. Pasalnya, Syamsari saat ini tetap intens membangun dan mencari figur yang akan mendampinginya di pemilukada Takalar Oktober mendatang.
"Sejak terbentuk koalisi dan partai pengusung, saya memang fokus mencari pendamping. Sehingga cabup merupakan harga mati dengan adanya partai pengusung ini," tandas Syamsari, Kamis, 24 Mei.
PKS memang siap membangun komunikasi dengan putra bupati Takalar Ibrahim Rewa itu untuk memaketkannya dengan Syamsari. Namun, komunikasi dengan Nojeng itu tidak berarti Syamsari harus jadi cawabup, tapi lebih menawarkan Nojeng sebagai cawabupnya. Apalagi, Syamsaru sudah berjuang keras untuk mendapatkan kendaraan di pemilukada Takalar mendatang.
"Jadi kalau kita akan komunikasi ulang dengan Nojeng, itu semata dilakukan kalau dia maju jadi cawabup. Karena setelah terdepak dari Golkar, bisa jadi tidak mendapat kendaraan," tandas tim media PKS, Hairil Anwar.
Hairil menambahkan, survei pencalonan Syamsari di pemilukada Takalar mendatang dari hari ke hari trendnya terus meningkat. Hal ini semakin menyakinkan dirinya bisa memenangkan pertarungan apalagi kalau didukung dengan cawabup yang memiliki basis dan kekuatan yang baik. Peluang untuk memenangkan pertarung semakin terbuka kalau Nojeng siap menjadi wakilnya.
PKS melihat, keengganan Nojeng berpaket dengan Burhanuddin Baharuddin bukan semata karena tidak ingin menjadi cawabup, tapi lebih pada ketidakharmonisan antara keduanya. Makanya, PKS coba membangun komunikasi dengan Nojeng. Beberapa partai seperti Demokrat dan PBB dikabarkan juga membuka diri untuk mengusung Nojeng jika meninggalkan Golkar. (hamsah umar)