Powered By Blogger

Senin, 31 Desember 2012

IA Menang Telak di Makassar dan Bone


*Survei DPP Demokrat

MAKASSAR, FAJAR--Penantang petahana Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), dipastikan akan menang telak di Makassar dan Bone, pada pilgub Sulsel, Selasa, 22 Januari mendatang.
Kedua kabupaten/kota yang memiliki pemilih terbesar ini memang dikenal sebagai basis pasangan calon urut 1 ini. Bone adalah kampung halaman Ilham sementara Makassar adalah wilayah kekuasaannya sekama dua periode jadi wali kota. Klaim IA bakal menang telak di Makassar dan Bone ini berdasar survei internal DPP Demokrat.
Bahkan, DPP Demokrat berani memastikan pasangan yang telah meluncurkan 9 program IA bebas ini bisa memenangkan pilgub dengan angka hingga 55 persen.
Ketua DPP Demokrat, Jafar Hafsah menyebut berdasar survei DPP Demokrat elektabilitas IA di Makassar dan Bone paling signifikan sehingga Demokrat yakin IA menang dengan suara besar. "Tapi tidak hanya Makassar dan Bone daerah lain yang juga berpotensi dimenangkan IA dengan suara sugnifikan seperti Maros, Barru, Parepare, Soppeng, dan Bulukumba," kata Jafar Hafsar akhir pekan lalu.
Demokrat dan tim pemenangan IA sisa harus mampu menjaga daerah-daerah yang yang bakal dimenangkan IA ini. Sedang untuk daerah lain, Demokrat dan tim harus lebih meningkatkan upaya agar peluang kemenangan IA di pilgub Sulsel bisa lebih besar lagi.
Dia berharap seluruh komponen partai di Sulsel membangun performa untuk mendapatkan kepercayaan terhadap figur nasionalis religius ini. "Pasangan IA sebenarnya sudah terbangun dengan baik di masyarakat, tinggal kita bekerja lebih maksimal lagi," papar Jafar Hafsah.
Dukungan DPP Demokrat terhadap pasangan ini di pilgub Sulsel cukup besar. DPP bahkan akan all out untuk mengampanyekan Ilham-Aziz pada Januari mendatang dengan melibatkan meteri dari Demokrat, legislator senayan, dan petinggi Demokrat lainnya. "Jadi kita turun full termasuk saya yang akan jadi jurkam IA," lanjut Jafar Hafsah.
Seperti dilansir sebelumnya mereka yang masuk daftar jurkam IA seperti Sekjen DPP Demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono, Ketua DPR RI Marzuki Alie, Menkumham Amir syamsuddin, Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan dan legislator senayan.
Dia menambahkan, program yang ditawarkan pasangan Ilham-Aziz sangatpro rakyat, sehingga masyarakat Sulsel yang ingin perubahan akan memilih pasangan ini. Apalagi, program 9 IA bebas menjadi salah satu magnet besar bagi pasangan ini mendapatkan dukungan masyarakat. (hamsah umar)

ISNU Minta Cagub Tidak Jekkong


*Pilih yang Berakhlak

MAKASSAR, FAJAR--Potensi kecurangan di pilgub Sulsel tidak hanya jadi perhatian penyelenggara maupun calon yang bertarung. Perhatian Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sulsel terut tersedot.
Salah satu organisasi di bawah bendera NU ini bahkan minta anggotanya untuk memilih calon gubernur (cagub) yang memiliki akhlakul karimah. Pasalnya poin penting untuk memajukan Sulsel ke depan, harus diawali dari pemimpin yang memiliki perilaku baik dan tidak menyimpang baik dari kehidupan sosial apalagi keagamaan.
ISNU Sulsel bahkan menekankan kepada seluruh pihak utamanya calon gubernur, tidak melakukan tindakan yang tidak etis untuk mendapatkan kemenangan. Dalam hal ini, calon tidak boleh bermain curang atau jekkong untuk memenuhi ambisinya.
"Tiga kandidat yang bertarung di pilgub Sulsel ini sebenarnya merupakan orang terbaik di Sulsel. Kita cuma ingin anggota ISNU di Sulsel memilih calon yang memiliki kriteria seperti berakhlakul karimah dan bisa majukan Sulsel," kata Ketua PW ISNU Sulsel, Agussalim Andi Gadjong didampingi Zainuddin saat memberi keterangan pers, Minggu, 30 Desember.
Agussalim menambahkan, di dalam pilgub Sulsel yang akan dihelat Selasa, 22 Januari 2013, ISNU melihat bahwa proses demokrasi yang berkualitas sebagaimana harapan seluruh elemen masyarakat Sulsel harus memiliki tiga legitimasi yakni politik, sosial, dan etis.
Di pilgub Sulsel mendatang, ISNU menegaskan tidak akan berafiliasi dengan calon tertentu tapi dia ada di mana-mana. Atas alasan ingin netral di pilgub Sulsel inilah sehingga ISNU Sulsel hanya memberikan kriteria yang layak dipilih anggota ISNU pada pilgub mendatang. Apalagi ketika cagub yang bertarung ini dianggap sama-sama memiliki kapabilitas untuk memimpin Sulsel lima tahun ke depan.
Sikap politik ISNU untuk netral ini disampaikan menjelang pelantikan pengurus ISNU Sulsel periode 2012-2013, yang dijadwalkan 3-4 Januari mendatang. Pelantikan pengurus ini sekaligus dirangkaikan dengan kegiatan seminar tentang lingkungan hidup dan menghadirkan sejumlah menteri. Cagub petahana Sulsel, Syahrul Yasin Limpo juga diundang sebagai pemateri dalam kapastitas sebagai gubernur.
ISNU kata Agussalim adalah ormas islam  yang  memiliki kedekatan secara personal dengan semua kandiat sehingga, sehingga alasan ini pula yang membuat ISNU netral di pilgub. (hamsah umar)

Waspadai Basos Disusupi Kepentingan Pilgub


MAKASSAR, FAJAR--Isu praktik curang di pilgub Sulsel terus saja merebak apalagi potensi kecurangan di pilgub dianggap masih tinggi. Makanya, masyarakat tetap diimbau untuk mewaspadai prilaku curang itu.
Seruan ini disampaikan Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara RI ( LPPN - RI ) Wajo. Ini menyusual adanya indikasi bantuan sosial untuk masyarakat korban banjir di Kecamatan Pitumpanua, Wajo disusupi kepentingan pilgub. Caranya, bansos untuk korban banjir ini disusupi perintah untuk memilih calon gubernur tertentu.
Bantuan pemkab Wajo untuk korban banjir ini berupa uang tunai sebesar Rp500 ribu bagi korban petani tambak serta beras antara 10-25 kilogram. Indikasi adanya kepentingan pilgub dalam pemberian bantuan ini karena masyarakat yang juga korban banjir, yang diketahui mendukung calon bukan petahana tidak diberi bantuan.
"Kami menyebut bahwa itu adalah praktik money politik yang disusupkan pada bantuan sosial untuk korban banjir, karena para penerima diminta untuk memilih calon nomor 2 (Syahrul-Agus). Seruan kami jelas bagamaina agar praktik curang dengan menyusupkan kepentingan politik dalam pembangian bantuan ini tidak dibiarkan," kata Ketua LPPN-RI Wajo, M Nasir melalui telepon selulernya, Minggu, 30 Desember.
Jumlah warga yang diberi bantuan yang kemudian diminta memilih pasangan urut 2 ini sebanyak 262 orang. Oleh aparat setempat, bantuan tersebut disalurkan malam hari. "Para pegawai pemerintah ini mendatangi rumah warga beberapa waktu lalu. Dan lucunya lagi, ini dibagikan malam hari " ujar salah seorang warga Hamsi Ismail.
Setidaknya ada sekitar Rp131 juta dan 400 sak beras dibagikan kepada para korban ini. Mereka terdiri dari 97 kepala keluarga di Kelurahan Benteng, 5 KK di kelurahan Siwa,  85 KK di Kelurahan Tobarakka, serta 75 KK di Kelurahan Bulete.
Camat Pitumpanua, Andi Sudarmin yang dikonfirmasi mengenai dugaan praktik terselubung dalam bantuan sosial ini dengan tegas membantah asumsi sebagian warga atau LSM di daerah ini. "Bisa dimaklumi lah, yang namanya bantuan itu kalau ada yang tidak menerima sementara dia merasa berhak selalu dikaitkan dengan hal yang tidak sebenarnya seperti kepentingan politik," kata Sudarmin.
Tinggal kata dia, masyarakat Wajo utamanya di Kecamatan Pitumpanua yang menerima bantuan ini yang menilai. Yang pasti kata Sudarmin, aparatnya sama sekali tidak menyusupkan kepentingan pilgub dalam pemberian bantuan ini. "Kita tidak ada instruksi memilih calon tertentu. Kalau ada kepentingan politik pasti ada misalnya stiker, kalender atau atribut lain dari calon," sebut Sudarmin.
Korban banjir yang diberi uang tunai ini juga tidak secara keseluruhan, hanya mereka yang berasal dari petani tambah. Lainnya hanya bantuan beras. Dana bantuan itu untuk memperbaiki lahan tambak para petani yang rusak diterjang banjir. "Sebenarnya itu sedikit dibanding biaya perbaikan tambak mereka, tapi paling tidak bisa meringankan beban mereka," sebut Sudarmin. (hamsah umar)

Gerakan 3 Juta Tanda Tangan Dukung Garuda-Na


MAKASSAR, FAJAR--Tunas Indonesia Raya (Tidar) Sulsel salah satu sayap pendukung pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), intens menggalang masyarakat untuk memenangkan cagub urut 3 ini.
Setelah menggelar pesta rakyat di Jalan Veteran Selatan dengan membagi-bagikan ratusan paket susu kepada warga miskin, TIDAR Sulsel ini kembali mencoba menggalang dukungan warga Makassar melalui pengumpulan tanda tangan mendukung Garuda-Na di Pantai Losari Makassar, Minggu, 30 Desember.
Nama kegiatannya adalah Gerakan 3 Juta Tanda Tangan untuk Mendukung Garuda-Na sebagai Gubernurku dan Prabowo sebagai Presidenku. Gerakan ini akan dilakukan secara berkesinambungan utamanya pada hari libur. "Pada hari pertama setidaknya sudah ada 1.500 tanda tangan masyarakat Makassar yang menyatakan mendukung Garuda-Na sebagai gubernur dan Prabowo sebagai presiden," kata tim TIDAR Sulsel untuk Garuda-Na, Muhammad Anugrah.
Untuk menggalang dukungan 3 juta tanda tangan ini, TIDAR Sulsel menyiapkan setidaknya 30 meter kain sebagai wadah untuk tanda tangan dukungan. Penggalangan dukungan ini disuguhi live perfomance akuistik.
Selain penggalangan tanda tangan mendukung Garuda-Na, TIDAK Sulsel juga akan melakukan Road Show  for Grassroot Garuda-Na, yang dikemas dalam ngopi bareng Garuda-Na sambil dialog dan diskusi.
"Untuk kita lakukan untuk mengajak masyarakat Sulsel mengenal sosok pelopor pendidikan dan kesehatan gratis di Sulsel, yakni Andi Rudiyanto Asapa," lanjut Anugrah.
Dalam Raod Show for Grassroot Garuda-Na ini, TIDAR akan memperkenalkan visi misi dan program Garuda-Na utamanya pendidikan dan kesehatan gratis, program ekonomi kerakyatan serta program lain berbasis kemasyarakatan.  
Selain sayap pemenangan Garuda-Na yang gerilya mencari dukungan masyarakat, pendamping Rudi, Andi Nawir Pasinringi juga menyisir pelosok Jeneponto. Di daerah yang diklaim Nawir memiliki 3.000 lebih sanak keluarga ini, Nawir menghadiri acara pesta rakyat yang digelar tim keluarga dan relawan Garuda-Na lainnya.
"Hari demi hari ini kan kita semakin disibukkan dengan berbagai permintaan dari bawah agar Garuda-Na tatap muka dengan masyarakat. Sehingga roadshow yang dilakukan ke daerah lebih banyak karena menghadiri undangan masyarakat," kata jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin. (hamsah umar)      

15 Ribu Kader Demokrat Unjuk Kekuatan


MAKASSAR, FAJAR--Satu pekan jelang masa kampanye pilgub Sulsel, sedikitnya 15 ribu kader Demokrat Makassar unjuk kekuatan, dengan menggelar apel siaga. Belasan ribu kader Demokrat ini berasal dari 14 kecamatan se-kota Makassar. Apel siaga jelang kampanye ini dipimpin langsung Ketua DPD Demokrat Sulsel yang juga cagub urut 1, Ilham Arief Sirajuddin, di lapangan Karebosi Makassar, Minggu, 30 Desember.
Apel siaga ini ditandai pembacaan panji Partai Demokrat yang intinya mulai dari RW, kelurahan, hingga tingkat kecamatan tidak terpengaruh dengan badai yang menerpa Demokrat nasional. Kader juga berikrar siap memenangkan semua even politik, mulai dari pilgub, pilwali, legislatif dengan capaian suara 30 persen sesuai amanat kongres ke-2 Demokrat hingga pilpres.
Kader berjanji sungguh hati akan bekerja sekuat tenaga untuk memenangkan IA pada setiap TPS, dan mengawal pilgub berjalan aman dan demokratis. Ilham dalam arahannya mengajak kader mengakhiri 2012 dengan masa lalu dan menyongsong 2013 yang lebih baik. Pilgub yang tersisa 23 hari ke depan, harus dimenangkan oleh pasangan IA agar target 30 persen pemilu legislatif juga bisa tercapai. "Kita sonsong 2013 dgn semangat baru dan  harapan baru," kata Ilham.
Apel dirangkaikan Demokrat Makassar Award dimanau PAC Rappocini mendapat penghargaan platinum dengan uang pembinaan Rp10 juta, PAC Ujungtanah meraih penghargaan gold dengan dana pembinaan Rp7 juta, PAC Biringkanaya mendapatkan silver dengan uang tunai Rp 5 juta.
Apel siaga juga dihadiri anggota DPR RI, A Reza Ali, Adi Rasyid Ali, Haidar Majid, ketua Bappilu Demokrat Makassar Endre Cecep Lantara, dan legislator Demokrat Makassar lainnya. Di tempat ini, juga dilakukan penganugrahan terhadap Ilham sebagai bapak pembangunan oleh Ketua Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali.
Di tempat lain, Ilham melakukan konsolidasi dengan para pendukungnya di Hotel Singgasana Makassar, dengan agenda membahas dan mempersiapkan saksi militan dan saksi pemantau di setiap TPS. Saksi di TPS nanti akan mengawal secara ketat proses pemungutan suara hingga perhitungan suara di tiap tingkatan.
Mereka dibekali tata cara mengisi kolom dan mencermati serta memperhatian seksama proses penghitungan hingga kertas suara yang tercoblos.
Ilham mengatakan, sudah ada upaya sistematis dari pihak tertentu untuk melakukan kecurangan hingga dibutuhkan kecermatan melakukan pemantauan mulai dari TPS sampai PPK. (hamsah umar)

Minggu, 30 Desember 2012

36,27 Persen Pemilih Makassar Mengambang


*Survei DPI-PDIP Makassar

MAKASSAR, FAJAR--Jumlah pemilih di Makassar yang masih ragu menentukan pilihan di pilgub Sulsel cukup tinggi yakni sebesar 36,27 persen. Lainnya sudah terbagi ke tiga pasangan cagub Sulsel 2013.
Gambaran ini sesuai dengan hasil survei PT Duta Politika Indonesia (DPI) kerja sama DPC PDIP Makassar, yang dilakukan 2-8 Desember lalu. Dari survei ini juga, asumsi bahwa Makassar adalah basis pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) benar adanya, dan bisa dipastikan Makassar menjadi salah satu wilayah yang dimenangkan pasangan ini.
Dari tingkat pengenal dan kesukaan terhadap cagub Sulsel, warga Makassar lebih dominan mengenal dan menyukai Ilham-Aziz dibanding cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na).
Survei DPI kerja sama PDIP Makassar ini melibatkan 440 responden di 14 kecamatan, dengan margin error 4,8 persen. Dari segi pengenalan cagub, sebanyak 94,2 persen pemilih Makassar mengaku mengenal IA, sedang 5,5 persen mengaku tidak kenal serta 0,1 persen tidak menjawab.
Untuk pasangan Sayang, warga yang mengaku kenal 91,6 persen, tidak  8,0 persen, dan tidak menjawab 0,4 persen. Adapun pasangan Garuda-Na, jumlah pemilih Makassar yang mengaku mengenal hanya 59,7 persen, tidak mengenal 40,1 persen.
"Untuk kesukaan pada kandidat, 69,5 persen mengaku suka IA, 56,3 persen suka Sayang, dan 20,5 persen suka Garuda-Na. Untuk suara mengambang yang masih sangat besar, akan menjadi rebutan tiga pasangan calon ini," kata
Direktur Eksekutif PT Duta Politika Indonesia (DPI), Dedi Alamsyah Mannaroi, saat menggelar jumpa pers di kantor DPC PDIP Makassar, Jumat, 28 Desember.
Sekretaris DPC PDIP Makassar, Nico Beni menuturkan survei PDIP yang menggandeng DPI ini bertujuan mengetahui sejauh mana kerja-kerja kader partai, khususnya DPC PDIP Makassar dalam memenangkan Sayang.
"Dari survei ini, PDIP akan melakukan pembenahan atau titik mana saja yang harus dibenahi untuk memenangkan figur yang diusung. Pola kerja PDIP sangat jelas dalam memetakan kekuatan dan kelemahan, yakni melalui survei sehingga partai dapat melihat kinerja kader dan kesukaan masyarakat kepada partai," jelas Beni.
Hasil survei ini juga akan menjadi tantangan bagi PDIP Makassar untuk bekerja lebih  maksimal, dalam menggalang dukungan terhadap Sayang. (hamsah umar)

Surat Suara Kurang Control


MAKASSAR, FAJAR--Distribusi logistik pilgub utamanya surat suara sepertinya tidak melalui quality control KPU Sulsel dengan baik, hingga hasil sortir surat suara di kabupaten/kota banyak ditemukan bermasalah.
Kurangnya kontrol surat suara oleh KPU utamanya pada proses percetakan, hingga surat suara tersebut didistribusi pihak percetakan ke KPU Sulsel. KPU Sulsel sendiri hanya sekadar menghitung jumlah surat suara yang dibutuhkan masing-masing kabupaten plus cadangan 2,5 persen.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas tidak menepis kalau KPU Sulsel sebatas menghitung berapa surat suara yang dibutuhkan suatu kabupaten/kota di Sulsel, tidak sampai memeriksa secara detail bagaimana kualitas surat suara tersebut. Itu karena pemeriksaan kualitas surat suara memang dilakukan di KPU kabupaten/kota melalui proses sortir.
"Kalau kontrol terhadap proses ini tetap ada tapi itu hanya diketahui oleh KPU. Cuma kalau dikatakan harus diperiksa secara detail kualitas kerta suara, itu memang tidak dilakukan. Makanya ada yang namanya proses sortir di KPU kabupaten. Di sinilah kualitas surat suara itu diteliti kelayakannya," kata Jayadi, Jumat, 28 Desember.
Jayadi menyebut sangat berlebihan apa yang dipersepsikan masyarakat bahwa surat suara tersebut tercoblos. Pasalnya, lubang yang terlihat pada surat suara yang rusak itu hanya terlihat ketika diterawang atau hanya sebesar lubang jarum. Dia mengindikasikan, kerusakan itu diduga pada saat proses percetakan.
Secara kasat mata, lubang yang ada pada kertas suara itu tidak terlihat sehingga hanya bisa dilihat ketika diterawang. Ditambahkan, proses sortir surat suara adalah memeriksa kualitas surat suara baik yang kusut, tinta cetakannya tidak baik, robek, atau berlubang.
Ketua Panwaslu Sulsel, Suprianto menyebut berdasar laporan dari panwaslu palopo, sudah ada sekitar 875 surat suara untuk kota ini yang rusak. Sebelumnya, panwaslu sempat meminta KPU Sulsel memeriksa terlebih dahulu surat suara tersebut sebelum didistribusi ke kabupaten/kota.
"Tapi KPU juga punya alasan bahwa kalau disortir di kabupaten, lebih efektif karena panwaslu kabupaten/kota juga terlibat dalam proses ini. Selama ini proses distribusi surat suara memang seperti itu, dimana di daerah baru dilakukan pemeriksaan," kata Suprianto.
Sama dengan KPU Sulsel, panwaslu juga mengindikasikan kerusakan ratusan lembar surat suara itu akibat dari proses percetakan. Karena itu, KPU harus secepatnya melakukan pergantian terhadap surat suara yang ditemukan rusak ini. KPU tidak boleh beralasan ada surat suara cadangan, karena hal itu bisa menjadi masalah dikemudian hari kalau KPU malah kekurangan surat suara.
Berdasar laporan yang diperoleh dari daerah, surat suara yang terlihat ada lubangnya itu tersebar pada tiga pasangan calon. Ada yang lubang pada pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na). (hamsah umar)  

Buhari: Keluarga Qahhar Jangan Jadi Pengkhianat


MAKASSAR, FAJAR--Keluarga besar Qahhar Mudzakkar diharapkan tidak satu pun yang jadi pengkhianat dengan tidak mendukung Aziz Qahhar Mudzakkar di pilgub Sulsel, 22 Januari 2013.
Seruan ini disampaikan kakak kandung Aziz, Buhari Kahar Mudzakkar di hadapan keluarga besar Qahhar Mudzakkar pada acara persemian TK/ TPA  Al-Ashal serta Peletakan Batu Pertama Baruga Malinrang di Lanipa, Kecamatan Ponrang, Luwu, Jumat, 28 Desember.
Pembangunan TK/TPA dan baruga ini adalah milik Yayasan Qahhar Mudzakkar Malinrang yang di ketuai oleh Buhari. Di tempat ini, Buhari menegaskan keluarga Qahhar harus mendukung Aziz di pilgub mendatang. Keluarga yang tidak mendukung Aziz yang berpasangan dengan Ilham Arief Sirajuddin adalah bagian dari pengkhianat
"Saya tidak ingin ada salah satu anggota keluarga yang tidak mendukung dan berubah menjadi pengkhianat keluarga. Saat kita berjuang memenangkan saudara kita, kemudian ada salah satu di antara kita yang meminta untuk jangan mendukung, maka itu adalah  pengkhianat," tegas Buhari.
Dalam acara ini, hadir keluarga besar Qahhar Mudzakkar seperti bupati Luwu Andi Mudzakkar, Anggota DPRD Luwu Ummu Kalsum, Maesaroh yang berkewarganegaraan  Belanda, serta sejumlah kerabat lainnya. Selain itu, ratusan warga Luwu dari berbagai kecamatan juga terlihat hadir. Warga juga mendoakan Ilham-Aziz terpilih gubernur mendatang.
Mudzakkar dikesempatan ini hanya memperkenalkan Aziz sebagai calon wakil gubernur Sulsel di depan ratusan warganya. "Ini kakak saya Aziz adalah calon wakil gubernur Sulsel saat ini," ujar Cakkar disambut hidup semangat baru oleh  ratusan hadirin.
Aziz yang diberi kesempatan berbicara menyampaikan  niatnya maju dalam pilgub Sulsel bukan karena kepentingan pribadinya.  "Saya maju menjadi calon dalam pesta demokrasi ini karena niat untuk memperjuangan nasib seluruh warga Sulsel termasuk di Luwu ini," kata Aziz.
Ketua DPR RI, Marzuki Alie memuji salah satu program yang diluncurkan IA melalui Kartu Semangat Baru. Dia menyebut IA bebas untuk masyarakat Sulsel sebagai alat perjuangan warga Sulsel memperbaiki kualitas hidupnya.
"Saya yakin dengan pengalaman yang dimiliki oleh Ilham-Aziz. Keduanya memiliki kemampuan dalam memperjuangkan keinginan masyarakat Sulsel dalam meningkatkan kesejahteraannya. Salah satunya dengan melahirkan Kartu Semangat Baru, inilah poin mereka yang tidak dimiliki kandidat lain," kata Marzuki.
Ketua Fraksi Demokrat, Jafar Hafsah mengatakan IA bebas sangat realistis untuk dilakukan bahkan sudah melewati proses hitung - hitungan yang matang baik itu terkait pembiayaan maupun soal sumber daya. "SBY sendiri menyebut kartu cerdas. Sejumlah kandidat gubernur dan bupati di Indonesia juga menjadikan kartu ini sebagai perbandingan untuk menyusun program kampanyenya," kata Jafar.
Dia pun yakin, peluang pasangan IA memenangkan pertarungan di Sulsel terbuka lebar. Kendati sebagai pendatang baru, namun apa yang digagas pasangan ini sangat menakjubkan. (hamsah umar)

Garuda-Na Merasa Didiskreditkan di Toraja


MAKASSAR, FAJAR--Cagub urut 3 Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) merasa didiskreditkan oknum tidak bertanggung jawab di Tana Toraja dan Toraja Utara.
Alasannya, sekelompok oknum di kampung halaman istri Rudiyanto, Felicitas Rudiyanto ini memanfaatkan nama tim Garuda-Na untuk mengemis atau minta-minta sumbangan di tengah masyarakat. Padahal, tim Garuda-Na di daerah ini tidak pernah melakukan aksi meminta-minta sumbangan kepada masyarakat Tana Toraja atau di Toraja Utara.
"Ada sekelompok pemuda ugal-ugalan di Tana Toraja dan Toraja Utara mengatasnamakan Tim GarudaNa meminta sumbangan kemana-mana. Atas nama DPD Gerindra Sulsel aya menyatakan itu tidak benar adanya," kata Wakil Sekretaris Umum DPD Gerindra Sulsel, Yervis M Pakan, Jumat, 28 Desember.
Makanya, Garuda-Na minta warga di daerah ini tidak melayani oknum yang mengatasnamakan tim Garuda-Na yang meminta-minta sumbangan. "Jangan dilayani, itu adalah upaya dari orang tdk bertanggung jawab yang ingin mendiskreditkan Pak Rudi dan Pak Nawir karena takut kalah," papar Yervis.
Tim Garuda-Na memastikan, oknum yang minta sumbangan dan mengatasnamakan Garuda-Na itu, semata-mata bermaksud merusak citra pasangan urut 3 ini di Toraja dan Toraja Utara. Apalagi, pasangan ini memiliki pengaruh tersendiri di masyarakat Toraja terkhusus hubungan emosional istri Rudiyanto dengan masyarakat Tana Toraja.
Garuda-Na sendiri tidak mau kalah dengan calon lain yang terus bergerilya ke kabupaten/kota guna memperkuat dukungan dari masyarakat. Kemarin, Garuda-Na melakukan serangkaian silaturahmi dengan masyarakat di Soppeng. Di Soppeng, Garuda-Na juga melakukan pembelakan terhadap tim dan calon legislatif Gerindra untuk pemilu 2014 mendatang. Mereka ini ingin dimaksimalkan bekerja di waktu yang masih tersisa.
Di daerah ini, Garuda-Na menggelar silaturahmi dengan masyarakat kota Soppeng di sejumlah titik, termasuk di Cabengge. "Pada prinsipnya kita hadir di tengah masyarakat untuk menyatakan komitmen bahwa pasangan ini peduli terhadap masyarakat miskin baik yang ada di kota maupun di pelosok desa," kata tim pemenangan Garuda-Na, Yarifai Mappeaty. (hamsah umar)

Bulukumba Kekurangan Surat Suara


PERSOALAN surat suara yang telah didistribusi ke KPU kabupaten/kota se-Sulsel, tidak hanya pada kualitas surat suara yang kusut dan berlubang, tapi juga dari segi kuantitasnya.
Untuk logistik KPU Bulukumba, informasi yang diperoleh FAJAR menyebutkan daerah ini kekurangan surat suara, tetap berapa pastinya KPU dan panwaslu Bulukumba belum bisa memastikan. Tapi dari pengamatan sementara, surat suara di daerah ini kurang dari yang semestinya.
Ketua Panwaslu Sulsel, Suprianto mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan dari panwaslu Bulukumba tentang kekurangan surat suara di daerah ini. "Tadi pagi kita mendapat informasi kalau ada kekurangan surat suara di Bulukumba, cuma teman-teman di sana belum merinci berapa banyak kekurangannya," kata Suprianto, Jumat, 28 Desember.
Sekadar mengingatkan, kabupaten berjuluk Butta Panrita Lopi ini membutuhkan surat suara normal sebanyak 315.814. Adapun surat suara cadangan sebesar 2,5 persen.      
Panwaslu Sulsel berharap KPU Sulsel segera menutupi kekurangan surat suara yang terjadi di Bulukumba, sehingga proses atau tahapan pendistribusian surat suara ke desa/kelurahan tidak sampai terhambat. "Jadi kami akan minta KPU secepatnya menutupi kekurangan surat suara di daerah itu. Karena kalau lama, itu bisa menghambat distribusi surat suara nantinya," imbuh Suprianto.
Anggota KPU Bulukumba, Asry Yusuf yang dikonfirmasi terpisah tidak menepis adanya indikasi kekurangan surat suara untuk daerah ini. Namun dia juga belum bisa melansir berapa banyak kekurangannya karena proses perhitungan dan sortir surat suara masih sementara berlangsung. Asumsi bahwa terjadi kekurangan sebagaimana laporan panwaslu itu baru didasarkan pada jumlah surat suara yang tertulis dalam satu boks.
"Kalau berdasar yang tertulis pada setiap boks memang potensi kurang, tapi kita belum bisa katakan kurang karena belum dihitung. Bisa jadi dalam satu boks itu malah terjadi kelebihan surat suara," kata Asry Yusuf. (hamsah umar)

AMPI Rapatkan Tim Jelang Kampanye


MAKASSAR, FAJAR--Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) Sulsel, salah satu organisasi sayap Partai Golkar merapatkan tim pemenangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), dalam menyambut masa kampanye yang mulai berlangsung, pekan depan, 5 Januari.
Ormas Golkar ini mengumpulkan ribuan relawan dan tim pemenangan Sayang, dalam acara yang dikemas dalam acara Domino Akbar Sayang Komandan di Triple C Makassar, Minggu, 30 Desember. Kegiatan ini akan melibatkan sedikitnya 3.000 peserta dari seluruh kelurahan se-Makassar.
"Domino akbar ini sebenarnya ajang konsolidasi seluruh tim dan relawan pemenangan Sayang di Makassar menghadapi kampanye. Ini kita maksudkan agar sebelum memasuki masa kampanye, relawan dan tim lainnya ada hiburan sehingga saat kampanye mereka bisa maksimal bekerja," kata pengarah Domino Akbar yang juga Wakil Ketua AMPI Sulsel, Risman Pasigai, didampingi panitia seperti Eki Ilham Gasaling, Irfan, dan Suding Mamu, saat memberikan keterangan pers, Jumat, 28 Desember.
Domino Akbar yang digelar bersama komunitas Oto Komandan ini memperebutkan sedikitnya Rp20 juta uang tunai, dua unit sepeda motor, serta ratusan hadiah hiburan lainnya.
"Jadi ini bukan sebuah pertandingan semata, tapi lebih pada hiburan terhadap tim Sayang. Acara memang kita kemas semeriah mungkin dengan menghadirkan hiburan dan games. Sehingga tidak hanya peserta domino yang hadir, tapi juga masyarakat yang ingin menyaksikan kegiatan ini," kata Risman.
Ketua Panitia, Eky menambahkan acara ini juga dikemas dengan nuansa kekeluargaan sehingga para tim dan relawan Sayang semakin merasa satu dalam satu perjuangan yaitu memenangkan Sayang utamanya di Makassar.
Rencananya, domino akbar ini akan dihadiri Syahrul-Agus. Syahrul dijadwalkan hadir pada acara pembukaan sementara Agus saat penutupan. Karena melibatkan banyak peserta, domino akbar ini dibagi dalam 48 tim. Setiap juara tim sudah mendapatkan hadiah sebesar Rp300 ribu. (hamsah umar)

Senin, 24 Desember 2012

Nonparlemen Sulit Menyatu di Sinjai


*Sebagian Dukung Hamas

MAKASSAR, FAJAR--Kiprah partai nonparlemen di pemilukada Sinjai bakal bercerai-berai. Mereka sulit menyatukan sikap mendukung satu pasangan calon karena beberapa di antaranya sudah menyatakan sikap mendukung calon tertentu.
Selain mendukung Kepala Bagian Kerjasama Ekonomi Fisik dan Prasarana Pemprov Sulsel, Hasan Basri Ambarala, sejumlah parpol nonparlemen di Sinjai juga menyatakan dukungan terhadap AM Anis Asra. Bedanya, dukungan terhadap Anis ini disuarakan koalisi nonparlemen di Sinjai, sementara dukungan terhadap Ambarala disuarakan nonparlemen di provinsi.
Koordinator Koalisi Nonparlemen Sinjai,  Andi Rifai yang juga ketua DPC PKPI Sinjai, saat ini jumlah dukungan suara dari koalisi partai nonparlemen berkisar 14,7 persen. Kendati belum memenuhi syarat untuk bisa mengusung satu pasangan calon, partai ini berharap cabup bisa menggaet parpol parlemen untuk mencukupkan kekurangan suara ini.
Dia malah menyebut, satu-satunya cabup yang intens komunikasi dengan nonparlemen di Sinjai hanya Anis. "Calon tidak boleh langsung ke wilayah mencari dukungan karena mekanismenya dari bawah dulu," kata Rifai.
Anis sendiri mengaku terus melakukan pendekatan dan komunikasi politik dengan semua parpol di daerah ini termasuk parpol parlemen. Bahkan, tidak satu pun partai yang membuka pendaftaran yang dilewatkan. "Setiap partai yang  membuka pendaftaran saya ikut dan mengikuti syarat yang ditetapkan," katanya.
Akhir pekan lalu, Anis melakukan serangkaian pertemuan dengan sejumlah elit parpol nonparlemen. Dia berharap dari pertemuan ini, dukungan parpol nonparlemen tidak akan lari ke calon lain. (hamsah umar)

Harapan Empat Parpol Sisa PTUN


MAKASSAR, FAJAR--Harapan empat partai politik (parpol) untuk bisa menjadi peserta pemilu 2014 mendatang, sisa berharap keajaiban dari proses PTUN. Itu pun kalau mereka melakukan gugatan terhadap hasil verifikasi faktual (vertual) yang dilakukan KPU.
Sebagaimana diketahui, empat dari 16 parpol yang diverifikasi faktual KPU Sulsel dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk bisa ditetapkan sebagai salah satu calon peserta pemilu dari provinsi ini. Mereka tidak memenuhi syarat 75 persen kabupaten/kota seperti keanggotaan, kuota perempuan, dan syarat lainnya.
Keempat parpol yang tidak memenuhi syarat hasil vertual KPU Sulsel ini masing-masing Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), Partai Persatuan Nasional (PPN), dan Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB). Hasil vertual ini telah diplenokan KPU Sulsel akhir pekan lalu.
Ketua Bidang Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari menyebutkan bahwa keempat partai itu dinyatakan tidak memenuhi syarat di sejumlah kabupaten/kota di Sulsel. Untuk bisa lolos, partai harusnya lolos minimal di 18 kabupaten/kota sementara ada yang hanya 17 kabupaten, 11 kabupaten, dan 16 kabupaten.
PPN dan PDP hanya bersyarat di 16 kabupaten, PPRN 17 kabupaten sedang PKBIB hanya 11 kabupaten. "Untuk penentuan bisa tidaknya ikut pemilu pada 2014 nanti, yang berhak menetapkan adalah KPU pusat. Kita hanya tetapkan tidak memenuhi syarat," kata Ziaur Rahman.
Terhadap hasil penetapan KPU Sulsel ini, parpol tersebut masih memiliki satu kesempatan ketika itu dimanfaatkan oleh pengurusnya di DPP yakni melakukan gugatan ke PTUN.  Berdasar syarat, persentase 75 persen kabupaten/kota dan 50 persen kecamatan dilihat per provinsi. "Jadi harapannya masih ada melalui PTUN," lanjutnya. (hamsah umar)        
         

Ilham: Bone Barat Mendesak


MAKASSAR, FAJAR--Aspirasi masyarakat Bone bagian barat yang selama ini berjuang dimekarkan disikapi cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin. Dia menyebut pemekaran Bone Barat mendesak dan tidak bisa ditawar lagi.
Wacana pemekaran Bone Barat beberapa tahun terakhir memang mengemuka bahkan hampir bersamaan dengan tuntutan pemekaran Bone Selatan. Bedanya, Bone Selatan saat ini sudah sampai ke pusat. Ilham menyebut, pemekaran daerah ini mendesak demi peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah ini.
"Pemekaran ini semata-mata untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bone bagian barat karena jaraknya dengan pusat pelayanan publik sangat jauh," ujar Ilham saat menerima aspirasi tokoh masyarakat dikediaman Kepala Desa Liliriattang, Kecamatan Lappa Riaja, Bone, Firdaus,  Minggu, 23 Desember.
Bisa dibayangkan, untuk mengurus akta kelahiran saja masyarakat Bone Barat harus menempuh puluhan kilometer dengan biaya transportasi yang tidak sedikit. Sehingga wacana Bone Barat menjadi daerah otonom tidak bisa ditunda-tunda. "Insya Allah kami akan perjuangkan," sambung Ilham.
Firdaus yang juga ipar dari Wakil Bupati Soppeng, Aries Muhammadiyah ini berteri makasih atas respons Ilham. Dia pun bertekad memenangkan IA di desanya hingga 90 persen.
Sebelumnya, Ilham dan rombongan mampir di kediaman anggota DPRD Bone, Syaifullah bersilaturahmi. Di rumah legislator ini, Ilham dan rombongan dijamu makan siang.
Ketua DPC Partai Bulan Bintang Bone, Syaifullah Latief Manyala berharap mesyarakat Bone bersatu mendukung IA. "Pada pemilihan gubernur ini hanya satu orang Bone, sehingga kita harus sepakat bersatu dukung pasangan IA karena satu-satunya orang Bone," ajak Syaifullah menyemangati warga yang memadati lapangan Parigi, Desa Sengenpalie, Kecamatan Lappariaja, Bone, Minggu, 23 Desember.
Anggota DPRD Bone ini menambahkan, sudah saatnya orang Bone bersatu memilih cagub yang berasal dari satu kampung atau sesama warga Bone. Makanya, dia menyebut, silaturahmi Ilham-Aziz dengan warga Bone ini penting dalam rangka menyatukan semangat mendukung sekampung pada pilgub mendatang.
"Pasangan Ilham-Aziz itu juga sangat serasi. Satu visioner, satu religius. Sehingga cocok untuk mewujudkan pemerintahan bersih dan berkarakter visioner tidak diragukan lagi. Semua bisa terwujud jika keduanya terpilih," kata Syaifullah.
Ilham pada kesempatan ini menegaskan IA bukan penganut primordial, tapi seberapa besar komitmen masyarakat Bone untuk memilih pemimpin yang bisa memberikan perhatian lebih terhadap masyarakat Bone seperti era Amin Syam.
"Kekalahan Pak Amin Syam tidak boleh lagi terulang. Tidak boleh lagi ada orang yang berbuat jekkong untuk mencapai kemenangan," kunci Ilham. (hamsah umar)

11 Daerah Prioritas Garuda-Na


MAKASSAR, FAJAR--Pasangan cagub Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) memberi prioritas khusus 11 kabupaten/kota di Sulsel digarap. Daerah ini diharapkan memberi suara besar bagi pasangan urut 3 ini.
Beberapa daerah yang mendapat skala prioritas ini seperti Bone, Bulukumba, Tana Toraja, Toraja Utara, Pinrang, Sinjai, Wajo, Makassar dan beberapa daerah lainnya. "Kita ada 11 daerah prioritas, tapi bukan berarti daerah lain tidak kita maksimalkan," kata jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin, Minggu, 23 Desember.
Kendati bersedia membeber daerah yang jadi prioritas, pasangan ini tidak merinci bagaimana pasangan ini melakukan sosialisasi di masyarakat. Yang pasti, pasangan ini juga makin gencar melakukan sosialisasi ke kabupaten/kota di Sulsel.
Pasangan urut 3 ini yakin mendapat dukungan luas masyarakat utamanya dengan kabupaten tetangga yang berbatasan langsung dengan Sinjai seperti Bone, Gowa, Bulukumba. Di Gowa misalnya, Garuda-Na berani memasang target besar di hingga 25 persen kendati daerah ini adalah kandang petahana, Syahrul Yasin Limpo.  
Terhadap layanan dasar masyarakat seperti pendidikan dan kesehatan gratis, Garuda-Na menegaskan pasangan ini tidak perlu kartu khusus. Cukup menggunakan KTP sudah bisa memberikan layanan gratis bagi masyarakat. "Memberikan pelayanan gratis seperti kesehatan dan pendidikan tidak perlu kartu, Garuda-Na bisa mewujudkan itu dengan KTP saja. Di Sinjai, tidak pernah ada warga ditolak berobat secara gratis hanya karena dia berasal dari kabupaten tetangga," lanjutnya.
Cawagub pendamping Rudiyanto, Andi Nawir Pasinringi memastikan dukungan keluarga besarnya yang tersebar di sejumlah kabupaten di Sulsel akan memberi pengaruh besar terhadap pasangan ini. Nawir mengaku memiliki jaringan keluarga di beberapa kabupaten seperti Barru, Sidrap, Luwu,  Bulukumba, Bone, Sidrap, Bantaeng, Enrekang, Jeneponto dan Wajo.
Jaringan saudara saja, Nawir memiliki 29 saudara yang tersebar di beberapa kabupaten. Mereka ada yang berprofesi sebagai dosen, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya. "Saya memiliki basis keluarga di beberapa daerah, seperti di Jeneponto yang banyak di pedesaan," kata Nawir.
Salah satu bukti bahwa dia mendapat dukungan karena hampir setiap saat pasangan ini mendapat undangan silaturahmi dari masyarakat. "Warga juga sudah makin cedas  melihat mana pemimpin yang benar-benar memiliki komitmen baik terhadap kesejahteraan rakyatnya," sebutnya. (hamsah umar)

Anis Matta: PKS Makin Mengakar


MAKASSAR, FAJAR--DPW PKS Sulsel terus mempersiapkan diri menghadapi pemilu legislatif 2014 mendatang. Elit partai ini makin rajin melakukan konsolidasi partai dalam rangka penguatan strategi pemenangan.
Kemarin, Sekretaris Jenderal DPP PKS, Anis Matta hadir memberi khusus mengenai pemenangan pemilu kepada kader PKS Sulsel, yang digelar di sekretariat DPW PKS Sulsel.
Anis mengatakan sumber daya dan kekuatan yang dimiliki PKS saat ini lebih baik dan kuat dari pada tahun sebelumnya. “Kekuatan kita lebih baik dari tahun sebelumnya, sehingga kesempatan untuk menang jauh lebih banyak,” Kata Anis.
Kekuatan yang dimiliki PKS tidak lagi karena militansi kader dan struktur yang lengkap sampai tingkat desa. Hal ini semakin membuat partai berlambat bulan sabit kembali ini juga makin mengakar di masyarakat. Anis berharap, kondisi ini tetap dipelihara agar target PKS pada pemilu mendatang bisa tercapai yakni jadi pemenang di Sulsel atau paling tidak berada di posisi kedua pemenang pemilu.
Dia juga mengingatkan kader PKS agar bekerja keras untuk memenangkan pasangan Ilham-Aziz di pilgub Sulsel, 22 Januari mendatang. Dia mengintruksikan semua agenda PKS untuk pemenangan IA berjalan dengan baik dan ada evaluasi kinerja sampai tingkat desa. Pasalnya kemenangan IA di pilgub juga harus menjadi ukuran seberapa besar soliditas kader PKS di daerah ini.
Ketua DPW PKS Sulsel, Andi Akmal Pasluddin menambahkan PKS Sulsel semakin siap menjadi pemenangan di pemilu 2014 mendatang. “Kita sudah sharing dengan pak Anis Matta, intinya kita sudah siap untuk memenangkan pemilu 2014. Kesiapan itu bukan sekadar karena kita punya target, tapi kekuatan kita semakin baik," tandas Akma.
Seluruh struktur PKS se-Sulsel saat ini sudah bekerja untuk pemenangan pemilu, dengan cara memaksimalkan mesin partai pada semua tingkatan.
Pada kesempatan itu pula, Tim Pemenangan Pemilu (TPP) PKS Sulsel juga memaparkan strategi pemenangan pemilu di Sulsel. Hadir pada kesempatan itu, ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Sulsel, Ariady Arsal, ketua DPW PKS Sulsel, Andi Akmal Pasluddin, Sekretaris DPW PKS Sulsel, Amru Saher dan ketua-ketua bidang di kepengurusan DPW PKS Sulsel, hadir pula anggota legislatif PKS diantaranya Devi Santi, Sri Rahmi dan Jafar Sodding. (hamsah umar)

Minggu, 23 Desember 2012

Sukuisme dan Geopolitik Lebih Seksi


*Prof Salim: Gedung Kesenian Perlu Dipikirkan

MAKASSAR, FAJAR--Faktor sukuisme dan geopolitik tampaknya lebih seksi dari entitas lain ketika dikaitkan dengan isu politik dan pemerintahan. Bahkan, etnisitas dan geopolitik ini masih menjadi lebih menarik di era perpolitikan saat ini.
Setidaknya ini yang menjadi salah satu pandangan yang mengemuka dalam Bincang Politik Akhir Tahun, bertema Konstalasi Politik Jelang Pilpres 2014 dan Pilgub Sulsel 2013 (Peran serta Posisi Militer dan Sipil), yang digelar di Studio Mini Redaksi Harian Fajar, Jumat, 21 Desember. Diskusi politik yang dipandu Redaktur Harian FAJAR, Yusuf Said ini menghadirkan dua narasumber masing-masing Prof Salim Said dan Prof Salim Said.
Sukuisme dan geopolitik ini menjadi lebih seksi karena ada kecenderungan masyarakat masih sangat primordial dimana masyarakat sangat memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil.
"Aspek primordial yang menarik dan sempat dilakukan percobaan Rhoma Irama saat kampanyekan Foke, yang coba kampanye negatif Ahok dengan menyinggung soal agama ternyata tidak efektif," kata Hamdan Juhannis.
Begitu juga dari sudut pandang partai politik Islam, dimana menurutnya partai-partai ini tidak ada bedanya dengan partai lainnya. Yang bedakan kata dia hanya bendera. Ini akan berbeda ketika dikaitkan dengan aspek sukuisme dan geopolitik yang masih begitu kuat dalam menentukan pemimpin. Dalam hal pemilihan presiden misalnya, masyarakat Jawa misalnya masih ada yang berpikiran pemimpinnya harus Jawa.
Terkait isu sukuisme ini, salah seorang peserta diskusi memperkuat bahwa pernah ada survei yang dilakukan dengan variabel pertanyaan terkait suku, agama, dan entitas lainnya. Hasilnya ada kecenderungan masyarakat memang masih mengedepankan sukuisme dan geopolitik.
Terhadap agenda pilgub Sulsel atau pun pilwalkot Makassar mendatang, Prof Salim Said menyarakankan agar gubernur mau memikirkan pembangunan kesenian di Sulsel. Sulsel sudah seharusnya memiliki gedung kesenian yang memadai, sebagai tempat pertunjukan untuk memberi ruang seniman memamerkan karya seninya.
"Makassar ini maju bukan main, tapi gedung kesenian kok tidak ada, padahal ibu kota provinsi ini adalah kota besar di Indonesia Timur. Bandingkan dengan negara Singapura yang memiliki gedung kesenian besar. Pentas Lagaligo dipertunjukkan di sana. Mana kita sebagai bangsa," kata Salim.
Salim Said berharap, tiga cagub Sulsel yang bertarung di pilgub Sulsel ini tidak perlu menunggu rakyat Sulsel yang bicara atau menggagas pentingnya menghadirkan gedung kesenian. Pembangunan gedung kesenian harus lahir dari ide pemerintahannya. (hamsah umar)

KPU Pleno Verifikasi 16 Parpol


MAKASSAR, FAJAR--16 partai politik (parpol) yang diverifikasi awal KPU Sulsel akan ditetapkan hari ini. Artinya, partai yang dinyatakan gagal oleh KPU Sulsel dipastikan sudah tidak bisa lagi menjadi peserta pemilu pada 2014 mendatang.
Rencananya, KPU Sulsel akan menggelar pleno terbuka hasil verifikasi faktual 16 parpol tersebut, Sabtu, 22 Desember. Pleno terbuka ini melibatkan perwakilan 16 parpol serta 24 KPU kabupaten/kota se-Sulsel. "Pleno terbuka hasil verifikasi faktual ini pesertanya KPU kabupaten/kota," kata Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari.
Sebelumnya, 24 KPU kabupaten/kota di Sulsel telah melakukan pleno di tingkat kabupaten 20 Januari lalu. Pleno ini untuk melihat apakah 16 parpol tersebut memenuhi syarat 75 persen kabupaten/kota, dan 50 persen tingkat kecamatan. Untuk level kepengurusan provinsi sendiri, 16 parpol tersebut sudah dinyatakan lolos verifikasi.    
Sementara untuk 18 parpol yang diverifikasi belakangan, Ziaur Rahman menyebutkan pleno hasil verifikasi partai ini baru akan dilakukan pada 2 Januari mendatang. Sedang untuk tingkat kabupaten/kota akan digelar pada 29 Desember.
Anggota KPU Makassar, Nurmal Idrus menyatakan dengan pleno 16 parpol calon peserta pemilu yang akan digelar hari ini, masyarakat Sulsel sudah bisa mendapat gambaran mengenai partai yang tidak akan lolos pemilu.
"Kalau di Makassar saja misalnya tidak lolos, mereka masih berpeluang kalau di kabupaten lain memenuhi syarat. Tapi kalau di provinsi sudah tidak lolos, maka sudah pasti tidak bisa lolos jadi peserta pemilu," kata Ziaur Rahman. (hamsah umar)

JK: Ilham Wujudkan Cita-cita Jenderal Jusuf


MAKASSAR, FAJAR--Gagasan wali kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin membangun masjid Amirul Mukminin di bibir Pantai Losari, disebut sebagai perwujudkan cita-cita Jenderal (Purn) Jusuf.
Penilaian ini disampaikan mantan wapres RI, Jusuf Kalla saat meresmikan pemanfaatan masjid ini, Jumat, 21 Desember 2012. JK bercerita, almarhum Jenderal Jusuf sempat memiliki keinginan membangun masjid di bibir Pantai Losari.
"Kami sudah merancangnya tapi agak  kecil, sedang Jenderal Jusuf menginginkan masjid yang besar sehingga pembangunannya tidak dilanjutkan. Sekarang Aco yang lanjutkan. Jadi Ilham adalah pelanjut cita-cita almarhum Jenderal Jusuf," kata JK disambut tepuk tangan hadirin.
Pembangunan masjid Amirul Mukminin ini digagas Ilham di periode keduanya menjawab wali kota Makassar. Masjid ini dianggap sebagai bangunan fenomenal karena selain sebagai tempat ibadah, juga bisa menjadi tempat wisata karena memiliki kenyamanan dan keindahan.
JK meresmikan pemanfaatan masjid ini selaku Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI). JK mengucapkan selamat kepada Ilham atas upayanya menghadirkan sarana dunia-akhirat bagi masyarakat Makassar dan Sulawesi Selatan.  "Semoga masjid ini bisa makmur dan masyarakat dapat memakmurkan masjid," imbuh JK.
Ilham yang juga cagub Sulsel Abd Aziz Qahhar Mudzakkar ini melaporkan jika masjid ini hadir atas partisipasi masyarakat, tidak ada dana pemerintah dan telah menelan biaya sekitar Rp9 miliar. Meski ukuran tidak luas, namun ini bisa menampung 400 jemaah. Peresemian masjid ini juga dihadiri Ketua MUI Sulsel Dr (Hc) KH Sanusi Baso Lc. Juga mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin, dan politisi Partai Golkar Malkan Amin.
JK juga menyarankan agar Ilham menata kota dengan baik agar kemacetan teratasi.Saran JK diutarakan saat melihat ruang publik yang panjang di  bibir Pantai Losari. Konsepnya bagus karena masyarakat dapat menikmati ruang publik tapi tidak lupa beribadah.
"Hampir semua kota tidak memiliki ruang publik yang bebas dan panjang kecuali Makassar, sehingga ini harus dipelihara dan dijaga," kata JK menyebut satu per satu daerah di Indonesia yang memiliki pinggiran pantai tapi tidak menyiapkan  sarana publik yang bebas dan luas.
Ilham menyinggung pencanangan revitalisasi pantai losari yang digagas JK 2004 lalu. Hasil revitalisasi melahirkan empat pelataran, yakni pelataran anjungan Metro di pinggir Jl Tanjung Metro HM Dg Patompo, pelataran Bugis-Makssar, pelataran Losari, dan pelataran Mandar-Toraja.
Terhadap berbagai nasehat JK ini, Ilham berharap duetnya dengan Aziz bisa mewujudkan di Sulsel ke depan. "Semoga dengan semangat dan nasehat itu, mudah - mudahan saya bisa  mewujudkan keinginan Pak JK," katanya. (hamsah umar)

Peradaban dan Strong Leadership Rendah


*Bincang Politik Akhir Tahun

KEPEMIMPINAN yang kuat dan beribawa menjadi harapan besar elemen bangsa saat ini. Namun, bangsa saat ini menghadapi masalah besar dan rumit yakni rendahnya peradaban bangsa utamanya elit politik kita.

HAMSAH, Graha Pena

RENDAHNYA peradaban bangsa ini menjadi permasalahan besar yang semestinya diselesaikan bangsa, apalagi peradaban ini sangat berkorelasi dengan tingkat kemakmuran masyarakat Indonesia, sehingga ketika masyarakat Indonesia masih banyak yang hidup dalam kemiskinan, maka persoalan peradaban ini masih tetap akan ada di negeri ini.
Gambaran ini menjadi salah satu simpulan atau salah penilaian dalam Bincang Politik Akhir Tahun, Konstalasi Politik Jelang Pilpres 2014 dan Pilgub Sulsel 2013 (Peran serta Posisi Militer dan Sipil) di Studio Mini Harian FAJAR, Jumat, 21 Desember.
Diskusi yang dipandu Redaktur Politik Harian FAJAR, Yusuf Said ini menghadirkan Guru Besar Universitas Pertahanan Indonesia, Prof Dr Salim Said dan Guru Besar Ilmu Sosiologi UIN Alaudin, Prof Dr Hamdan Juhannis. Diskusi akhir tahun ini banyak dihadiri mahasiswa dan mahasiswi di kota Makassar.
Mantan Dubes RI untuk Republik Ceko ini melihat bahwa masalah besar bangsa saat ini adalah peradaban yang rendah. Ini bermasalah karena korelasinya adalah tingkat kesejahteraan masyarakat. "Kalau bangsa miskin, peradabannya  akan rendah," kata Prof Salim Said.
Rendahnya peradaban bangsa saat ini juga tercermin dalam perpolitikan bangsa saat ini. Berdasar pengamatan dia Indonesia terfragmentasi masyarakat (fragmented society). Masyarakat tidak percaya segmen yang satu dengan segmen yang lain. Kondisi ini pula kata dia yang menjadi alasan kenapa TNI di negeri ini ikut berpolitik. "Kenapa TNI masuk politik karena masyarakat tidak percaya satu sama lain. Sehingga TNI diberi kepercayaan," kata Salim Said.
Begitu juga kata dia, kenapa bangsa memilih demokrasi. Jawabnya simpel karena tidak ada pilihan. Dalam membangun demokrasi di Indonesia, Salim Said memastikan bangsa ini membutuhkan waktu lama mengingat peradaban di negeri ini rendah. Kendati, dia tidak setuju ketika ada pihak yang menyebut pembangunan demokrasi di Indonesia menuai kegagalan.
"Hati-hati gunakan kata demokrasi gagal, tapi yang ingin saya katakan jaga tekanan darah anda. Demokrasi itu butuh waktu lama karena peradaban rendah. Dalam mengeritik pemerintah juga harus sadar bagaimana kapasitas kita," imbuhnya.
Namun, sikap kritik masyarakat terhadap pemerintah harus dihidupkan sehingga ada kontrol terhadap pemerintahan, karena ini juga dibutuhkan sebagai kontrol terhadap jalannya pemerintahan. Ada kritik yang perlu diingat bahwa lebih bangga tidak kaya raya, tapi rakyatnya tidak miskin. Artinya, persoalan kemakmuran yang bisa dinikmati secara merata harus menjadi dasar perjuangan pemerintah yang semestinya.  
Terhadap masalah kepemimpinan, Salim menyebut bahwa idea of power atau ide kekuasaan ada dalam budaya orang jawa. Dia mengutip apa yang pernah diucapkan Sri Sultan Hamenkubuwono X, yang menyebut bahwa tugas dia sebagai kesultanan tidak memerintah tapi memeliharta budaya.
Budaya orang Jawa ini masih ada yang menganggap orang luar sebagai orang yang tidak beradab. Faktor ini yang belum habis di jawab ketika dihadapkan pada masalah kepemimpinan, sehingga tidak salah kalau ada asumsi bahwa orang luar jawa sulit menjadi pemimpin di negeri ini.
Adapun Prof Hamdan Juhannis melihat bahwa ada masyarakat yang sepertinya ingin katakan kalau negeri ini sebaiknya dipimpin militer. Tapi di sisi lain juga ada dilema.  Misalnya saat ini sudah dipimpin presiden berlatar belakang militer yakni Susilo Bambang Yudhoyono. Sayang dia dianggap suka bimbang dan cenderung tidak tegas.
Pangkalnya kata dia ada pada leadership yang mana tidak hadirnya strong leadership oleh pemerintah. Akibatnya banyak persoalan seperti TKI, masalah sosial, hingga harga diri bangsa jadi taruhan. Sehingga peran militer tetap ada ruang seperti misalnya sosok Prabowo Subianto yang oleh sebagian pihak sangat beda dengan SBY yang terkesan penurut.
Terhadap tokoh capres yang sudah bermunculan, Hamdan mengaku pesimis melihat capres alternatif dimana lebih banyak yang sudah berusia 60 tahun. "Saya pesimis kaum muda punya peran di pilpres 2014," kata Hamdan Juhannis.
Dia menambahkan, masyarakat Indonesia saat ini belum sepenuhnya siap berdemokrasi. Kenapa di dunia politik ada dikenal kutu loncat atau politisi yang loncat ke partai lain, karena para politisi di negeri ini lebih mengedepankan kepentingan pribadi ketimbangan kepentingan program.
Padahal seorang polisi yang ideal dan paham demokrasi secara baik, berjuang melalui partai politik harusnya mengedepankan program yang akan dilakukan di masyarakat. Sehingga sekalipun di partai belum mendapat kesempatan, tidak cepat-cepat loncat ke partai lain untuk mencapai ambisinya.
Terhadap kepemimpinan SBY-JK dan SBY Boediono, Hamdan Juhannis menyatakan bahwa kepemimpinan JK adalah sosok yang diperlukan bangsa ini. "Kita butuh pemimpin sekali seperti JK, kalau ada yang ragukan kita coba satu periode," tandasnya.
Salah seorang peserta diskusi, Muh Saleh memberi penilaian kalau elit politik di negeri ini banyak tidak konsisten dalam berpartai. Termasuk banyak lahir politisi dadakan. "Misalnya saja ada dosesn yang sebenarnya pemikirannya dibutuhkan di dunia kampus tiba-tiba loncat jadi politisi," kritik Saleh. (**)

Dahlan: JK-Mahfud Paket Ideal


*JK, Mahfud, Dahlan Pemimpin Tegas


MAKASSAR, FAJAR--Tiga tokoh nasional yang disebut-sebut memiliki kualitas menjadi presiden pada pemilu 2014 mendatang, memiliki profile sebagai pemimpin yang empat dan tegas.
Ketiganya adalah Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, mantan wapres RI Jusuf Kalla (JK), dan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Ketiga tokoh yang masuk lima besar survei opinion leader Lembaga Survei Indonesia (LSI), dinilai memiliki komitmen dan rela berkorban untuk rakyat.
Penilaian itu disampaikan Ketua KPK, Abraham Samad saat diminta memberi tanggapan terhadap tiga tokoh ini sebagai calon presiden dalam acara talk show Mata Najwa, bertema Pemimpin Bernyali di Aula AP Pettarani, Jumat, 21 Desember. Kebetulan, dalam acara ini isu mengenai capres juga sempat disinggung diakhir kegiatan.
"Tiga orang ini saya antar saja jadi presiden. JK, Mahfud, dan Dahlan adalah profile pemimpin empati dan tegas terhadap ketidakbenaran. Kita lihat pemimpin yang cukup memberi inspiratif seperti Ahmadi Nejab (Presiden Iran). Dia rela berkorban ketika Iran diembargo dengan menjual mobilnya untuk biayai rakyatnya. Saya percaya ketiga tokoh ini rela berkorban untuk rakyat," jelas Abraham.
Dalam talkshow ini, Najwa Shihab sempat menggiring ketiga tokoh ini bicara mengenai capres. JK yang diberi kesempatan pertama menyatakan jabatan presiden bukan menjadi pokok tapi yang pokok adalah kesempatan majukan negara yang paling utama. Namun siapa pun tokoh ketika dibutuhkan menjadi pemimpin harus bersedia kalau diinginkan masyarakat.
Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang kaya, bisa maju jika potensinya dimanfaatkan sebaik-baiknya, bahkan bisa maju seperti Cina. Kondisi bangsa yang begitu kompleks dan perlu penyelesaian menjadi alasan JK siap jadi capres jika dibutuhkan. "Keadaan negara kita tahu solusinya, cuma tidak punya kesempatan. Sehingga kadang kita juga gemas," kata JK.
Adapun Mahfud MD yang berada di urut teratas capres berkualitas mengakui kalau sejumlah pimpinan partai politik ada yang lamar. "Tapi dilamar dalam arti resmi tidak ada. Kalau ditemui atau diajak bicara oleh pimpinan partai banyak. Tapi kan itu tidak resmi yang namanya dilamar itu tentu melibatkan semua elemennya," kata Mahfud.
Kendati bidikan pimpinan parpol terkait pencapresan itu banyak yang muncul, Mahfud mengaku tetap harus tahu diri. Terhadap pengelolaan bangsa yang saat ini masih banyak masalah, Mahfud menilai banyak paradigma yang salah di tengah masyarakat termasuk elit pemerintahan.
"Yang salah dalam negeri ini karena anggap pekerjaan kita terkota-kotak. Paradigma yang salah seperti ini saya kira harus kita tinggalkan," kata Mahfud.
Adapun Menteri BUMN, Dahlan Iskan juga mengaku sering gemes melihat berbagai persoalan bangsa di negeri ini. Karena itu, harus ada mimpi untuk membawa bangsa ini lebih cepat maju. "Kita mau Indonesia paling depan. Pemimpin saya harus punya ideologi untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat," kata Dahlan.
Dahlan mengaku cara-cara JK dalam mengambil keputusan selalu dia tiru. Dia juga mengaku paling takut soal sosok yang bisa menggantikan Mahfud MD sebagai ketua MK mendatang. "Saya paling takut siapa penggantinya. Mahfud itu punya logika yang kuat. Pak JK dan Mahfud ini bisa menjadi pemimpin yang baik," kata Dahlan.
Menteri BUMN ini bahkan melihat sosok JK jika dipaketkan dengan Mahfud MD akan lebih ideal, tidak peduli siapa yang harus tampil sebagai capres dan cawapres di antara keduanya. (hamsah umar)      

Jumat, 21 Desember 2012

H-2, Sayang Show Force


*PPP Ancam Pecat Kader

MAKASSAR, FAJAR--Cagub petahana Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) menyambut masa kampanye dengan melakukan show force. Melalui Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Sayang menggelar apel akbar/siaga pada H-2 kampanye.
Apel akbar seluruh elemen Golkar ini akan menghadirkan sedikitnya 10 ribu kader baik pengurus Golkar maupun organisasi sayap seperti AMPG, AMPI, Kosgoro, SOKSI, PPM, Sampang Induk, Tagana, Kelompok Brigade, Kiwal, Gucido dan elemen lainnya. Rencananya, show force ini akan dilakukan di halanan Stadion Andi Mattalatta atau di Lapangan Hasanuddin Makassar.
"Apel akbar ini juga menghadirkan seluruh ketua Golkar di Sulsel termasuk ketua-ketua DPRD. Khusus dari ormas, seluruh perwakilan AMPG se-Sulsel hadir," kata Ketua AMPG Makassar, M Juniar Arge didampingi Syamsinar Alam, Fauzan Wahab saat menggelar keterangan pers di kantor DPD Golkar Makassar, Kamis, 20 Desember.
Juniar menegaskan, selain sebagai show force, kegiatan ini juga dilakukan sebagai bentuk kesiapanan elemen pendukung Sayang mengawal pilgub Sulsel damai, aman, bersih, dan jujur. Dia menyebut, ajang ini merupakan pengumpulan massa terakhir Sayang sebelum memasuki masa kampanye.
Usai apel akbar/siaga, petahana Sulsel ini juga berencana melakukan rolling show di kota Makassar. Fauzan menambahkan, apel ini juga sebagai bentuk kesiapan tim pendukung Sayang mengamankan jagoannya dari tindakan yang tidak diinginkan. "Kami juga siap berhadapan dengan oknum yang coba mengganggu calon kami," papar Fauzan.
Sementara itu, PPP Sulsel sebagai salah satu parpol pengusung Sayang di pilgub Sulsel mempetegas dukungan partai ke Sayang. Partai berlambang Kakbah ini tidak ingin lagi melihat ada kader yang tidak berkontribusi untuk pemenangan Sayang. "Kalau ada kader membangkan, kita akan beri sanksi tegas termasuk mengcabut keanggotaannya dari partai," tandas Sekjen DPP PPP, M Romahurmuzy, saat membuka rakornis DPW PPP Sulsel, kemarin.
Dia menegaskan, PPP tidak ingin ada kader yang mendukung calon diluar dukungan partai. Makanya, sudah saatnya PPP kata dia bersikap tegas terhadap kader partai yang membangkang.
Ketua DPW PPP Sulsel menambahkan, kalau selama ini DPW PPP Sulsel masih melepas kadernya yang tidak mendukung Sayang, pascarakornis ini sanksi sudah akan diberlakukan. "Yang tidak mau mendukung partai proses organisasi akan jalan. Kader yang kita lihat tidak serius sebenarnya sudah ada daftarnya, tapi kita pertegas dulu di rakornis ini," tegas Amir Uskara.
Di pilgub Sulsel ini, PPP ingin memberi kontribusi suara untuk Sayang secara ril. Menurut dia, 300 ribu suara dari kader partai ini sudah riil akan disumbangkan ke sayang. "Itu suara kader, kalau mereka bergerak tentu akan lebih besar lagi. Tapi patokan kita 300.000 itu sudah riil," tambah Uskara.
Saat kampanye mendatang, tokoh sentral PPP juga akan turun mengampanyekan pasangan petahana ini. Partai ini memetakan lima kabupaten sebagai daerah pergerakan utama yakni Gowa, Bulukumba, Pangkep, Soppeng, Bantaeng. (hamsah umar)

IA-Garuda-Na Dukung Panwaslu, Sayang Kritisi


MAKASSAR, FAJAR--Langkah panwaslu Makassar mencabuti atribut sosialisasi cagub Sulsel ditanggapi berbeda kandidat. Petahana mengkritisi panwaslu sedang dua penantangnya memilih mendukung penertiban itu.
Rabu malam, anggota panwaslu Sulsel dibantu pihak terkait menertibkan atribut cagub di sejumlah alat peraga kampanye seperti spanduk, bando dan alat sosialisasi lainnya. Setidaknya seribuan atribut milik Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) yang berhasil diturunkan panwaslu.
Jubir pasangan urut 1, Selle KS Dalle menyatakan langkah panwaslu pada dasarnya baik, paling tidak kata dia para kandidat taat asas lebih awal dalam hal aturan. "Tapi akan lebih baik ketika panwaslu melakukan koordinasi dengan tim. Supaya kita turun bersama menertibkan atribut itu. Bagi tim tentu siaap tahu masih ada yang bisa kita manfaatkan dan bisa dipergunakan kembali saat kampanye," jelas Selle.
Ketika melibatkan tim semua kandidat, Selle menilai panwaslu tidak terlalu kerepotan karena dibantu tim calon. Ditanya soal kewenangan panwaslu, Selle mengaku tahu kalau kewenangan panwaslu hanya merekomendasikan bukan menertibkan. "Tapi sekali lagi, sepanjang niatnya bagus kita selalu mendukung," lanjut Selle.
Sikap sama disampaikan Garuda-Na. Dukungan bahkan disampaikan langsung pendamping Rudi, Andi Nawir Pasinringi. "Langkah panwaslu saya kira sudah bagus dan tepat, apalagi baliho makin merajalela," kata Nawir di Media Centre Garuda-Na.
Dia menilai, alat peraga bukan menjadi ukuran calon mendapat dukungan masyarakat, tapi lebih efektif ketika menemui langsung masyarakat sehingga bisa lebih dekat, termasuk menyerap aspirasinya. "Itulah yang membuat Garuda- Na terus bergerilya hingga pelosok desa untuk merebut kursi gubernur," tandas Nawir.
Adapun jubir Sayang, Maqbul Halim malah mengkritisi langkah panwaslu  yang menertibkan alat sosialisasi calon. "Jadi makin jelas ketidakjelasan kinerja panwaslu. Dalam aturan, tahapan pengawasan pelanggaran kampanye ada pada masa kampanye. Sekarang ini apakah sudah masa kampanye kan belum," kata Maqbul yang ditemui disela-sela menghadiri dialog Calon Presiden 2014 di Unhas.
Maqbul berharap, panwaslu dalam berkerja tetap mengacu atau dituntun aturan yang dibuat oleh KPU, sehingga tidak kebablasan dalam menjalankan tugasnya.
Ketua Panwaslu Makassar, Amir Ilyas menandaskan pihaknya masih akan terus menertibkan alat sosialisasi calon di daerah ini. "Masih tetap akan kita lanjutkan," kata Amir Ilyas.
Saat penertiban peraga, sempat terjadi insiden antara panwaslu dengan Tim Relawan Jakarta SYL di jalan AP Pettarani Makassar. Saat akan menurunkan salah satu alat peraga milik calon ini, tim relawan ini mengancam panwaslu. "Anggota kita memang ada yang dikejar-kejar," kata Amir. (hamsah umar)      

Bupati Wajo Dilaporkan ke Panwaslu


MAKASSAR, FAJAR--Upaya mobilisasi PNS secara terang-terangan yang dilakukan Bupati Wajo, Andi Burhanuddin Unru berbuntut. Tim Advokasi Hukum Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) melaporkannya ke Panwaslu Sulsel.
Burhanuddin dilaporkan ke panwaslu Sulsel, Kamis, 20 Desember. Tim hukum IA datang ke panwaslu dipimpin Nasiruddin Pasigai didampingi Syahrir Cakkari dan lainnya. Nasiruddin menegaskan, laporannya terkait upaya calon tertentu melakukan mobilisasi pejabat dan birokrat Wajo untuk memenangkan incumbent. Ini bertentangan dengan undang-undang yang mengharuskan PNS netral atau tidak dibolehkan berpolitik praktis.
"UU itu memosisikan PNS untuk netral karena peran dan fungsinya harus melayani kepentingan semua pihak. Makanya tidak boleh memihak, karena kapan memihak pasti ada distorsi dalam pelaksanaan fungsi-fungsi pelayanan yang diembannya," kata Nasiruddin.
Mobilisasi PNS untuk mendukung incumbent, kata dia, selain mengganggu sistem, juga akan menimbulkan perpecahan di kalangan birokrat. Karena itu, akan terjadi polarisasi sehingga mengganggu kinerja pelayanan pemerintahan.
"Kalau ingin menegakkan demokrasi pada pilgub ini, maka semua pihak, semua calon harus menghindari mobilisasi PNS karena itu merupakan pelanggaran serius," ujar Nasiruddin.
Menurut tim IA, beberapa waktu lalu, bupati Wajo secara khusus mengajak birokrat Wajo untuk mendukung pasangan petahana, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang. Hal ini dinilai tim hukum IA sebagai langkah untuk memobilisasi PNS mendukung petahana.
Tim juga mengingatkan gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo yang terkesan melakukan pembiaran atas pelanggaran yang dilakukan Bupati Wajo tersebut. Menurut dia, seharusnya gubernur mengingatkan, bukan malah ikut juga aktif memobilisasi aparat daerah, baik kades, lurah, bahkan bupati untuk mendukung  dirinya. "Ini perlu dijaga untuk menghindari ekses pemilukada," tambahnya.
Syahrir menambahkan, langkah melaporkan Burhanuddin ke Panwaslu ini untuk menjaga kualitas pilgub Sulsel. Jika terus dibiarkan, harapan untuk menghasilkan pilgub berkualitas akan sulit dicapai.
Ketua Panwaslu Sulsel, Suprianto menyatakan laporan dugaan mobilisasi PNS oleh bupati Wajo ini akan dilimpahkan ke Panwaslu Wajo untuk menindaklanjutinya.  "Besok kita akan serahkan laporannya ke panwaslu Wajo untuk diproses," tandas Suprianto. (hamsah umar)

Diskusi Capres, JK Tokoh Fenomenal


MAKASSAR, FAJAR--Mantan wakil presiden, Jusuf Kalla dinilai tokoh cukup fenomenal sebagai salah satu calon presiden (capres) 2014. Survei yang selalu menempatkannya masuk lima besar menjadi alasan.
Penilaian ini disampaikan Adi Suryadi Culla saat tampil sebagai narasumber dalam dialog Calon Presiden 2014, yang digelar Lembaga Survei Indonesia (LSI) kerja sama Majalan Indonesia 2014 dan FISIP Unhas di Aula Ahmad Amiruddin, Fakultas Kedokteran, Kamis, 20 Desember.
Di mata pengamat politik Unhas ini, JK adalah refresentasi tokoh lokal yang juga memiliki basis di level nasional. Berbagai survei yang menempatkan JK selalu berada di 5 besar baik survei elektabilitas, popularitas hingga survei kualitas tokoh yang dilakukan LSI, menjadi hal menarik atau menjadi fenomena bagi JK.  
Misalnya saja survei CSIS menempatkan JK di posisi 2, Lembaga Survei Nasional urut 3, LSI urut 2, Soegeng Sarjadi Syndicate di urut 3 dan sejumlah survei ternama lainnya. Ini berbeda dengan tokoh lain yang cukup populer dan memiliki elektabilitas tinggi, tapi dari segi kualitas dia tidak masuk dalam daftar tokoh yang dianggap berkualitas (berintegritas, kapabilitas, dan  akseptabilitas).
"Yang jadi masalah karena JK tidak memiliki parpol yang akan mengusungnya. Sehingga itu yang akan menjadi tantangan bagi JK nanti," kata Adi Culla.
Terhadap survei opinion leader yang jadi topik pembahasan dalam dialog ini, Adi Culla juga sedikit mengkritisi. Dia mlihat survei ini memiliki bias karena yang banyak dimunculkan dari sekitar 30 tokoh itu mayoritas dari parpol. Begitu juga tidak banyak menampilkan tokoh-tokoh lokal. "Jadi ini juga kelemahan dari survei LSI karena tokoh lokal tidak banyak muncul. Saya kira potensi lokal perlu dimunculkan juga dalam survei," kata Adi Culla.
Pembicara lain dalam dialog calon presiden 2014 ini yakni Direktur Eksekutif LSI, Kuskridho Ambardi, dan salah satu tokoh yang dianggap memiliki kualitas menjadi capres, Jend (Purn) Endriartono Sutarto, serta Prof Salim Said.
Menanggapi survei LSI yang juga memasukkan namanya sebagai salah satu tokoh, Endriartono menegaskan sekiranya survei ini menjadi pilihan masyarakat banyak, sebagai tokoh dia tidak bisa mengecewakan masyarakat. Namun kata dia, survei ini juga harus dimaklumi kalau tidak menjadi pilihan masyarakat banyak.
Endriartono menekankan bahwa pemimpin yang dibutuhkan bangsa ini kedepan yang utama adalah yang memiliki komitmen memberantas korupsi. "Karena kalau korupsi merajalela, maka korupsi akan menjadi malapetaka bagi rakyat Indonesia. Karena itu, persoalan korupsi harus diberantas karena menjadi penyebab kemiskinan masyarakat Indonesia," tandas mantan Komisaris Utama PT Pertamina ini.
Dalam dialog ini, dia juga banyak bercerita mengenai sosoknya utamanya ketika menjadi Komisaris Utama PT Pertamina yang kemudian memilih mundur karena kebijakan yang menurutnya untuk kepentingan rakyat tidak mendapat akomodasi yang baik.
Yang pasti menurutnya, Indonesia ke depan membutuhkan pemimpin yang betul-betul mumpuni. "Bukan pemimpin yang hanya nikmati jabatan. Pemimpin itu harus melayani masyarakat hingga paling bawah," tandasnya.
Salim Said dalam kesempatan ini juga tekankan kualitas pemimpin dalam hal memberantas korupsi. "Jangan kita biarkan negara kita digerogoti korupsi. Ancaman paling besar adalah korupsi. Korupsi itu bukan hanya uang tapi politik pun dikorupsi.  VOC runtuh karena persoalan korupsi," sebut Salim.
Direktur Eksekutif LSI, Kuskridho Ambardi menyatakan hasil surveinya yang mengedepankan kualitas tokoh ini perlu disosialisasikan secara luas di masyarakat dalam rangka memilih pemimpin yang terbaik sesuai indikator tertentu.
"Makanya, kami ajak unhas suarakan itu. Ada pihak yang menyatakan pilpres itu masih lama, tapi justru disitulah kita penting diskusikan ini supaya kita bisa mendiskusikannya panjang lebar. Di tangan presiden itu ditentukan 200 juta jiwa lebih penduduk Indonesia," kata Kuskridho.
LSI berinisiatif menyosialisasikan hasil survei ini dengan harapan masyarakat di Indonesia bisa mengenal dan memahami pentingnya memilih calon pemimpin yang memiliki kualitas. Tidak sekadar karena popularitas yang dimiliki calon itu. Dia melihat, kualitas tokoh yang akan jadi pemimpin di negeri ini yang jadi problem dari berbagai pertimbangan.
Makanya, dia menyebut sosialisasi ini begitu penting dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang tokoh yang berkualitas dan memiliki integritas yang baik memimpin negeri ini. Apalagi, dari survei yang dilakukan integritas seorang pemimpin menjadi hal sangat penting yang dibutuhkan dalam memimpin bangsa ini. (hamsah umar)

Kamis, 20 Desember 2012

Etnisitas Bisa Cair di Pemilih Rasional


MAKASSAR, FAJAR--Kendati variabel etnis dianggap memiliki peran yang cukup menentukan di pilgub Sulsel 2013, faktor kesukuan ini bisa jadi mencair ketika diperhadapkan pada pemilih rasional.
Dalam politik, salah satu kecenderungan masyarakat dalam menentukan sikap selalu mencari faktor homopili atau kesamaan latar belakang, pendidikan, agama atau pun kesukuan. Salah satu alasannya untuk mendekatkan psikologi sosial antara masyarakat dengan pemimpinnya.
"Namun, kalau diperhadapkan pada pemilih rasional seperti misalnya di Makassar, faktor etnisitas ini bisa cair, dimana masyarakat tidak lagi menjadikan kesamaan suku sebagai pertimbangan utama dalam menentukan pilihan," kata pengamat politik Unhas, Hasrullah, Rabu, 19 Desember.
Berbeda kata dia ketika etnisitas ini di daerah, dimana masih banyak pemilih yang tidak rasional. Pemilih rasional umumnya lebih banyak mempertimbangkan program kandidat dan figur.
Hasrullah menyebut, variabel etnisitas di era demokrasi saat ini sah-sah saja menjadi hal yang diperhitungkan calon dalam meraih dukungan masyarakat luas. Namun, kandidat harus memahami batas kewajaran ketika harus menjadikan variabel ini dalam mencari dukungan masyarakat.
"Sepanjang tidak ditarik pada hal-hal sensitif wajar kalau calon gunakan variabel itu. Tapi tidak boleh ditarik lebih dalam karena itu bisa memicu atau berpeluang terjadinya konflik horizontal. Sehingga kalau ini ditarik terlalu jauh, bisa sensitif apalagi untuk masyarakat yang mengutamakan faktor emosional," jelas Hasrullah.
Terhadap variabel etnisitas ini, tiga cagub Sulsel memang tidak terlalu menjadikan variabel ini untuk meraih dukungan masyarakat luas. Cagub lebih memilih memaksimalkan tim dan jaringan partai politik dengan alasan variabel etnis akan ikut dengan sendirinya. (hamsah umar)  

Syamsul Bahri Pacu Komandan di Soppeng


MAKASSAR, FAJAR--Koordinator Provinsi (Korprov) DPP Golkar untuk pemenangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di pilgub Sulsel, Syamsul Bahri coba memacu kerja-kerja politik tim dan relawan Komandan di Soppeng.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Golkar ini akan mengumpulkan setidaknya 350 kader Golkar Soppeng serta relawan Komandan, dalam rangka menyemangati tim di bawah untuk bekerja lebih maksimal untuk memenangkan Sayang pada Selasa, 22 Januari mendatang. Pertemuan Syamsul dengan tim Komandan di Soppeng akan berlangsung, Kamis, 20 Desember, hari ini.
Upaya memacu kerja tim Komandan di Soppeng ini dimanfaatkan Syamsul Bahri, karena saat bersamaan melakukan reses di daerah ini. "Pak Syamsul sebagai anggota Komisi X DPR RI sedang reses di Soppeng. Kesempatan ini sekaligus dimanfaatkan untuk merapatkan tim dan relawan Sayang di Soppeng," kata staf pribadi Syamsul Bahri, Abdul Rauf Tika, Rabu, 19 Desember.
Dia menyebut, pertemuan dengan tim Komandan ini dilakukan agar kader dan seluruh elemen pendukung Sayang di Soppeng, lebih fokus bekerja memenangkan pasangan petahana ini.
"Tentu sebagai fungsionaris kita melakukansilaturahmi dengan jajaran Golkar soppeng. Saya ingin yakinkan kepada kader bagaimana menyosialisasikan Sayang utamanya prestasi yang telah dicapai di tingkat grass root. Sehingga ketika berhadapan dengan masyarakat di bawah, mereka mampu menyampaikan prestasi Sayang," kata Syamsul Bahri.
Juga, dia akan menjelaskan bagaimana perkembangan partai maupun masalah yang dihadapi di lapangan. Dia menyebut, seluruh kader dan tim Sayang di Soppeng harus menyakinkan masyarakat bahwa pilihan Golkar mengusung kembali Sayang semata-maat untuk melanjutkan target pembangunan lima tahun ke depan.
Terkait kegiatan reses sebagai anggota DPR RI, Syamsul Bahri menjelaskan reses ke daerah ini terkait upaya peningkatan minat baca masyarakat. Pihaknya kata dia sudah minta Perpustakaan Nasional untuk lebih memperbanyak buku ke daerah ini untuk diberikan ke perpustakaan daerah.
Dalam meningkatkan minat baca masyarakat, pemerintah kata dia perlu mengambil langkah strategis untuk bisa meningkatkan minat baca masyarakat utamanya di Soppeng. Di Soppeng, Syamsul Bahri akan menggelar sarasehan dengan sejumlah pihak yang dianggap punya peran meningkatkan minat baca di daerah ini.
"Kenapa Soppeng, karena selama ini saya melihat Soppeng lebih konsen terhadap masalah minat baca itu," lanjutnya. (hamsah umar)

Hadapi Pilgub-Pileg, PPP Bentuk LP2L


*Gelar Rakornis 20-21 Desember

MAKASSAR, FAJAR--DPW PPP Sulsel menyiapkan diri secara serius menghadapi berbagai even politik baik pilgub maupun pemilu legislatif (pileg) 2014. Guna memaksimalkan kerja politik, partai berlambang Kakbah ini membentuk Lajnah Pemenangan Pemilu Legislatif (LP2L).
Guna mengsinergikan kerja politik yang akan dilakukan kader, DPW PPP Sulsel akan menggelar rapat koordinasi teknis (Rakornis) dalam rangka pemenangan pilgub dan pileg 2014, 20-21 Desember. Pembukaan dilakukan di Sekretariat DPW PPP Sulsel, Jalan Sungai Saddang Baru Makassar.
"Rakornis ini ada dua agenda penting yang akan kita bahas yakni pemenangan pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di pilgub Sulsel. Sebagai partai pengusung, tidak ada cara lain selain all out kalau ingin memenangkan pasangan ini. Makanya, ini juga akan jadi penekanan kita terhadap kader," ujar Wakil Ketua DPW PPP Sulsel, Patris Sayuti, Selasa, 18 Desember.
Begitu juga, kerja politik dalam rangka menghadapi pileg 2014 sudah harus dimulai dari sekarang. Hal inilah yang mendasari dibentuknya LP2L di PPP Sulsel. Rakornis selain dihadiri seluruh anggota LP2L yang telah dibentuk masing-masing DPC kabupaten/kota di Sulsel, juga mengundang seluruh anggota fraksi PPP se-Sulsel.
PPP Sulsel ingin melihat sejauh mana kesiapan kader di bawah dalam memenangkan momen politik yang sudah ada di depan mata yakni pilgub Sulsel. Pasalnya, dukungan PPP terhadap Sayang harus dimaksimalkan melalui kerja politik.
Patris menambahkan, LP2L ini terbentuk beberapa desk ada yang khusus menangani pemenangan pemilukada baik pilgub maupun pemilukada kabupaten/kota 2013 mendatang, serta ada yang menangani khusus pemenangan pileg 2014.
Tahapan pileg yang sudah semakin dekat, tambah Patris harus disikapi dengan baik oleh seluruh kader PPP dengan mempersiapkan infrastruktur partai secara maksimal. Termasuk bagaimana mampu memenuhi target perolehan suara pada pileg 2013 pada semua tingkatan.
"Jadi setelah pertemuan ini, kader PPP kami minta sudah harus mulai jalan dari tingkat grass root dan elemen masyarakat lainnya. Pokoknya semua tingkatan harus kita garap baik untuk kepentingan pemenangan pilgub maupun pileg," tandas Patris. (hamsah umar)

PPN, PKBIB, PDP Gagal di Makassar


MAKASSAR, FAJAR--Tiga partai politik di Makassar harus menelan pil pahit. Hasil pleno KPU Makassar memutuskan mereka tidak memenuhi syarat verifikasi faktual (vertual).
Ketiga parpol yang tidak lolos vertual di Makassar ini yakni Partai Persatuan Nasional (PPN), Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), dan Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB). Dari 16 parpol yang ikut verifikasi tahap pertama, hanya 13 yang dinyatakan bersyarat. Pleno terbuka digelar KPU Makassar di Hotel Grand Town pengayoman Makassar, Rabu, 19 Desember.
Pleno hasil vertual 16 parpol ini juga dihadiri oleh seluruh pengurus parpol tersebut. Juga dihadiri pihak kepolisian, Panwaslu Makassar, dan PPK se-Kota Makassar. "Ketiga parpol ini tidak lolos karena beberapa syarat yang diperlukan tidak terpenuhi," kata anggota KPU Makassar, Izzdin Idrus usai pleno.
Sekadar diketahui, yang dinilai KPU dalam vertual ini seperti ketua, sekretaris, bendahara, keberadaan sekretariat dan keanggotaan beserta kartu keanggotaannya. "Untuk 18 parpol yang kita verifikasi susulan, pleno akan digelar pada 29 Desember mendatang," tambahnya.
Pleno hasil verifikasi 16 parpol ini juga dilakukan KPU kabupaten/kota se-Sulsel. Kalau di Makassar ada parpol yang tidak lolos, tidak demikian di Bulukumba. Ketua KPU Bulukumba, Arum Spink menegaskan 16 parpol yang telah diverifikasi di daerah ini semuanya dinyatakan bersyarat.
Untuk verifikasi tingkat kabupaten/kota ini, parpol harus bisa lolos 75 persen di kabupaten/kota serta 50 persen di kecamatan. Kendati di Makassar tiga parpol tidak lolos, ketiga parpol ini bisa jadi tetap dinyatakan bersyarat ketika di daerah lain mampu lolos.
Untuk memastikan 16 parpol ini bisa lolos menjadi peserta pemilu 2014 mendatang, KPU Sulsel dijadwalkan akan melakukan pleno terbuka yang pesertanya dari KPU kabupaten/kota 22 Desember mendatang. "Pleno terbuka hasil vertual 16 parpol kita gelar 22 Desember yang diikuti 24 KPU se-Sulsel," tandas Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari.
Ketua DPW PKBIB Sulsel, Saelan Moka masih optimis partainya lolos dari Sulsel. "Memang kepengurusan PKBIB di Makassar yang sedikit kita ragukan. Tapi Insya Allah kita bisa memenuhi 75 persen,' kata Saelan Moka. (hamsah umar)        

Nikah Massal, Bukti IA Cinta Keluarga



MAKASSAR, FAJAR--Mustika Semangat Baru, salah satu tim pemenangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), coba memberikan layanan bebas pada masyarakat dengan menikahkan 405 pasangan suami istri secara massal.
Pernikahan massal ala Mustika Semangat Baru ini disebut sebagai bukti IA cinta keluarga. Nikah Massal ini akan digelar, Kamis, 20 Desember.
Ketua Mustika Semangat Baru, Hj Aliyah Mustika Ilham dalam keterangan di RM Ayam Goreng Sulawesi, Jl Pattimura, Rabu, 19 Desember mengatakan,  nikah massa ini merupakan bukti nyata pelaksanaan program IA Bebas, yakni bebas biaya nikah.
Jumlah pasangan yang menikah itu disesuaikan dengan usia Kota Makassar yang ke-405. “Kita kerja sama dengan Pemkot Makassar, sehingga jumlah pasangannya juga disesuaikan,” kata Aliyah didampingi Ny Kiki Hendra.
Selain kerja sama dengan pemkot, pihaknya juga bekerja sama dengan Perum Pegadaian dan beberapa sponsor lain. Setiap pasangan, kata dia, mendapat mahar emas yang disumbangkan Pegadaian.
"Biaya nikah saat ini rata-rata Rp2,5 juta. Bagi masyarakat bawah, jumlah itu tentu cukup membebani, sehingga kami menganggap biaya nikah itu perlu dibebaskan. Ini salah satu wujud dari komitmen IA untuk membantu masyarakat kecil," kuncinya.
Juru bicara IA, Syamsu Rizal menyatakan masyarakat kota Makassar cukup pantas merasa puas dengan kinerja Ilham selama memimpin Makassar. Salah satu alasannya karena Ilham sukses mengangkat pendapatan perkapita masyarakat dari tahun ke tahun. "Tingkat kepuasan masyarakat Makassar pada Ilham saat ini mencapai 88 persen. Itu sangat wajar karena rata-rata peningkatan pendapatan perkapitan masyarakat 16 persen per tahun," kata Syamsu Rizal.
Begitu juga dari segi indeks pembangunan manusia (IPM) Makassar naik dari peringkat 7 ke peringkat enam nasional. Untuk Indonesia timur, Makassar berada pada peringkat pertama pembangunan IPM. (hamsah umar)

Pendapatan Perkapita Makassar (BPS):

2004: 11,22 juta per tahun (17 persen)
2005: 13,09 juta per tahun (11 persen)
2006: 14,48 juta per tahun (14 persen)
2007: 16,57 juta per tahun (25 persen)
2008: 20,79 juta per tahun (16 persen)
2009: 24,05 juta per tahun (14 persen)
2010: 27,43 juta per tahun (17 persen)
2011: 32,19 juta per tahun (16 persen)


Garuda-Na Klaim Wija to Mappideceng


*Disabut Haru Warga Bontocani

MAKASSAR, FAJAR--Banyak program tapi tidak direalisasikan tidak ingin diikuti pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na). Cagub urut 3 ini ingin semua janjinya akan direalisasikan demi mengabdikan diri pada masyarakat Sulsel.
Dengan komitmen untuk merealisasikan program yang dijanjikan ketika terpilih di pilgub Sulsel mendatang, pasangan ini mengklaim diri sebagai Wija to Mappideceng. Mappideceng adalah istilah dalam bahasa bugis yang bermakna memperbaiki, meluruskan, menyempurnakan, mencitrakan nilai-nilai yang positif untuk kemanusiaan.
"Sayang akan bekerja untuk rakyat Sulsel dan tidak akan berjanji kemudian tidak menepati karena kita adalah Wija Mappideceng dan Wija Mapparentae," ujar Rudiyanto dihadapan masyarakat Kecamatan Kahu, Bone saat pasangan ini menggelar silaturahmi, Rabu, 19 Desember.
Di Bone, Garuda-Na menyisir sejumlah kecamatan yang berbatasan dengan Sinjai seperti Kecamatan Patimpeng, dan Kecamatan Bonto Cani. Di Patimpeng, Garuda-Na menggelar silaturahmi dengan ribuan masyarakat setempat yang setia menanti kedatangannya. Di hadapan warga, Rudi bernostalgia dengan keluarga besarnya. Dia berjanji tidak akan mempermalukan masyarakat Patimpeng di pilgub Sulsel 2013 ini.
Garuda-Na juga menyapa warga Desa Pammusureng dan Desa Pattuku Kecamatan Bontocani. Di daerah yang belum tersentuh jalan aspal dan jaringan listrik PLN ini, dia banyak menerima keluhan masyarakat yang belum merasakan nikmatnya kue pembangunan di Sulsel.
Bahkan banyak di antara masyarakat yang menyindir program pendidikan dan kesehatan gratis pemprov saat, dengan menyebut dirinya tidak pernah tahu di provinsi ini ada program pendidikan dan kesehatan gratis. Juga mereka merasa iri dengan masyarakat Sinjai yang telah menerapkan pendidikan dan kesehatan gratis dengan baik.
Rudi pun berjanji akan membuat program yang bisa dinikmati seluruh masyarakat Sulsel termasuk warga Bontocani, yang selama ini merasa jauh dengan sentuhan pembangunan. Kehadiran Rudiyanto sangat dielu-elukan masyarakat Bontocani. Dia bahkan disambut langsung kepala desa Pammusureng dan Pattuku.
Meski sosialisasi di daerah ini malam hari, antusiasme masyarakat untuk bertemu dengan Garuda-Na cukup tinggi. "Beberapa di antaranya orang tua meneteskan air mata haru karena sangat gembira menyambut kedatangan Rudi yang memang masih bagian dari keluarga besar mereka," kata jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin.
Di desa ini, Garuda-Na ikhlas memenuhi harapan masyarakat untuk menginap di desanya. (hamsah umar)