Powered By Blogger

Rabu, 29 Februari 2012

HIPKI: Tak Ada Dualisme Pengurus

MAKASSAR, FAJAR--DPC Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (HIPKI) Makassar menegaskan kepengurusan HIPKI periode 2012-2016, tidak terjadi dualisme pengurus DPC HIPKI Makassar.
    Kendati selama ini kepengurusan HIPKI periode lalu yang diketuai Nirwan Hudri, tidak mengakui kepengurusan yang sah, namun pengurus HIPKI periode 2012-2016 menegaskan bahwa pengurus HIPKI yang dikomandoi A Ahmad Sukarno M Yusuf yang sah berdasarkan hasil musyawarah cabang luar biasa (muscalub).
    "Saya ingin tegaskan bahwa DPC HIPKI Makassar tidak ada dualisme pengurus, karena kami adalah pengurus yang sah setelah dilantik 1 Februari 2012 lalu," kata Ahmad dan pengurus HIPKI Makassar saat bertandang ke redaksi Harian FAJAR, Selasa, 28 Februari.
    Penegasan bahwa kepengurusan HIPKI periode ini sah ini dilakukan mengingat pengurus HIPKI periode lalu, terkesan belum mengakui pengurus saat ini bahkan mengklaim masih sebagai pengurus HIPKI Makassar. Kondisi ini membuat anggota HIPKI yang berkisar 350 anggota dibuat bingung dengan adanya kesan dualisme. HIPKI juga meminta oknum pejabat Diknas tidak berpihak kepada pihak yang tidak sejalan dengan HIPKI saat ini. 
    "Saya mengajak semua anggota HIPKI Makassar untuk merapat ke pengurusan periode 2012-2016. Jangan diperdaya atau dipolitisasi oleh oknum tertentu yang tidak mau mengakui kepengurusan kita," tambah Ahmad.
    Sementara terhadap anggota yang tidak mau menganggap kepengurusan saat ini sah, untuk menempuh penyelesaian sesuai mekanisme organisasi tidak melakukan provokasi terhadap anggota. "Silahkan persoalkan ke DPD HIPKI Sulsel kalau tidak terima, karena dia yang telah melantik dan memberi SK kepada kita," kata Ahmad.
    Pengurus HIPKI Makassar, Nurlina Heva Bahri menambahkan, ulah anggota HIPKI yang melihat seakan-akan HIPKI Makassar tidak sah dinilai sebagai bentuk provokasi yang tidak bertanggung jawab. "Padahal pelantikan kami dilakukan DPD dan dihadiri Diknas dan DPRD Makassar," kata Nurlina. (hamsah umar)
                                                       

KPU Takalar Melunak

*Beri Sinyal Penundaan Pemilukada

MAKASSAR, FAJAR--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Takalar mulai memberikan sinyal setuju menunda pemilukada Takalar dari Juli ke September. Sinyal tersebut setelah melakukan konsultasi dengan Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas, Selasa, 28 Februari.
    Salah satu yang membuat KPU memberi sinyal pemilukada ditunda adalah berdasar hasil rapat koordinasi KPU Takalar dengan bupati Takalar yang dihadiri unsur Muspida Senin lalu. Dimana dalam rapat tersebut disimpulkan bahwa anggaran pemilukada Takalar disiapkan bertahap dan baru akan dipenuhi seluruhnya pada Juli-Agustus 2012.
    Juga DP4 baru bisa disiapkan oleh pemkab dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Takalar pada akhir Maret mendatang, dengan alasan pemekaran dan banyaknya warga yang ambil kartu kuning. Tidak kalah pentingnya adalah surat resmi Bupati Takalar Nomor 200/486/Pol tertanggal 27 Februari, yang meminta pemilukada diundur ke September.
    Adanya surat resmi dari bupati ke KPU ini, membuat KPU  memutuskan untuk melakukan koordinasi lebih  lanjut ke KPU Pusat dan Kemendagri. "Setelah kita konsultasi dengan KPU Sulsel, kita putuskan untuk berkonsultasi dengan pusat dan Kemendagri mengenai mekanisme penundaan jadwal pemilukada supaya tidak cacat hukum," ujar Ketua KPU Takalar, Faizal Amir.
    Dia pun berharap, pemkab dan DPRD Takalar bersama-sama ke KPU dan Kemendagri mengonsultasikan wacana  penundaan pemilukada Takalar. KPU berencana ke Jakarta pada Kamis mendatang. "Dari hasil konsultasi di pusat ini baru kita akan menentukan apakah pemilukada Takalar ditunda atau tidak," tambah Faizal.
    Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menambahkan bahwa KPU Takalar harus tetap berpegang pada aturan perundang-undangan yang ada, yang mana pemilukada dapat dilakukan apabila terjadi bencana alam, kerusuhan dan gangguan lainnya. Gangguan lain dimaksud salah satunya penundaan penetapan APBD atau penundaan pencairan anggaran.
    "Adapun mekanisme penundaan pemilukada harus diajukan gubernur melalui pimpinan DPRD ke Kemendagri atas usul KPU," kata Jayadi.
    Namun sebelum ada usulan dari KPU Takalar untuk dilakukan penundaan pemilukada, KPU kata Jayadi memang harus melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan KPU pusat dan Kemendagri, untuk memastikan proses penundaan pemilukada Takalar tidak cacat hukum.
    "Yang pasti, KPU tidak ada kepentingan menunda atau tidak menunda proses pemilukada Takalar. Apa yang dilakukan KPU selaku penyelenggara pemilukada semuanya untuk kepentingan masyarakat," tegas Jayadi. (hamsah umar)                  

Ilham Bujuk PKB Koalisi Semangat Baru

MAKASSAR, FAJAR--Calon gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin yang berpasangan dengan anggota DPD asal Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar mulai terang-terangan terhadap kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
    Saat hadir dalam pembukaan musyawarah kerja wilayah (mukerwil) PKB Sulsel di Wisma Kalla, Selasa, 28 Maret, Ilham membujuk PKB Sulsel berkoalisi dengan Semangat Baru Sulsel. "Kami berharap saya menjadi bagian PKB, karena itu saya harapkan dukungan PKB bersama dukung Semangat Baru Sulsel," ujar Ilham disambut riuh kader PKB.
    Sebagai partai yang memiliki tujuan utamanya pilgub Sulsel 2013, Ilham menyatakan bahwa yang menjadi tantangan PKB adalah bagaimana menyakinkan masyarakat melalui kerja-kerja politik yang terarah.
    Menghadapi pilgub Sulsel 2013, PKB Sulsel memang condong ke figur Ilham-Aziz. Bahkan saat akan memberikan sambutan, sejumlah kader PKB menyebut Ilham sebagai gubernur. "Saya tentu sangat apresiasi sikap PKB yang ternyata begitu merespons baik saya. Respons ini tentu kita harapkan berlanjut menjadi koalisi," kata Ilham.
    Mukerwil PKB Sulsel yang dirangkaikan pelantikan pengurus 17 DPC se-Sulsel ini dibuka Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPP PKB, Syaifullah Maksum. Ketua DPP PKB, Muhaimin Iskandar yang tadinya dijadwalkan hadir batal karena ada agenda rapat lebih penting dengan menteri di Jakarta.
    Meski tanpa kehadiran Muhaimin, Syaifullah tetap menyemangati kader PKB Sulsel untuk tetap bekerja utamanya dalam rangka pemenangan pemilu 2014, termasuk pilgub dan  pemilukada. Hal ini bisa dilalui dengan memastikan struktur partai harus eksis dan bersemangat untuk hadir di tengah masyarakat, merekrut kader utamanya caleg terbaik, serta merumuskan program cerdas.
    "PKB tidak boleh salah menjual program politik di masyarakat. Kita juga harus konsentrasi pada basis utama PKB seperti pesantren. Kita patut bersyukur karena survei LSI dan JSIS menempatkan PKB pada urutan empat," imbuh Syaifullah.
    Syaifullah berharap, PKB Sulsel tetap  memelihara pemilih fanatik PKB, karena pemilih fanatik inilah yang menjadi andalan PKB di kancah perpolitikan nasional.
    Ketua DPW PKB Sulsel, Abu Djaropi menambahkan selain struktur PKB yang harus bersemangat, peran  Garda Bangsa PKB dan perempuan PKB sebagai organisasi saya harus mengambil peran dalam pemenangan pemilu di Sulsel.
    "Kita saat ini memiliki 20 kursi di Sulsel. Dengan kondisi pengurus yang saat ini lengkap, pada pemilu 2014 nanti kita berharap target 3 kursi DPR, 7 kursi DPRD provinsi dan 50 kursi DPRD kabupaten/kota harus terpenuhi," imbuh Abu Djaropi. (hamsah umar)                                            

Tanribali-Akbar Bisa Diperhitungkan di Pilgub

MAKASSAR, FAJAR--Munculnya tokoh nasional seperti Tanribali Lamo dan Akbar Faizal  meramaikan wacana pilgub Sulsel 2013, direspons positif kalangan pengamat. Harapan kedua tokoh ini berpartisipasi di pilgub bisa memperkaya proses demokrasi di daerah ini.
    Kalau pun terkesan terlambat dibanding figur Syahrul Yasin Limpo dan Ilham Arief Sirajuddin yang sejak jauh hari mempromosikan diri di masyarakat, namun figur yang baru muncul ini dianggap bisa mengejar ketertinggalan.
    Pengamat Politik Unhas, Prof Tahir Kasnawi menilai bahwa kiprah kepemimpinan Tanribali Lamo dan Akbar Faizal sebagai orang Sulsel cukup diperhitungkan. Tanribali misalnya yang pernah menjadi pejabat gubernur Sulsel selama  beberapa bulan, serta beberapa daerah di luar Sulsel menunjukkan bahwa kapabilitas, kapasitas, dan kemampuan figur tersebut bisa diperhitungkan di pilgub Sulsel.
    Begitu juga, sosok Akbar Faizal yang cukup vokal di DPR RI menunjukkan bahwa dia memiliki kepemimpinan yang baik. Di Sulsel, popularitas mereka juga dipastikan masih akrab di masyarakat.
    "Kalau pun ada  kesan terlambat, saya kira mereka bisa mengejar ketertinggalan mereka. Tinggal bagaimana mereka menyusun strategi untuk memperkenalkan diri mengejar ketertinggalan. Apalagi saya kira masih cukup banyak waktu untuk bekerja," kata Kasnawi.
    Makanya, Kasnawi melihat peluang bagi Tanribali Lamo, Akbar Faizal atau tokoh nasional lainnya bersaing di pilgub Sulsel sangat terbuka. Tinggal bagaimana figur tersebut memaksimalkan kerja dan memperlihatkan keseriusannya.
    Kandidat gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin yang dicegat usai menghadiri pembukaan mukerwil PKB Sulsel di Wisma Kalla, tetap menilai positif kehadiran figur nasional kendati harus bersaing nantinya. Paling tidak, mereka bisa menyemarakkan proses demokrasi.
    "Dan itu menunjukkan bahwa Sulsel ini memiliki banyak kader yang bisa memimpin dan memajukan Sulsel. Tentu saja mereka ini punya kapasitas dan kapabilitas yang tidak diragukan. Itulah kelebihan Sulsel saat ini yang memiliki banyak figur," kata Ilham. (hamsah umar)                                  

Selasa, 28 Februari 2012

Polarisasi PPP Bakal Berlanjut di Rapimwil

MAKASSAR, FAJAR--Polarisasi kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulsel yang terjadi di arena rapat kerja wilayah (rakerwil), dikhawatirkan bakal berlanjut di rapat pimpinan wilayah (rapimwil) PPP Sulsel.
    Kekhawatiran ini disampaikan Wakil Ketua DPW PPP Sulsel, Andi Mariattang. Menurutnya, sangat memungkinkan perbedaan pendapat dalam menentukan calon gubernur (cagub) yang akan diusung di pilgub Sulsel juga terjadi di rapimwil. "Partai mana pun akan terjadi seperti, karena memang susah satu suara dalam organisasi politik. Tapi bagi saya, ancaman polarisasi itu tidak begitu rumit bagi saya," kata Mariattang.
    Dia beralasan, mengacu petunjuk pelaksanaan (juklak) tentang penentuan calon, DPW diharuskan mengirim dua nama ke DPP untuk disahkan. "Jadi tidak rumit, karena yang akan kita usulkan ke DPP nantinya juga dua pasangan calon. Keputusan akhirnya tetap ada di DPP meski memang ada skala prioritas yang didasarkan beberapa kajian," kata Mariattang.
    Sebelum digelar rapimwil untuk menentukan cagub PPP, Mariattang menegaskan bahwa harus didahului penjaringan calon apakah melalui pendaftaran, inisiatif partai melihat figur yang ada, atau inisiatif calon mendaftar ke partai.
    Kendati melihat adanya polarisasi kader seperti yang terjadi di rakerwil lalu, PPP kata Mariattang akan coba memahami kondisi ini secara bijak sehingga kader partai tidak sampai terpecah. Sebagai kader, dirinya tidak ingin apa yang terjadi di pengurusan PPP lalu juga terjadi pada pengurusan saat ini hanya karena perpecahan kader.
    "Pengurus DPW PPP Sulsel punya komitmen bahwa momen pilgub tidak harus menjadikan kader PPP terpecah. Ini harus kami jaga  jangan sampai pembekuan kepengurusan seperti yang terjadi pada periode lalu kembali terulang," imbuh Mariattang.
    Rapimwil PPP yang diperkirakan Maret nanti ini akan diikuti pimpinan wilayah, pimpinan DPC, dan majelis-majelis. (hamsah umar)

April, PKB Godok Caleg

MAKASSAR, FAJAR--DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulsel memastikan mulai melakukan perekrutan calon legislatif (caleg), baik tingkat DPC maupun DPW pada April mendatang. Kepastian penggodokan caleg PKB ini akan diputuskan dalam rapat kerja wilayah (rakerwil) PKB Sulsel, Selasa, 28-29 Februari.
    Ketua DPW PKB Sulsel, Abu Djaropi menyatakan bahwa perekrutan caleg di tubuh PKB ini, hampir sama dengan beberapa partai lain. Selain memberi ruang kepada semua kader PKB di Sulsel, PKB juga membuka ruang bagi generasi muda di Sulsel yang ingin tampil sebagai calon legislatif.
    "Rekruitmen caleg untuk DPW Sulsel ini merupakan salah satu program kerja yang cukup penting kita lakukan 2012 ini. Kita sudah ada ancang-ancang melakukan rekruitmen caleg pada April mendatang. Tapi rencana ini masih akan kita bahas bersama di rakerwil besok (hari ini)," kata Abu Djaropi.
    Rakerwil PKB ini akan dibuka Ketua DPP PKB, Muhaimin Iskandar di Wisma Kalla. Sementara pelaksanaan mukerwil sendiri akan berlangsung di Hotel Trisula Makassar. Rencananya, pembukaan rakerwil digelar pukul 10.00 Wita.
    Abu Djaropi menambahkan bahwa dua figur calon gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dan Ilham Arief Sirajuddin bakal hadir dalam pembukaan mukerwil PKB tersebut. Pasalnya, kedua cagub ini turut diundang PKB untuk menghadiri acara pembukaan.
    Dia menambahkan, untuk rekruitmen caleg yang disiapkan pada pemilu 2014 nanti ini, PKB tetap mempertimbangkan generasi yang memiliki kesiapan bekerja. Begitu juga, PKB berharap kuota dari kalangan perempuan bisa terpenuhi. Rekruitmen caleg PKB Sulsel ini sejalan dengan target PKB Sulsel untuk menerbitkan sedikitnya 150 kartu anggota. (hamsah umar)
                                      

Akbar Faizal: Sulsel Harus Diperhitungkan

MAKASSAR, FAJAR--Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Sulsel memang belum bersikap soal pilgub Sulsel. Namun, partai bentukan Wiranto ini ingin diperhitungkan sebagai partai yang memiliki kemampuan dan simpatisan yang besar.
    Ini ditegaskan Ketua DPP Hanura, Akbar Faizal saat ditemui Senin, 27 Februari. Menurutnya, perolehan kursi di DPRD Sulsel menjadi salah satu indikator partai ini harus diperhitungkan di pilgub Sulsel. "Keliru kalau Partai Hanura di Sulsel ini tidak diperhitungkan di Pilgub Sulsel," kata Akbar Faizal.
    Akbar mengungkapkan bahwa sikap Hanura di pilgub Sulsel masih akan lama ditetapkan. DPP kata dia masih memberi kesempatan pelaksana tugas dan jajarannya melihat peta politik dan kekuatan cagub yang ada saat ini. Mekanisme penjaringan cagub di Hanura tetap harus jalan sebelum menentukan sikap di pilgub. Salah satunya adalah penjaringan melalui pendaftaran.
    "Nanti setelah DPD Hanura Sulsel sudah melakukan penjaringan, baru tim 5 DPP Hanura menindaklanjutinya dan menetapkan cagub yang akan diusung Hanura. Jadi kita persilahkan plt dan jajarannya menjalankan mekanisme partai sesuai arahan DPP," imbuh Akbar Faizal.
    Menyikapi keinginan DPW PKS Sulsel menduetkan dirinya dengan kader PKS, Akbar mengapresiasi keinginan tersebut. Bahkan kalau partai menginginkannya bertarung di pilgub Sulsel, dia mengaku siap. Termasuk ketika harus bergandengan dengan figur lain seperti mantan pejabat Gubernur Sulsel, Andi Tanribali Lamo.
    Akbar mengungkap, sejumlah pihak sebenarnya sudah berkomunikasi dengan dia baik dari partai di pusat, maupun dari berbagai kalangan termasuk kata dia dengan Tanribali. "Cuma sebatas membicarakan bagaimana Sulsel ke depan, begitu juga bagaimana kita berkontribusi,"  tandas Akbar.
    Sulsel sebagai barometer di Indonesia, memang mesti memiliki banyak figur yang bisa bersaing di pemilukada. Hal ini kata dia akan semakin membuat peta demokrasi di Sulsel semakin baik.                Mengenai wacana musdalub Hanura Sulsel, Akbar menegaskan bahwa bukan ini yang menjadi target utama DPP Hanura. DPP kata dia saat ini masih mempertimbangkan mana yang lebih efektif ketika musdalub dipercepat atau penataan struktur yang ada saat ini.  "Biar plt dan jajarannya kalau program partai berjalan itu malah lebih baik dari pada terjadi kisruh. Jadi bukan soal siapa orangnya, tapi kita ingin pastikan program partai berjalan dengan baik," jelas Akbar.
    Koordinator Daerah Hanura Sulsel, Ambo Dalle sebelumnya memang mengaku kalau DPP tidak menargetkan kapan plt dan jajarannya menggelar  musdalub. Namun yang lebih ditekankan adalah melakukan konsolidasi partai hingga ke DPC, sehingga kisruh yang terjadi selama ini cepat diredam. (hamsah umar)
                 
                    

Andry Ajak Warga Hidup Sehat

Andry Arief Bulu / int
MAKASSAR, FAJAR--Kandidat wali kota Makassar dari Partai Demokrat, Andry Arief Bulu cukup peduli dengan kondisi perkotaan Makassar, utamanya masalah kebersihan yang sering berimbas ke maslaah banjir. Andry coba mengatasi masalah itu dengan mengajak masyarakat hidup bersih dan sehat.
    Harapan agar warga membiasakan diri hidup sehat ini disampaikan Andry saat melakukan silaturahmi dengan warga Kecamatan Biringkanaya Makassar. Andry tampaknya cukup jeli dalam mengajak warga hidup sehat karena mayoritas warga yang hadir adalah kaum hawa. "Mari kita membiasakan hidup sehat serta menjaga stabilitas keamanan di setiap kelurahan," imbuh Andry.
    Keinginan Andry mengajak warga hidup sehat ini cukup belasan mengingat fenomena banjir yang sering terjadi di perkotaan, tidak lepas dari sikap masyarakat yang kurang peduli kebersihan.
    Masalah kebersihan ini menjadi salah satu dari tujuh program utama yang disiapkan Andry ketika dipercaya menjadi wali kota Makassar 2013 mendatang. Program yang ditawarkan Andry yang lain yakni lanjutan dari program Ilham Arief Sirajuddin seperti gratis lahir sampai mati, peningkatan tunjangan ketua RT/RW, pembukaan 200 ribu lapangan pekerjaan, bantuan dana usaha Rp20 juta bagi ibu rumah tangga setiap RW, mewujudkan Makassar kota dunia, bersih, bebas macet dan bebas banjir.
    Program yang ditawarkan cawali dengan jargon The Next ini disambut baik oleh warga Makassar. Buktinya, warga cukup antusian menyimak berbagai program yang akan dilakukan Andry ketika terpilih menjadi wali kota 2013 mendatang. Serta memenangkan pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar sebagai gubernur 2013-2018.
    Dia pun mengajak warga memilih pemimpin yang aktif dan energik, bebas korupsi. "memimpin Makassar dengan jumlah penduduk 1,6 juta jiwa diperlukan sosok amanah dan bersahaja, seperti yang telah diperlihatkan Ilham selama memimpin Makassar saat ini," kata Andry.
    Dalam kunjungannya ini, Andry memberi bantuan sembako kepada beberapa warga. "Ini wujud kepedulian sosok Andry terhadap warga," kata Ketua IMDI Makassar, Wachyudi Muchsin yang selalu setia mendampingi Andry. (hamsah umar)
   

Akbar Faizal: Sulsel Harus Diperhitungkan

MAKASSAR, FAJAR--Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Sulsel memang belum bersikap soal pilgub Sulsel. Namun, partai bentukan Wiranto ini ingin diperhitungkan sebagai partai yang memiliki kemampuan dan simpatisan yang besar.
    Ini ditegaskan Ketua DPP Hanura, Akbar Faizal saat ditemui Senin, 27 Februari. Menurutnya, perolehan kursi di DPRD Sulsel menjadi salah satu indikator partai ini harus diperhitungkan di pilgub Sulsel. "Keliru kalau Partai Hanura di Sulsel ini tidak diperhitungkan di Pilgub Sulsel," kata Akbar Faizal.
    Akbar mengungkapkan bahwa sikap Hanura di pilgub Sulsel masih akan lama ditetapkan. DPP kata dia masih memberi kesempatan pelaksana tugas dan jajarannya melihat peta politik dan kekuatan cagub yang ada saat ini. Mekanisme penjaringan cagub di Hanura tetap harus jalan sebelum menentukan sikap di pilgub. Salah satunya adalah penjaringan melalui pendaftaran.
    "Nanti setelah DPD Hanura Sulsel sudah melakukan penjaringan, baru tim 5 DPP Hanura menindaklanjutinya dan menetapkan cagub yang akan diusung Hanura. Jadi kita persilahkan plt dan jajarannya menjalankan mekanisme partai sesuai arahan DPP," imbuh Akbar Faizal.
    Menyikapi keinginan DPW PKS Sulsel menduetkan dirinya dengan kader PKS, Akbar mengapresiasi keinginan tersebut. Bahkan kalau partai menginginkannya bertarung di pilgub Sulsel, dia mengaku siap. Termasuk ketika harus bergandengan dengan figur lain seperti mantan pejabat Gubernur Sulsel, Andi Tanribali Lamo.
    Akbar mengungkap, sejumlah pihak sebenarnya sudah berkomunikasi dengan dia baik dari partai di pusat, maupun dari berbagai kalangan termasuk kata dia dengan Tanribali. "Cuma sebatas membicarakan bagaimana Sulsel ke depan, begitu juga bagaimana kita berkontribusi,"  tandas Akbar.
    Sulsel sebagai barometer di Indonesia, memang mesti memiliki banyak figur yang bisa bersaing di pemilukada. Hal ini kata dia akan semakin membuat peta demokrasi di Sulsel semakin baik.                Mengenai wacana musdalub Hanura Sulsel, Akbar menegaskan bahwa bukan ini yang menjadi target utama DPP Hanura. DPP kata dia saat ini masih mempertimbangkan mana yang lebih efektif ketika musdalub dipercepat atau penataan struktur yang ada saat ini.  "Biar plt dan jajarannya kalau program partai berjalan itu malah lebih baik dari pada terjadi kisruh. Jadi bukan soal siapa orangnya, tapi kita ingin pastikan program partai berjalan dengan baik," jelas Akbar.
    Koordinator Daerah Hanura Sulsel, Ambo Dalle sebelumnya memang mengaku kalau DPP tidak menargetkan kapan plt dan jajarannya menggelar  musdalub. Namun yang lebih ditekankan adalah melakukan konsolidasi partai hingga ke DPC, sehingga kisruh yang terjadi selama ini cepat diredam. (hamsah umar)
                 
                    

Akbar-Anis Kawal Luteng-Bone Selatan

MAKASSAR, FAJAR--Anggota Komisi II DPR RI, Akbar Faizal dan Wakil Ketua DPR RI, Anis Matta mengungkapkan kesiapannya mengawal wacana pembentukan Luwu Tengah dan Bone Selatan.
    Kesiapan mengawal rencana pemekaran dua wilayah ini disampaikan Akbar dan Anis saat ditemui usai menjadi pembicara Dialog Kebangsaan di Baruga  Pettarani Unhas, Senin, 27  Februari. Kendati dua wilayah tersebut belum sampai di bahas di DPR, legislator asal Sulsel ini meminta syarat yang ditetapkan dapat dipenuhi oleh para penggagas kedua wilayah ini.
    Akbar mengungkap, saat ini ada 2o usulan pemekaran yang dianggap lengkap dan siap didoreng ke Badan Legislasi (Baleg).  Namun dari jumlah itu, belum termasuk Luteng dan Bone Selatan. Yang banyak kata dia adalah pemekaran wilayah di Sulawesi Tenggara seperti Buton dan Raha.
    Akbar meminta agar masyarakat Bone Selatan dan Luwu Tengah tetap memahami maratorium presiden yang menyebutkan bahwa tidak ada pemekaran wilayah selama 2012 ini. Namun menurut Akbar, usulan pemekaran utamanya yang sudah lengkap dan di wilayah perbatasan seperti Papua dan Kalimantan Tengah tetap berjalan.
    Terhadap wacana pemekaran Luteng dan Bone Selatan, Akbar menegaskan tetap akan mengawal keinginan masyarakat kedua wilayah ini, apalagi masalah pemekaran itu masuk bidang komisinya. "Kita tentu akan mengawalnya karena memang di bidang kita. Tinggal bagaimana seluruh persyaratannya dilengkapi," kata Akbar.
    Akbar mengakui, pemekaran suatu wilayah cukup berat dan tidak langsung dibahas begitu masuk ke DPR. Apalagi  menurutnya, wilayah yang telah dimekarkan sekitar 80 persen dianggap gagal. "Tapi undang-undang memberi ruang  ke situ, kita juga tidak bisa menghalanginya," kata tambahnya.
    Terpisah, Wakil Ketua DPR RI, Anis Matta mengatakan usulan pemekaran wilayah harus memiliki kajian tepat. Dia juga mengakui kalau Luteng dan Bone Selatan belum sampai ke DPR. "Cuma gagasan pembentukan Luteng sudah pernah dipresentasi di DPR," kata Anis Matta.
    Terhadap usulan pemekaran Luteng dan Bone Selatan, Anis menambahkan bahwa Fraksi PKS juga meminta PKS Sulsel memberikan laporan mengenai kajian daerah yang diusulkan dimekarkan. PKS sendiri tentu akan ikut mempelajari setiap daerah yang diusulkan dimekarkan.
    Soal penilaian bahwa wacana pemekaran ini ikut jadi jualan politik, Anis Matta menegaskan bahwa secara nasional masalah pemekaran ini belum sampai dijadikan elit politik sebagai jualan. "Saya tidak tahu kalau di daerah, tapi kalau nasional belum ada," kata Anis Matta. (hamsah umar)   
                                                                            

Senin, 27 Februari 2012

Figur Tanribali Mulai Dimunculkan

MAKASSAR, FAJAR--Sosok mantan pejabat gubernur Sulsel, Andi Tanribali Lamo mulai dimunculkan sebagai figur yang pantas bertarung di pilgub Sulsel 2013. Meski sedikit terlambat, namun figur memiliki popularitas dan kemampuan yang tidak diragukan.
    Tokoh nasional lain yang turut diwacanakan adalah politisi Hanura, Akbar Faizal. Akbar yang cukup vokal ini juga cukup populer di tengah masyarakat. Bukan tidak mungkin kalau kedua figur nasional ini diduetkan di pilgub Sulsel peluangnya memenangkan pertarungan tetap terbuka. Akbar Faizal sendiri mulai dilirik PKS Sulsel untuk diduetkan dengan Ketua DPW PKS Sulsel, Akmal Pasluddin.
    "Kemampuan dan popularitas tokoh nasional seperti Tanribali Lamo, Akbar Faizal atau tokoh nasional lainnya dari Sulsel tidak bisa diragukan. Jadi akan lebih baik ketika ada figur seperti beliau yang maju di pilgub Sulsel 2013," kata pengamat politik UIN, Dr Firdaus.
    Memang menurut Firdaus, dibutuhkan energi ekstra kedua figur tersebut ketika memutuskan maju di pilgub Sulsel. Pasalnya, dua figur yang ada saat ini yakni Syahrul Yasin Limpo dan Ilham Arief Sirajuddin memiliki popularitas cukup tinggi. Sehingga ini menurut Firdaus sebagai tantangan besar tokoh atau calon gubernur yang mencuat saat ini.
    "Idealnya sebenarnya kalau ada keinginan untuk maju, sosialisasi sudah harus sejak dua tahu sebelum pilgub berlangsung. Kalau sekarang, kesannya memang agak terlambat, tapi bukan berarti mereka tidak memiliki kemampuan untuk menyaingi dua figur yang mengerucut saat ini," tambah Firdaus.
    Akademisi UIN ini menambahkan, semakin banyak calon yang bertarung di pilgub Sulsel, akan lebih bagus dibanding kalau sekadar dua calon. Paling tidak kata dia sebarang suara akan menyebar, sehingga bisa memperkecil kemungkinan fragmantasi di tengah masyarakat. "Kalau ada tiga atau empat calon, itu bisa mengantisipasi kemungkinan yang bisa menciderai pilgub," tambah Firdaus.
    Makanya, ketika Tanribali dan Akbar Faizal memiliki keseriusan untuk bertarung di pilgub, Firdaus menilai sudah seharusnya tokoh nasional tersebut mewacanakannya.               
    Koordinator Daerah (Korda) Hanura Sulsel, Ambo Dalle yang dihubungi terpisah menyambut baik adanya keinginan kader Hanura digadang-gadang bertarung di pilgub. "Sebagai kader Hanura, kami tentu sangat merespons keinginan seperti itu. Malah akan lebih bagus kalau yang kita usung adalah kader sendiri," kata Ambo Dalle.
    Namun menurut dia, mekanisme di partai tetap harus berjalan baik melalui metode survei maupun proses pendaftaran. "Sampau saat ini memang Hanura belum menentukan sikap siapa yang akan diusung. Kalau ada kader yang mau kenapa tidak. Sepanjang memang ada peluang kita pasti mendorong kader," ujar Ambo Dalle.
    Sejauh ini, Hanura Sulsel masih melihat pergerakan calon gubernur yang ada saat ini baik Syahrul maupun Ilham. Begitu juga dengan pergerakan Bupati Sinjai, Andi Rudiyanto Asapa serta Akmal Pasluddin. (hamsah umar)

 

Ije Peduli Pasien Rumah Sakit

MAKASSAR, FAJAR--Calon Wali Kota Makassar dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Iqbal Djalil (Ije) memberikan kepedulian terhadap warga kota Makassar yang sedang terbaring sakit di rumah sakit. Minggu, 26 Februari, Iqbal mengunjungi beberapa rumah sakit dan memberi bantuan warga yang sedang sakit.
    Ije berkunjung ke RS Sayang Rakyat, RS Daya, serta RS Wahidin. Di rumah sakit ini, Ije memberikan bantuan kepada warga yang sedang sakit sekadarnya, utamanya terhadap warga yang kondisi ekonominya tidak mampu. Salah satu warga yang dibantu adalah Ansar, penderita tumor ganas, Abdul Hamid di RS Sayang Rakyat serta seorang warga di RS Daya.
    "Tapi bukan sebenarnya bantuan yang utama, tapi bagaimana kita peduli dan memberi semangat kepada warga yang sedang sakit di rumah sakit. Paling tidak mendoakan kesembuhannya," kata Ije.
    Terhadap pihak rumah sakit, Ije berharap warga miskin utamanya mereka yang menderita penyakit langka seperti tumor diberi fasilitas khusus, utamanya dari segi biaya rumah sakit. Kepada keluarga pasien yang dikunjungi di rumah sakit, Ije tidak lupa didoakan bisa menjadi wali kota Makassar pada pilwalkot mendatang.
    "Tidak hanya yang diberi bantuan yang dikunjungi oleh Ije, tapi beberapa pasien rumah sakit juga tetap dikunjungi. Kepada pasien dan keluarganya, Ije memberikan semangat dan berharap pasien segera sembuh," kata Irwan Suryanto.
    Irwan yang tergabung dalam Gombara Community menambahkan bahwa, jumlah komunitas yang tergabung dalam Ije Community dan siap memenangkan Ije sudah mencapai 15 komunitas. Komunitas ini sudah terbentuk hingga 14 kecamatan di kota Makassar.
    Soal kader PKS yang cukup banyak menatap wali kota, Ije menegaskan bahwa kader PKS tetap mengutamakan solidaritas kekaderan. Siapa pun kata dia yang diusung PKS nantinya, Ije begitu juga kader lain siap bersatu dan memenangkan calon PKS. Selain peduli terhadap warga yang sedang terbaring di rumah sakit, Ije juga intens melakukan pendekatan kepada warga melalui kegiatan dakwah utamanya acara maulid. (hamsah umar)


Hampir Pasti Makmur Sadda Kendarai PPP Takalar

MAKASSAR, FAJAR--Peluang Wakil Bupati Takalar, A Makmur A Sadda mengendarai Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Takalar di pemilukada Takalar terbuka lebar. Pasalnya, dari penelitian administrasi, hanya dia yang memenuhi syarat formal yang ditetapkan oleh panitia penjaringan cabup PPP Takalar.
    "Dari empat calon yang mendaftar ke PPP Takalar, hanya Makmur Sadda yang memenuhi seluruh persyaratan yang kita wajibkan. Sementara tiga lainnya hanya memenuhi sebagian syarat yang kita tentukan," kata Ketua DPC PPP Takalar, Nurdin HS saat ditemui usai Mukerwil PPP Sulsel kemarin.    
    Syarat yang tidak dipenuhi oleh semua calon itu berupa lampiran dukungan partai politik yang akan mengusungnya. Dari syarat itu, hanya Makmur yang melampirkan dukungan dari Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK), dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dengan jumlah kursi kedua parpol tersebut sebanyak empat kursi.
    Kendati tiga cabup lain yang mendaftar di PPP tidak melampirkan daftar dukungan parpol masing-masing, Kadis PU Gowa, M Amin Yacob,  Staf Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Indar Parawansa, dan Sekretaris PPP Takalar, Makmur Mustakim, DPC Takalar tetap mengajukan empat nama tersebut untuk diproses di DPW PPP Sulsel.
    Keempat nama yang sudah melamar di PPP Takalar ini sudah diajukan ke DPW PPP Sulsel untuk diproses lebih lanjut. DPC Takalar tetap mengajukan empat nama tersebut kendati ada persyaratan yang tidak dipenuhi kandidat. "Kita serahkan ke DPW, nanti DPW yang menentukan seperti apa keputusannya. Saya tidak bisa mendahului siapa yang akan diusung sebelum rekomendasi turun," kata Nurdin.
    Ketua DPW PPP Sulsel, Amir Uskara terpisah mengakui kalau cabup yang dijaring PPP Takalar sudah sampai ke DPW. Hanya saja, dia mengaku belum melihat seperti apa rekomendasi dari PPP Takalar tersebut. "Saya sudah dapat informasi, cuma suratnya saya belum terima. Itu karena kami sedang sibuk di rakerwil," kata Amir Uskara.
    Dia menambahkan, rekomendasi yang diajukan PPP Takalar ini tidak lagi harus digodok di tingkat DPW. Menurutnya, rekomendasi itu tinggal diteruskan ke DPP. "Jadi sifatnya sekadar mengeksekusi keinginan teman-teman di daerah," kata Amir Uskara.
    Sementara itu, Ketua DPC PPP Bone, Muh Amin yang ditemui terpisah menyatakan bahwa PPP Bone sejauh ini belum melakukan penjaringan calon bupati Bone. "Kita mau melakukan raker baru memulai tahapan. PPP Bone tentu juga akan melakukan penjaringan calon bupati," kata Amin. (hamsah umar) 
                                  

PPP Gagal Keluarkan Rekomendasi Cagub

*Mariattang: Ada Polarisasi Kader

MAKASSAR, FAJAR--Pleno penutupan rapat kerja wilayah (rakerwil) DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulsel,  akhirnya batal mengeluarkan rekomendasi soal calon gubernur (cagub) yang akan diusung di pilgub Sulsel 2013. Perpecahan di tubuh PPP Sulsel soal nama yang akan direkomendasikan menjadi faktor gagalnya rekomendasi cagub PPP Sulsel.  
    Pada tingkat pembahasan komisi-komisi utamanya Komisi B yang membahas mengenai wacana pilpres, pilgub dan pemilukada, partai berlambang Kakbah ini sudah menghasilkan rekomendasi mulai pilpres, pilgub, hingga pemilukada. Begitu rekomendasi tingkat komisi tersebut dipaparkan di pleno, situasi pun berubah memanas begitu Ketua Komisi B yang tidak lain Ketua DPC PPP Bantaeng, Nurdin Halim membacakan rekomendasi pilgub saat penutupan Rakerwil PPP Sulsel di Hotel Singgasana Makasssar, Minggu, 26 Februari.
    Di tingkat komisi ini, PPP merekomendasikan gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dan Ketua DPW PPP Sulsel, Amir Uskara sebagai calon gubernur. "Dalam hal pilgub kita tetapkan dua poin. Pertama merekomendasikan Syahrul Yasin Limpo dan Amir Uskara sebagai calon gubernur 2013, dan kedua menentukan kriteria calon," kata Nurdin.
    Rapat pleno yang tadinya terbuka akhirnya ditutup untuk umum. Di sini mulai terjadi perdebatan. Karena terjadi perdebatan, pleno kemudian memutuskan bahwa rekomendasi tingkat komisi yang menyebut Syahrul dan Amir sebagai cagub dibatalkan. "Keliru sebenarnya juga kalau menyebut nama dulu kemudian kriteria ditentukan. Yang benar adalah menentukan dulu kriteria baru menentukan nama cagub. Jadi kesimpulannya tidak ada nama cagub yang direkomendasi," kata Stering Committe Rakerwil PPP Sulsel, Syahrir Rier.
    Kendati rekomendasi Komisi B mengenai cagub disoal, tidak begitu dengan rekomendasi mengenai capres. PPP mempertegas kembali dukungannya terhadap Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla dan Menteri Agama, Suryadarma Ali sebagai capres PPP 2014 mendatang.
    Wakil Ketua DPW PPP Sulsel, Andi Mariattang menilai bahwa rekomendasi yang dihasilkan di tingkat komisi terkesan dipolarisasi. Alasannya, yang banyak terlibat dalam pembahasan tingkat komisi itu adalah pengurus DPC. Informasi yang diperoleh, rekomendasi Syahrul sebagai cagub PPP memang dimotori oleh Ketua DPC PPP Bantaeng, Nurdin Halim yang saat itu memang bertindak sebagai Ketua Komisi B di rakerwil PPP Sulsel.
    "Semua keputusan harus sesuai mekanisme. Soal pilgub itu kewenangan DPW dan sampai saat ini kita belum bahas pilgub. Kalau pun ada aspirasi dari bawah, itu akan kita godok karena mekanisme kita juga harus ada penjaringan," kata Mariattang.
    Ketua DPW PPP Sulsel, Amir Uskara terpisah menyatakan bahwa perbedaan pilihan di internal PPP saat ini adalah wajar baik yang inginkan Syahrul maupun Ilham-Aziz. "Kita memang akan ke sana (menentukan cagub) tapi belum waktunya. Karena kita harus memprosesnya sesuai mekanisme, jadi belum ada kita tetapkan cagub," kata Amir Uskara.
    Dia memastikan bahwa, PPP Sulsel akan tetap solid mendukung cagub yang akan ditetapkan PPP nantinya. "Kalau saat ini ada pilihan-pilihan itu wajar, tapi kita akan bersatu kalau sudah menjadi keputusan partai," tambahnya.
    Dukungan terhadap Syahrul sebenarnya sudah terbaca saat pemandangan umum DPC. Dari 24 DPC PPP Sulsel, setidaknya ada 11 DPC yang menginginkan Syahrul sementara 13 lainnya menyerahkan sepenuhnya kepada DPW dan DPP untuk menentukan cagub yang akan didukung di pilgub Sulsel.     (hamsah umar)                               

Indar Parawansa Galang 17 Parpol Non-Kursi

MAKASSAR, FAJAR--Calon bupati Takalar, Indar Parawansa terus berburu partai politik yang bisa mendukungnya di pemilukada Takalar Juli 2012. Selain melamar ke parpol pemilik kursi di DPRD Takalar, dia juga menggalang dukungan parpol non-parlemen.
    Minggu, 26 Februari, suami Kofifah Indar Parawansa yang saat ini sebagai Staf Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri ini melakukan pertemuan dengan 17 partai politik non parlemen. Komunikasi politik dengan parpol non-kursi itu berlangsung di Hotel Magellona Makassar. Kendati belum ada kesepakatan politik yang bisa dicapai antara Indar Parawansa dengan pengurus parpol itu, namun respons mereka cukup positif.
    Bahkan, untuk melakukan komunikasi lebih intensif, Indar kembali akan melakukan pertemuan dengan parpol non parlemen tersebut. Pertemuan kali ini akan diperluas dengan melibatkan pimpinan parpol DPC Takalar dan DPD/DPW Sulsel.
    "Kita agendakan bertemu kembali Rabu nanti. Kita berharap, pengurus di Takalar dan yang ada di Sulsel turut mengikuti agenda pertemuan kedua ini. Supaya parpol non parlemen itu satu suara antara pengurus DPC di Takalar dengan DPD/DPW di Sulsel," kata Indar Parawansa.
    Parpol non parlemen yang digalang Indar Parawansa itu seperti Partai Perjuangan Indonesia Baru (PIB), Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), Partai Serikat Islam (PSI), Partai Merdeka, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme), Partai Pelopor, Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI), Partai Pemuda Indonesia (PPI), Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP),  dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI).
    Partai lain Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), Partai Nasional Benteng Kerakyatan (PNBK), Partai Indonesia Sejahtera (PIS), Partai Persatuan Daerah (PPD), Partai Kedaulatan, dan Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB). 17 parpol non parlemen ini memiliki persentase suara sekitar 19,28 persen atau sudah melebihi persentase suara yang disyaratkan KPU sebesar 15 persen.
    Selain pimpinan parpol non parlemen yang hadir dalam pertemuan itu, Ketua STIKES Tana Wali Takalar, Fatmawati M.Kes juga menyempatkan diri dalam pertemuan ini. Tokoh pendidik ini selama ini digadang-gadang sebagai salah satu figur calon bupati di Takalar.       
    Tim Pemenangan Indar Parawansa, Muhammad Chariyanto Rachim mengatakan bahwa pertemuan dengan parpol non parlemen ini, baru sebatas komunikasi awal. "Ini sekadar memperkenalkan Indar Parawansa kepada pimpinan parpol tersebut. Setelah itu, kita ingin akan ada komunikasi lebih intensif lagi. Kita berharap parpol ini bisa kita persatukan untuk mendukung calon yang kita tawarkan," kata Chariyanto. (hamsah umar)        


Persentase Suara Parpol Non-Parlemen Takalar:
Perjuangan Indonesia Baru (PIB) : 1,42 persen
Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) : 1,36 persen
Partai Serikat Islam (PSI) : 0,73 persen.
Partai Merdeka: 1, 16 persen
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI): 1,41 persen
Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme): 2,42 persen
Partai Pelopor : 0,46 persen
Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI): 1,72 persen
Partai Pemuda Indonesia (PPI) : 0,84 persen
Partai Demokrasi Pembaharuan  (PDP): 1,51 persen
Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) : 0,55 persen
Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) : 0,45 persen
Partai Nasional Benteng Kerakyatan (PNBK): 0,38 persen
Partai Indonesia Sejahtera (PIS) : 0,33 persen
Partai Persatuan Daerah (PPD) : 0,73 persen
Partai Kedaulatan : 1,24 persen
Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB): 2,08 persen
Total : 19,28 persen 
   

Jumat, 24 Februari 2012

KPU Siapkan Kelas Pemilu di Sekolah

MAKASSAR, FAJAR--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar mulai menyiapkan kelas pemilu di sekolah menengah atas (SMA) sederajat, dalam rangka memberikan pemahaman pada pelajar tentang pemilukada utamanya hak mereka untuk menggunakan hak politiknya sebagai peserta pemilih.
    Kelas pemilu di sekolah ini, diberikan dalam bentuk kurikulum yang diintegrasikan dengan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn). Isu mengenai pemilu ini yang akan disisipkan dalam mata pelajaran PKn, sehingga pelajar yang sudah berhak memilih bisa memiliki pemahaman yang baik tentang pemilu.
    Langkah KPU Makassar ini dilakukan untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula di kota Makassar. Apalagi sejauh ini, tingkat partisipasi pemilih pemula masih rendah dibanding potensi pemilih pemula yang ada. "Kita rencanakan mulai Maret sudah berjalan," kata Ketua KPU Makassar, Misnawati di KPU Sulsel beberapa waktu lalu.
    KPU Makassar menurut Misnawati saat ini masih menunggu proses pencairan anggaran, untuk mendukung beberapa program yang sudah direncanakan utamanya kegiatan sosialisasi. "Tapi sosialisasi saat ini tetap kita lakukan," katanya.
    Pada agenda pilwalkot Makassar dan pilgub Sulsel 2013 nanti, KPU Makassar menargetkan partisipasi pemilih pemula bisa mencapai 75 persen.     
    Keinginan KPU Makassar meningkatkan partisipasi pemilih pemula ini didukung penuh anggota DPRD Makassar. Anggota Komisi C DPRD Makassar, Mudzakkir Ali Djamil menilai potensi pemilih pemula cukup besar. "Karena itu kami mendorong  langkah-langkah KPU untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula. Karena seingat saya, memang ada anggaran yang diplot untuk upaya peningkatan partisipasi pemilih pemula," kata Mudzakkir.
    Menurut Mudzakkir, potensi pemilih pemula cukup besar mulai dari pelajar hingga mahasiswa. "Itu luas biasa banyaknya kalau potensi ini bisa dimaksimalkan," tambahnya.  (hamsah umar)
                            

Cabup Golkar Takalar Ditetapkan 19 Maret

*10 Syarat Calon Golkar

MAKASSAR, FAJAR--Pascapenundaan penetapan calon bupati Takalar dari Golkar yang semula dijadwalkan 21 Februari lalu, DPD Golkar Sulsel mulai memberikan kepastian jadwal penatapan cabup yang akan diusung oleh Golkar di Takalar.
    Sesuai ancang-ancang yang telah ditetapkan Golkar, dimana terlebih dahulu dilakukan proses pendaftaran cabup/cawabup di DPRD Golkar Takalar 27 Februari - 5 Maret, DPD Golkar Sulsel mengusulkan penetapan cabup Takalar dilakukan antara 18-19 Maret bulan depan.
    "Tanggal 9 Maret, kita akan melakukan komunikasi politik dengan semua calon yang mendaftar. Setelah proses pendaftaran sudah dilalui dan persyaratan dipenuhi, kita akan komunikasikan dengan tim pemilukada DPP. Kita usul antara 18-19 Maret calon Golkar Takalar sudah ditetapkan. Tapi tetap bergantung DPP karena kita sekadar mengusulkan," jelas Ketua Tim Pemilukada Takalar DPD Golkar Sulsel, Arfandy Idris usai menggelar rapat dengan tim 10 pemilukada Takalar DPD Golkar Sulsel.
    Tim Pemilukada Golkar Sulsel untuk Takalar ini beranggotakan 10 orang atau tim sepuluh. Tim ini yang akan bekerja dan membantu tim pemilukada yang dibentuk Golkar Takalar dalam menjaring calon bupati dan calon wakil bupati.
    "Pendaftaran cabup dan cawabup Golkar di Takalar ini terbuka bagi siapa saja. Ini dimaksudkan untuk menjunjung  prosesdemokrasi di Golkar. Jadi kalau pun kader tapi tidak mendaftar, maka kami menganggap bahwa mereka tidak siap untuk mengendarai Golkar," tegas Arfandy.
    Arfandy menyebutkan, penundaan penetapan cabup Takalar sebagaimana berkembang selama ini karena mekanisme di DPD Golkar Takalar belum berjalan yakni penjaringan melalui pendaftaran.
    Bagi kader Golkar tidak terkecuali Ketua DPD Golkar, Natsir Ibrahim dan anggota DPRD Sulsel, Burhanuddin Baharuddin yang selama ini bersaing di Golkar diwajibkan untuk melalui proses pendaftaran, begitu juga dengan figur diluar Golkar.
    Figur yang ingin mengendarai Golkar di pemilukada Takalar ini  harus memenuhi 10 persyaratan yang telah ditetapkan DPD Golkar Sulsel. Syarat administrasi yang harus dilampirkan calon berupa daftar riwayat hidup, surat tanda tamat belajar (STTB) terakhir, dan keterangan sehat dari dokter.
    Selanjutnya, calon bupati/wakil bupati juga harus melampirkan surat keterangan dari Pengadilan Negeri bahwa yang bersangkutan tidak pernah dipidana dengan ancaman hukuman 5 tahun, surat keterangan dari PN bahwa hak pilihnya tidak dicabut, bukti penelitian kekayaan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau instansi berwenang, surat keterangan dari Pengadilan Niaga bahwa perusahaan tidak dalam pailit (khusus pengusaha), NPWP, dan visi misi minimal 100 lembar, dan pas photo 4 x 6 lima lembar. (hamsah umar)
                                   

DPP PPP Target Sulsel 350 Ribu Kader

MAKASSAR, FAJAR--Jajaran DPW hingga DPC PPP Sulsel memiliki tugas berat pada 2012 ini. Pada 2012 ini, PPP Sulsel ditarget bisa merekrut kader sebanyak 350 ribu orang, dari sekitar 20 juta kader  yang ditargetkan secara nasional.
    Target jangka pendek PPP Sulsel ini menjadi salah satu topik bahasan dalam musyawarah kerja wilayah (mukerwil) PPP Sulsel,  yang akan digelar di Hotel Singgasana 25-26 Februari. Mukerwil PPP Sulsel siang ini akan dibukan oleh Wakil Ketua Umum Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP  PPP, Suharno Manoarfa. Elit DPP PPP ini pernah tercatat sebagai Menteri Perumahan Rakyat.
    Sekretaris DPW  PPP Sulsel, H Aras menyatakan bahwa program jangka pendek berupa perekrutan kader sebanyak 350 ribu orang ini, sudah harus rampung pada 2012. Untuk memenuhi target tersebut, PPP  kata dia mencoba mengatasinya dengan melakukan pengkaderan berbasis dapil.
    Selain program jangka pendek, PPP juga kata Aras akan membahas beberapa program kerja  menengah dan jangka panjang. Untuk jangka menengah misalnya, PPP juga tetap fokus pada  upaya pemenangan pemilukada baik di tingkat gubernur maupun pemilukada yang berlangsung 2012-2013.
    Begiu juga program jangka panjang. Untuk jangka panjang yakni bagaimana menghadapi pemilu 2014. Tapi yang terpenting kata dia, adalah bagamana program jangka pendek secepatnya bisa tercapai.   
    Terkait program jangka menengah utamanya jelang pilgub Sulsel 2013, Aras menyatakan PPP sampai saat ini belum mau memutuskan siapa yang akan didukung, begitu juga dengan partai apa akan berkoalisi. "Di mukerwil ini juga kita akan minta masukan dari DPC. Jadi sepanjang belum keluar rekomendasi, dengan siapa saja kita terbuka," kata Aras.
    Masukan DPC PPP yang akan dijaring di arena mukerwil, akan  menjadi salah satu pertimbagan partai dalam menentukan sikap koalisi. Yang pasti menurut dia, sejauh ini belum ada partai yang jelas-jelas mengajak PPP untuk berkoalisi. "Kalau ada pertemuan masih sifatnya dengan teman-teman pengurus," katanya. (hamsah umar)                     

Deklarasi Syahrul Antara CCC, Karebosi dan Stadion

MAKASSAR, FAJAR--Format deklarasi calon gubernur Sulsel yang akan diusung Golkar, Syahrul Yasin Limpo pada Jumat, 16 Maret  mendatang belum sepenuhnya ditentukan panitia deklarasi. Golkar saat ini masih coba mematangkan format yang tepat dalam deklarasi tersebut.
    Sebelumnya, panitia deklarasi yang diketuai Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel Arfandy Idris telah melakukan pertemuan panitia di Black Canyon MARI Kamis malam lalu. Namun hasil pertemuan tersebut enggan dibeberkan karena belum bersifat final. "Kita masih akan konsultasikan dengan beliau (Syahrul). Format itu bisa saja masih berubah, makanya belum bisa saya sampaikan," kata Arfandy.
    Selain itu, Golkar maupun dari pihak keluarga Syahrul juga belum menetapkan tempat pasti dimana deklarasi tersebut akan digelar. Namun tiga opsi mengenai tempat deklarasi pernyataan kesiapan Syahrul menjadi calon gubernur ini sudah disiapkan. Tiga tempat tersebut yakni Lapangan Karebosi, Celebes Convention Centre, dan Stadion Andi Mattalatta Makassar.
    Yang pasti, deklarasi pencalonan Syahrul sebagai cagub Sulsel ini disiapkan semeriah mungkin. Bahkan, sedikitnya 30 ribu kader dan simpatisan Golkar di Sulsel siap memadati deklarasi calon incumbent ini. "Bagi Golkar, jumlah itu tidak masalah," tambah Arfandy.
    Wakil Sekretaris Golkar Sulsel, La Kama Wiyaka menambahkan bahwa format deklarasi Syahrul 16 Maret mendatang sudah ada rancangan panitia. "kita sudah ada kesepakatan, tapi masih kita konsultasikan," kata La Kama.
    Terkait figur yang akan mendampingi Syahrul di pilgub Sulsel, sampai saat ini masih menjadi tanda tanya besar apakah tetap mempertahankan Agus Arifin Nu'mang, atau memilih pendamping lain seperti Ketua DPRD Sulsel, HM Roem, Sekprov Sulsel, Andi Muallim, Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa atau dengan Ketua DPW PKS Sulsel, Akmal Pasluddin.  (hamsah umar)
                                                    

Kamis, 23 Februari 2012

Hafiz: Jangan Intervensi KPU

MAKASSAR, FAJAR--Ketua KPU, Prof HA Hafiz Anshary tidak mau tinggal diam dengan pro kontra jadwal pemilukada Takalar yang telah ditetapkan Juli mendatang. Hafiz yang akan berakhir masa baktinya April mendatang ini meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Takalar tidak diintervensi siapa pun.
    "Saran dari siapa pun akan kita pertimbangkan. Tapi tidak ada intervensi dari mana pun. KPU itu bekerja berdasarkan pripsip dan kewenangan yang ada. Jadi tidak boleh ada intervensi kepada KPU," kata Hafiz saat ditemui di kantor KPU Sulsel kemarin.    
    Jadwal pemilukada Takalar beberapa pekan terakhir memang menjadi perdebatan sengit antara KPU Takalar dengan Pemkab Takalar, bahkan kalangan pengamat dan akademisi. KPU selaku penyelenggara tetap bertekad menyelenggarakan pemilukada Juli mendatang, sementara Pemkab Takalar mengusulkan penundaan dengan memanfaatkan tiga jurus yakni anggaran tidak siap, DP4 tidak rampung, serta masyarakat pesisir akan melaut dalam jangka waktu lama sekitar Juli mendatang.
    Melihat persoalan itu, Hafiz yang tadinya hanya sekadar akan menggelar koordinasi dengan pimpinan KPU se-Sulsel, memilih datang langsung ke Takalar untuk melihat kondisi riil sesungguhnya di KPU Takalar.  
    Saat ditanya kemungkinan penundaan pemilukada Takalar, Hafiz menegaskan bahwa alasan-alasan yang diungkapkan harus dilihat secara objektif. "Semua alasan akan dibicarakan dengan teman-teman KPU. Faktor eksternal dan internal memang memengaruhi kerja KPU," kata Hafiz.
    Sementara itu, Ketua KPU Takalar, Faizal Amir terpisah menegaskan bahwa dirinya masih tetap mengacu pada jadwal yang telah ditetapkan. Soal kesiapan anggaran, KPU menilai belum ada alasan cukup untuk menyimpulkan bahwa anggaran pemilukada Takalar tidak siap.
    "Kalau ada yang mengatakan tidak  siap, tolong beri tahukan kepada kami melalui surat resmi yang ditandatangani bupati dan Ketua DPRD Takalar. Karena sebelum kita menetapkan jadwal, pemkab dan DPRD sudah menyatakan bahwa anggarannya siap," kata Faizal.
    Kendati sampai saat ini pembahasan APBD Takalar 2012 belum ketuk palu, KPU tetap berkeyakinan APBD tersebut sudah bisa diketuk dalam waktu dekat. Paling tidak, akhir Februari ini sudah ada kejelasan mengenai pembahasan APBD. (hamsah umar)                                                  

KPU Bangun Sistem Pemutakhiran Data Pemilih

*Antisipasi Pemilih Ganda, Libatkan Pakar Asing

MAKASSAR, FAJAR--Tidak beresnya data penduduk yang membayangi pemilu 2014, coba diantisipasi KPU dengan membangun sistem pemutakhiran data pemilih.
    Antisipasi KPU ini menyikapi adanya tujuh juta penduduk di Indonesia yang ber-KTP ganda. Kasus KTP ganda ini tentu saja bakal membuat daftar pemilih tetap (DPT) pada pemilu 2014 kembali amburadul.
    "Sekarang posisi kegiatan KPU sedang melakukan pembuatan sistem pemutakhiran data pemilih. Sehingga dengan sistem ini tidak ada lagi pemilih ganda," kata Ketua KPU, Prof HA Hafiz Anshary.
    Bahkan untuk membangun sistem pemutakhiran data pemilih itu, KPU mengaku melibatkan pakar atau ahli dari luar negeri, dengan harapan sistem pemutakhiran data pemilih yang akan dibangun KPU ini benar-benar mampu mengatasi DPT ganda pada pemilu 2014 mendatang.
    Sistem yang dirancang KPU ini akan online sehingga semua lapisan masyarakat bisa mengakses informasi mengenai data pemilih. Sehingga kalau ada DPT ganda, masyarakat dengan mudah mendeteksinya. Namun rancangan sistem pemutakhiran data pemilih yang dirancang KPU ini masih sangat bergantung peralatan yang dibutuhkan.   
    Selain dengan cara membangun sistem pemutakhiran data pemilih, KPU juga memberikan masukan kepada pemerintah agar masalah pemutakhiran data pemilih dilakukan melalui satu pintu. Misalnya saja dengan memberikan kepercayaan penuh kepada KPU untuk melakukan pemutakhiran data, tanpa harus melalui pemerintah.
    "Karena pada akhirnya kan  KPU juga tetap melakukan pemutakhiran data. Kalau pemerintah yang melakukan kan dasarnya KTP, jadi kalau ada yang ber-KTP ganda, otomatis akan masuk DPT ganda. Kalau  KPU saja yang melakukannya mungkin akan lebih baik dengan tetap menggandeng BPS," kata Hafiz.
    KPU juga berpendapat bahwa untuk mengatasi masalah DPT ganda yang memungkinkan terjadi, pemerintah juga harus selalu melakukan update data penduduk di setiap wilayah. Sehingga efektifitas data pemilih yang diinginkan KPU bisa terpenuhi. KPU berharap tidak ada warga yang sudah memiliki hak pilih tidak terdaftar sebagai wajib pilih, begitu juga tidak inginkan ada warga yang terdaftar ganda.
    Untuk pelaksanaan pemilukada di Sulsel baik pilgub maupun kabupaten/kota, Hafiz berharap Sulsel bisa menjadi barometer penyelenggaraan pemilukada terbaik di Indonesia paling tidak di Indonesia Timur. "Kalau perlu Sulsel jadi percontohan penyelenggara pemilu terbaik. Ini bukan saja tugas KPU, tapi tugas semua stakeholder," kata Hafiz.
    Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menyatakan cukup siap menjadikan daerah ini sebagai percontohan penyelenggaraan pemilu yang baik di Indonesia, utamanya dalam penyelenggaraan pilgub Sulsel yang tahapannya dimulai Juli mendatang.
    "Tahapan pilgub Sulsel baru dimulai Juli nanti. Kita ingin terbuka dan berharap Sulsel bisa jadi percontohan penyelenggaraan pemilukada," kata Jayadi. (hamsah umar)     
    

Ilham Rebut Simpati Wabup Bone

MAKASSAR, FAJAR--Gerakan politik Ilham Arief Sirajuddin yang memilih memperkuat basis di kampung halamannya, Bone cukup positif. Ilham yang berpasangan dengan Aziz Qahhar Mudzakkar bisa merebut simpati ribuan warga Bone, termasuk orang nomor dua di Bone, Andi Said Pabokori.
    Wakil Bupati Bone ini bahkan menyebut Ilham sebagai putra terbaik Sulsel saat ini. Simpati sekaligus pujian Said ini disampaikan saat peresmian posko tim kerabat Tenti Sau Ilham-Aziz di Jalan Gunung Klabat Watampone. Selain Wabup, juga tampak Kadis Pekerjaan Umum Bone, Andi Sultan Pawi.
      "Selamat berjuang, karena warga Bone kembali diberi peluang untuk memimpin Sulsel. Jika orang Bone diberi kepercayaan maka  mampu memberikan kesejukan dan kesejahteraan seperti masa lalu," kata mantan Sekkab Barru ini.
    Kepada warganya, Said meminta masyarakat Bone tidak menerima ditakut-takuti, diintimidasi atau diancam untuk menentukan pilihan. Said bahkan seakan ingin menyadarkan pegawai untuk tidak mengangung-agungkan atasan dalam menentukan pilihan. "Tapi semua harus sesuai dengan hati nurani tanpa tekanan," imbuhnya.
    Menurutnya, sudah waktunya masyarakat Bone berbangga karena ada putra Bone yang diberi peluang menjadi calon gubernur. "Apalagi, Pak Ilham ini wali kota terbaik di Indonesia, maka patut kita berbangga," tegas Said di depan ratusan warga Barebbo.
    Ketua Tim KerabatTenri Sau Bone, Andi Syamsul Bachtiar menyatakan lima tahun silam kader Bone pernah berjaya. Ini kata dia menjadi peluang warga Bone untuk merebut kembali masa kejayaan putra Bone di Sulsel itu. Dia berharap, ada kesadaran kultural apalagi pendekatan kedaerahan masih sangat kuat.
    "Jika pendekatan kultural ini menjadi semangat maka masyarakat bugis bisa terpanggil dan bisa menyatu ke figur yang memiliki kekuatan basis bugis. Dan kapan lagi ada warga Bone menjadi gubernur jika tidak diulang dari sekarang," kata Syamsul.
    Tidak ketinggalan, Ilham mendapat sambutan hangat warga Bone ini memberi semangat timnya bekerja dengan hati nurani. Tidak lupa, Ilham mengumbar keberhasilannya memimpin Makassar dengan berbagai karya monumental, serta pengakuan pencegahan korupsi melalui tata kelola keuangan yang baik dari Komisi Pemberantasan Korupsi.
    Kendati dielukan sebagai putra Bone, Ilham coba memberi pembelajaran politik yang baik kepada warga untuk tidak menyoal kultur. "Apakah orang Bone, Gowa atau Toraja semuanya memiliki hak sama berkompetisi dalam pilgub. Jangan terjebak pada isu primordial yang tidak mendidik masyarakat. Ini penting saya sampaikan agar pilgub berkualitas," kata Ilham. (hamsah umar)

PKB Target 1 Kursi Tiap Dapil

* Muhaimin Berhalangan, Mukerwil Ditunda

MAKASSAR, FAJAR--
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai meningkatkan kepercayaan politiknya jelang pemilu 2014 yang semakin dekat. Untuk skala Sulsel, partai bentukan KH Abdurahman Wahid ini menargetkan memeroleh satu kursi di setiap daerah pemilihan (dapil).
    Harapan besar PKB pada pemilu mendatang ini tidak hanya berlaku untuk perebutan kursi di DPRD Sulsel, juga berlaku untuk perebutan kursi DPRD kabupaten/kota se-Sulsel. PKB Sulsel memiliki keinginan besar untuk bangkit sehingga  mulai memasang target di setiap pemilihan.
    Target dan strategi menghadapi pemilu utamanya 2014 ini menjadi salah satu agenda penting yang bakal dibahas PKB di arena musyawarah kerja wilayah (mukerwil) PKB Sulsel 2012. "Bicara soal target, kita tentu punya keinginan bagaimana PKB menempatkan wakilnya di parlemen. Kalau perlu, setiap dapil kita harus dapatkan satu kursi," kata fungsionaris DPW PKB Sulsel, Andi Haswin.
    Jika target satu kursi setiap dapil tersebut bisa diwujudkan PKB, otomatis PKB bisa membentuk fraksi tersendiri. "Begitu juga di DPRD kota/kabupaten di Sulsel. Kita harus memiliki target-target," tambah Haswin.
    Di DPRD Sulsel, PKB hanya mampu mendapat satu kursi pada pemilu 2009 lalu, sementara di DPRD Makassar sama sekali tidak menempatkan wakilnya. Makanya, PKB pada pemilu mendatang memasang target besar sehingga bisa mencapai target yang diharapkan.
    Sementara itu, rencana PKB menggelar mukerwil 24-25 Februari terpaksa ditunda atau digeser ke 28-29 Februari. Penundaan itu dilakukan PKB karena Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar berhalangan karena adanya agenda lebih penting hari ini. Muhaimin yang saat ini menjabat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu memiliki agenda penting di Jakarta, yang terkait urusan dinas menteri.
    "Agenda mukerwil yang sudah kita tetapkan jadwalnya besok (hari ini) kita tunda ke 28-29 Februari. Ini terpaksa kita tunda karena Ketua Umum PKB berhalangan menyusul acaranya padat di Jakarta," kata  Ketua DPW PKB Sulsel, Abu Djaropi.
    Mukerwil PKB bisa saja terlaksana tanpa Muhaimin, tapi karena kader PKB di daerah ini menginginkan Ketua Umum membuka mukerwil sekaligus memberikan semangat dan strategi politik, sehingga PKB Sulsel lebih memilih menunda mukerwil tersebut.     Apalagi pada mukerwil ini, salah satu yang akan dibahas PKB adalah mengenai rekomendasi partai di pilgub Sulsel. (hamsah umar)   

PAN Solid Dukung Amran Mahmud

MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPD PAN Wajo, Amran Mahmud sepertinya tanpa pesaing untuk mendapatkan dukungan DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Wajo, diusung jadi calon bupati Wajo pada pemilukada Wajo 2013. Sejauh ini, PAN Wajo masih satu suara dan memberikan dukungan penuh Amran maju di Wajo.
    Arus dukungan dari internal PAN diakui sudah sangat kuat baik dari kalangan pengurus DPD PAN Wajo, maupun pengurus DPC PAN di 14 kecamatan. Dukungan penuh terhadap Amran ini dilihat dari hasil musyawarah cabang (muscab) PAN pada masing-masing DPC.
    "Dari 14 DPC se-Kabupaten Wajo, sudah sembilan DPC yang telah menuntaskan muscab. Sembilan DPC yang sudah menggelar muscab ini semuanya memberikan dukungan terhadap Amran untuk diusung di pemilukada Wajo 2013," jelas Sekretaris DPD PAN Wajo, Sudirman.
    Dengan demikian, tinggal lima DPC yang belum memberikan rekomendasi terhadap Amran Mahmud karena kelima DPC tersebut belum menggelar muscab. DPC yang belum menggelar muscab  itu seperti DPC Majauleng, DPC Pammana, DPC Tanasitolo, DPC  Maniangpajo, dan DPC Sajoanging. Kendati kelima DPC tersebut belum menggelar muscab, namun bisa dipastikan kalau rekomendasi mengenai figur yang harus di usung PAN pada pemilukada Wajo akan tertuju ke Wakil Bupati Wajo ini.
    "Sampai saat ini belum ada nama kader PAN selain Amran yang kita lihat punya peluang untuk didorong bertarung di Wajo. Jadi sampai saat ini, belum ada nama dari internal selain Ketua DPD," tegas Sudirman.
    Pada pemilukada Wajo lalu, Amran memang hanya bersaing dengan fungsionaris DPD PAN Sulsel, Yusran Paris yang saat itu ingin maju sebagai calon bupati, namun keputusan akhir partai hanya mendorong kader maju sebagai wakil mendampingi Andi Burhanuddin Unru.
    Selain dukungan arus internal, Sudirman mengungkap kalau dukungan juga datang dari masyarakat Wajo yang menginginkan Amran tampil sebagai bupati. Sosok Amran yang sederhana dan bisa merangkul lawan atau kawan menjadi salah satu pertimbangan masyarakat mendukung Amran sebagai calon bupati.
    "Banyak juga masyarakat yang menghendaki kader muda yang tampil memimpin Wajo ke depan. Saya kira ini merupakan salah satu harapan masyarakat saat ini. Tapi kita tetap mengacu pada keputusan partai, karena mekanisme partai tetap kita utamakan," tambah Sudirman.
    Untuk pemilukada Wajo, selain calon incumbent, Andi Burhanuddin Unru yang disebut-sebut akan maju kembali, beberapa tokoh Wajo juga sudah mempersiapkan diri. (hamsah umar)                                                     

Anggota KPU Sulsel Intens Dekati Cabup

MAKASSAR, FAJAR-- Keinginan anggota KPU Sulsel, Ziau Rahman Mustari untuk mengabdikan diri di Takalar dengan maju sebagai calon wakil bupati cukup serius. Dia mengaku intens menjajaki calon bupati yang mencuat di daerah  itu.
    Beberapa figur calon bupati yang coba diajak komunikasi seperti Ketua DPD Golkar Takalar, Natsir Ibrahim, anggota DPRD Sulsel, Burhanuddin Baharuddin, Makmur Saddar, serta beberapa figur lainnya. "Saya komunikasi dengan semua calon bupati. Jadi tidak hanya dengan Pak Natsir Ibrahim tapi juga calon lainnya," kata Ziaur Rahman.
    Selain dengan figur calon bupati yang diajak komunikasi, dia juga mengaku selalu berkomunikasi dengan partai politik. Kendati sejauh ini belum ada gambaran mengenai partai apa yang siap memberikan dukungan maupun cabup yang bersedia menggandengnya.
    Yang pasti menurut dia, sebagai putra Takalar dirinya juga memiliki kesiapan untuk meramaikan pemilukada Takalar. Sejauh ini, sejumlah cabup memang belum ada yang menentukan pendamping. Figur cabup saat ini masih fokus mencari dukungan partai politik yang bisa dikendarai.
    Selain Ziaur Rahman yang meramaikan bursa calon wakil bupati Takalar, beberapa figur lain yang mengemuka seperti Ketua DPRD Takalar, Abdul Madjid Makkaraeng, politisi Golkar Alamsyah Demma, Ketua AMPG Takalar, Bachtiar Rauf Siriwa, mantan Kadis Perdagangan, Hamzah Barlian, Ketua Demokrat Takalar, Ikrar Kamaruddin dan sejumlah figur lainnya. (hamsah umar)
                                 

Rabu, 22 Februari 2012

Berat ke Syahrul, PKS Lirik Rudiyanto

MAKASSAR, FAJAR--Kecondongan cagub incumbent, Syahrul Yasin Limpo memilih Agus Arifin Nu'mang atau HM Roem sebagai pendamping di pilgub Sulsel, tampaknya mulai menjadi perbincangan di internal PKS. Keinginan mendorong kader PKS maju di pilgub pun semakin kuat di internal PKS.
    Beberapa alternatif pun disiapkan. Salah satunya adalah mencoba membangun koalisi dengan Gerindra Sulsel. Di partai bentukan Prabowo ini, Ketua Gerindra Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa juga menjadi salah satu figur yang akan maju di pilgub Sulsel.
    "Ada memang wacana yang mulai berkembang di teman-teman PKS berkoalisi dengan beberapa partai, termasuk dengan Rudiyanto Asapa. Keinginan-keinginan ini tetap kita lihat perkembangannya termasuk apakah Syahrul memilih Agus, Roem, atau Rudiyanto," kata Sekretaris PKS Sulsel, Amru Saher.
    Selain wacana untuk berkoalisi dengan Gerindra, Amru juga mengakui kalau wacana lain yakni berkoalisi dengan Hanura, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bahkan ke Partai Amanat Nasional (PAN). Di Hanura, PKS melirik politisi Hanura, Akbar Faizal sebagai salah satu figur yang pantas disandingkan dengan kader PKS.  
    Kendati PKS sudah memikirkan opsi untuk berkoalisi dengan partai lain selain Golkar dan Demokrat, PKS kata Amru masih tetap membangun komunikasi utamanya dengan Syahrul. "Kita ini partai terbuka. Dengan siapa saja kita akan buka komunikasi," tambahnya.
    Ketua Bappilu PKS Sulsel, Asriady Samad terpisah menegaskan bahwa pekan depan PKS kembali akan membahas sikap PKS di pilgub. Kebetulan, Sekretaris Jenderal PKS, Anis Matta akan berkunjung ke daerah ini dalam rangka memberikan kuliah umum pengurus BEM Unhas Senin, 27 Februari  mendatang.
    "Di sini kita akan agendakan pertemuan pengurus dengan sekjen. Kita ingin PKS secepatnya sudah memiliki sikap politik apalagi agenda pilgub ini sudah semakin dekat. Yang jelas, opsi untuk mengusung kader sendiri tetap menjadi keinginan kader saat ini," kata Asriady.
    Asriady mengungkap, dorongan DPP agar PKS bisa mengusung kader sendiri juga tetap jadi prioritas. Paling tidak, pilihan mengusung kader sendiri itu bisa memiliki efek politik pada pemilu 2014 mendatang. Apalagi PKS menargetkan masuk tiga besar partai pemenang pemilu. Dia menyebut, perkembangan komunikasi yang dilakukan PKS dengan Syahrul atau Ilham akan dibahas pada pertemuan pekan depan. (hamsah umar)                                    

Hafiz Evaluasi KPU se-Sulsel

MAKASSAR, FAJAR--Para ketua dan sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) se-Sulsel, Kamis, 23 Februari dikumpulkan di kantor KPU Sulsel dalam rangka rapat koordinasi pimpinan KPU se-Sulsel, yang dipimpin oleh Ketua KPU, Prof HA Hafiz Anshary.
    Pertemuan ini juga menjadi momen bagi Hafiz untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja KPU se-Sulsel dalam mempersiapkan diri, menghadapi ajang pemilukada dan pilgub Sulsel 2013. "Evaluasi tentang beberapa hal yang perlu diketahui KPU tentu ada. Dan ini juga menjadi agenda beliau," kata Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas.
    Salah satu persoalan yang paling krusial yang bakal dimunculkan dalam pertemuan ini adalah agenda pemilukada  Takalar, yang dikhawatirkan tertunda dari jadwal semula Juli ke September karena berbagai alasan seperti DP4 yang tidak siap, anggaran serta kesiapan pemilih di wilayah pesisir pada Juli.
    "Yang pasti, agenda utamanya adalah membahas mengenai persiapan pemilukada termasuk pilgub Sulsel, sosialisasi kebijakan KPU dan agenda penting lain terkait pemilu," tambah Jayadi.
    Kunjungan Jayadi ke Makassar ini bakal menjadi kunjungan terakhirnya. Bahkan bisa jadi, kunjungan ke Sulsel ini sekaligus pamitan kepada sesama anggota KPU serta Pemprov Sulsel mengingat masa jabatannya sudah akan berakhir April mendatang. Hafiz sendiri sudah tiba di Makassar tadi malam. Kunjungan kerja ke Makassar ini didampingi Wakil Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, Asrudi Trijono.
    "Dia akan mengawali kegiatan di Makassar dengan melakukan silaturahmi dengan Gubernur Sulsel di rujab pukul 07.30 Wita. Nanti setelah dari rujab, baru kita lanjutkan dengan melakukan pertemuan dengan anggota KPU se-Sulsel," kata Jayadi. (hamsah umar)
       
                                    

Ilham Cari Simpati Kades di Bone

*Minta Didoakan Jadi Gubernur

MAKASSAR, FAJAR--Calon Gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin terus menggalang dukungan masyarakat. Di tanah leluhurnya Bone, Ilham bahkan coba mencari simpati dari kalangan kepala desa, dengan melakukan pertemuan di rumah salah seorang kades di Arasoe.
    Sebelumnya, Wakil Gubernur Sulsel yang juga calon kuat pendamping Syahrul Yasin Limpo, Agus Arifin Nu'mang juga menyasar Bone. Di Bumi Arung Palakka ini, Agus menggalang dukungan para pengusaha. 
    Ilham sendiri mengawali lawatannya ke daerah dan bertemu ratusan keluarga besar dan tokoh masyarakat Bone Barat di Masjid Akbar Kecamatan Lappa Riaja. Di tempat ini, Ilham bertemu dengan salah seorang rekan seperjuangan Qahhar Mudzakkar--orang tua Aziz Qahhar Mudzakkar, Bahar Mattaliu.
    Juga hadir Wakil Bupati Andi Said Pabokori, Rahman Qayyum, Das'ad Latief, Sekkot Makassar Anis Zakaria Kama, deklarator Bone Barat, Hamid Paddu, dan calon wakil bupati Bone,  Zakir Sabara. Adapun tokoh masyarakat seperti Petta Toba, Petta Iri, H Bahar, Agus Manyala, Asri Manyala, H Hudding, AKBP (Purn) Sahir H Wata, dan Farida Qahhar Mudzakkar.
    Bahar Mattaliu, rekan seperjuangan Qahhar Mudzakkar bahkan memberi hadiah kepada Ilham berupa buku zikir. Bahar berharap, buku zikir tersebut diamalkan Ilham agar saat menjadi gubernur nanti, dirinya bersama Aziz tidak melupakan masyarakat dan betul-betul memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Roadshow ke daerah ini sendiri akan dijadikan ajang sosialisasi visi misi pasangan Semangat Baru Sulsel memajukan Sulsel ke depan.
    Kepada warga Bone, Ilham berharap didoakan agar bisa terpilih gubernur Sulsel bersama dengan Aziz. "Saya juga mohon diberi izin dan doa restu menjadi gubernur Sulsel. Saya dengan ustadz Aziz siap mewakafkan diri bersama masyarakat membangun Sulsel lebih baik," kata Ilham.
    Dia juga memperkenalkan karya-karyanya selama tujuh tahun memimpin Makassar. Di antaranya Lapangan Karebosi, anjungan Pantai Losari, masjid terapung, pabrik pengolahan kulit, dan lainnya. Sebentar lagi, akan dibangun lapangan tenis berskala Internasional di Karebosi.
    Sementara itu, Aziz Qahhar Mudzakkar juga melakukan roadshow untuk pertama kalinya ke kampung halamannya. Rencananya, hari ini Aziz akan melakukan pertemuan dengan masyarakat di Padang Sappa, Kecamatan Ponrang, Luwu.  Dari situ, Aziz akan melanjutkan perjalanan ke Mangkutana, Luwu Timur.
    "Dari Luwu Raya, Aziz kembali menuju Enrekang dan ke Wajo. Di daerah itu, Aziz juga akan melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat termasuk dengan tim pejuang," kata Ketua Devisi Komunikasi dan Publikasi Demokrat Sulsel, Syamsur Rizal. (hamsah umar)
             

Enam Kader Demokrat Tantang Petahana

*Pengaruh Asmidin Masih Kuat

MAKASSAR, FAJAR--Pertarungan memperebutkan kursi bupati Wajo pada pemilukada mendatang bakal berlangsung seru. Banyaknya figur kuat penantang petahana menjadi salah satu alasan pemilukada akan ketat. Dari Demokrat saja, sudah ada enam figur yang siap bertarung dengan incumbent, Andi Burhanuddin Unru.
    Kader Demokrat yang punya kekuatan dan pengaruh di Wajo seperti anggota DPRD Sulsel, Sanusi Karateng, Korwil Wajo DPD Demokrat Sulsel, Asriadi mayang, Ketua Bappilu Demokrat Wajo, Andi Suryadi Belo, Ketua Majelis Pertimbangan Demokrat Wajo, Andi Asmidin, pengurus Demokrat Sulsel, Surya Agraria, serta Ketua DPD  Demokrat Wajo, Rahman Rahim.
    Dari sejumlah kader Demokrat itu, Asmidin dan Asriadi sudah tidak asing lagi di tengah masyarakat Wajo. Keduanya adalah mantan bupati dan mantan Ketua DPRD Wajo. Asmidin dan Asriadi adalah mantan petinggi Golkar Wajo yang memilih hengkang ke Demokrat pascapemilukada lalu.
    Ketua DPD Demokrat Wajo, Rahman Rahim yang dikonfirmasi mengungkapkan, figur terbaik Demokrat Wajo itu sudah sejak lama melakukan sosialisasi. di Wajo, komposisi kursi perolehan suara pada pemilu lalu tidak memungkinkan partai maju tanpa berkoalisi. Meski banyak  figur di Demokrat yang siap maju di pemilukada Wajo, namun penentuan calon tetap mengacu pada mekanisme survei.
    "Semua kader bisa mencalonkan diri. Siapa yang memiliki peluang besar memenangkan pemilihan itulah yang akan kita dorong. Demokrat juga terbuka bagi kader luar. Kalau survei kita tidak memungkinkan memenangkan pemilihan, mungkin saja kita akan mendorong eksternal," kata Rahman Rahim.
    Dari Golkar sendiri, peluang untuk mengusung Ketua DPD Golkar Wajo, Burhanuddin cukup besar apalagi berstatus sebagai incumbent. Kendati banyak figur Golkar yang memiliki pengaruh seperti Ketua DPRD Wajo, Yunus Panaungi namun peluang Burhanuddin dianggap lebih lebar.
    Selain beberapa kader Demokrat, Wakil Bupati Wajo, Amran Mahmud juga dipastikan tampil sebagai penantang incumbent. Apalagi, DPW PAN Sulsel mengharapkan Ketua DPD PAN Wajo itu maju sebagai calon bupati. Amran sendiri sudah menyatakan kesiapannya maju mencalonkan diri sebagai kader partai. Golkar dan PAN di Wajo dipastikan akan solid mengusung ketuanya maju sebagai calon bupati. (hamsah umar)                              

Syamsari-Haidir Jalani Fit and Proper Test

MAKASSAR, FAJAR--Meski dari tingkat DPC PKB Takalar dan DPC PKB Palopo sudah merekomendasikan Syamsari Kitta sebagai calon bupati Takalar, dan Haidir Basir calon wali kota Palopo ke DPP melalui DPW, bukan berarti kedua figur tersebut akan mengendarai PKB.
    DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih akan melakukan fit and proper test terhadap dua calon bupati dan calon wali kota yang direkomendasi DPC itu. Kemungkinan besar, fit and proper test akan dilakukan DPP PKB pada 28 Februari mendatang.
    "Fit and propert test ini untuk mengetahui sejauh mana  komitmennya terhadap masyarakat ketika menjadi bupati, termasuk bagaimana visi misinya. Ini yang penting kita ketahui supaya partai tidak memiliki keraguan dalam mengusung calon,"  kata Ketua DPW PKB Sulsel, Abu Djaropi.
    Bahkan, Djaropi menyebutkan tidak hanya dua nama yang direkomendasi itu yang diusulkan mengikuti fit and proper test di DPP PKB. Figur lain yang juga mendaftar di DPC tetap diusulkan menjalani uji kelayakan. Di Palopo, selain Kepala BKD Palopo juga ada HM Jaya yang pernah mendaftar di partai berbasis NU ini.
    Sementara di Takalar, juga ada berapa figur yang mendaftar seperti Burhanuddin Baharuddin, Amin Yacob, dan Makmur Mustakim. Djaropi menyebut, pengusulan agar nama-nama itu tetap ikut fit and proper test agar proses penjaringan calon bupati/wali kota di PKB berjalan fair. "Kita tidak ingin ada kesan tidak fair dalam menjaring calon. Makanya tetap diusulkan yang tidak direkomendasi DPC,"  tambahnya.
    Untuk pilwalkot Palopo, Haidir Basir termasuk figur yang cukup kuat dan punya peluang memenangkan pemilihan. Dari segi elektabilitas, Haidir memiliki tingkat keterpilihan hingga 23,  23 persen. Hanya Judas Amir yang mengalahkannya dengan tingkat keterpilihan mencapai 34 persen. Kondisi ini berdasar survei yang dilakukan oleh Insert Institute yang dilansir beberapa waktu lalu.
    Sementara Syamsari yang akan diusung PKS disebut-sebut sudah bisa memenuhi persentase perolehan kursi di DPRD Takalar. Selain PKB, beberapa partai seperti Gerindra disebut-sebut bakal mendukung Syamsari. Syamsari juga masih melihat peluang dari figur Golkar yakni Natsir Ibrahim atau Burhanuddin Baharuddin. Jika salah satu dari mereka hengkang dari Golkar, PKS mengaku siap berpasangan dengan kader Golkar tersebut. (hamsah umar)  
      

Burhanuddin Ungguli Lima Kecamatan, Nojeng Empat

MAKASSAR, FAJAR--Rivalitas dini kader Golkar Takalar, Natsir Ibrahim dan Burhanuddin Baharuddin pada pemilukada Takalar masih menjadi isu penting di daerah itu. Berbagai survei  yang dilansir selalu menempatkan kedua calon bupati ini berada di posisi teratas.
    Terakhir, survei yang dilansir Latin Institute juga masih memperlihatkan persaingan yang ketat. Survei yang memfokuskan pemetaan politik ini menempatkan anggota DPRD Sulsel, Burhanuddin Baharuddin unggul dari Ketua DPD Golkar Takalar, Natsir Ibrahim.
    Dari peta geografis, Burhanuddin unggul di lima kecamatan masing-masing Galesong Utara, Polobangkeng Utara, Polobangkeng Selatan, Magarabombang, dan Pattalassang. Sedangkan Natsir alias Nojeng unggul di empat kecamatan yakni di Galesong, Galesong Selatan, Mappakasunggu, dan Sanrobone.
    "Kelihatannya memang kedua calon bupati dari Golkar ini memiliki persaingan. Tapi secara umum, Burhanuddin masih unggul karena dia bisa unggul di lima kecamatan, sementara Nojeng hanya pada empat kecamatan," kata Direktur Riset Latin Institute, Suadi Idris.
    Survei ini melibatkan 440 respondens di 61 kelurahan/desa di sembilan kecamatan yang ada. Setidaknya ada sepuluh calon bupati dan wakil bupati yang disurvei pada survei kali ini.
    Untuk popularitas secara umum, Burhanuddin 89,17 persen dan hanya beda tipis dengan Natsir 87,79 persen. Adapun Makmur Sadda  70,28 persen, Syamsari Kitta 62,67 persen, Ahmad Dg Se're 41,94 persen, Abd Majid Makkaraeng 35,25 persen, Amin Yacob 33,64 persen, Andi M Jen Syarif Rifai 19,59 persen, Indira Cunda 18,20 persen, dan Ziurahman Mustari 8,76 persen.
     Begitu juga dengan elektabilitas Burhanuddin menempati posisi teratas sebesar 40,88 persen, Nojeng 33,49 persen, Makmur Sadda 8,78 persen, Syamsari Kitta 5,77 persen, Amin Yacob 2,31 persen. Sisanya dibawa dua persen.
    Koordinator Ti Media Burhanuddin, MS Baso menyatakan meski Burhanuddin dan Nojeng cukup bersaing, pihaknya optimis Golkar akan mengusung Burhanuddin sebagai calon bupati Golkar di Takalar. "Sepanjang mekanismenya berjalan, kami yakin Burhanuddin yang diusung. Tapi bagaimanapun juga, kita masih menunggu keputusan resmi DPP. Sampai saat ini juga mereka belum dipanggil DPP," kata Baso. (hamsah umar) 
                           

PKB Pastikan Dukungan Cagub di Mukerwil

*Muhaimin Iskandar Diagendakan Hadir

MAKASSAR, FAJAR--Meski DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulsel sudah condong mendukung pasangan Ilham Arief Sirajuddin- Aziz Qahhar Mudzakkar di pilgub Sulsel 2013,  namun sikap PKB baru akan dipertegas pada Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) PKB Sulsel, 24-25 Februari.
    Mukerwil PKB yang akan dibuka di Wisma Kalla ini direncanakan dihadiri Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, Sekjen PKB, Imam Nahrawi, Korwil Sulsel PKB, Andi Mauwiyah, Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdu Kadir Kardin, dan para ketua organisasi sayap PKB seperti Garda Bangsa dan Perempuan PKB.
    Ketua DPW PKB Sulsel, Abu Djaropi mengatakan bahwa mukerwil PKB yang akan digelar di Hotel Trisula Makassar ini, salah satunya akan menyerap aspirasi pengurus daerah soal cagub yang pantas didukung PKB. "Kemungkinan memang sudah ada rekomendasi yang kita hasilkan mengenai calon gubernur. Ini supaya kelihatan bahwa rekomendasi itu diinginkan bersama dengan pengurus daerah," kata Abu Djaropi saat memberikan keterangan di Hotel Trisula kemarin.
    Menurut Abu Djaropi, aspirasi daerah daerah penting didengar mengingat pengurus daerah paling banyak tahu mengenai sosok cagub yang diinginkan masyarakat. Apalagi menurut dia, setiap daerah akan berbeda keinginan masyarakatnya ketika bicara sosok pemimpin yang diinginkan. Kalau pun pada akhirnya, keputusan mengenai siapa yang akan diusung PKB tetap bergantung pada keputusan DPP PKB.
    Didampingi panitia mukerwil PKB Sulsel A Hartati dan Ahmad Sunawi, Djaropi mengakui kalau PKB saat ini lebih menginginkan mendukung Ilham-Aziz di pilgub 2013, apalagi di situ ada sosok Aziz yang cukup dekat dengan basis massa PKB.
    Meski PKB condong ke Ilham-Aziz, bukan berarti peluang Syahrul Yasin Limpo sudah tertutup. Pasalnya, mekanisme di PKB kata dia tetap harus berjalan. "Salah satunya adalah pendaftaran. Mungkin setelah kita mukerwil, kita sudah membuka pendaftaran. Mereka yang mendaftar tentu akan  kita tawarkan ke DPP," kata Djaropi.
    Selain mengenai isu pilgub yang akan dibahas di mukerwil, agenda utama sebenarnya adalah mengenai program kerja yang akan dilakukan PKB selama 2012 ini pada masing-masing jajaran, termasuk dalam menghadapi pemilu 2014.
    Beberapa program  kerja yang sudah diagendakan seperti rekruitmen caleg, penerbitan KTA sebanyak 150 ribu, pembentukan pengurus ranting. Paling tidak, pada Juli 2012 ini, struktur pengurus PKB sudah rampung seluruhnya. "Untuk kecamatan, saat ini sudah 90 persen rampung," katanya. (hamsah umar)
       
       

Selasa, 21 Februari 2012

Indar Rangkul Pengusaha, Syamsari Bekali Relawan

    MAKASSAR, FAJAR -- Staf Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Indar Parawansa cukup serius maju di pemilukada Takalar. Buktinya, setelah melakukan lobi ke sejumlah partai politik, Indar mulai merangkul kalangan pesantren termasuk alumninya.
    Bahkan menurutnya, beberapa alumni pesantren yang berasal dari Takalar siap membackup, termasuk alumni Ikatan Mahasiswa Indonesia (Ikami) Sulsel se-Jawa. Para alumni ini adalah relasi Indar saat kuliah di Jawa.
    Tidak hanya itu, cagub yang memiliki ambisi menciptakan 20 dokter setiap tahun serta sekolah  perawat internasional di Takalar ini, juga sudah mulai mendapat dukungan dari kalangan pengusaha.
    "Hari ini kita telah melakukan pertemuan dengan beberapa pengusaha Takalar yang sukses di luar. Mereka  pada intinya siap memberi dukungan untuk membangun Takalar lebih baik," kata Indar Parawansa.
    Selain itu, Indar mengatakan dirinya akan melakukan penguatan dukungan dari kalangan akademisi di daerah itu. Apalagi menurutnya, kalangan akademisi dan pengusaha memiliki banyak ide dan  pemikiran positif bagaimana membangun Takalar lebih baik ke depan.             
    Untuk masalah ekonomi, Indar menyatakan akan menciptakan ekonomi kreatif. Salah satunya membangun rumah empang. Selain sebagai tujuan investasi bagi pengusaha, rumah empang ini nantinya juga bisa dijadikan sebagai tujuan wisata bagi masyarakat.
    Sementara itu, cabup andalan PKS Syamsari Kitta mulai memperkuat timnya utamanya mengantisipasi kecurangan di pemilukada Takalar, dengan melakukan pembekalan terhadap relawan. Tidak hanya itu, relawan juga dibekali bagaimana menyerap isu dari warga yang bisa jadi bahan kampanye.
    Koordinator Media PKS Takalar, Hairil Anwar menuturkan relawan ini akan melakukan sosialisasi door to door, utamanya masyarakat yang belum menentukan pilihan. "Tim akan memakai konsep buzzing yaitu menjadikan pesan politik sebagai bahan pembicaraan positif di kalangan masyarakat, dan membangun kesadaran warga bahwa Syamsari layak menjadi bupati Takalar," kata Hairil. (hamsah umar)

Sayiful Saleh Kumpul 5.000 KTP

*Bangun Komunikasi dengan Zugito

MAKASSAR, FAJAR--Ketua Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Sulsel, Syaiful Saleh mantap melalui jalur independen maju di pilwalkot Makassar. Dalam dua bulan terakhir, Syaiful yang juga tercatat Kadir Perikanan dan Kelautan ini telah mengumpulkan sedikitnya 5.000 lembar foto copy KTP sebagai bentuk dukungan.
    "Mungkin Juni mendatang, kita sudah bisa memenuhi 50 persen yang disyaratkan undang-undang. Apalagi, tim saya juga setiap hari bekerja dan minta dukungan warga," kata Syaiful.
    Meski sudah mantap melalui jalur independen, Wakil Ketua Muhammadiyah Sulsel ini mengaku tetap komunikasi dengan partai politik yang ada di Makassar. Istilahnya, Syaiful tetap menjaga jarak yang sama dengan semua parpol serta silaturahmi. Menurutnya, kepastian dirinya maju melalui jalur independen tidak harus memutuskan hubungannya dengan parpol di daerah ini.
    Untuk bisa maju melalui jalur independen, Syaiful harus mampu mengumpulkan sedikitnya 40 ribu foto copy KTP sebagai bentuk dukungan. Dia optimis mampu memenuhi syarat tersebut, apalagi agenda pilwalkot Makassar masih panjang.                   
    Apalagi, keinginannya maju sebagai calon wali kota Makassar ini sudah mendapat dukungan dan dorongan dari kalangan ICMI serta Muhammadiyah. Masukan dan pemikiran kader ICMI dan Muhammadiyah menjadi penting utamanya bagaimana membangun Makassar lebih maju ke depan.
    Soal pendamping, Syaiful mengaku sudah banyak melakukan komunikasi dengan beberapa pihak, termasuk dengan Ketua PWI Sulsel, Zulkifli Gani Otto. Syaiful mengaku memiliki keinginan untuk maju bersama dengan mantan Ketua KPU Makassar serta komisaris PT Media FAJAR ini.    "Saya sudah pernah membangun komunikasi dengan beliau. Kalau memang nantinya ada kemungkinan bersama, kenapa tidak," kata Syaiful.
    Sebelumnya, Zugito--sapaan akrab Zulkifli Gani Otto mengaku dua kali diajak komunikasi dengan Syaiful, kendati sejauh ini belum memberikan jawaban. Zugito sendiri mulai mendapat dorongan dari kalangan masyarakat untuk maju di pilwalkot Makassar sebagai calon wali kota maupun calon wakil.
    Pengamat Politik Unismuh, Arqam Azikin mengatakan bahwa sosok Syaiful sangat memenuhi karakter sebagai tokoh agama apalagi dia ada di ICMI dan Muhammadiyah. Belum lagi, mayoritas masyarakat di Makassar menginginkan pemimpin dari tokoh agama.
    "Masyarakat mulai mencermati tokoh masyarakat dari sisi agama. Mungkin ini dipengaruhi karena ulah sebagian politisi yang tidak jujur. Jadi menurut saya, ini suatu tantangan bagi tokoh agama sekaligus partai politik untuk lebih memperbaiki citra positif di tengah masyarakat," kata Arqam. (hamsah umar)

Senin, 20 Februari 2012

Amran-Muslimin Siap Menangkan Pemilukada

MAKASSAR, FAJAR--Masuknya Ketua DPD PAN Wajo, Amran Mahmud dan Ketua DPD PAN Enrekang, Muslimin Bando dalam daftar figur yang diandalkan DPW PAN Sulsel di antara 13 pemilukada 2012-2013, menjadi cambuk besar bagi kedua kader PAN di daerah tersebut.
    Keduanya pun menyatakan kesiapannya dicalonkan partai sebagai bupati pada pemilukada 2013 mendatang di daerah itu. Apalagi, dorongan tidak hanya datang dari DPW PAN Sulsel, dorongan lebih keras juga datang dari berbagai kalangan masyarakat di daerah masing-masing.
    "Sebagai kader, saya tentu merespons harapan itu, apalagi dorongan dari bawah juga cukup besar yang menginginkan kami tampil sebagai calon bupati. Di PAN Sendiri, siapa pun kader yang didorong maju mencalonkan diri, maka harus siap maju. Tentu dengan pertimbangan harus memenangkan pertarungan. Dan  itu tentu saja menjadi konsentrasi utama kita," kata Amran Mahmud.
    Kendati wacana pemilukada Wajo belum begitu ramai dibanding daerah lain, namun partainya sudah menggerakkan kader utamanya melakukan konsolidasi partai. Sambil menyerap aspirasi dan keinginan masyarakat tentang sosok calon pemimpin yang paling diharapkan di Wajo saat ini. Sosok Amran sendiri cukup diterima masyarakat apalagi dikenal sebagai figur muda dan peduli dengan pendidikan masyarakat kurang mampu.
    "Namun semuanya kita menunggu respons dan keinginan masyarakat Wajo sendiri. Karena menurut saya, masyarakat Wajo yang akan menentukan siapa figur yang diharapkan," katanya.
    Kendati sudah ada keinginan maju sebagai calon bupati di Wajo karena dorongan berbagai kalangan, Amran menegaskan bahwa dirinya saat ini masih tetap fokus menjalankan amanah sebagai wakil bupati Wajo.  "Amanah untuk membantu bupati menjalankan pemerintahan saya kira itu yang paling utama saat ini," kata Amran.
    Penegasan yang sama disampaikan Muslimin Bando. Menurutnya, sosialisasi dirinya sebagai calon bupati sudah berjalan sejak beberapa tahun terakhir, kendati saat ini dirinya belum terlalu menampakkan diri seperti figur lainnya.
    "Masyarakat Enrekang juga sudah sangat cerdas dalam menentukan pilihan. Kalau memang masyarakat mendukung, kami tentu sangat siap bertarung dan memenangkan pertarungan," kata Muslimin.
    Pada pemilukada lalu, Muslimin yang kalah dari incumbent mampu meraup suara hingga 30 ribu. Saat ini, jumlah wajib pilih diperkirakan mencapai 134.000 hingga 150.000.  (hamsah umar) 

Zugito Didorong Maju di Pilwalkot

Zulkifli Gani Otto / int
MAKASSAR, FAJAR--Ketua PWI Sulsel, Zulkifli Gani Otto kembali didorong sejumlah pihak maju sebagai calon wali kota di pilwalkot Makassar. Dorongan datang dari Forum Komunikasi Bersama Makassar (FKBM), karena melihat figur seorang Zugito memiliki kemampuan lebih membawa Makassar lebih maju.
    Ketua FKBM, Anwar Salam bersama belasan pengurus dan pembina bahkan secara khusus datang ke kantor PWI Sulsel Jalan AP Pettarani Makassar, menyampaikan langsung dukungan FKBM terhadap Zugito--sapaan akrab Zulkifli Gani Otto maju di pilwalkot Makassar 2013 mendatang.
    "Kami sangat menginginkan Pak Zulkifli ini mencalonkan diri di pilwalkot Makassar, apakah sebagai wali kota atau wakil wali kota. FKBM yang sudah terbentuk di 14 kecamatan siap memberikan dukungan, bahkan menjadi garda terdepan untuk  memenangkannya," kata Anwar.
    Dia bahkan mengungkap, forum ini sejak pemilu lalu menginginkan Zugito bertarung di pilwalkot. "Kami ingin ada sosok seperti Pak Dahlan Iskan yang memiliki pemikiran cemerlang. Kalau Makassar ini dipimpin tokoh dari kalangan pers, perhatian terhadap masyarakat akan menjadi lebih baik," kata Anwar.
    Mendapat dukungan tersebut, Zugito mengungkap kalau akhir-akhir ini dirinya memang sudah mendapat banyak dorongan untuk maju di pilwalkot. Bahkan, beberapa birokrat di Makassar serta figur calon yang saat ini meramaikan wacana pilwalkot Makassar banyak berkomunikasi dengan dirinya. Dari kalangan birokrat salah satunya Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Syaiful Saleh.
    "Tapi saya belum pernah sekalipun mengiyakan dorongan berbagai kalangan yang meminta saya maju. Begitu juga yang disampaikan oleh FKBM ini. Saya sebagai Ketua PWI Sulsel belum bisa langsung mengiyakan, karena tentu akan dikomunikasikan lagi," kata Zugito.
    Apalagi menurutnya, amanah di PWI masih akan berlanjut hingga 2015 mendatang. Kendati demikian, dukungan FKBM termasuk dorongan sejumlah kalangan sangat diapresiasi Zugito sebagai bentuk masukan terhadap wacana  pilwalkot Makassar. Di PWI kata Zugito, dirinya mesti menyisihkan banyak waktu untuk mengurus kepentingan wartawan.
    Dalam menatap pilwalkot Makassar, Zugito kata dia bisa saja menempuh jalur  independen apalagi dia bukan seorang politisi yang otomatis tidak punya kendaraan politik. "Tapi kalau itu ditempuh, saya tidak ingin seperti calon independen yang sekadar mengumpulkan KTP warga. Yang harus beri foto KTP harus betul-betul mengenal saya dan mendukung saya," katanya. (hamsah umar)