Powered By Blogger

Sabtu, 31 Desember 2011

Eksterior Racing, Interior Elegan


EDITOR: HAMSAH

TAMPILAN luar maupun bagian dalam mobil kesayangan sebagaian kalangan, adalah hal yang  begitu penting untuk dimodifikasi sedemikian rupa sehingga tampak lebih menarik dan menyita perhatian. Eksterior dan interior ini sama pentingnya bagi pencinta mobil modifikasi.
Mempercantik bagian luar atau eksterior kendaraan banyak dilakukan agar tampilannya lebih gaya dari aslinya. Kalau perlu, tampilan luar atau bodi kendaraan ini dibuat sangar atau pun lebih racing. Paling tidak, dengan perubahan eksterior ini mobil semakin menarik untuk dipandang mata.
Honda Jazz keluaran 2008 milik Ramah ini, merupakan salah satu kendaraan roda empat yang memberikan sentuhan khusus pada bagian eksteriornya. Tujuannya hanya satu agar wajah mobil ini tampil lebih racing dibanding mobil sekelasnya. "Tampilan luarnya mengambil aliran racing. Konsep racing ini kan cocok dengan pengendara mobil dari kalangan muda," kata Ramah.
Untuk mendukung kesan racing pada eksterior mobilnya itu, Ramah menambahkan widebody kit pada bagian depan, samping , maupun belakang mobilnya. Dengan body kit ini, kesan racing sudah pasti akan melekat pada mobil itu sendiri. Belum lagi, dengan body kit ini, mobil juga tampak lebih cepet sehingga semakin memberikan kesan racing pada tampilan luar mobil ini.
Selain widebody kita yang mendukung mobil ini tampil lebih racing, Ramah juga menggunakan pelek ukuran lebih besar yakni 16 inci evolution dipadukan dengan ban Aciles Art Sport. Kombinasi pelek dan ban ini juga sangat mendukung tampilan mobil racing, terlebih lagi pelek yang digunakan menggunakan jari-jari sedang.
Bagian lain yang memberikan kesan racing pada mobil ini adalah knalpotnya. Knalpot mobil ini merek HKS yang memang sedikit lebih racing, baik dari bentuknya maupun suara y ang dihasilkan. Dari suara, knalpot jenis ini tentu saja akan lebih nyaring kendati tetap tidak membuat telinga terasa  bising.
Kendati bagian eksterior memilih aliran racing, namun untuk tampilan interiornya, Ramah lebih memilih aliran dengan konsep elegan. Makanya, bagian dalam kabing mobil ini tidak terlalu mencolok, namun lebih sederhana dengan konsep elegannya. 
Dengan perpaduan konsep modifikasi ini, Ramah mengaku merasakan kepuasan tersendiri saat mengemudikan mobilnya. Apalagi menurutnya, eksterior dengan konsep racing masih menjadi trend di kalangan pencinta mobil modifikasi di daerah ini.    (*)
              
                            

Suara Lebih Nyaring


BANYAK cara untuk membuat mobil kesayangan memiliki kelebihan dibanding mobil lainnya. Selain dengan mempercantik desain interior dan eksteriornya, persoalan suara yang dihasilkan mobil juga tampaknya menjadi pilihan tersendiri. Suara yang nyaring dan kencang menjadi pilihan banyak warga sehingga mobil serasa lebih dominan di jalanan.
Untuk mewujudkan suara kendaraan yang lebih nyaring dan kencang saat dikemudikan ini , maka pilihannya tentu saja dengan melakukan pergantian pada knalpotnya. Pilihan penggunaan knalpot racing dipastikan akan memberikan garansi suara kendaraan akan lebih dahsyat.
Mobil Jazz milik Ramah berwarna Hitam ini merupakan salah satu mobil dengan suara dahsyat saat dikemudikan. Pilihannya jatuh pada penggunaan knalpot HKS racing. Dengan knalpot racing ini, suara mobilnya semakin keras apalagi kalau pedal gas mobil ini diinjak lebih keras lagi.
Belum lagi, saringan udara mobil yang satu ini juga sudah diganti dari yang standar ke monipol racing. Dengan saringan udara yang racing ini, suara kendaraan semakin nyaring. Kendati cukup nyaring, namun suara knalpot tersebut tetap tidak membuat pengendara lain terganggu karena kebisingan yang dihasilkan.
Bahkan menurut Ramah, dengan menggunakan saringan udara racing ini, juga berpengaruh pada kecepatan mobil. Saringan udara ini bisa  memicu dan meningkatkan kecepatan mobil hingga memiliki tarikan lebih kencang dan cepat.
"Karena saringan udaranya juga racing, sehingga dengan sendirinya memicu speed lebih cepat. Dengan begitu, kecepatan kendaraan juga bisa lebih dimaksimalkan, setelah menggunakan saringan udara racing," jelas Ramah. (hamsah umar)        

Vokal Lebih Detail


MENIKMATI musik saat mengemudi atau saat berada di dalam mobil, memiliki seni tersendiri dan tingkat kepuasan berbeda. Selain bisa meminimalisir rasa kantuk dan lelah saat mengemudi, menikmati musik dalam mobil juga bisa menjadi penyemangat dalam diri setiap orang.
Makanya, modifikasi audio utamanya pencinta mobil variasi menjadi suatu hal yang mutlak. Dalam melakukan modifikasi audio ini, banyak aliran yang bisa menjadi referesensi, bergantung jenis musik yang disukai oleh pemilik kendaraan. Dengan kata lain, desain audio ditentukan selera musik pemilik mobil yang dimodifikasi.               
Dalam memodifikasi audio, pemilik kendaraan ada yang lebih menonjolkan vokal tertentu. Misalnya saja menonjolkan suara bas sehingga dentunan suara musik lebih keras, namun banyak juga yang memilih mendesain audio lebih seimbang dengan menyelaraskan suara dan bas.
Mobil Honda Jazz keluaran 2008 milik Ramah ini merupakan mobil yang menjadikan desain audio lebih seimbang. Apalagi, dia termasuk orang yang suka dengan berbagai jenis musik berbeda. Makanya, desain audio yang mengutamakan keseimbangan suara dan bas menjadi pilihan bagi Ramah.
"Jadi irama musiknya lebih detail baik suara vokal maupun basnya. Sehingga kita bisa menikmati musik lebih baik karena cenderung vokal detail," kata Ramah.
Desain audio pada mobil Ramah ini memang lebih bergaya elegan dan tidak menonjolkan kesan ekstrem di dalamnya. Kendati begitu, perangkat audio yang dibenamkan juga cukup banyak dan variatif sehingga  kualitas vokal tetap terjamin.
Adapun perangkat audio yang menjadi pilihan adalah dua unit subwoofer merek SWL Series, beberapa tweeter skelton, kapasitor intersis, tiga unit power baik monoblok maupun yang empat chanel. Untuk power, warga Jalan Abdullah Daeng Sirua ini dia memilih power Marriola dan Fiyer.             
Selain sejumlah perangkat pendukung audio itu, Ramah juga memasang satu unit televisi 21 inci. Perangkat televisi ini ditempatkan di bagian belakang, sehingga cocok dinikmati saat mobil sedang diparkir atau pada saat menikmati istirahat. (hamsah umar)           

Pengereman Lebih Terkendali


MENGEMUDI kendaraan baik dalam kecepatan sedang atau cepat, selalu dibayangi dengan berbagai kekhawatiran apalagi kalau kualitas rem mobil tidak menjamin. Namun untuk lebih mengefektifkan pengereman mobil, bisa diakali dengan menggunakan rem cakram berkualitas sehingga saat mengerem, mobil benar-benar terkendali dengan baik.
Ramah, salah seorang pencinta mobil modifikasi di Makassar termasuk menjadikan bagian rem sebagai perhatian, demi kenyamanan dan keselamatan berkendara. Dia pun memilih menggunakan rem cakram brembo. Rem ini memang cocok untuk kendaraan dengan tiper racing.
Dengan menggunakan rem cakram brembo, ban mobil dipastikan tidak akan selip saat dilakukan pengereman utamanya ketika dalam kondisi darurat atau tiba-tiba. "Kekuatan pengereman lebih bagus sehingga tidak akan selip," kata Ramah.
Praktis, saat mengendarai mobil yang menggunakan cakram brembo, pengemudi juga tidak akan was-was saat mengemudi. Dengan sendirinya, tingkat kenyamanan berkendara semakin baik dan berkualitas.
Kualitas rem cakram brembo ini semakin padu dengan penggunakan ban mobil tipe aciles asr sport yang dipadu dengan pelek berdiameter 16 inci. Pasalnya kualitas ban dan pelek menjadi salah satu penentu keseimbangan mobil saat dikebut di jalanan. (hamsah umar)            

Kamis, 29 Desember 2011

Lutra Butuh Investor Sawit


MAKASSAR, FAJAR--Potensi perkebunan kepala sawit di Luwu Utara terus meningkat. Bahkan pada 2012 atau 2013 mendatang, produksi kelapa sawit di daerah ini bakal melimpah. Sayangnya, daerah ini belum memiliki pabrik pengolah kelapa sawit.
Dengan kondisi itu, Wakil Bupati Luwu Utara, Hj Indah Putri Indriani berharap akan ada investor yang memiliki kemauan untuk menanamkan modalnya pada pembangunan pabrik kelapa sawit, dengan kapasitas produksi minimal 30 ton per hari. Harapan akan hadirnya investor pabrik sawit di Lutra ini disampaikan Indah saat bertandang ke redaksi Harian FAJAR, Kamis, 29 Desember.
Dia menyebut, potensi kelapa sawit di daerah ini cukup besar. Namun selama ini produksi sawit di daerah ini hanya bisa diekspor keluar Lutra. Kondisi ini kata dia kurang menguntungkan bagi petani kelapa sawit, karena dengan tidak adanya pabrik pengolah kelapa sawit di daerah ini sedikit mempengaruhi harga di tingkat petani.
"Kalau ada pabriknya tentu nilai tukarnya di tingkat petani akan lebih menguntungkan petani kita. Apalagi, kelapa sawit di Lutra ini umumnya adalah milik rakyat," kata Indah.
Potensi kelapa sawit di Lutra kata dia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Apalagi, situasi banjir yang sering melanda daerah ini memaksa petani kakao di daerah ini memilih beralih menanam kelapa sawit. Hingga saat ini, setidaknya sudah ada 8.800 hektare lahan kakao yang beralih menjadi lahan sawit. Dengan alih fungsli lahan ini, dia memastikan produksi kakao di Lutra akan semakin meningkat pesat.
Saat ini, usia kelapa sawit milik masyarakat tani Lutra sudah menghampiri masa produksi. Saat ini saja, produksi sawit di daerah ini sudah sangat besar. Makanya, dia memperkirakan pada 2013 mendatang, produksi di daerah ini akan melimpah sehingga dikhawatirkan harga akan anjlok ketika tidak ada pabrik pengolah kelapa sawit di daerah ini.
"Makanya, kita mencoba memikirkan bagaimana masa depan produksi sawit petani di Lutra. Jadi bukan hanya produksinya yang kita pikirkan, tapi yang penting juga adalah pascaproduksi. Karena di sinilah harga sawit akan ditentukan," jelas Indah.
Secara khusus, Indah bahkan mengajak PT Media Fajar turut menanamkan investasi untuk membangun pabrik kelapa sawit di Lutra. Indah menyebut, pemkab siap sharing pendanaan dengan investor yang berminat membangun pabrik kelapa sawit di daerah ini. 
Direktur Utama PT Media FAJAR, Syamsu Nur yang menerima Wabup Lutra ini merespons positif ajakan Lutra  untuk investasi pabrik kelapa sawit di daerah itu. Apalagi menurut dia, PT Media FAJAR juga mulai memasuki bisnis kelapa sawit.
"Saya kira itu bagus. Kita akan bicarakan peluang itu, apalagi FAJAR ini sudah mulai merintis pembangunan pabrik di Kalimantan. Ini saya kira peluang yang bagus apalagi kalau pemkab bersedia sharing pendanaan," kata Syamsu Nur. (hamsah umar)        
                             

Mahasiswa UNM Tewas Ditikam


MAKASSAR, FAJAR--Mahasiswa Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNM, Irfan (20) warga Jalan Mappaoddang Makassar tewas mengenaskan setelah ditikam belasan pelaku tidak dikenal di Jalan Mapala, belakang FIS UNM, Kamis, 29 Desember sekira pukul 11.30.
Selain Irfan, seorang teman kelasnya, I Gede Justiasta (20), warga Jalan Mannuruki Makassar juga mendapat luka tikaman cukup serius pada pinggang kiri, serta sejumlah luka di wajah diduga terkena hantaman batu. Irfan sendiri tewas di UGD RS Islam Faizal sekira pukul 13.30, setelah mendapat perawatan intensif.
Nyawa mahasiswa angkatan 2009 ini tidak bisa diselamatkan karena diduga mengeluarkan darah cukup banyak. Korban diduga kehabisan darah hingga akhirnya meregang nyawa di rumah sakit. Sementara Gede hingga saat ini masih dalam kondisi kritis. Apalagi bagian hidungnya patah karena dipukul benda tumpul.
Keluarga Irfan dan sejumlah rekan mahasiswa dari Jurusan Sejarah UNM histeris begitu mengetahui rekannya sudah meninggal. Menurut beberapa rekan korban yang ditemui di RS Faizal, kedua korban saat kejadian bermaksud memprint tugas kuliah diluar kampus. Keduanya pun  keluar  berboncengan menggunakan sepeda motor.
Saat keluar dari kampus tersebut, korban dikejar sejumlah pelaku menggunakan sepeda motor hingga berhasil dicegat di belakang fakultas. Begitu korban dihentikan, tanpa banyak bicara pelaku langsung memukul dan menikam korban di atas motornya hingga terjatuh. Karena pelaku dalam jumlah banyak, korban tidak bisa melakukan perlawanan apalagi sudah menderita luka tikaman.     
Korban yang sudah tidak berdaya kemudian ditinggalkan oleh pelaku. Kedua korban ditemukan tukang bentor berlumuran darah di pinggir jalan, kemudian membawanya ke RS Faizal, sementara Gede diantar rekannya ke rumah sakit. Belum diketahui siapa pelaku penikaman tersebut apakah dari mahasiswa sendiri atau masyarakat luar. Namun kuat dugaan, pelaku adalah mahasiswa UNM sendiri apalagi korban dibuntuti saat keluar dari kampusnya.
Tukang bentor yang menemukan pertama korban, Herman menyebut saat dirinya melintas dia melihat  korban dalam kondisi tidak berdaya sehingga dia memberi pertolongan dan warga. 
Kapolsekta Rappocini, AKP Ahmad Mariadi membenarkan penikaman dua mahasiswa UNM tersebut. Sejauh ini kata dia, pihaknya masih melakukan penyelidikan siapa yang melakukan penikaman terhadap korban. "Pelaku penikaman masih dalam penyelidikan," kata Mariadi. (hamsah umar)
                              

Kapolda Beber Kinerja Polrestabes


*Curanmor Tertinggi di Makassar

MAKASSAR , FAJAR--Kinerja aparat Polrestabes Makassar dalam penanganan perkara sepanjang 2011, dijadwalkan akan dibeberkan Kapolda Sulsel, Irjen Johny Wainal Usman, Jumat, 30 Desember di aula Polrestabes Makassar siang ini.
Rencana untuk memaparkan kinerja jajaran Polrestabes Makassar ini disampaikan Kapolrestabes Makassar, Kombes Erwin Triwanto. Awalnya, pemaparan kinerja Polrestabes selama 2011 itu akan dilakukan kemarin, namun bergeser ke siang ini. "Jadi tanggal 30 (hari ini) Pak Kapolda akan memaparkan kinerja Polrestabes selama 2011. Ini adalah pemaparan kinerja akhir tahun," kata Erwin.
Selain akan memaparkan kinerja positif yang dilakukan jajaran Polrestabes Makassar, dalam pemaparan kinerja akhir tahun itu, polda juga akan memaparkan jumlah kasus yang belum dituntaskan pihak kepolisian. "Kalau misalnya yang belum dituntaskan tentu akan dievaluasi seperti apa kendalanya," kata Erwin.
Sayangnya, saat ditanya kasus apa saja yang menjadi dominan di jajaran Polrestabes Makassar, Erwin enggan membeberkannya. "Nantilah saat Pak Kapolda melakukan pemaparan. Di situ akan ada kasus yang menonjol," kata tambah Erwin.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, sepanjang 2011 ini kasus pidana yang ditangani Polrestabes Makassar yang cukup tinggi dan menonjol adalah kasus pencurian sepeda motor. Selain itu, kasus penganiayaan dan perkelahian juga merupakan salah satu tindak pidana yang cukup tinggi di kota ini.
Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Kompol Mantasiah yang dikonfirmasi terpisah juga memastikan pemaparan kinerja akhir tahun akan disampaikan kapolda hari ini. "Semuanya sudah dipersiapkan. Sesuai jadwal, pukul 14.00 besok akan dilakukan pemaparan," kata Mantasiah. (hamsah umar)                             

Empat Ruas Jalan Ditutup Total


MAKASSAR, FAJAR--Proses pergantian tahun baru dari 2011 ke 2012 yang akan berlangsung Sabtu, 31 Desember hingga 1 Januari 2012 diwarnai penutupan puluhan ruas jalan di sekitar Pantai Losari. Dari puluhan ruas jalan yang akan ditutup dan dialihkan, setidaknya ada empat ruas jalan yang akan ditutup total.
Keempat ruas jalan yang ditutup total ini yakni Jalan Penghibur, Jalan Pasar Ikan, Jalan Ujung Pandang, dan Jalan Somba Opu. Di ruas jalan ini, kendaraan roda empat dan dua dilarang masuk. Penutupan dan pengalihan arus lalu lintas ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan lalu lintas di sekitar pantai losari.
Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Muh Hidayat menjelaskan selain ruas jalan tersebut, persimpangan jalan sepanjang Sultan Hasanuddin dan Botolempangan juga akan dilakukan penutupan. Sebagai gantinya, pemilik kendaraan bermotor yang akan merayakan pergantian tahun baru di sekitar Pantai Losar  bisa memarkir kendaraannya di Jalan Slamet Riyadi (depan kantor Pos), Jalan Riburane (depan RRI), Jalan Nusantara (depan Menara Makassar), CPI, CCC, dan Trans Studio.
Adapun 13 ruas jalan akan dilakukan berikade seperti di ruas jalan Pattimura-Somba Opu, Sungai Saddang-Sudirman, A Gappa-Botolempangan, Chairil Anwar-Botolempangan, Emi Saelan-Botolempangan, Pattimura-Hasanuddin, Ar Saleh-Madukelleng, Kenari-Madukelleng, Metro-Penghibur, A Yani-Kajaolalido, A yani-Balaikota, dan Ujung Pandang-Riburane.
Hidayat menyebutkan, di sejumlah ruas jalan yang ditutup itu, sedikitnya sepuluh perwira lantas yang akan ditugaskan melakukan pemantauan langsung. Beberapa di antaranya yakni AKP Kaharuddin, AKP Hasniaty, AKP Sherly M, AKP Henri N, dan AKP Ernawaty.
Sementara itu, Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Kompol Mantasiah yang dikonfirmasi terpisah menegaskan bahwa proses pengamanan tahun baru tetap melibatkan ribuan personil kepolisian, utamanya yang terlibat dalam operasi lilin. Sejumlah tempat keramaian termasuk mal akan mendapat pengamanan dari petugas kepolisian.
Mantasiah berharap, pergantian tahun baru 2011 ini berjalan dengan baik, aman dengan tetap terjaga situasi kondusif di kota Makassar. Suasana kondusif pada malam natal beberapa waktu lalu juga diharapkan terjadi pada peryaan tahun baru 2012. (hamsah umar)                     

Rabu, 28 Desember 2011

Rampok Polisi, Pelaku Tewas Ditembak


MAKASSAR, FAJAR--Anggota Intel Polres Gowa, Briptu Andi Abdullah jadi korban perampokan di rumahnya kompleks Villa Mutiara Klaster Elok 12 No.10, Jalan Ir Sutami Makassar, Rabu, 28 Desember sekira pukul 02.00. 
Korban dan pelaku sempat terlibat pergumulan di dalam kamar korban berukuran 3 X 3 meter. Akibatnya, korban mengalami luka sabetan badik sebanyak enam titik di perut kiri, kedua tangan, dada, pelipis, dan samping mata. Tidak hanya Abdullah, istri korban, Syarifah Atika juga dilukai oleh pelaku. Istri korban ini mengalami luka tangan dan selangkangan.     
Dalam peristiwa itu, pelaku yang diketahui bernama Irvan alias Herman (32), warga BTN Pepabri Blok B.12/14 Kelurahan Sudiang Makassar tewas ditembak korban. Setidaknya korban menembakkan peluru sebanyak tiga kali hingga akhirnya pelaku tewas di dalam kamar korban. Sementara dua rekan pelaku yang sudah diketahui identitasnya masih dalam pengejaran petugas kepolisian. Versi lain menyebutkan, peristiwa perampokan ini hanya melibatkan dua orang, namun laporan di polisi menyebutkan pelaku berjumlah tiga orang. Satu pelaku menunggu diluar rumah saat peristiwa terjadi.  
Tersangka tersebut meregang nyawa setelah ditembak menggunakan pistol jenis Revolver No R.1-V1-XG-202426. Adapun dua tersangka lain yang melarikan diri berhasil membawa kabur satu unit laptop, uang tunai Rp1,5 juta, ATM, dan handphone jenis Blackberry dan Iphone, emas. Informasi yang diperoleh, teman pelaku yang melakukan perampokan ini diduga kuat warga Maros. Berdasar identitas yang diperoleh dari pelaku yang tewas, Irvan juga tercatat sebagai anggota Persatuan Pedagang Pasar Terong (Sadar).     
Saat perampokan terjadi, korban berlima di dalam kamar lantai I. Selain dengan istrinya, ada dua anaknya Sheina (3) dan Mira (1), serta mertua korban, Sarifa Fatmawati. Pelaku dengan mudah masuk ke kamar tidur korban karena saat itu dia tidak mengunci kamarnya. Salah seorang anak korban, Zena juga sempat diinjak pelaku saat perkelahian berlangsung. Kedua anak korban memilih merapat ke tembok saat melihat orang tuanya terlibat perkelahian dengan perampok.
Akibat peristiwa ini, istri korban yang dirawat di IRD RS Bhayangkara masih trauma bahkan menurut keluarganya korban sering kaget. Trauma juga dialami oleh kedua anaknya, apalagi saat itu melihat kedua orang tuanya terluka parah.    
Kedua korban perampokan ini saat ini dirawat di RS Bhayangkara Makassar. Hingga siang kemarin, kedua korban masih dirawat di UGD dan IRD. Beberapa rekan korban dari Polres Gowa silih berganti menjeguk korban di rumah sakit. Sebelumnya kedua korban  mendapat penanganan awal di RS Sayang Rakyat.
Abdullah yang ditemui di RS Bhayangkara menjelaskan bahwa, pelaku masuk ke rumah korban melalui jendela di lantai II rumahnya. Diduga, pelaku sudah mengincar korban beberapa hari terakhir sebelum merealisasikan aksinya. "Biasanya saya cek jendela, tapi tadi malam memang saya tidak mengeceknya," kata Abdullah.
Abdullah menyebutkan, awalnya dia berada di lantai II rumahnya menonton hingga pukul 00.00. Setelah itu baru beranjak ke kamarnya untuk tidur. Sekira pukul 02.00, pelaku dua sudah berada di dalam kamarnya sambil menghunus badiknya. Kondisi kamar saat itu remang-remang karena hanya diterangi televisi. Saat korban terbangun dari tidurnya dua pelaku langsung mengancamnya dan meminta menyerahkan barang berharga miliknya.
Korban saat itu mempersilahkan kedua pelaku mengambil harta berharga miliknya. Namun begitu pelaku mulai mengutak-atik lemari korban, korban mulai khawatir senjata miliknya diambil. Pistol revolver tersebut disimpan di balik laptop yang turut dibawa kabur oleh tersangka lainnya.
"Setelah mengambil laptop itu, dia berpaling ke pintu untuk mengambil tas. Saat itu dia menyelipkan badik yang dipegangnya, sementara keluar dari kamar," kata Abdullah. 
Melihat pelaku menyelipkan  badiknya, Abdullah kemudian berinisiatif melakukan perlawanan dengan mencoba mendekap pelaku dari belakang. Setelah itu, korban bergerak menghampiri pintu dan mengunjinya dari dalam. Usai mengunci pintu, korban baru menyalakan lampu kamarnya. Saat itu, perkelahian terus berlangsung hingga mengakibatkan korban dan istrinya menderita luka cukup serius.
Luka cukup parah dialami korban pada kedua tangannya. Pasalnya, korban mencoba memegang badik yang digunakan pelaku menikamnya. Kendati dalam kondisi luka cukup parah, korban terus berusaha sekuat tenaga mencoba merampas badik pelaku, namun sulit dilakukan karena pelaku memegangnya cukup erat. Saat dipegang korban, mertua korban, Sarifa Fatmawati juga mencoba membantu dengan memegang kaki pelaku.
Saat  itu, istri korban kemudian mengambil pistol yang ada dalam lemari. Awalnya, korban meminta istrinya menembak pelaku namun takut sehingga menyerahkan pistol tersebut kepada suaminya. Sebelum pistol tersebut sampai ke tangan Abdullah, pelaku sempat berontak hingga  menikam istri korban untuk kedua kalinya. 
"Tangan kira saya memegang pelaku, sementara tangan kanan saya ambil pistol  dari istri. Begitu pistol saya ambil, saya  menembaknya dari belakang kemudian menendangnya. Karena khawatir pelaku beringas dan melukai dua anak saya, saya kemudian menembaknya lagi," kata Abdullah.
Pelaku perampokan yang tewas di tembak korbannya ini hingga siang kemarin masih berada di kamar mayat RS Bhayangkara. Saat  FAJAR memantau di lokasi, belum ada satu pun keluarga pelaku yang datang untuk mengambil mayat tersangka. Di kamar mayat ini, sejumlah petugas kepolisian melakukan penjagaan.   
Salah seorang keluarga korban, Abdul Kadir yang ditemui di rumah sakit mengetahui perampokan keluarganya itu setelah kedua korban sudah berada di rumah sakit. "Yang saya tahu dia berlima dalam kamar. Kebetulan dua anak korban ini sangat dekat dengan neneknya, sehingga kalau neneknya ada di rumah dia juga tidur di dalam kamar korban," kata Kadir.    
Kapolsekta Biringkanya, Kompol Mursalim menegaskan bahwa pelaku yang berhasil melarikan diri saat ini masih dalam pengejaran. "Kita masih pengembangan untuk mengejar pelaku yang lari," kata Mursalim.
Untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku yang lolos ini, pihak kepolisian mengerahkan kekuatan. Selain dari Polsekta Biringkanaya, pengejaran tersangka juga melibatkan Polrestabes Makassar bahkan Polres Gowa. "Identitasnya sudah kita ketahui. Sementara ini kita melakukan pengejaran ke lokasi yang diduga tempat persembunyiannya," kata Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan. (hamsah umar)
    

Kantor Lurah Maricaya Dirusak


MAKASSAR, FAJAR--Kantor Lurah Maricaya, Kecamatan Mamajang Makassar yang terletak di Jalan Veteran Selatan dirusak orang tidak dikenal. Dugaan sementara, perusakan kantor lurah dengan cara melemparinya hingga mengakibatkan kaca pecah ini terjadi pada Rabu, 28 Desember dini hari.
Kasus perusakan kantor lurah ini baru diketahui oleh Lurah Maricaya dan stafnya Rabu pagi saat mereka akan masuk kantor. Staf di kantor kelurahan ini kaget melihat sejumlah dinding di kantor kelurahan ini mengalami kerusakan. Sementara beberapa batu yang diduga digunakan pelaku berserakan di lokasi kejadian.
Pelaku perusakan kantor lurah ini tidak diketahui pasti. Pasalnya, tidak warga atau saksi yang melihat kantor tersebut dirusak oleh warga, apalagi peristiwa perusakan kantor ini diduga dilakukan pelaku dini hari. 
Kanit Reskrim Polsekta Mamajang, AKP Agus Arfandy yang dikonfirmasi membenarkan kasus perusakan kantor lurah tersebut. "Lurah Maricaya langsung melaporkan kasus ini begitu mengetahui kantornya dirusak. Cuma pelakunya siapa, ini yang sementara dalam penyelidikan karena tidak ada yang tahu dan melihatnya," kata Agus.
Agus menyebutkan, perusakan kantor lurah ini diduga terjadi antara pukul 03.00 hingga 04.00. Adapun motif perusakan ini, Agus menyatakan kalau pihaknya juga belum bisa memastikan apa motif di balik perusakan kantor lurah ini. "Kalau saja perusakan saat ada orang ada, mungkin  bisa kita prediksi apa yang menjadi motifnya," kata Agus.
Ditanya dugaan adanya sentimen pelaku terhadap aparat kelurahan setempat, Agus lagi-lagi belum bisa memastikan kemungkinan tersebut. Apalagi sejauh ini polisi tidak pernah mendapat informasi aparat kelurahan memiliki musuh dengan masyarakat. (hamsah umar) 

Sejumlah Mahasiswa Diincar Polisi


MAKASSAR, FAJAR--Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Makassar menjadi incaran petugas Polrestabes Makassar. Mahasiswa ini menjadi incaran polisi karena diidentifikasi sebagai pelaku perusakan pos polisi, traffic light, mobil BNI, serta pelaku penganiayaan polisi.
Sebelumnya, polisi telah menangkap satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas, Hidayat sebagai pelaku perusakan mobil Bank BNI. Sementara pelaku lainnya sejauh ini masih dalam pengawasan pihak  kepolisian.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Erwin Triwanto yang dikonfirmasi menegaskan bahwa mahasiswa yang merusak fasilitas negara ini, cepat atau lambat mahasiswa ini akan ditindak. Yang pasti menurut dia, polisi telah mengantongi identitas para mahasiswa yang melakukan perusakan saat demo. "Termasuk yang pukul polisi sudah kita identifikasi," kata Erwin, Rabu, 28 Desember.
Dalam kasus perusakan ini, Erwin menyesalkan ulah mahasiswa yang melakukan perusakan saat melakukan demo. Padahal kata dia, kasus pelanggaran yang dilakukan polisi ini berada di Bima. "Traffic light itu juga bukan milik aparat kepolisian. Tapi itu dibeli menggunakan APBD hingga ratusan juta," kata Erwin.
Erwin menambahkan, mahasiswa yang telah ditangkap masih berusaha bungkam atas kasus perusakan yang dilakukannya. "Tapi itu adalah hak dia untuk diam. Yang pasti kita punya bukti berupa rekaman," tambah Erwin.  
Informasi yang diperoleh, sejumlah mahasiswa yang diidentifikasi sudah meninggalkan rumah atau tempat kos yang selama ini ditempati. Kendati begitu, polisi terus memantau pergerakan mahasiswa dimaksud.
Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan yang dikonfirmasi terpisah menambahkan bahwa mahasiswa yang diidentifikasi ini tetap dalam pengawasan. Polisi kata dia menunggu momen tepat untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku perusakan fasilitas negara ini. (hamsah umar)            

Erwin: Waspadai Provokator


*HMI: Tuntaskan Pelanggaran HAM di Bima

MAKASSAR, FAJAR--Aksi demonstrasi mahasiswa sebagai bentuk solidaritas atas warga Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat beberapa hari terakhir membuat Kapolrestabes Makassar, Kombes Erwin Triwanto angkat bicara. Dia mengimbau mahasiswa di daerah ini untuk mewaspadai provokator yang sengaja ingin membenturkan mahasiswa dengan polisi.
Ajakan untuk mewaspadai provokator yang sengaja ingin membenturkan mahasiswa dengan polisi ini, menyusul demo beberapa hari terakhir terkesan memancing amarah aparat kepolisian yang melakukan pengamanan. "Ini yang mesti kita waspadai. Jangan sampai provokator sengaja ingin membenturkan kita," kata Erwin, Rabu, 28 Desember.
Dia mencontohkan, saat mahasiswa demo di depan Monumen Mandala, beberapa kali mahasiswa memancing emosi polisi. Makanya kata dia, petugas kepolisian memilih sedikit menjauh. Dalam aksi demo mahasiswa, memang tidak banyak petugas kepolisian yang dikerahkan ke lokasi demonstasi. 
Bahkan menurut Erwin, salah seorang anggota kepolisian di daerah ini sempat menjadi sasaran pemukulan oleh mahasiswa yang melakukan demo. Polisi  yang sempat dipukul pengunjuk rasa itu saat mereka melintas mengendarai sepeda motor. Hanya saja, Erwin tidak membeberkan siapa polisi yang dipukul mahasiswa saat demo itu.
Aksi solidaritas  yang dilakukan aktivis mahasiswa di Makassar terus berlangsung. Kemarin, aktivis Himpunan Mahasiswa Islam- Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Makassar, kembali melakukan demo di depan Polrestabes Makassar. Dalam aksinya, mahasiswa mendesak agar kasus pelanggaran HAM yang dilakukan aparat kepolisian dituntaskan.
Salah seorang aktivis HMI-MPO, Azis menegaskan bahwa polisi tidak bisa membiarkan kasus penembakan warga Bima berlarut. Polisi yang segaja menembaki warga ini harus ditindak tegas. Termasuk mendesak kapolda, kapolres, dan kapolsek dicopot sebagai bentuk pertanggungjawaban atas tewasnya sejumlah warga Bima yang melakukan protes terhadap pengelolaan tambang di daerah itu.
"Sudah banyak tragedi kemanusian yang diakibatkan oleh ulah aparat kepolisian. Karena itu kami ingin polisi yang menembak ditindak tegas. Begitu juga aturan pengelolaan tambang yang merusak lingkungan dicabut," kata Azis. (hamsah umar)   

Rumah Merliana Sose Dibobol


*Brangkas Berlian Dibawa Kabur

MAKASSAR, FAJAR--Salah seorang anak pendiri Universitas 45 Makassar-Andi Sose, Andi Merliana Sose menjadi korban pembobolan. Brangkas berisi berlian, emas batangan, uang tunai, serta uang dalam bentuk dolar dibawa kabur oleh pelaku yang berjumlah dua orang.
Kasus pembobolan rumah di Jalan Bontocani Makassar ini terjadi pada Selasa, 27 Desember siang. Informasi yang dihimpun, pelaku pembobolan tersebut masuk ke rumah korban saat rumah nomor 1 D ini dalam keadaan kosong. Saat kejadian, korban membawa anaknya berobat ke salah satu dokter di kota ini. Informasi yang diperoleh, dua pelaku yang menggunakan sepeda motor warna Biru ini menjalankan aksinya begitu cepat.
Salah seorang tetangga korban yang ada di ujung lorong mengaku melihat pelaku berboncengan  motor sebuah brangkas. Saat menjalankan aksinya itu, pelat motor pelaku ditutupi kain sehingga nomor pelatnya tidak terlalu terlihat.   
Seorang pembantu, Melati juga dikabarkan tidak berada di rumah saat kejadian berlangsung. "Saya juga tidak ada pada saat pencuri masuk. Ibu juga keluar membawa anaknya berobat," kata Melati.  
Begitu pulang, korban sudah mendapati rumahnya terbuka sedang kamarnya telah diobrak-abrik oleh pelaku. Dalam aksinya itu, pelaku tidak banyak melakukan penggeledahan. Soalnya, pelaku hanya memasuki kamar tempat korban menyimpan harta berharganya. Begitu melihat brangkas, pelaku langsung menjadikan barang tersebut sebagai sasaran dan membawanya pergi.
Sejauh ini, korban belum bisa memastikan berapa banyak jumlah kerugian yang dialami begitu juga rincian isi brangkas yang dibawa kabur pelaku. Namun kepada petugas kepolisian, besar kerugian akibat perampokan ini berkisar Rp250 juta hingga Rp300 juta.
Pelaku ini berhasil masuk ke rumah korban setelah melakukan perusakan terhadap pintu utama korban, dengan menggunakan alat yang diduga telah disiapkan sebelum beraksi. Berdasar pantauan di lokasi, kerusakan yang dialami pintu korban ini tidak terlalu parah. Makanya, pelaku diduga adalah pelaku profesional dalam melakukan aksi pembobolan rumah.
Kapolsekta Tamalate, AKP Amran Allobaji yang dikonfirmasi menegaskan bahwa sejauh ini korban dan beberapa saksi sudah dimintai keterangan. "Yang jelas korban tidak tahu pasti berapa besar berlian, emas batangan, dolar, dan uang tunai. Tapi kerugian ratusan juta," kata Amran.
Pelaku yang melakukan pencurian tersebut mempreteli brangkas korban di wilayah Kecamatan Tallo. Pasalnya, brangkas ini ditemukan warga di pinggir jalan. "Pelaku sementara kita lakukan penyidikan," kata Amran. (hamsah umar)

Selasa, 27 Desember 2011

Tabrakan di Tol, Dua Tewas


MAKASSAR, FAJAR--Kecelakaan maut kembali di Makassar. Dua warga yang merupakan pengemudi taksi dan Avansa tewas di tempat dengan kondisi mengenaskan. Keduanya adalah pengemudi taksi bernama Adi (24) dan pengemudi Avansa, Suradi (32). 
Kecelakaan maut ini terjadi di Jalan Tol Seksi IV tepatnya di KM 6,8. Kedua pengemudi mobil ini tewas dengan luka mengenaskan bahkan terjepit dalam kerangka mobil. Korban mengalami luka serius pada kepala, bahkan kedua korban mengalami pecah kepala. Kecelakaan maut ini terjadi pada Selasa, 27 Desember sekira pukul 08.00.
Mobil taksi yang dikemudikan Adi ini milik Metro Makassar DD 1794 OT, sementara mobil Avansa bernopol DD 1329 IF. Media jalan yang ditabrak mobil taksi sepanjang 10 meter
Selain mengakibatkan kedua pengemudi taksi dan mobil Avansa tewas di tempat, dua penumpang Avansa yang diketahui suami istri Muh Jabir dan Hj Sitti Nasriah juga mengalami luka. Betis kiri Nasriah patah sementara suaminya hanya mengalami luka ringan. Kendati begitu, dalam kecelakaan itu, keduanya sempat terjepit di dalam mobil.
Jabir yang diketahui sebagai kepala Desa Tompo Bulu, Pangkep menjalani operasi akibat bahu kanan bergeser setelah kejadian. Selain itu, korban juga menjalani operasi di bagian kepada dan punggung belakang. Informasi yang diperoleh, penumpang mobil Avansa ini bermaksud pulang ke kampung halamannya di Pangkep usai menjalani cuti bersama.
Kerasnya benturan kedua  mobil ini mengakibatkan kerusakan cukup parah pada mobil utamanya mobil taksi. Bahkan, mobil taksi dari arah Bandara Internasional Sultan Hasanuddin ini copot ban belakangnya, terlebih sempat menghantam media jalan setinggi sekitar 1 meter sebelum akhirnya terjadi tabrakan maut.
Kedua penumpang selama dilarikan ke RS Ibnu Sina untuk menjalani perawatan. Sementara korban tewas sempat dievakuasi ke RS Wahidin Makassar. Proses evakuasi terhadap korban sendiri berlangsung cukup lama sekitar 1 jam. Sejumlah warga yang ada di lokasi kejadian bahkan menolak mengevakuasi mayat korban yang terjepit di dalam mobil, apalagi dengan kondisi luka cukup mengerikan.
Kanit Laka Satlantas Polrestabes Makassar, AKP Alimuddin J yang turun langsung melakukan evakuasi korban  menyebutkan, mobil taksi yang bergerak dari arah bandara dalam kecepatan tinggi hingga out control. Akibatnya, taksi tersebut menghantam media jalan hingga menyeberang ke arah kanan setelah ban belakang mobil menghantam median jalan setinggi satu meter.
Saat menyeberang tersebut, mobil Avansa yang dikemudikan anggota polisi kehutan (polhut) Pangkep datang dari arah Makassar. Tabrakan pun tidak bisa dihindarkan hingga mengakibatkan keduanya tewas di tempat. 
Kedua mobil tersebut dievakuasi petugas ke Pos Citra Sudiang Makassar untuk penanganan lebih lanjut. Sementara mayat kedua korban diserahkan kepada keluarga masing-masing.
Atas musibah itu, Alimuddin menyarankan pengelola Tol untuk memerhatikan median jalan di KM 6,8 tersebut. Pasalnya, di lokasi ini ada sedikit taman bungan sebagai pembatas jalur kiri dan kanan yang tingginya hanya sekitar 20 cm. "Ini baiknya lebih ditinggikan lagi, karena di sini sudah sering kali terjadi kecelakaan," imbuh Alimuddin. (hamsah umar)           

Perang Kelompok Makin Meresahkan


PERKELAHIAN kelompok atau lebih keren dengan istilah perang kelompok di kota Makassar menjadi warna tersendiri. Kendati prilaku seperti ini memperburuk citra keamanan dan ketertiban masyarakat (kantibmas), namun aksi perang kelompok antarwarga masih terus berlangsung.
Pelaku perang kelompok ini seakan menjadi sosok yang dijagokan di tengah masyarakat. Bahkan kesan ini semakin meningkatkan egoisme pribadi hingga terkesan tidak bisa menerima nasihat baik agar perkelahian kelompok, yang tidak ada manfaatnya tidak dilakukan. Dalam berbagai kasus, aksi perang kelompok ini telah mengakibatkan korban baik korban luka hingga korban tewas.
Lebih ironis lagi, karena perang kelompok ini tidak hanya mengakibatkan orang yang terlibat perang kelompok merasakan imbasnya. Warga yang ada di sekitar lokasi juga tidak luput dari korban. Termasuk kendaraan warga yang diparkir di pinggir jalan atau di sekitar rumah turut menjadi sasaran kemarahan pelaku.
Padahal, kendaraan atau warga ini sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan kebencian yang timbul di antara kelompok yang terlibat perkelahian. Tidak heran, perang kelompok di Makassar ini sudah sangat meresahkan masyarakat.
Keresahan ini tentu saja paling dirasakan oleh warga yang menjadi korban kelompok yang terlibat pertikaian. Salah satunya dialami sejumlah warga di Jalan Bantabantaeng Makassar. Beberapa mobil warga yang diparkir di lokasi ini menjadi sasaran  pemuda yang terlibat perang kelompok akhir pekan lalu.
Kendati polisi sudah berhasil menangkap sejumlah pelaku yang terlibat utamanya yang melakukan perusakan, namun bayang-bayang perang kelompok di Makassar masih tetap saja menjadi kekhawatiran warga. 
Kasus perang kelompok yang juga cukup meresahkan adalah pertikaian antara warga BTN Pepabri dan BTN Tirasa awal Desember lalu. Dalam peristiwa ini, setidaknya ada enam warga yang harus dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka. Mereka diketahui bernama Nur Alim, Abd Rahman alias Kallong, Johanis alias Joni, Adam, dan Yan.  
Meski perkelahian kelompok lebih banyak bersifat insidentil, dimana pelaku tiba-tiba saja saling serang tanpa ada kejelasan akar permasalahan, namun perkelahian seperti ini tetap sulit diatasi. "Perang kelompok ini sebenarnya emosi sesaat atau sifatnya insidentil. Tapi yang namanya perkelahian tetap saja meresahkan apalagi kalau sudah ada korban, atau melakukan perusakan," kata Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan.
Yang jadi persoalan karena kelompok yang sering terlibat perang kelompok ini, terus saja mengulangi aksinya begitu persoalan sepele di antara mereka kembali  muncul. Tindakan aparat kepolisian yang memproses secara hukum sebagian dari pelaku yang diidentifikasi, tidak membuat pelaku perang kelompok ini menyadari nilai negatif dari aksi yang dilakukan.
Bahkan di Makassar, beberapa titik bisa dipetakan sebagai wilayah yang rawan terjadi perang kelompok. Pada 2011 ini, aksi perang kelompok paling sering terjadi di Jalan Pampang Makassar. 
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Kompol Mantasiah menyatakan bahwa kesadaran masyarakat utamanya pemuda yang sering terlibat sangat dibutuhkan. Tanpa ada kesadaran penuh dari warga, perang kelompok bakal terulang meski polisi sudah melakukan penindakan dan upaya prefentif.
"Peran ormas dan tokoh masyarakat di sini diharapkan keterlibatannya dalam memberikan penyadaran kepada masyarakat. Kalau sudah ada kepedulian semua elemen, bukan tidak mungkin masyarakat akan mudah menerima nasihat baik kita," kata Mantasiah. (hamsah umar)                     

Dipicu Berbagai Faktor Sosial


TERJADINYA perang kelompok di tengah masyarakat di kota Makassar akhir-akhir ini bukan tanpa sebab. Kendati pemicunya lebih banyak karena persoalan sepele dan ketersinggungan, namun perang kelompok ini sangat sulit diredam apalagi ketika emosi warga sudah tersulut.
Belum lagi, budaya provokasi untuk menyakiti orang lain masih saja mewarnai kehidupan bermasyarakat di kota Makassar. Selama Desember 2011 saja, jumlah kasus perang kelompok yang terjadi di tengah masyarakat sekitar tiga kasus. Kasus pertama terjadi awal Desember yang melibatkan warga BTN Pepabri dengan BTN Tirasa.
Menyusul perang kelompok yang terjadi di Jalan Bantabantaeng hingga mengakibatkan sejumlah mobil di rusak serta perang kelompok di Jalan Pampang Makassar. Fakta ini tentu saja mengambarkan betapa perang kelompok cukup marak dan betapa persoalan hubungan kemasyarakatan, masih sangat lemah dan rentang konflik.
Diakui, perang kelompok ini sebagian besar tidak melalui perencanaan apalagi menyusun strategi. Namun lebih bersifat instans yang dipicu masalah sepele. Beberapa faktor sosial yang biasa menjadi pemicu perang kelompok seperti pengaruh alkohol, tidak senang dinasehati atau ditegur, dendam pribadi, dan sejumlah faktor pemicu lainnya.
"Misalnya saja kalau sudah dalam kondisi mabuk, sedikit saja berselisih paham dengan warga lain sudah bisa memantik perkelahian kelompok. Belum lagi kalau memang di antara mereka sudah tertanam dendam untuk saling menyerang. Ini yang sering terjadi di tengah masyarakat," kata Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan.
Kebiasaan masyarakat utamanya kalangan pemuda untuk berkumpul di pinggir jalan hingga larut malam, juga tidak jarang memicu perang kelompok. Kerawanan inilah yang kurang disadari masyarakat, padahal sedikit saja tersinggung perkelahian bisa meluas antarlorong.
Faktor lain yang bisa memicu konflik adalah kebiasaan sejumlah geng motor untuk melakukan balapan liar, termasuk sikap ugal-ugalan geng motor yang ada di kota ini. Balapan liar yang banyak menyita perhatian warga untuk berkumpul juga banyak memicu perkelahian kelompok, termasuk saat membubarkan diri.
Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKPB Muh Hidayat bahkan menyebutkan, balapan liar yang ada di Makassar sudah sangat rawan mengakibatkan konflik horizontal. Baik antara pelaku balap liar dengan warga, maupun antara penonton dengan kelompok warga lainnya. (hamsah umar)
                               

Bangun Pos Polisi di Tempat Rawan


PENANGANAN perang kelompok yang sering terjadi di tengah masyarakat, sepertinya tidak cukup kalau sekadar mengandalkan penindakan hukum maupun upaya pencegahan. Petugas kepolisian diharapkan mengambil langkah lebih ril untuk menekan kasus perang kelompok, sehingga aksi ini tidak terulang lagi ke depan.
Direktur Eksekutif Macazzart Intellectual Law (MIL), Supriansa menegaskan bahwa salah satu langkah yang perlu diambil oleh aparat kepolisian dalam menghentikan perang kelompok di masyarakat, adalah membentuk pos polisi di wilayah yang selama ini dikenal rawan terhadi perang kelompok. Dengan adanya pos polisi itu, perang kelompok dipastikan tidak akan terulang serta dapat  lebih efektif memberikan penyadaran kepada masyarakat yang saling bermusuhan.
"Menurut saya, polisi harus memperbanyak membangun pos polisi utamanya yang selama ini dikenal rawan perang kelompok. Di Makassar ini saya kira  bisa dipetakan mana saja wilayah yang rawan perang kelompok. Misalnya saja Rappokalling, Maccini dan Pampang," kata Supriansa.
Dia mencontohkan, beberapa tahun lalu daerah Kelapa Tiga menjadi salah satu wilayah paling sering melakukan perang kelompok. Bahkan di wilayah ini hampir tiap hari terjadi perang kelompok antarwarga. "Setelah di sana dibangun pos polisi, sudah tidak pernah lagi kita mendengar warga di Jalan Kepala Tiga terlibat perang kelompok. Jadi menurut saya, pos polisi ini sangat efektif untuk menekan perkelahian berkelompok," kata Supriansa.
Fenomena perang kelompok di kota besar seperti Makassar kata dia, memang menjadi penyakit sosial tersendiri. Makanya menurut dia, masalah tersebut menjadi tantangan tersendiri kepolisian dalam menyikapi perang kelompok ini. Polisi juga kata dia mesti lebih tegas dalam menyikapi perang kelompok yang ada di tengah masyarakat.
Supriansa menyebutkan, perang kelompok di tengah masyarakat sangat sulit dihentikan kalau bukan polisi yang melerainya. Kalau sekadar nasihat masyarakat, malah dikhawatirkan  bisa memicu konflik baru. "Makanya, keberadaan polisi di lokasi yang rawan diperlukan setiap saat. Itulah perlunya polisi membangun pos di lokasi yang rawan," imbuh Supriansa.
Ketua Lembaga Bantuan Hukum Makassar, Abdul Azis terpisah menegaskan kasus perang antarkelompok memang sangat berkaitan dengan masalah sosial di  masyarakat. Faktor pemenuhan hak masyarakat seperti masalah ekonomi dan perhatian pemerintah, juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan.
"Karena  masyarakat yang merasa haknya tidak terpenuhi dengan baik oleh pemerintah, akan sangat mudah tersinggung. Ketersinggungan ini yang kadang memicu perang  kelompok di tengah masyarakat. Memang kelihatan sepela namun ini perlu diperhatikan," kata Azis.
Selain penegakan hukum, Azis menyebutkan pendekatan persuasif secara simultan terhadap warga yang kerang terlibat perang kelompok perlu lebih ditingkatkan. Sehingga masyarakat tersebut bisa lebih cepat menyadari dampak negatif dari perang kelompok ini. (hamsah umar)

Kadis Tata Ruang Mangkir


MAKASSAR, FAJAR--Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan Makassar, Andi Oddang Wawo hingga saat ini belum memenuhi permintaan polisi dalam rangka memberikan keterangan, dalam kasus runtuhnya tembok perumahan elit The Mutiara. Belum diketahui apa alasan Oddang mangkir dari rencana pemeriksaan polisi ini.
Sesuai rencana, penyidik Polrestabes Makassar akan melakukan pemeriksaan terhadap Oddang, untuk mendapatkan gambaran seperti apa proses pemberian IMB dan seputar Amdal pembangunan tembok The Mutiara yang mengakibatkan delapan orang meninggal dunia.
Informasi bahwa Oddang belum sempat datang memberikan keterangan kepada penyidik ini dibenarkan Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan. Saat dikonfirmasi kemarin, dia membenarkan pejabat dari pemkot ini belum datang untuk memberikan keterangan.   
Sementara itu, Camat Panakkukang , Andi Bukti Jufri dan Lurah Sinrijala, Alex dijadwalkan akan dimintai keterangan polisi pekan ini. Pemeriksaan terhadap Bukti dan Alex juga terkait dengan perizinan yang dikantongi Mutiara Property dalam pengembangan perumahan di Kelurahan Sinrijala, Panakkukang Makassar.
"Sesuai agenda dan jadwal yang sudah kita buat, camat dan lurah akan diperiksa pekan ini," kata Anwar.
Sementara itu, terkait hasil kajian tim ahli Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unhas, polisi mengaku sampai saat ini belum menerima hasil resmi dari kepolisian. Kendati begitu, berdasar penegasan yang disampaikan tim ahli sebelumnya menegaskan bahwa konstruksi maupun gambar tembok The Mutiara ini tidak layak. (hamsah umar)
   
       

Pendemo Anarkis Ditahan


MAKASSAR, FAJAR--Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas, Hidayat ditetapkan tersangka dan dijebloskan ke sel tahanan Polrestabes Makassar, Selasa, 27 Desember. Hidayat adalah mahasiswa yang terindikasi melakukan perusakan mobil operasional BNI Makassar.
Selain perusakan mobil BNI Makassar, Hidayat dan beberapa mahasiswa lainnya turut melakukan perusakan traffic light dan rambu lalu lintas, saat melakukan aksi solidaritas atas kasus penembakan warga Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat oleh aparat kepolisian. Polisi menangkap Hidayat beberapa saat setelah bubar dari aksi unjuk rasa.
Setelah menjalani  proses pemeriksaan oleh pihak kepolisian, serta berdasar rekaman petugas kepolisian di lapangan. Dengan bukti yang diperoleh polisi itu, penyidik langsung menetapkan Hidayat sebagai tersangka kemudian menjebloskannya ketahanan. Dia dijerat Pasal 170 KUHP tentang Perusakan dengan ancaman lima tahun penjara.
"Tersangka ini yang terekam melakukan perusakan mobil BNI Makassar, saat bergerak dari Monumen Mandala menuju Flyover. Beberapa mahasiswa lain yang juga melakukan perusakan sementara dalam pengejaran," jelas Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Kompol Mantasiah.
Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan yang dikonfirmasi terpisah menegaskan bahwa pendemo anarkis, yang berunjuk rasa sebagai bentuk solidaritas warga Bima masih ada yang belum diamankan. "Kan ada beberapa yang diidentifikasi. Ini yang sementara kita cari," tegas Anwar.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan polisi, Hidayat berusaha bungkam saat ditanya teman-teman lain  yang ikut melakukan perusakan. Kendati, polisi memiliki dokumen yang memperkuat keterlibatan sejumlah pengunjukrasa.
Aksi solidaritas terhadap warga Bima kembali dilakukan mahasiswa kemarin dengan melakukan demo di Flyover dan DPRD. Bahkan, di DPRD mahasiswa dan staf dewan sempat bersitegang setelah pendemo memaksa untuk melakukan pertemuan dengan pimpinan dewan. Para pengunjuk rasa ini masih tetap menuntut agar kasus penembakan warga Bima y ang dilakukan aparat kepolisian diusut tuntas. Di DPRD Sulsel, pendemo bahkan merusak plafon gedung DPRD Sulsel menggunakan bambu tiang bendera. Setidaknya ada delapan titik kebocoran akibat ulah mahasiswa ini.
Apalagi menurut mahasiswa, aksi aparat itu terindikasi kuat melanggar hak asasi manusia (HAM). Selain itu, mereka juga menuntut DPR dan Komnas HAM membentuk tim investigasi untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM dalam peristiwa tersebut.  

KKB Sulsel Kutuk Polisi
Pengurus Kerukunan Keluarga Bima (KKB) Sulsel juga menyatakan kekecewaannya terhadap tindakan refresif aparat terhadap warga Bima yang mengakibatkan nyawa melayang. "Mengutuk tindakan brutal yang mengakibatkan hilangnya nyawa warga Lambu, Bima," kata Ketua KKB Sulsel, Bahrain Har.
KKB Sulsel juga mendesak kapolri dan jajarannya mengusut pelaku penembakan, serta meminta Bupati Bima untuk meninjau kembali SK pemberian izin usaha tambang di Kecamatan Lambu. "Masyarakat Sape-Lambu kita minta menyampaikan aspirasi tanpa mengorbankan kepentingan umum. Kepada kelompok solidaritas Bima di Makassar untuk menghindari tindakan yang bersifat anarkis," katanya. (hamsah umar)
 
                       

Dirugikan, Nasabah Demo BTN


MAKASSAR, FAJAR--Nasabah Bank Tabungan Negara (BTN)  Cabang Makassar, Jalan Kajaolalido didemo belasan nasabah dengan menakan diri Aliansi Penghujat Mafia Perbankan. Nasabah yang melakukan demo itu karena merasa dirugikan BTN yang hingga saat ini masih menahan sertifikat rumah nasabah, kendati kewajibannya sudah selesai tujuh tahun lalu.
Debitur yang melakukan KPR sejak 1984 di Griya Pamula Makkio Baji C4/14 Makassar bernama Hadawiah ini sudah melunasi kreditnya di BTN sejak 2004 lalu, setelah 20 tahun melakukan KPR. Ironisnya, setelah nasabah ini melunasi kewajibannya, pihak BTN tidak kunjung menyerahkan sertifikat rumah dengan alasan sertifikat dimaksud belum diterbirkan Badan Pertanahan Nasional.
Pihak keluarga Hadawiah sebenarnya sudah sering kali menghadap kepada pihak BTN, namun tidak mendapat tanggapan serius. Bahkan ada kesan pihak BTN membiarkan persoalan tersebut berlarut. Makanya, pengunjuk rasa menyebut adanya mafia perbankan di BTN yang bermain dalam proses pengambilan sertifikat yang menjadi hak nasabah.
Koordinator Lapangan, Andi Fachruddin Adam menyesalkan tidak adanya niat baik dari BTN dalam memberikan hak nasabah yang telah menyelesaikan kewajibannya. Kondisi ini mengakibatkan Hadawiah tidak bisa menanfaatkan rumahnya, misalnya ketika ingin mengambil kredit dengan jaminan sertifikat rumah tersebut.
"Kami desak BTN segera mengeluarkan sertifikat kepemilikan rumah, kepada nasabah yang sudah menyelesaikan kreditnya. Dan menuntut BTN bekerja profesional dan transparan," kata Fachruddin.
Para pendemo bahkan menduga adanya nasabah lain yang diperlakukan oleh BTN, dengan berbagai dalih. 2010 lalu, BTN juga didemo karena sertifikat rumah yang sudah dilunasi tidak dikeluarkan dengan alasan pajaknya menunggak. Padahal pajak tersebut masih menjadi tanggung jawab BTN maupun pihak pengembang.
Wakil Kepala Cabang BTN Makassar, Farida Kadir berdalih pengurusan sertifikat atas nama Hadawiah sudah dilakukan sejak pelunasan kredit dilakukan, selama 7 tahun itu BPN tidak menerbitkannya. "Nanti Jumat ini kami dijanji akan dikeluarkan," kata Farida.
"Kami merasakan juga apa yang dirasakan  nasabah. Tapi kami juga rugi karena selama ini tidak ada jaminan kita pegang," ungkapnya. (hamsah umar)
                 

Senin, 26 Desember 2011

Hasil Autopsi Imam Belum Keluar


MAKASSAR, FAJAR--Proses penyelidikan kasus kematian Sales and Service Manager PT Merpati Nusantara Airline, Imam Bagus Nugraha yang dilakukan Polsekta Rappocini dan Polrestabes Makassar belum banyak kemajuan. 
Salah satu kendalanya, hasil autopsi yang dilakukan oleh tim dokter forensik Unhas hingga saat ini belum keluar. Akibatnya, kematian Imam ini masih menjadi misteri dan sebatas dugaan-dugaan. Kendati indikasi korban dibunuh oleh oknum tertentu cukup beralasan, namun polisi hingga saat ini polisi belum berani mengambil kesimpulan.
Proses autopsi yang dilakukan tim dokter forensik Unhas sebenarnya sudah berlangsung tiga pekan terakhir. Namun koordinasi yang dilakukan penyidik kepolisian menyebutkan, penelitian yang dilakukan oleh dokter forensik sejauh ini belum bisa dilansir.
Apalagi, informasi yang diperoleh, tim dokter forensik Unhas ini ingin secara total melakukan proses autopsi. "Mereka tidak ingin temuan hasil sementara disampaikan, tapi mereka ingin tuntaskan dulu prosesnya. Makanya dia kaji betul autopsi yang dilakukan," kata Kanit Reskrim Polsekta Rappocini, AKP Arifuddin.
Sebelumnya, polisi berencana melakukan pemeriksaan terhadap pengawal mertua Imam, Hamzah. Namun sejauh ini polisi belum melakukannya. Arifuddin menegaskan bahwa penyidik menunggu kesimpulan dokter forensik. 
Pasalnya, hasil autopsi dokter ini menjadi salah satu penentu terhadap langkah yang akan dilakukan selanjutnya oleh kepolisian. Apalagi sebelumnya korban dikabarkan tewas karena bunuh diri. (hamsah umar)      

Tersangka Perang Kelompok Dijerat Perusakan


MAKASSAR, FAJAR--Enam warga yang terlibat perang kelompok di Jalan Bantabantaeng resmi ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan. Enam warga ini dijadikan tersangka kasus perusakan sejumlah mobil warga yang diparkir di Jalan Bantabantaeng.
"Status keenam warga yang ditangkap dari kasus perang kelompok ini sudah resmi tersangka. Mereka semuanya kita sudah tahan dan diproses sesuai aturan yang ada," kata Kanit Reskrim Polsekta Rappocini, AKP Arifuddin, Senin, 26 Desember.
Keenam tersangka yang sudah ditahan ini dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang Perusakan. Keenam pelaku dianggap secara bersama-sama merusak mobil warga, hingga mereka terancam penjara di atas lima tahun. Enam tersangka itu adalah warga Pabaengbaeng Makassar. 
Sebagaimana dilansir sebelumnya, warga yang terlibat perang kelompok ini diduga dipicu pengaruh alkohol, utamanya pemuda yang berasal dari Pabaengbaeng. Tersangka kata polisi akan ditindak tegas, apalagi perbuatan mereka telah  mengakibatkan orang lain menderita kerugian materil akibat perusakan kendaraan  yang dilakukan tersangka. 
Apalagi dalam kasus ini, warga yang dirusak mobilnya juga keberatan dengan tindakan anarkis yang dilakukan keenam tersangka. (hamsah umar)
     

Gembel Bangun Karakter National


MAKASSAR, FAJAR--Reuni Keluarga Besar Gemar  Belajar (Gembel) III yang digelar di Clarion Hotel & Convention berlangsung meriah. Selain dihadiri ribuan keluarga besar Gembel, reuni ini juga dihadiri tamu istimewa yakni Putri Kopi Indonesia 2011, Laskari Andaly Metal Bitticaca.
Gembel yang mulai berdiri 1960 awalnya adalah sebuah perkumpulan pelajar SMA di Makassar tepatnya di Pertigaan Haji Bau-Pantai Losari. Kendati dalam usianya yang sudah puluhan tahun tanpa struktur organisasi dan anggaran rumah tangga, namun Gembel dianggap sebagai wadah untuk memupuk persaudaraan. Bahkan bisa menjadi wadah pembangunan karakter nasional.
Reuni Keluarga Besar Gembel dihadiri beberapa generasi tertua Gembel seperti Oesman Sapta, Azikin Solthan,  Bupati Gowa, Ihsan Yasin Limpo, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, dan sejumlah undangan lainnya.
Syahrul mengatakan, Gembel memiliki karakter tersendiri dan menjadi simbol persaudaraan yang kuat utamanya bagi anggota Gembel itu sendiri.
Di usianya yang sudah puluhan tahun itu, Oesman Sapta berharap Gembel ke depan menjadi organisasi resmi yang berbadan hukum dan memiliki struktur organisasi dan AD/ART. Dia bahkan langsung mengusulkan agar Kepala Inspektorat Sulsel, Azikin Solthan menyusun wadah ini menjadi sebuah organisasi. Apalagi, anggota Gembel sudah banyak yang sukses dalam berbagai  bidang.
"Ada yang jadi pengusaha, jenderal, gubernur, bupati dan banyak lagi yang sukses. Dulunya, gembel ini adalah sekumpulan orang nakal, tapi nakanya tidak menyentuh narkoba," kata Oesman Sapta.
Ihsan Yasin Limpo menambahkan "Meski Gembel tidak ada struktur organisasinya, namun bagi saya ada berupa keyakinan kita untuk saling menjaga  persaudaraan. Inilah saya kira arti penting dari Gembel ini," kata Ihsan. (hamsah umar)  
               

KONI Harap Ide Brilian


MAKASSAR, FAJAR--Dialog akhir tahun olahraga yang digelar KONI Sulsel dengan tema KONI Menghadapi PON XVIII/2012 Riau, di studio Mini Harian FAJAR, Selasa, 27 Desember hari ini diharapkan memunculkan ide brilian, utamanya bagaimana pengelola olahraga mendapatkan dana tanpa mengandalkan APBD.
Humas KONI Sulsel, Piet Heriadi Sanggelorang mengatakan, selama ini KONI maupun cabang olahraga di Sulsel masih sangat mengandalkan pendanaan dari APBD. Makanya, melalui diskusi ini, KONI berharap ada ide brilian bagaimana pengelola olahraga mendapatkan  pendanaan diluar APBD.
Makanya, diskusi ini menghadirkan pengusaha Sulsel, Raymond Arfandy. Diharapkan, dengan kehadiran seorang pengusaha sebagai narasumber ini, KONI Sulsel maupun pengurus olahraga di daerah ini mendapat masukan dan ide bagaimana mendapatkan pendanaan termasuk dalam mendapatkan sponsor. Diskusi ini juga menghadirkan Ketua Program Sulsel Maju, Andi Darussalam Tabusalla, dan wartawan Upi Asmaradana.
Diskusi olahraga ini kata Piet, digelar untuk mendapatkan banyak masukan dari masyarakat utamanya jelang PON 2012 Riau. Meski program yang dilakukan KONI dan pengurus cabang olahraga baik, program tidak bisa berhasil kalau dukungan dana tidak memadai. "Diskusi ini juga ajang untuk mengajak masyarakat untuk turut memikirkan kemajuan olahraga di Sulsel," tambahnya.
Selain munculnya ide brilian dalam memajukan olahraga, diskusi ini juga diharapkan memberikan masukan baik teknis dan non teknis. Apalagi, saat ini KONI tengah mempersiapkan diri menghadapi PON Riau yang tidak lama lagi.
Begitu juga, kritikan yang bersifat membangun terhadap KONI dan pengurus cabang olahraga di Sulsel, juga diharap muncul dalam diskusi ini. "Apalagi kalau dialog ini digelar secara live. Itu bisa banyak masuk dari masyarakat," katanya. (hamsah umar)                       

Anjal Tewas Digilas Mobil Boks


MAKASSAR, FAJAR--Seorang anak jalanan (anjal) yang biasa mengemis di depan pintu I Unhas, Ati (3) tewas digilas mobil boks. Warga Jalan Perintis Kemerdekaan VI Makassar ini menjadi korban kecelakaan lalu lintas Minggu, 25 Desember.
Korban ditabrak mobil boks roda enam DD 9891 AF yang dikemudikan oleh Rusli (33), warga Jalan Daeng Tantu Rappokalling Makassar. Diduga, pengemudi mobil boks ini tidak melihat korban yang sedang mengemis hingga menginjaknya. Korban dilaporkan tewas di RS Wahidin Makassar.
Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Muh Hidayat menjelaskan bahwa kecelakaan lalu lintas ini bermula saat traffic light di depan pintu I Unhas ini sudah hijau. Saat itu, korban baru saja mengemis dengan pemilik mobil yang ada di sebelah kiri mobil boks tersebut. Usai mengemis di mobil tersebut, korban kembali melangkah ke depan melewati mobil boks. 
Bersamaan dengan itu, lampu hijau menyala hingga pengemudi mobil boks langsung maju tanpa melihat situasi di depannya. Akibatnya korban ditabrak hingga akhirnya tewas. Keberadaan anak jalanan utamanya yang masih berusia balita di Makassar memprihatinkan. Sejumlah titik jalan di wilayah ini masih diwarnai anjal. Kondisi ini semakin memprihatinkan karena oknum atau orang tua anjal ini terkesan membiarkan anaknya beroperasi padahal keselamatannya terancam.
Hidayat sendiri mengaku prihatin dengan fenomena anak jalanan di Makassar, apalagi rawan menjadi korban kecelakaan  lalu lintas. 
Selain lakalantas yang mengakibatkan seorang anjal tewas, kecelakaan lalu lintas juga terjadi di pertigaan Jalan AP Pettarani-Rappocini. Laka lantas ini berupa tabrak lari mobil Suzuki Carry DD 8984 BB dengan mobil Daihatsu Xenia DD 465 IR.  
Kedua mobil yang terlibat tabrakan ini sempat kejar-kejaran karena pemilik mobil yang menabrak tidak mau berhenti, namun berusaha melarikan diri. Saat kejar-kejaran berlangsung ini beberapa pengendara sepeda motor sempat disambar. 
Terakhir, pengemudi yang lari tersebut kembali menabrak mobil sedan Toyota Vios DD 375 OR di Jalan Sultan Alaudin. Pelaku tabrak lari ini baru berhasil diamankan petugas kepolisian di lampu merah Alauddin-Pettarani. Pelaku tabrak lari kemudian digiring ke Unit Laka Todopuli. (hamsah umar)

Mahasiswa Rusak Traffic Light


MAKASSAR, FAJAR--Aksi unjuk rasa yang dilakukan sedikitnya seribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Makassar,  diwarnai aksi anarkis oknum mahasiswa tidak bertanggung jawab. Traffic light dan rambu lalu lintas di rusak.
Perusakan traffic light dan rambu lalu lintas ini terjadi di beberapa titik yang dilalui mahasiswa. Bahkan satu unit mobil operasional Bank BNI juga ikut dirusak mahasiswa yang melakukan demo. Selain melakukan perusakan, demo mahasiswa ini juga mengakibatkan jalan macet seperti di Flyover, Jalan Jenderal Sudirman, serta Jalan Sultan Alauddin.
Kendati sejauh ini belum ada mahasiswa yang ditangkap oleh aparat kepolisian, namun polisi menegaskan bahwa mahasiswa yang merusak rambu lalu lintas dan traffic light akan ditindak tegas  untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. 
Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Hotman Sirait menegaskan bahwa perusakan fasilitas negara ini merupakan tindakan anarkis yang tidak bisa ditolerir. Dia mengaku memiliki rekaman mengenai perbuatan oknum mahasiswa yang melakukan perusakan.
"Kita memiliki dokumentasi mengenai mahasiswa yang melakukan perusakan. Ada anggota kita  yang merekam aksi mahasiswa yang merusak. Pelaku perusakan ini nantinya akan kita identifikasi kemudian memprosesnya sesuai hukum yang berlaku," kata Hotman.
Demo seribuan mahasiswa di beberapa titik seperti Flyover, Monumen Mandala, depan kampus UIN, dan Unismuh Makassar ini sebagai bentuk protes mahasiswa terhadap pembunuhan atau penembakan yang dilakukan petugas kepolisian terhadap warga di Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga mengakibatkan sejumlah warga tewas.
Dalam aksinya, mereka mendesak Kapolri, Jenderal Timur Pradopo mencopot Kapolda NTB dan memberi sanksi tegas, terhadap anggota kepolisian yang melakukan penembakan terhadap warga yang melakukan protes dan penolakan  pertambangan PT Sumber Mineral Nusantara di Sape, Bima.
"Kami mengutuk penembakan polisi di Bima yang mengakibatkan rekan kami di IMM Bima ikut tewas. Makanya, polisi yang menembak harus diberi sanksi tegas serta mencopot Kapolda NTB," kata Ketua Bidan Hipma IMM Cabang Makassar, Munawir.
Saat melakukan demo, mahasiswa juga sempat menyandera mobil truk yang lewat kemudian berorasi di atasnya. Mereka juga membakar ban di tengah jalan hingga mengakibatkan arus lalu lintas semakin macet. (hamsah umar)                     

Minggu, 25 Desember 2011

Tersangka The Mutiara Terancam 5 Tahun


MAKASSAR, FAJAR--Bos CV Banteng Mega Perkasa, Jamaluddin dan pengawas proyek, Heryanto yang telah ditetapkan tersangka serta ditahan polisi terancam penjara selama lima tahun. Keduanya terkait kasus runtuhnya tembok The Mutiara yang mengakibatkan delapan warga tewas.
Kedua tersangka ini dijerat dengan Pasal 365 KUHP dan Pasal 360 KUHP tentang Kelalaian yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia. Berdasarkan aturan ini, kedua tersangka diancam dengan pidana maksimal 5 tahun.
Terkait kasus The Mutiara ini, Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan menyebutkan bahwa proses penyidikan kasus ini masih terus berlangsung. Makanya, bukan tidak mungkin kasus ini akan menambah tersangka baru jika saja hasil penyidikan mengindikasikan adanya kelalaian selain kedua orang tersebut.
"Semuanya bergantung hasil penyidikan nantinya. Kalau memang penyidikan ditemukan ada orang lain yang dianggap lalai, bukan tidak mungkin akan ada kita tetapkan tersangka baru," kata Anwar.
Penetapan Jamaluddin sebagai tersangka karena dinilai sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas pembangunan tembok yang tak sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan pengembang. Sedang, Hery dinilai lalai dalam tugasnya dan tanggungjawabnya sebagai pengawas pembangunan pagar.
Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar, Abdul Azis meminta penyidik tak berhenti dan melakukan pengembangan kasus. Dia mengatakan, pihaknya mengapresiasi keberhasilan kepolisian yang telah berhasil menetapkan tersangka atas kasus tersebut. "Jangan diabaikan peran pengembang. Sejauh ini kan baru pelaksana teknisnya yang dijadikan tersangka," kata Azis.
  Menurut dia, proses pembangunan tembok The Mutiara merupakan pesanan dari pengembang perumahan, sehingga dia menilai tetap ada tanggung jawab dari pihak The Mutiara. 
Dalam kasus ini, penyidik Polrestabes Makassar masih akan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak termasuk dari pejabat Pemkot Makassar. Salah satu pihak yang akan dimintai keterangan penyidik itu yakni Camat Panakkukang serta Lurah Sinrijala. (hamsah  umar)  

Enam Warga Ditangkap Akibat Perang Kelompok


MAKASSAR, FAJAR--Kasus perkelahian kelompok kembali pecah di Bantabantaeng, Minggu, 25 Desember dini hari. Perkelahian di perbatasan Rappocini dan Mamajang itu diduga karena pengaruh alkohol. Sejumlah kendaraan yang parkir di Jalan Bantabantaeng juga menjadi sasaran kedua kelompok yang bertikai.
Atas peristiwa ini, enam pemuda yang diduga terlibat dalam perkelahian kelompok itu langsung diamankan polisi. Mereka diamankan beberapa saat setelah kejadian serta pagi kemarin. Keenam warga yang diamankan polisi itu saat ini masih dalam pemeriksaan petugas kepolisian. 
Kapolsekta Rappocini, AKP Ahmad Mariadi yang dikonfirmasi menjelaskan bahwa perkelahian kelompok yang terjadi sekira pukul 00.00 itu,  berawal saat sekelompok pemuda dari Jalan Bantabantaeng yang mabuk keluar ke arah jembatan kanal. Dia kemudian menantang pemud dan warga yang sedang nongkrong dipinggiran jalan.
Selain menantang warga di perbatasan kecamatan itu, pemuda yang mabuk ini juga mengejek warga dengan kata-kata tidak pantas, sehingga menimbulkan ketersinggungan. Di lokasi itu kondisi jalan cukup ramai apalagi banyak warga  yang sedang nonton balapan liar di sepanjang jalan Veteran.
Merasa ditantang dengan sekelompok pemuda itu, warga yang nongkrong di pinggir jalan ini kemudian memburu kawanan pemuda itu hingga kembali di Bantabantaeng. Aksi saling lempar batu tidak terelakkan. "Perang kelompok ini menyebabkan mobil yang ada di Jalan Bantabantaeng jadi sasaran batu maupun botol miras pelaku perang kelompok," kata Ahmad Mariadi.
Kanit Reskrim Polsekta Rappocini, AKP Arifuddin  yang dikonfirmasi terpisah menyatakan enam warga yang ditangkap masih dalam pemeriksaan. "Mereka yang ditangkap masih kita interogasi," kata Arifuddin.
Selain di Bantabantaeng, aksi perang kelompok juga dilaporkan terjadi di Jalan Pampang  Makassar. Warga di lokasi tersebut juga saling serang menggunakan batu. Hanya saja, sejauh ini belum ada warga yang dilaporkan ditangkap dalam peristiwa ini. (hamsah umar)

Misa Natal Berlangsung Aman


MAKASSAR, FAJAR--Ribuan umat kristiani di Makassar merayakan natal dalam suasana aman dan khidmat. Sejauh ini, proses pelaksanaan misa natal di gereja-gereja di Makassar berjalan lancar tanpa adanya gangguan keamanan.
Kendati dari segi keamanan cukup kondusif, namun perayaan natal bagi umat Kristiani ini tetap memiliki kendala tertentu. Pasalnya, siang kemarin hujan mengguyur kota Makassar dan sekitarnya. Kendati begitu, hujan tersebut tidak mengganggu aktivitas perayaan natal di gereja.
Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Kompol Mantasiah yang dikonfirmasi membenarkan suasana kondusif sepanjang pelaksaan natal. Dia berharap, suasana kondusif ini tetap terjaga dengan baik hingga pergantian tahun baru 2011 ke 2012.
"Sejauh ini situasi keamanan di kota Makassar mulai kemarin hingga saat ini  masih terkendali. Dengan demikian, umat Kristiani yang merayakan natal dan beribadah di gereja, bisa menjalankan ibadah dengan aman dan lancar," kata Mantasiah.
Di Makassar, sedikitnya 113 gereja menggelar misa natal sebagai momentum bagi kaum Kristiani untuk berbagi kasih kepada sesama manusia. Makanya, warga kurang mampu yang berada di sekitar gereja mendapat perhatian warga Kristiani dengan memberikan kepedulian kepada mereka. 
Mantasiah menyebutkan pada perayaan natal tahun ini, gereja yang mendapat prioritas  kepolisian seperti  Gereja Paroki Asisi-Hertasning, Bethany-Latimojong, Mangngamaseang-Tello Baru, Jemaat Masale-Adyaksa, Kare-Perintis, Balla Tamalanrea-Perintis, BPIP Immanuel-Balaikota, Katedral-Kajaolalido, Bukit Zaitun-Cendrawasih, Santa Josep-Latimojong.
"Dari beberapa gereja yang kita prioritaskan pengamanannya ini juga masih aman dan terkendali. Sejauh ini belum ada gangguan keamanan," kata Mantasiah.
Dalam perayaan natal tahun ini, sejumlah gereja  memang mendapat pengamanan khusus dengan menempatkan petugas penjinak bom di gereja. Bahkan, tim Gegana Brimob Polda Sulsel juga disiagakan untuk mengamankan natal. Petugas kepolisian yang melakukan pengamanan gereja ini dilengkapi  metal detector dan kendaraan lapis baja.
"Pengamanan gereja di wilayah Polsekta Rappocini juga masih berjalan aman. Kita akan tetap melakukan pengamanan selama perayaan natal berlangsung," kata Kanit Reskrim Polsekta Rappocini, AKP Arifuddin saat melakukan pengamanan di Gereja Paroki Asisi-Hertasning. (hamsah umar)