Powered By Blogger

Minggu, 08 April 2012

PPP Nilai Peluang, PAN Sebut Cerita Lama

*Soal Keunggulan Survei Tunggal SYL

MAKASSAR, FAJAR--Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional memiliki kecondongan mendukung petahana, Syahrul Yasin Limpo memiliki reaksi berbeda atas survei tunggal SYL lebih unggul dari survei pasangan.  
    PPP yang memang masih memproses dukungannya di tingkat DPW PPP Sulsel menyebutnya sebagai peluang mendorong kadernya berdampingan dengan SYL. Penilaian ini cukup wajar apalagi kalau berdasar penilaian pengamat, Syahrul tidak terlalu perlu memperhitungkan survei cawagub dalam menentukan pendampingnya.
    "Kita di PPP tentu akan upayakan yang mendampingi Syahrul adalah kader (Andi Djamaro Dulung), karena apa yang dipikirkan PPP juga dipikirkan partai lain seperti Gerindra, PAN dan partai lain," kata Sekretaris DPW PPP Sulsel, Aras, Jumat, 6 April.
    Karenanya, PPP yang memang baru mendorong Djamaro bersaing mendampingi SYL akan berusaha untuk meningkatkan popularitas Djamaro pada waktu yang masih tersisa. "Kalau pun seperti itu, tentu kan ada keinginan Golkar untuk memilih survei tertinggi  dari simulasi pasangan itu. Kan Djamaro ini juga menjadi bagian dari bargaining kita, tapi tidak akan dipaksakan," tandas Aras.
    Di mata PPP, SYL maupun Golkar memiliki banyak pertimbangan sebelum menentukan siapa pendamping Syahrul di pilgub 2013, mulai dari loyalitas, kemampuan bekerja sama, kecocokan, dan beberapa faktor lainnya. Menurut Aras, tidak baik juga ketika yang dipilih adalah figur yang terendah survei pasangan cawagubnya. Sejauh ini, PPP akan tetap intens komunikasi dengan SYL kendati sejauh ini belum ada pembicaraan serius mengenai Djamaro.
    Terpisah, Ketua Tim Pilkada DPW PAN Sulsel, Dodi Amiruddin tidak terlalu merespons fakta yang menyebutkan survei SYL lebih unggul dari pasangan, apalagi menurutnya Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi sudah tidak berpikir untuk maju di pilgub Sulsel 2013. Dodi bahkan mengungkap, survei tunggal SYL yang lebih unggul dibanding pasangan ini sudah merupakan cerita lama.
    "Gambaran itu sudah cerita lama. PAN sudah tahu itu sejak empat bulan lalu, jadi tidak ada lagi pikiran untuk bagaimana berkomunikasi ulang lagi. Apalagi kan kita sudah lewati proses itu dengan mendorong Syahrul dan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar ke DPP," jelas Dodi.
    PAN sepertinya sudah pasrah dan tidak mau lagi menangkap peluang untuk mendorong kembali ketuanya untuk mendampingi SYL di pilgub. Ukurannya seorang gubernur dalam menentukan cawagub ada berbagai variabel seperi pengalaman dan loyalitas.
    "Ujung-ujungnya Syahrul sendiri yang tentukan. Barang ini (masalah cawagub) kan sudah sangat jelas bagaimana keinginan SYL. Dia sudah sampaikan inginkan cawagub orang Soppeng. Jadi saya anggap sudah sangat jelas siapa pendampingnya," tandas Dodi. (hamsah umar) 

Jumat, 06 April 2012

Korda Laporkan Desakan Musdalub ke DPP

MAKASSAR, FAJAR--Desakan musdalub DPD Hanura Sulsel yang disuarakan 24 DPC Hanura se-Sulsel, terhadap pelaksana tugas (plt) Hanura Sulsel, sudah sampai ke DPP Hanura.
    Keinginan kader akar rumput untuk segera musdalub pascapenunjukan plt ini, disampaikan Koordinator Daerah (Korda) Sulsel DPP Hanura, Ambo Dalle. Ini sekaligus laporan hasil konsolidasi partai yang dilakukan ke 24 DPC se-Sulsel beberapa waktu lalu.
    "Secara lisan hasil konsolidasi saya ke DPC-DPC Hanura di Sulsel sudah saya sampaikan ke DPP, cuma belum dalam bentuk tertulis karena saya ke DPP kemarin secara tiba-tiba. Tapi pada intinya, apa yang diinginkan DPC dalam pertemuan di DPD Hanura lalu, sama dengan aspirasi yang disampaikan kepada saya," kata Ambo Dalle, Kamis, 5 April.
    Desakan musdalub arus bawah Hanura Sulsel ini memang semakin kencang menyusul kebijakan plt yang dianggap berlebihan dan memperkeruh konflik internal. Para anggota dewan asal Hanura di DPRD Sulsel juga sangat mendukung segera dilakukannya musdalub. Setidaknya, musdalub sudah harus tuntas April ini.
    "Fraksi juga dorong musdalub dilakukan secepatnya, paling tidak April ini sudah tuntas. Sehingga kita memiliki kesiapan yang baik menghadapi empat agenda penting seperti pilgub, pemilukada, pembenahan infrastruktur, dan pemilu 2014," tandas Ambo Dalle.
    Terkait kisruh yang sempat terjadi di fraksi Hanura DPRD Sulsel, Ambo Dalle yang tidak lain ketua Fraksi Hanura DPRD Sulsel menyatakan saat ini persoalan fraksi Hanura sudah selesai, setelah terbitnya surat petunjuk DPP Hanura, sekaligus mematahkan keputusan plt  Ketua Hanura Sulsel, Amrullah Pase yang mencopot Ambo Dalle serta reposisi fraksi dan alat kelengkapan.
    Di DPRD Sulsel, tidak ada reposisi fraksi termasuk reposisi anggota Hanura yang ditugaskan pada alat kelengkapan depan baik komisi, banggar, badan kehormatan, badan legislatif dan alat kelengkapan lainnya.
    Anggota Fraksi Hanura Sulsel, Mukhtar Tompo menambahkan usulan reposisi plt Hanura Sulsel sejak awal memang ditentang anggota fraksi, kendati ada kesepakatan di intenal anggota fraksi untuk direposisi pada pertengahan perjalanan dewan, namun kader Hanura lebih memilih kepentingan besar menyelamatkan DPD Hanura Sulsel.
    "DPD Hanura Sulsel dulu ini yang kita ingin selamatkan. Karena itu memang perlu segera musdalub. Ambo Dalle ini adalah sosok pemersatu kader Hanura di Sulsel," tandas Mukhtar. (hamsah umar)  

Ilham-Aziz Perkuat Luwu Raya-Bosowa

MAKASSAR, FAJAR--Pasangan calon gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar tidak mau kalah dengan unjuk kekuatan yang dilakukan petahana, Syahrul Yasin Limpo di Bone hari ini. Pasangan ini juga memperkuat kembali basisnya di Luwu Raya dan Bosowa.
    Pasangan Ilham-Aziz akan mengambil giliran menggarap Bosowa setelah SYL melakukan hal sama. Setidaknya, Semangat Baru ini akan memperkuat kembali basisnya di Luwu Raya, kampung halaman Aziz Qahhar Mudzakkar.  Wilayah ini akan diperkuat Ilham-Aziz mulai Jumat, 6 April.
    Usai dari Luwu Raya, pasangan yang selalu mengedepankan kesederhanaan dengan simbol rumah rakyat ini akan memperkuat Bosowa (Bone, Soppeng, dan Wajo) oleh Aziz, sementara Ilham akan menyisir Sidrap, Parepare dan Barru. Dalam pergerakan ke daerah, Syahrul dan pasangan Ilham-Aziz selalu bergerak ke wilayah yang sama.
    Pantauan pengamat memang menyebutkan, kedua cagub ini dipastikan akan saling melihat strategi politik yang dijalankan di masyarakat. Makanya mereka bergantiang melakukan roadshow. Di Luwu Raya dan Bosowa, Ilham-Aziz akan melakukan pelantikan tim pejuang, peresmian rumah rakyat serta temu tokoh masyarakat.
    Ketua Devisi Komunikasi dan Publikasi DPD Demokrat Sulsel, Syamsu Rizal menyatakan bahwa Luwu Raya dan Bosowa merupakan salah satu basis yang cukup menentukan di pilgub. Apalagi Aziz dari Luwu sementara Ilham memiliki garis keluarga di Bone.
    Untuk peresmian rumah rakyat dan pelantikan tim pejuang, pasangan Ilham-Aziz sudah meresmikan rumah rakyat di beberapa kabupaten seperti Maros, Enrekang, Bone, Luwu, dan Makassar. "Sebenarnya semua kabupaten sudah terbentuk hingga kecamatan dan desa-desa, tapi tinggal di kukuhkan dan diresmikan," kata Syamsu Rizal.
    Peresmian rumah rakyat di seluruh kabupaten/kota di Sulsel bagi Ilham-Aziz tinggal menunggu waktu, karena strukturnya sudah terbentuk hingga desa-desa. Pasangan ini memang sedikit lebih mudah membentuk tim karena Aziz sudah memiliki tim pejuang yang sudah mengakar, sehingga tinggal disegarkan.
    "Tim pejuang kita sebenarnya sejak pemilihan DPD sudah ada hingga desa-desa. Jadi sebenarnya sekadar menyegarkan tim yang sudah ada, sambil melakukan penambahan-penambahan yang dianggap perlu," jelas asisten Aziz, Irfan Yahya.
    Tim pejuang Ilham-Aziz yang ada di daerah bahkan sudah bekerja kendati belum dilantik secara resmi. Apalagi, hari demi hari jumlah tokoh masyarakat yang menyatakan dukungan terhadap pasangan nasionalis-religius ini terus bertambah. (hamsah umar)    

Burhanuddin Unggul Jauh dari Nojeng

*Survei Celebes Research Center

MAKASSAR, FAJAR--Beda lembaga survei beda juga hasilnya. Ini yang tersaji dalam survei calon bupati Takalar, utamanya ketika dikerucutkan pada rivalitas Ketua DPD Golkar Takalar, Natsir Ibrahim alias Nojeng dengan fungsionaris Golkar, Burhanuddin Baharuddin.
    Kalau sebelumnya survei Indobarometer menempatkan Nojeng di atas Burhanuddin di survei terakhirnya, survei Celebes Research Center (CRC) yang dilakukan selama empat periode (Agustus, Desember, Januari, dan Maret) masih konsisten menempatkan Burhanuddin unggul.
    Mulai dari simulasi delapan nama hingga head to head, Burhanuddin tetap unggul versi CRC. Untuk simulasi empat nama misalnya, elektabilitas Burhanuddin dari survei pertama hingga terakhir menunjukkan angka yang cukup stabil kendati ada penurunan mulai dari 42,0 persen, 42,7 persen, 39,5 persen, dan terakhir 39,0 persen.  
    Sebaliknya, Nojeng memiliki trend yang menggembirakan mulai dari 15,0 persen, 22,0 persen, 24,3 persen, dan 25,7 persen. Sementara Andi Makmur Sadda dari 13,0 persen, 14,4 persen, 15,2 persen, dan 11,2 persen. Sedang untuk Andi Jen Syarif Rifai dari 1,0 persen, 3,2 persen, 1,6 persen, hingga 4,6 persen.
    Ketika survei head to head, Burhanuddin terlihat unggul jauh dari rival terberatnya. Survei pertama berada pada posisi 48,0 persen, 54,4 persen, 46,0 persen, dan terakhir 50,5 persen. Sedang Nojeng elektabilitasnya mulai 20,0 persen, 26,6 persen, 31,4 persen, dan 29,0 persen.      
    Selan unggul dari survei tunggal, Burhanuddin juga konsisten memelihara keunggulannya ketika disurvei berpasangan dengan figur calon wakil bupati, dimana elektabilitasnya cukup menyakinkan baik saat ada empat pasangan calon yang bertarung, tiga, atau head to head. "Ini menunjukkan peluang Burhanuddin memenangkan pemilukada Takalar jika dilakukan hari ini sangat terbuka," kata Direktur CRC, Herman Heizer saat jumpa pers di Hotel Sahid Makassar, Kamis, 5 April.
    Survei tersebut masih sangat berpeluang berubah bergantung kerja politik yang dilakukan kandidat. Namun, dari segi sosialisasi yang dilakukan kandidat, Burhanuddin juga lebih banyak mengjangkau pemilih dibanding dengan kandidat lainnya termasuk putra bupati Takalar-Ibrahim Rewa, Natsir Ibrahim.      
    Di antara pemilih yang sudah memiliki pilihan, ada sekitar 29 persen  pilihannya masih besar kemungkinan berubah dalam waktu mendatang, belum stabil. Basis dukungan yang lebih stabil tampak berimbang antara Burhanuddin
Baharuddin dan Natsir Ibrahim, sementara nama lain basis dukungan yang
lebih stabil tampak masih sangat rendah. "Semakin stabil dukungan pada calon, akan semakin sulit kelompok tersebut ditarik oleh calon lain," tandas Herman.   
    Survei yang dilakukan CRC selama empat periode ini melibatkan 410 responden, dengan penarikan sampel secara acak, jumlah sampel
tersebut memiliki toleransi kesalahan dugaan +/- 5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
    Pada kelompok pemilih yang sudah aware kepada Burhanuddin, Natsir dan Makmur A Sadda ada tren dukungan positif pada Natsir dan Makmur A Sadda, sementara terhadap Burhanuddin relatif stagnan bahkan cenderung melemah. Indikasi ini menyebutkan dukungan terhadap Natsir dan Makmur ke depan bisa lebih meningkat, apalagi kalau kualitas sosialisasi lebih positif. (hamsah umar)

Kamis, 05 April 2012

Tim Hukum IA Desak Polda

MAKASSAR, FAJAR- Tim hukum pasangan calon gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar terlihat mendatangi Polda Sulsel, Rabu, 4 April. Tim hukum IA ini menemui Wakapolda Sulsel, Brigjen Syahrul Mamma.
    Kedatangan tim hukum kandidat gubernur ini terkait kasus pengadangan, pelemparan dan perusakan iring-iringan mobil IA di Bontonompo, Gowa beberapa waktu lalu.
    Tim hukum IA ini diwakili mantan Ketua LBH Nasiruddin Pasigai, Muh Hasbi, dan Syahrir Cakkari. Usai menemui wakapolda, tim hukum IA dalam keterangan persnya mendesak Polda Sulsel melakukan supervisi dan pengawasan di Polres Gowa, utamanya dalam penanganan kasus kekerasan politik yang dialami Ilham-Aziz.
    Tim IA melihat Polres Gowa terkesan tidak serius dalam menangani kasus pidana tersebut, karena sampai saat ini belum memanggil aparat yang berada di lokasi dengan alasan izin bupati belum ada. Padahal menurutnya kasus seperti ini tidak perlu membutuhkan izin bupati setempat.
    Tim IA kecewa karena aparat kepolisian lamban menetapkan tersangka sementara kasus itu kejadiannya di siang hari, sehingga polisi bisa memanggil banyak saksi. Selain itu, barang bukti maupun saksi sudah dinilai cukup.
    "Polisi harus mengusut tuntas siapa yang merencanakan dan siapa yang melakukan penyerangan, siapa yang mengorganisasi dan pelaku lapangan, mereka harus ditetapkan sebagai tersangka," tegas Syahrir.
    Syahrir bahkan meminta polda Sulsel bertindak tegas dengan sikap Polres Gowa yang terkesan lamban menangani kasus ini, kalau perlu mengganti kapolres Gowa dengan sosok yang memilki kemampuan lebih mandiri, berintegritas, dan berkualitas untuk menuntaskan kasus ini. (hamsah umar)