Powered By Blogger

Jumat, 15 Februari 2013

Tim Sayang Janji Menangkan Supomo


MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPD Golkar Makassar, Supomo Guntur tidak perlu susah payah membentuk tim pemenangan, karena relawan pemenangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di pilgub Sulsel siap bekerja dan memenangkannya.
Di pilgub Sulsel, Golkar Makassar telah membentuk tim pemenangan Sayang di 143 kelurahan, dimana masing-masing kelurahan ada koordinator timnya. "Koordinator tim inilah yang akan kita koordinasi paling lambat pekan depan untuk kembali bekerja memenangkan Supomo Guntur," kata salah seorang tim pemenang Sayang di pilgub yang juga Wakil Sekretaris Golkar Makassar, Tasrif Muin, Kamis, 14 Februari.
Tasrif menyebut, tim pemenang Sayang di pilgub Sulsel di Makassar umumnya adalah kader Golkar termasuk dari sayap partai, sehingga tim ini secara struktur bisa digerakkan untuk memperjuangkan Supomo. Apalagi, arus akar rumput Golkar Makassar sudah solid untuk mengusung Supomo sebagai cawali di pilwalkot September mendatang.
"Teman-teman kader dari arus bawah sudah sepakat mendukung Pak Supomo sebagai wali kota mendatang. Dukungan arus bawah ini karena melihat Supomo adalah pamong tuleng dan kemampuannya tidak diragukan lagi di Makassar," papar Tasrif.
Siapa pun wakil dari Supomo mendatang, kader Golkar Makassar siap menerima dan memperjuangkannya. Apakah itu dipaketkan dengan kader Golkar sendiri maupun kader dari partai atau tokoh lainnya.
Kader Golkar lainnya yang membidik wali kota Makassar, Andi Yagkin Padjalangi memperkuat sosialisasi dengan menyebar sedikitnya 170.000 stiker. Stiker ini bahkan disebar ke rumah warga dengan cara door to door.
"170.000 stiker ini sebagai awal sosialisasi dimana akan kita tempel di rumah warga. Sosialisasi melalui relawan dan tim ini akan melibatkan seluruh tim yang sudah kita bekali beberapa waktu lalu," kata Yagkin Padjalangi.
Koordinator Tim Relawan Yagkin, Dirga Baso mengatakan sosialisasi melalui stiker ini akan dilakukan serentak di 14 kecamatan secara massif. Dia yakin melalui sosialiasi door to door ini, popularitas dan elektabiilitas Yagkin bisa terdongkrak. (hamsah umar)

PDS Batal Gabung Gerindra


MAKASSAR, FAJAR--Wacana Partai Damai Sejahtera (PDS) bergabung atau berafiliasi dengan parpol peserta pemili utamanya Gerindra dan PAN batal. Partai ini mempersilahkan kadernya bergabung dengan partai mana pun sesuai dengan hati nuraninya.
Pilihan untuk tidak berafiliasi dengan partai manapun ini diputuskan dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) PDS. Partai ini memberi kebebasan kadernya untuk menentukan arah di pileg 2014 nanti.
"Sikap partai ini tertuang dalam SK Rapimnas No.08/Rapimnas/DPP-PDS/II/2013. Jadi kader maupun pengurus silahkan gabung di partai mana pun yang diinginkan," kata Wakil Ketua DPW PDS Sulsel, Paulus Tandiongan, Kamis, 14 Februari.
Dia menyebut, secara individu mayoritas kader PDS sebenarnya ingin bergabung dengan Gerindra tapi karena pertimbangan lain sehingga secara organisasi memutuskan tidak bergabung ke partai mana pun. "PDS tetap ingin dikenang, sehingga kemana kader bergabung itu sangat bergantung daerahnya," tambah Paulus.
Sebelumnya disebutkan partai ini bergabung dengan PAN, namun kabar ini ditepis Paulus. Anggota DPRD Sulsel ini menambahkan partai ini masih memungkinkan eksis kembali pada pemilu yang akan datang (2019). Ini pula yang jadi alasan PDS tidak berafiliasi dengan partai manapun. (hamsah umar)

Busrah Incar PPP, Hanura, Gerindra


MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPD PAN Makassar, Busrah Abdullah diam-diam mulai mengincar sejumlah partai politik di pilwakot Makassar September mendatang.
Busrah yang mempopulerkan tagline HAMBA ini mengaku sedang membangun komunikasi dengan PPP, Hanura, dan Gerindra. Ketiga partai ini menjadi incaran utama karena mereka memiliki tiga kursi di DPRD Makassar. Jika salah satu dari tiga partai itu saja berkoalisi dengan PAN, koalisi itu sudah bisa mengusung satu paket calon wali kota.
"PPP, Hanura, dan Gerindra itu kan memiliki tiga kursi jadi salah satunya saja ok, kita sudah bisa bersyarat 15 persen kursi untuk mengusung calon," kata Busrah, Kamis, 14 Februari.
Dari tiga partai ini, PPP dan Gerindra sejauh ini belum banyak mendorong kadernya bertarung di pilwalkot Makassar, sedang Hanura memiliki dua kader yang potensi dan sudah menyatakan keinginannya bertarung yakni Dewie Yasin Limpo dan Ketua DPD Hanura Makassar, Jalaluddin Akbar.
Selain dengan partai, komunikasi dengan kader utamanya mereka yang akan bertarung di Makassar juga tetap dilakukan. PAN kata Busrah siap berkoalisi dengan partainya maupun dengan kadernya. Kendati mengincar tiga partai pemilik tiga kursi di DPRD Makassar itu, Busrah juga tetap membangun komunikasi dengan sejumlah partai lainnya.
Dia mengaku sejauh ini komunikasi dengan tokoh yang berminat bertarung di Makassar terus berjalan. Bagi busrah sendiri, dia tidak memilih-milih pendamping baik dari politisi, birokrat, pengusaha, atau pun akademisi. Sepanjang memiliki potensi dukungan yang besar dia siap berpaket.
Sementara itu, cawali Makassar Iqbal Djalil (Ije) bergerilnya mencari dukungan masyarakat. Politisi PKS ini mencari simpati korban kebakaran di Kelurahan Sudiang Raya kemarin. Ije hadir di tengah korban kebakaran dengan memberi bantuan kepada korban yang diterima langsung korban seperti Abdul Rahim, Aisyah, Nasir, dan Hatijah.
Saat menggarap simpati dengan memberi bantuan korban kebakaran itu, Ije didampingi Gombara Community, Hj Darma. Bantuan yang diberikan Ije kepada korban berupa selimut , sarung, makanan, minuman , serta bantuan lainnya. "Jangan dinilai jumlahnya, tapi ini adalah bentuk komitmen dan perhatian kami terhadap korban kebakaran yang ada di sini," kata Ije. (hamsah umar)

Kamis, 14 Februari 2013

22 DPC Dukung Ketua Nasdem Bone


MAKASSAR, FAJAR--Meski DPP Nasdem memunculkan sejumlah nama menakhodai DPW Nasdem Sulsel, DPD Nasdem se-Sulsel tetap diberi ruang untuk mengusulkan figur yang dianggap pantas memimpin partai ini di Sulsel.

Hasilnya, dari 24 DPD Nasdem Sulsel, sebanyak 22 DPD menyatakan dukungan dan mendorong Ketua DPD Nasdem Bone, Andi Darvin menjadi Ketua DPW Nasdem Sulsel. Sosok ini dinggap memiliki kapastitas memimpin partai, begitu juga telah banyak berbuat untuk membesarkan partai di Bone.

Para pengurus DPD Nasdem di Sulsel ini kemarin melakukan pertemuan di Grand Clarion, Rabu, 13 Februari. Dari 24 kabupaten itu, yang belum menyatakan dukungan Pangkep dan Palopo. Dalam pertemuan itu juga hadir mantan politisi Hanura, Akbar Faizal.

"Jadi ada kesepakatan kita untuk mengusung Ketua DPD Nasdem Bone memimpin Nasdem Sulsel. Pernyataan dukungan teman-teman DPD ini selanjutnya akan didorong ke DPP Nasdem. Kita tentu berharap dia inilah yang nantinya ditunjuk memimpin partai," kata Sudirman.

Dia beralasan, Darvin adalah kader internal yang sudah banyak bekerja keras. Mereka berharap Nasdem prioritaskan kader internal menjadi pimpinan partai.

Kendati, kader Nasdem Sulsel tetap memberikan dukungan terhadap kader eksternal kalau itu menjadi keputusan DPP Nasdem. Beberapa kader dari luar yang diwacanakan memimpin Nasdem seperti Adil Patu, Mubyl Handaling, Bahar Ngitung, Malkan Amin, dan Hasanuddin.

Keputusan DPP yang menunjuk ketua defenitif akan tetap didukung Nasdem se-Sulsel, sepanjang memiliki komitmen untuk besarkan partai Nasdem Sulsel ke depan. Sudirman menyebut, usul figur untuk pimpin Nasdem Sulsel ini juga atas permintaan pelaksana tugas Nasdem Sulsel, Mayjen Purn Supiadin.

Dia menyebut, penentuan Ketua Nasdem Sulsel ini masih jadi wilayah DPP Nasdem, sehingga ketua nanti sangat memungkinkan melalui penunjukan langsung. Ketua Bidang Politik dan Komunikasi DPP Nasdem, Akbar Faisal mengungkap DPP Nasdem telah menggodok kriteria yang menjadi syarat menjadi Ketua DPW Nasdem Sulsel.
"Ada lima kriteria yang harus dimiliki calon ketua yaitu mau bekerja keras, mamahami peta politik Sulsel, punya ketokohan, tidak mendompleng dan bisa mengayomi semua kader Nasdem," kata Akbar. (hamsah umar)

Irsan Menguat Pimpin Demokrat Bone


MAKASSAR, FAJAR--Mantan calon bupati Bone, Irsan Idris memiliki peluang besar memimpin DPC Demokrat Bone yang saat dijabat pelaksana tugas (plt). Nama Irsan ikut disebut-sebut sebagai salah satu calon Ketua DPC Demokrat Bone mendatang.
Irsan mulai diketahui dekat dengan Demokrat setelah menyatakan mundur dari Partai Golkar dan anggota DPRD Sulsel beberapa waktu. Putra Bupati Bone Andi Idris Galigo ini bahkan sering bersama-sama Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin ketika bersosialisasi di Bone.
DPD Demokrat Sulsel saat ini mempersiapkan Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) untuk memilih ketua defenitif partai berlambang Mercy ini. DPC Bone saat ini dijabat plt, Rustan setelah DPP Demokrat mencobot Andi Said Pabokori sebagai Ketua DPC Demokrat Bone beberapa waktu lalu.
Ketua Devisi Hukum dan Publikasi DPD Demokrat Sulsel, Syamsu Rizal membenarkan masukkan nama Andi Irsan Idris sebagai salah satu tokoh Bone yang didorong memimpin partai ini. "Soal wacana muscablub Demokrat Bone, nama Irsan Idris Galigo memang disebut-sebut," kata Syamsu Rizal, Rabu, 13 Februari.
Namun, untuk bisa memimpin Demokrat Bone, Irsan harus mampu menggalang dukungan ketua-ketua PAC apalagi sejumlah kader Demokrat juga banyak disebut-sebut akan maju di muscablub Demokrat Bone. Beberapa nama itu seperti plt Demokrat Bone Rustan, Koordinator Daerah Bone DPD Demokrat Sulsel Andi Zulhan, pengurus DPD Demokrat Sulsel Arman Arfah dan sejumlah kader Demokrat lainnya.
Bagaimana dengan Andi Idris Galigo?, Rizal menyebut sejauh yang muncul baru putranya. "Tapi pada prinsipnya kita terbuka terhadap figur dan tokoh yang mau bekerja bersama berjuang untuk kesejahteraan rakyat, dan membesarkan partai," papar Rizal.
Rizal menyebut, berdasar hasil rapat koordinasi daerah (rakorda) Demokrat Sulsel beberapa hari lalu, DPC Demokrat Bone diminta segera mempersiapkan proses muscablub paling lambat pekan pertama Maret mendatang. Muscablub Demokrat Bone ini dinggap cukup mendesak karena partai ini ingin partai segera melakukan konsolidasi, dan melakukan persiapan menghadapi pemilu 2014 mendatang.
Rizal juga menyebut, selain muscablub juga tetap ada kemungkinan untuk memperpanjang masa bakti pelaksana tugas, tapi pilihan ini hanya ditempuh kalau muscablub tidak memungkinkan dilakukan dalam waktu dekat. (hamsah umar)