Powered By Blogger

Sabtu, 16 Februari 2013

PKS Usung Amru Saher di Luwu


MAKASSAR, FAJAR--DPW PKS Sulsel memutuskan akan mengusung Sekretaris DPW PKS Sulsel, Amru Saher bertarung di pemilukada Luwu September mendatang.
Penetapan nama legislator PKS Sulsel diusung PKS di pemilukada Luwu ini setelah melalui proses di DPD PKS Luwu dan sudah mendapat restu DPW PKS Sulsel. Amru Saher siap menjadi calon bupati Luwu, termasuk jika harus bersaing dengan petahana, Andi Mudzakkar.
Selain untuk pemilukada Luwu, PKS Sulsel juga sudah menetapkan calonnya di empat kabupaten/kota lainnya. Di Parepare, PKS akan mengusung Ketua DPD PKS Parepare yang saat ini duduk sebagai wakil Ketua DPRD Parepare, Syaifuddin Laintang.
Usungan lain yang sudah ditetapkan PKS yakni untuk pemilukada Pinrang. PKS di daerah ini juga mengusung Ketua DPD PKS Pinrang sekaligus wakil ketua DPRD Pinrang, Bahran Sanusi. Sedang untuk Jeneponto akan mengusung mantan Ketua DPD PKS yang juga tercatat sebagai wakil Ketua DPRD Jeneponto, Tahal Fasni. Untuk Enrekang PKS juga akan mengusung kadernya, Dr Hasanna Lawang yang tercatat sebagai anggota DPRD Sulsel.
Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) DPW PKS Sulsel, Ariady Arsal membenarkan kelima kabupaten/kota ini telah ditetapkan usungan calon PKS. "Dari beberapa kabupaten/kota yang akan menggelar pemilukada, lima daerah ini yang sudah kita tetapkan nama untuk bertarung," kata Ariady, Jumat, 15 Februari.
Adapun beberapa kabupaten lain saat ini sementara dalam penggodokan seperti Makassar, Wajo, Sidrap dan daerah lainnya. Paling lambat Maret mendatang kader yang akan diusung PKS juga diharapkan sudah ditetapkan. "Sementara ini Bappilu PKS membangun komunikasi dengan parpol lain utamanya daerah yang sudah kita tetapkan calonnya," kata Ariady.
Amru Saher yang diusung PKS di pemilukada Luwu terpisah mengatakan kesiapannya bertarung. Dia mengaku sudah mulai melakukan sosialisasi untuk maju di daerah ini. "Kalau amanah partai tentu kita harus siap. Teman-teman di daerah saat ini juga sudah membangun komunikasi dengan semua partai untuk koalisi," kata Amru Saher.
Di Luwu, PKS memiliki satu kursi sehingga harus koalisi untuk mencukupkan kursinya yakni minimal 5 kursi. "Saya juga sudah mulai sosialisasi di Luwu untuk mempersiapkan diri bertarung," kata Amru Saher. (hamsah umar)

Jayadi Cs Pikir-pikir Ikut Seleksi


MAKASSAR, FAJAR--Lima anggota komisioner KPU Sulsel yang akan berakhir masa baktinya 24 Mei 2013, masih berpikir-pikir untuk ikut seleksi anggota KPU Sulsel periode mendatang yang akan digelar dalam waktu dekat.
Kelima anggota KPU Sulsel itu masing-masing Jayadi Nas (ketua), dan anggotanya Ziaur Rahman Mustari, Samsir Rahim, Lomba A Sultan, dan Nusra Aziz. Salah satu pertimbangan sehingga kelima anggota KPU Sulsel ini belum mau bersikap apakah ikut seleksi atau tidak karena mereka saat ini masih fokus menghadapi sengketa pilgub Sulsel di Mahkamah Konstitusi (MK).
Ikut seleksi tidaknya Jayadi cs, pada penjaringan calon anggota KPU periode lima tahun ke depan akan ditentukan setelah proses MK selesai. Mereka tidak ingin buru-buru menentukan sikap, karena tahapan pilgub Sulsel masih sedang berlangsung. Bahkan sukses tidaknya KPU menjalangkan tugas dan fungsinya di pilgub Sulsel ini juga akan dilihat dari hasil putusan MK, termasuk catatan-catatan yang dilahirkan MK.
Sikap untuk pikir-pikir dulu sambil menunggu putusan MK ini disampaikan tiga anggota KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari, Lomba Sultan, Samsir Rahim. "Kita tidak mau dulu mengatakan ikut seleksi atau tidak, karena kita mau fokus dulu di MK," kata Ziaur Rahman, Jumat, 15 Februari.
Penegasan yang sama disampaikan Lomba Sultan dan Samsir Rahim. Bagi anggota KPU Sulsel saat ini bukan tidak mungkin akan ikut seleksi untuk periode mendatang, namun mereka terlebih dahulu melihat berbagai pertimbangan sebelum memutuskan kembali ikut seleksi. "Kita putuskan ikut atau tidak tentu ada pertimbangan kita, tapi kita lihat dulu proses di MK yang sementara berlangsung," kata Lomba Sultan dan Samsir Rahim.
Sebagaimana diketahui, KPU pusat telah menetapkan lima anggota tim seleksi (timsel) KPU Sulsel 2013. Tim yang beranggotakan lima orang ini bahkan sudah mempersiapkan tahapan seleksi calon anggota KPU periode lima tahun ke depan. Rencananya timsel ini akan mulai melakukan koordinasi pembagian tugas, sebelum memulai tahapan penjaringan calon komisioner KPU Sulsel. (hamsah umar)        

Hary Tanoe Pegang Jabatan Strategis


*Besok Deklarasi

MAKASSAR, FAJAR-- DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menyambut gembira bergabungnya mantan Ketua Dewan Pakar DPP Nasdem, Hary Tanoesoedibjo di partai yang dipimpin Jenderal (Purn) Wiranto.
Partai ini bahkan dikabarkan akan melakukan deklarasi sebagai langkah meresmikan bergabungnya bos MNC Grup ini ke Hanura. Rencananya, DPP Hanura akan mendeklarasikan Hary Tanoe pada Minggu, 17 Februari mendatang. Kemarin siang, elit DPP Hanura menggelar rapat pengurus terkait bergabungnya Hary Tanoe ke partai ini termasuk membahas persiapan deklarasi.
Pengusaha yang berkontribusi membesarkan Nasdem ini dipastikan akan memegang jabatan strategis di DPP Hanura, termasuk mengganti jabatan yang ditinggalkan Akbar Faizal.
Wakil Ketua DPP Hanura, Elza Syarif dikonfirmasi melalui teleponnya mengakui Hary Tanoe sudah resmi bergabung di partai ini. "Rencana kita deklarasikan Minggu," kata Elza.
Soal jabatan di Hanura, Elza belum mau berandai-andai di posisi mana Hary Tanoe akan diberi jabatan. Begitu juga dia enggan berandai apakah mengganti posisi Akbar Faizal atau tidak.
Ketua DPD Hanura Sulsel, Ambo Dalle yang dikonfirmasi terpisah menyambut baik langkah Hary Tanoe bergabung di partai ini. Selain karena tokoh tersebut dianggap memiliki kapabilitas dan kemampuan membesarkan partai, dia juga adalah pengusaha sukses yang cukup paham dengan perpolitikan nasional.
"Kita tentu saja bersyukur dengan bergabungnya belian di Hanura dan itu kami apresiasi. Hanura ini kan sejak awal adalah partai terbuka sehingga siapa saja bisa bergabung dengan Hanura, apalagi orang besar seperti Hary Tanoe," kata Ambo Dalle.
Ambo Dalle juga menjelaskan bahwa DPP Hanura telah menggelar rapat pleno di DPP Hanura. DPD Hanura Sulsel memastikan Ketua Umum DPP Hanura akan memberi jabatan strategi pada Hary Tanoe. "Sudah pasti itu akan mendapat jabatan strategis, tapi di posisi mana kita tunggu keputusan DPP selanjutnya," kata Ambo Dalle.
Ambo Dalle bahkan memastikan bergabungnya Hary Tanoe di Hanura akan diikuti kader Nasdem lain yang pro terhadap pengusaha media ini. "Sekalipun belum ada mantan kader Nasdem yang dikabarkan bergabung, tapi saya yakin akan banyak mantan kader Nasdem ke Hanura," tambah Ambo Dalle. (hamsah umar)        

AMPI Minta Kuota 25 Caleg


MAKASSAR, FAJAR--Semangat kader muda Golkar Sulsel jelang pemilu legislatif (pileg) 2014 terus tumbuh, dan terus memperkuat diri mempersiapkan diri menjadi calon legislatif (caleg) di DPRD Sulsel.
Niat untuk menggeser peran senior Golkar di DPRD Sulsel tampaknya bukan sekadar isapan jempol semata. Sebagai bentuk keseriusannya menduduki kursi legislatif, mereka bermanuver dengan meminta kuota caleg ke DPD Golkar Sulsel. Manuver kader muda Golkar salah satunya datang dari Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) Sulsel.
AMPI meminta kuota caleg hingga 25 orang untuk DPRD Sulsel di pemilu 2014 mendatang. Kader AMPI Sulsel secara khusus melakukan rapat membahas kader yang akan disiapkan mencaleg baik provinsi dan kabupaten/kota. "Kita harap kader AMPI yang kita dorong menjadi caleg baik DPRD kabupaten/kota dan DPRD provinsi diperhatikan Golkar. AMPI minta kuota 10-25 caleg," jelas Wakil Ketua AMPI Sulsel, Fachruddin Rangga, Jumat, 15 Februari.
Saat ini, AMPI Sulsel kata Fachruddin telah menyusun kader AMPI yang memiliki potensi menjadi caleg dan penempatannya. Kader AMPI yang akan disiapkan menjadi caleg ini akan diserahkan resmi ke DPD Golkar Sulsel Senin pekan depan.
"Kita harap bahwa nama-nama caleg dari AMPI yang kita sodorkan betul-betul menjadi tawaran dan bisa diperhatikan Golkar, karena AMPI tidak sekadar melihat potensi tapi juga kualitas kader yang kami usulkan. Tentunya, mereka ini memiliki potensi dan basis suara yang layak diperhitungkan," papar Fachruddin.          
Kader AMPI lainnya, Muhammad Risman Pasigai menambahkan bahwa organisasi sayap Golkar ini sepakat memperjuangkan anggotanya diakomodir menjadi caleg di pemilu 2014 mendatang. "Kesepakatan kita adalah memperjuangkan teman-teman AMPI caleg 2014," kata Risman. (hamsah umar)

Jumat, 15 Februari 2013

Timsel Ingin Telorkan KPU Berintegritas


MAKASSAR, FAJAR--Lima anggota tim seleksi (timsel) calon anggota kPU Sulsel, mulai merancang persiapan seleksi calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel.
Bahkan untuk persiapan seleksi calon komisioner KPU Sulsel ini, timsel ini sudah melakukan rapat dengan KPU RI dalam rangka persiapan penjaringan calon anggota KPU Sulsel. "Sekarang kita sedang rapat di KPU pusat untuk persiapan seleksi calon tersebut," kata Ketua Timsel Calon Anggota KPU Sulsel, Adi Suryadi Culla, Kamis, 14 Februari.
Adi Culla mengaku kalau sejauh ini timsel belum menetapkan jadwal penjaringan anggota KPU Sulsel periode mendatang. Kendati demikian, pengamat politik Unhas ini mengaku sudah merancang proses penjaringan calon anggota KPU Sulsel ini. Pastinya, seleksi calon komisioner KPU Sulsel dalam waktu dekat segera dilakukan.
Sebagaimana dilansir sebelumnya, Ketua KPU Husni Kamil Malik telah menetapkan lima anggota timsel KPU Sulsel masing-masing Adi Suryadi Culla, Itji Diana Daud, Mappinawang, Abdul Kadir Ahmad, dan Marhumah Majid sebagai timsel KPU Sulsel 2013. Dari lima nama ini, dua orang pernah tercatat sebagai anggota KPU yakni Mappinawang (KPU Sulsel) dan Marhumah (KPU Gowa).
Kelima anggota timsel KPU Sulsel ini sudah mengikuti pembekalan di Jakarta dalam rangka persiapan penjaringan anggota KPU Sulsel. Salah satu poin yang ditekankan dalam pembekalan ini adalah bagaimana kelima orang ini bekerja profesional sehingga anggota KPU yang dihasilkan nanti betul-betul memiliki integritas dan independensi yang memadai.
"Jadi kita memang ditekankan bagaimana timsel independen dan netral dalam menyeleksi calon anggota KPU, sehingga hasilnya juga memiliki integritas dan independensi yang tidak diragukan," kata anggota timsel KPU Sulsel, Marhumah.
Timsel ini juga ingin melahirkan anggota KPU Sulsel lebih baik ke depan. "Kita tidak mengatakan bahwa anggota KPU sekarang tidak baik, tapi yang kita harapkan bagaimana KPU Sulsel ke depan jauh lebih baik dari sekarang ini," paparnya.
Setelah melalui pembekalan di Jakarta, Marhumah menyebut anggota timsel ini segera melakukan konsolidasi internal dalam rangka pembagian tugas dan tanggung jawab. Rencananya, pekan depan timsel melakukan pertemuan untuk mempersiapkan penjaringan.
Sekadar informasi, lima anggota timsel ini akan bekerja hanya memiliki waktu tiga bulan bekerja. Sesuai SK, timsel ini berakhir masa kerjanya pada 15 Mei mendatang. "Jadi kita memang sudah harus segera memulai melakukan seleksi, misalnya pengumuman jadwal pendaftaran calon anggota KPU Sulsel," jelasnya. (hamsah umar)            

Tim Sayang Janji Menangkan Supomo


MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPD Golkar Makassar, Supomo Guntur tidak perlu susah payah membentuk tim pemenangan, karena relawan pemenangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di pilgub Sulsel siap bekerja dan memenangkannya.
Di pilgub Sulsel, Golkar Makassar telah membentuk tim pemenangan Sayang di 143 kelurahan, dimana masing-masing kelurahan ada koordinator timnya. "Koordinator tim inilah yang akan kita koordinasi paling lambat pekan depan untuk kembali bekerja memenangkan Supomo Guntur," kata salah seorang tim pemenang Sayang di pilgub yang juga Wakil Sekretaris Golkar Makassar, Tasrif Muin, Kamis, 14 Februari.
Tasrif menyebut, tim pemenang Sayang di pilgub Sulsel di Makassar umumnya adalah kader Golkar termasuk dari sayap partai, sehingga tim ini secara struktur bisa digerakkan untuk memperjuangkan Supomo. Apalagi, arus akar rumput Golkar Makassar sudah solid untuk mengusung Supomo sebagai cawali di pilwalkot September mendatang.
"Teman-teman kader dari arus bawah sudah sepakat mendukung Pak Supomo sebagai wali kota mendatang. Dukungan arus bawah ini karena melihat Supomo adalah pamong tuleng dan kemampuannya tidak diragukan lagi di Makassar," papar Tasrif.
Siapa pun wakil dari Supomo mendatang, kader Golkar Makassar siap menerima dan memperjuangkannya. Apakah itu dipaketkan dengan kader Golkar sendiri maupun kader dari partai atau tokoh lainnya.
Kader Golkar lainnya yang membidik wali kota Makassar, Andi Yagkin Padjalangi memperkuat sosialisasi dengan menyebar sedikitnya 170.000 stiker. Stiker ini bahkan disebar ke rumah warga dengan cara door to door.
"170.000 stiker ini sebagai awal sosialisasi dimana akan kita tempel di rumah warga. Sosialisasi melalui relawan dan tim ini akan melibatkan seluruh tim yang sudah kita bekali beberapa waktu lalu," kata Yagkin Padjalangi.
Koordinator Tim Relawan Yagkin, Dirga Baso mengatakan sosialisasi melalui stiker ini akan dilakukan serentak di 14 kecamatan secara massif. Dia yakin melalui sosialiasi door to door ini, popularitas dan elektabiilitas Yagkin bisa terdongkrak. (hamsah umar)

PDS Batal Gabung Gerindra


MAKASSAR, FAJAR--Wacana Partai Damai Sejahtera (PDS) bergabung atau berafiliasi dengan parpol peserta pemili utamanya Gerindra dan PAN batal. Partai ini mempersilahkan kadernya bergabung dengan partai mana pun sesuai dengan hati nuraninya.
Pilihan untuk tidak berafiliasi dengan partai manapun ini diputuskan dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) PDS. Partai ini memberi kebebasan kadernya untuk menentukan arah di pileg 2014 nanti.
"Sikap partai ini tertuang dalam SK Rapimnas No.08/Rapimnas/DPP-PDS/II/2013. Jadi kader maupun pengurus silahkan gabung di partai mana pun yang diinginkan," kata Wakil Ketua DPW PDS Sulsel, Paulus Tandiongan, Kamis, 14 Februari.
Dia menyebut, secara individu mayoritas kader PDS sebenarnya ingin bergabung dengan Gerindra tapi karena pertimbangan lain sehingga secara organisasi memutuskan tidak bergabung ke partai mana pun. "PDS tetap ingin dikenang, sehingga kemana kader bergabung itu sangat bergantung daerahnya," tambah Paulus.
Sebelumnya disebutkan partai ini bergabung dengan PAN, namun kabar ini ditepis Paulus. Anggota DPRD Sulsel ini menambahkan partai ini masih memungkinkan eksis kembali pada pemilu yang akan datang (2019). Ini pula yang jadi alasan PDS tidak berafiliasi dengan partai manapun. (hamsah umar)

Busrah Incar PPP, Hanura, Gerindra


MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPD PAN Makassar, Busrah Abdullah diam-diam mulai mengincar sejumlah partai politik di pilwakot Makassar September mendatang.
Busrah yang mempopulerkan tagline HAMBA ini mengaku sedang membangun komunikasi dengan PPP, Hanura, dan Gerindra. Ketiga partai ini menjadi incaran utama karena mereka memiliki tiga kursi di DPRD Makassar. Jika salah satu dari tiga partai itu saja berkoalisi dengan PAN, koalisi itu sudah bisa mengusung satu paket calon wali kota.
"PPP, Hanura, dan Gerindra itu kan memiliki tiga kursi jadi salah satunya saja ok, kita sudah bisa bersyarat 15 persen kursi untuk mengusung calon," kata Busrah, Kamis, 14 Februari.
Dari tiga partai ini, PPP dan Gerindra sejauh ini belum banyak mendorong kadernya bertarung di pilwalkot Makassar, sedang Hanura memiliki dua kader yang potensi dan sudah menyatakan keinginannya bertarung yakni Dewie Yasin Limpo dan Ketua DPD Hanura Makassar, Jalaluddin Akbar.
Selain dengan partai, komunikasi dengan kader utamanya mereka yang akan bertarung di Makassar juga tetap dilakukan. PAN kata Busrah siap berkoalisi dengan partainya maupun dengan kadernya. Kendati mengincar tiga partai pemilik tiga kursi di DPRD Makassar itu, Busrah juga tetap membangun komunikasi dengan sejumlah partai lainnya.
Dia mengaku sejauh ini komunikasi dengan tokoh yang berminat bertarung di Makassar terus berjalan. Bagi busrah sendiri, dia tidak memilih-milih pendamping baik dari politisi, birokrat, pengusaha, atau pun akademisi. Sepanjang memiliki potensi dukungan yang besar dia siap berpaket.
Sementara itu, cawali Makassar Iqbal Djalil (Ije) bergerilnya mencari dukungan masyarakat. Politisi PKS ini mencari simpati korban kebakaran di Kelurahan Sudiang Raya kemarin. Ije hadir di tengah korban kebakaran dengan memberi bantuan kepada korban yang diterima langsung korban seperti Abdul Rahim, Aisyah, Nasir, dan Hatijah.
Saat menggarap simpati dengan memberi bantuan korban kebakaran itu, Ije didampingi Gombara Community, Hj Darma. Bantuan yang diberikan Ije kepada korban berupa selimut , sarung, makanan, minuman , serta bantuan lainnya. "Jangan dinilai jumlahnya, tapi ini adalah bentuk komitmen dan perhatian kami terhadap korban kebakaran yang ada di sini," kata Ije. (hamsah umar)

Kamis, 14 Februari 2013

22 DPC Dukung Ketua Nasdem Bone


MAKASSAR, FAJAR--Meski DPP Nasdem memunculkan sejumlah nama menakhodai DPW Nasdem Sulsel, DPD Nasdem se-Sulsel tetap diberi ruang untuk mengusulkan figur yang dianggap pantas memimpin partai ini di Sulsel.

Hasilnya, dari 24 DPD Nasdem Sulsel, sebanyak 22 DPD menyatakan dukungan dan mendorong Ketua DPD Nasdem Bone, Andi Darvin menjadi Ketua DPW Nasdem Sulsel. Sosok ini dinggap memiliki kapastitas memimpin partai, begitu juga telah banyak berbuat untuk membesarkan partai di Bone.

Para pengurus DPD Nasdem di Sulsel ini kemarin melakukan pertemuan di Grand Clarion, Rabu, 13 Februari. Dari 24 kabupaten itu, yang belum menyatakan dukungan Pangkep dan Palopo. Dalam pertemuan itu juga hadir mantan politisi Hanura, Akbar Faizal.

"Jadi ada kesepakatan kita untuk mengusung Ketua DPD Nasdem Bone memimpin Nasdem Sulsel. Pernyataan dukungan teman-teman DPD ini selanjutnya akan didorong ke DPP Nasdem. Kita tentu berharap dia inilah yang nantinya ditunjuk memimpin partai," kata Sudirman.

Dia beralasan, Darvin adalah kader internal yang sudah banyak bekerja keras. Mereka berharap Nasdem prioritaskan kader internal menjadi pimpinan partai.

Kendati, kader Nasdem Sulsel tetap memberikan dukungan terhadap kader eksternal kalau itu menjadi keputusan DPP Nasdem. Beberapa kader dari luar yang diwacanakan memimpin Nasdem seperti Adil Patu, Mubyl Handaling, Bahar Ngitung, Malkan Amin, dan Hasanuddin.

Keputusan DPP yang menunjuk ketua defenitif akan tetap didukung Nasdem se-Sulsel, sepanjang memiliki komitmen untuk besarkan partai Nasdem Sulsel ke depan. Sudirman menyebut, usul figur untuk pimpin Nasdem Sulsel ini juga atas permintaan pelaksana tugas Nasdem Sulsel, Mayjen Purn Supiadin.

Dia menyebut, penentuan Ketua Nasdem Sulsel ini masih jadi wilayah DPP Nasdem, sehingga ketua nanti sangat memungkinkan melalui penunjukan langsung. Ketua Bidang Politik dan Komunikasi DPP Nasdem, Akbar Faisal mengungkap DPP Nasdem telah menggodok kriteria yang menjadi syarat menjadi Ketua DPW Nasdem Sulsel.
"Ada lima kriteria yang harus dimiliki calon ketua yaitu mau bekerja keras, mamahami peta politik Sulsel, punya ketokohan, tidak mendompleng dan bisa mengayomi semua kader Nasdem," kata Akbar. (hamsah umar)

Irsan Menguat Pimpin Demokrat Bone


MAKASSAR, FAJAR--Mantan calon bupati Bone, Irsan Idris memiliki peluang besar memimpin DPC Demokrat Bone yang saat dijabat pelaksana tugas (plt). Nama Irsan ikut disebut-sebut sebagai salah satu calon Ketua DPC Demokrat Bone mendatang.
Irsan mulai diketahui dekat dengan Demokrat setelah menyatakan mundur dari Partai Golkar dan anggota DPRD Sulsel beberapa waktu. Putra Bupati Bone Andi Idris Galigo ini bahkan sering bersama-sama Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin ketika bersosialisasi di Bone.
DPD Demokrat Sulsel saat ini mempersiapkan Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) untuk memilih ketua defenitif partai berlambang Mercy ini. DPC Bone saat ini dijabat plt, Rustan setelah DPP Demokrat mencobot Andi Said Pabokori sebagai Ketua DPC Demokrat Bone beberapa waktu lalu.
Ketua Devisi Hukum dan Publikasi DPD Demokrat Sulsel, Syamsu Rizal membenarkan masukkan nama Andi Irsan Idris sebagai salah satu tokoh Bone yang didorong memimpin partai ini. "Soal wacana muscablub Demokrat Bone, nama Irsan Idris Galigo memang disebut-sebut," kata Syamsu Rizal, Rabu, 13 Februari.
Namun, untuk bisa memimpin Demokrat Bone, Irsan harus mampu menggalang dukungan ketua-ketua PAC apalagi sejumlah kader Demokrat juga banyak disebut-sebut akan maju di muscablub Demokrat Bone. Beberapa nama itu seperti plt Demokrat Bone Rustan, Koordinator Daerah Bone DPD Demokrat Sulsel Andi Zulhan, pengurus DPD Demokrat Sulsel Arman Arfah dan sejumlah kader Demokrat lainnya.
Bagaimana dengan Andi Idris Galigo?, Rizal menyebut sejauh yang muncul baru putranya. "Tapi pada prinsipnya kita terbuka terhadap figur dan tokoh yang mau bekerja bersama berjuang untuk kesejahteraan rakyat, dan membesarkan partai," papar Rizal.
Rizal menyebut, berdasar hasil rapat koordinasi daerah (rakorda) Demokrat Sulsel beberapa hari lalu, DPC Demokrat Bone diminta segera mempersiapkan proses muscablub paling lambat pekan pertama Maret mendatang. Muscablub Demokrat Bone ini dinggap cukup mendesak karena partai ini ingin partai segera melakukan konsolidasi, dan melakukan persiapan menghadapi pemilu 2014 mendatang.
Rizal juga menyebut, selain muscablub juga tetap ada kemungkinan untuk memperpanjang masa bakti pelaksana tugas, tapi pilihan ini hanya ditempuh kalau muscablub tidak memungkinkan dilakukan dalam waktu dekat. (hamsah umar)                          

ICATT Sulsel Dukung Ije


MAKASSAR, FAJAR--Belum pasti diusung PKS di pilwalkot Makassar tidak menghalangi Ikatan Cendikiawan Alumni Timur Tengah (ICATT) Sulsel mengulur dukungan terhadap cawali Makassar, Iqbal Djalil (Ije). Sebaliknya, ormas ini cukup percara diri menyatakan dukungan.

Bahkan dukungan ICATT Sulsel terhadap Ije maju di pilwalkot Makassar, diberikan dalam bentuk pernyataan tertulis, Rabu, 13 Februari.

Ketua ICATT Sulsel, Dr Muammar Bakry mengatakan bahwa politisi PKS ini memiliki visi dan komitmen moral untuk membangun kota Makassar maju dan sejahtera, dengan tidak membedakan suku, etnis, suku dan agama.

"Meski anggota ICATT Sulsel di Makassar hanya sekitar 300 orang, namun potensi ini cukup besar apalagi mereka umumnya memiliki jemaah seperti majelis taklim, pengelola travel, pengelola pondok pesantren, hingga akademisi. Sehingga ini akan memberikan sumbanhgsih cukup besar di pilwalkot nanti," kata Muammar yang juga tercatat salah satu pengelola pesantren DDI Mangkoso.

Mendapat dukungan ICATT, Ije mengaku bahwa dukungan ini sebagai spirit baru dan kekuatan tersendiri. "Sekalipun mereka hampir seperti saudara, tapi dukungan ini menjadi penyemangat tersendiri apalagi ICATT juga  galang kekuata dan satu tekad dukung kami," kata Ije usai menerima dukungan ICATT.

Dia pun siap membangun komitmen bersama ICATT untuk membangun Makassar lebih bermoral dan sejahtera. Meski, Ije menyadari bahwa PKS sampai saat ini belum menetapkan calon yang akan direkomendasi di pilwalkot Makassar September mendatang.

"Tidak berhenti selama rekomendasi partai belum lahir, kalau pun PKS pada akhirnya bukan ke saya, Ije siap menerima dan mendukung calon yang direkomendasi partai," tandas Ije. (hamsah umar)

Kader Muda Siap Bersaing Senior Golkar


MAKASSAR, FAJAR--Spirit kader muda Golkar Sulsel untuk menjadi calon legislatif di pemilu 2014 mendatang tinggi. Generasi muda Golkar ini bahkan siap menggeser seniornya di kursi legislatif.

Bahkan untuk menyolidkan kekuatan, kader muda Golkar ini membentuk Forum Yellow Leadership untuk saling sharing pendapat. Untuk DPRD Sulsel sendiri, ada puluhan kader muda yang mengincar kursi di parlemen.

"Kita diberi ruang oleh aturan partai, bahwa kader muda diberi ruang untuk menjadi caleg," kata kader muda Golkar Sulsel, Risman Pasigai didampingi Ian Latanro, Rabu, 13 Februari.

Beberapa kader muda Golkar yang membidik DPRD Sulsel seperti Maqbul Halim, Amirullah Tahir, Risman Pasigai, Ian Latanro, Andi Anugrah, Sugeng Mappayompa, Ishak Iskandar, Nasruddin Upel, Usman Genda, Andi Hatta dan sederet kader muda Golkar Sulsel lainnya.

Risman menyebut, kader muda Golkar yang sudah mengambil formulir pencalegan di DPD Golkar Sulsel sudah puluhan orang. Mereka terbagi ke sebelas daerah pemilihan (dapil) di Sulsel. Kader ini banyak aktif di organisasi sayap Golkar seperti AMPG, AMPI, Fokus Maker, KPPG, Kosgoro, dan organisasi sayap lainnya. Termasuk aktif dalam kepengurusan Golkar Sulsel.

Risman menegaskan, kader muda yang membidik parlemen ini adalah lapis kedua partai. Kendati harus bersaing dengan senior Golkar utamanya yang sudah duduk di DPRD Sulsel, mereka tetap optimis mendapat dukungan besar masyarakat saat pemilu 2014 mendatang. Apalagi kerja-kerja politik mereka tidak kalah dengan yang sudah lama berkiprah di Golkar.

"Jadi generasi muda Golkar ini sudah menunjukkan kesiapannya bersaing. Buktinya mereka sudah banyak mengambil formulir pencalegan di Golkar," tambah Ian Latanro.

Dari segi potensi, Ian menyatakan kader muda ini tidak kalah dengan seniornya dalam mendapatkan dukunghan. "Dan animo anak muda Golkar menjadi caleg cukup besar, baik untuk DPRD Sulsel maupun kabupaten/kota di Sulsel," sebut Ian Latanro.

Beberapa politisi senior Golkar yang dipastikan masih akan menjadi caleg DPRD Sulsel seperti HM Roem, Yagkin Padjalangi, Atta Lantara, Ajiep Padindang, Kadir Halid, dan sejumlah politisi Golkar di DPRD Sulsel lainnya. (hamsah umar)

Demokrat Condong Dukung ARA


*Segera Bukan Pendaftaran

MAKASSAR, FAJAR--Perebutan tiket Demokrat di pilwalkot Makassar tidak kalah ketatnya dengan Golkar dan PKS. Tapi dari struktur, kader Demokrat Makassar lebih condong mendukung Ketua DPC Demokrat Makassar, Adi Rasyi Ali (ARA).
Selaku pimpinan partai di Makassar, ARA memang layak didukung pimpinan anak cabang (PAC) maupun ranting Demokrat di kota Makassar. Kecondongan kader partai berlambang Mercy ini diakui Ketua Bappilu Demokrat Makassar, Andi Enre Cecep Lantara. "Sejauh ini, seluruh pengurus kecamatan Demokrat Makassar telah menyatakan dukungan kepada ARA. 14 kecamatan pengurus Demokrat sudah solid mendukung ketua, apalagi dia adalah simbol partai di Makassar," kata Enre, Rabu, 13 Februari.
Sekadar diketahui, kader Demokrat Makassar dan Sulsel yang akan berebut tiket Demokrat cukup banyak dan saat ini memiliki popularitas dan elektabilitas cukup memadai. Mereka adalah Idris Manggabarani, Andry Arief Bulu, Endong Patompo, dan Januar Jaury Darwis. Dari sejumlah kader itu, hasil survei menempatkan Idris Manggabarani sebagai kader yang memiliki popularitas dan elektabilitas teratas dari sekian kader Demokrat.
Kendati, popularitas dan elektabilitas kader ini tidak menjamin kader tersebut bisa begitu saja diusung partai. Pasalnya, partai ini memiliki pertimbangan tambahan yakni melihat loyalitas, integritas dan kontribusi kader di pilgub Sulsel lalu.
Ketua DPD Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali tidak menampik dukungan teman-teman pengurus Demokrat di Makassar. Namun dia menegaskan bahwa penentuan siap yang akan diusung partai tetap mengacu mekanisme. "Sejauh ini belum ada kader yang bisa kita pastikan dapatkan tiket Demokrat. Demokrat ingin mendorong kader yang surveinya tinggi, dan memiliki kerja organisasi di Demokrat," kata ARA.
ARA kembali menegaskan pernyataan Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin bahwa partai ini akan mempertimbangkan loyalitas, integritas, dan kontribusinya di pilgub Sulsel dalam menentukan calon yang akan diusung. Salah satu kader Demokrat yang cukup intens mengampanyekan Ilham di pilgub lalu adalah Andry Arief Bulu dan ARA sendiri. Andry bahkan dalam setiap sosialisasi yang dilakukan selalu mengajak pendukung dan masyarakat memilih dan memenangkan Ilham-Aziz. (hamsah umar)

Selasa, 12 Februari 2013

Wabup Bone Berebut Dampingi Erwin Kallo


MAKASSAR, FAJAR--Kalah di pemilukada Bone Januari lalu tidak membuat wakil bupati Bone, Andi Said Pabokori patah semangat. Dia malah ikut bersaing untuk menjadi wakil mendampingi Erwin Kallo di pilwalkot Makassar 18 September mendatang.
Mantan Ketua DPC Demokrat Bone ini ikut menjadi salah satu peserta audisi Erwin Kallo di mall GTC Makassar kemarin. Said diuji kelayakannya oleh tiga akademisi masing-masing Prof Ma'ruf Hafidz, Prof Natzir Hamzah, dan Dr Akhyar Anwar. Untuk bisa lolos mendampingi cawali independen ini, Said harus bersaing dengan puluhan tokoh yang ambil bagian dalam audisi ini.
Audisi wakil yang dilakukan konsultan properti ini diikuti berbagai kalangan baik politisi, akademisi, pengusaha, hingga mahasiswa. Erwin yang turut menyaksikan proses audisi ini mengapresiasi peserta audisi yang begitu antusias dan meninggalkan egoisme mereka.          
Said Pabokori menyatakan bahwa niatnya mendampingi Erwin Kallo bertarung di pilwalkot Makassar, karena pengusaha sukses ini memiliki program yang brilian terutama bagaimana membangkitkan kejayaan Makassar. Begitu juga punya program yang ideal dalam rangka mengatasi banjir di kota Makassar.
"Yang terpenting juga bahwa Pak Erwin Kallo ini orangnya bagus dan niatnya semata untuk membangun Makassar lebih maju ke depan. Saya percaya dia tidak maju karena alasan kekuasaan apalagi kekayaan. Karena dia punya niat yang baik dan program yang brilian untuk Makassar ke depan, kita harus kawal dan membantu mereka mewujudkan itu," tandas Said Pabokori.
Erwin Kallo yang ditemui di tengah-tengah audisi menyatakan dari sejumlah tokoh yang ikut audisi dua hari terakhir, dia sudah melihat beberapa tokoh yang pantas maju. "Bahkan kalau melihat kapabilitas dan kompetensinya, mereka bukan hanya pantas di level wakil tapi juga level wali kota. Inilah yang membuat saya salud dengan mereka karena audisi ini butuh keikhlasan dan hanya bisa diikuti oleh orang yang tidak egois, tapi mereka punya kerendahan hati," kata Erwin Kallo.
Meski audisi ini tergolong tidak begitu sulit, namun tidak semua tokoh sanggup mengikuti proses ini. "Banyak orang yang mau dan kapabel tapi masih ada egonya. Mereka-mereka yang ikut ini memiliki jiwa besar," tambah Erwin Kallo.
Ketua Tim Pemenangan Erwin Kallo, Faizal Habib mengatakan hasil audisi ini akan disaring 15 orang terbaik. Mereka ini yang akan dilempar ke media untuk kembali dijaring hingga tiga besar. "Proses fit and propert test tahap kedua sudah melakukan presentase untuk selanjutnya di jaring tiga besar. Tiga besar ini yang akan dijaring melalui poling SMS," tandas Faizal. (hamsah umar)

PDIP Andalkan Putra Palaguna ke Senayan


MAKASSAR, FAJAR--DPD PDIP Sulsel mengincar dua kursi di DPR RI pada pemilu 2014 mendatang. Partai ini menyiapkan Wakil Ketua DPD PDIP Sulsel, Andi Mawang Batara Soli dan Ketua DPP Bidang Keagamaan, Hamka Haq sebagai salah satu yang disiapkan sebagai caleg senayan.
Untuk pemilu mendatang, PDIP menargetkan minimal dua kursi yang bisa diraih. Makanya, partai ini mempersiapkan secara matang kadernya yang akan mencaleg baik untuk kabupaten/kota, provinsi, dan pusat. Untuk senayan, PDIP optimis bisa mendapatkan kursi dari daerah pemilihan (dapil) Sulsel II dan III.
Sekretaris DPD PDIP Sulsel, Rudi Piter Goni menandaskan bahwa berdasar pemetaan kekuatan kader terkhusus yang akan didorong masuk senayan, partai ini sudah memiliki dua tokoh yang sudah memiliki peluang besar lolos senayan. Kerja-kerja politik kader PDIP Sulsel saat ini yang semakin membaik, juga menjadi alasan partai ini bisa meloloskan dua kadernya masuk senayan.
Pada pemilu 2009 lalu, PDIP Sulsel memang gagal meloloskan seorang pun kadernya dari daerah ini. Makanya, hasil rapat koordinasi nasional (rakornas) PDIP akhir pekan lalu di Jakarta, partai ini menekankan agar pencalegan dipersiapkan dengan baik dengan menjaring kader dan tokoh yang punya peluang besar lolos senayan. Dalam merekrut caleg, PDIP terbuka tidak hanya kader sendiri tapi juga nonkader yang memiliki niat menjadi anggota legislatif.
Penyusunan caleg PDIP Sulsel dilakukan melalui berbagai tahapan seperti psikotest, survei, hingga tes urine untuk memastikan kader yang akan diusung tidak terlibat perbuatan tercela yakni mengonsumsi narkoba. "Tapi tes narkoba bagi caleg PDIP ini bukan baru kali ini kita lakukan, tapi sejak pemilu lalu sudah kita laksanakan," tandas Rudi.
Pada pemilu 2014 mendatang, PDIP menargetkan angka kemenangan hingga 25 persen nasional begitu juga di Sulsel. Makanya, saat rakornas beberapa hari lalu, PDIP menghadirkan 165 bupati/wakil bupati dari PDIP, 12 gubernur/wakil gubernur di seluruh provinsi. Begitu juga seluruh pimpinan partai tingkat provinsi se-Indonesia.
Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini minta kader bekerja dan berjuang terus untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dengan cara menangis dan tertawa. "Tidak perlu malu mencontoh orang yang sukses seperti Jokowi yang kebetulan memang kader kita, karena target kita bagaimana bekerja dan mau diterima oleh masyarakat," papar Rudi. (hamsah umar)

Legislator PDIP Terancam Sanski


MAKASSAR, FAJAR--Langkah politisi PDIP Makassar, Stefanus Suardi Hiong ikut audisi Makassar Idol untuk menjadi wakil Erwin Kallo di pilwalkot Makassar, mengusik pengurus DPC PDIP Makassar.
Ketua PAC PDIP Mamajang yang juga legislator PDIP Makassar ini terancam sanski dari partainya. Itu karena keikutsertaan dia mengikuti audisi itu tanpa sepengetahuan partai. Saat ini, DPC PDIP Makassar telah membentuk tim untuk mengkaji sikap kader ini, apakah mereka masuk dalam kategori pelanggaran partai atau tidak.
"Ini sementara tim hukum melakukan kajian apa ada pelanggaran atau tidak. Tentunya, sekiranya itu adalah pelanggaran kemungkinan partai akan memberikan sanksi. Yang jelas, hasil kajian tim ini akan diputuskan nanti Dewan Kehormatan PDIP Makassar," jelas Ketua Bappilu DPC PDIP Makassar, Raizuljaiz, Senin, 11 Februari.
PDIP kata dia segera memanggil Stefanus untuk melakukan klarifikasi apakah betul ikut audisi atau tidak, begitu juga apa yang menjadi motivasi kader PDIP tersebut ikut audisi. Apalagi, PDIP Makassar saat ini juga tetap menggodok pencalonan wali kota, termasuk mendorong kadernya maju baik sebagai wakil maupun wali kota. Raizuljaiz berharap partainya sudah ada keputusan terhadap pilihan Stefanus ini.
"Kalau keinginan teman-teman PDIP Makassar paling lambat pekan depan sudah ada keputusan dari Dewan Kehormatan Partai. Apakah ada sanksi atau tidak, kita lihat seperti apa kajian hukum tim yang telah dibentuk," paparnya.
PDIP sebenarnya tidak melarang kadernya untuk maju bertarung, namun untuk maju melalui partai lain atau jalur independen, ada mekanisme dan etika yang mesti dihormati seorang kader. PDIP khawatir akan menjadi rancu ketika kadernya tersebut menjadi pilihan Erwin Kallo di pilwalkot Makassar sedang di pihak lain, partai mengusung calon apakah kader atau nonkader.
Kekhawatiran inilah yang membuat kader PDIP Makassar bereaksi melihat kadernya ikut audisi calon wakil Erwin Kallo. Mestinya kata dia, kader ini terlebih dahulu meminta pertimbangan partai bukan maju begitu saja. (hamsah umar)

KPU Bawa KPPS Saksi di MK


MAKASSAR, FAJAR--KPU Sulsel memaksimalkan persiapan menghadapi persidangan sengketa pilgub di Mahkamah Konstitusi (MK) pekan depan. Lembaga ini siap membawa Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sebagai saksi di persidangan MK.
Selain anggota KPPS, KPU juga berencana menghadirkan anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sebagai saksi. Namun, wacana itu sangat bergantung dengan jenis gugatan yang diajukan pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA). Sidang perdana kasus sengketa pilgub Sulsel ini akan dilakukan, Rabu, 13 Januari besok.
"Kita sudah minta teman-teman KPU kabupaten/kota mempersiapkan diri untuk menjadi saksi, termasuk ketika harus menghadirkan penyelenggara PPK, PPS, hingga KPPS. Mereka tentu akan kita hadirkan kalau itu dibutuhkan," kata Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari, Senin, 11 Februari.
Ziaur Rahman menyebut, saksi yang akan dihadirkan KPU dalam sidang sengketa pilgub sangat bergantung objek gugatan pasangan IA. Makanya, siapa-siapa saksi yang akan dihadirkan KPU akan ditentukan setelah pembacaan gugatan oleh pasangan Ilham-Aziz.
"Tapi selain KPU yang akan menghadirkan saksinya, langkah ini juga akan dilakukan oleh pihak terkait. Dalam hal ini pasangan yang telah ditetapkan KPU Sulsel sebagai pemenang tentu juga siap menghadirkan saksi," kata Ziaur Rahman.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menambahkan bahwa secara umum KPU Sulsel telah membaca gugatan Ilham-Aziz, namun hal ini bukan menjadi acuan KPU Sulsel, karena yang menjadi dasar adalah yang dibacakan pada saat sidang perdana besok. "Kan bisa jadi ada gugatan tambahan yang dipersoalkan, sehingga itu baru bisa kita lihat secara menyeluruh setelah pembacaan gugatan dilakukan," kata Jayadi.
Pastinya, KPU Sulsel saat ini sudah mempersiapkan sejumlah dokumen yang terkait dengan proses pemilihan seperti rekap perolehan suara, dan dokumen lain yang terkait dengan pilgub Sulsel. Jayadi mengaku saat ini KPU Sulsel fokus mempersiapkan diri menghadapi gugatan IA di MK. (hamsah umar)
 
         

Pekan Depan, Gerindra Jaring Cawali


MAKASSAR, FAJAR--DPC Gerindra Makassar memastikan mulai menjaring calon wali kota (cawali) Makassar. Partai ini akan membuka pendaftaran calon di kantor DPC Gerindra Makassar pekan depan.
"Saat ini kita sudah menyusun tim penjaringan yang akan bekerja menjaring calon melalui proses pendaftaran. Kita rencana pendaftaran sudah dibuka pekan depan," kata ketua DPC Gerindra Makassar, Nadham Yusuf, Senin, 11 Februari.
Dia menyebut, partainya membuka ruang kepada siapa saja untuk mendaftar melalui partai ini baik kader maupun tokoh lainnya. Gerindra terbuka dan siap menerima siapa saja yang melirik partai ini. Apalagi, untuk internal sejauh ini belum ada kader yang punya popularitas dan elektabilitas memadai.
Gerindra Makassar memiliki mekanisme penjaringan calon salah satunya memiliki kriteria dan dukungan besar dari masyarakat Makassar. Nadham menyebut partainya mempertimbangkan calon yang memiliki elektabilitas dan popularitas tinggi yang akan dipertimbangkan, begitu juga memiliki track record yang bagus misalnya bebas dari indikasi korupsi.
"Setelah kita jaring melalui pendaftaran, tokoh yang mendaftar nantinya akan kita komunikasikan dengan DPD Gerindra Sulsel untuk selanjutnya ke DPP," katanya.
Di DPRD Makassar Gerindra memiliki tiga kursi. Dari tiga kader Gerindra di dewan ini, satu orang dari kalangan Tionghoa yakni Erick Horas. Namun politisi Gerindra ini mengaku belum memiliki niat untuk menjadi calon kendati masyarakat sudah mulai terbuka dan menerima pemimpin dari kalangan Tionghoa seperti yang dialami sosok Basuki Tjahya Purnama alias Ahok.
Erick mengaku Gerindra Makassar masih merumuskan calon yang bakal diusung di pilwalkot mendatang.
Presiden PKS, Anis Matta juga telah meminta DPD PKS Makassar untuk melakukan penggodokan calon wali kota Makassar ke depan. Soal siap yang akan diusung dari sekian banyak kader PKS yang mau bertarung, Anis menyerahkan sepenuhnya pada DPD melakukan penggodokan. Pastinya, dia menekankan adanya kader yang bisa didorong bertarung di pilwalkot Makassar mendatang.
"PKS Makassar itu kan memiliki kursi dan juga punya kader yang bisa diperhitungkan, sehingga kami tentu berharap di pilwakot Makassar ada yang kita dorong. Bagaimana prosesnya, teman-teman di Makassar yang lebih tahu itu," kata Anis Matta.
Saat ini, ada tiga kader PKS yang bersaing ketat memperebutkan rekomendasi partai berlambang bulan sabit kembar. Ketiganya adalah Jafar Sodding (JS), Ariadi Arsal (A+), dan Iqbal Djalil (Ije). Tiga kader ini juga yang paling rajin sosialisasi di tengah masyarakat melalui pemasangan baliho dan alat peraga lainnya. (hamsah umar)

Yagkin Rangkul Karang Taruna


MAKASSAR, FAJAR--Politisi Golkar yang membidik wali kota Makassar, Yagkin Padjalangi terus menggalang dukungan. Dia coba merangkul Karang Taruna guna mendukungnya di pilwalkot Makassar, 18 September mendatang.
Upaya merangkul kader Karang Taruna ini terlihat dengan melakukan pertemuan dengan pengurus di sekretariat Karang Taruna Jalan AP Pettarani Makassar, Senin, 11 Februari. Langkah menyatukan suara kader Karang Taruna ini dilakukan mengingat Yagkin juga tercatat sebagai Ketua Umum Karang Taruna Sulsel.
"Saya mengajak teman-teman Karang Taruna untuk menyolidkan kesamaan pikiran hingga tingkat kelurahan. Saya ingin sampaikan bahwa Ketua Karang Taruna Sulsel ingin maju di Makassar," kata Yagkin.
Yagkin didampingi Koordinator Tim Relawan Yagkin, Dirga Baso. Jumlah anggota Karang Taruna Makassar diyakini mampu memberikan sumbangsih besar dalam mengantar cawali ini maju di pilwalkot Makassar mendatang. Terlebih ini adalah organisasi kemasyarakatan yang memiliki struktur hingga kelurahan.
Sehingga ketika anggota Karang Taruna solid mendukung anggota DPRD Sulsel maju di Makassar, dia optimis elektibilitasnya bisa bersaing dengan tokoh Golkar lainnya yang lebih awal bersosialisasi. Di setiap kelurahan setidaknya ada 25 pengurus sedang di kecamatan mencapai 50 pengurus. Dengan menggerakkan pengurus ini saja, dia yakin bisa mendapat dukungan luas masyarakat di Kota Makassar.
Selain mencoba merangkul ormas ini, Yagkin juga melakukan silaturahmi dengan alumni SMPN 6 Makassar. Pertemuan itu digelar di Hotel Losari Beach. Di depan alumni, dia menyampaikan keseriusannya bertarung di pilwalkot Makassar mendatang. Yagkin tercatat sebagai Ketua IKA SMPN 6 Makassar angkatan 79. "Pertemuan pada dasarnya minta restu alumni," kata Dirga.
Dirga yang merupakan anggota Bappilu Golkar Makassar menandaskan cawali ini mulai memaksimalkan potensi yang dimiliki, apalagi Golkar tidak lama lagi akan melakukan survei. Khusus di kota Makassar, Golkar melakukan survei terhadap puluhan tokoh baik internal dan eksternal. Yagkin mengaku siap bersaing dengan puluhan kader yang disurvei Golkar ini. (hamsah umar)    

Politisi Dominan di Pilwalkot Makassar


MAKASSAR, FAJAR--Jumlah figur yang akan memperebutkan takhta wali kota Makassar di pilwalkot 18 September mendatang cukup banyak. Hingga saat ini, sedikitnya 30 figur yang mengincar wali kota mendatang.
Puluhan kandidat yang sudah meramaikan pemberitaan media massa di Makassar ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat kota Makassar. Mereka umumnya cukup intens melakukan sosialisasi, dan berbagai pertemuan di tengah masyarakat. Para kandidat ini hampir tiap hari melakukan kegiatan berbau sosialisasi.
Calon wali kota ini datang dari berbagai kalangan seperti politisi, pengusaha, dan birokrat. Beberapa di antara figur yang berniat bertarung di Makassar ini tidak hanya dari kalangan laki-laki, tapi tokoh perempuan juga sudah mulai berani tampil seperti Dewie Yasin Limpo, Muhyina Muin, Apiaty Kamaluddin serta Andi Herfida Attas.
Figur yang meramaikan pilwalkot Makassar antara lain seperti Supomo Guntur, Yagkin Padjalangi, Kadir Halid, Rusdin Abdullah, Jafar Sodding, Iqbal Djalil, Ariady Arsal, Adil Patu, Adi Rasyid Ali, Andry Arief Bulu, Idris Manggabarani, Busrah Abdullah, Anis Zakaria Kama, Syaiful Saleh, Erwin Kallo, Danny Pamanto, Herman Handoko, Salahuddin Sampetoding, dan sejumlah figur lainnya.  
Selain cawali yang terus bermunculan, beberapa pekan terakhir calon yang mengincar posisi wakil juga sudah bermunculan, jumlahnya juga sudah mencapai puluhan orang, kendati yang sudah sedikit serius masih di bawah puluhan orang.  
Untuk posisi wakil, beberapa tokoh yang bermunculan seperti Ketua DPRD Makassar, Faroek M Betta, Yusuf Gunco, Nelson Marnanse Kammisi, Said Pabokori,
Adnan Purichta Ichsan, Sukardi Weda, dan Hasbi.
Sebagaimana diketahui, pilwalkot Makassar dijadwalkan berlangsung pada 18 September mendatang. Hari pencoblosan ini telah ditetapkan KPU Makassar bersama sejumlah kabupaten/kota lainnya seperti Pinrang, Luwu, Wajo, dan Jeneponto. Sedang untuk tahapan akan dimulai pada Maret mendatang.
Untuk agenda pencalonan, KPU akan memulai dengan penyerahan berkas dukungan dari calon perseorangan. Ketua Devisi Hukum dan Pengawasan KPU Makassar , Nurmal Idrus menyebutkan penyerahan berkas dukungan calon perseorangan dimulai awal Mei. Proses pendaftaran calon independen ini lebih awal dibanding calon yang akan maju melalui dukungan partai politik. "Jadi awal Mei KPU sudah menerima berkas calon perseorangan," kata Nurmal.
Di pilwalkot Makassar, beberapa tokoh yang akan maju melalui jalur independen seperti Erwin Kallo, Danny Pamanto, Herman Handoko, Rusdin Abdullah, Muhyina Muin, Syaiful Saleh, Herfida Attas, dan sejumlah figur lainnya. (hamsah umar)

Senin, 11 Februari 2013

Yagkin Manfaatkan Jaringan Apoteker


MAKASSAR, FAJAR--Kader Golkar yang ingin bertarung di pilwalkot Makassar mulai memaksimalkan mesin politiknya melalui penguatan relawan dan tim pemenangan. Andi Yagkin Padjalangi misalnya memanfaatkan jaringan apoteker menggalang dukungan masyarakat.
Khusus jaringan apoteker ini, Yagkin mengaku setidaknya ada 15.000 relawan yang berada di belakang Ketua Fraksi Golkar DPRD Sulsel ini. "Ada beberapa simpul relawan yang sudah kami bentuk. Pembentukan tim dan relawan ini semuanya dilakukan oleh tim, termasuk di dalamnya jaringan apoteker," kata Yagkin, Minggu, 10 Februari.
Korwil Golkar Makassar ini mengaku terus mempersiapkan infrastruktur tim dan relawan. Bahkan untuk membentuk relawan dan tim pemenangan yang memiliki kemampuan penggalangan dukungan, Yagkin akan melakukan training of trainer (TOT) terhadap relawan yang tersebar pada 14 kecamatan se-Makassar. TOT terhadap tim dan relawan dilakukan 11-13 Febaruari.
Koordinator Tim Relawan Yagkin, Andi Dirga Baso menyebut training terhadap tim dan relawan ini untuk memberi bekal materi sosialisasi, sehingga para relawan ini memiliki kemampuan untuk menggalang dukungan masyarakat. Untuk tahap pertama, jumlah relawan yang akan diikutkan TOT sebanyak 500 relawan.
Para relawan yang akan dibekali pengetahuan penggalangan dukungan ini yang akan diandalkan Yagkin melakukan sosialisasi door to door. Apalagi dalam training ini relawan akan dibekali strategi dan teknis sosialisasi yang efektif, sehingga masyarakat yang ditemui bisa mendukung calon Golkar ini.
Sosialisasi secara door to door yang akan dilakukan tim Yagkin ini sekaligus memperkenalkan sosok anggota DPRD Sulsel ini, sehingga dia bisa mengukur tingkat pengenalan dan penerimaan masyarakat terhadap kandidat yang satu ini.
Kader Golkar lain yang cukup intens membangun kekuatan adalah Kadir Halid. Dia mengaku tim dan relawan pemenangnya sudah ada di 14 kecamatan bahkan pada setiap kelurahan. "Dan kami terus melakukan kegiatan sosialisasi di masyarakat. Semua kader Golkar sah-sah saja menggalang dukungan kalau mau maju, tapi penentuan akhirnya tetap melalui survei," kata Kadir.
Soal survei yang saat ini masih menempatkan Ketua DPD Golkar Makassar Supomo Guntur tertinggi dari kader lainnya, Kadir menyatakan kerja politik masih cukup panjang. "Tapi kalau saya sih tidak ada persoalan. Kalau memanh survei saya rendah, saya pun siap jadi wakil," kata Kadir Halid. (hamsah umar)
       

Syaiful Gaet Tokoh Perempuan


*Erwin Mulai Audisi Pendamping

MAKASSAR, FAJAR--Calon wali kota independen, Syaiful Saleh memastikan akan menggandeng tokoh perempuan untuk bertarung di pilwalkot Makassar, 18 September mendatang.
Hanya, Ketua Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Sulsel ini masih merahasiakan siapa sosok perempuan yang akan digandeng di pemilukada Makassar mendatang. Dia beralasan ingin menggandeng perempuan karena salah satu program yang ditawarkan bagi masyarakat Makassar ke depan adalah pemberdayaan kaum perempuan, dalam hal ini dia siap memperjuangkan kesetaraan gender.
"Makanya saya membidik perempuan menjadi pendamping saya. Insya Allah kita akan melakukan deklarasi pada 5 Maret mendatang. Jadi siapa tokoh perempuan yang akan saya gandeng, akan kami sampaikan pada saat deklarasi," kata Syaiful saat menggelar pertemuan dengan sejumlah masyarakat dan tim pemenangnya di Warkop Ogi, Minggu, 10 Februari.
Sejauh ini, pilwalkot Makassar memang turut diramaikan dengan munculnya sejumlah tokoh perempuan yang akan bertarung di pilwalkot Makassar. Nama-nama tersebut seperti Andi Herfida Attas, Muhyina Muin, Dewie Yasin Limpo, Apiaty Amin Syam, termasuk adik kandung Jusuf Kalla (JK), Fatimah Kalla.
Dalam pertemuan ini, Syaiful menjelaskan bahwa pendidikan tetap menjadi fokus yang akan diperhatikan di Makassar ke depan, termasuk masyarakat nekayan. Begitu juga membangun SDM yang berwawasan global, bermartabat, dengan mengoptimalkan potensi lokal untuk peningkatan ekonomi kerakyatan.
Sementara itu, calon wali kota independen lainnya, Erwin Kallo mulai melakukan audisi terhadap calon pendampingnya melalui fit and propert test di mall GTC Makassar. Audisi ini melibatkan akademisi Adi Suryadi Culla, Achyar Anwar, Hambali Thalib, Ma'ruf Hafif, Naida Naim, Natsir Hamzah, Ishak Ngeljaratan.
Adapun tokoh yang ikut seleksi pada hari pertama seperti Dekan Fakultas Hukum UMI Hasbi, Sukardi Weda, Abdullah Bone, legislatir PDIP Makassar, Stefanus Suardi Hiong, dan sejumlah tokoh lainnya. "Hari pertama ini sekitar 50 orang yang kita panggil untuk audisi. Hari kedua baru banyak tokoh yang dikenal di Sulsel dan Makassar," kata Ketua Tim Pemenang Erwin Kallo, Faizal Habib.
Faizal menyebut, untuk calon pendamping Erwin Kallo ini selain dari berbagai kalangan, juga ada tokoh yang saat ini menjabat sebagai wakil kepala daerah yang akan ikut audisi. "Tapi nanti besok disampaikan karena rencananya besok baru kita panggil," tambahnya. (hamsah umar)
       

PKS Uji Kepercayaan Publik


MAKASSAR, FAJAR--Citra PKS sebagai partai yang telah digembosi korupsi menjadi pekerjaan berat Presiden PKS, Anis Matta. Dalam waktu dekat, PKS pun akan melakukan uji kepercayaan publik terhadap partai berlambang bulan sabit kembar ini.
Uji kepercayaan publik terhadap PKS ini akan dilakukan setelah Anis Matta menyelesaikan program konsolidasi partai hingga akhir Februari ini. Saat ini, PKS fokus melakukan konsolidasi internal termasuk fokus pemenangan PKS di Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara.
Wacana untuk melakukan uji kepercayaan publik oleh PKS ini dilakukan untuk melihat respons masyarakat termasuk di Sulsel bagaimana respons PKS, pascakadernya diterpa kasus korupsi dalam hal ini mantan presiden PKS, Lutfhi Hasan Ishaaq. Uji publik ini dilakukan dengan merekrut anggota baru untuk bergabung di partai ini.
"Jadi setelah konsolidasi pusat lakukan uji kepercayaan publik dengan buka pendaftaran anggota baru di seluruh DPW dan DPD. Tujuannya melihat respons masyarakat terhadap PKS," kata Presiden PKS, Anis Matta, Minggu, 10 Februari.
Anis Matta menyakinkan ribuan kader PKS se-Sulsel yang mengikuti rakorwil PKS Sulsel serta silaturahmi akbar kader PKS di Hotel Sahid Makassar kemarin. Di hadapan ribuan kader PKS, Anis menyakinkan bahwa partai ini bisa menjadi partai pemenang pemilu 2014 mendatang. "Apa yang kita targetkan Insya Allah kita bisa menang," kata Anis Matta.
Konsolidasi Anis Matta ke Sulsel ini merupakan provinsi kelima setelah sebulumnya dia melakukan hal sama di beberapa kota di Indonesia. Dia menyebut, konsolidasi dilakukan dengan dua langkah yakni road show ke seluruh DPW serta pembentukan tim building di tingkat DPP. "Setelah konsolidasi ini berakhir, PKS akan mampu melewati momen kritis dan siap take off pada milad PKS April mendatang," tambah Anis Matta.      
Kendati selama ini sudah banyak yang berasumsi bahwa PKS akan terpuruk setelah kadernya terjeremus dalam kasus korupsi, putra asal Bone ini menegaskan bahwa berdasar hasil konsolidasi yang dilakukan di beberapa daerah, respons masyarakat terhadap PKS masih tetap positif. Dia menyadari bahwa terkadang asumsi pengamat dan kondisi riil di masyarakay berbeda.
Sebelumnya, Ketua DPW PKS Sulsel, Akmal Pasluddin menyatakan bahwa partai ini tidak akan terpengaruh dengan kondisi yang ada di DPP. Akmal tetap optimis apa yang menjadi target pada pemilu 2014 mendatang akan bisa dicapai yakni menjadi pemenang ketiga pemilu. (hamsah umar)

Syaiful Gaet Tokoh Perempuan


*Erwin Mulai Audisi Pendamping

MAKASSAR, FAJAR--Calon wali kota independen, Syaiful Saleh memastikan akan menggandeng tokoh perempuan untuk bertarung di pilwalkot Makassar, 18 September mendatang.
Hanya, Ketua Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Sulsel ini masih merahasiakan siapa sosok perempuan yang akan digandeng di pemilukada Makassar mendatang. Dia beralasan ingin menggandeng perempuan karena salah satu program yang ditawarkan bagi masyarakat Makassar ke depan adalah pemberdayaan kaum perempuan, dalam hal ini dia siap memperjuangkan kesetaraan gender.
"Makanya saya membidik perempuan menjadi pendamping saya. Insya Allah kita akan melakukan deklarasi pada 5 Maret mendatang. Jadi siapa tokoh perempuan yang akan saya gandeng, akan kami sampaikan pada saat deklarasi," kata Syaiful saat menggelar pertemuan dengan sejumlah masyarakat dan tim pemenangnya di Warkop Ogi, Minggu, 10 Februari.
Sejauh ini, pilwalkot Makassar memang turut diramaikan dengan munculnya sejumlah tokoh perempuan yang akan bertarung di pilwalkot Makassar. Nama-nama tersebut seperti Andi Herfida Attas, Muhyina Muin, Dewie Yasin Limpo, Apiaty Amin Syam, termasuk adik kandung Jusuf Kalla (JK), Fatimah Kalla.
Dalam pertemuan ini, Syaiful menjelaskan bahwa pendidikan tetap menjadi fokus yang akan diperhatikan di Makassar ke depan, termasuk masyarakat nekayan. Begitu juga membangun SDM yang berwawasan global, bermartabat, dengan mengoptimalkan potensi lokal untuk peningkatan ekonomi kerakyatan.
Sementara itu, calon wali kota independen lainnya, Erwin Kallo mulai melakukan audisi terhadap calon pendampingnya melalui fit and propert test di mall GTC Makassar. Audisi ini melibatkan akademisi Adi Suryadi Culla, Achyar Anwar, Hambali Thalib, Ma'ruf Hafif, Naida Naim, Natsir Hamzah, Ishak Ngeljaratan.
Adapun tokoh yang ikut seleksi pada hari pertama seperti Dekan Fakultas Hukum UMI Hasbi, Sukardi Weda, Abdullah Bone, legislatir PDIP Makassar, Stefanus Suardi Hiong, dan sejumlah tokoh lainnya. "Hari pertama ini sekitar 50 orang yang kita panggil untuk audisi. Hari kedua baru banyak tokoh yang dikenal di Sulsel dan Makassar," kata Ketua Tim Pemenang Erwin Kallo, Faizal Habib.
Faizal menyebut, untuk calon pendamping Erwin Kallo ini selain dari berbagai kalangan, juga ada tokoh yang saat ini menjabat sebagai wakil kepala daerah yang akan ikut audisi. "Tapi nanti besok disampaikan karena rencananya besok baru kita panggil," tambahnya. (hamsah umar)
       

PKS Uji Kepercayaan Publik


MAKASSAR, FAJAR--Citra PKS sebagai partai yang telah digembosi korupsi menjadi pekerjaan berat Presiden PKS, Anis Matta. Dalam waktu dekat, PKS pun akan melakukan uji kepercayaan publik terhadap partai berlambang bulan sabit kembar ini.
Uji kepercayaan publik terhadap PKS ini akan dilakukan setelah Anis Matta menyelesaikan program konsolidasi partai hingga akhir Februari ini. Saat ini, PKS fokus melakukan konsolidasi internal termasuk fokus pemenangan PKS di Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara.
Wacana untuk melakukan uji kepercayaan publik oleh PKS ini dilakukan untuk melihat respons masyarakat termasuk di Sulsel bagaimana respons PKS, pascakadernya diterpa kasus korupsi dalam hal ini mantan presiden PKS, Lutfhi Hasan Ishaaq. Uji publik ini dilakukan dengan merekrut anggota baru untuk bergabung di partai ini.
"Jadi setelah konsolidasi pusat lakukan uji kepercayaan publik dengan buka pendaftaran anggota baru di seluruh DPW dan DPD. Tujuannya melihat respons masyarakat terhadap PKS," kata Presiden PKS, Anis Matta, Minggu, 10 Februari.
Anis Matta menyakinkan ribuan kader PKS se-Sulsel yang mengikuti rakorwil PKS Sulsel serta silaturahmi akbar kader PKS di Hotel Sahid Makassar kemarin. Di hadapan ribuan kader PKS, Anis menyakinkan bahwa partai ini bisa menjadi partai pemenang pemilu 2014 mendatang. "Apa yang kita targetkan Insya Allah kita bisa menang," kata Anis Matta.
Konsolidasi Anis Matta ke Sulsel ini merupakan provinsi kelima setelah sebulumnya dia melakukan hal sama di beberapa kota di Indonesia. Dia menyebut, konsolidasi dilakukan dengan dua langkah yakni road show ke seluruh DPW serta pembentukan tim building di tingkat DPP. "Setelah konsolidasi ini berakhir, PKS akan mampu melewati momen kritis dan siap take off pada milad PKS April mendatang," tambah Anis Matta.      
Kendati selama ini sudah banyak yang berasumsi bahwa PKS akan terpuruk setelah kadernya terjeremus dalam kasus korupsi, putra asal Bone ini menegaskan bahwa berdasar hasil konsolidasi yang dilakukan di beberapa daerah, respons masyarakat terhadap PKS masih tetap positif. Dia menyadari bahwa terkadang asumsi pengamat dan kondisi riil di masyarakay berbeda.
Sebelumnya, Ketua DPW PKS Sulsel, Akmal Pasluddin menyatakan bahwa partai ini tidak akan terpengaruh dengan kondisi yang ada di DPP. Akmal tetap optimis apa yang menjadi target pada pemilu 2014 mendatang akan bisa dicapai yakni menjadi pemenang ketiga pemilu. (hamsah umar)

Kader Nasdem Mundur Massal


MAKASSAR, FAJAR--Dipandang sebelah mata DPP Nasdem, pengurus DPW Nasdem Sulsel serta kader sejumlah organisasi sayap partai ini memilih mundur massa. Sedikitnya ada 1.000 kader Nasdem yang menyatakan pengunduran diri secara resmi dari partai ini.
Kader Nasdem ini bahkan ramai-ramai membakar atribut partai di depan kantor DPW Nasdem Sulsel, Jalan Hertasning Makassar. Tidak hanya itu, sedikitnya 10.000 kartu tanda anggota yang dikembalikan oleh kader turut dibakar.
"Kalau yang datang ke kantor menyatakan mundur ada 1.000 orang, tapi kader Nasdem yang sudah menyatakan keluar dengan mengembalikan KTA sudah mencapai 10.000 orang," kata mantan Ketua DPW Nasdem Sulsel, Sanusi Ramadhan, Minggu, 10 Februari.
Selain pengurus DPW Nasdem Sulsel serta kader di bawah, sikap ini juga diikuti organisasi sayap Nasdem seperti Garda Pemuda, Liga Mahasiswa, Gerai Nasdem, Pasukan Baret, Siaga Bencana dan sayap organisasi lainnya. Pengunduran diri massa ini sebagai bentuk perlawanan dan kekecewaan pengurus dan kader Nasdem Sulsel atas arogansi organisasi yang dipertontonkan partai yang baru tumbuh ini.
Sanusi menyebut, sejak pembekuan pengurus DPW Nasdem Sulsel sampai di telinga kader sepekan terakhir, sejumlah kader yang sudah memiliki KTA memilih mengembalikan kartu mereka sebagai bentuk pengunduran diri sebagai kader partai.
Sikap kader Nasdem ini dipastikan akan terus berlanjut, dimana mereka ramai-ramai mengembalikan kartu keanggotaan. Apalagi, kader Nasdem di daerah ini mayoritas dari kalangan pemuda dan mahasiswa yang memiliki jiwa kritis.
Bahkan sejumlah pengurus Nasdem di kabupaten/kota juga memiliki niat yang sama, namun Sanusi minta tetap bertahan dan melihat bagaimana sistem politik yang akan dibangun pengurus yang baru. "Kalau ternyata sistem yang dibangun sama rusaknya seperti sekarang ini, maka teman-teman pengurus di kabupaten/kota akan tinggalkan partai ini," papar Sanusi.
Kader Nasdem di Sulsel tampaknya tidak ingin dipimpin oleh kader partai yang sudah tidak memiliki partai karena tidak lolos verifikasi. Sanusi mengaku sudah diajak oleh penghuni baru Nasdem, Akbar Faizal untuk tetap bertahan di partai ini.
"Tapi saya katakan bahwa kami ini bukan mencari jabatan di partai, yang kami tidak terima bukan karena kami dilengserkan dari pengurus tapi kecewa dengan otoritas DPP yang tidak jelas alasannya. Karena kita melihat sistem yang ada sudah rusak, lebih baik kita angkat kaki. Kami membangun Nasdem Sulsel selama dua tahun itu karena program restorasi yang diusung sama dengan harapan kami tapi sekarang berubah," jelas Sanusi. (hamsah umar)

Independen Wajib Hindari KTP Kedaluwarsa


MAKASSAR, FAJAR--Calon wali kota independen yang akan bertarung di pilwalkot Makassar harus teliti mengumpulkan berkas dukungan dari masyarakat. Kandidat perseorangan harus menghindari masa kedaluwarsa KTP warga yang mendukungnya.
Paling tidak, masa berlaku KTP warga yang memberi dukungan itu harus dipastikan berlaku saat proses verifikasi di KPU berlangsung. Pasalnya, regulasi menyebutkan bahwa dokumen yang diserahkan calon independen harus yang masih berlaku termasuk KTP dan dokumen lainnya.
Kewajiban agar kandidat perseorangan menghindari berkas dukungan KTP yang sudah kedaluwarsa disampaikan Ketua Devisi Hukum KPU Makassar, Nurmal Idrus. "Kita ingatkan calon perseorangan agar berhati-hati dalam mempersiapkan berkas dukungannya. Mereka harus melihat betul masa kedaluwarsa KTP warga, dan memastikan KTP itu masih berlaku hingga proses verifikasi dilakukan," jelas Nurmal, Minggu, 10 Februari.
Dengan menghindari dukungan KTP yang sudah kedaluwarsa ini, ada peluang calon berkas dukungan yang dimasukkan ke KPU nantinya terhindari dari masalah. Pasalnya ketika KTP pendukung ada yang tidak berlaku lagi, KPU memastikan akan mempersoalkan berkas dukungan tersebut dan menganggapnya tidak bersyarat.
"Regulasi menyatakan bahwa dokumen-dokumen yang dimasukkan calon independen ke KPU mesti masih berlaku saat penyerahan berkas dukungan dilakukan. Makanya, karena calon independen saat ini banyak yang sedang mengumpulkan KTP dukungan, ada baiknya menghindari KPT yang sudah kedaluwarsa," imbuh Nurmal.
Nurmal menambahkan, penyerahan berkas calon perseorangan di pilwalkot Makassar diperkirakan berlangsung Mei mendatang.KPU dalam waktu dekat akan melakukan sosialisasi terbuka kepada publik terkait dengan teknis kelengkapan dukungan perseorangan. untuk menunggu sosialisasi itu, KPU terbuka bagi balon untuk mendapatkan informasi. (hamsah umar)

DPP Golkar Anulir Muslimin-Amiruddin


MAKASSAR, FAJAR--Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie akhirnya mengalah dan menganulir SK atau rekomendasi pencalonan Muslimin Bando-Amiruddin sebagai pasangan cabup Enrekang periode 2013-2018.
Rekomendasi DPP nomor R.426/Golkar/I/2013, tentang pengesahan pasangan calon kepala daerah Enrekang ini resmi dianulir, setelah mendapat perlawanan keras dari Golkar Sulsel dan Enrekang. Dengan demikian, untuk sementara pasangan Muslimin-Amiruddin batal diusung Golkar di pemilukada Enrekang mendatang.
Proses penjaringan calon bupati Enrekang di Golkar kembali akan dilakukan seseuai petunjuk pelaksanaan (juklak)  No.13 Tahun 2011 tentang pemilihan kepala daerah, dimana salah satu tahapan yang harus dilewati adalah pendaftaran calon di Golkar Enrekang. Calon yang ingin mengendari partai in harus mendaftar baik itu kader maupun nonkader.
Kabar SK/rekomendasi pencalonan Muslimin-Amiruddin dianulir Aburizal Bakrie ini dibenarkan Koordinator Wilayah (Korwil) Indonesia Timur Bappilu DPP Golkar, Fadel Muhammad. Mantan gubernur Gorontalo ini membenarkan DPP telah menganulir rekomendasi pasangan cabup Enrekang, yang sebelumnya dianggap tidak sesuai mekanisme.
"Ya benar (dianulir) karena pernyataan di koran-koran. Sudah ada petunjuk dari Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie," kata Fadel Muhammad, tadi malam.
Fadel menyatakan, DPD Golkar Sulsel sudah melakukan pertemuan dengan Aburizal Bakri dalam hal ini Syahrul Yasin Limpo, termasuk Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, HM Roem. "Silahkan tanya juga ke Pak Roem karena beliau juga sudah ketemu dengan Ketum ARB (Aburizal Bakrie," tambah Fadel Muhammad.
Koordinator Daerah (Korda) Enrekang DPD Golkar Sulsel, Ian Latanro yang dikonfirmasi terpisah juga membenarkan keputusan DPP menganulir rekomendasi penetapan cabup Enrekang. "Kita bersyukur jika ditinjau kembali agar bisa dikembalikan pada mekanisme yang benar," kata Ian Latanro.
Dia menegaskan, Golkar Enrekang adalah partai pemenang pemilu di daerah itu sehingga wajib hukumnya mengusung kader di pemilukada Enrekang. Dia menyatakan partai ini memiliki stok untuk diusung di daerah ini.
Ketua DPD Golkar Enrekang, La Tinro La Tunrung yang dikonfirmasi terpisah mengaku belum mendapat informasi resmi dari DPP maupun Golkar Sulsel. Namum, dia menyambut baik sikap DPP yang menganulir penetapan cabup Golkar Enrekang ini.
"Belum dapat kabar itu, tapi kalau itu benar adanya saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada DPP kalau sudah menganulirnya. Itu sangat kita apresiasi agar bagaimana proses pencalonan di Golkar Enrekang ini tetap mengacu mekanisme yang ada," kata La Tinro.
La Tinro mengaku pihaknya segera menindaklanjuti keputusan DPP Golkar dalam bentuk pleno ketika SK yang membatalkan rekomendasi sebelumnya itu sudah diperoleh. Dia pun menyatakan, sesuai mekanisme partai, Golkar Enrekang terlebih dahulu akan membuka proses pendaftaran calon bupati/wakil bupati.
"Setelah proses di DPD Golkar Enrekang tahapannya selesai semua, kita serahkan ke DPD I untuk selanjutnya dibawa ke DPP. Di DPP penetapannya juga tetap melibatkan DPD I," katanya.
Dia pun meminta kader Golkar agar apa pun hasil yang ditetapkan DPP Golkar mendatang setelah proses penjaringan calon dilakukan Golkar Enrekang bisa diterima, tanpa melihat siapa kader yang diusung. "Jadi penetapan calon nanti yang kita godok sesuai mekanisme partai, harus diterima siapa pun yang diusung. Partai harus solid walau misalnya kembali ke calon yang sebelumnya sudah direkomendasi," kata La Tinro. (hamsah umar)

Anis Matta Pastikan Asmin


MAKASSAR, FAJAR--Presiden PKS, Anis Matta akhirnya memastikan pengganti antar waktu (PAW) dirinya di DPR RI adalah Asmin Amin. Sinyalemen ini disampaikan saat ditanya wartawan tentang proses PAW ini.
"Untuk proses PAW ini kita berdasarkan suara terbanyak dalam hal ini kita serahkan sesuai aturan KPU," tandas Anis Matta, usai menutup rapat koordinasi wilayah (rakorwil) DPW PKS Sulsel di Hotel Sahid Makassar, Minggu, 10 Februari.
Soal suara terbanyak daftar caleg PKS, Anis mengakui bahwa suara terbanyak pertama setelah dirinya adalah Andi Maddusila kemudian Asmin Amin. Namun untuk Maddusila sudah tidak memungkinkan lagi karena tokoh asal Gowa ini sudah pindah ke Demokrat. Dia juga tidak lupa menyebut bahwa kepindahan tersebut merupakan hak politik Maddusila yang saat ini menjabat Ketua DPC Demokrat Gowa. "Jadi kemungkinan besar adalah peraih suara terbesar ketiga (Asmin Amin)," kata Anis Matta .  
Untuk proses PAW di DPR RI ini, PKS kata dia akan menyerahkan ke partai untuk memprosesnya termasuk di tingkat DPW PKS Sulsel. Sesuai rencana, PKS dijadwalkan akan mengumumkan resmi pengganti Anis Matta di DPR RI maupun sebagai wakil ketua DPR hari ini.
Saat rakorwil DPW PKS Sulsel di Hotel Sahid Makassar kemarin, Asmin Amin juga terlihat hadir di acara ini. Tidak ketinggalan Andi Maddusila. Hanya saja, pertemuan Anis dengan Maddusila hanya sekadar salamam karena Anis Matta buru-buru pergi. "Kita memang bertemu tapi ketemu biasa saja atau silaturahmi, tidak ada pembicaraan apa-apa," katanya.
Adapun Asmin Amin sudah mulai mendapat selamat dari kader PKS termasuk dari Ketua DPW PKS Sulsel, Akmal Pasluddin. "Selamat ya. Dia kan sebagai calon. PKS saya kira tidak tidak pernah mengzalimi kadernya dan tetap sesuai aturan yang ada," kata Akmal.
Sebelumnya, Akmal juga menegaskan bahwa PKS adalah partai yang taat mekanisme dan aturan, sehingga proses PAW anggota DPR RI yang ditinggalkan Anis Matta tetap mengacu undang-undang, termasuk AD/ART PKS.  
Asmin sendiri mengaku belum mendapat penyampaian apakah dirinya yang akan menggantikan Anis Matta di DPR. "Saya sih belum ada informasi, tapi kan PKS sesuai mekanisme," kata Asmin.
Asmin juga sudah menyempatkan diri bertemu langsung dengan Anis Matta. Dalam pertemuan itu, dia sudah diminta agar berjuang bersama PKS untuk mengembalikan citra partai ke depan yang lebih baik. "Kita tidak banyak pembicaraan, tapi dia minta saya untuk berjuang bersama PKS dan mengangkat citra PKS di Sulsel," kata Asmin.
Selain itu, dia juga diminta untuk melakukan kontrol internal baik terhadap diri sendiri maupun kader PKS lainnya. Asmin juga diharapkan melakukan koordinasi dengan DPW PKS Sulsel. "Dia juga janji akan segera memproses PAW ini," tambah Asmin. (hamsah umar)      

Biodata Singkat
Nama : Asmin Amin
Tempat Tanggal Lahir: Maros, 20 Agustus 1962
Pendidikan Terakhi: Teknik Arsitek Univ Pepabri Makassar
Nama Istri : Eka Andi Gala
Anak:
-Dian Marsal SH
-Ayu Novita (Ekonomi Unhas)
-M Yasri (SMA)

Aktivitas:
-Aktivis Pencinta Alam Sulsel
-Pendiri Walhi Sulsel
-Pendiri PIK Ornop Sulsel
-Pendiri Perlindungan Anak Sulsel
-Pendiri ACC
-Pendiri Wahana Wisata Lingkungan
-Pendiri LinkarKkomunikasi Seniman Sulsel
-Pendiri Indonesia Culture wacth
         

Minggu, 10 Februari 2013

Adil-Mubyl Diisukan Pimpin Nasdem


MAKASSAR, FAJAR--Gonjang-ganjing yang membelit DPP Nasdem berimbas ke DPW Nasdem Sulsel. Kepengurusan partai ini di Sulsel tiba-tiba dibekukan. Seiring pembekuan itu, sejumlah nama disebut-sebut akan ditunjuk sebagai ketua.
Setidaknya ada lima nama yang beredar di internal Nasdem yang disebut-sebut akan memimpin partai ini. Mereka adalah Adil Patu (Ketua DPP PDK Sulsel), Mubyl Handaling (pengusaha), Akbar Faizal, Malkan Amin, hingga nama Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Andi Hasanuddin Massaile.
Kendati pembekuan pengurus DPW Nasdem Sulsel belum ada SK resmi yang diterima pengurus, namun isu ini bukan hal asing lagi. Ketua DPW Nasdem Sulsel, Sanusi Ramadhan yang dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut.
"Kalau informasi itu memang benar tapi sampai sekarang saya belum terima SK pembekuannya. Saya coba konfirmasi ke DPP dan sepertinya dia benarkan karena jawaban yang disampaikan melalui BBM, dikatakan Abang (DPW Sulsel) tidak bisa berbuat apa-apa lagi," kata Sanusi, Jumat, 8 Februari.
Sanusi juga mengaku kalau pihaknya sudah mendapat informasi bahwa DPP telah menunjuk pelaksana tugas (plt) yang diambil dari pengurus DPP. Informasinya, yang ditunjuk plt tersebut adalah kader yang baru masuk partai ini.
Sanusi mengaku heran dengan keputusan DPP Nasdem yang tiba-tiba membekukan kepengurusan Nasdem Sulsel karena selama ini tidak ada masalah. Bahkan berbagai agenda kerja dan program termasuk penyusunan calon legislatif sudah dilakukan.
"Mungkin karena saya bukan tokoh dan tidak berduit sehingga dilengserkan dengan cara-cara seperti itu. Padahal kita sudah bekerja membangun partai tapi diperlakukan demikian," kata Sanusi.
Dia mengaku siap keluar dari Nasdem ketika seruan restorasi yang diusung partai ini tidak sejalan lagi dengan apa yang dijalankan. Sebagai generasi muda, Sanusi mengaku masih memiliki harga diri yang harus diperjuangkan. "Saya hanya ingin mohon maaf pada masyarakat yang telah mendukung Nasdem sudah kita daftar caleg kemudian terjadi seperti ini," lanjutnya.
Dia juga tidak menampik rumor yang menyebut sejumlah tokoh yang akan menggantikan posisinya. Lima tokoh yang disebut-sebut kata dia sudah banyak dibicarakan di DPP Nasdem.
Ketua DPP PDK Sulsel, Adil Patu yang dikonfirmasi mengenai rumor yang menyebut dirinya akan ditunjuk sebagai memimpin Nasdem Sulsel mengaku belum tahu kebenaran isu tersebut. "Kita tidak tahu kalau ada seperti itu," kata Adil Patu.
Kendati dia tidak menampik adanya keinginan untuk bergabung dengan Nasdem setelah PDK dinyatakan tidak lolos pemilu 2014 mendatang. "Kalau niat untuk gabung Nasdem tentu ada," tambahnya. (hamsah umar)

Hadapi IA, KPU Kumpul Bukti


MAKASSAR, FAJAR--KPU Sulsel mulai mempersiapkan diri menghadapi sidang sengketa pilgub Sulsel di Mahkamah Konstitusi (KPU). Penyelenggara pemilu di Sulsel ini mempersiapkan diri dengan mengumpulkan bukti yang diperlukan.
Sebagaimana diketahui, jadwal sidang sengketa pilgub Sulsel ini akan digelar Rabu, 13 Februari mendatang. Untuk mengkanter tudingan kecurangan yang terjadi di pilgub, KPU Sulsel sudah meminta KPU kabupaten/kota utamanya di 13 daerah menyiapkan bukti yang diperlukan.
Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari menyatakan penyiapan bukti ini sudah harus dilakukan karena agenda sidang tidak lama lagi. Kendati sidang perdana ini baru sebatas pembacaan gugatan oleh pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA).
"KPU yang kita minta mempersiapkan diri dan bukti yang diperlukan kita utamakan di daerah yang dipersoalkan oleh pihak IA. Namun, kita tetap minta 24 KPU kabupaten/kota untuk tetap bersiap-siap jangan sampai mereka dibutuhkan," kata Ziaur Rahman.
Guna memaksimalkan persiapan dan pengumpulan bukti yang diperlukan mengkanter tudingan curang pasangan IA ini, KPU Sulsel akan mengumpulkan 24 KPU kabupaten/kota hari ini. Rapat koordinasi dengan KPU daerah ini membahas secara detail apa saja yang perlu disiapkan KPU, termasuk saksi-saksi yang diperlukan untuk hadir dalam sidang sengketa di MK ini.
KPU Sulsel juga sudah menyiapkan pengacara yang akan mendampingi dalam proses persidangan di MK. Pilihannya jatuh pada mantan Ketua KPU Sulsel, Mappinawang, yang selama ini juga tercatat sebagai konsultan hukum KPU Sulsel. (hamsah umar)    

Ical Panggil Syahrul


MAKASSAR, FAJAR--Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie alias Ical akhirnya turun tangan menyikapi kemelut penetapan cabup Golkar Enrekang, Muslimin Bando-Amiruddin.
Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo didampingi sejumlah elit Golkar Sulsel lainnya telah dipanggil DPP, Sabtu, 9 Februari. DPP Golkar dikabarkan sudah membuat agenda untuk rapat bersama dengan DPD Golkar Sulsel untuk membahas khusus rekomendasi pasangan cabup Enrekang ini.
"Saat ini kita masih tunggu respons dari pusat. Tapi DPP dan DPD Golkar Sulsel akan rapat membahas masalah ini. Tapi DPP sudah undang Pak Syahrul besok (hari ini)," kata Koordinator Daerah (Korda) Enrekang DPD Golkar Sulsel, Ian Latanro, Jumat, 8 Februari.
Elit Golkar dari Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) se-Indonesia sendiri hari ini menggelar rapat koordinasi teknis (rakornis) pemenangan pemilu di DPP Golkar. Dari Sulsel rakornis dihadiri Ketua Bappilu, Ajiep Padindang dan jajarannya seperti La Kama Wiyaka.        
Ketua DPD Golkar Enrekang, La Tinro La Tunrung yang dikonfirmasi terpisah menyatakan hasil pleno penolakan rekomendasi penetapan cabup Enrekang ini sudah di sampaikan ke Golkar Sulsel dan DPP Golkar. "Jadi apa yang menjadi keinginan pengurus Golkar di Enrekang sudah sampai ke DPP, jadi kita tinggal tunggu seperti apa responsnya," kata La Tinro.
Soal agenda pembahasan kemelut ini di DPP, La Tinro mengaku belum mengetahuinya. "Kalau Golkar Sulsel saya tidak tahu apakah sudah ada atau belum. Kalau untuk Golkar Enrekang sejauh ini belum ada panggilan ke DPP, tapi bisa saja untuk DPD I sudah ada," lanjut La Tinro.
Dia pun berharap kasus Golkar Enrekang ini bisa secepatnya diselesaikan oleh DPP Golkar sehingga kader di daerah ini bisa segera melakukan sosialisasi. Apalagi kader Golkar di daerah ini berharap penetapan cabup Enrekang dikembalikan ke mekanisme yang ada di partai ini. Apa pun keputusan DPP, Golkar Enrekang juga secepatnya akan menindaklanjuti melalui pleno.
Pastinya, Golkar Enrekang sangat berharap penetapan cabup Enrekang ini ditinjau ulang dan proses perekrutan calon tetap mengajuk petunjuk pelaksanaan (juklak) yang ada. Dalam juklak pemilukada Golkar, tahapan penjaringan dimulai dari pendaftaran kemudian dilakuakan survei. Hasil survei terhadap calon yang mendaftar inilah yang jadi patokan DPP menetapkan calonnya. (hamsah umar)        

Akbar Mundur, Bohar ke Senayan


MAKASSAR, FAJAR--Keputusan mundur legislator Hanura asal Sulsel, Akbar Faizal dan beralih ke Nasional Demokrat (Nasdem) turut meramaikan politisi baru Sulsel yang akan masuk senayan.
Pascamengumumkan mundur dari Hanura, elit DPD Sulsel juga langsung diramaikan dengan wacana pengganti Akbar di Senayan. Kader Hanura yang dipastikan menggantikan dia adalah peraih suara terbanyak ketiga, Andi Bohar Alam.
Dari daftar caleg Hanura 2009, peraih suara terbanyak di bawah Akbar Faizal sebenarnya ditempati Rahman Halid. Tapi sejak musyawarah daerah luar biasa (musdalub) Hanura Sulsel akhir 2012 lalu, Rahman memilih hengkang dari partai ini. Belakangan, dia dikabarkan bergabung dengan Gerindra dan disiapkan menjadi caleg senayan oleh partai yang dibina Prabowo Subianto ini.
DPD Hanura Sulsel sendiri tidak terpengaruh dengan sikap Akbar Faizal yang tiba-tiba mundur dan loncat partai ke Nasdem. "Apa yang dilakukan saudara Akbar Faizal itu merupakan hak dia. Partai saya kira tidak ada masalah karena itu adalah bagian dari sikap politik. Dalam berpolitik memang tidak ada istilah paksaan. Mau keluar kapan saja silahkan," kata Ketua DPD Hanura Sulsel, Ambo Dalle, Jumat, 8 Februari.
` Dia menyebut, ketika ada kader Hanura yang memilih loncat ke partai lain, partai ini pasti melepasnya dengan tangan terbuka, kendati Akbar termasuk salah satu kader Hanura yang cukup berprestasi di partai ini. Namun demikian, Hanura Sulsel yakin potensi kader Hanura Sulsel tidak berkurang termasuk untuk caleg pusat.
"Hanura Sulsel itu memiliki kader yang potensi cukup banyak sehingga kita tidak mempersoalkan itu. Peluang mereka pada pemilu 2014 nanti saya kira juga tidak kalah dengan Akbar Faizal, apalagi banyak kok tokoh yang juga melirik Hanura menjadi caleg di partai kita," tambah Ambo Dalle.
Senada Wakil Ketua DPD Hanura Sulsel, Afandi Agusman. Anggota DPRD Sulsel ini menyatakan sikap Akbar Faizal mundur dari partai ini merupakan salah satu dinamika politik yang lumrah terjadi. "Jangan berpikir bahwa ketika dia keluar dari Hanura kemudian tidak ada lagi potensi kita untuk didorong ke senayan, kita cukup banyak yang prestasi dan kemampuannya tidak kalah dari dia," kata Afandi. (hamsah umar)
 

Pendamping Adil Patu Wajib Bawa Kursi


*Bangun Koalisi PKS dan PPP

MAKASSAR, FAJAR--Ingin mendampingi calon wali kota Makassar Adil Patu di pilwalkot Makassar, siap-siap membawa kursi untuk menggenapkan kursi PDK.
Keharusan menggenapkan kursi partai pendukung ini menjadi salah satu prasyarat bagi Ketua DPP PDK Sulsel ini melirik tokoh yang akan mendampinginya. Kendati, pertimbangan popularitas dan elektabilitas calon juga tidak bisa dikesampingkan. 5 kursi PDK di DPRD Kota Makassar belum memenuhi syarat Adil Patu bisa maju di pilwalkot Makassar.
Makanya, untuk menggenapkan kekurangan tiga kursi ini, Adil Patu berharap pendampingnya memiliki kemampuan untuk menggenapkan syarat yang ditetapkan KPU. "Jadi salah satu pertimbangan kita menggaet wakil adalah yang bisa penuhi syarat pencalonan. PDK ini kan butuh tiga kursi lagi, sehingga kita mau wakil yang diajak komunikasi bisa menggenapkan kursi kita," kata Adil Patu didampingi Ketua DPK PDK Makassar, Syamsu Niang, Jumat, 8 Februari.
Kendati diwajibkan menggenapkan syarat dukungan, Adil Patu juga tidak menjadikan ini sebagai syarat mutlak. Karena yang jadi pertimbangan utama tetap melihat popularitas dan elektabilitas calon. "Kalau surveinya tinggi dan menyakinkan bisa kita menang tapi tidak ada kursinya, kita yang akan cari kursi," tandas Adil Patu.
Syamsu Niang menambahkan bahwa PDK Makassar saat ini sudah intens membangun komunikasi dengan sejumlah figur yang ingin bertarung di Makassar, termasuk dengan partai politik. Untuk figur, PDK menginventarisasi sedikitnya 11 tokoh yang diincar menjadi wakilnya. Mereka berasal dari politisi, birokrat, dan pengusaha.
Adapun partai yang coba diajak membangun koalisi adalah PKS, PPP, PBR, PDS, PDIP dan Gerindra. Dari sejumlah partai yang diincar ini PDIP, PKS, PDS memiliki kader yang didorong bertarung baik wakil maupun wali kota. "Dan kelihatannya partai-partai ini membuka peluang koalisi dengan kita," kata Syamsu Niang.
Sementara itu, cawali PKS Iqbal Djalil (Ije) terus memperkuat dukungan di tengah masyarakat dengan merangkul sejumlah komunitas di Makassar. Ije bahkan mengklaim sudah didukung sedikitnya 53 komunitas di Makassar.
"Popularitas dan elektabilitas Ije saat ini juga sudah menjanjikan. Terbukti sejak deklarasi banyak komunitas muda, religi, lintas agama, profesi kini bergabung dan menyatakan siap mendukung Ije menjadi wali kota Makassar," kata jubir Ije, Anas Raja Andi.
Sosok Ije yang mudah bergaul dengan semua kalangan menjadikan calon yang satu ini mudah meraih simpati masyarakat. "Tipe kepemimpinan Ije mempunyai konsep pembangunan yang baik, dan dia ini memiliki keinginan untuk melibatkan masyarakat dalam membuat kebijakan," kata Ketua Komunitas Jazz Eksekutif Club Makassar, Rustam. (hamsah umar)

Jumat, 08 Februari 2013

Fadel: Kita Akan Perbaiki


MAKASSAR, FAJAR--DPP Golkar mulai mempertimbangkan melakukan perbaikan atau revisi rekomendasi penetapan cabup Golkar Enrekang. Sikap elit pusat ini menyusul penolakan keras Golkar Sulsel dan Enrekang.
Wakil Ketua Umum DPP Golkar yang juga Korwil Bappilu Indonesia Timur DPP Golkar, Fadel Muhammad menyatakan DPP akan mempelajari apa yang menjadi keinginan Golkar Sulsel dan Enrekang.
"Kita akan pelajari. Kita menunggu usulan DPD I yang baru kemudian kita cek lagi kader Golkar yang bagus," kata Fadel Muhammad melalui pesan singkat, Kamis, 7 Februari.
Fadel mengaku sudah mendapat masukan dari Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo sehingga partai memungkinkan melakukan perbaikan atas rekomendasi yang telah dikeluarkan dalam hal ini mengusung pasangan Muslimin Bando-Amiruddin.
Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo yang dikonfirmasi terpisah mengaku pihaknya juga menunggu hasil pleno diperluas DPD Golkar Enrekang. Setelah itu, Golkar Sulsel juga akan menggelar pleno untuk memperjelas sikap Golkar Sulsel atas penentuan cabup Enrekang di pemilukada mendatang.            
"Kalau apa yang sudah diputuskan Golkar Enrekang sudah ada laporannya, kita juga akan plenokan. Karena saat ini belum ada laporannya, saya kira untuk sementara dikendalikan kordanya. Nanti kalau sudah kita pleno, baru kita teruskan ke DPP. Yang pasti, kita ingin kita kembalikan bahwa suara rakyat adalah suara Golkar," tandas Syahrul di kantor Golkar Sulsel, Kamis, 7 Februari.
Menyikapi sikap Ketua DPD Golkar Enrekang, La Tinro La Tunrung yang mengancam jadi wakil ketika DPP Golkar ngotot mengusung Muslimin-Amiruddin, Syahrul menilai pernyataan itu adalah bentuk emosional sesaat. "Saya kira itu emosional sesaat. Saya kira kita akan kembali pada prosedur awal, tapi tidak berarti semua salah," kata Syahrul.
Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, HM Roem menambahkan partai ini secepatnya menindaklanjuti keputusan pleno DPD Golkar Enrekang. "Ini kan kita harus tahu bagaimana keputusan DPD II, tapi tentu ini akan kita tindaklanjuti secepatnya. Dalam menetapkan calon saya kira kita berpegang pada juklak, kalau itu dilewati saya kira tidak ada masalah," sebut Roem. (hamsah umar)