Powered By Blogger

Selasa, 17 April 2012

Rudiyanto Siap Tantang Syahrul di Golkar

"SYL Dikawal Pimpinan Parpol

MAKASSAR, FAJAR--Adanya syarat yang ditetapkan Golkar yang berpotensi  menjegal figur lain diluar kader terbaiknya, Syahrul Yasin Limpo malah membuat Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa terpanggil menantang SYL di Golkar.
    Keinginan Rudi-sapaan akrab Rudiyanto menantang SYL di Golkar ini ditandai niat mendaftar di partai berlambang pohon beringin ini. Tadinya, Rudi akan mengambil formulir di Golar sore kemarin, namun tim yang diutus Rudi mengambil formulir di Golkar terlambat karena panitia sudah menutup pendaftaran. Rudi baru akan mendaftar di hari terakhir yakni Selasa, 17 April.
    "Tadi kita sudah ke sana tapi terlambat. Besok baru kita akan ambil formulir. Kalau memang diharuskan dikembalikan hari itu juga, saya siap untuk mengembalikannya," tegas bupati Sinjai dua periode ini saat ditemui usai silaturahmi dengan pengurus DPW PKS Sulsel di RM Dinar Makassar.
    Rudi menegaskan keinginannya bertarung di Golkar karena yakin partai ini partai terbuka untuk setiap calon. Golkar bukan milik Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo tapi bisa juga untuk kandidat lain. Ini dibuktikan dengan keputusan partai ini membuka pendaftaran calon gubernur.    
    Adapun syarat yang ditetapkan tim pilkada DPD Golkar Sulsel yang menyebutkan kandidat yang mendaftar di Golkar tidak pernah melamar di partai lain, Rudiyanto menyatakan syarat tersebut bukan menjadi halangan baginya untuk bersaing di Golkar. Ketika Golkar kata dia membuka proses pendaftaran maka partai ini memberi ruang kepada figur untuk bersaing.
    "Kalau pun nanti syarat itu yang membuat saya harus gugur di Golkar, tidak ada masalah buat saya. Yang pasti saya ada keinginan besok untuk mendaftar di Golkar sebagai cagub," tandas Rudiyanto.
    Sementara cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo resmi terdaftar sebagai cagub Golkar Sulsel setelah mengembalikan formulir pendaftaran ke tim pilkada DPD Golkar Sulsel, Senin, 16 April. Pengembalian formulir ini disaksikan ratusan simpatisan dan pendukung Syahrul utamanya dari organisasi sayap partai Golkar. Sebelum mendaftar di Golkar, Syahrul terlebih dahulu minta restu orang tuanya di Jalan Haji Bau Makassar.
    Saat mendaftar secara resmi itu,  pimpinan dan kader partai pendukung terlihat mengantar SYL mendaftar. Mereka juga kompak memakai atribut berupa syal warna kuning bertuliskan SYL dan Don't Stop Komandan. Perwakilan partai yang mengantar SYL mendaftar ke Golkar ini antara lain Ketua DPP PDK Sulsel, Adil Patu.
    Ada juga Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi, Ketua DPP PKPI Sulsel Suzanna Kaharuddin,  Wakil Ketua DPD PDIP Sulsel Dan Pontasik, serta wakil sekretaris DPW PPP Sulsel Patris Suyuti, Ketua DPW PDS Matius Timang dan Alex Palinggi, serta sejumlah kader partai pendukung lainnya.
    Sejumlah tokoh Sulsel juga turut mengantar SYL mendaftar di Golkar seperti Andi Altin Noor, Andi Darussalam Tabusalla, begitu juga Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang. Saat itu kandidat cawagub SYL ini mengenakan jas warna merah.
    Syahrul menegaskan kedatangannya mendaftar di Golkar Sulsel didasari kepentingan yang didorong keinginan untuk berjuang demi kepentingan masyarakat Sulsel lebih baik. Incumbent ingin menuntaskan program pemerintahan yang telah dilakukan empat tahun terakhir.
    "Kita akan tuntaskan program yang empat tahun terakhir kita lakukan dan melanjutkan yang terbaik. Itulah makna Don't Stop Komandan. Upaya ini hanya bisa terwujud kalau Golkar turut mendukung saya," tandas Syahrul disambut aplaus pendukungnya.
    Soal adanya sejumlah pimpinan dan kader partai yang menyertainya, Syahrul menegaskan bahwa kehadiran tersebut sebagai bentuk komitmen dan keinginan partai tetap bersama dengan Syahrul utamanya partai pendukung Sayang di pilgub 2007 lalu. Kendati partai tersebut belum mengeluarkan dukungan resminya, bahkan masih terjadi tarik ulur, hal ini dipandang sebagai dinamika dalam organisasi.
    "Apa pun dinamika yang terjadi di partai itu, kehadiran mereka saat ini merupakan penggambaran koalisi untuk bahu membahu membangun Sulsel bersama kami. Partai pendukung saya memang tetap solid sampai saat ini ke saya," ujar Syahrul.
    Ketua Tim Pilkada DPD Golkar Sulsel, HM Roem yang menerima 11 berkas SYL menyatakan dokumen pendaftaran yang diajukan SYL ke Golkar ini hampir sama dengan yang disyaratkan KPU. "Namun kita masih akan memverifikasi lebih mendalam sebelum mengajukan ke DPP," tandas Roem.
(hamsah umar)
                                  

Peran None Mulai Dibatasi

MAKASSAR, FAJAR--Dominasi adik kandung Syahrul Yasin Limpo, Irman Yasin Limpo alias None dalam kegiatan politik cagub petahana mulai dibatasi. Kalau selama ini None selalu diberi tanggung jawab sebagai pengendali kegiatan keluarga Syahrul, peran tersebut tidak lagi terjadi saat Syahrul mendaftar ke Golkar, Senin, 16 April.
    Pihak keluarga Syahrul kemudian memberi peran sebagai orang yang bertanggung jawab mempersiapkan agenda pendaftaran di rumah orang tuanya di Jalan Haji Bau kepada Tenri Olle Yasin Limpo. Tenri didaulat sebagai penanggung jawab kegiatan keluarga ini.
    Hubungan antara Syahrul dengan None selama ini diasumsikan oleh pengamat sedang tidak harmonis, pascaperingatan 4 tahun kepemimpinan Sayang di gedung Celebes Convention Centre (CCC) beberapa waktu lalu. Kegiatan yang menurut None semestinya dilakukan pemprov Sulsel ini dikritik tajam None karena diambil alih oleh Golkar, bahkan partai pendukung Sayang seperti PAN, PDIP, PDS juga tidak dilibatkan.
    Kendati sebelumnya Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul menegaskan bahwa kritikan yang dilakukan None terhadap Golkar tidak ada yang salah, indikasi keretakan di tubuh SYL ini memang ada.
    Wakil Sekretaris Golkar Sulsel, Maqbul Halim yang dikonfirmasi membantah kalau peran None di dalam keluarga Syahrul dibatasi. Penunjukan Tenri sebagai penanggung jawab dan sumber informasi pada saat Syahrul mendaftar di Golkar, tidak lebih sebagai upaya cagub incumbent ini memberi peran yang sama terhadap barisan keluarganya.
    "Semua anggota keluarga nanti akan diberi peran sebagai penanggung jawab. Memang keluarga Syahrul akan digilir nanti sebagai penanggung jawab dalam kegiatan Pak Syahrul. Jadi penunjukan Ibu Tenri sebagai penanggung jawab saat pendaftaran ini bukan berarti peran None dibatasi," tandas Maqbul. (hamsah umar)                      

Simulasi E-Voting di Gedung Legislator

MAKASSAR, FAJAR--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar memantapkan rencana simulasi elektronik voting (e-voting). Kegiatan bertajuk Simualsi Nasional E-Voting akan digelar di Gedung Rapat Paripurna DPRD Kota Makassar, Selasa, 24 April mendatang.
    Simulasi ini merupakan terobosan baru bagi pelaksanaan elektronik voting yang telah diluluskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), sebagai salah
satu cara pemilihan di Indonesia. KPU Makassar akan bekerjasama dengan Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) untuk menggelar simulasi bertaraf nasional ini.
    "Ini adalah terobosan baru dalam memperkenalkan sebuah
sistem pemilihan baru dari sistem manual yang selama ini kita kenal,’’
kata penanggung jawab simulasi e-voting yang juga anggota KPU Makassar, Izzdin Idrus, Senin, 16 April.
    Dalam simulasi itu, KPU dan BPPT akan memperkenalkan teknologi pemilihan canggih yang sudah digunakan dibeberapa Negara maju. Kedua lembaga ini akan menyiapkan sebuah perangkat teknologi yang bisa
dicoba oleh masyarakat umum dalam pelaksanaan simulasi. Perangkat yang digunakan cukup canggih dan masyarakat pun bisa melihat, mencoba dan mengkritisi kemampuan perangkat ini.
    Selain simulasi, KPU Makassar dan BPPT juga  akan menggelar workshop di tempat yang sama dengan pembicara, kepala BPPT Jakarta, Ketua KPU Sulsel dan Ketua DPRD Makassar. Workshop ini akan menghadirkan seluruh stakeholder di daerah ini. "Terbuka kesempatan bagi kita untuk menelisik lebih jauh sistem ini sebelum benar-benar diterapkan dalam pemilihan di Indonesia khususnya Makassar," tambah Izzdin.
    KPU Makassar juga akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait dengan e-voting ini di Hotel Clarion Makassar, Rabu, 25 April 2012. Untuk agenda simulasi di DPRD Makassar mendatang ini, KPU mempersilahkan warga Makassar untuk menyaksikan bagaimana sistem ini bekerja. (hamsah umar)

Uji Kelayakan Cabup Golkar Takalar

MAKASSAR, FAJAR--Tim pilkada DPD Golkar Sulsel dalam waktu dekat segera melakukan uji kelayakan, terhadap Cabup dan cawabup Takalar yang mendaftar di partai berlambang pohon beringin ini. Fit and propert test ini paling lambat akan digelar pekan ini.
    Selain uji kelayakan, cabup dan cawabup Golkar Takalar ini juga baru akan diverifikasi berkasnya oleh tim pilkada Golkar Sulsel. Rupanya, tim pilkada Golkar Takalar belum memverifikasi berkas calon yang mendaftar sebelum diajukan ke DPD Golkar Sulsel. Makanya tim pilkada Golkar Sulsel yang mengambil alih verifikasi berkas kandidat.
    "Mungkin dalam dua hari ke depan kita akan silaturahmi dengan calon bupati dan wakil bupati yang telah mendaftar di Takalar. Kita ingin mendengarkan seperti apa programnya ketika memimpin Takalar serta bagaimana komitmennya pada Golkar," tandas Ketua Tim Pilkada DPD Golkar Sulsel untuk pemilukada Takalar, Arfandi Idris, Senin, 16 April.
    Di Golkar Takalar, setidaknya ada delapan calon bupati yang telah mendaftar di partai ini antara lain Ketua DPD Golkar Takalar, Natsir Ibrahim, Fungsionaris Golkar Sulsel Burhanuddin Baharuddin, Wakil Bupati Takalar Makmur Sadda, Kadis PU Gowa M Amin Yacob dan sejumlah kandidat lainnya. Sementara untuk wakil bupati ada belasan orang yang melamar di partai ini.
    Untuk proses uji kelayakan cabup dan cawabup Golkar Takalar ini, Arfandi menyatakan tim akan dibagi beberapa orang untuk menghadapi kandidat tersebut sehingga agenda uji kelayakan dan verifikasi berkas calon ini berlangsung sehari. "Namun tempatnya belum kita tentukan apakah di DPD Golkar atau di tempat lain," tambah Arfandi.
    Yang pasti, siapa pun cabup dan cawabup yang akan diusung Golkar di pemilukada Takalar Oktober mendatang, harus memiliki komitmen yang baik terhadap Golkar ke depan. Makanya komitmen ini juga yang ingin dilihat Golkar dari para calon yang melamar partai ini.
    Di Takalar, Golkar memang mengandalkan dua kadernya bertarung yakni Natsir Ibrahim alias Nojeng serta Burhanuddin Baharuddin. Golkar punya keinginan besar memaketkan kedua kader ini namun sejauh ini keduanya sama-sama ngotot maju sebagai calon bupati. "Siapa saja yang direkomendasi harus saling mendukung," imbuh Arfandi. (hamsah umar)
                                   

Dewie Incar Golkar Makassar

MAKASSAR, FAJAR--Adik kandung gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Dewie Yasin Limpo memiliki spirit tinggi menyongsong pilwalkot Makassar 2013 mendatang. Selain memastikan dukungan partai yang membesarkannya Hanura, Dewie juga mengincar Golkar Makassar sebagai kendaraan politik.
    Kendati di Golkar saat ini ada sejumlah kader Golkar yang memastikan akan bertarung di pilwalkot seperti Ketua DPD Golkar Makassar Supomo Guntur, Ketua Harian Golkar Makassar Haris Yasin Limpo dan politisi Golkar Sulsel Rusdin Abdullah (Rudal), Dewie tetap mengincar partai ini untuk dikendarai.
    Keinginan Dewie YL mengendarai Golkar di pilwalkot Makassar ini cukup beralasan. Pasalnya keluarga besarnya ada di partai ini meski dia sendiri tidak menjadikan isu keluarga sebagai hal utama. Di Golkar Makassar, Dewie YL memiliki adik kandung yakni Haris Yasin Limpo sebagai ketua harian, sementara Ketua DPD Golkar Sulsel Syahrul adalah kakak kandungnya.
    Namun faktor keluarga ini tidak menjadi alasan utama Dewie YL mengincar Golkar, pasalnya politisi Hanura ini sangat percaya bahwa penentuan calon yang akan diusung Golkar adalah melalui metode survei. Makanya, selain Golkar Dewie mengincar semua partai besar di Makassar. "Kenapa tidak, semua partai pasti kita lobi," tandas Dewie, Senin, 16 April.
    Kemarin, Dewie melakukan jumpa pers di restoran Istana Laut Makassar. Dalam kesempatan ini, Dewie menegaskan bahwa perempuan Makassar sudah saatnya tampil sebagai pemimpin. Kader Hanura yang mengklaim berhasil membesarkan Hanura Sulsel hingga mencapai satu fraksi di DPRD Sulsel ini berambisi menjadi wali kota perempuan pertama di Makassar.
    "Saatnya perempaun di Makassar mengambil peran dalam pemerintahan. Sekali-kali memang perempuan perlu di atas. Keinginan ini tidak timbul begitu saja tapi didasari dengan kemampuan. Kalau kita memang punya kemampuan untuk itu (wali kota) kenapa tidak kita lakukan," tandas Dewie.
    Respons masyarakat kota Makassar sejauh ini kata dia cukup besar yang ingin mendorongnya menjadi wali kota Makassar baik dari kalangan perempuan maupun laki-laki. Dewie ingin bersosialisasi di tengah masyarakat secara tepat. "Dukungan masyarakat itu ada di lorong-lorong, makanya kegiatan saya ada di tempat seperti itu," kata Dewie. (hamsah umar)