Powered By Blogger

Senin, 02 Januari 2012

Wacana Pemekaran Jadi Perhatian Polda


MAKASSAR, FAJAR--Wacana pemekaran wilayah dianggap menjadi potensi yang bisa memicu konflik horizontal di tengah warga. Makanya, wacana pemekaran wilayah ini menjadi salah satu perhatian Polda pada 2012 ini, utamanya menyangkut stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kantibmas).
Di wilayah Polda Sulsel, isu pemekaran wilayah yang mengemuka masih seputar pembentukan Provinsi Luwu Raya serta pemekaran Bone Selatan. Pihak Polda Sulsel menilai konflik bisa terjadi antara pihak yang pro dan kontrak pemekaran.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Chevy Ahmad  Sopari mengatakan di tahun 2012 ini, dua daerah tersebut masih akan menjadi wacana sensitif pada 2012 ini. "Potensi ancaman bisa muncul utamanya yang bisa mengganggu kantibmas," kata Chevy.
Selain isu pemekaran yang menjadi salah satu fokus perhatian Polda Sulsel pada 2012, agenda pemilukada juga menjadi hal penting dalam pelaksanaan pengamanan di daerah ini. Apalagi, pemilukada di Sulsel termasuk pemilukada Sulsel sudah sangat dekat. Bahkan penyelenggaraan Pemilukada Takalar dijadwalkan akhir tahun ini.
Berdasarkan evaluasi dalam hal pengamanan pemilukada, Chevy menegaskan bahwa diperlukan pengamanan yang sudah seharusnya direncanakan matang. Belajar dari pengalaman, beberapa daerah seperti Gowa dan Soppeng terjadi kericuhan pascapemilukada  imbas adanya ketidakpuasan masyarakat. "Untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat bisa terjaga terus kondusif, kita harus melakukan antisipasi sejak dini," katanya. 
Kapolda Sulsel, Irjen Johny Wainal Usman dalam laporan akhir tahun pekan lalu juga sudah menyinggung mengenai masalah pengamanan pemilukada di daerah ini. Makanya, dia sejak awal  mengimbau jajarannya agar sedini mungkin melakukan langkah dalam melakukan pengamanan pemilukada. (hamsah umar)

Wacana Pemekaran Jadi Perhatian Polda


MAKASSAR, FAJAR--Wacana pemekaran wilayah dianggap menjadi potensi yang bisa memicu konflik horizontal di tengah warga. Makanya, wacana pemekaran wilayah ini menjadi salah satu perhatian Polda pada 2012 ini, utamanya menyangkut stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kantibmas).
Di wilayah Polda Sulsel, isu pemekaran wilayah yang mengemuka masih seputar pembentukan Provinsi Luwu Raya serta pemekaran Bone Selatan. Pihak Polda Sulsel menilai konflik bisa terjadi antara pihak yang pro dan kontrak pemekaran.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Chevy Ahmad  Sopari mengatakan di tahun 2012 ini, dua daerah tersebut masih akan menjadi wacana sensitif pada 2012 ini. "Potensi ancaman bisa muncul utamanya yang bisa mengganggu kantibmas," kata Chevy.
Selain isu pemekaran yang menjadi salah satu fokus perhatian Polda Sulsel pada 2012, agenda pemilukada juga menjadi hal penting dalam pelaksanaan pengamanan di daerah ini. Apalagi, pemilukada di Sulsel termasuk pemilukada Sulsel sudah sangat dekat. Bahkan penyelenggaraan Pemilukada Takalar dijadwalkan akhir tahun ini.
Berdasarkan evaluasi dalam hal pengamanan pemilukada, Chevy menegaskan bahwa diperlukan pengamanan yang sudah seharusnya direncanakan matang. Belajar dari pengalaman, beberapa daerah seperti Gowa dan Soppeng terjadi kericuhan pascapemilukada  imbas adanya ketidakpuasan masyarakat. "Untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat bisa terjaga terus kondusif, kita harus melakukan antisipasi sejak dini," katanya. 
Kapolda Sulsel, Irjen Johny Wainal Usman dalam laporan akhir tahun pekan lalu juga sudah menyinggung mengenai masalah pengamanan pemilukada di daerah ini. Makanya, dia sejak awal  mengimbau jajarannya agar sedini mungkin melakukan langkah dalam melakukan pengamanan pemilukada. (hamsah umar)

Junior Dalangi Pembunuhan Mahasiswa UNM


MAKASSAR, FAJAR--Belasan pelaku penikaman dan pembunuhan mahasiswa jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNM, Irfan (20) dan I Gede Justiasta (20), terus dikejar penyidik Polsekta Rappocini hingga kampung halamannya. Dalang pembunuhan mahasiswa angkatan 2009 ini belakangan diketahui dilakukan juniornya angkatan 2010.
Proses pengejaran terhadap belasan tersangka itu dilakukan ke beberapa daerah seperti Barru, Parepare, dan Bone. Hasil penyelidikan yang dilakukan polisi menyebutkan pelaku pengeroyokan ini sudah meninggalkan rumah kosnya dan ditengarai pulang ke kampung halamannya untuk bersembunyi. 
Kapolsekta Rappocini, AKP Ahmad Mariadi yang dikonfirmasi Senin, 2 Januari menjelaskan bahwa pelaku tersebut berasal dari  fakultas berbeda di UNM. Namun umumnya, pelaku adalah mahasiswa yang juga tercatat di jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial. Pelaku lain diidentifikasi  berasal dari Fakultas Ilmu Keolahragaan berjumlah empat orang.
Informasi yang diperoleh, pembunuhan yang dilakukan tersangka karena dipicu kekecewaan pelaku, terhadap pihak kampus yang tidak memberikan sanksi terhadap seniornya yang pernah melakukan pemukulan terhadap pelaku. Padahal saat kedua kubu mahasiswa itu sudah pernah didamaikan oleh pihak kampus, dalam kasus pemukulan yang dilakukan mahasiswa senior terhadap juniornya.
Dalam pertemuan dengan pihak kampus itu, ditegaskan bahwa mahasiswa yang telah memukul rekannya akan dijatuhi sanksi. Namun setelah berlangsung  lama, sanksi yang dijanjikan pihak jurusan itu belum juga dikeluarkan. Kondisi ini memicu kekecewaan pelaku sehingga melakukan pembalasan terhadap seniornya yang pernah melakukan pemukulan terhadapnya.
Sebagaimana dilansir sebelumnya, penyidik Polsekta Rappocini baru berhasil menangkap satu tersangka yakni Irwanto alias Melki, sementara belasan lainnya telah melarikan diri. 
"Kita telah melakukan koordinasi dan pendekatan kepada orang tua pelaku, agar membujuk anaknya menyerahkan diri dan menjalani proses  hukum. Bagaimana pun juga, dia akan terus dicari hingga tertangkap," kata Ahmad Mariadi.
Terkait identitas  belasan mahasiswa  yang terlibat penikaman dan pembunuhan itu, Mariadi juga telah melakukan koordinasi dengan Pembantu Rektor III UNM. (hamsah umar)                               

Polisi Kejar Penyerang Rumah Warga


MAKASSAR, FAJAR--Petugas Polsekta Panakkukang dan Polrestabes Makassar masih mengejar pelaku perusakan lima rumah warga di Jalan Urip Sumoharjo Lr I Makassar, Minggu 1 Januari sore. Selain perusakan rumah, penyerangan ratusan massa dari Jalan Maccini Kidul ini juga merusak dua unit sepeda motor, satu unit mobil, dan satu motor dibawa kabur.
Kasus penyerangan dan perusakan rumah warga di Urip Sumoharjo ini diduga pelakunya pengantar jenazah Jalan Maccini Kidul. Penyerangan dilakukan begitu pulang mengantar jenazah korban pembunuhan yang dilakukan warga Jalan Urip Sumoharjo Lr I.
"Kasus penyerangan terharap warga Jalan Urip Sumoharjo Lr I ini juga ditangani oleh Polrestabes Makassar. Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan atas kejadian ini," jelas Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Kompol Mantasiah.
Sebagaimana dilansir sebelumnya, insiden penyerangan yang dilakukan warga Maccini Kidul terhadap warga Jalan  Urip Sumoharjo ini dipicu, kasus pembunuhan yang terjadi di depan Aliyah Kursus pada Minggu dini hari. Korban dalam peristiwa ini adalah warga Maccini Kidul bernama Aditia Nugrawan sementara  pelakunya warga Urip Sumoharjo bernama Ahmad Faizal.
Penyerangan ini membuat warga di Urip Sumoharjo Lr I dilanda kekhawatiran. Pasalnya, mereka takut akan mendapat penyerangan susulan oleh kelompok yang kecewa kasus pembunuhan warga Maccini ini. Bahkan begitu melihat warga asing di lokasi, warga setempat langsung melapor kepada polisi. Kapolsekta Panakkukang, Kompol Agung Setio Wahyudi turun langsung ke lokasi begitu mendapat laporan tersebut. 
Siang kemarin, belasan petugas Polsekta Panakkukang dan Patmor Polrestabes Makassar kembali dikerahkan ke lokasi, setelah mendapat laporan warga rumah mereka diserang. Setelah ke lokasi, ternyata orang dimaksud hanya lari melewati lorong tersebut sehingga dianggap akan menyerang warga. (hamsah umar)
                       
       

Siswa BP2IP Terlibat Sindikat Curanmor


MAKASSAR, FAJAR--Seorang siswa Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Barombong, ditangkap Unit Khusus Polsekta Tamalate bersama Unit Resmob Brimob Polda Sulsel, Senin, 2 Januari. Siswa BP2IP ini ditangkap polisi karena terlibat sindikat pencurian sepeda motor (curanmor).
Siswa BP2IP ini diketahui bernama Hasrul alias Puppa (22). Hasrul beralamat di kampung  Pajokki, Kelurahan Tanrara, Kecamatan Bontonompo Selatan, Gowa. Selain dia, polisi juga menangkap sindikatnya Jafar alias Lindrung (38). Sopir mobil ini beralamat di Bonto Rita, Galesong Selatan Takalar.
Kedua sindikat curanmor ini ditangkap di kampung halaman masing-masing. Jafar di tangkap di depan rumahnya, sedang Hasrul ditangkap sekitar pasar. Dalam menjalankan aksinya, tersangka tidak hanya berdua namun bersama sejumlah rekan lainnya. Beberapa sindikat curanmor ini masih dalam pengejaran petugas kepolisian.
Dalam penangkapan yang dilakukan polisi, barang bukti berupa motor curian masing-masing Yamaha Mio Sporty dan Mio Soul berhasil disita polisi dari tangan kedua tersangka. Selain kedua barang bukti tersebut, polisi masih mencari barang bukti lain hasil curian tersangka yang telah dijual dengan harga miring.
Saat diinterogasi petugas Polsekta Tamalate, kedua tersangka mengaku melakukan pencurian motor di beberapa lokasi di Makassar utamanya di wilayah Tamalate, serta sejumlah lokasi di Kabupaten Gowa. Hanya saja, polisi masih mendata secara rinci berapa titik yang selama ini menjadi lokasi tersangka menjalankan aksinya. Dalam setiap aksinya, tersangka merusak secara paksa kunci motor sasarannya menggunakan kunci T.
Kapolsekta Tamalate, AKP Amran Allobaji membenarkan penangkapan sindikat curanmor tersebut. Saat ini, penyidik kata dia masih melakukan pengembangan untuk mengungkap tersangka lain yang terlibat, termasuk dugaan adanya keterlibatan penadah motor curian. Kedua tersangka saat ini sudah mendekam di sel Polsekta Tamalate guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. (hamsah umar)