Powered By Blogger

Selasa, 01 Januari 2013

Lebih Banyak Parpol Tereliminasi


MAKASSAR, FAJAR--Pleno hasil verifikasi faktual (vertual) atas 18 parpol sisa menunggu hari. Hasil vertual susulan ini dipastikan akan lebih banyak yang tereliminasi dibanding yang memenuhi syarat.
Berdasar hasil pleno beberapa KPU kabupaten/kota di Sulsel menunjukkan parpol yang tidak memenuhi syarat lebih dominan. Misalnya saja Makassar hanya meloloskan empat parpol, Selayar empat parpol, dan Sinjai 10 parpol. Untuk bisa memenuhi syarat satu parpol harus bisa lolos di 18 kabupaten/kota di Sulsel.
"Kalau berdasar informasi dari teman-teman di daerah, kayaknya memang mayoritas tidak memenuhi syarat. Makassar saja yang semestinya keanggotaannya bagus ternyata hanya ada empat parpol yang dianggap bersyarat," kata Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas, Senin, 31 Desember.
Sesuai jadwal yang telah ditetapkan KPU Sulsel, pleno penetapan 18 parpol yang diverifikasi susulan ini akan digelar pada, Rabu, 2 Januari mendatang. Pleno ini akan menghadirkan 24 KPU kabupaten/kota serta 18 perwakilan partai politik. Pleno dimulai dengan presentase hasil vertual masing-masing KPU kabupaten dan bisa langsung ditanggapi oleh parpol.
"Partai politik yang tidak puas dengan hasil verifikasi teman-teman di daerah akan kita buatkan berita acara keberatan. Keberatan calon ini juga akan kita laporkan ke KPU bersamaan dengan laporan hasil pleno kita," kata Jayadi.   Ketua KPU Selayar, Zulfinas Indra yang dikonfirmasi menyatakan dari 18 parpol yang direkomendasi Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), KPU Selayar hanya melakukan vertual terhadap tujuh parpol. Pasalnya 11 parpol lainnya sejak awal sudah tidak memenuhi syarat administrasi keanggotaan sehingga KPU tidak melakukan vertual lagi.
Jumlah parpol yang lolos di Selayar ini sama dengan jumlah parpol yang lolos di Makassar. "Dari 18 parpol itu, kita hanya verifikasi tujuh partai dan hanya empat yang memenuhi syarat. Parpol yang bersyarat ini yakni PDS, PDK, Nasrep, dan PPPI," kata Zulfinas.
Kalau Makassar dan Selayar hanya meloloskan 4 parpol, Sinjai sedikit lebih banyak. Hasil vertual yang dilakukan penyelenggara pemilu di daerah ini menetapkan 10 parpol yang dianggap memenuhi syarat baik kepengurusan, kuota 30 persen perempuan, dan keanggotaan 1:1.000. Mayoritas parpol yang tidak memenuhi syarat ini karena jumlah anggotanya tidak memenuhi syarat dari persentase jumlah penduduk.
Anggota KPU Sinjai, Jaenu menyebutkan parpol yang bersyarat di daerah ini masing-masing PDK, PKPB, PKNU, Kedaulatan, PNI Marhaenisme, Partai Nasrep, PPPI, dan Partai Republik. (hamsah umar)

Komitmen Tidak Kerahkan Massa


MAKASSAR, FAJAR--Calon gubernur Sulsel sama-sama memiliki komitmen tidak mengerahkan massa saat pemaparan visi misi di DPRD Sulsel. Mereka siap mengikuti aturan dan imbauan yang dibuat KPU dan pihak terkait lainnya.
Sempat beredar masing-masing calon akan mengerahkan puluhan ribu massa ke DPRD Sulsel. Makanya, Kapolda Sulsel, Irjen Mudji Waluyo bersama jajarannya secara khusus melakukan silaturahmi dengan tiga cagub yang akan bertarung. Polda Sulsel intinya berharap, ketiga calon ini menghadirkan tim sesuai dengan jumlah undangan yang telah ditetapkan DPRD Sulsel yakni 70 orang.
Pertemuan kapolda dengan cagub ini dilakukan di posko induk masing-masing calon. Dengan pasangan urut 1, pertemuan digelar di Jalan Gunung Batu Putih yang merupakan posko induk Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar, sedang dengan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) juga di posko induk jalan Nikel Makassar.
Pertemuan kapolda dengan cagub urut 1 dihadiri pasangan cagub Ilham-Aziz langsung. Kepada cagub dan timnya, Mudji mengatakan kepolisian siap mengamankan masa kampanye cagub termasuk awal kampanye dalam bentuk pemaparan visi misi. Tidak lupa, dia mengajak calon dan timnya bekerja sama yang baik. Polisi juga kata Mudji sangat netral di pilgub Sulsel.
"Semua akan diamankan secara profesional. Saya akan perintahkan kepada kapolres untuk amankan itu," kata Mudji dalam pertemuan dengan ketiga cagub Sulsel.
Jubir IA, Syamsu Rizal pasangan Semangat Baru ini tidak akan mengundang tim kecuali yang telah ditetapkan jumlahnya oleh KPU dan DPRD Sulsel sebanyak 70 orang masing-masing 10 orang dari keluarga calon, dan 50 orang dari tim. Kendati pihaknya juga tidak bisa melarang warga yang ingin datang dalam pemaparan visi misi itu.
"Tapi kami komitmen untuk menjaga keamanan. Ilham sebagai wali kota tentu akan berusaha maksimal untuk menciptakan kondisi yang kondusif untuk keamanan dan kenyataman warga Makassar dan Sulsel pada umumnya," kata Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal.
Adapun cagub urut 3, Andi Rudiyanto Asapa juga menegaskan komitmennya tidak mengerahkan massa selain yang memang sudah ditetapkan oleh pihak penyelenggara. "Saya kira, semua pasangan mau menaati kesepakatan yang ada. Garuda-Na sendiri selalu mengedepankan keamanan, karena itu kita pertimbangkan tidak kerahkan massa," kata Rudiyanto.
Apalagi, pemaparan visi misi ini akan disiarkan langsung salah satu televisi lokal di daerah ini, sehingga Garuda-Na lebih mengajak tim dan pendukungnya datang ke posko masing-masing untuk nonton bareng. "Tapi keputusan finalnya nanti setelah penandatangan deklarasi pilgub damai. Apalagi kalau melihat arahan kapolda, pendukung kita akan berada di tengah," kata Rudi. (hamsah umar)

Politik Uang Karakter Takut Kalah


MAKASSAR, FAJAR--Praktik politik uang diajang pilgub Sulsel sulit dibantah, termasuk yang menggunakan fasilitas pemerintah yang dikemas dalam bentuk bantuan, seperti yang dilakukan pemkab Wajo ke masyarakat korban banjir di Kecamatan Pitumpanua.
Bantuan sosial (bansos) untuk korban banjir ini dimanfaatkan aparat setempat untuk kepentingan pilgub Sulsel, dengan cara meminta penerima memilih pasangan cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), kendati laporan tersebut dengan tegas dibantah camat Pitumpanua, Andi Sudarmin.
Menyikapi adanya upaya jajaran bupati Wajo, Andi Burhanuddin Unru memanfaatkan bansos untuk kepentingan pilgub menuai reaksi penantang petahana. Elemen pendukung Sayang di Wajo ini tidak semestinya mengajak warga memilih pasangan urut 2 saat bantuan ini disalurkan. Sekadar diketahui, bupati Wajo saat ini tercatat sebagai Ketua DPD Golkar Wajo.
Menyikapi ulah elemen pendukung Sayang di daerah itu, jubir Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), Syamsu Rizal menilai bahwa praktik tersebut mengisyaratkan kalau pendukung sudah memiliki karakter takut kalah, sehingga mencoba beberapa cara untuk memenuhi ambisinya.
"Itu juga menjadi simbol pengelolaan pemerintahan tidak profesional apalagi kalau apa yang dibagikan kepada masyarakat itu sumbernya dari uang negara. Dan siapa yang menggunakan bansos untuk kepentingan politik di pilgub bakal masuk penjara," kata Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal.
Terpisah, tim advokasi dan hukum pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), Pice Jehali juga menyesalkan ulah jajaran pemkab Wajo yang memanfaatkan bansos untuk kepentingan pilgub. Idealnya bantuan korban banjir di Pitumpanua ini tidak perlu disusupi atau diiringi seruan untuk memilih pasangan urut 2, apalagi kalau sampai tidak memberi korban lain yang diketahui sebagai pendukung calon lain.
"Saya katakan bahwa itu adalah bentuk kepanikan dan takut kalah di pilgub. Kalau memang itu benar terjadi seperti itu, saya lihat orang-orangnya Sayang sudah tidak percaya diri lagi," kata Pice.
Pice mengimbau agar tindakan untuk mempengaruhi pemilih di pilgub Sulsel dengan memberi sesuatu tidak patut diteladani, apalagi harus dipilih di pilgub. Belum lagi kata ini, tindakan tersebut melanggar hukum karena memanfaatkan uang negara untuk ambisi pribadi.
Sekiranya pendukung Sayang di daerah percaya jagoannya akan memenangkan pertarungan, praktik seperti ini tidak perlu dikedepankan melainkan harus mengdepankan program. "Terkecuali kalau sudah merasa program yang dia tawarkan tidak diterima masyarakat," lanjut Pice. (hamsah umar)

IA Menang, Ekonomi dan Akhlak Maju


*Ulama Bersatu ke IA

MAKASSAR, FAJAR--Kharisma pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) dikalangan ulama, pimpinan pesantren, dan ormas Islam se-Sulsel sangat menonjol.
Perpaduan nasionalis-religius pasangan Ilham-Aziz cukup menyakinkan 400 tokoh agama se-Sulsel untuk bersatu mendukung pasangan urut 1 ini. Mereka bahkan tidak ingin Ilham-Aziz kalah di pilgub Sulsel, Selasa, 22 Januari mendatang.
Ratusan tokoh agama ini hadir di Mutiara Khadijah Pondok Madinah, Sudiang, Senin, 31 Desember dalam rangka silaturahmi akbar ormas, pompes, dan lembaga Islam se-Sulsel. Tokoh terdepan dalam pengembangan akhlak di Sulsel ini yakin Sulsel akan lebih maju ke depan baik dari segi ekonomi dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat, maupun dari segi akhlak.
"Sudah saatnya pemimpin Sulsel adalah mereka yang peduli dengan agama. Mari semua KPPSI, NU, Muhammadiyah, HTI dan ormas lainnya bekerjasama membangun Sulsel ke depan dan kita doakan IA gubernur kita," kata KH Jamaluddin Amin saat tauziah di acara tersebut.
Kegiatan ini bertajuk peran strategi Ormas, Ponpes, dan lembaga Islam menuju Sulsel yang maju bermartabat ini dihadiri pasangan IA. Tokoh penting yang hadir seperi petinggi NU, Mustamin Arsyad, dari HTI, Mudzakkir M Arief,  Muhammadiyah Syaiful Saleh dan sejumlah tokoh ulama se-Sulsel.
Sepuh Muhammadiyah Sulsel, Jamaluddin Amin yang tidak lain  deklarator PAN meyakini jika IA terpilih sebagai Gubernur 2013-2018, kehidupan umat  di Sulsel akan semakin membaik.
"Pak ilham orang beribadah, meladeni masyarakat  bukan diladeni. Pak Aziz itu ustad yang bisa memikirkan segi - segi akhlak. Jadi jika kedua pasangan ini terpilih, maka kita  sangat optimis Sulsel akan maju, bukan cuma ekonomi tapi juga segi akhlak. Dari tiga pasangan calon yang ada, hanya Ilham-Aziz lah yang merupakan  pasangan  dunia akhirat.  Yang artinya tidak hanya mengantar masyarakat menjadi sejahtera, tapi juga mengantar masyarakat masuk surga. Saya tidak lihat di  pasangan yang lain," papar Jamaluddin.
Lebih lanjut, dia minta agar tokoh agama di Sulsel tidak melepaskan kesempatan untuk mengantar IA memang di pilgub, sehingga perhatian terhadap pembangunan keagamaan dan keberagaman di Sulsel terwujud. Doakan Ilham-Aziz jadi Gubernur.
Mustamin Arsyad menambahkan dalam hal beragama ada hal yang perlu ditolerenasi dan tidak perlu menjadi perdebatan. Umat Islam mestinya mencari titik temu dan tidak membesar-besarkan perbedaan agar memiliki kekuatan untuk setiap hajatan yang diinginkan.
Adapun Mudzakkir menegaskan bahwa ormas Islam memang sepatutnya bersatu untuk satu agenda politik. Mudzakkir tidak mengingkan ormas Islam hanya dipakai untuk memenangkan calon tapi setelah menang ditinggalkan. "Jadi sekarang kita punya calon dari lembaga Islam maka kita harus bersatu memenangkannya," pinta Mudzakkir disambut takbir.
Atas dukungan itu, Ilham mengapresiasi kepercayaan tokoh agama dalam membangun agama dan keberagaman di Sulsel. Ilham sepakat agar Ormas Islam memiliki kekuatan  sehingga  tidak selalu dikambinghitamkan oleh oknum tertentu dengan isu pesantren mengganggu stabilitas keamanan dan merusak tatanan berdemokrasi di Sulsel.
Dalam konteks masyarakat religius, Aziz mengungkapkan bahwa dirinya akan melibatkan seluruh pemimpin agama dan golongan dalam menentukan konsep masyarakat religius yang diprogramkannya.
"Kami berdua hanya pemerintah, untuk urusan agama kami akan serahkan pada semua ormas, termasuk pendeta atau pemimpin agama lain untuk membicarakan seperti apa konsep religius menurut agama mereka masing-masing," tutup Aziz. (hamsah umar)

Relawan Garuda-Na Diintimidasi Aparat Kelurahan


MAKASSAR, FAJAR--Praktik kotor di pilgub Sulsel terus bermunculan. Tim dan relawan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), mengaku mendapat intimidasi aparat pemerintahan.
Intimidasi terhadap relawan dan tim pemenangan IA di bawah ini dilakukan untuk menghentikan pergerakan relawan Garuda-Na di tengah masyarakat. Tekanan terhadap tim Garuda-Na ini bahkan cukup efektif karena membuat relawan pasangan urut 3 ini mengurangi atau menghentikan gerakan di masyarakat dalam meraih simpati dan dukungan.
"Relawan kita yang tadinya aktif menggalang dulungan di masyarakat menjadi diam dan tidak melakukan pergerakan. Itu karena mereka diancam bakal dipersulit dalam urusan pemerintahan," kata Tim Advokasi Hukum Garuda-Na, Pice Jehali saat memberikan keterangan pers di Sekretariat Benteng Rakyat Jelata, Senin, 31 Desember.
Aparat kelurahan yang melakukan intimidasi terhadap relawan Garuda-Na ini bahkan dengan terang-terangan minta berhenti menjadi relawan cagub ini. Pice menyebut, sejumlah relawannya ini sudah mengadukan masalah yang dialami ke tim Garuda-Na.
Perlakuan yang dialami relawan Garuda-Na ini dialami di Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya dan Kelurahan Gaddong, Kecamatan Bontoala. Bentuk tekanan atau intimidasi terhadap relawan Garuda-Na ini seperti akan mempersulit ketika mengurus administrasi kependudukan, surat keterangan dan pelayanan administrasi tingkat kelurahan lainnya.
Pice berharap tindakan aparat terhadap relawan Garuda-Na ini diharapkan tidak berlanjut karena sangat merugikan pasangan ini. Dia mengancam akan melaporkan aparat yang melakukan intimidasi ini Mendagri sebagai bentuk keberpihakan aparat terhadap calon tertentu. Begitu juga pasangan ini akan mengadukan persoalan tersebut kepada panwaslu Sulsel.
Terpisah, tim media Garuda-Na, Anwar Halim mengajak seluruh kompetitor Garuda-Na maupun timnya agar mengedepankan nilai dan budaya lokal yang baik dalam bersosialisasi seperti tegas, jujur, berkata benar, serta berlaku adil. "Jangan kita saling menyakiti. Calon mesti mengedepankan nilai-nilai luhur ini," kata Anwar.
Menyambut tahun baru 2013, pasangan ini menggelar beberapa kegiatan seperti zikir di posko dan DPC masing-masing, serta pertandingan domino di posko induk Garuda-Na Jalan Nikel Makassar. (hamsah umar)