Powered By Blogger

Rabu, 15 Juni 2011

19.000 Liter Oli Bekas Diamankan Polisi




MAKASSAR--Jajaran Polrestabes Makassar mengamankan sedikitnya 19.000 liter oli bekas, dari salah satu perusahaan nasional di Jalan Ir Sutami Makassar, Rabu, 15 Juni. Limbah berbahaya jenis B-3 ini rencananya akan dikirim ke Jawa Timur menggunakan mobil trailer DD 9790 L. 
Belasan ribu limbah berbahaya itu dimasukkan dalam satu kontainer atau peti kemas, dengan menggunakan 98 drum. Limba B-3 ini terpaksa diamankan polisi sore kemarin karena diduga tidak memiliki izin pengangkutan resmi dari pihak terkait.  Selain mengamankan barang bukti, polisi juga mengamankan sejumlah saksi. Bahkan polisi mengaku menetapkan KY sebagai salah satu tersangka.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha menyebutkan bahwa pelaku pengolahan limbah B-3 tanpa izin resmi ini, bahkan diduga telah melakukan pemalsuan dokumen izin. "Modusnya memasukkan keterangan palsu dan mencetak atau scanning dokumen izin pengangkutan limbah berbahaya," ujar Himawan.
Barang bukti berupa limbah berbahaya 98 drum, mobil trailer dan kontainer saat diamankan di Polrestabes Makassar. Proses penangkapan limbah B-3 ini dilakukan polisi setelah mendapat informasi dari masyarakat, menyangkut aktivitas pengolahan limbah tanpa izin tersebut.
Himawan menegaskan bahwa pelaku pemalsuan dokumen pengangkutan limbah berbahaya ini, bakal dijerat dengan Pasal 263 KUHP jo Pasal 109 Undang-undang No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Menurut polisi, pengolahan dan pengangkutan limbah tanpa izin dan dokumen resmi dari pihak terkait itu, dianggap mengancam pencemaran lingkungan utamanya di lokasi sekitar pengelolaan limbah. "Sejumlah saksi saat ini sudah kita mintai keterangan, dan menetapkan HY sebagai tersangka," tambah Himawan. (hamsah umar)
    
                    

Pizza Ria Cafe Curi PDAM


MAKASSAR--Pizza Ria Cafe yang terletak di Jalan Boulevard Makassar, dilapor mencuri air bersih oleh PDAM Wilayah III Makassar ke Polsekta Panakkukang, Rabu, 15 Juni. Ironisnya, tindakan pencurian air yang digunakan untuk mengoperasikan usaha makanan tersebut sudah berlangsung sejak 2004 lalu atau selama 80 bulan. 
Akibat pencurian air yang dilakukan Pizza Ria Cafe itu, PDAM mengaku menderita kerugian hingga Rp196 juta, termasuk denda sebelum memutuskan langganan PDAM sekitar Rp12 juta. Kasus pencurian air oleh usaha rumah makan ini ditemukan pihak PDAM pada 1 April lalu. Saat itu, PDAM langsung melakukan pemutusan sambungan ilegal yang dilakukan di rumah makan tersebut.
Meski sudah ketahuan mencuri air bersih, Pizza Ria Kafe lagi-lagi melakukan penyambungan secara ilegal. Petugas PDAM kembali menemukan dan memutuskan sambungan ilegal tersebut pada 24 Mei lalu. Pihak PDAM sudah berusaha menempuh jalan kekeluargaan dan meminta Pizza Ria Kafe membayar kerugian PDAM sebagai bentuk denda pelanggaran dan pencurian air, namun tidak ditanggapi sehingga dilaporkan ke polisi kemarin.
Staf Teknik PDAM Wilayah III Makassar, Zainuddin yang melaporkan kasus pencurian air bersih itu menjelaskan bahwa, Pizza Ria Kafe tercatat sebagai pelanggan non aktif pada 1 April 2004 silam. Diduga sejak diputus aliran air bersih di lokasi itu, pihak terkait melakukan pemasangan pipa secara ilegal. Makanya, PDAM menghitung pencurian air berlangsung hingga 80 bulan.
Sebelumnya, Pizza Ria Kafe tercatat sebagai pelanggan PDAM dengan nomor 199206277 atas nama Hartono Horaz, namun kemudian dinyatakan non aktif sejak 2004. 
Zainuddin menyebutkan, sejak dinyatakan non aktif itu, PDAM melakukan survei dan pengujian laboratorium terhadap air yang digunakan di Pizza Ria Kafe. Hasilnya ditemukan kalau usaha rumah makan itu menggunakan air bersih PDAM. Dari situ PDAM  melakukan pengecekan dan penggalian. Hasilnya, pihak PDAM menemukan sambungan langsung.
"2011 ini, kita sebenarnya sudah putus sambungan ilegal itu selama dua kali. Pertama pada 1 April. Karena disambung lagi, kita kembali memutus pada 24 Mei. Inilah yang kemudian kita laporkan ke polisi," kata Zainuddin.
Informasi yang diperoleh dari  petugas PDAM yang datang ke Polsekta Panakkukang kemarin, selain Pizza Ria Kafe, masih ada perusahaan lain yang diketahui mencuri air bersih. Satu rumah makan di Jalan Pengayoman dan satu lainnya adalah show room mobil di Jalan Ance dg Ngoyo.   
Manajer Pizza Ria Kafe, Arman  yang dikonfirmasi mengaku tidak tahu menahu soal pencurian air bersih tersebut. Dia berdalih ada penanggung jawab khusus yang menangani menganai hal itu. "Saya tidak mengerti soal itu, saya cuma bertanggung jawab pada pelayanan konsumen," kata Arman.
Bahkan saat ditanya air yang digunakan Pizza Ria Kafe dalam menjalankan usahanya, Arman lagi-lagi berdalih tidak tahu. Termasuk tidak tahu apakah menggunakan air bersih PDAm atau menggunakan sumur bor. Kasus dugaan pencurian air bersih PDAM ini saat ini diselidiki pihak Polsekta  Panakkukang  (hamsah umar)
     

Anggota Polres Gowa Ditikam

MAKASSAR--Anggota Sabhara Polres Gowa, Briptu Ardiansyah ditikam oknum tidak dikenal di depan kampus STMIK Dipanegara, Jalan Perintis Kemerdekaan Makasaar, Rabu, 15 Juni sekira pukul 03.00. Penikaman yang dialami korban itu saat korban pulang ke rumahnya di Bumi Tamalanrea Permai (BTP) lengkap dengan pakaian dinasnya.
Menurut keterangan yang diperoleh, kasus penikaman terhadap korban itu dilakukan oleh pelaku yang menggunakan dua unit sepeda motor. Para pelaku tersebut masing-masing berbocengan tiga, sehingga jumlah pelaku yang terlibat dalam kasus ini enam orang. Korban yang ditikam pada pinggang kanannya ini sempat melakukan pengejaran terhadap pelaku, namun begitu berada di depan gerbang RS Wahidin, korban memilih masuk rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.
Sebelum ditikam di depan STMIK Dipanegara Makassar, pelaku sudah membuntuti korban dari depan Makassar Town Square (MTOS). Saat dibuntuti itu, korban sebenarnya sudah memiliki pirasat kalau dua pengendara di belakangnya itu sedang membuntutinya. Begitu mendekat, pelaku langsung menikam korban di atas motornya.
Usai menjalankan aksinya itu, pelaku yang berjumlah enam orang itu langsung tancap gas, sambil mengayunkan badik yang digunakan menikam pelaku. Meski korban mengenali jenis motor yang digunakan pelaku, namun korban tidak sempat mengidentifikasi pelat motor pelaku tersebut.
Kapolsekta Tamalanrea, Kompol Amiruddin S yang dikonfirmasi membenarkan penikaman yang dialami anggota Sabhara Polres Gowa. "Menurut keterangan korban, dia sebenarnya piket malam di Polres Gowa. Tapi karena korban mengaku tidak enak badan sehingga memilih pulang. Dalam perjalanan ke rumahnya inilah dia ditikam pelaku tidak dikenal," kata Amiruddin.
Dia mengaku, sejauh ini polisi belum mengidentifikasi pelaku penikaman tersebut. Pihaknya kata dia masih terus mengumpulkan keterangan dan penyelidikan atas kasus tersebut. (hamsah umar)

Polisi Tetapkan Tiga Tersangka


*Perusakan Petepete di Daya

MAKASSARTrue Grit (Blu-ray/DVD Combo + Digital Copy)Kindle, Wi-Fi, Graphite, 6" Display with New E Ink Pearl Technology - includes Special Offers & Sponsored ScreensaversCotillionCotillionCotillion--Penyidik Polsekta Biringkanaya akhirnya menangkap dan menetapkan tiga tersangka kasus perusakan lima mobil petepete serta satu ini mobil pribadi, yang dirusak di depan RS Daya. Ketiga warga yang dijadikan tersangka itu berhasil diamankan polisi Selasa malam.
"Sudah ada tiga orang yang sudah kita amankan dan jadikan tersangka dalam kasus perusakan mobil ini. Sementara kita terus melakukan pemeriksaan dan memintai mereka keterangan," ujar Kapolsekta Biringkanaya, Kompol Mursalim, Rabu, 15 Juni.
Kendati sudah dijadikan tersangka, Mursalim enggan membeberkan tiga orang yang telah ditangkap dan ditetapkan tersangka tersebut. Polisi juga mengaku belum mengetahui pasti pelaku tersebut dari kelompok yang mana d dari dua kelompok yang selama memiliki perseturuan karena persoalan lahan parkir.
Kendati begitu, polisi menduga kasus perusakan mobil petepete oleh warga ini diduga akibat provokasi oknum tidak bertanggung jawab. "Ada dugaan pihak tertentu melakukan provokasi. Mereka ditengarai tidak ingin melihat kondisi terminal kondusif," kata Mursalim.
Pasalnya kata dia, persoalan lahan parkir untuk mendapatkan penumpang di terminal itu diduga melibatkan oknum tertentu yang  memiliki banyak kepentingan. Akibatnya terjadi miskomunikasi antara sesama sopir angkutan di daerah ini. Sementara itu, informasi yang diperoleh, mobil petepete yang dirusak tersebut selama ini tidak pernah masuk terminal, tapi hanya memilih parkir di depan RS Daya untuk menunggu penumpang. (hamsah umar)
 
               

Pengunjung Kritis Dikeroyok di Country Billiard


MAKASSAR--Bermaksud menikmati permainan biliar di Country Billiard, Jalan Toddopuli Raya Makassar, salah seorang warga Jalan Sepakat Lr I, Arif dg Lira babak belur bahkan kritis akibat dikeroyok oleh pengunjung lainnya. Pelaku pengeroyokan diduga tersinggung dengan korban yang memintanya membersihkan salah satu meja yang sempat dimuntahi oleh pelaku.
Korban tersebut dikeroyok di lantai I Country Billiard. Korban dikeroyek sejumlah pelaku bahkan ada yang menggunakan batu. Di lokasi kejadian, korban terkapar dan tidak sadarkan diri. Begitu melihat korban tidak berdaya, pelaku kemudian meninggalkan lokasi, sementara korban dilarikan ke RS Faizal Makassar. Kejadian tersebut berlangsung Selasa malam.
Informasi yang diperoleh, kasus pengeroyokan terhadap Arif itu bermula saat dia dan tiga rekannya bermain biliar di meja enam lantai II Country Billiard. Saat bermain itu, salah seorang pengunjung yang bermain di meja 10 beranjak menuju kamar kecil. 
Pengunjung yang satu ini diduga dalam keadaan mabuk sehingga saat melintas di depan meja tempat korban bermain, dia muntah. Korban kemudian meminta pelaku untuk membersihkan  meja tersebut dari muntahannya. Saat itu, pelaku sempat menuruti permintaan pelaku, namun tidak lama kemudian terjadi perselisihan.
Saat terjadi perselisihan, pengelola biliar kemudian melerai kedua pihak termasuk rekan pelaku. Pelaku kemudian meninggalkan lokasi. Tidak lama kemudian, pelaku yang dendam kembali mendatangi tempat biliar ini dan mencari korban. Saat itu, korban sempat berusaha menyelamatkan diri dan lari dari lantai II ke lantai I. Tapi karena pelaku membawa banyak temannya, korban tidak  bisa menghindari amukan pelaku.
"Korban dikeroyok dengan cara dipukuli batu, hingga pingsang. Nanti setelah tidak sadar, mereka baru meninggalkan tempat," ujar salah seorang saksi, Dg Rewa.
Kanit Reskrim Polsekta Panakkukang, Iptu Dhimas Prasetyo membenarkan adanya peristiwa tersebut. Penyidik saat ini tengah melakukan penyelidikan dan melakukan pengejaran terhadap pelaku. (hamsah umar)