Powered By Blogger

Rabu, 18 April 2012

JS Garap Majelis Taklim, A+ Komunitas Selayar

MAKASSAR, FAJAR--Dua politisi PKS yang mempersiapkan diri bertarung di pilwalkot Makassar intens bermanuver guna meraih simpati. Jafar Sodding (JS) menggarap majelis taklim sedang Ariady Arsal (A+) memperkuat basis di komunitas Selayar.
    Selasa, 17 April, JS mencari simpati ibu-ibu majelis taklim masjid Wal-Ashri di Kecamatan Ujung Pandang. Di majelis taklim yang kebanyakan ibu-ibu ini, JS tampil memberikan tausiah di pengajian ini. Sebaliknya, jamaah majelis taklim memberi banyak masukan pada anggota DPRD Sulsel ini dalam bentuk aspirasi.
    Sekretaris Dewan Syariah Wilayah PKS Sulsel ini mengidentifikasi dan memberi solusi atas persoalan yang dihadapi warga Makassar, seperti sembako yang mahal serta biaya pendidikan yang tinggi. "Mari tetap perhatikan pendidikan anak-anak menjadi generasi saleh karena peran ibu sangat penting dalam menjaga ketahanan keluarga," tandas JS.
    "Ini merupakan apresiasi yang baik dari Jafar Sodding sudah bersedia bersama dengan majelis taklim di sini. Saya sering lihat wajah Jafar Sodding di tiang listrik di Makassar. Senang sekali bisa lihat wajah aslinya," kata salah seorang anggota majelis taklim Wal-Ashri, Maimunah.
    Di tempat terpisah, Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) DPW PKS Sulsel, Ariady coba memperkuat basis di komunitas warga Selayar. A+ memang merupakan warga kelahiran Selayar. Salah satu komunitas Selayar yang digerap A+ adalah keluarga Selayar di Jalan Abubakar Lambogo. Baso Daeng, salah satu tokoh komunitas Selayar di Makassar mengatakan mendukung Ariady di pilwali Makassar. "Kita dukung A+ sebagai pelanjut Opu Aroeppala di Makassar," kata Baso.
    Kepada komunitas Selayar agar persatuan dan silaturahim tetap terjaga menjelang pemilihan gubernur dan pemilihan wali kota Makassar. "Kalau kita ingin warga Selayar ambil peran lebih banyak di Makassar, sudah saatnya warga Selayar bersatu di pilwalkot," tandas Ariady. (hamsah umar)
   

Rudiyanto Pilih ke DPP di Golkar

MAKASSAR, FAJAR--Manuver Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa untuk menantang Syahrul Yasin Limpo di Golkar tidak berakhir di DPD Golkar Sulsel.
    Setelah gagal mendaftar di DPD Golkar Sulsel, Selasa, 17 April kemarin, bupati Sinjai ini kembali berkeinginan untuk langsung membawa berkasnya ke DPP Golkar. Di DPD Golkar Sulsel, Rudi hanya sempat mengambil formuli sekira pukul 14.00 Wita kemarin, namun tidak sampai dikembalikan dengan alasan tim pilkada DPD Golkar Sulsel sudah menutup pendaftaran.
    Karena alasan telanjur telah berniat bersaing di Golkar dengan mengambil formulir di partai berlambang beringin ini, Rudiyanto pun memutuskan untuk membawa langsung berkas pendaftarannya ke DPP Golkar. Kendati dipastikan upaya itu tidak akan berhasil mantan pengacara ini tetap percaya diri.
    "Hari ini Pak Rudi tidak jadi mengembalikan formulir pendaftaran yang sudah diambil, karena informasi dari tim pilkada DPD Golkar Sulsel penerimaan ditutup pukul 14.00 Wita, walau di pengumuman hingga pukul 17.00 Wita. Rencananya, besok Pak Rudi akan ke Jakarta untuk menyerahkan langsung berkasnya ke DPP Golkar," tandas Wakil Ketua DPD Gerindra Sulsel, Nasrllah Mustamin.
    Rasa percaya diri Rudi-sapaan Rudiyanto mendaftar langsung ke DPP Golkar cukup beralasan. Pasalnya, Ketua Bappilu DPP Golkar, Nurdin Halid memiliki hubungan keluarga dengan Rudi (besan). Namun hubungan kekeluargaan ini bukan menjadi alasan dia mencoba bertarung di Golkar dengan SYL.
    Di Golkar Sulsel, tim Rudiyanto yang terdiri dari Nasrullah, dan sekretaris Gerindra Bulukumba, Syahruni Haris serta tim lainnya sudah datang ke DPD Golkar Sulsel sekira pukul 11.00 Wita. Tapi karena tim pilkada Golkar baru datang sekira pukul 12.30 Wita. Saat itu, tim yang diutus Rudi belum bisa mengambil formulir karena tidak mengantongi mandat dari cagub yang diwakili.
    Karena Golkar mensyaratkan harus membawa mandat bagi yang diwakili, tim Rudi kemudian kembali meminta mandat dan baru kembali sekira pukul 14.00 Wita, itu pun sudah terlambat namun tetap diberi formulir oleh panitia. "Kita tunggu hingga pukul 17.00 Wita sebenarnya tapi ternyata tidak datang," kata tm pilkada DPD Golkar Sulsel, Arfandi Idris.
    Karena tidak mengembalikan formulir, tim pilkada DPD Golkar menyatakan hanya Syahrul Yasin Limpo yang akan diproses Golkar Sulsel sebagai cagub Sulsel yang akan diajukan ke DPP Golkar. Tim pilkada juga telah melakukan rapat untuk menetapkan SYL sebagai calon yang akan direkomendasi ke DPP Golkar.
    Selanjutnya, tm pilkada DPD Golkar Sulsel mengalihkan perhatiannya untuk menjaring cawagub. Proses pendaftaran cawagub Golkar ini dimulai Rabu, 18 April. "Masa pendaftaran cawagub akan kita buka hingga satu pekan ke depan," tandas Arfandi. (hamsah umar)      

Golkar Petakan Tugas Jubir Syahrul

MAKASSAR, FAJAR--Kendati juru bicara (jubir) yang disiapkan tim pemenangan Syahrul Yasin Limpo di pilgub 2013 belum diresmikan, DPD Golkar Sulsel memastikan memetakan tugas-tugas jubir cagub petahana ini.
    Untuk posisi jubir ini, Golkar tidak membatasi berapa dan siapa saja yang diberi kewenangan memberikan informasi kepada media. Pemetaan jubir ini akan disesuaikan dengan isu yang akan disampaikan kepada media. "Jubir dari Golkar nanti akan dibagi sesuai dengan isu yang akan dibicarakan. Jadi memang tidak mutlak jubir hanya satu orang," kata Tim Pilkada DPD Golkar Sulsel, Arfandi Idris, Selasa, 17 April.
    Informasi yang diperoleh, jubir SYL ini nantinya akan dikendalikan oleh Bidang Infokom dan Hubungan Masyarakat DPD Golkar Sulsel. Kendati Golkar akan menetapkan jubir, Arfandi tidak menutup ruang bagi partai pengusung untuk menentukan jubir di tim pemenangan Syahrul.
    "Jadi partai pengusung juga akan memang ada bidang yang berhubungan dengan hal seperti itu. Jadi partai pengusung juga bisa ada jubir yang ditunjuk. Tapi tentu saja jubir ini harus memberikan informasi yang memang dibutuhkan," tandas Arfandi.
    DI Golkar saat ini, tim pilkada DPD Golkar Sulsel masih memetakan tugas jubir maupun isu-isu yang akan berkaitan dengan jubir ini. Yang pasti menurut dia, jumlah jubir SYL nantinya sangat ditentukan dengan kebutuhan.
    Kendati Golkar akan menetapkan jubir untuk SYL, bukan berarti pengurus Golkar Sulsel tidak bisa lagi memberikan informasi kepada media. Sepanjang sesuai dengan bidangnya, Golkar mempersilahkan setiap kader untuk memberikan keterangan kepada pers. Jubir tidak berarti semua informasi tentang SYL harus melalui tim ini.
    Sebelumnya, adik kandung SYL, Irman Yasin Limpo menegaskan bahwa pada pilgub mendatang Syahrul menyiapkan lebih dari satu jubir. Jubir yang disiapkan ada dari internal Golkar maupun dari pihak independen. (hamsah umar)   

Orang Luwu Jangan Mau Diadu Domba

MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPC Demokrat Luwu yang juga wakil bupati Luwu, Syukur Bijak meminta agar warga Luwu jangan mau diadu domba utamanya saat menghadapi pilgub Sulsel 2013.     
    Harapan ini disampaikan Syukur karena adanya isu-isu yang terkesan ingin membenturkan umat Islam dan nonmuslim utamanya di Luwu Raya. "Di Walenrang Lamasi (Walmas) kehidupan beragama itu sudah biasa. Ibu saya sendiri 10 bersaudara 5 muslim dan 5 kristen. Kami tidak ingin memilih cagub yang mau menumbuhkan pertikaian dengan keluarga kami," jelas Syukur di kediamannya, saat cawagub Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar bersilaturahmi di daerah ini Senin malam.
    Masyarakat Luwu pada dasarnya sangat dewasa hidup berdampingan dengan latar belakang agama yang berbeda. Hal ini meyakinkannya bahwa orang Luwu tidak akan mudah diadu domba orang luar yang tidak berasal dari Luwu.
    Aziz sendiri mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan dibodohi oleh orang atau oknum tertentu yang menginginkan benturan antaragama. "Saat ini ada pihak yang sengaja ingin membenturkan kerukunan umat beragama. Saya berharap kita jangan terprovokasi karena itu adalah pembodohan dan hanya akan merusak tatanan hidup bermasyarakat yang sudah lama terjalin," kata Aziz.
    Saat silaturahmi di daerah ini, sejumlah tokoh agama di Luwu, pendeta, hingga aparat camat dan desa juga hadir dalam pertemuan itu. Aziz juga menepis isu menyesatkan ketika dirinya terpilih di pilgub 2013 mendatang.     "ada yang mengatakan kalau saya terpilih jadi wakil gubernur semua kandang babi di Sulsel akan saya musnahkan, nonmuslim akan saya Islamkan. Maka jangan pernah percaya berita bohong itu karena itu tidak benar," tambahnya.
    Di Luwu Raya, Aziz berkali-kali menyampaikan bahwa dirinya telah terbiasa hidup dengan masyarakat beragam agama, suku di Luwu. Bahkan Azis menceritakan dirinya memiliki teman dan guru yang beragama Kristen yang ketika masih sekolah dulu sering tidur dan makan bersama. (hamsah umar)

Alimuddin Siap Gantikan Rudi

MAKASSAR, FAJAR--Wakil sekretaris DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulsel, Alimuddin yang diusulkan menggantikan sekretaris PDIP, Rudi Pieter Gony menyatakan kesiapannya memegang amanah yang diberikan partai.
    Bagi Alimuddin, semua jabatan dalam organisasi termasuk partai politik memiliki peran dan tanggung jawab yang harus dijalankan. Makanya, dimana pun nantinya dia ditempatkan di DPD PDIP Sulsel berdasarkan agenda reposisi di internal PDIP, dia mengaku siap mematuhi dan menaati keputusan partai baik itu sebagai sekretaris maupun posisi lain di kepengurusan.
    "Yang pasti, saya cukup happy dengan posisi wakil sekretaris saat ini. Yang namanya amanah partai itu kan harus ditaati dan dipatuhi. Jadi dimana pun nantinya saya diamanahkan, saya akan patuhi," tandas Alimuddin, Selasa, 17 April.
    Bahkan, ketika dirinya sekadar jadi kader tanpa mendapat peran di partai dia juga mengaku siap. Jabatan bagi Alimuddin bukan suatu yang harus dikejar karena semuanya bersifat sementara. Ibarat hidup semua akan berakhir dengan kematian. Begitu juga dengan jabatan yang akan berakhir pada waktunya.
    Sebagai kader partai yang loyal, keputusan partai merupakan amanah yang perlu dipertanggungjawabkan. Mengenai dirinya yang diisukan sebagai pengganti Rudi, Alimuddin tidak mau mengomentari terlalu jauh. Dia malah menyebut semakin tinggi jabatan dalam suatu organisasi maka semakin tinggi pula tanggung jawab yang harus diembang.
    Tanggung jawab itu kata Alimuddin harus dijadikan sebagai amanah yang harus dijalankan dengan baik, bahkan harus berpikir dan berusaha agar target atau pun harapan yang ingin diperoleh bisa tercapai dengan maksimal. "Jadi begitu kita diberi kepercayaan, harus berpikir bagaimana memberikan keberhasilan," tandas Alimuddin. (hamsah umar)