Powered By Blogger

Jumat, 04 Januari 2013

Prabowo Boyong Artis


MAKASSAR, FAJAR--Masyarakat Sulsel dalam beberapa pekan ke depan tampaknya bakal terhibur sejumlah artis ibukota. Itu karena pasangan calon gubernur Sulsel akan menghadirkan artis saat kampanye terbuka yang dimulai Minggu, 6 Januari.
Pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi juga memastikan akan menghadirkan artis ibu kota, guna menyelingi orasi politik cagub ini saat kampanye. Sehingga selain masyarakat akan disuguhkan dengan program dan visi misi Garuda-Na, pendukung pasangan urut 3 ini juga akan dihibur dengan arti ibu kota.
Siapa saja arti yang akan dihadirkan Garuda-Na, pasangan ini belum memastikan karena saat ini juga masih sementara dalam penggodokan. Artis yang akan dihadirkan dalam kampanye Garuda-Na juga ditangani oleh DPP Gerindra. Sehingga artis ini akan datang bersama dengan Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto.
Kendati belum sepenuhnya diketahui siapa saja artis yang akan dihadirkan Garuda-Na, juru bicara Garuda-Na, Nasrullah Mustamin menyebut salah satu artis yang dipastikan hadir pada kampanye pasangan ini adalah Tessa Mariska, seorang artis dangdut bertubuh seksi.
Yang pasti, artis yang akan dihadirkan Garuda-Na ini semuanya dari artis dangdut. Kendati artis dangdut banyak yang dikenal betubuh seksi, Garuda-Na tidak mau sembarangan mendatangkan artis dangdut dalam kampanyenya. Pasangan ini tetap akan mempertimbangkan budaya dan asumsi masyarakat Sulsel, sehingga tidak sembarang artis akan didatangkan.
Ditemui di Media Centre Garuda-Na, Jalan Adyaksa Baru Makassar kemarin, cagub Andi Rudiyanto Asapa menyebut persiapan masa kampanyenya sudah 90 persen rampung. Khusus untuk juru kampanye nasional, bupati Sinjai dua periode ini menyatakan 100 persen sudah siap, termasuk Prabowo Subianto.
Beberapa jurkam nasional Garuda-Na seperti Prabowo, Permadi, Adnan Buyung Nasution, juga ada wakil bupati DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga akan hadir. Namun Ahok baru akan datang di kampanye Garuda-Na saat pasangan ini kampanye di Makassar.
Terhadap deklarasi pilgub sulsel damai yang akan digelar KPU Sulsel hari ini, Jumat, 4 Januari, Rudi berharap deklarasi itu tidak sekadar ikrar tiga pasangan calon untuk menghadirkan pemilu damai. "Kalau sekadar ikrar capek juga kita, sementara kecurangan tetap terjadi," kata mantan Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar ini.
Rudi berharap, deklarasi pilgub damai ini perlu ada klausal bahwa ketika ada calon yang melakukan pelanggaran atau kecurangan, maka KPU harus memberi sanksi tegas seperti mendiskualifikasi sebagai calon gubernur. (hamsah umar)

Konsultan Bisa Pengaruhi Netralitas Komisioner


MAKASSAR, FAJAR--Pilihan KPU Sulsel menunjuk konsultan hukum Pemprov Sulsel sebagai konsultan hukum KPU, memunculkan kekhawatirkan netralitas komisioner KPU Sulsel terpengaruh.
Asumsinya sederhana bahwa konsultan hukum KPU ini sudah sejak tahapan berlangsung sudah ditunjuk, sehingga tidak hanya mendampingi KPU dalam hal sengketa akhir pilgub. Kerawanan konsultan hukum mempengaruhi netralitas komisionar ada pada persoalan black campaign, administrasi, regulasi dan hal lainnya.
Bisa jadi, keputusan yang dilahirkan KPU ada setting untuk menguntungkan calon gubernur tertentu, sehingga pada wilayah inilah netralitas KPU dikhawatirkan terpengaruh karena pendampingan konsultan hukum yang tidak independen. "Saya kira kalau konsultan yang mendampingi KPU terkontaminasi dengan calon tertentu, sangat memungkinkan mempengaruhi independensi penyelenggara," kata pengamat hukum pidana UMI, Prof Hambali Thalib, Kamis, 3 Januari.
Idealnya, KPU Sulsel tidak melibatkan konsultan hukum apakah di tahapan atau dalam proses sengketa untuk menghindari asumsi negatif masyarakat utamanya pasangan calon. Bisa jadi, pilihan KPU Sulsel menggunakan konsultan hukum pemprov Sulsel, Mappinawang sebagai konsultan KPU akan melahirkan kecurigaan besar bahwa KPU Sulsel sudah terkontaminasi dengan calon tertentu.
Sebagai lembaga independen, Hambali menyatakan KPU Sulsel sebaiknya melibatkan konsultan atau ahli hukum yang betul-betul independen, sehingga tidak melahirkan pro kontra seperti sekarang ini. Hambali mengatakan pengalaman tidak harus menjadi pertimbangan utama KPU dalam menunjuk konsultan hukum.
Yang lebih penting diperhatikan KPU dalam menunjuk konsultan hukum adalan independensi, integritas, dan profesionalisme keilmuan. Di Sulsel masih banyak ahli hukum yang memiliki pengalaman dan tidak terkontaminasi dengan calon tertentu. Bagaimana pun, konsultan yang sudah terkontaminasi calon tertentu bisa menimbulkan resistensi.
"Malah ini sebenarnya bisa mencederai proses pilgub Sulsel, karena konsultan yang ditunjuk sudah terkontaminasi dengan calon tertentu. Apa yang menjadi keputusan KPU ini saya kira sudah kekeliruan," sebut Hambali.
Posisi KPU Sulsel kata Hambali masih beruntung karena calon gubernur belum menyoal posisi konsultan yang berafiliasi dengan calon tertentu. "Sekiranya ada calon gubernur atau tim hukumnya yang mempersoalkan itu, bukan tidak mungkin Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) akan turun tangan. Dan menurut saya, ada hak calon di sini melayangkan protes ke KPU dengan konsultannya itu," tandas Hambali. (hamsah umar)

Di Kampanye, IA Perjelas Program 9 Bebas


*Perdana di Lutim

MAKASSAR, FAJAR--Masa kampanye menjadi momentum tepat calon gubernur menjelaskan secara detail isi program yang ditawarkan. Apa yang kurang jelas di masyarakat selama ini akan dibuat terang berderang.
Ini pula yang akan dilakukan pasangan cagub urut 1, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), untuk memberi penjelasan sedetail mungkin mengenai sembilan (9) program IA bebas. Kalau selama ini masyarakat hanya tahu ada sembilan program bebas, maka dimasa kampanye akan diperjelas satu demi satu.
"Selama ini, program IA masih dibungkus rapi isinya. Nah, pada masa kampanye, itu akan dibuka dan dijelaskan kepada masyarakat seperti apa IA bebas itu, sehingga masyarakat memahami dan makin yakin untuk memilih Ilham-Aziz. Mereka yang tadinya belum tahu bisa beralih memilih IA ketika sudah tahu betul program itu," kata juru bicara IA, Syamsu Rizal.
Salah satu yang penting dijelaskan dari Kartu Semangat Baru yang sudah berada di tangan besar keluarga di Sulsel ini seperti mekanisme penggunaan, dan skema programnya. "Jadi seperti apa kartu itu akan kita jelaskan semua," lanjut Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal.
Cagub yang banyak didukung kalangan ulama, ormas Islam, keluarga pesantren ini sendiri akan memulai kampanye di zona III meliputi Sidrap, Luwu, Luwu Utara, Lutim, Palopo, Enrekang, Tana Toraja, dan Toraja Utara. Untuk hari pertama kampanye terbuka, pasangan ini memilih kampanye di Luwu Timur.
Di Luwu Timur tambah Ical, tim IA sudah ada beberapa titik kampanye yang ditetapkan Campaign Organizer Ilham-Aziz. Baik untuk kampanye dialogis maupun untuk kampanye akbar terbuka. "Untuk kampanye akbar terbuka itu direncanakan di Lapangan Burau," ujar Ical.
Pilihan untuk melakukan kampanye akbar sambil kampanye dialogis ini dilakukan tim IA agar apa yang ditawarkan IA bisa dicerna dengan baik masyarakat hingga level paling bawah. Bahkan, tim IA juga menyiapkan kampanye yang sifatnya tertutup. (hamsah umar)

Ical: Akhirnya Syahrul Cinta Karebosi


MAKASSAR, FAJAR--Niat cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) memanfaatkan lapangan Karebosi sebagai titik kampanye utama di Makassar, adalah bentuk kecintaan Syahrul terhadap Karebosi saat ini.
Penilaian ini disampaikan juru bicara pasangan urut 1, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), Syamsu Rizal di Media Centre IA, Kamis, 3 Januari. Asumsi Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal ini cukup berdasar karena selama ini Syahrul sangat menyoal revitalisasi Karebosi. Informasi yang diperoleh tim IA, pasangan Sayang sudah mengajukan izin ke KPU Sulsel untuk menjadikan Karebosi sebagai lokasi kampanye.
Ical merasa bersyukur hati Syahrul sudah terbuka untuk mencitai salah satu ikon Makassar bahkan Sulsel ini. "Akhirnya Pak Syahrul terbuka hatinya ikut mencintai lapangan Karebosi," kata Ical.
Dia menyebut, lapangan Karebosi merupakan salah satu karya besar Ilham sebagai wali kota Makassar. Keinginan Syahrul menggunakan lapangan Karebosi sebagai titik kampanye Sayang di kota Makassar juga dinilai Ical sebagaisimbol atau pengakuan terhadap keberhasilan Ilham melakukan revitalisasi Karebosi.
Ketua PMI Makassar menyebut, Syahrul pernah melontarkan kritik terhadap upaya revitalisasi Karebosi yang dilakukan Pemkot Makassar dalam hal ini Ilham. Bahkan dengan pernyataan keras mengharamkan dirinya menginjakkan kaki di Karebosi pasca revitalisasi.
Sikap Syahrul terhadap Karebosi sendiri belakangan memiliki perubahan. Salah satu buktinya dia sering memanfaatkan lapangan Karebosi melakukan kegiatan olahraga seperti jogging bersama pejabat pemprov. Bagi Ical, perubahan tersebut sangat diapresiasi sebagai bentuk kecintaan terhadap aset Makassar atau pun sebagai ikon Sulsel. (hamsah umar)

Rudi: Berlubang, Sama Mengarahkan Pemilih


*KPU Harus Tarik Surat Suara

MAKASSAR, FAJAR--Polemik kerusakan surat suara yang diperkirakan mencapai puluhan ribu lembar terus memicu reaksi utamanya calon yang akan bertarung di pilgub Sulsel 2013.
Cagub urut 3, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) mendesak KPU Sulsel segera menarik surat suara yang sudah didistribusikan, baik yang sudah disortir maupun yang belum. Kualitas surat suara pilgub Sulsel tidak boleh cacat dalam bentuk apapun. Garuda-Na malah curiga kertas suara yang dipakai percetakan tidak sesuai standar yang ditetapkan KPU.
"Tidak ada jaminan surat suara yang sudah disortir bersih dari cacat. Makanya ini harus ditarik untuk dimusnahkan di hadapan semua calon. Saya kira itu konsekuensi yang harus ditanggung percetakan untuk mengganti surat suara. Karena siapa pun yang terpilih, apakah Garuda-Na, IA, atau Sayang pasti kita akan saling curiga," kata Rudiyanto saat memberikan keterangan pers di Media Centre Garuda-Na, Kamis, 3 Januari.
Rudi bahkan mendesak pihak kepolisian dan kejaksaan untuk mengusut pihak perusahaan yang mencetak suara tersebut, untuk memastikan ada tidaknya unsur kesengajaan yang dilakukan oknum tertentu di percetakan, apalagi surat suara yang berlubang itu mayoritas pada calon tertentu. "Jangan sampai ada orang titipan di percetakan. Kalau sudah diusut mereka semua pasti akan bicara," sebut Rudi.
Garuda-Na tidak sepaham dengan ilustrasi yang disampaikan KPU Sulsel mengenai surat suara yang sah adalah yang tercoblos pakai paku. Kendati pun itu bisa dipahami, namun adanya lubah meski dengan diameter kecil, juga merupakan salah satu bentuk kecurangan. Lubang kecil utama sama dengan mengarahkan pemilih di Sulsel untuk memilih atau mencoblos calon yang sudah ada lubangnya.
Rudiyanto menyatakan, kalau pada surat suara saja sudah ada indikasi kecurangan dan masalah, dia khawatir hasil pilgub mendatang akan lebih bermasalah lagi. Makanya, dia mengajak semua kandidat di Sulsel untuk lebih awal menyoal persoalan itu, ketimbang harus bersoal dibelakang hari.
"Saya minta apa yang menjadi harapan saya ini didukung calon lain. Kami malah curiga kalau ada calon yang diam dan tidak mempersoalkan surat suara ini. Tiga calon yang ada saya kira tidak boleh diam saja dan menganggap bahwa itu biasa saja," lanjut Rudi.
Jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin menambahkan proses percetakan surat suara di perusahaan terkesan tidak transparan, hingga mengakibatkan begitu banyak surat suara yang rusak.  (hamsah umar)