Powered By Blogger

Jumat, 04 Januari 2013

Rudi: Berlubang, Sama Mengarahkan Pemilih


*KPU Harus Tarik Surat Suara

MAKASSAR, FAJAR--Polemik kerusakan surat suara yang diperkirakan mencapai puluhan ribu lembar terus memicu reaksi utamanya calon yang akan bertarung di pilgub Sulsel 2013.
Cagub urut 3, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) mendesak KPU Sulsel segera menarik surat suara yang sudah didistribusikan, baik yang sudah disortir maupun yang belum. Kualitas surat suara pilgub Sulsel tidak boleh cacat dalam bentuk apapun. Garuda-Na malah curiga kertas suara yang dipakai percetakan tidak sesuai standar yang ditetapkan KPU.
"Tidak ada jaminan surat suara yang sudah disortir bersih dari cacat. Makanya ini harus ditarik untuk dimusnahkan di hadapan semua calon. Saya kira itu konsekuensi yang harus ditanggung percetakan untuk mengganti surat suara. Karena siapa pun yang terpilih, apakah Garuda-Na, IA, atau Sayang pasti kita akan saling curiga," kata Rudiyanto saat memberikan keterangan pers di Media Centre Garuda-Na, Kamis, 3 Januari.
Rudi bahkan mendesak pihak kepolisian dan kejaksaan untuk mengusut pihak perusahaan yang mencetak suara tersebut, untuk memastikan ada tidaknya unsur kesengajaan yang dilakukan oknum tertentu di percetakan, apalagi surat suara yang berlubang itu mayoritas pada calon tertentu. "Jangan sampai ada orang titipan di percetakan. Kalau sudah diusut mereka semua pasti akan bicara," sebut Rudi.
Garuda-Na tidak sepaham dengan ilustrasi yang disampaikan KPU Sulsel mengenai surat suara yang sah adalah yang tercoblos pakai paku. Kendati pun itu bisa dipahami, namun adanya lubah meski dengan diameter kecil, juga merupakan salah satu bentuk kecurangan. Lubang kecil utama sama dengan mengarahkan pemilih di Sulsel untuk memilih atau mencoblos calon yang sudah ada lubangnya.
Rudiyanto menyatakan, kalau pada surat suara saja sudah ada indikasi kecurangan dan masalah, dia khawatir hasil pilgub mendatang akan lebih bermasalah lagi. Makanya, dia mengajak semua kandidat di Sulsel untuk lebih awal menyoal persoalan itu, ketimbang harus bersoal dibelakang hari.
"Saya minta apa yang menjadi harapan saya ini didukung calon lain. Kami malah curiga kalau ada calon yang diam dan tidak mempersoalkan surat suara ini. Tiga calon yang ada saya kira tidak boleh diam saja dan menganggap bahwa itu biasa saja," lanjut Rudi.
Jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin menambahkan proses percetakan surat suara di perusahaan terkesan tidak transparan, hingga mengakibatkan begitu banyak surat suara yang rusak.  (hamsah umar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar