Powered By Blogger

Senin, 07 Januari 2013

Prabowo Ajak Warga Bone Pilih Garuda-Na


MAKASSAR, FAJAR--Masyarakat Sulsel harus berhati-hati memilih pemimpin pada Selasa, 22 Januari. Banyaknya pemimpin yang berkarakter pembohong menjadi alasan masyarakat selektif menjatuhkan pilihannya.
Seruan ini disampaikan Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto saat tampil mengampanyekan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) di Stadion La Patau, Watampone, Minggu, 6 Januari. Dia membeber, dari 497 bupati/wali kota di Indonesia, 138 sudah tersangka dan masuk penjara, begitu juga gubernur dari 33 gubernur 18 orang sudah tersangka dan masuk penjara.
”Itu artinya apa, banyak pemimpin yang sudah membohongi kita semua. Sehingga masyarakat harus berhati-hati memilih pemimpin,” seru Prabowo.
Alasan ini yang membuat dia terpanggil mengkampanyekan Garuda-Na di Sulsel. Dia menilai pasangan Garuda-Na b isa menyerupai kepemimpinan Jenderal Muh Yusuf. Rudi-Nawir diyakini bisa membawa Sulsel lebih baik dan memperbaiki berbagai kekurangan. Prabowo mengajak warga Bone bersama memenangkan Garuda-Na. Sosok Rudi-Nawir merupakan sosok yang memiliki integritas dan sudah teruji mengurusi masalah pemerintahan.
Prabowo mengaku Sulsel saat ini membutuhkan pemimpin bersih dan tidak korup. Dia berjanji ketika pasangan ini terpilih kemudian korup, Prabowo sendiri yang akan melengserkannya.
Saat memulai orasi politiknya, Prabowo yang merupakan Ketua HKTI ini terlihat terharu. Apalagi kedatangannya di Bone yang pertama kalinya. Kendati dia selalu ingat dengan sosok Jenderal Muh Yusuf. Yusuf kata dia adalah pemimpin yang patut dijadikan  teladan dan contoh. Dan sosok ini ada sama Andi Rudiyanto-Andi Nawir.
Adapun Rudiyanto dalam orasinya mengatakan, program pendidikan dan kesehatan gratis yang dipelopori di Sinjai berusaha dicontek oleh kandidat lain. Tapi dia mengaku bersyukur karena program yang ditelorkan 2003 silam bermanfaat bagi masyarakat sehingga ditiru oleh kandidat lain. "Tapi program yang ditiru itu juga gagal," kata Rudi.
Meski sudah dicontek, Rudi menilai Sayang tidak mampu menerapkannya dengan baik. Makanya, dia akan menjadikan pendidikan dan kesehatan gratis yang berkualitas dan paripurna di Sulsel ketika terpilih. Dia juga mengajak warga tidak terperdaya janji politik calon. Masyarakat sudah harus menanamkan dalam diri bahwa sudah capek dijanji. "Tidak ada lagi yang harus dituntaskan. Stop maki komandan, kalau ada orangnya komandan di sini, stop komandan, Garuda-Na mau lewat," lanjutnya.
Dia juga menyindir Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar. Garuda-Na menilai, program 9 IA bebas yang ditawarkan merupakan penipuan terhadap rakyat Sulsel.
Olehnya itu, Rudi berjanji tidak akan mengecawakan warga Bone, apalagi dirinya juga warga Bone. "Tidak mungkin orang Bone tidak pilih satu kampungnya. Cuma di pilgub ini, ada dua kandidat yang mengaku orang Bone tapi yang satunya tidak jelas asalnya," kata Rudi. (hamsah umar)

Aura Kemenangan IA di Lutra


MAKASSAR, FAJAR--Meski pilgub Sulsel baru berlangsung Selasa, 22 Januari, tapi aura kemenangan sudah dirasakan pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA).
Aura kemenangan ini saat cawagub Aziz Qahhar Mudzakkar berkunjung ke Pasar Sentral Masamba, Minggu, 6 Januari. Aziz yang ter terbiasa turun ke pasar untuk mengetahui berbagai persoalan dihadapi masyarakat, tiba-tiba diserbu ratusan pedagang dan pengunjung pasar sembari memberikan ucapan selamat. Hal inilah yang dianggap sebagai salah satu aura kemenangan bagi pasangan ini.
"Menyalami ustadz Aziz ketika bertemu warga itu biasa, tetapi kali ini warga berebut sekaligus mengucapkan selamat kepada Pak Ustad layaknya mereka sudah mengetahui kemenangan IA,'' ucap sekretaris pribadi Aziz, Irfan Yahya.
Irfan sendiri tidak begitu mengetahui khal ikhwal ucapan selamat dari warga Lutra itu. Mantan direktur eksekutif LSM Perak ini hanya bisa bersyukur dan menganggap hal itu merupakan salah satu tanda-tanda kemenangan IA dari sekian banyak pertanda baik lainnya.
Salah seorang pedagang jagung, Mama Ipan mengungkapkan sebagian besar warga Luwu Utara telah berkomitmen memenangkan IA di daerahnya. Selain karena Aziz berdarah Luwu asli, mereka juga menganggap Aziz menyerupai gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo yang merakyat. "Pak Aziz seperti pak Jokowi, suka mengunjungi masyarakat kecil.
Tidak ada calon lain seperti itu. Ini yang disukai masyarakat sehingga Jokowi  menang dan itu pulalah alasannya sehingga warga di sini yakin IA menang," katanya.
Aziz menyampaikan kesyukurannya dan tak lupa memberi motivasi dan semangat buat para pedagang agar senantiasa berjuang dan berdoa untuk memperoleh rezki yang halal. "Bedagang itu jauh lebih berkah dan mulia daripada koruptor," kata Aziz.
Kepada warga Luwu Utara, Aziz menghimbau agar senantiasa menjaga siri' (martabat) dirinya sebagai orang Luwu yang maju sebagai kandidat demi menjaga martabat masyarakat Sulsel secara umum. "Jaga siri' saya sebagai putra Luwu dengan kemenangan minimal 80 persen. Setelah itu giliran saya yang akan menjaga siri'nya Sulsel," tandas Aziz.
Anggota DPD RI ini menganggap bahwa kampanye menuju 01 dan 02 Sulsel yang dilakukannya bersama Ilham adalah dalam rangka mengangkat harkat dan martabat orang Sulsel. "Tidak malukah kita selama ini mendapat peringkat rangking tujuh terkorup dari 33 provinsi yang ada? Kalau kami menang kami akan penjarakan semua koruptor yang telah menyensarakan rakyat dan membuat kita malu," tegas Aziz. (hamsah umar)

IA Bentuk Tim Tanggap Darurat


MAKASSAR, FAJAR--Cagub urut 1, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) bergerak cepat menyikapi bencana banjir di Sulsel. Setelah memutuskan tidak melakukan kampanye akbar di wilayah yang terkena banjir, IA membentuk tim tanggap darurat.
Tim ini berposko utama di Jalan Batu Putih sekaligus jalur koordinasi penyaluran bantuan kemanusian kepada korban banjir. Pasangan ini sudah berjanji mengalihkan anggaran kampanye untuk membantu korban banjir. IA juga menyiapkan call centre di nomor 081354891500.
Penanggung jawab posko IA Peduli, Bento Jaya mengatakan, setelah IA membatalkan kampanye di daerah banjir di Sulsel, pihaknya mendapat instruksi dari Ilham-Aziz untuk fokus menyalurkan bantuan ke warga. "Kami sudah berkoordinasi dengan tim-tim di daerah dan Kota Makassar. Saat ini korban sangat membutuhkan bantuan makanan dan air bersih," kata Bento.
IA Peduli sudah menyiapkan bantuan mie instan dan minuman kemasan. Bahkan juga sudah berkoordinasi untuk tim medis. Malam ini, tim distribusi langsung bergerak ke daerah-daerah. "Selain bantuan makanan kita juga menyiapkan tim tanggap bencana yang siap turun membantu warga," tambahnya.
Sambil tim tanggap darurat IA membantu korban banjit, kampanye Ilham-Aziz utamanya dengan cara dialogis tetap berjalan. Cawagub Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar memastikan setelah dirinya terpilih di pilgub mendatang, distribusi Kartu Semangat Baru kepada warga yang belum mendapatkan tetap berlanjut.
Ini ditegaskan Aziz saat di Desa Kaluku Sukamaju, Kecamatan Sukamaju, Kabupaten Luwu Utara, Minggu, 6 Januari.  "Insya Allah, setelah pasangan Ilham Aziz terpilih, proses distribusi kartu semangat baru akan tetap dilanjutkan. Namun pendistribusian kartu pasca pilgub ini lebih diperuntukkan kepada saudara - saudara kita yang belum mendapatkan sebelum pilgub. Jadi tidak perlu ada yang risau, semua warga kita pasti akan mendapatkan pelayanan  9 bebas tanpa terkecuali," jelas Aziz.
Kartu berhologram yang berisi 9 layanan bebas merupakan hak rakyat yang sudah seharusnya didapatkan sejak dulu. "Pasangan  Ilham-Aziz lahir karena panggilan hati untuk memakafkan segala potensi kami demi  perbaikan nasib rakyat Sulsel yang selama ini terabaikan  oleh kekuasaan," lanjutnya.
Aziz juga mengingatkan kepada hadirin untuk waspada terhadap praktek politik uang yang kemungkinan dilakukan pihak tertentu untuk mempengaruhi pilihan warga. "Jika ada yang kasih  uang, boleh diambil uangnya, asal  jangan pilih. Anggap saja itu hadiah. Ini juga pelajaran buat penyogok, bahwa tidak selamanya uang mampu membeli hati nurani rakyat," pungkasnya. (hamsah umar)

IA-Garuda-Na Prihatin Banjir Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Banjir yang melanda sejumlah kabupaten/kota di Sulsel membuat cagub prihatin. Agenda kampanye akbar pun siap dikorbankan demi memberi perhatian pada masyarakat.
Pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) siap membatalkan kampanye akbar di kabupaten yang dilanda banjir besar seperti Maros, Pangkep, Barru, dan parepare. Sebagai gantinya, dana kampanya yang disiapkan untuk wilayah itu akan digunakan untuk menyumbang korban banjir.
"Anggaran yang kita gunakan kampanye akbar di daerah tersebut akan disumbangkan kepada para korban banjir," kata Ilham di Mangkutana, Luwu Timur," Minggu, 6 Januari.
Sebagai gantinya, pasangan ini sekadar akan silaturahmi warga dan berdialog langsung dengan para korban. Pasangan ini tidak ingin ada sebagian warga larut dalam hiruk pikuk politik sedang sebagian lainnya larut dalam kesedihan karena terkena banjir.
Terhadap bajir di Makassar, Ilham yang saat ini berstatus cuti mengaku setiap saat siap melakukan pemantauan. "Kami berdua berdoa semoga banjir cepat surut agar masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa. Dan tidak sampai menelan korban," paparnya.
Keprihatinan sama disampaikan pasangan cagub urut 3, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na). Begitu menyaksikan bencana banjir yang melanda di wilayah Selatan Sulsel seperti Jeneponto, bupati Sinjai ini merasa sedih melihat kondisi korban banjir saat ini. Garuda-Na melintasi poros Makassar-Sinjai dini hari kemarin.
Di Jeneponto, Rudiyanto bahkan rela turun dari mobilnya kemudian berjalan kaki sekitar 1 kilometer untuk melihat langsung situasi banjir yang juga mengenangi jalan poros ini.  ”Ternyata arus banjir ini sangat deras, bahkan saya nyaris terseret saat saya jalan di lokasi banjit itu," kata Rudiyanto.
Rombongan cagub urut 3 ini bahkan sempat terhenti hingga beberapa jam sambil menunggu air surut. Saat itulah, Rudiyanto turun menyusuri banjir tersebut sambil menyapa warga. Selain prihatin dengan kondisi banjir di Jeneponto, Rudiyanto juga sangat prihatin dengan banjir di daerah lain di Sulsel. Dia juga berjanji akan memberikan bantuan kepada para korban banjir ini.
Rudi menduga, banjir yang terjadi ini akibat buruknya sistem drainase, termasuk irigasi yang tidak memadai, dimana saat musim kemarau kekeringan sedang saat hujan menjadi bencana. "Karena itu, program 1.000 irigasi dan sejuta saluran adalah salah satu langkah mengatasi banjir. Apalagi banjir juga merugikan warga yang memiliki sawah. Kalau kami sudah terpilih baru saya bisa mengambil kebijakan sebagai gubernur," sebut Rudi. (hamsah umar)

Minggu, 06 Januari 2013

Garuda-Na Komitmen Tidak Kerahkan Massa


MAKASSAR, FAJAR--Pasangan cagub urut 3 Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) memegagang komitmennya tidak mengerahkan massa saat pemaparan visi misi dan program di DPRD Sulsel, Sabtu, 5 Januari.
Beberapa waktu lalu, Rudiyanto sudah menegaskan tidak mengerahkan massa utamanya usai ditemui Kapolda Sulsel, Irjen Mudji Waluyo. Salah satu pertimbangan pasangan urut 3 ini tidak mengerahkan massa, karena tidak ingin suasana memanas antara massa pendukung.
Rudi-Nawir hanya membawa tim sesuai dengan jumlah undangan yang diberikan oleh DPRD Sulsel. Kalau pun ada yang datang di depan DPRD Sulsel, hanya sekitar belasan orang. "Pak Rudi sejak awal sudah sampaikan pada warga Sulsel tidak mengerahkan massa. Hari ini, kita buktikan bahwa Garuda-Na adalah pasangan yang memiliki komitmen merealisasikan apa yang sudah dijanjikan," kata jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin.
Lagi pula, pemaparan visi misi di DPRD Sulsel ini adalah untuk menjelaskan program yang akan dilakukan untuk Sulsel lima tahun ke depan, bukan unjuk kekuatan.   "Kita ini mau damai, bukan mau berkelahi. Kita juga sejak awal sampaikan seperti itu. Dari hal seperti ini kita harus tetap punya komitmen baik," tambah Nasrullah.
Pasangan urut 3 yang identik dengan baju kotak-kotak ini menyatakan, pilihan tidak mengerahkan massa ini juga bagian dari komitmen atas ikrar pelaksanaan pilgub demokratis, aman, dan damai di KPU Sulsel sehari sebelumnya.
Nasrullah Mustamin menegaskan bahwa para pendukung Garuda-Na sebenarnya juga punya keinginan untuk datang saat pemaparan visi misi pasangan ini, tapi karena Rudi dan tim memutuskan tidak boleh ada pendukung yang datang, mereka pun memilih menonton siara langsung pemaparan visi misi ini melalui televisi.
Berbeda dengan dua kompetitor Garuda-Na, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) dan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) yang mengerahkan ribuan massa pendukungnya. Massa pendukung kedua calon ini bahkan tandingan orasi. Pendukung IA orasi di sekitar kantor PT Sucofindo dan RS Awal Bross sedang massa Sayang orasi di Flyover. Jalan Urip Sumoharjo pun tutup total selama pemaparan visi misi cagub berlangsung.

Dihadiri Permadi
Pemaparan visi misi Garuda-Na di DPRD Sulsel ini dihadiri Anggota Dewan Pembina DPP Gerindra, Permadi. Begitu tiba dari Jakarta kemarin pagi, Permadi langsung ikut rombongan tim pendukung Garuda-Na. Dia bahkan tidak sempat istirahat di kediaman Rudiyanto.
Permadi dan Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra akan tampil sebagai juru kampanye Garuda-Na di Bone, Minggu, 6 Januari hari ini. Sesuai agenda yang telah ditetapkan tim, rombongan jurkam Garuda-Na akan bermalam di Sinjai dan pagi baru berangkat ke Bone Minggu pagi.
Proses persiapan calon yang identik dengan baju kotak-kota ini tidak melalui persiapan khusus, begitu juga tidak ada ritual khusus seperti ketika saat mendaftar di KPU. Bahkan istri Rudiyanto, Felicitas Asapa tidak terlihat dalam proses persiapan pemaparan visi misi calon yang satu ini.
"Tidak perlu ada persiapan khusus. visi misi itu kan sudah kita paham dengan baik bahkan selama ini sudah banyak kita sosialisasikan di masyarakat. Kalau yang sudah kita sampaikan ke masyarakat lain yang kita paparkan itu namanya tidak konsisten," kata Rudiyanto.
Rudiyanto hanya menyempatkan diri memperlihatkan ambum foto aktivitasnya bersama keluarga, maupun tim kepada sejumlah wartawan yang meliput kegiatan pasangan ini di rumah. Juga tampak terlihat Nawir yang menyaksikan berbagai foto di album bupati Sinjai dua periode ini. Salah satu koleksi foto yang diperlihatkan adalah saat berada di Tana Toraja saat menemui peternak kerbau belang yang harganya mencapai Rp2 miliar.
Sebelum meninggalkan rumahnya, Rudi menegaskan bahwa salah satu yang perlu dilakukan Sulsel ke depan adalah mempersiapkan generasi menyambut pasar bebas yang lebih baik, termasuk menyambut Millennium Development Goals (MDGs). "Karena kalau kita tidak siap, maka kita bisa jadi terasing di negeri sendiri," kata Rudiyanto.
Adapun Nawir juga menyatakan tidak ada persiapan khusus. Kendati sebelum datang ke kediaman Rudiyanto , di rumahnya BPH No.15 Makassar, sejumlah keluarga datang memberi dukungan dan support. "Kalau persiapan di rumah tidak ada, hanya ada keluarga yang datang memberi support," kata Nawir. (hamsah umar)