Powered By Blogger

Senin, 07 Januari 2013

IA-Garuda-Na Prihatin Banjir Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Banjir yang melanda sejumlah kabupaten/kota di Sulsel membuat cagub prihatin. Agenda kampanye akbar pun siap dikorbankan demi memberi perhatian pada masyarakat.
Pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) siap membatalkan kampanye akbar di kabupaten yang dilanda banjir besar seperti Maros, Pangkep, Barru, dan parepare. Sebagai gantinya, dana kampanya yang disiapkan untuk wilayah itu akan digunakan untuk menyumbang korban banjir.
"Anggaran yang kita gunakan kampanye akbar di daerah tersebut akan disumbangkan kepada para korban banjir," kata Ilham di Mangkutana, Luwu Timur," Minggu, 6 Januari.
Sebagai gantinya, pasangan ini sekadar akan silaturahmi warga dan berdialog langsung dengan para korban. Pasangan ini tidak ingin ada sebagian warga larut dalam hiruk pikuk politik sedang sebagian lainnya larut dalam kesedihan karena terkena banjir.
Terhadap bajir di Makassar, Ilham yang saat ini berstatus cuti mengaku setiap saat siap melakukan pemantauan. "Kami berdua berdoa semoga banjir cepat surut agar masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa. Dan tidak sampai menelan korban," paparnya.
Keprihatinan sama disampaikan pasangan cagub urut 3, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na). Begitu menyaksikan bencana banjir yang melanda di wilayah Selatan Sulsel seperti Jeneponto, bupati Sinjai ini merasa sedih melihat kondisi korban banjir saat ini. Garuda-Na melintasi poros Makassar-Sinjai dini hari kemarin.
Di Jeneponto, Rudiyanto bahkan rela turun dari mobilnya kemudian berjalan kaki sekitar 1 kilometer untuk melihat langsung situasi banjir yang juga mengenangi jalan poros ini.  ”Ternyata arus banjir ini sangat deras, bahkan saya nyaris terseret saat saya jalan di lokasi banjit itu," kata Rudiyanto.
Rombongan cagub urut 3 ini bahkan sempat terhenti hingga beberapa jam sambil menunggu air surut. Saat itulah, Rudiyanto turun menyusuri banjir tersebut sambil menyapa warga. Selain prihatin dengan kondisi banjir di Jeneponto, Rudiyanto juga sangat prihatin dengan banjir di daerah lain di Sulsel. Dia juga berjanji akan memberikan bantuan kepada para korban banjir ini.
Rudi menduga, banjir yang terjadi ini akibat buruknya sistem drainase, termasuk irigasi yang tidak memadai, dimana saat musim kemarau kekeringan sedang saat hujan menjadi bencana. "Karena itu, program 1.000 irigasi dan sejuta saluran adalah salah satu langkah mengatasi banjir. Apalagi banjir juga merugikan warga yang memiliki sawah. Kalau kami sudah terpilih baru saya bisa mengambil kebijakan sebagai gubernur," sebut Rudi. (hamsah umar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar