MAKASSAR--Pedagang Makassar Mall yang menjadi korban kebakaran, utamanya mereka yang hingga saat ini belum mendapatkan tempat, terus menangih janji pemerintah untuk menyiapkan tempat sekaligus pembangunan kios darurat yang telah dijanjikan. Kamis, 21 Juli, puluhan pedagang yang belum dapat tempat bahkan mendatangi Pemkot Makassar untuk mempertanyakan nasibnya.
Para pedagang tersebut minta agar lahan yang masih tersisa di Jalan Cokroaminoto dan Agus Salim menuju Jalan Dipanegoro, bisa dijadikan alternatif bagi pedagang yang sampai saat ini belum mendapatkan tempat. "Kalau di Jalan Nusakambangan intinya sudah diizinkan. Tapi yang bisa diakomodasi di situ hanya 32 orang," kata Ketua Asosiasi Pedagang Makassar Mall, M Sahib.
Sehingga masih ada sekitar 68 pedagang yang masih harus menunggu nasib untuk mendapatkan lahan. Para pedagang yang belum mendapat tempat tersebut, masih terus menuntut dan menangih janji pemerintah, apalagi ribuan pedagang lainnya sudah beraktivitas meski dengan kondisi seadanya.
Sahib menambahkan, sejauh ini rencana penataan yang dijanjikan Pemkot Makassar berupa pembangunan kios darurat yang seragam dan tertata dengan baik belum ada kejelasan. Sebelumnya, pemkot berjanji akan membangun kios darurat setidaknya 2.000 unit, tapi sampai saat ini pemerintah belum melakukannya kendati dana yang disiapkan sebesar Rp5 miliar sudah mendapat persetujuan dari DPRD Makassar.
"Kita belum mendapat informasi kapan ada pembangunan kios dari pemerintah. Nanti kita lihat apakah memang ada yang dibangun atau bagaimana. Yang jelas pedagang saat ini sudah membangun kios semi permanen sendiri-sendiri," kata Sahib.
Pantauan FAJAR di Makassar Mall, hingga kemarin tim ahli dari Fakultas Teknik Sipil Unhas masih sibuk melakukan penelitian terhadap struktur bangunan Makassar Mall yang telah terbakar. Sejauh ini, pihak terkait belum bisa memastikan apakah bangunan ini masih layak digunakan atau tidak.
Kendati begitu, informasi yang diperoleh dari beberapa peneliti menyebutkan bahwa progres penelitian fisik Makassar Mall sudah mencapai 80 persen. Saat ini peneliti sedang melakukan hummer test untuk mengukur tingkat ketahanan struktur bangunan yang ada.
Terpisah, Kapolres Pelabuhan, AKBP Audy AH Manus menjelaskan bahwa pihak kepolisian sampai saat ini belum bisa menyimpulkan penyebab salah satu pusat ekonomi Makassar ini terbakar. Kendati begitu, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan ekspose mengenai hasil penyelidikan yang dilakukan kepolisian di Polda Sulsel.
"Hasil penyelidikan kita akan kita gelar di Polda Sulsel, untuk mengetahui apakah kebakaran ini akibat faktor kesengajaan, kelalaian atau apa. Yang jelas, kalau itu kelalaian atau kesengajaan, tentu akan ada konsekuensinya," kata Audy. (hamsah umar)