Powered By Blogger

Senin, 23 April 2012

Ariady Ajak Pemuda Berprestasi

MAKASSAR, FAJAR--Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulsel,  Ariady Arsal mengajak kawula muda di Makassar untuk meningkatkan bakat dan prestasinya dalam berbagai bidang. Pemuda harus manatap masa depan dengan optimisme tinggi.
    Saat membuka seminar anti galau di Gedung Mulo yang digelar salah satu organisasi pelajar di Makassar, Forstar, Minggu, 22 April Ariady menilai bahwa pemuda tidak boleh galau atau bimbang menghadapi masa depannya. Pembukaan seminar ini sekaligus dijadikan Ariady ajang sosialisasi sebagai calon wali kota Makassar.
    "Remaja Indonesia harus menunjukkan prestasinya di semua bidang. Di Sulsel itu generasi mudanya banyak yang berprestasi. Makanya tidak boleh kena virus galau," kata Ariady di hadapan 300 pemuda yang mengikuti seminar tersebut.
    Sebelum membuka seminar, Ariady juga gencar menyosialisasikan dirinya dengan menjadikan objek wisata andalan Makassar, Pantai Losasi sebagai arena sosialisasi diri. Sambil sepeda santai, Ariady coba mendekati warga dengan menyapa para pengunjung Pantai Losari yang memang setiap pagi ramai utamanya saat libur.
    Cawali yang mempopulerkan tagline A+ I love Makassar ini tidak sendirian, tapi ditemani oleh sejumlah tim pemenangannya. Tim pemenangan ini membagi-bagikan profil tentang Ariady yang akan maju sebagai cawali Makassar di pilwalkot 2013 mendatang.
    "Di situ kita membagi-bagikan profil yang berisi harapan atau semacam visi misil Ariady ketika dipercaya masyarakat Makassar memimpin Makassar mendatang. Kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan darah dan gula darah," kata tim media Ariady, Munawir Syam.
    Kader PKS lain tidak kalah gencar melakukan sosialisasi sebagai cawali Makassar adalah Jafar Sodding. Kemarin dia melakukan pertemuan dengan warga Kelurahan Sudiang, Biringkanaya. JS bertemu dengan tokoh masyarakat serta tokoh agama di daerah itu. Warga terlihat sangat antusias menyambut Jafar Soding yang dikenal dengan tagline Mantap Mentong.
    "Sebagai wakil rakyat, saya akan sangat bersyukur jika seluruh warga Arupeko Biringkanaya bisa hidup sejahtera dan menikmati seluruh hasil pembangunan," kata Jafar Sodding.
    "Kami bersyukur Pak Jafar Sodding sebagai anggota DPRD Sulsel selalu mengunjungi warga di sini. Kami siap memenangkannya sebagaimana pada pemilu legislatif lalu," kata salah seorang tokoh masyarakat, Yamin. (hamsah umar)
   

Minggu, 22 April 2012

DPP PDIP Klarifikasi Pencopotan Rudi.

MAKASSAR, FAJAR--Usul pencopotan Sekretaris DPD PDIP Sulsel, Rudi Pieter Goni serta penunjukan wakil sekretaris, Alimuddin sebagai pengganti masih butuh kajian panjang di DPP PDIP.
    Sebelum DPP memberikan persetujuan terhadap usul itu, kesimpulan sementara menginginkan adanya klarifikasi atau penjelasan resmi dari DPD PDIP Sulsel mengenai alasan reposisi pengurus yang diajukan itu. DPP PDIP dalam waktu dekat akan melakukan klarifikasi terhadap Ketua DPD PDIP Sulsel, HZB Palaguna dan pihak berwenang lainnya mengenai hal ini.
    Klarifikasi penting dilakukan DPP karena usul reposisi tersebut sempat melahirkan perbedaan persepsi di tingkat DPD PDIP. Sekalipun dalam pengusulan tersebut sudah ditegaskan bahwa reposisi dimaksudkan untuk penyegaran organisasi, namun DPP tetap ingin melakukan klarifikasi langsung. DPP PDIP perlu keabsahan mengenai alasan elit DPD PDIP Sulsel melakukan pencopotan.
    "Kita dalam waktu dekat akan mengundang resmi DPD PDIP Sulsel untuk diklarifikasi. Memang dalam pengusulan reposisi dijelaskan untuk penyegaran organisasi, tapi kan perlu ada alasan lebih detail kenapa harus ada penyengaran. Alasan-alasan inilah yang akan kita klarifikasi dari DPD PDIP Sulsel," tandas Wakil Sekjen DPP PDIP, Hastomo, Jumat, 20 April.
    Hastomo menyatakan, reposisi pengurus yang diusulkan DPD PDIP Sulsel ini masih dalam tahap pembahasan dengan melibatkan bidang organisasi, hukum, dan kehormatan. DPP PDIP belum bisa memastikan kapan reposisi tersebut diberikan persetujuan atau bisa jadi DPP mengambil sikap lain.
    Persoalan yang ada dalam organisasi kata Hastomo harus tetap mempertimbangan musyawarah mufakat dalam penyelesaian masalah di internal organisasi. Dia mengakui, perbedaan pendapat dalam organisasi politik merupakan hal biasa terjadi. Dinamika itulah yang perlu dirundingkan bersama sehingga keputusan yang dilahirkan bisa diterima bersama.
    Terkait kasus Rudi ini, Hastomo juga mengungkap telah mendengar pandangan tokoh PDIP Sulsel, Andi Potji saat datang di DPP PDIP beberapa waktu lalu. Saran ini juga menjadi pertimbangan DPP dalam mengambil keputusan nantinya.
    "Kita selalu ingin ada pertimbangan dari tokoh senior PDIP di daerah. Untuk kasus Rudi, kita sudah dengarkan saran dan masukan dari Andi Potji sebagai kader yang kita posisikan sebagai pejuang partai di Sulsel," tandas Hastomo.
    Di tengah pembahasan usul pencopotan itu, DPP PDIP kata Hastomo menginstruksikan ke DPD PDIP Sulsel untuk tetap meningkatkan konsolidasi partai dan menjaga soliditas partai. Poin ini merupakan opsi yang diinginkan dilakukan DPP terkait kasus Rudi tersebut.
    "Konsolidasi dan soliditas ini perlu tetap terjaga agar program partai bisa berjalan dengan baik, termasuk bagaimana misalnya membuat program yang pro rakyat. Program pro rakyat ini selalu kita dorong dilakukan DPD agar ada kesiapan menghadapi pemilu 2014 nanti," kata Hastomo. (hamsah umar)

Potji Tawarkan Ilham-Aziz ke Megawati

MAKASSAR, FAJAR--Saat elit termasuk Ketua DPD PDIP Sulsel, HZB Palaguna sudah terang-terangan mengarahkan dukungannya ke Syahrul Yasin Limpo, sesepuh PDIP Sulsel, Andi Potji justru bersikap lain.
    Mantan ketua PDIP yang juga orang kepercayaan Ketua DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri menawarkan pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar. Usul Potji ke Mega ini sebenarnya tidak dilakukan secara resmi atau formal, tapi disampaikan secara spontan saat Potji bertemu dengan Mega tiga pekan lalu di kantor DPP PDIP.
    Saat itu, Potji didampingi istrinya, Hj Syarifah. Saat pertemuan yang berlangsung singkat itu, juga hadir Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo. Di DPP PDIP saat itu memang ramai karena sedang ada rapat pengurus. Bahkan saat Potji dan istrinya hadir di PDIP rapat sedang berlangsung. Tapi karena orang kepercayaannya di Sulsel yang datang sehingga Mega menunda beberapa saat rapat kemudian melayani Potji.
    Potji mengusulkan nama Ilham ke Mega karena saat itu presiden ke-4 itu menanyakan wacana  pilgub Sulsel termasuk figur yang pantas didukung PDIP. "Dia tanya ke saya, siapa yang disuka untuk didukung. Saya katakan kalau saya sendiri suka Ilham," kata Potji didampingi istrinya, Syarifah di kediamannya Kompleks Lili, Jumat, 20 April.
    Kepada Mega, Potji memberi alasan bahwa sosok Ilham adalah tipe pemimpin yang memiliki jiwa sosial dan kepedulian tinggi terhadap tokoh Sulsel, termasuk mereka yang sudah tidak banyak berperan dalam urusan pemerintahan serta partai seperti Andi Potji sendiri. Ilham tidak hanya menghormati orang tua saat punya kepentingan tapi juga sebaliknya.
    "Ilham itu berjiwa sosial dan peduli orang tua. Saat dia mau maju wali kota juga tidak lupa pamit ke  bapak. Ketika dia sakit beliau juga tidak lupa menjenguknya," tambah istri Potji, Syarifah.
    Atas usul Potji ini, Mega berjanji akan memproses cagub Sulsel tersebut, termasuk cagub incumbent, Syahrul yang memang lebih diunggulkan elit DPD PDIP Sulsel. "Dia katakan akan panggil dua-duanya untuk dibahas. Jadi seperti itu janjinya sama saya," tandas Potji.
    Arah dukungan PDIP Sulsel di pilgub sebenarnya sudah ke Syahrul. Ini dilihat dari keputusan kader tertentu PDIP yang mengantar Syahrul mendaftar di Golkar, serta orasi politik Palaguna dalam berbagai kegiatan internal PDIP, termasuk pleno DPD PDIP Sulsel  beberapa waktu lalu. Terhadap penjaringan cagub PDIP di Sulsel, Potji yang lama memimpin partai ini berharap mekanisme partai tetap dijalankan sebagaimana mestinya.
    Wasekjen DPP PDIP, Hartomo yang dikonfirmasi malam tadi menyatakan PDIP masih memberikan waktu DPD PDIP Sulsel melakukan pemetaan calon yang akan bertarung. Dalam menentukan figur yang akan didukung PDIP, partai berlambang moncong putih ini sangat mempertimbangkan bagaimana kepedulian calon terhadap rakyat.
    Adapun masukan Potji ke Mega untuk mendukung Ilham-Aziz, Hartomo tidak menampik hal itu. Namun sejauh ini belum ada keputusan yang diambil DPP PDIP. Menurutnya, suara Potji sangat dipertimbangkan DPP PDIP.
    "Potji itu pejuang partai di Sulsel, tentu masukan tentu akan dipertimbangkan. Karena di PDIP memang menganut asas untuk menghormati seniornya, termasuk diupayakan dilibatkan dalam penentuan sikap. Masukan dari tokoh pejuang partai tidak bisa kita hindari di PDIP," tandas Hartomo.
    PDIP juga tetap menganut survei dalam menentukan figur calon pemimpin yang akan diusung. Mengenai keinginan Mega mengundang Syahrul dan Ilham, DPP PDIP belum memutuskan jadwal karena masih mempersilahkan DPD Sulsel melakukan proses terlebih dahulu. (hamsah umar)

Agus: Saya Setia di Golkar

MAKASSAR, FAJAR--Pernah menjadi lawan politik Golkar, tidak berarti cawagub Sulsel Agus Arifin Nu'mang tidak setia dengan partai berlambang pohon beringin ini.
    Sebaliknya, Ketua SOKSI Sulsel ini menegaskan setia dan memiliki komitmen kuat dengan Golkar. Meski pada pilgub 2007 lalu dia meninggalkan Golkar, Jumat, 20 April Agus membuktikan bahwa dirinya punya komitmen dan kesetiaan terhadap partai yang identik dengan warna kuning ini.
    "Kalau di pilgub 2007 lalu saya tidak diusung oleh Golkar, tapi hari ini saya  ingin buktikan bahwa saya tetap setia dengan Golkar," tegas Agus saat mendaftar secara resmi sebagai cawagub di kantor DPD Golkar Sulsel, Jalan Ratulangi Makassar.
    Cawagub petahana ini ingin membuktikan kepada kader Golkar Sulsel, bahwa dirinya sangat berkomitmen bersama dengan Golkar dalam rangka  mendampingi Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo di pilgub 2013 mendatang. Kehadirannya di Golkar bersama ratusan pendukungnya memberikan persaksian  bahwa dirinya memiliki komitmen bersama Syahrul.
    Saat mendaftar cawagub di Golkar, Agus diantar Ketua DPP PDK Sulsel Adil Patu, wakil ketua DPW PDS Sulsel Paulus Tandiongan, cabup Bone Irsan Idris Galigo, Edy Baramuli serta ratusan pendukung dan simpatisannya. "Ini juga buktikan bahwa mereka semua ini punya komitmen mendukung saya maju sebagai cawagub," tandas Agus disambut aplaus.
    Saat mendaftar di Golkar, Agus disambut dentunan salawat yang dinyanyikan anggota majelis taklim yang tergabung dalam Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG). Dari tim pilkada DPD Golkar ada Ajiep Padindang, Lakama Wiyaka, Yagkin Padjalangi dan pengurus DPD Golkar lainnya.
    Adapun HM Roem yang juga tim pilkada DPD Golkar tidak hadir saat Agus mendaftar. Sebelumnya, Roem juga tidak hadir saat Agus mengambil formulir. Ketidakhadiran Roem ini terkesan sengaja  untuk menghindari Agus, kendati tim pilkada Golkar menepis kalau Roem tidak hadir karena ada pertemuan dengan pimpinan DPRD di Jakarta. "Ketua tim pilkada Pak Syahrul tidak sempat hadir karena kesibukan, begitu juga dengan Pak Roem yang saat ini ada urusan di Jakarta," tandas Ajiep.
    Untuk posisi cawagub Golkar, Agus  sampai saat ini belum memiliki pesaing. Bahkan dipastikan hanya Agus yang melamar di partai ini sebagai cawagub apalagi setelah Syahrul menegaskan tidak ingin berganti pasangan. Sejumlah pendukung Agus bahkan meminta tim pilkada DPD Golkar Sulsel  untuk menutup saja pendaftaran cawagub. "Tutup saja pendaftarannya," seru pendukung Agus.
    Ajiep menepis isu yang berkembang bahwa proses pendaftaran cawagub Golkar sekadar formalitas karena partai ini sebenarnya sudah menetapkan calonnya. "Apa yang kita lakukan hari ini bukan sekadar formalitas, tapi kita betul-betul ingin menjalankan mekanisme partai. Golkar adalah partai yang mematuhi mekanisme sebagaimana garis perjuangan partai," tandas Ajiep. (hamsah umar)
                                                                     

Akar Rumput PAN Sedih Tidak Dilibatkan

MAKASSAR, FAJAR--Isyarat kuat Ketua DPD Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) tidak akan mengganti pasangannya di pilgub, tidak hanya memupuskan harapan cawagub yang coba merapat, juga membuat sedih partai pendukung utamanya di tingkat akar rumput.
    PAN misalnya yang sejak awal menyodorkan Ashabul Kahfi untuk mendampingi SYL, cukup terluka dengan sikap SYL yang begitu mudah memutuskan pendampingnya.  Padahal selama ini Golkar sudah berjanji membicarakan posisi cawagub itu dengan partai pengusung. Namun belum sempat melibatkan partai SYL sudah memberi isyarat.
    Sikap dini SYL mengisyaratkan pendampingnya sendiri ini tentu saja membuat sedih akar rumput PAN, utamanya mereka yang selama ini sangat mengharapkan kader PAN dijadikan pendamping. "Bisa jadi apa yang disampaikan Golkar selama ini untuk melibatkan partai pengusung menentukan cawagub, hanya strategi agar partai ini tetap bekerja untuk Syahrul," tandas Ketua MPP PAN Bone, Muhammad Naim, Jumat, 20 April.
    PAN yang merupakan partai besar di Sulsel sepertinya kurang diperhitungkan konstituennya. Padahal ketika SYL memilih pendamping dari partai pengusung, potensi untuk memperkuat suara SYL di pilgub mendatang lebih besar. Ada analisis yang menyebut suara pasangan SYL-Agus sama saja dengan suara Syahrul.
      "Kalau mengambil kader PAN sudah pasti akan lebih baik dan itu akan menambah kekuatan. Metode survei yang juga menjadi patokan menentukan cawagub juga sejauh ini tidak pernah dipaparkan kepada partai pendukung. Mestinya kan dia lebih transparan dengan partai yang akan mendukungnya," tambah Naim.
    Statement SYL yang tidak mau berganti pasangan dianggap akar rumput PAN sebagai isyarat bahwa Golkar tidak membutuhkan partai lain, karena tanpa adanya dukungan partai lain, Golkar bisa jalan dan mengusung kader terbaiknya. "Dalam arti lain, kalau PAN mau bergabung ya silahkan, tidak mau juga tidak ada masalah. Itu yang tercermin di Golkar saat ini," kata Naim.
    Bagi Naim, isyarat SYL tidak melibatkan PAN dalam penentuan cawagub bukan hal mengagetkan. Pasalnya sejak PAN menyodorkan Ashabul ke SYL sebagai cawagub, ruang komunikasi dengan tawaran ini tidak pernah terbuka apalagi melibatkan semua kader PAN di Sulsel. Jadi sejak awal akar rumput PAN telah menyadari kurang diperhitungkan. "Saya malah kasihan dengan teman-teman di PAN yang terlalu memaksakan diri mendukung Syahrul," tandas Naim.
    Kalau di akar rumput ada kesedihan, di tingkat DPW PAN Sulsel tidak demikian. Elit DPW PAN Sulsel tidak menyoal ketika SYL sudah mengisyaratkan tidak berganti pasangan. "Tidak menjadi masalah bagi PAN. Karena pertimbangannya kita mendukung bukan semata-mata pertimbangan kontrak politik atau yang bersifat transaksional semata, yang terpenting adalah manfaat yang akan dirasakan masyarakat Sulsel," tandas Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Usman Lonta.
    Usman melihat Golkar maupun SYL punya parameter tersendiri dalam menentukan cawgubnya, misalnya saja peluang memenangkan pertarungan. Malah bisa jadi akan menjadi tertawaan masyarakat kalau pengusungan calon didasarkan kepentingan partai.
    "Filosofi mengusung bukan semata-mata melihat manfaat ke partai. Tapi masyarakat secara umum," katanya. (hamsah umar)