Powered By Blogger

Senin, 20 Juni 2011

SMKN 1 Makassar Gelar Reuni Akbar




MAKASSAR--Alumni SMKN 1 Makassar untuk pertama kalinya akan menggelar reuni akbar yang dijadwalkan  berlangsung, Sabtu, 25 Juni. Reuni dengan tema Back to School ini diharapkan menjadi ajang untuk mempertemukan alumni, serta awal untuk memberikan perhatian kepada SMKN 1 Makassar.
Selain reuni akbar, alumni SMKN 1 Makassar juga akan melakukan musyawarah besar (mubes) Ikatan Alumni (IKA) SMKN 1 Makassar. Agenda mubes adalah memilih ketua dan pengurus baru. Agenda reuni dan ramah tamah akan digelar di sekolah serta Balai Manunggal pada malam harinya.
Ketua Panitia, Bahar serta panitia lain saat bertandang ke redaksi Harian FAJAR, Senin, 20 Juni menyebutkan bahwa reuni ini dilakukan agar para alumni utamanya yang telah sukses dalam berbagai bidang, bisa memberi perhatian kepada sekolahnya.
Yang jadi istimewa, karena dalam reuni ini panitia akan memberikan penghargaan kepada siswa berprestasi yang ada di SMKN 1 saat  ini. Selain penghargaan terhadap siswa, panitia juga akan memberikan penghargaan khusus kepada guru utamanya yang telah pensiun dari SMKN 1 serta pegawai yang sudah lama mengabdi di sekolah tersebut. "Kita berharap guru  yang sudah pensiun bisa kita hadirkan semua, karena ada penghargaan yang akan kita berikan, sebagai bentuk perhatian kita," kata Fatimah.
Panitia reuni juga menegaskan bahwa alumni sangat  mendukung sekolah ini menjadi sekolah berstandar internasional (SBI). Salah satu syarat kata dia adalah harus pernah melakukan reuni, serta pengurus IKA. "Makanya kegiatan in merupakan bentuk dukungan alumni untuk melihat SMKN 1 menjadi sekolah SBI," tambah Bahar.
Dia berharap, dengan reuni ini SMKN 1 ke depan semakin maju. Apalagi kondisi bangunan sekolah tersebut dianggap cukup memprihatinkan dibanding sekolah lain. Padahal sekolah ini merupakan sekolah kejuruan pertama di Makassar. Panitia juga berharap, seluruh alumni sekolah ini bisa berpartisipasi dan menyemarakkan reuni akbar  yang akan dilakukan. ( hamsah umar)   

Minggu, 19 Juni 2011

KPPSI Belum Bersikap


*Soal Paket Ilham-Azis

MAKASSAR--Kendati wacana paket Ilham Arief Sirajuddin-Abdul Azis Kahar Mudzakkar sudah berembus kencang di kalangan masyarakat, Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI) Sulsel belum mau menanggapi wacana  yang berkembang di masyarakat tersebut. Ormas Islam yang menjadi pendukung utama Azis ini sejauh ini belum pernah membicarakan wacana tersebut.
"Kalau ada keinginan seperti itu biasanya dibicarakan di KPPSI, tapi sejauh yang saya pahami, hingga saay ini belum pernah kita bicarakan. Tapi  kalau ada yang beropini seperti itu, bagi kami sah-sah saja," kata anggota majelis Syuro KPPSI Sulsel, Nanding Ram, Minggu, 19 Juni.
Dia mengakui, Ilham dan Azis memiliki banyak kesamaan utamanya mengenai karakter dan sikap, termasuk ada kesamaan visi dalam persoalan pemerintahan. Namun sekali lagi, dia menegaskan bahwa KPPSI belum pernah duduk bersama guna menyikapi wacana yang mulai memanas tersebut. Yang pasti menurut dia, maju tidaknya Azis pada pilgub mendatang akan menjadi bagian yang akan dimusyawarahkan di internal KPPSI.
"Begitu juga untuk memosisikan dia apakah 01 atau 02 akan kita musyawarahkan. Termasuk apakah dia akan maju. Tapi yang terpenting adalah dari ustadz Azis sendiri," kata Nanding.
Menurut hemat dia, aroma pemilihan pilgub sebelumnya akan berbeda, sekalipun pihak yang akan maju tidak banyak berubah. Begitu juga tingkat kedewasaan masyarakat dalam memilih juga semakin meningkat. Nanding berharap, pemilu ke depan lebih baik dan menghindari gesekan serta  mengurangi politik uang.
Sementara politisi senior PPP Sulsel, Noer Namry Noor mengaku belum terlalu bisa memberikan  pendapat soal wacana paket Ilham-Azis. Selain karena agenda pilgub masih dua tahun ke depan, situasi politik juga sangat cepat berubah seuai perkembangan yang ada.
"Saya belum bisa memberi komentara apalagi untuk menilai itu karena masih panjang. Apalagi situasi politik di pusat utamanya isu mengenai Demokrat saat ini sangat tidak menentu," ujar Noer Namry.
Yang pasti menurut dia, situasi politik yang terjadi di pusat akan berpengaruh  pada perkembangan politik yang ada di daerah. Apalagi Demokrat yang merupakan partai pemenang pemilu lalu saat ini dirudung masalah di pusat. "Kondisi politik di pusat pasti akan  mempengaruhi situasi daerah," tambahnya.
Meski begitu, dirinya termasuk PPP baru bisa memberikan  gambarang  mengenai agenda Pilgub Sulsel setelah partai berlambang Kakbah ini melakukan muktamar yang akan datang. (hamsah umar)

Bocah Tewas Digilas Mobil Boks


MAKASSAR--Andrianti, salah seorang bocah berusia enam tahun warga Jalan Teuku Umar, Kecamatan Tallo, Makassar tewas dalam kondisi mengenaskan. Putri dari Ilham ini tewas setelah digilar mobil boks yang baru saja diisi sejumlah barang dagangan seperti terigu di Pannampu. Akibat kejadian itu, korban tewas di tempat setelah kepala korban remuk. Peristiwa mengenaskan itu terjadi pada Sabtu, 18 Juni sekira pukul 17.30.
Saat  kejadian, korban yang baru selesai TK itu sedang bermain bersama enam orang teman lainnya. Kebetulan, korban bermain di sekitar mobil yang sedang memuat berbagai barang dagangan pada salah satu toko. Mobil tersebut tiba-tiba mundur dan menggilas korban yang saat itu bermain di belakang mobil. Mobil yang sedang mengisi muatan itu hanya direm tangan, sementara ban belakang tidak diganjal dengan batu, padahal di lokasi parkir tersebut kondisi lokasi parkir miring.
"Jadi saat itu  mobil hanya direm tangan, tapi sopir tidak memberi penahan ban belakang. Karena lokasi miring, akhirnya mobil mundur dan menggilar korban yang kebetulan bermain di belakangnya," kata anggota Unit Lantas Polrestabes Makassar, Briptu Sapriadi yang datang ke lokasi kejadian.        
Akibat digilas mobil boks, warga Jalan Teuku Umar No.29 Makassar itu, mengalami luka yang cukup parah sehingga tidak bisa diselamatkan jiwanya. Sementara enam rekan korban yang ditemani bermain saat itu berhasil menghindari mobil yang mundur secara tiba-tiba tersebut.
Korban tersebut digilas mobil boks yang dikemudikan Ambo Upe dengan nomor polisi DD 8794 AL. Sopir dan mobil tersebut saat ini diamankan di unit Lantas Polrestabes Makassar.   
Sebelum kejadian tersebut, pagi harinya korban dan teman-temannya di salah satu TK akan diwisuda. Namun kepada orang tuanya, Andrianti menolak ikut wisuda. Kepada orang tua, korban mengaku tidak ingin lagi melanjutkan sekolah sehingga tidak mau ikut wisuda. (hamsah umar)             

Delapan Titik Rawan Balapan Liar


MAKASSAR--Petugas satuan lalu lintas (Satlantas) Polrestabes Makassar, harus bekerja lebih keras lagi untuk mengatasi aksi balapan liar yang sering terjadi di kota ini. Selain mengganggu arus lalu lintas, aksi balapan liar ini juga sangat rawan mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Di Makassar, setidaknya ada delapan titik yang sering digunakan warga untuk menggelar balapan liar.
Menurut data yang dilansir Satlantas Polrestabes Makassar, titik jalan utama yang sering digunakan melakukan balapan liar itu antara lain; Jalan Perintis Kemerdekaan seperti di depan STMIK Dipanegara, Metro Tanjung Bunga, Alauddin, Veteran, Bandang, Hertasning Baru, Urip Sumoharjo, dan Cendrawasih.  
Kasat  Lantas AKBP Muh Hidayat membenarkan sejumlah jalan poros tersebut yang sering digunakan balapan liar oleh pengguna kendaraan bermotor di daerah ini. Untuk mengatasi hal itu, perlu perhatian bersama baik pemerintah maupun masyarakat secara keseluruhan. 
Aksi balapan liar di kota Makassar utamanya di Jalan Veteran dan Veteran Selatan utamanya pada Minggu dini hari, tekesan mendapat sambutan meriah dari warga sekitar. Pasalnya, begitu pelaku balap liar mulai beraksi, warga yang ada di sekitarnya ramai-ramai menonton di pinggir jalan. Hal ini semakin membuat pelaku balapan liar makin senang beraksi, meski tindakan mereka mengganggu kelancaran lalu lintas.
Dalam mengatasi persoalan balapan liar di Makassar, Hidayat berharap peran aktif pemerintah utamanya camat bisa memberikan kontribusi penanganan masalah balapan liar di daerah ini. 
Dalam kasus balapan liar, Hidayat menyebutkan bahwa sepanjang 2011 ini, jumlah kendaraan bermotor yang diamankan karena terlibat balapan liar sudah mencapai 87 unit. "Motor-motor ini kita sita karena  melakukan balapan liar," kata Hidayat. (hamsah umar)              

Pelajar SMP Curi Tabung


MAKASSAR--Dua pelajar SMP Amanagappa masing-masing Ys dan Rm diamankan Polsekta Panakkukang, karena diduga melakukan pencurian tabung milik tetangganya di Jalan Bumi Karsa, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Minggu, 19 Juni sekira pukul 12.00. Kedua pelaku yang berstatus pelajar SMP itu masing-masing berusia 13 dan 15 tahun.
Dari tangan pelajar tersebut, polisi mengamankan lima tabung gas ukuran 13 kilogram yang diamankan dari rumah RM serta disembunyikan di depan kantor Lurah Masale. Pelaku tersebut ditengari telah mencuri enam buah tabung, namun satu lainnya diduga telah dijual, namun oleh pelaku mengaku kalau satunya diambil oleh pemulung. 
Saat diperiksa penyidik, kedua pelaku mengaku mengambil mencuri tabung karena disuruh oleh pelaku lain berinisial Fj. Salah satu tabung yang diambil pelaku sendiri dari rumah tante Fj, Sri Gustini. Korban yang satu inilah  yang mengadukan pencurian tabung tersebut kepada kepolisian untuk diproses.
Dari rumah korban ini, pelaku diduga mengambil tabung lebih dari satu buah. Pasalnya, korban tercatat sebagai pengecer gas. Sayangnya, Fj yang juga keluarga korban ini belum berhasil ditemukan polisi, karena diduga bersembunyi di rumah temannya. Otak pelaku ini tercatat sebagai salah satu siswa SMA di daerah ini.
Salah seorang pelaku, Rm menyatakan kalau dirinya hanya membantu Fj mengangkat tabung tersebut. "Dia minta tolong ke kita, katanya ada utangnya makanya butuh uang. Katanya sudah dua hari tidak pulang ke rumahnya," katanya.
Dalam kasus pencurian, Rm sudah dua kali ditangkap oleh Polsekta Panakkukang. Sebelumnya, dia ditangkap karena melakukan pencurian helm. Namun dalam kasus tersebut pelaku hanya dilakukan pembinaan oleh pihak kepolisian.  
Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Polsekta Panakkukang, Aiptu Muh Arifin membenarkan penangkapan  dua anak karena mencuri tabung gas. Proses penangkapan sendiri dilakukan oleh Arifin dan anggota SPK lainnya. (hamsah umar)