Powered By Blogger

Kamis, 18 Agustus 2011

Ditabrak, 20 Pejalan Kaki Tewas


MAKASSAR--Kecelakaan lalu lintas tidak  hanya mengakibatkan pengendara sepeda motor menjadi korban, tapi juga banyak pejalan kaki yang menjadi korban. Berdasarkan catatan Satuan Lalu Lintas Polrestabes Makassar selama 2011, jumlah pejalan kaki yang menjadi korban laka lantas mencapai 134 orang, dan 20 orang di antaranya tewas.
Selain mengakibatkan pejalan kaki tewas akibat laka lantas seperti ditabrak pengendara sepeda motor atau pengemudi roda empat, jumlah korban yang mengalami luka berat mencapai 51 orang, sedang luka ringan mencapai 80 orang. Khusus yang mengalami luka berat, pihak kepolisian menyebutkan bahwa korban tersebut mengalami cacat seumur hidup akibat luka serius yang dialaminya.
Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Muh Hidayat menjelaskan bahwa para pejalan kaki yang menjadi korban laka lantas itu, salah satunya akibat sarana dan prasarana jalan di daerah ini tidak memadai dan tidak refresentatif untuk pejalan kaki. Salah satunya, sejumlah ruas jalan yang banyak pejalan kaki tidak memiliki trotoar, pedesterian, serta jembatan penyeberangan yang terbatas utamanya di tempat penyeberangan yang ramai.
Ironisnya kata Hidayat, kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki ini umumnya terjadi di kawasan perkantoran, sisanya di pemukiman dan sekitar tempat ibadah. Makanya, pihak Satlantas mengharapkan agar kondisi seperti ini juga menjadi perhatian pemerintah dalam mengatur masalah transportasi yang aman bagi warga, apalagi dengan angan-angan pemerintah ingin mewujudkan Makassar Kota Dunia.
Yang jadi persoalan kata dia, sejumlah ruas jalan yang menjadi pedesterian malah dijadikan dinas terkait untuk memungut retribusi parkir, sementara areal untuk pejalan kaki tidak  pernah dipikirkan pemerintah.
Untuk mengantisipasi semakin meningkatnya kasus laka lantas yang melibatkan pejalan kaki ini, Hidayat menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan utamanya dalam menyiapkan rambu lalu lintas, termasuk dengan instansi terkait yang mengurus masalah perparkiran. (hamsah umar)    

Rabu, 17 Agustus 2011

FPI Tuding Polisi Diskriminasi


*Besok Ancam Demo

MAKASSAR--Front Pembela Islam (FPI) Sulsel mulai melontarkan kekecewaan terhadap kinerja penyidik Polrestabes Makassar, dalam menyikapi peristiwa yang terjadi di markas Ahmadiyah Minggi dini hari lalu. Dalam kasus ini, FPI bahkan menuding aparat kepolisian berpihak atau diskiminasi dalam kasus tersebut.
Pasalnya, FPI baru mengungkap kalau dalam peristiwa tersebut, organisasi tersebut juga melaporkan pihak Ahmadiyah dalam kasus penganiayaan. Laporan penganiayaan tersebut dilakukan salah seorang anggota FPI Sulsel, Rudi yang merasa dianiaya karena dilempari oleh pihak Ahmadiyah hingga mengakibatkan kepalanya bocor.
Selain kasus penganiayaan yang dilaporkan FPI kepada pihak Polrestabes, FPI juga melaporkan pihak Ahmadiyah dengan tudingan provokasi dan penghinaan. Laporan tersebut diterima pihak Polrestabes pada Minggu pagi dan Senin. "FPI ada dua laporannya ke Polrestabes Makassar yakni penganiayaan dan penghasutan serta penghinaan. Namun sampai saat ini, laporan FPI tersebut belum ada perkembangannya," kata Koordinator Tim Advokasi Hukum FPI Sulsel, Faizal Silenang, Rabu, 17 Agustus.
Kendati laporan tersebut hanya berbeda beberapa jam antara laporan LBH dengan FPI, namun FPI menilai laporan FPI sejauh ini belum ditindaklanjuti sebagaimana mestinya. Makanya, FPI mendesak penyidik Polrestabes Makassar untuk memproses laporan FPI termasuk menangkap anggota Ahmadiyah yang melakukan pelemparan serta yang meneriaki anggota FPI dengan kata-kata tidak pantas.
"Penghinaan dan provokasi yang dilakukan pihak Ahmadiyah itu adalah bentuk provokasi, sehingga FPI bertindak. Karena itu, orang yang meneriaki FPI dengan kata-kata  kotor juga harus ditangkap, karena dia juga bisa dijerat dengan Pasal 160 tentang Penghasutan," jelas Faizal.
Ketua Dewan Syuro FPI Sulsel, Habib Muhsin menegaskan bahwa FPI dalam waktu dekat akan menurunkan massanya untuk melakukan desakan terhadap pemerintah, untuk membubarkan Ahmadiyah serta mendesak Polrestabes Makassar untuk memproses laporan resmi FPI. Rencananya, aksi FPI itu akan dilakukan Jumat besok.
Terhadap peristiwa yang melibatkan FPI dan Ahmadiyah serta Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar ini, FPI menyebutkan bahwa pihaknya sudah melaporkan kronologis peristiwa itu ke FPI Pusat. 
Sementara itu, permohonan  penangguhan penahanan yang diajukan FPI terhadap Panglima Laskar FPI Sulsel, Abdurrahman, hingga saat ini masih sulit dikabulkan pihak kepolisian dengan berbagai pertimbangan. Bahkan, Selasa malam, salah seorang anggota FPI dikabarkan digerebek di rumahnya, namun tidak berhasil ditemukan pihak kepolisian. (hamsah umar)  
                            

ASUS N Series Berteknologi SonicMaster


MAKASSAR-- ASUS Technology Pte Ltd, salah satu perusahaan pembuat piranti teknologi informasi seperti notebook, kembali akan menghadirkan piranti terbarunya, namanya notebook ASUS N Series. Perangkat teknologi yang satu ini memiliki kelebihan dari segi kualitas suara yang dihasilkan.
Business Development Manager ASUS Technology, Juliana Cen dalam rilisnya kepada FAJAR menyebutkan bahwa, piranti terbaru itu dikembangkan bersama desainer ternama David Lewis. Konon, ASUS N Series ini dilengkapi teknologi SonicMaster dengan audio dari Bang and Olufsen ICEpower.
Perangkat teknologi notebook ini dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan multimedia pengguna yang terus berkembang, ASUS terus meningkatkan kemampuan audio pada notebook ke tingkat yang lebih tinggi, seperti diperlihatkan pada rancangan terbaru notebook N Series tersebut. Kabar lain menyebutkan bahwa perangkat yang satu ini tampil sederhana namun elegan.
Notebook yang satu ini juga dilengkapi subwoofer, danfitur instant on membuat notebook dapat resume dalam dua detik. Dari segi kemampuan baterai, notebook ini mampu standby 15 hari. Dia menggunakan prosesor terbaru Intel Core generasi kedua, grafis NVIDIA, GeForce, serta USB 3.0 yang super cepat yang dapat membantu notebook N Series memberikan pengalaman multimedia yang lebih dahsyat.
Konsep baru desain notebook yang satu ini modern dan ramping dan dikombinasikan dengan bentuk sederhana dan elegan sehingga tampil lebih unik. Beberapa kelebihan utama desainnya seperti bingkai berlapis logam, permukaan mengkilap bak piano, dan pola penutup speaker yang terinspirasi gelombang suara. Keyboardnya terintegrasi menjadi satu kesatuan dengan desain notebook secara keseluruhan, sekaligus nyaman saat mengetik cepat, ditambah sandaran tangan memberikan sensasi sentuhan lembut.
Dengan teknologi SonicMaster, audio mampu  memberikan rentang suara lebih lengkap, lebih jernih, suara bass lebih dalam dan vokal lebih jelas. Bahkan ini diklaim sebagai standar audio baru untuk PC notebook, Versi terbaru teknologi SonicMaster pada notebook N Series terbaru ini menawarkan performa yang melebihi versi NX90 sebelumnya, dengan bentuk yang jauh lebih portabel.
Dari segi kecepatan, Juliana Notebook N Series terbaru dilengkapi fitur Music Now, software untuk memainkan file-file musik dalam hitungan detik. "Fitur ini sangat berguna dan menghemat waktu, dan untuk performa multimedia lebih baik dan lancar," kata Juliana. (hamsah umar)
 

Operasi Lipu Libatkan 1.000 Personil


*22 Agustus Gelar di Karebosi

MAKASSAR--Jajaran Satlantas Polrestabes Makassar mulai mempersiapkan anggotanya untuk melakukan operasi ketupat lipu. Berdasar hasil rapat koordinasi yang dilakukan Satlantas, Dinas Perhubungan, TNI, Polsekta, dan pihak lainnya, diputuskan bahwa operasi lipu mulai digelar pada 22 Agustus.
Operasi ketupat lipu ini akan dimulai dengan melakukan gelar di Lapangan Karebosi pada 22 Agustus pagi. Gelar operasi ketupat lipu ini akan dipimpin langsung oleh Kapolda Sulsel, Irjen Pol Johny Wainal Usman. 
Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Muh Hidayat menyebutkan bahwa jumlah personil polisi yang akan dilibatkan dalam operasi lipu ini mencapai 1.000 orang  lebih. Mereka inilah yang akan ditugaskan untuk melakukan operasi utamanya pengguna kendaraan bermotor di wilayah ini, dalam rangka menciptakan tertib lalu lintas di masyarakat.
"Berdasarkan hasil rapat yang kita lakukan, ada 1.000 lebih personil yang akan kita turunkan dalam operasi lipu ini. Mereka akan kita sebar, utamanya pada daerah atau titik-titik yang kita anggap rawan," kata Hidayat.
Dalam rangka operasi lipu jelang Idulfitri ini, pihak kepolisian juga akan membentuk sejumlah posko seperti posko Pam, posko Pantau, posko Simpatik, dan posko Idulfitri. Posko tersebut juga akan ditempatkan pada daerah tertentu yang dianggap strategis dan rawan kantibmas.
Dari sejumlah posko yang akan dibangun pihak Satlantas itu, posko Pantau merupakan yang terbanyak dimana polisi akan membangun setidaknya 77 posko, 10 posko untuk Pam, 19 posko Simpatik, dan 17 posko Idulfitri. "Di tempat-tempat inilah akan kita sebar anggota yang terlibat dalam operasi lipu," kata Hidayat.
Dalam rapat operasi lipu yang dipimpin Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Hotman Sirait Senin lalu itu, pihak  kepolisian juga sudah merancang beberapa titik yang akan ditutup pada hari H Idulfitri. (hamsah umar)    
    

Hati-hati Jambret Jelang Idulfitri


TINDAKAN kriminal utamanya jelang Idulfitri patut menjadi kewaspadaan seluruh elemen masyarakat di daerah ini, utamanya aksi jambret yang rentang terjadi dengan sasaran kalangan perempuan atau ibu-ibu. Pelaku jambret ini biasanya beraksi di kawasan sepi dengan mengincar korban yang melintas, atau di tempat umum yang ramai seperti perbelanjaan.
Pelaku jambret di tempat keramaian utamanya jelang lebaran harus menjadi kewaspadaan masyarakat yang akan berbelanja. Suasana sesak di tempat perbelanjaan, kadang membuat warga terlena dan kurang waspada terhadap pelaku kejahatan atau pencopet. Kondisi seperti inilah yang dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku jambret untuk melakukan aksinya di tempat keramaian atau perbelanjaan.
Kerawanan aksi jambret atau pencopetan yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab itu, juga sangat disadari oleh aparat kepolisian di daerah ini. Bahkan, ada kekhawatiran aksi jambret oleh oknum tidak bertanggung jawab ini akan meningkat menjelang lebaran ini. Salah satu faktornya adalah tempat umum atau perbelanjaan makin ramain dari pengunjung hingga pelaku makin nekad beraksi.
Bahkan, kerawanan masyarakat dari aksi jambret tidak hanya terjadi pada saat ada keramaian tertentu, tapi juga seperti hari-hari biasa, kendati intensitasnya tidak terlalu banyak. Ini dibuktikan dengan masih adanya sejumlah warga yang terpaksa berurusan dengan aparat kepolisian karena melakukan jambret atau pencopetan.
"Secara umum, situasi jelang lebaran memang akan rawan tindakan kriminal terjadi di tengah masyarakat seperti jambret. Aksi ini tentu saja karena melihat situasi yang ada, serta kesempatan  pelaku untuk melakukan kriminalitas," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha.
Secara umum, Himawan menegaskan bahwa jajaran Polrestabes Makassar sudah memiliki sejumlah program atau agenda dalam rangka mengantisipasi terjadinya aksi jambret di tengah masyarakat, terutama di tempat keramaian seperti perbelanjaan.    
Makanya, sebagai langkah preventif yang dilakukan kepolisian dalam rangka meminimalisir aksi kriminal, Himawan menyebutkan bahwa jajarannya akan lebih banyak melakukan dinas luar, dalam arti melakukan pengawasan terhadap situasi kantibmas di tengah masyarakat. Ini dilakukan untuk lebih  memudahkan polisi mengindentifikasi pelaku jambret yang nekad melakukan aksinya di tempat keramaian.
"Anggota yang tidak melakukan pemeriksaan di kantor atau tugas lain,  lebih kita tekankan berada di lapangan untuk melakukan pengawasan. Ini juga akan memudahkan kita mengidentifikasi pelaku kriminal," kata Himawan.
Apalagi, salah satu yang mendorong pelaku kriminal melakukan kejahatan karena merasa aman, dan tidak terpantau oleh aparat kepolisian. Karena itu, polisi akan lebih ditekankan berada di lapangan utamanya jelang lebaran. Paling tidak, dengan melihat banyak petugas di tempat perbelanjaan yang melakukan penjagaan, niat warga untuk melakukan kejahatan paling tidak berubah atau  bahkan membatalkan rencananya karena melihat ada aparat kepolisian. 

Polisi Perbanyak Patroli 
    Kekhawatiran aparat kepolisian mengenai kerawanan tindakan kriminal jelang Idulfitri, terkhusus pencopetan atau jambret dengan sasaran kalangan perempuan atau  ibu-ibu tidak sekadar  asumsi semata. Polisi bahkan sudah menyiapkan beberapa langkah antisipasi guna meminimalisir bentuk kejahatan tersebut.
Salah satunya adalah dengan memperbanyak melakukan patroli utamanya dari petugas Sabhara. Dengan memperbanyak patroli utamanya di tempat keramaian, para pelaku kejahaan akan berpikir lebih hati-hati sebelum menjalankan aksinya. Selain patrolisi resmi, polisi juga akan melakukan patroli liar atau tertutup, sehinga pelaku kejahatan sulit mengidentifikasi adanya pengawasan polisi.
"Kegiatan patroli utamanya di sejumlah tempat keramaian tentu akan kita perbanyak. Dari Unit Reskrim sendiri, kita juga akan menurunkan tim untuk melakukan patroli lapangan setiap saat. Patroli liar atau tertutup ini untuk mengawasi hingga menggeledah warga yang dicurigai pelaku jambret," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha.
Untuk warga yang dicurigai pelaku jambret atau mereka yang selama ini memang sudah pernah terlibat kasus jambret, setiap saat akan digeledah, sebagai langkah antisipasi bahwa warga yang dicurigai tersebut tidak bermaksud melakukan tindakan kriminal.
"Polisi memang memiliki kewenangan untuk melakukan penggeledahan terhadap warga yang memiliki gelagak mencurikan. Jadi bisa saja ada warga yang digeledah, bukan karena telah melakukan jambret, tapi digeledag karena mencurigakan," kata Himawan.
Yang terpenting juga adalah menempatkan sejumlah personil di sejumlah tempat yang selama ini dianggap rawan terjadi kasus kriminal. Daerah rawan kriminal ini menjadi prioritas polisi untuk menempatkan personilnya, agar masyarakat yang beraktivitas benar-benar terjamin keamanannya.
Kapolsekta Rappocini, Kompol Herman juga menegaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi jambret jelang lebaran yang akan datang. Untuk wilayah hukum Rappocini, Herman mengaku juga akan memperbanyak patroli kepolisian.
"Patroli ini memang merupakan salah satu langkah kita  untuk melakukan pencegahan terhadap tindakan kejahatan. Apalagi kita menyadari bahwa kondisi sekarang ini, utamanya jelang lebaran akan sangat rawan terjadi kriminalitas," kata Herman. 

Hindari Penampilan Mencolok
     aksi jambret yang dilakukan pelaku kriminal, tidak lepas dari situasi dan kondisi dari sasaran yang diincar. Faktor penampilan dari korban menjadi salah satu alasan pelaku untuk menjadikannya sebagai target kejahatan, apalagi kalau korban tersebut berpenampilan terlalu mencolok seperti memakai perhiasan emas yang berlebihan.
Makanya, agar terhindar dari korban jambret atau pencopetan, warga harus menghindari penampilan yang terlalu mencolok baik dalam menggunakan perhiasan, membawa tas, atau barang berharga lainnya. Pasalnya, penampilan atau barang berharga yang dibawa, menjadi salah satu daya tarik pelaku untuk melakukan kejahatan.
"Kalau perlu, saat keluar rumah untuk tujuan berbelanja, masyarakat tidak perlu memakai perhiasan atau membawa barang berharga seperti telepon seluler, karena itu malah memancing pelaku untuk beraksi," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha.                   
Apalagi, dalam berbagai kasus jambret atau pencopetan, niat pelaku melakukan aksinya tidak lepas dari pengamatan pelaku terhadap  barang yang dibawa oleh warga, baik tas maupun perhiasan yang sedang dipakai oleh warga. Makanya, agar menjadi aman dan terhindar dari pelaku kejahatan, masyarakat juga mesti lebih waspada dan berhati-hati terhadap kemungkinan menjadi sasaran tindak kejahatan.
Karena itu, peran dari masyarakat sendiri untuk waspada terhadap aksi jambret, akan lebih penting dalam rangka meminimalisir terjadinya tindakan kriminal di tengah masyarakat. Pasalnya, jika masyarakat selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya aksi kejahatan, maka kemungkinan untuk menjadi korban bisa dieliminir.
Selain itu, terhadap aksi jambret atau pencopetan di kalangan warga yang baru saja mengambil uang tunai di bank atau ATM juga patut menjadi kewaspadaan warga. Pasalnya, bukan tidak mungkin, kawasan seperti ini juga menjadi sasaran pengintaian pelaku kejahatan untuk menjalankan aksinya.
Kalau perlu, warga yang hendak mengambil uang dalam jumlah besar, tidak segan-segan meminta bantuan atau pengawalan dari pihak kepolisian. Apalagi, polisi setiap saat bisa memberikan pengawalan jika diminta oleh warga. (hamsah umar)