Powered By Blogger

Selasa, 23 Agustus 2011

IRT Ditangkap Pesta Nyabu


MAKASSAR, FAJAR--Jajaran Polsekta Ujung Tanah membongkar komplotan penikmat sabu-sabu di Jalan Barukang, Kecamatan Ujung Tanah Makassar, Senin, 22 Agustus sekira pukul 23.30. Dalam penggerebekan yang dilakukan petugas, polisi menangkap tiga tersangka yang sedang pesta sabu-sabu. Salah satu adalah ibu rumah tangga (IRT), Marlina (40).
Di salah satu rumah di  bilangan Jalan Barukang itu, setidaknya ada empat warga yang digerebek sedang melakukan pesta sabu-sabu. Namun polisi hanya berhasil menangkap tidak tersangka. Seorang pelaku lainnya diketahui bernama, Abbas. Pelaku yang satu ini diketahui berprofesi sebagai penjual ikan. 
Kapolsekta Ujung Tanah, AKP Muh Basri yang dikonfirmasi membenarkan penangkapan tiga warga Barukang yang melakukan pesta sabu-sabu pada salah satu rumah panggung di Barukang. Salah seorang tersangka yang sudah diidentifikasi identitasnya berhasil melarikan diri setelah nekad lompat melalui jendela rumah tersebut. 
"Tiga tersangka saat ini sudah kita tahan di Polsekta Ujung Tanah, sambil  melakukan pemeriksaan untuk mencari jaringannya. Sementara ini, kita mencari tahu, dari mana sabu-sabu tersebut diperoleh," kata Muh  Basri.
Dalam penangkapan itu, polisi juga berhasil mengamankan satu paket sabu-sabu serta peralatan isapnya seperti pipet, bong, korek, dan barang bukti lainnya.  Basri menyebutkan, barang bukti sabu-sabu dan urine ketiga tersangka ini segera diajukan ke Laboratorium Forensik untuk dilakukan pemeriksaan.
Basri menyebutkan bahwa, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi terhadap tersangka, polisi mendapat keterangan bahwa sabu-sabu tersebut diperoleh tersangka dari salah seorang perempuan yang diketahui tinggal di Jalan Tinumbu. Sayangnya, saat polisi melakukan pengembangan ke jalan tersebut, ada keributan yang terjadi di tengah masyarakat. (hamsah umar)          
  
 

Panglima TNI-Kapolri Safari Ramadan di Makassar


MAKASSAR, FAJAR--Dua pejabat tertinggi TNI dan Polri dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Makassar, Rabu, 24 Agustus dalam rangka melakukan safari Ramadan. Keduanya adalah Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono dan Kapolri, Jenderal Timur Pardopo. Keduanya dijadwalkan tiba sekira pukul 12.00.
Baik rombongan Panglima TNI dan Kapolri menggunakan pesawat dan jadwal yang sama. Makanya, kedua pejabat TNI/Polri ini dijadwalkan tiba pada jam yang sama di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.  
Kasubid Humas Polda Sulsel, Kombes Chevy Achmad Sofari yang dikonfirmasi membenarkan adanya agenda safari Ramadan Kapolri di wilayah Polda Sulsel. Rencananya, Timur akan melakukan pertemuan dengan jajaran Polda Sulsel sekira pukul 13.00. "Acaranya sebenarnya adalah safari Ramadan. Dari Jakarta, kapolri satu pesawat dengan Panglima TNI," ujar Chevy.
Di Polda Sulsel, kapolri dijadwalkan melakukan pengarahan terhadap seluruh jajarannya di wilayah Polda Sulsel, utamanya terkait dengan proses pengamanan Idulfitri 1432 Hijriah dalam waktu dekat ini. Intinya kata dia, kapolri bakal memberikan pencerahan kepada aparatnya termasuk bagaimana melakukan langkah pengamanan jelan Idulfitri dan Pascaidulfitri, termasuk dalam melakukan pengawalan masyarakat untuk melalukan mudik lebaran.
Chevy menyebutkan, jumlah orang yang menyertai rombongan kapolri berkisar 14 orang. Salah satunya adalah Kadiv Humas Polri beserta istri. Usai melakukan pengarahan dengan jajarannya di Polda Sulsel, kapolri akan melakukan pertemuan dengan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo di gubernuran dan dilanjutkan dengan buka puasa bersama.
Kapendam VII Wirabuana, Letkol Kav Sulaiman Agusto yang dikonfirmasi terpisah membenarnya rencana panglima TNI melakukan kunjungan ke Kodam VII Wirabuana. Di daerah ini, panglima juga akan melakukan pengarahan terhadap jajarannya di wilayah Kodam VII Wirabuana.
Selain melakukan kunjungan ke Kodam VII Wirabuana, Panglima TNI juga dijadwalkan melakukan pengarahan khusus dengan jajarannya di Manunggal sore harinya. Dari situ dilanjutkan dengan buka puasa bersama di rujab gubernuran. (hamsah umar)

Siapkan Kue Lebaran, Rumah Terbakar

MAKASSAR, FAJAR--Rencana keluarga Daeng Liwang dan Daeng Caya merayakan Idulfitri 1432 Hijriah di rumahnya bersama anak-anaknya berantakan. Saat mereka menyiapkan kue untuk merayakan lebaran Selasa, 23 Agustus, rumah warga Jalan Manunggal 31, Kelurahan Maccini Sombala, Tamalate ini malah hangus dilalap api.
Peristiwa kebakaran tersebut bermula ketika Dg Caya dan keluarganya sedang membuat kue untuk persiapan lebaran. Saat kue kering tersebut hendak diopeng, salah seorang keluarga korban menyalakan kompor minyak tanah. Celakanya, salah satu sumbu kompor tersebut masuk ke tabung hingga mengakibatkan api membesar pada kompor tersebut.
Caya dan anggota keluarganya yang sedang asik membuat kue lebaran itu, langsung panik. Di tengah suasana panik itu, suami Caya, Liwang terbangun dari tidurnya. Saat terbangun itu, dia melihat kompor di dapur berkobar hingga memberanikan diri mengambilnya dengan maksud membuangnya keluar rumah.
Sayangnya, saat melempar kompor tersebut ke arah luar rumahnya melalui ruang tamu, kompor yang menyala dengan api itu mengenai dinding rumahnya yang juga terbuat dari kayu. Minyak tanah yang ada pada kompor tersebut malah tumpah begitu kompor yang dilemparkan tersebut mengenai dinding rumahnya. Api dengan cepat melalap dinding hingga menjalar ke kursi kayu di ruang tamu korban tersebut.
Liwang semakin panik. Bukannya mencari air untuk memadamkan api yang menyala itu, dia malah berusaha memadamkan api dengan menggunakan tangannya. Akibatnya, kedua tangan korban ini mengalami luka bakar hingga harus dilarikan ke RS Bhayangkara Makassar.
"Saya dan keluarga sedang membuat kue untuk persiapan lebaran, tiba-tiba kompor yang dinyalakan berkorban hingga mengakibatkan rumah kami terbakar. Kami tidak tahu lagi harus merayakan Idulfitri di mana," ujar Caya.
Sejumlah armada pemadam kebakaran yang diterjunkan ke lokasi juga tidak bisa berbuat banyak. Api yang cepat menjalar mengakibatkan rumah warga tersebut rata dengan tanah bersama sejumlah barang berharga lainnya. (sah)

Karyawan RM Ulujuku Protes THR


MAKASSAr, FAJAR--Belasan karyawan rumah makan Ulujuku di Jalan Racing Centre Makassar, melakukan aksi protes terhadap manajemen perusahaan karena kecewa dengan tunjangan hari raya (THR) yang diberikan perusahaan. Dia  menilai, THR yang disiapkan perusahaan tidak sesuai edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Aksi protes terhadap THR itu, umumnya dilakukan oleh karyawan yang bertugas di dapur. Mereka menilai, rencana perusahaan hanya menyiapkan THR separuh dari gaji mereka tidak berdasar, apalagi karyawan yang bekerja tersebut sudah mengabdi hingga empat tahun. Jumlah karyawan Ulujuku dilaporkan mencapai 114 orang.
Dia menyebutkan, berdasarkan edaran Menakertrans Nomor SE.06/MEN/VIII/2011 menyebutkan bahwa karyawan yang telah bekerja 12 bulan, wajib mendapatkan THR minimal satu bulan gaji. Makanya, dia menuntut perusahaan memberi THR sebagaimana edaran tersebut.
Mereka menolak alasan pihak manajemen yang tidak maksimal memberikan THR karena alasan terbebani pembayaran listrik dan air. Padahal menurut salah seorang karyawan, Eva jumlah pengunjung di rumah makan ini setiap hari ramai, sehingga mereka merasa layak untuk mendapatkan THR minimal 1 bulan gaji.
Supervisor RM Ulujuku, Ilham mengaku akan terus melakukan protes jika perusahaan tidak membayarkan THR mereka sebagaimana edaran pemerintah. Mereka bahkan mengaku tidak takut jika aksi mereka bisa membuat manajemen mengambil tindakan tegas seperti pemecatan.
Saat aksi protes berlangsung, pihak karyawan dan manajemen sempat melakukan dialog, namun dialog tersebut tidak membuahkan hasil. Para karyawan juga protes dengan jadwal libur setiap karyawan yang hanya sampai tiga kali dalam satu bulan. Belum lagi mereka tidak mendapat perlindungan berupa Jamsostek.
Salah seorang pengelola RM Ulujuku, Merdi Purnomo menilai aksi karyawan tersebut salah tempat. Belum lagi, karyawan yang protes tidak sampai 10 persen dari total karyawan yang ada. Dia bahkan menyebut, aksi ini tidak memengaruhi operasional perusahaan. (hamsah umar)

Minggu, 21 Agustus 2011

Dua Peserta Seleksi STAN Ditangkap


*Diduga Terima Kunci Jawaban

MAKASSAR--Seleksi ujian masuk Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN) Makassar, Minggu, 21 Agustus diwarnai aksi ulah tidak bertanggung jawab. Dua pelaku tertangkap mendapat jawaban melalui telepon seluler. 
Kedua peserta ujian tersebut diketahui bernama Muh Noer Alim Qolby, yang tercatat sebagai peserta asal Makassar dan Natsir peserta asal Takalar. Dari tangan peserta ujian ini, polisi mengamankan dua buah telepon seluler yang diselipkan di celana dalam peserta. Telepon tersebut belakangan diketahui menggunakan headset wireless. Aksi mereka ketahuan pengawas ujian yang curiga pelaku selalu memegang kerah baju mereka.
Kedua peserta ujian tersebut ditangkap di ruang berbeda, saat  mereka mengikuti tes potensi akademik dan Bahasa Inggris di Gedung Olag Raga Jalan Pajaiang, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya. Begitu ketahuan menggunakan alat bantu yang diduga untuk menerima kunci jawaban, pengawas kemudian mengamankannya dan menyerahkannya ke Polsekta Biringkanaya.
Hanya saja, belum diperoleh informasi dari mana kedua peserta ujian tersebut mendapatkan kunci jawaban. Saat diperiksa penyidik Polsekta Biringkananya, mereka diperiksa tertutup.
Penanggungg jawab penyelenggara seleksi masuk STAN Makassar, Mutasim Billa menjelaskan bahwa kedua pelaku tersebut ketahuan dari pengawas ruangan. Qolby ditemukan pengawas pengawas di Sektor V sementara Natsir ditemukan pengawas sektor VIII. 
Sebelum diserahkan kepada polisi, kedua peserta tersebut tetap dipersilahkan menyelesaikan ujiannya. Namun setelah mengikuti ujian, kedua peserta ini yang diduga menggunakan jasa pihak  luar itu diperiksa pengawas dan selanjutnya digiring ke Polsekta Biringkanaya setelah memastikan keduanya kuat menerima jawaban dari pihak  luar melalui telepon.
Mutasim yang tidak lain Kepala Balai Diklat Keuangan Makassar menegaskan bahwa kedua pelaku telah dinyatakan diskualifikasi, dan namanya langsung dicoret dari daftar peserta seleksi STAN Makassar. "Sudah dipastikan keduanya tidak lulus, karena melakukan kecurangan," kata Mutasim.
Selain itu, administrasi kedua peserta tersebut sudah tercoreng sehingga tidak bisa lagi  mendaftar pada kesempatan berikutnya. Untuk proses hukum, dia menegaskan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. 
Kapolsekta Biringkanaya, Kompol Mursalim menyatakan proses pemeriksaan kedua peserta ujian tersebut masih berlasung, dan menelusuri dari mana kedua peserta ujian tersebut mendapat kunci jawaban. "Proses pemeriksaan masih kita lakukan. Sementara ini, kami belum tahu dari mana jawaban itu diperoleh," kata Mursalim. (hamsah umar)