Powered By Blogger

Sabtu, 27 Agustus 2011

Audio Lebih Power Full


MEMAKSIMALKAN fungsi audio pada mobil modifikasi menjadi salah satu gaya tersendiri bagi setiap pencinta mobil modifikasi. Kalau perlu, bagian bagasi mobil dipenuhi perangkat audio. Semua itu dilakukan agar audio pada mobil yang dimiliki lebih power full.
Mobil Toyota Yaris milik Syahlan yang dimodifikasi di Sound Galery misalnya menggunakan banyak perangkat audio guna memaksimalkan fungsinya. Perangkat audio itu terdiri dari satu pasang tweeter, enam unit middle bus, dua unit subwoofer, dua unit power monoblok dan 4 channel, dua unit kapasitor, serta satu unit tape Sony XAV-72 BT.
"Dengan kombinasi perangkat audio ini suara yang dihasilkan lebih  jernih dan power full. Sehingga saat memutar musik, kita merasa semakin nyaman  mendengarnya," kata Syahlan.
Untuk memaksimalkan lemparan suara vokal yang lebih baik di tengah, Syahlah menggunakan enam buah middle bus. Menurut dia, perangkat audio tersebut memang berfungsi sebagai pelempar suara vokal sehingga suara  bisa terdengar lebih jelas dan lembut di telinga. Dengan desain audio ini, pemilik kendaraan dijamin bisa menikmati musik dengan baik dan nyaman.
Apalagi menurut Syahlan, konsep audio ini memang lebih kepada show car pro DJ, sehingga semakin menyempurnakan keinginan untuk menikmati musik yang lebih variatif. (hamsah umar)    
               

Gaya Pakai Lampu Angel Eyes


TREND penggunaan lampu mobil utamanya lampu dekat dan jauh yang banyak digandrungi pencinta mobil modifikasi di Makassar, akhir-akhir ini adalah menggunakan lampu yang memiliki nyala lebih terang. Biasanya menggunakan lampu HID.   
Namun untuk motif, lampu angel eyes alias mata malaikat menjadi trend yang banyak digemari kalangan pencinta mobil modifikasi. Lampu motif ini banyak digemari karena nyala lampu terlihat membentuk lingkaran, apalagi angel eyes ini adalah jenis lampu ring bulat yang dipasang mengelilingi pinggiran headlamp.
"Dari segi model, lampu angel eyes ini terlihat lebih gaya apalagi saya menggunakan balon HID. Menggunakan lampu ini, nyala lampu lebih terang sehingga lebih asik digunakan pada malam hari. Sementara kalau menggunakan lampu standar, sedikit lebih redup," kata pemilik Totoya Yaris ini, Syahlan.
Begitu juga lampu pada bagian belakang. Kendati menggunakan batok yang standar, namun sentuhan modifikasi sedikit lebih mempercantik tampilannya. 
Selain lampu sorot maupun lampu belakang yang jadi perhatian, Syahlan juga membenamkan lampu kolong atau di bawah dashboard. Penempatan lampu kolong yang memancarkan cahara kehijauan itu cukup fungsional terutama saat ada barang yang terjatuh ke bawah lantai kabin. Dengan lampu kolong ini, barang yang jatuh mudah ditemukan.
Syahlan juga melakukan perubahan pada lampu kabin dan lampu baca. Kalau dulunya lampu kabin cahayanya kekuningan, saat ini semuanya diganti dengan lampu yang menghasilkan cayaha putih, sehingga kesannya lebih terang dan lembut. (hamsah umar)          

Dilengkapi Kamera Parkir


MELAKUKAN parkir kendaraan utamanya ditempat padat memiliki tingkat kesulitan tersendiri, bahkan bisa mengakibatkan mobil menabrak mobil lain atau benda lain. Untuk lebih mengamankan kendaraan saat parkir, tidak ada salahnya pemilik kendaraan menambahkan kamera yang khusus digunakan untuk membantu pengemudi melakukan parkir.
Ini salah satunya dilakukan pemilik Toyota Yaris keluaran 2006 ini, Muh Syahlan. Menurutnya, dengan menggunakan kamera parkir ini, dia menjamin mobil miliknya tidak akan menabrak sesuatu saat akan diparkir. "Kamera ini fungsinya memudahkan kita memarkir kendaraan, sehingga kendaraan terjamin keamanannya," ujar Syahlan.
Dengan adanya kamera parkir yang dipasang di bagian belakang mobil ini, pengemudi tidak perlu lagi banyak memantau situasi di belakang kendaraan melalui kaca spion, tapi cukup memantau melalui layar monitor yang disambungkan dengan kamera tersebut. 
Selain berfungsi sebagai alat untuk memudahkan parkir dan keamanan kendaraan saat parkir, kamera ini juga sebagai interior kendaraan. "Ini terlihat sedikit gaya juga dengan adanya karema parkir," tambahnya. (hamsah umar)  
         

Kamis, 25 Agustus 2011

Kapolda: Waspadai Aksi Teroris


MAKASSAR--Aksi kekerasan terhadap sesama manusia yang masih sering terjadi, menjadi salah satu perhatian Kepala Kepolisian Daerah Sulsel, Irjen Pol Johny Wainal Usman, termasuk saat umat Islam sedang menanti perayaan Idulfitri 1432 Hijrian yang diperkirakan jatuh pada 30 Agustus mendatang.
Di tengah meningkatkan antusiasme masyarakat utamanya umat Islam dalam rangka merayakan Idulfitri, kapolda meminta jajarannya termasuk masyarakat di Sulsel dan Sulbar untuk tetap mewaspadai aksi teroris yang memungkinkan terjadi. "Kita tetap harus mewaspadai aksi teroris yang memanfaatkan momen Ramadan, utamanya saat masyarat sangat antusias melakukan kegiatan mudik," kata Johny beberapa waktu lalu.
Di internal kepolisian, Johny menegaskan bahwa salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka mewaspadai aksi teroris, adalah melakukan deteksi dini terhadap potensi yang bisa menimbulkan aksi teroris di daerah ini. Dari sini, peran intelijen dalam melakukan proteksi secara dini sangat dibutuhkan oleh pihak kepolisian.
"Salah satu upaya preventif yang bisa dilakukan  mencegah kemungkinan terjadinya aksi kriminalitas atau pun teror adalah melakukan deteksi dini, sehingga kita bisa melakukan berbagai antisipasi untuk mencegah tindakan kriminal," jelasnya.
Untuk meningkatkan pengamanan wilayah, Johny menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak  hanya melakukan deteksi dini, tapi juga mesti melakukan pengawasan ketat terhadap wilayah tertentu, seperti di daerah perbatasan. Dengan adanya pengawasan ketat di perbatasan ini, pelaku teror utamanya dari luar tidak mudah memiliki akses masuk melakukan aksi teroris.  (hamsah umar)             

Polres Pelabuhan Gagalkan Trafficking


MAKASSAR--Jajaran Polres Pelabuhan Makassar menggagalkan dugaan trafficking terhadap salah seorang bayi berusia satu tahun, di Pelabuhan Soekarno Hatta, Kamis, 25 Agustus sekira pukul 02.00.
Bayi yang diketahui bernama Niar, salah seorang warga Cikoang, Kecamatan Manggarabombang, Takalar itu bermaksud dijual ke salah seorang warga di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Untungnya, saat akan diberangkatkan menggunakan kapal laut Bukit Siguntang di Pelabuhan Soekarno Hatta, polisi berhasil menggagalkannya setelah pelaku dicurigai oleh petugas kepolisian yang melakukan pengamanan.
Dari penggagalan dugaan kasus trafficking itu, polisi mengamankan dua orang yang diduga kuat sebagai tersangka. Keduanya adalah Hasmawati, warga asal Jeneponto dan Liberti Saupa warga asal Kupang. Liberti adalah salah seorang pelajar SMK di  kota Makassar yang saat ini sedang menyewa rumah di Jalan Kumala II Makassar.
Ironisnya, antara pelaku Hasmawati dengan korban masih memiliki hubungan keluarga. Orang tua korban masih bersaudara dengan pelaku, kendati sejauh ini pelaku sudah lama  berdomisili di Jeneponto. Dalam kasus ini, Hasmawati dan Liberti sudah melakukan transaksi sebesar Rp1  juta, namun Rp350 ribu dari uang transaksi tersebut sudah dibelikan tiket untuk memberankatkan korban.
Wakapolres Pelabuhan, Kompol Satria A Vibrianto yang dikonfirmasi menjelaskan bahwa kasus dugaan trafficking itu bermula saat Hasmawati dan Liberti bertemu di salah satu rumah sakit di kota ini. Dari situ, Liberti menyampaikan kepada Hasmawati soal adanya salah seorang keluarganya yang mencari anak untuk diadopsi atau dimasukkan ke panti asuhan. Hasmawati yang merasa mengetahui salah seorang kakaknya memiliki  banyak anak memilih menemuinya di  Cikoang.
Begitu bertemu dengan orang tua korban, pelaku menyebutkan kalau salah seorang warga di Makassar berniat menyekolahkan anaknya. Pelaku maupun ibu korban pun ke Makassar bersama sambil membawa anaknya. Ibu korban, Kammisi dan pelaku kemudian menemui Liberti di rumah kosnya. Di situ dia mendapat informasi kalau anaknya akan dibawa ke Kupang untuk diadopsi pada salah seorang keluarganya. 
Karena Kammisi tidak tega melepaskan anaknya saat berada di Pelabuhan, pelaku kemudian membelikan tiket baru kepada salah seorang anaknya yang  lain bernama Sunniati (2), yang kebetulan saat itu sudah melewati pintu masuk. Saat berada di pelabuhan itu, orang tua korban membawa beberapa anaknya sehingga dicurigai petugas kepolisian.
Ditemui di Polres Pelabuhan, Kammisi mengaku tidak tahu kalau anaknya akan dibawa ke Kupang, karena menurut pengakuan pelaku hanya akan disekolahkan di Makassar. Dia juga mengaku tidak tahu kalau ada uang Rp1 juta yang diterima Hasmawati dari Liberti. (hamsah umar)