Powered By Blogger

Rabu, 28 September 2011

Polisi Segel Gudang PT Serniwa


*Dua Orang Diamankan

MAKASSAR, FAJAR--Pihak Polrestabes Makassar terpaksa melakukan penyegelan terhadap gudang PT Serniwa di Jalan Sultan Abdullah Kelurahan Tallo Lama, Kecamatan Tallo Makassar, Rabu, 28 September. Pemberian police line pada bagian pagar oleh polisi itu setelah, ada upaya pihak tertentu membuka paksa pagar besi di gudang tersebut.
Selain melakukan penyegelan, polisi juga mengamankan dua orang yang diduga merusak pagar menggunakan mesin elektronik-gerinda. Keduanya diketahui bernama Abdul Rasyid, warga Perumahan Pepabri Moncongloe, serta Am. Orang yang satu ini diketahui sebagai anggota Brimob Polda Sulsel berpangkat Briptu, dan penanganannya diserahkan ke kesatuannya.    
Kedua orang ini diamankan polisi saat berusaha membuka paksa gerbang besi menggunakan gerinda. Karena lokasi tersebut diketahui masih bersengketa dengan PT Barawaja, polisi kemudian melakukan penangkapan terhadap dua orang itu.
Kepala Bagian Operasional Polrestabes Makassar, AKBP Hotman Sirait yang ditemui menyebutkan orang yang diamankan itu karena diduga merusak meski sekadar orang suruhan. Pihak yang diduga menyuruh orang ini adalah Kemal Mustafa. "Kemal ini sebenarnya pernah bersurat resmi minta pengawalan untuk mengambil barang di lokasi itu. Tapi setelah kita telusuri, ternyata itu masih bersengketa. Tiba-tiba dia kerahkan orangnya sekitar 20 orang," kata Hotman.
Warga yang hendak membuka paksa gerbang tersebut sempat diadang warga setempat utamanya yang diminta menjaga gudang tersebut. Sehingga sempat terjadi ketegangan. Kondisi itulah yang membuat petugas kepolisian turun tangan, hingga akhirnya mengamankan pihak yang dianggap merusak.
"Satu orang kita amankan di sini. Dia ini disuruh makanya kita akan periksa siapa pihak yang sebenarnya menyuruh dia untuk mengambil barang itu," kata Hotman.
Kasat Brimob Polda Sulsel, Kombes Badrus yang dikonfirmasi mengenai anggota brimob yang turut diamankan membenarkan hal itu. Namun dia belum memastikan apa yang menjadi tuduhannya. "Sementara kita lakukan klarifikasi terhadap yang bersangkutan," kata Badrus. (hamsah umar)

Polrestabes Perketat Pengamanan Gereja


MAKASSAR, FAJAR--Jajaran Polrestabes mulai memperketat pengamanan sedikitnya 111 gereja di kota Makassar. Langkah itu dilakukan polisi mengantisipasi adanya teror bom gereja, pascabom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo.
Bahkan demi terciptanya situasi kondusif di tengah masyarakat, Polrestabes Makassar melakukan pertemuan dengan Forum Komunikasi Umat Beragama, Rabu, 28 September. Beberapa kalangan  yang diudang seperti pengurus MUI, IMMIM, Kesbang, Persatuan Gereja Indonesia (PGI), dan sejumlah pihak lainnya. Pertemuan dipimpin oleh Kapolrestabes Makassar, Kombes Erwin Triwanto.
"Tokoh-tokoh agama di daerah ini kita harapkan untuk selalu mengimbau warganya, tidak terprovokasi dengan hal-hal yang tidak diinginkan, utamanya setelah terjadinya bom bunuh diri di gereja," kata Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Hotman Sirait usai pertemuan.
Untuk pengamanan gereja di Makassar, Hotman menegaskan bahwa setiap gereja akan ditempatkan satu atau dua orang personil kepolisian, sehingga setiap warga yang akan menjalankan ibadah merasa nyaman dan aman untuk menjalankan ibadahnya. Apalagi, pascabom bunuh diri di gereja, warga sedikit mengalami kekhawatiran kemungkinan terjadinya bom bunuh diri di gereja mereka.
"Jumlah personil yang kita tempatkan untuk melakukan pengamanan di gereja bervariasi. Kalau jumlah jemaahnya  banyak, bisa kita tempatkan personil lebih dari dua orang. Sementara kalau sedikit, bisa saja cuma satu orang," katanya.
Untuk pengamanan gereja itu, petugas kepolisian kata Hotman juga akan melibatkan bantuan komunikasi kepolisian (bankompol) pada setiap wilayah. Dia berharap, melalui pengamanan gereja ini, situasi keamanan di daerah ini tetap terjamin. (hamsah umar)                 

Polisi Tangkap Buronan Kupon Putih


MAKASSAR, FAJAR--Setelah menangkap dua bandar judi kupon putih, Unit Opsnal Direktorat Reskrim Polda Sulsel kembali menangkap satu bandar kupon putih, yang sudah ditetapkan buronan oleh polisi sejak 2010 lalu. Buron kupon putih tersebut bernama Idris (45).
Warga Jalan Laiya Lorong 124 No.3A Makassar ini ditangkap polisi Rabu, 28 September dini hari. Sebelumnya, Idris dijadikan DPO oleh pihak kepolisian, setelah dalam penggerebekan judi kupon putih pada 2010 lalu, tersangka berhasil melarikan diri dari upaya penangkapan polisi.
Kanit Opsnal Ditreskrim Polda Sulsel, Kompol Muh Yadin menjelaskan bahwa tersangka selama ini sudah dicari-cari oleh polisi, namun baru berhasil dideteksi keberadaannya petugas beberapa hari terakhir. Begitu memastikan bahkan tersangka yang selama ini dicari benar, polisi langsung melakukan penangkapan. Saat ditangkap, tersangka hanya bisa pasrah digiring ke Polda Sulsel.
Idris ditetapkan DPO polisi sejak Desember 2010 dengan No Pol: DPO/20/XII/2010/Reskrim, tertanggal 12 Desember 2010. Bahkan menurut Yadin, sasaran penangkapan terhadap tersangka ini masuk prioritas kepolisian, apalagi temannya yang  lebih dulu ditangkap, saat ini kasusnya sudah berproses di pengadilan.
Dalam kasus judi kupon putih tersebut, tersangka ditunjuk  oleh bandar kupon putih bernama Zainuddin, sehingga dalam kasus tersebut tersangka dianggap sebagai salah satu jaringan perjudian di daerah ini.
"Tersangka kupon putih yang sudah lama buron ini sudah kita Unit Reskrim Umum Polda Sulsel untuk diproses lebih lanjut. Proses pemeriksaan terhadap tersangka dilakukan oleh Briptu Rahmatullah," kata Yadin. (hamsah umar)       

Selasa, 27 September 2011

TNI AU Tewas Digilas Truk


MAKASSAR, FAJAR--Anggota TNI Angkatan Udara yang diketahui beralamat di Asrama Lanud Adi Sumamo, Solo, Jawa Tengah, Serda Oktobeny Asmany (22) tewas mengenaskan dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Perintis Kemerdekaan KM 14  Makassar, Selasa, 27 September sekira pukul 11.00.
Anggota TNI AU itu tewas di tempat setelah digilas truk kosong yang berpapasan dengannya dari arah daya menuju arah kota. Korban saat itu mengendarai sepeda motor Yamaha Vega DD 2311 ZS, sementara truk yang dikemudikan Muh Asad diketahui bernomor polisi DD 9684 AP. Kecelakaan yang menewaskan anggota TNI itu terjadi tidak jauh dari gerbang kompleks perumahan Telkomas.
Kanit Laka Polrestabes Makassar, AKP Alimuddin J yang dikonfirmasi menjelaskan bahwa kecelakaan maut tersebut terjadi saat korban dan pengemudi truk berpapasan dari Daya. Sebelum kecelakaan terjadi, korban yang sebelumnya berada di belakang truk berusaha mendahului dari samping kiri truk yang menggilasnya.
Diduga karena arus lalu lintas di lokasi tersebut sedikit padat, sehingga saat hendak mendahului truk tersebut, motor dan truk serempetan. Akibatnya, korban tidak bisa mengendalikan sepeda motornya hingga terjatuh ke arah kiri, sementara korban terjatuh ke arah kanan.
Celakanya, posisi tempat korban jatuh tersebut berada tepat di bawah truk. Akibatnya, kepala korban langsung digilas ban belakang mobil truk tersebut. Korban dikabarkan tewas di tempat setelah kepalanya pecah terinjak ban belakang mobil.       Mayat korban langsung di evakuasi ke AURI. "Jadi sesaat setelah kejadian, korban di bawa ke AURI karena kebetulan korbannya adalah anggota TNI AU dari Jawa Tengah. Dari situ mungkin dilakukan koordinasi antarkesatuan," kata Alimuddin.
Sementara itu, pengemudi truk sampai saat ini masih diinterogasi penyidik Laka Polrestabes Makassar. "Truk dan pengemudinya sudah kita amankan dan saat ini masih kita interogasi," kata Alimuddin. (hamsah umar)                 

Manajemen Angkasa Pura tak Gentar


*Tertibkan Taksi Liar di Bandara

MAKASSAR, FAJAR--Meski menuai protes sopir taksi liar yang beroperasi di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, manajemen Angkasa Pura I menegaskan akan tetap menertibkan taksi liar yang ada di bandara, hingga tidak ada lagi mobil taksi yang beroperasi  tanpa izin dari pihak Angkasa Pura I.
Penegasan itu disampaikan pelaksana tugas sementara (PTS) Angkasa Pura I, Syamsul Alam, didampingi Manajer Komersial dan Pengembangan Usaha, Budi Rianto, dan Manajer Personalia dan Umum, Kintoran saat memberikan keterangan pers Selasa, 27 September.
Syamsu menegaskan pihaknya tidak akan menghentikan penertiban taksi liar di bandara meski protes sopir taksi terus dilancarkan, bahkan dengan cara melakukan pemblokiran akses masuk bandara pekan lalu. Menurutnya, aksi tersebut tidak akan menghentikan komitmen pengelola bandara untuk melakukan penertiban taksi yang beroperasi secara liar.
Menurutnya, ketidaknyamanan yang dirasakan masyarakat pengguna jasa Bandara Sultan Hasanuddin selama  beberapa tahun terakhir sudah saatnya dihentikan. Apalagi, umumnya ketidaknyamanan lebih banyak diakibatkan pengemudi taksi liar di bandara. "Kita sudah komitmen tegas bahwa pelayanan yang diterapkan di Bandara Internasional ini, benar-benar berstandar internasional," tambahnya.
Budi Rianto menambahkan bahwa, hasil penilaian Asosiasi Penerbangan Udara terhadap bandara ini hanya pada angka 3,6. Angka tersebut menurutnya sangat jauh di bawah standar pelayanan internasional yang ada. 
"Di bandara ini memang ada empat masalah utama yakni fasilitas toilet, keteraturan area kedatangan dan keberangkatan, tata suara, dan persoalan taksi. Secara umumnya, yang masih kita hadapi adalah persoalan taksi liar," kata Budi.
Pihak Angkasa Pura I mengaku banyak mendapat keluhan dari pengguna jasa ini. Bahkan warga utamanya di area kedatangan merasa seperti ingin dirampok pengemudi taksi. Kondisi itu memang menjadi fakta yang tidak asing lagi, karena pengemudi taksi terkesan memaksakan kehendak saat melobi warga untuk menggunakan jasa taksinya.
"Inilah yang akan kita tertibkan sehingga tidak ada lagi taksi yang liar, dan tidak ada lagi keluhan yang dirasakan masyarakat. Kita ingin  pelayanan berstandar internasional," katanya.
Jumlah taksi resmi yang beroperasi di bandara saat ini berkisar 205 buah, sementara mobil rental berkisar 55 mobil. Adapun  mobil bus berupa damri sebanyak 33 unit. (hamsah umar)