Powered By Blogger

Selasa, 31 Januari 2012

Tiga Cabup Lamar PPP Takalar

MAKASSAR, FAJAR--Tiga figur calon bupati Takalar menyatakan kesiapannya meramaikan bursa pencalonan DPC PPP Takalar, yang saat ini sedang membuka pendaftaran cabup dan cawabup. Ketiga kandidat ini sudah saling komunikasi dengan panitia pendaftaran cabup/cawabup PPP Takalar.
    Ketiga figur bupati itu yakni Wakil Bupati Takalar, A Makmur Sadda, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gowa, M Amin Yacob, serta anggota DPRD Sulsel, Burhanuddin Baharuddin. Namun hingga hari kedua pendaftaran dibuka, ketiga figur yang menyatakan kesiapannya melamar di PPP itu belum juga mengambil  formulir di panitia.
    "Kalau calon yang sudah berkomunikasi dengan kita dan menyatakan keinginan dan kesiapannya mendaftar di kita sudah ada tiga orang. Komunikasi dari tiga cabup ini umumnya dilakukan oleh tim dari kandidat tersebut," jelas Ketua DPC PPP Takalar, Nurdin HS.
    Sementara untuk posisi calon wakil bupati, Nurdin menyebut belum ada figur yang  menyatakan keinginannya melamar di PPP Takalar. Untuk posisi 02, sejumlah figur yang meramaikan wacana pemilukada Takalar seperti Rahmat Haris Mangka, Chalik Cuang, Bahtiar Rauf, Hamzah Tuppu, Sirajuddin S, Alamsyah Demma dan beberapa kandidat lainnya.
    "Kemungkinan calon yang berniat didukung PPP di pemilukada Takalar, baru mendaftar dua hari ke depan. Yang jelas, pendaftaran dan pengembalian formulir kita buka hingga 6 Februari," tambah Nurdin.   
    Untuk bisa melamar di PPP Takalar, cabup maupun cawabup harus memiliki visi misi serta partai yang dipastikan akan memberikan dukungan kepada kandidat tersebut. Dukungan dari partai lain penting karena PPP sendiri hanya memiliki 1 kursi di DPRD Takalar. "Kita juga tidak ingin mendukung calon kalau tidak jelas partai pendukungnya. Jangan sampai hanya kita yang mendukung padahal kursi kita cuma satu," kata Nurdin.
    Koordinator Tim Media Burhanuddin Baharuddin, MS Baso DN mengaku belum tahu kalau anggota DPRD Sulsel ini siap melamar di PPP. "Kita belum berpikir ke situ, karena Burhanuddin menunggu penetapan DPP soal nama yang direkomendasi Golkar," kata Baso.
    Baso menegaskan, tekad Burhanuddin untuk bertarung di pemilukada Takalar sebagai calon bupati adalah harga mati, apalagi survei lembaga cukup menyakinkan Burhanuddin memenangkan pertarungan pemilukada Takalar Juli mendatang. (hamsah umar)                             

Andry Sosialisasikan Ilham-Aziz

MAKASSAR, FAJAR--Calon wali kota Makassar dari Partai Demokrat, Andre Arief Bulu (AAB), kembali menyasar warga di Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya Makassar, Selasa, 31 Januari. Cawalo dengan jargon The Next ini disambut meriah setidaknya 500 warga Paccerakkang.
    Pendukung Andry di pilwalkot Makassar yang menyambutnya dengan tarian adat ini, bahkan berjuang habis-habisan untuk memenangkan AAB sebagai walikota makassar 2014-2019. Apalagi, sosok Andry dianggap pantas mewujudkan Makassar sebagai kota dunia melalui pendekatan keraifan lokal.
    Ketua Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI) Kota Makassar, Wahyudi yang menyertai kegiatan Andre menyebut sosok calon wali kota Demokrat ini memiliki kesamaan karakter Ilham Arief Sirajuddin--Wali Kota Makassar. "Dia supel, rendah hati dan amanah," kata Wahyudi.
    Dia menambahkan, selama 8 bulan intens menyapa warga Makassar, Andry juga banyak mendapat harapan masyarakat terhadap Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin tampil sebagai gubernur. Pada pilgub 2013, Ilham memang akan bertarung bersama dengan Aziz Qahhar Mudzakkar. "Bagi IMDI, harga mati untuk memenangkan Ilham-Aziz hingga 85 persen di Makassar," tambah Andry.
    Program IMDI menyapa warga Makassar sangat efektif karena langsung mendengar aspirasi masyarakat makassar. "Keluhan warga yang kami dapatkan 80 persen langsung ditindaklanjuti," kata Andry.
    Dalam bersosialisasi di masyarakat, Ketua IMDI Sulsel ini tidak hanya menyasar warga pada siang hari, tapi juga malam hari. Andry juga mulai aktif menyosialisasikan Ilham-Aziz pada setiap kesempatan. "Bangsa besar adalah yang tidak melupakan jasa pahlawannya, karya Ilham di makassar akan terus dikenang sampai seratus abad lamanya,"  beber andry. (hamsah umar)

Senin, 23 Januari 2012

Rudiyanto Deklarasi Maret


*Peluang Berpaket Luthfi

MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa memastikan diri melakukan deklarasi calon gubernur Sulsel Maret nanti.  Kepastian ini disampaikan Rudi –sapaan akrab Rudiyanto, dalam rapat koordinasi pengurus harian Gerindra Sulsel, Minggu, 22 Januari malam.
Tekad untuk mencalonkan diri sebagai gubernur pada pilgub 2013 ini, karena dirinya sudah mendapat restu dari partai termasuk pendiri Gerindra, Prabowo Subianto. "Saya sudah mendapat surat perintah untuk maju sebagai calon gubernur dan saya sudah siap untuk penugasan ini," kata Rudi.
Selama ini,  kepastian majunya Rudi memang masih simpang-siur karena kegiatan partai untuk hal tersebut belum kencang. Namun setelah deklarasi, Rudi dipastikan akan gencar melakukan sosialisasi dengan memasang seluruh alat promosi. "Saya harap seluruh komponen partai siap-siap,"  katanya.   Dia juga mengklaim partai yang akan mengusungnya sudah ada, namun belum bisa dia ungkapkan. Wakil Ketua DPD I Partai Gerindra Sulsel, Suwardi Thahir menambahkan rencana deklarasi awalnya pada Februari tapi ditunda ke Maret karena Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto akan menghadiri hari ulang tahun Kabupaten Sinjai pada 27 Februari.  "Karena waktunya mepet, maka deklarasi ditunda ke Maret," kata Suwardi.
Untuk memantapkan rencana deklarasi, pekan ini seluruh ketua DPC, koodinator daerah (korda),  akan rapat di Makassar. Pihak DPD akan mengordinasikan ulang kerja-kerja politik mereka di lapangan. "Kami memang belum kelihatan, tapi sebenarnya secara diam-diam semua komponen partai sudah bekerja untuk memenangkan Pak Rudi," katanya.
            Menyangkut pasangan, sampai sekarang belum ditentukan karena memang ada mekanisme tersendiri. "Ada aturan yang ketat, sehingga kami selektif memilih pasangan," tambahnya.
Tapi menurut Suwardi, Rudiyanto sudah membangun komunikasi dengan berbagai kalangan termasuk dengan Luthfi Andi Mufti (LAM). "Selain bertemu dengan Pak Luthfi, Pak Rudi juga sudah bertemu dengan beberapa tokoh, termasuk mantan bupati," katanya.
Selain menyiapkan deklarasi, juga juga diputuskan melakukan pergantian antar waktu (PAW) bagi anggota dewan yang selama ini tidak vokal menyuarakan aspirasi masyarakat dan tidak bisa mengemban tugas-tugas yang diberikan oleh partai.
             Tindakan tersebut diambil berdasarkan hasil evaluasi pengurus terhadap anggota DPRD dari Partai ini. Rencana melakukan PAW karena masih ada sebagian kader yang duduk di dewan belum mampu menyelaraskan antara keinginan konstituen dengan keberadaannya di legislatif. 
             Jumlah anggota DPRD Partai Gerindra di Sulsel sebanyak 14 orang, tersebar di beberapa kabupaten/kota dan satu orang di DPRD Sulsel, khusus di Makassar ada tiga orang. (hamsah umar)

Ilham-Azis Warning bagi SYL


MAKASSAR, FAJAR--Pilihan Ketua Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin menggandeng anggota DPD asal Sulsel, Azis Kahar Mudzakkar pada pilgub 2013 menjadi kekuatan besar dan menjadi ancaman bagi incumbent, Syahrul Yasin Limpo.
Makanya, sikap politik SYL yang segera menggarab habis-habisan Tana Luwu sejak Minggu, 22 Januari kemarin, menunjukkan kalau SYL merespons cepat paket tersebut dengan memainkan strategi politik di basis Azis. Apalagi, paket Ilham-Azis ini dinilai sebagai peringatan bagi Syahrul di pilgub 2013.
Menurut Alhamid, 2012 ini memang menjadi momen politik karena tahapan politik terus berjalan. "Makanya, dengan jelasnya pilihan IAS (Ilham Arief Sirajuddin) menggandeng Azis, menjadi sebuah peringatan bagi SYL untuk persiapkan diri memantapkan strategi politik. Salah satunya adalah dengan menggarap tana Luwu saat ini," kata Alhamid malam tadi.
Strategi politik yang diperankan SYL dengan menggarap tana Luwu ini, mengingat wilayah ini memberikan kontribusi suara yang cukup signifikan di antara beberapa kabupaten/kota di Sulsel. SYL galang dukungan dengan tetap menyakinkan Andi Mudzakkar (Ketua Golkar Luwu) untuk tetap solid ke Golkar.  Di pihak lain, IAS sudah pasti akan mengandalkan Azis maupun keluarga yang mendukung penuh Azis di pilgub.
"Jadi tidak salah kalau SYL saat ini memerankan strategi politik di Luwu, karena tana Luwu itu bisa menjadi rebutan kedua kekuatan politik di Sulsel ini. Keduanya pasti ingin yakinkan masyarakat luwu dengan strategi masing-masing," tambah Alhamid.
Mengenai rekomendasi Pemprov Sulsel atas wacana pemekaran Luwu Tengah yang sudah diberikan, Alhamid menilai situasi tersebut bukan tidak mungkin akan banyak berpengaruh. Apalagi masyarakat sejauh ini memang inginkan pembentukan Luwu Tengah, sehingga mereka yang dianggap memberikan perhatian akan mendapat dukungan. Dan itu juga sudah pernah menjadi jualan politik Ilham dengan berjanji memperjuangkan pemekaran itu.
"Tapi, masy luwu harus cerdas jangan sampai hanya jadi komoditi politik saja, isu pemekaran sesuatu hal yang mungkin sulit terwujud. Apalagi DPR sekarang ada moratorium pemekaran wilayah. Jadi selama 2012-1013 tidak ada provinsi dan kabupaten/kota dimekarkan," kata Alhamid.
Makanya, isu pemekaran di Luwu atau pun rekomendasi yang diberikan pemprov  merupakan suatu hal yang tidak gensi untuk menjadi jualan politik, jika merujuk adanya kesepakatan pemerintah bahwa tidak ada provinsi atau kabupaten/kota yang dimekarkan hingga  pertengahan 2013.
Pengamat politik lainnya, Prof A Muin Pahmal menilai masih sangat jauh untuk menilai gerakan politik yang saat ini terjadi di tana Luwu. "Tapi siapa saja bisa menggarap untuk melakukan propaganda. Bukan tidak mungkin juga Ilham atau Azis akan melakukan pendekatan dengan keluarga Syahrul," kata Muin.
Soal rekomendasi pemekaran Luwu Tengah, Muin menilai bahwa siapa pun gubernur memiliki kewajiban untuk memberi rekomendasi terhadap daerah yang minta pemekaran jika memang memenuhi syarat.
"Tentu ini akan memberi pengaruh tersendiri, kendati itu baru bisa diukur di atas kertas. Jadi itu boleh dikatakan sebuah poin, tapi bukan suatu yang dipastikan," kata Muin. (hamsah umar) 

Giliran Buhari Mesra dengan Ilham


MAKASSAR, FAJAR--Perbedaan politik dalam keluarga besar Azis Kahar Mudzakkar pascakeputusan Azis berpaket dengan Ilham Arief Sirajuddin mulai terlihat. Bupati Luwu, Andi Mudzakkar kukuh mendukung Syahrul Yasin Limpo, sementara Buhari Kahar Mudzakkar mulai memperlihatkan kedekatannya dengan Ilham.
       Ini terlihat saat Wali Kota Makassar, Ilham mengikuti Peringatan Hari Perlawanan Rakyat Luwu di Taman Makam Pahlawan Panaikan. Sekretaris DPW PAN Sulsel ini terlihat mesra dengan Ilham yang dipastikan menggandeng saudara kandungnya di pilgub 2013 mendatang kendati Buhari sejauh ini belum memberikan dukungannya secara nyata.
Sehari sebelumnya, Syahrul terlihat sangat mesra dengan Andi Mudzakkar  yang juga Ketua DPD Golkar Luwu. Syahrul dan Cakka-sapaan akrab Andi Mudzakkar terlibat salam komando usai pengukuhan gelar kebangsawanan kerajaan Luwu kepada cucu Syahrul di Istana Kedatuan 12 Luwu.     
       Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Dr Firdaus Muhammad yang dimintai tanggapannya menyatakan bahwa ada baiknya keluarga besar Azis tidak mempertontonkan perilaku politik yang bertentangan dengan keluarga.  Tapi bagaimana keluarga Azis ini memetingkan politik ukhuwah dan berangkat dari spirit persaudaraan.
       Dosen Komunikasi Politik Islam UIN ini menambahkan, menambahkan bahwa keluarga Azis jangan terjadi tarik menarik yang mencerminkan terjadinya perpecahan. Apalagi kalau perpecahan keluarga ini dilakukan oleh elit politik. Karena menurut dia, realitas yang terjadi melalui media, indikasi perpecahan di tubuh keluarga memang sudah mulai tercermin.
       Padahal menurut Firdaus, yang menjadi jualan politik Azis adalah
moralitas. "Nilai jual sosok Azis itu ada pada moralitasnya. Dia itu
memiliki moral di mata masyarakat yang bisa dijadikan teladan. Saya
kira, sosok Azis ini yang harus dilihat keluarga besarnya," imbuh
Firdaus.
       Meski realitas menyebutkan Buhari dan Cakka berbeda pilihan politik pada pilgub, Firdaus lagi-lagi meminta keduanya mengedepankan politik ikhuwah dengan cara tidak mempertajam perbedaan politik yang ada. Pasalnya jika kondisi itu terus dipertontonkan bukan tidak mungkin akan berpengaruh pascapilgub nanti.
       "Ini bukan soal kalah dan menang, tapi bagaimana ukhuwah sesama keluarga apalagi yang memiliki hubungan daerah harus tetap solid. Jangan karena kepentingan politik sehingga menunjukkan fragmentasi keluarga. Intinya bagaimana keluarga Azis ini mengedepankan politik ukhuwah," jelas Firdaus. (hamsah umar)