Powered By Blogger

Minggu, 15 April 2012

Sulsel Idolakan JK Capres 2014

*Survei CRC

MAKASSAR, FAJAR--Kharisma dan ketokohan mantan wakil presiden RI, Jusuf Kalla (JK) di kampung halamannya Sulsel sangat signifikan. JK bahkan menjadi idola besar rakyat Sulsel menjadi calon presiden (capres) 2014.
    Fakta bahwa Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat ini diidolakan menjadi capres pada pemilu mendatang, tergambar dari hasil survei yang dilansir Celebes Research Center (CRC), di Hotel Sahid Makassar, Jumat, 13 April. Pemaparan survei oleh Direktur Eksekutif CRC, Herman Heizer ini dihadiri dosen sosiologi FISIP Unhas, Dr Darwis dan Ketua Biro Pemenangan Pemilu DPD olkar Sulsel, Subhan J Mappaturung.
    Survei CRC yang dilakukan Maret lalu ini digelar di 24 kabupaten/kota di Sulsel, dengan melibatkan sedikitnya 820 responden dengan penarikan sampel secara acak. Jumlah sampel tersebut memiliki toleransi kesalahan 3,5 persen pada selang kepercayaan 95 persen. Metode survei metode wawancara dan tata muka langsung menggunakan kuesioner.
    Tingkat dukungan JK menjadi presiden mendatang cukup tinggi. Dalam simulasi daftar nama (19) JK unggul di atas 60 persen. Simulasi sejumlah nama seperti Prabowo Subianto, Hatta Rajasa, Aburizal Bakrie, Megawati Soekarno Putri, Surya Paloh, Puang Maharani, Hidayat Nurwahid, Sri Sultan Hamengkubowono X dan sejumlah tokoh nasional lainnya JK tetap mendapat dukungan fantastik dengan dukungan 60 persen.
    Ketika disimulasi enam nama, JK mendapat dukungan hingga 67 persen, simulasi lima nama mencapai 68 persen, simulasi tiga nama 75 persen, sementara ketika head to head dengan Prabowo Subianto JK juga unggul 75 persen, sementara Prabowo hanya 9 persen.
    "Dalam simulasi lanjutan dengan pengerucutan nama, dukungan terhadap JK selalu tertinggi bahkan menguat. Ini menunjukkan bahwa JK sangat diinginkan menjadi presiden 2014. Meski pemilih utama ada di Jawa, namun dukungan di kampung sendiri ini cukup mengembirakan," kata Herman.
    Herman bahkan menyebut, masyarakat Sulsel terkesan ragu-ragu memilih calon presiden ketika JK tidak maju di pilpres mendatang. Menurutnya, ada sekitar 40 persen masyarakat Sulsel memilih tidak menjawab ketika nama JK dihilangkan.
    Masih berdasar survei CRC, dukungan JK berbasis partai di Sulsel menunjukkan bahwa lima partai besar juga sangat menginginkan JK menjadi presiden. Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan memiliki dukungan sama besar yakni 71 persen. Demokrat 56 persen, PAN 55 persen, PKS 40 persen, lainnya 56 persen dan 46 persen tidak menjawab atau rahasia.
    "Jadi partai unggulan yang ada di Sulsel sangat mendukung JK utamanya basis massa Golkar dan PPP. Begitu juga basis massa nonpartisan juga sangat kuat," tambah Herman.
    Kendati sangat diidolakan masyarakat Sulsel, JK kurang mendapat dukungan di Selayar, Tana Toraja, dan Taroja Utara. Di tiga kabupaten ini, JK kalah dari Hatta Rajasa (Selayar) dan Megawati dan Prabowo (Toraja Utara dan Tana Toraja). Dukungan tertinggi diperoleh JK dari Jeneponto dan Enrekang 85 persen, Parepare 80 persen, begitu juga daerah lainnya.
    Dosen Sosiologi FISIF Unhas, Dr Darwis menandaskan survei CRC tersebut sangat dapat dipercaya. "Sebenarnya, tanpa survei pun orang Sulsel pasti mendukung JK jadi presiden," tandas Darwis.
   
Modal Sosial
    Dukungan terhadap JK untuk menjadi capres di 2014 mendatang ini cukup beralasan. Darwis melihat modal sosial yang dimiliki JK saat ini menjadi hal paling penting tidak hanya di Sulsel tapi juga diluar Sulsel. Apalagi pascawapres, JK tampil sebagai Ketua PMI Pusat dan banyak melakukan kegiatan yang memberikan pengaruh terhadap sosok JK.
    Bahkan, tampilnya JK sebagai Ketua PMI semakin menyakinkan masyarakat Indonesia bahwa JK memiliki kapasitas dan kemampuan untuk memimpin bangsa ini ke arah yang lebih baik di masa mendatang.
    "JK memang memiliki perjalanan panjang dalam kegiatan sosial.  Dan ini adalah modal utama. Sosok JK ini juga akan sangat berpengaruh pada partai di pilgub maupun pilpres sendiri. Jelaka bagi Golkar kalau sampai mengabaikan JK," kata Darwis.
    Soal posisi Golkar Sulsel, Darwis menilai bahwa Golkar Sulsel tidak memiliki keberanian untuk memunculkan nama JK apalagi sampai mengajukannya ke arena rapimnas Golkar mendatang. Itu karena DPD Golkar Sulsel takut dengan Ketua DPP Golkar, Aburizal Bakrie yang cenderung ingin harga mati dicapreskan Golkar.
    Kepala Biro Pemenangan Pemilu DPD Golkar Sulsel, Subhan J Mappaturung mengaku dukungan masyarakat Sulsel terhadap JK bukan suatu yang mengejutkan Golkar. Apalagi kondisi itu tidak jauh beda dengan dukungan yang dimiliki JK pada pemilu sebelumnya.
    Yang pasti menurut dia, sosok JK bagi Subhan tidak bisa diabaikan oleh Golkar. Apalagi pascawapres, tidak ada kemajuan yang bisa dicapai Sulsel termasuk pembangunan infrastruktur yang disokong oleh pemerintah pusat.
    "Kita tidak buta dengan fakta ini. Perlu ditahu bahwa sejak 2009 sampai sekarang tidak ada peningkatan di Sulsel termasuk infrastruktur dari pusat setelah JK. Jadi sosok JK tidak bisa diabaikan bahkan wajib hukumnya untuk diperjuangkan. Kalau Golkar Sulsel yang abaikan, malah kita jadi aneh," tandas Subhan.
    Subhan menepis tidak adanya keberanian Golkar Sulsel memunculkan JK di internal Golkar sebagai capres. Sekalipun nantinya akan berbeda dengan suara mayoritas Golkar di rapimnas, Golkar berupaya untuk memunculkan JK termasuk meminta namanya masuk survei internal Golkar.
    "Apalagi di Indonesia Timur saya kira dukungan terhadap JK juga cukup kuat. Dan perlu kita ketahui bahwa JK itu tidak bisa dipisahkan dengan Syahrul," tandasnya.   
    Subhan juga menandaskan bahwa Golkar Sulsel sejauh ini belum melakukan pleno membahas mengenai capres Golkar. Ketika Golkar sudah melakukan pleno, tidak mungkin kata dia hanya memunculkan Ical sebagai capres yang akan diajukan ke rapimnas.
    Dalam penentuan capres, Golkar berharap mekanisme partai di tingkat nasional berjalan sebagaimana di daerah. Salah satunya adalah melalui survei. Yang pasti, ketika hanya melalui rapimnas, JK sudah pasti tidak bakal mendapat tempat di partai berlambang pohon beringin ini. (hamsah umar)    
Basis Dukungan JK di Sulsel:
Menurut jenis kelamin:
Laki-laki 61 persen
Perempuan 60 persen
Menurut Usia:
Di bawah 20 tahun 66 persen
21-30 tahun 69 persen
31-40 tahun 58 persen
41-50 tahun 61 persen
Di atas 50 tahun 55 persen
Menurut Suku Bangsa:
Bugis 67 persen
Makassar 68 persen
Toraja 14 persen
Luwu 67 persen
Jawa 45 persen
Menurut Pendidikan:
SD 60 persen
SMP 68 persen
SMA 55 persen
Universitas 58 persen

Kabupaten/Kota:
Selayar 20 persen
Bulukumba 70 persen
Bantaeng 40 persen
Jeneponto 85 persen
Takalar 73,3 persen
Gowa 73,3 persen
Sinjai 70 persen
Maros 56,7 persen
Pangkep 73,3 persen
Barru 50 persen
Bone 62,9 persen
Soppeng 55 persen
Wajo 67,5 persen
Sidrap 76,7 persen
Pinrang 52,5 persen
Enrekang 85 persen
Tana Toraja 10 persen
Toraja Utara 20 persen
Luwu 47,5 persen
Luwu Utara 70 persen
Luwu Timir 43,3 persen
Makassar 56,2 persen
Parepare 80 perse
Palopo 70 persen


                                  
     

Tokoh Perempuan Gowa Sokong IA

MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin optimis mampu meraup suara signifikan di basis incumbent Syahrul Yasin Limpo, Gowa pada pilgub 2013 mendatang.
    Optimisme Ilham ini cukup beralasan. Selain disambut baik masyarakat Gowa yang dikenal sebagai basis SYL, Ilham banyak disokong tokoh perempuan di daerah. Tokoh perempuan ini bahkan telah membentuk relawan tersendiri yang disebut relawan Balira Istana Team. Anggota tim relawan ini mencapai ratusan dan siap memenangkan duet IA.
    Relawan Balira Istana Team ini dinahkodai Ariani Andi Chaerul Mattotorang, istri dari mantan Asisten III Pemkab Gowa, Andi Chaerul Mattotorang.
    Pengukuhan relawan dirangkaikan dengan peresmian rumah rakyat Balira Istana Team yang berlokasi di Jalan Masjid Raya, Kelurahan Tombolo Somba Opu Gowa ini. Lokasi Balira Istana Team ini tidak jauh dari rujab bupati Gowa.   
    Di tempat ini, Ilham juga melaunching lagu bertitel Jas baru (jamannya semangat baru) dilanjutkan dengan pemberian gelar kepada istri Ilham, Aliyah Mustika dengan sebutan Daeng Nisali, simbol istri yang setia mendampingi suami dan mampu membangun harmonisasi keluarga. Aliyah memang selalu tampil bersama Ilham saat melakukan roadshow ke daerah.
    Ketua Balira Istana Team, Ariani Andi Chaerul mengatakan terbentukan relawan yang dihuni tokoh perempuan ini sebagai simbol perlawanan rakyat Gowa pada masa perjuangan  melawan penjajah. Relawan ini bakal melebarkan sayap ke-167 desa/kelurahan di 18 kecamatan di Gowa dengan strategi desa mengepung kota.
    "Kendati target 50 persen raihan suara di Gowa cukup sulit dicapai karena basis incumbent, namun dengan semangat juang tinggi, Insya Allah semua bisa kita raih," kata Ariani.
    Ilham sendiri tetap percaya diri di akan mendapat simpati luas dari rakyat Gowa. "Saya merasa bagian dari warga Gowa namun setiap hadir di Gowa kerap disambut suasana ketegangan padahal yang hadir saribattang ta ji (saudara ta ji)," kata Ilham mengingatkan beberapa insiden yang merugikannya di Gowa.
    Beberapa jam sebelum acara, beredar kabar bahwa tenda yang terpasang di lokasi diminta dibongkar oleh pihak tertentu karena tidak memiliki izin. Ilham meminta agar masyarakat diberi kesempatan menentukan pilihan sesuai hati nurani, karena masyarakat Gowa adalah orang-orang cerdas dalam memilih figur.
    "Karena orang Gowa cerdas, saya yakin bisa terpilih sebagai gubernur. Warga Gowa mengerti siapa pemimpin yang  mampu menghasilkan karya apalagi kekerabatan orang Gowa dengan warga Makassar sangat dekat dimana saya diberi amanah sebagai walikota," kata Ilham.
    Ilham berharap, kompetisi di pilgub Sulsel berlangsung fair. Jangan ada intimidasi dengan cara-cara kekerasan. Menang ataupun kalah bukan masalah, tapi dengan catatan tena najekkong (tidak curang)," kata Ilham disambut teriakan ewako. (hamsah umar)

Sejumlah Kader Incar Hanura Makassar

MAKASSAR, FAJAR--Aroma pertarungan memperebutkan kursi Ketua DPC Hanura Makassar dalam musyawarah cabang (muscab) Hanura Makassar mulai terasa di internal Hanura, utamanya mereka yang mengincar posisi itu. Instruksi DPP agar plt Hanura Sulsel segera melakukan muscab membangkitkan semangat kader.
    Di kantor DPD Hanura misalnya, kader Hanura tidak lagi membicarakan mengenai kisruh yang terjadi di DPD Hanura, atau pun desakan segera dilakukannya musdalub. Diskusi menarik lebih pada agenda pertarungan di muscab DPC Hanura Sulsel.
    Informasi yang diperoleh, sejumlah kader Hanura Makassar sudah mulai mempersiapkan diri untuk mengincar Ketua DPC Hanura Makassar. Kader yang dulu bertarung pada muscab sebelumnya yakni Jalaluddin Akbar, Waris Halid dikabarkan masih akan bertarung. Begitu juga tiga anggota DPRD Hanura Makassar juga memiliki keinginan untuk maju.
    Muscab DPC Hanura Makassar memang dalam waktu dekat berlangsung atau paling lambat pekan pertama Mei mendatang sudah harus rampung. Plt Hanura Sulsel atas nama DPP hanya memiliki waktu 30 hari untuk menggelar muscab Hanura Makassar. "Pelaksanaan muscab Hanura Makassar sebenarnya tetap dilaksanakan DPP, cuma kegiatannya dilakukan Plt Hanura Sulsel. Jadi kita lakukan muscab atas nama DPP," tandas plt Ketua Hanura Sulsel, Amrullah Pase, Jumat, 13 April.
    Untuk memperebutkan posisi Ketua DPC Hanura Makassar, Amrullah menegaskan semua kader Hanura Makassar berhak mencalonkan diri dan maju di arena muscab yang belum ditentukan waktu dan tempatnya. Sepanjang mereka tercatat sebagai kader Hanura Makassar, dan memenuhi syarat yang ditetapkan bisa maju.
    Jajaran plt Hanura Sulsel kemarin sudah membentuk kepanitiaan untuk menggelar kegiatan untuk mengakhiri ketidakpastian pengurus DPC Hanura Makassar. Namun panitia yang sudah dibentuk ini belum memastikan kapan akan digelar muscab tersebut.
    "Belum ada waktu yang kita putuskan karena memang kita baru memutuskan pembentukan panitia. Untuk pencalonan, kader kita persilahkan mendaftar pada saat di arena muscab atau plene ke-4," tambah plt Wakil Ketua Hanura Sulsel, Asrullah Awing. (hamsah umar)                 

Wiranto Isyaratkan Dukung Ilham-Aziz

MAKASSAR, FAJAR--Dukungan partai Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Sulsel terhadap calon gubernur Sulsel mengarah ke pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar. Ketua DPP Hanura, Wiranto sudah memberikan isyarat mendukung penantang incumbent, Syahrul Yasin Limpo.
    Isyarat dukungan Wiranto terhadap Ilham-Aziz ini diungkapkan plt Ketua DPD Hanura Sulsel, Amrullah Pase saat pasangan Semangat Baru ini mengembalikan formulir pendaftaran cagub-cawagub di kantor DPD Hanura Sulsel, Jumat, 13 April. Ilham-Aziz adalah pasangan cagub-cawagub yang pertama resmi mendaftar di partai ini. Sementara Andi Rudiyanto Asapa serta Rahman Halid sampai saat ini belum mengembalikan formulir yang telah diambil.
    Amrullah mengungkap saat jajaran plt Hanura Sulsel melaporkan hasil konsolidasi partai yang dilakukan plt awal pekan ini, Wiranto menyinggung banyak tentang Ilham. "Dia bilang seperti ini, Amrullah, Pak Ilham bisa dikatakan adik saya, juga bisa dianggap anak saya," kata Amrullah menirukan pernyataan Wiranto.
    Mendapat pernyataan ini, Amrullah mengaku bingung dengan pernyataan ketuanya itu. "Saya jadi bigung juga bagaimana membahasakan dan memaknai pernyataan itu," kata Amrullah.
    Bahkan, Wiranto menyatakan bakal menyerahkan langsung rekomendasi Partai Hanura ketika pasangan ini serius melamar Hanura Sulsel. "Kalau dia mendaftar, saya ingin menyampaikan langsung rekomendasinya," kata Wiranto seperti dikutif Amrullah.
    Usai mendaftar secara resmi di Hanura Sulsel, Amrullah menegaskan masih ada tahapan yang akan dilalui oleh IA yakni survei dan pemaparan visi misi. Namun ketika hanya IA yang mendaftar secara resmi di Hanura, survei tidak diperlukan lagi oleh Hanura.
    Yang pasti, di mata Hanura Sulsel saat ini, pasangan Ilham-Aziz adalah calon yang paling serius meminang Hanura Sulsel. Buktinya, baru dia yang resmi mendaftar ke partai pemilik tujuh kursi di DPRD Sulsel ini.
    Menyikapi isyarat dukungan Wiranto terhadap Ilham ini, Ketua DPD Demokrat Sulsel ini menegaskan dia dan Wiranto memiliki kedekatan sejak konvensi Golkar pada 2003 lalu. Saat itu, Ilham tercatat sebagai Ketua DPD Golkar Makassar. Hubungan emosional Wiranto dengan Ilham ini berlanjut pada pemilu 2009 lalu, dimana Ilham menjadi tim sukses JK-Wiranto.
    "Jadi kalau ada isyarat dukungan seperti itu, Alhamdulillah. Itu pertanda baik buat saya. Mudah-mudahan Hanura benar-bener bersama Semangat Baru untuk membawa Sulsel lebih baik ke depan," tandas Ilham.
    Sementara Rudiyanto yang juga sudah mengambil formulir di Hanura Sulsel, juga berencana tetap mengembalikan formulir ke partai ini dalam waktu dekat. Komitmen untuk mendaftar di Hanura Sulsel ini sampaikan tim Rudiyanto, Andi Sugiarti Mangun Karim. "Kita sudah ada persiapan untuk mengembalikan formulir ke Hanura," tandas Sugiarti. (hamsah umar)                                        
          

Golkar Syaratkan Komitmen Cabup

MAKASSAR, FAJAR--Minta calon bupati (cabup) Bone untuk mengendari partai Golkar Bone pada pemilukada Bone cukup tinggi. Kendati tim pilkada DPD Golkar Bone memperketat penjaringan cabup, jumlah kandidat bupati yang melamar ke partai ini cukup banyak.
    Pendaftaran yang dibuka 12-18 April ini, jumlah kandidat yang mengambil formulir sudah mencapai tujuh orang. Kendati baru sebatas mengambil formulir namun keinginan mereka bersaing di Golkar tetap ada meski Golkar memprioritaskan kader dan memperketat syarat pendaftaran.
    Cabup yang telah mendaftar di Golkar Bone ini yakni Irsan Idris Galigo, Andi Baso Fahsar Padjalangi, Asdar Yahya, Andi Mangungsidi, Sulaiman Rasyid, Sultan Pawi, Andi Akbar Yahya dan Yuslin Patawari. Sejumlah cabup ini berasal dari berbagai elemen yakni politisi, pengusaha, birokrat hingga akademisi. Jumlah cabup yang melirik Golkar ini masih memungkinkan bertambah.
    "Dengan banyaknya cabup yang mendaftar di Golkar Bone ini, berarti partai ini sangat diminati oleh kandidat. Itu tentu saja menunjukkan bahwa kita adalah partai besar dan diperhitungkan. Siapa pun yang memenuhi syarat akan kita proses," tandas Wakil Ketua Tim Pilkada DPD Golkar Bone, Andi Akbar, Jumat, 13 April.
    Dalam menjaring cabup, Golkar Bone mensyaratkan kandidat untuk tidak melamar ke partai lain selain Golkar. Kendati tidak di atur dalam juklak Golkar, DPD Golkar Bone tetap mensyaratkan hal itu sebagai salah satu bentuk komitmen kandidat untuk mengendarai Golkar.
    "Ada syarat calon diharap tidak mendaftar di partai lain. Jadi semacam komitmen terhadap Golkar. Syarat itu harus ditandatangani pada saat resmi mendaftar di partai," tandas Akbar.
    Yang pasti, Golkar Bone sangat terbuka dengan siapa saja yang ingin mengendarai partai berlambang pohon beringin ini di pemilukada Bone 2013 mendatang. Kader Golkar Bone yang memiliki optimisme tinggi mengendarai Golkar adalah Irsan Idris dan Fahsar Padjalangi. (hamsah umar)