Powered By Blogger

Selasa, 01 Januari 2013

IA Menang, Ekonomi dan Akhlak Maju


*Ulama Bersatu ke IA

MAKASSAR, FAJAR--Kharisma pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) dikalangan ulama, pimpinan pesantren, dan ormas Islam se-Sulsel sangat menonjol.
Perpaduan nasionalis-religius pasangan Ilham-Aziz cukup menyakinkan 400 tokoh agama se-Sulsel untuk bersatu mendukung pasangan urut 1 ini. Mereka bahkan tidak ingin Ilham-Aziz kalah di pilgub Sulsel, Selasa, 22 Januari mendatang.
Ratusan tokoh agama ini hadir di Mutiara Khadijah Pondok Madinah, Sudiang, Senin, 31 Desember dalam rangka silaturahmi akbar ormas, pompes, dan lembaga Islam se-Sulsel. Tokoh terdepan dalam pengembangan akhlak di Sulsel ini yakin Sulsel akan lebih maju ke depan baik dari segi ekonomi dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat, maupun dari segi akhlak.
"Sudah saatnya pemimpin Sulsel adalah mereka yang peduli dengan agama. Mari semua KPPSI, NU, Muhammadiyah, HTI dan ormas lainnya bekerjasama membangun Sulsel ke depan dan kita doakan IA gubernur kita," kata KH Jamaluddin Amin saat tauziah di acara tersebut.
Kegiatan ini bertajuk peran strategi Ormas, Ponpes, dan lembaga Islam menuju Sulsel yang maju bermartabat ini dihadiri pasangan IA. Tokoh penting yang hadir seperi petinggi NU, Mustamin Arsyad, dari HTI, Mudzakkir M Arief,  Muhammadiyah Syaiful Saleh dan sejumlah tokoh ulama se-Sulsel.
Sepuh Muhammadiyah Sulsel, Jamaluddin Amin yang tidak lain  deklarator PAN meyakini jika IA terpilih sebagai Gubernur 2013-2018, kehidupan umat  di Sulsel akan semakin membaik.
"Pak ilham orang beribadah, meladeni masyarakat  bukan diladeni. Pak Aziz itu ustad yang bisa memikirkan segi - segi akhlak. Jadi jika kedua pasangan ini terpilih, maka kita  sangat optimis Sulsel akan maju, bukan cuma ekonomi tapi juga segi akhlak. Dari tiga pasangan calon yang ada, hanya Ilham-Aziz lah yang merupakan  pasangan  dunia akhirat.  Yang artinya tidak hanya mengantar masyarakat menjadi sejahtera, tapi juga mengantar masyarakat masuk surga. Saya tidak lihat di  pasangan yang lain," papar Jamaluddin.
Lebih lanjut, dia minta agar tokoh agama di Sulsel tidak melepaskan kesempatan untuk mengantar IA memang di pilgub, sehingga perhatian terhadap pembangunan keagamaan dan keberagaman di Sulsel terwujud. Doakan Ilham-Aziz jadi Gubernur.
Mustamin Arsyad menambahkan dalam hal beragama ada hal yang perlu ditolerenasi dan tidak perlu menjadi perdebatan. Umat Islam mestinya mencari titik temu dan tidak membesar-besarkan perbedaan agar memiliki kekuatan untuk setiap hajatan yang diinginkan.
Adapun Mudzakkir menegaskan bahwa ormas Islam memang sepatutnya bersatu untuk satu agenda politik. Mudzakkir tidak mengingkan ormas Islam hanya dipakai untuk memenangkan calon tapi setelah menang ditinggalkan. "Jadi sekarang kita punya calon dari lembaga Islam maka kita harus bersatu memenangkannya," pinta Mudzakkir disambut takbir.
Atas dukungan itu, Ilham mengapresiasi kepercayaan tokoh agama dalam membangun agama dan keberagaman di Sulsel. Ilham sepakat agar Ormas Islam memiliki kekuatan  sehingga  tidak selalu dikambinghitamkan oleh oknum tertentu dengan isu pesantren mengganggu stabilitas keamanan dan merusak tatanan berdemokrasi di Sulsel.
Dalam konteks masyarakat religius, Aziz mengungkapkan bahwa dirinya akan melibatkan seluruh pemimpin agama dan golongan dalam menentukan konsep masyarakat religius yang diprogramkannya.
"Kami berdua hanya pemerintah, untuk urusan agama kami akan serahkan pada semua ormas, termasuk pendeta atau pemimpin agama lain untuk membicarakan seperti apa konsep religius menurut agama mereka masing-masing," tutup Aziz. (hamsah umar)

Relawan Garuda-Na Diintimidasi Aparat Kelurahan


MAKASSAR, FAJAR--Praktik kotor di pilgub Sulsel terus bermunculan. Tim dan relawan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), mengaku mendapat intimidasi aparat pemerintahan.
Intimidasi terhadap relawan dan tim pemenangan IA di bawah ini dilakukan untuk menghentikan pergerakan relawan Garuda-Na di tengah masyarakat. Tekanan terhadap tim Garuda-Na ini bahkan cukup efektif karena membuat relawan pasangan urut 3 ini mengurangi atau menghentikan gerakan di masyarakat dalam meraih simpati dan dukungan.
"Relawan kita yang tadinya aktif menggalang dulungan di masyarakat menjadi diam dan tidak melakukan pergerakan. Itu karena mereka diancam bakal dipersulit dalam urusan pemerintahan," kata Tim Advokasi Hukum Garuda-Na, Pice Jehali saat memberikan keterangan pers di Sekretariat Benteng Rakyat Jelata, Senin, 31 Desember.
Aparat kelurahan yang melakukan intimidasi terhadap relawan Garuda-Na ini bahkan dengan terang-terangan minta berhenti menjadi relawan cagub ini. Pice menyebut, sejumlah relawannya ini sudah mengadukan masalah yang dialami ke tim Garuda-Na.
Perlakuan yang dialami relawan Garuda-Na ini dialami di Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya dan Kelurahan Gaddong, Kecamatan Bontoala. Bentuk tekanan atau intimidasi terhadap relawan Garuda-Na ini seperti akan mempersulit ketika mengurus administrasi kependudukan, surat keterangan dan pelayanan administrasi tingkat kelurahan lainnya.
Pice berharap tindakan aparat terhadap relawan Garuda-Na ini diharapkan tidak berlanjut karena sangat merugikan pasangan ini. Dia mengancam akan melaporkan aparat yang melakukan intimidasi ini Mendagri sebagai bentuk keberpihakan aparat terhadap calon tertentu. Begitu juga pasangan ini akan mengadukan persoalan tersebut kepada panwaslu Sulsel.
Terpisah, tim media Garuda-Na, Anwar Halim mengajak seluruh kompetitor Garuda-Na maupun timnya agar mengedepankan nilai dan budaya lokal yang baik dalam bersosialisasi seperti tegas, jujur, berkata benar, serta berlaku adil. "Jangan kita saling menyakiti. Calon mesti mengedepankan nilai-nilai luhur ini," kata Anwar.
Menyambut tahun baru 2013, pasangan ini menggelar beberapa kegiatan seperti zikir di posko dan DPC masing-masing, serta pertandingan domino di posko induk Garuda-Na Jalan Nikel Makassar. (hamsah umar)      

Senin, 31 Desember 2012

IA Menang Telak di Makassar dan Bone


*Survei DPP Demokrat

MAKASSAR, FAJAR--Penantang petahana Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), dipastikan akan menang telak di Makassar dan Bone, pada pilgub Sulsel, Selasa, 22 Januari mendatang.
Kedua kabupaten/kota yang memiliki pemilih terbesar ini memang dikenal sebagai basis pasangan calon urut 1 ini. Bone adalah kampung halaman Ilham sementara Makassar adalah wilayah kekuasaannya sekama dua periode jadi wali kota. Klaim IA bakal menang telak di Makassar dan Bone ini berdasar survei internal DPP Demokrat.
Bahkan, DPP Demokrat berani memastikan pasangan yang telah meluncurkan 9 program IA bebas ini bisa memenangkan pilgub dengan angka hingga 55 persen.
Ketua DPP Demokrat, Jafar Hafsah menyebut berdasar survei DPP Demokrat elektabilitas IA di Makassar dan Bone paling signifikan sehingga Demokrat yakin IA menang dengan suara besar. "Tapi tidak hanya Makassar dan Bone daerah lain yang juga berpotensi dimenangkan IA dengan suara sugnifikan seperti Maros, Barru, Parepare, Soppeng, dan Bulukumba," kata Jafar Hafsar akhir pekan lalu.
Demokrat dan tim pemenangan IA sisa harus mampu menjaga daerah-daerah yang yang bakal dimenangkan IA ini. Sedang untuk daerah lain, Demokrat dan tim harus lebih meningkatkan upaya agar peluang kemenangan IA di pilgub Sulsel bisa lebih besar lagi.
Dia berharap seluruh komponen partai di Sulsel membangun performa untuk mendapatkan kepercayaan terhadap figur nasionalis religius ini. "Pasangan IA sebenarnya sudah terbangun dengan baik di masyarakat, tinggal kita bekerja lebih maksimal lagi," papar Jafar Hafsah.
Dukungan DPP Demokrat terhadap pasangan ini di pilgub Sulsel cukup besar. DPP bahkan akan all out untuk mengampanyekan Ilham-Aziz pada Januari mendatang dengan melibatkan meteri dari Demokrat, legislator senayan, dan petinggi Demokrat lainnya. "Jadi kita turun full termasuk saya yang akan jadi jurkam IA," lanjut Jafar Hafsah.
Seperti dilansir sebelumnya mereka yang masuk daftar jurkam IA seperti Sekjen DPP Demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono, Ketua DPR RI Marzuki Alie, Menkumham Amir syamsuddin, Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan dan legislator senayan.
Dia menambahkan, program yang ditawarkan pasangan Ilham-Aziz sangatpro rakyat, sehingga masyarakat Sulsel yang ingin perubahan akan memilih pasangan ini. Apalagi, program 9 IA bebas menjadi salah satu magnet besar bagi pasangan ini mendapatkan dukungan masyarakat. (hamsah umar)

ISNU Minta Cagub Tidak Jekkong


*Pilih yang Berakhlak

MAKASSAR, FAJAR--Potensi kecurangan di pilgub Sulsel tidak hanya jadi perhatian penyelenggara maupun calon yang bertarung. Perhatian Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sulsel terut tersedot.
Salah satu organisasi di bawah bendera NU ini bahkan minta anggotanya untuk memilih calon gubernur (cagub) yang memiliki akhlakul karimah. Pasalnya poin penting untuk memajukan Sulsel ke depan, harus diawali dari pemimpin yang memiliki perilaku baik dan tidak menyimpang baik dari kehidupan sosial apalagi keagamaan.
ISNU Sulsel bahkan menekankan kepada seluruh pihak utamanya calon gubernur, tidak melakukan tindakan yang tidak etis untuk mendapatkan kemenangan. Dalam hal ini, calon tidak boleh bermain curang atau jekkong untuk memenuhi ambisinya.
"Tiga kandidat yang bertarung di pilgub Sulsel ini sebenarnya merupakan orang terbaik di Sulsel. Kita cuma ingin anggota ISNU di Sulsel memilih calon yang memiliki kriteria seperti berakhlakul karimah dan bisa majukan Sulsel," kata Ketua PW ISNU Sulsel, Agussalim Andi Gadjong didampingi Zainuddin saat memberi keterangan pers, Minggu, 30 Desember.
Agussalim menambahkan, di dalam pilgub Sulsel yang akan dihelat Selasa, 22 Januari 2013, ISNU melihat bahwa proses demokrasi yang berkualitas sebagaimana harapan seluruh elemen masyarakat Sulsel harus memiliki tiga legitimasi yakni politik, sosial, dan etis.
Di pilgub Sulsel mendatang, ISNU menegaskan tidak akan berafiliasi dengan calon tertentu tapi dia ada di mana-mana. Atas alasan ingin netral di pilgub Sulsel inilah sehingga ISNU Sulsel hanya memberikan kriteria yang layak dipilih anggota ISNU pada pilgub mendatang. Apalagi ketika cagub yang bertarung ini dianggap sama-sama memiliki kapabilitas untuk memimpin Sulsel lima tahun ke depan.
Sikap politik ISNU untuk netral ini disampaikan menjelang pelantikan pengurus ISNU Sulsel periode 2012-2013, yang dijadwalkan 3-4 Januari mendatang. Pelantikan pengurus ini sekaligus dirangkaikan dengan kegiatan seminar tentang lingkungan hidup dan menghadirkan sejumlah menteri. Cagub petahana Sulsel, Syahrul Yasin Limpo juga diundang sebagai pemateri dalam kapastitas sebagai gubernur.
ISNU kata Agussalim adalah ormas islam  yang  memiliki kedekatan secara personal dengan semua kandiat sehingga, sehingga alasan ini pula yang membuat ISNU netral di pilgub. (hamsah umar)

Waspadai Basos Disusupi Kepentingan Pilgub


MAKASSAR, FAJAR--Isu praktik curang di pilgub Sulsel terus saja merebak apalagi potensi kecurangan di pilgub dianggap masih tinggi. Makanya, masyarakat tetap diimbau untuk mewaspadai prilaku curang itu.
Seruan ini disampaikan Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara RI ( LPPN - RI ) Wajo. Ini menyusual adanya indikasi bantuan sosial untuk masyarakat korban banjir di Kecamatan Pitumpanua, Wajo disusupi kepentingan pilgub. Caranya, bansos untuk korban banjir ini disusupi perintah untuk memilih calon gubernur tertentu.
Bantuan pemkab Wajo untuk korban banjir ini berupa uang tunai sebesar Rp500 ribu bagi korban petani tambak serta beras antara 10-25 kilogram. Indikasi adanya kepentingan pilgub dalam pemberian bantuan ini karena masyarakat yang juga korban banjir, yang diketahui mendukung calon bukan petahana tidak diberi bantuan.
"Kami menyebut bahwa itu adalah praktik money politik yang disusupkan pada bantuan sosial untuk korban banjir, karena para penerima diminta untuk memilih calon nomor 2 (Syahrul-Agus). Seruan kami jelas bagamaina agar praktik curang dengan menyusupkan kepentingan politik dalam pembangian bantuan ini tidak dibiarkan," kata Ketua LPPN-RI Wajo, M Nasir melalui telepon selulernya, Minggu, 30 Desember.
Jumlah warga yang diberi bantuan yang kemudian diminta memilih pasangan urut 2 ini sebanyak 262 orang. Oleh aparat setempat, bantuan tersebut disalurkan malam hari. "Para pegawai pemerintah ini mendatangi rumah warga beberapa waktu lalu. Dan lucunya lagi, ini dibagikan malam hari " ujar salah seorang warga Hamsi Ismail.
Setidaknya ada sekitar Rp131 juta dan 400 sak beras dibagikan kepada para korban ini. Mereka terdiri dari 97 kepala keluarga di Kelurahan Benteng, 5 KK di kelurahan Siwa,  85 KK di Kelurahan Tobarakka, serta 75 KK di Kelurahan Bulete.
Camat Pitumpanua, Andi Sudarmin yang dikonfirmasi mengenai dugaan praktik terselubung dalam bantuan sosial ini dengan tegas membantah asumsi sebagian warga atau LSM di daerah ini. "Bisa dimaklumi lah, yang namanya bantuan itu kalau ada yang tidak menerima sementara dia merasa berhak selalu dikaitkan dengan hal yang tidak sebenarnya seperti kepentingan politik," kata Sudarmin.
Tinggal kata dia, masyarakat Wajo utamanya di Kecamatan Pitumpanua yang menerima bantuan ini yang menilai. Yang pasti kata Sudarmin, aparatnya sama sekali tidak menyusupkan kepentingan pilgub dalam pemberian bantuan ini. "Kita tidak ada instruksi memilih calon tertentu. Kalau ada kepentingan politik pasti ada misalnya stiker, kalender atau atribut lain dari calon," sebut Sudarmin.
Korban banjir yang diberi uang tunai ini juga tidak secara keseluruhan, hanya mereka yang berasal dari petani tambah. Lainnya hanya bantuan beras. Dana bantuan itu untuk memperbaiki lahan tambak para petani yang rusak diterjang banjir. "Sebenarnya itu sedikit dibanding biaya perbaikan tambak mereka, tapi paling tidak bisa meringankan beban mereka," sebut Sudarmin. (hamsah umar)