Powered By Blogger

Senin, 31 Desember 2012

Waspadai Basos Disusupi Kepentingan Pilgub


MAKASSAR, FAJAR--Isu praktik curang di pilgub Sulsel terus saja merebak apalagi potensi kecurangan di pilgub dianggap masih tinggi. Makanya, masyarakat tetap diimbau untuk mewaspadai prilaku curang itu.
Seruan ini disampaikan Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara RI ( LPPN - RI ) Wajo. Ini menyusual adanya indikasi bantuan sosial untuk masyarakat korban banjir di Kecamatan Pitumpanua, Wajo disusupi kepentingan pilgub. Caranya, bansos untuk korban banjir ini disusupi perintah untuk memilih calon gubernur tertentu.
Bantuan pemkab Wajo untuk korban banjir ini berupa uang tunai sebesar Rp500 ribu bagi korban petani tambak serta beras antara 10-25 kilogram. Indikasi adanya kepentingan pilgub dalam pemberian bantuan ini karena masyarakat yang juga korban banjir, yang diketahui mendukung calon bukan petahana tidak diberi bantuan.
"Kami menyebut bahwa itu adalah praktik money politik yang disusupkan pada bantuan sosial untuk korban banjir, karena para penerima diminta untuk memilih calon nomor 2 (Syahrul-Agus). Seruan kami jelas bagamaina agar praktik curang dengan menyusupkan kepentingan politik dalam pembangian bantuan ini tidak dibiarkan," kata Ketua LPPN-RI Wajo, M Nasir melalui telepon selulernya, Minggu, 30 Desember.
Jumlah warga yang diberi bantuan yang kemudian diminta memilih pasangan urut 2 ini sebanyak 262 orang. Oleh aparat setempat, bantuan tersebut disalurkan malam hari. "Para pegawai pemerintah ini mendatangi rumah warga beberapa waktu lalu. Dan lucunya lagi, ini dibagikan malam hari " ujar salah seorang warga Hamsi Ismail.
Setidaknya ada sekitar Rp131 juta dan 400 sak beras dibagikan kepada para korban ini. Mereka terdiri dari 97 kepala keluarga di Kelurahan Benteng, 5 KK di kelurahan Siwa,  85 KK di Kelurahan Tobarakka, serta 75 KK di Kelurahan Bulete.
Camat Pitumpanua, Andi Sudarmin yang dikonfirmasi mengenai dugaan praktik terselubung dalam bantuan sosial ini dengan tegas membantah asumsi sebagian warga atau LSM di daerah ini. "Bisa dimaklumi lah, yang namanya bantuan itu kalau ada yang tidak menerima sementara dia merasa berhak selalu dikaitkan dengan hal yang tidak sebenarnya seperti kepentingan politik," kata Sudarmin.
Tinggal kata dia, masyarakat Wajo utamanya di Kecamatan Pitumpanua yang menerima bantuan ini yang menilai. Yang pasti kata Sudarmin, aparatnya sama sekali tidak menyusupkan kepentingan pilgub dalam pemberian bantuan ini. "Kita tidak ada instruksi memilih calon tertentu. Kalau ada kepentingan politik pasti ada misalnya stiker, kalender atau atribut lain dari calon," sebut Sudarmin.
Korban banjir yang diberi uang tunai ini juga tidak secara keseluruhan, hanya mereka yang berasal dari petani tambah. Lainnya hanya bantuan beras. Dana bantuan itu untuk memperbaiki lahan tambak para petani yang rusak diterjang banjir. "Sebenarnya itu sedikit dibanding biaya perbaikan tambak mereka, tapi paling tidak bisa meringankan beban mereka," sebut Sudarmin. (hamsah umar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar