Powered By Blogger

Kamis, 29 September 2011

Raider 700 Lumpuhkan Teroris


*Hari Ini Beraksi di Graha Pena

MAKASSAR, FAJAR--Sedikitnya 20 teroris yang menamakan diri Gerakan Separatis Sulawesi  Merdeka beraksi dan menyandera Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin di kantor Wali Kota Makassar, Kamis, 28 September. 
Setelah disandera sekitar 30 menit di ruang kerjanya, Ilham akhirnya berhasil diselamatkan pasukan antiteror Yonif 700 Raider, setelah melalui baku tembak dengan 20 teroris yang melakukan penyanderaan. Para teroris yang melakukan penyanderaan itu dilumpuhkan hingga tewas dalam operasi penyelamatan yang dilakukan puluhan anggota Yonif 700 Raider.
Ilham berhasil dievakuasi menggunakan kendaraan militer jenis PJD, dengan pengawalan ketat. Sementara para teroris terkapar di lantai setelah ditembak mati. Aksi yang sama dilakukan pasukan Yonif 700 di menara Bosowa yang melakukan penyanderaan terhadap Manajemen Bosowa. Mereka juga dilumpuhkan dalam operasi yang berlangsung cepat.
Operasi militer bukan perang inilah menjadi gambaran dalam Latihan Pemeliharaan Raider Yonif 700 Raider, yang dilakukan Yonif 700 Raider di kantor Wali Kota dan Menara Bosowa. Latihan ini menyita perhatian ratusan pegawai dan warga yang sedang melintas di depan kantor waki kota dan menara Bosowa, apalagi dalam latihan itu diwarnai aksi tembak menembak menggunakan peluruh hampa. 
Kendati sekadar latihan, namun pegawai maupun warga tetap dibuat kaget dan berdebar, begitu mendengar suara tembakan maupun ledakan yang dilakukan personil yang terlibat latihan. Pagi sebelumnya, mereka juga melakukan operasi militer di Pulau Lae-lae.
Asisten Operasi Kasdam VII Wirabuana, Kolonel Dwi Wahyu W menegaskan latihan tersebut menggambarkan skenario pembasmian teroris, yang lari ke wilayah kota saat upaya pembasmian di daerah tertentu dengan melakukan penyusupan. 
"Ini adalah sikap penangkalan terhadap berbagai ancaman, karena tanpa adanya latihan berkala, ancaman yang  muncul tidak akan bisa dituntaskan dengan baik. Makanya, latihan ini diarahkan  bagaimana prajurit mengantisipasi teror yang mungkin terjadi," kata Wahyu.
Dia menyebut, TNI harus selalu siap untuk membantu pemerintah  menciptakan daerah kondusif dan aman dari berbagai ancaman. Karena dengan terciptanya situasi kondusif, proses pembangunan bisa berjalan dengan baik.
Danyonif 700 Raider, Mayor Inf Febriel Buyung Sikumbang menambahkan kegiatan ini sebagai bentuk antisipasi terhadap berbagai ancaman radikalisme terhadap wilayah. "Kita harus membackup semua pihak, sehingga radikalisme bisa diantisipasi. Sulsel sendiri sejauh ini aman dan kita harapkan tetap aman," kata Febriel.
Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin menyatakan simulasi TNI merupakan  bukti kesiapan anggota TNI dalam mengamankan dan menghadapi gejolak bangsa. "Kita tidak perlu ragukan kemampuan TNI, sekalipun ini hanya simulasi, tapi ini adalah bukti TNI siap dalam  menghadapi berbagai ancaman," kata Ilham.
Menurut Ilham, potensi ancaman sekecil apapun mesti diantisipasi secara dini oleh aparat maupun masyarakat itu sendiri. "Dari pemerintah sendiri selalu berupaya melakukan antisipasi hingga tingkat kelurahan. Persoalan keamanan ini memang menjadi tanggung jawab masyarakat juga," katanya.
Operasi militer  bukan perang ini rencananya akan ditutup  Yonif 700 Raider di gedung FAJAR Graha Pena. Di lokasi ini, prajurit Yonif juga akan melakukan simulasi yang sama. Rangkaian operasi ini memang berlangsung mulai 19 September hingga 30 September. (hamsah umar)                            

Sembilan Rumah di Aspol Tallo Terbakar


MAKASSAR, FAJAR--Sembilan rumah di Asrama Polisi Tallo Lama di Jalan Sultan Abdullah rata dengan tanah, akibat kebakaran yang terjadi Kamis, 29 September sekira pukul 02.00. Tidak ada korban dalam peristiwa ini,  namun kerugian materil ditaksir seratusan juta.
Rumah yang dihuni anggota polri dan PNS di lingkungan polri ini berada di Blok B. Api dengan mudah menghanguskan rumah tersebut, karena bangunan masih semi permanen bahkan dinding pemisah antara rumah  yang satu dengan lainnya masih terbuat dari tripleks. Akibatnya, sembilan rumah yang memang berdempetan di blok tersebut rata dengan tanah dalam waktu singkat.
Saat kebakaran berlangsung, penghuni rumah sedang tertidur lelap. Dari sembilan rumah yang terbakar itu, tiga dilaporkan dalam kondisi kosong. Informasi yang diperoleh, sumber api yang mengakibatkan kebakaran ini berasal dari rumah yang tidak berpenghuni. Dugaan sementara, kebakaran akibat hubungan arus pendek.
Korban kebakaran yang merupakan anggota polisi dan PNS polri ini masing-masing, AKP Usman Kasim, Iptu Said, Brigadir Anwar Sese, Briptu Yusuf, Briptu Ferdinan, dan Muis (PNS polri). Seluruh isi rumah dalam kebakaran ini tidak ada yang terselamatkan, karena api begitu cepat menghanguskan sempilan rumah tersebut. Kapolda Sulsel, Irjen Pol Johny Wainal Usman, serta Kapolrestabes Makassar, Komber Erwin Triwanto pagi kemarin langsung mengunjungi para korban. 
"Tidak ada barang yang bisa kita selamatkan karena kobaran api sangat cepat. Apalagi saat kejadian, kita sedang tidur sehingga kondisi api sudah membesar baru menyadari terjadi kebakaran. Kita cuma bisa  menyelamatkan diri," kata Muis.
Ketua Keluarga Besar Putra Putri Polri Tallo, Zainuddin menyebutkan penghuni rumah sulit menyelamatkan barang berharga mereka. "Untungnya, korban yang tertidur cepat kita bangunkan sehingga tidak terjadi korban jiwa," katanya.
Sejumlah pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian. Namun sebelum sampai ke lokasi, petugas pemadam tersebut sempat kesasar ke Aspol Tello. Informasi yang diperoleh, pemadam baru tiba di lokasi saat tinggal satu unit rumah yang belum terbakar. "Kemungkinan kebakaran dianggap di Aspol Tello sehingga kesasar ke sana," tambah Zainuddin.
Kapolsekta Tallo, Kompol Frans Tendean yang dikonfirmasi menyatakan polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Untuk sementara, pihak kepolisian meminta petugas laboratorium forensik melakukan penyelidikan. "Belum diketahui penyebabnya. Yang jelas, api pertama kali dari rumah yang  kosong," kata Frans. (hamsah umar)                      

Satlantas Tertibkan Pelat Gaul


MAKASSAR, FAJAR--Pengguna kendaraan bermotor baik roda empat maupun dua di Makassar, yang gemar menggunakan pelat gaul bakal menjadi sasaran rasia. Satuan Lalu Lintas Polrestabes Makassar menegaskan akan melakukan penertiban, terhadap pengemudi dan pengendara yang menggunakan pelat gaul.
Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Muh Hidayat bahkan telah menentukan jadwal untuk melakukan operasi penertiban terhadap kendaraan yang menggunakan pelat gaul. Rencananya, penertiban tersebut akan dilakukan mulai 3 Oktober mendatang.
"Mulai Senin, 3 Oktober kita akan melaksanakan penertiban terhadap pelanggar tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB), yang tidak sesuai spesifikasi teknis," ujar Hidayat, Kamis, 29 September.
Penertiban tersebut akan dilakukan polisi karena dianggap menyalahi aturan  lalu lintas, utamanya Undang-undang N0.22 Tahun 2009 Pasal 180 tentang Lalu Lintas. Penggunaan pelat kendaraan yang tidak sesuai spesifikasi teknis, atau lebih dikenal pelat gaul merupakan suatu bentuk pelanggaran lalu lintas yang diancam denda sebesar Rp500 ribu.
Contoh pelat gaul yang tidak sesuai dengan aturan dan dianggap melanggar adalah DD 616 I yang diubah menjadi DD 6161. Serta masih banyak lagi format pelat kendaraan gaul yang tidak sesuai aturan. "Kita berharap ini disosialisasikan sehingga tidak ada lagi pengendara dan pengemudi yang melakukan pelanggaran," kata Hidayat. (hamsah umar)      

Dua Motor Digasak Maling


MAKASSAR, FAJAR--Aksi pencurian dengan sasaran sepeda motor makan korban. Kamis, 29 September dini hari, dua motor warga digasak maling saat diparkir di pinggir jelan. Aksi maling itu terjadi di tempat berbeda yang diduga pelakunya juga orang berbeda.
Korban tersebut diketahui bernama Sofyan (18), salah seorang warga Jalan Adhyaksa Baru, Lr 10 Panakkukang. Motor korban tersebut dicuri pelaku saat diparkir di halaman salah satu warnet di daerah itu. Korban saat itu sedang asik mengakses internet di dalam warnet saat motornya dicuri pelaku.
Motor Yamaha Vixion DD 5352 JR baru disadari telah dicuri saat korban hendak pulang ke rumahnya. Begitu keluar dari warnet, dia kaget motornya yang diparkir di depan warnet itu telah hilang. Saat kejadian berlangsung, pemilik warnet maupun pengunjung lainnya tidak melihat ada pihak yang melakukan aksi pencurian.
Kejadian yang sama dialami Mishori (25) warga Jalan Andi Tonro Lorong I Tamalate. Motor Jupiter Z DD 2344 QQ, yang diparkir di Jalan Landak Baru juga digasak maling. Korban yang sehari-hari berjualan martabak menggunakan gerobak jalan ini, kehilangan sepeda motor saat korban sudah siap-siap pulang ke rumahnya.
Korban mengaku, motor  miliknya itu diparkir di samping gerobaknya. Saat sedang membersihkan gerobak dan lokasi tempatnya berjualan, motornya diambil pelaku. Diduga, pelaku mendorong motor tersebut karena korban mengaku tidak mendengar motor miliknya dinyalakan.
"Saya memang tidak mengunci leher motor, karena saya parkir di samping gerobak juga. Mungkin pelaku mendorongnya saat diambil karena tidak ada suara motor," kata Mashori.
Kasus pencurian sepeda motor tersebut dilaporkan kepada pihak kepolisian. Sofyan melaporkan kasus itu pencurian motornya ke Polsekta Panakkukang, sementara Mashori melapor ke Polsekta Rappocini. Saat ini, kedua kasus pencurian sepeda motor tersebut dalam penyelidikan petugas kepolisian. (hamsah umar)    

Rabu, 28 September 2011

Raider 700 Operasi Militer di Lae-lae


MAKASSAR, FAJAR--Sedikitnya 630 prajurit TNI dari Satuan Yonif 700/Raider akan menggelar operasi militer bukan perang di kantor Wali Kota, menara Bosowa, dan Pulau Lae-lae Makassar, Kamis, 29 September. Latihan tersebut dinamakan Latihan Pemeliharaan Raider Yonif 700.
Kepala Penerangan Kodam VII Wirabuana, Letkol Inv Sulaiman Agusto menjelaskan bahwa, operasi militer bukan perang ini untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan teknis dan taktis satuan Raider, agar mamahami dan mampu melaksanakan operasi bersifat khusus seperti operasi lawan insurgensi, operasi raid pembebasan tawanan, dan operasi raid penghancuran.  
Pemeliharaan kemampuan operasi tersebut tidak hanya didarat tapi juga di laut, rawa, dan sungai. Makanya, operasi juga dilakukan di Pulau Lae-lae. "Operasi ini untuk meningkatkan kemampuan satuan dalam melakukan operasi militer selain perang," kata Sulaiman.
Sulaiman menyebutkan, ratusan prajurit Raider yang dilibatkan ini terdiri 500 prajurit latihan (4 kompi), dan 130 prajurit  pendukung latihan. Selain melibatkan ratusan prajurit, latihan ini juga melibatkan banyak sarana militer seperti kendaraan angkut, perahu karet, senjata R5, MP7, K7 Daewoo, pistol 45, dan teropong malam.
Khusus di Pulau Lae-lae berupa operasi raid penghancuran dan pembebasan sandera. Bahkan di lokasi ini, operasi dimulai pukul 04.00 dini hari. "Bertindak sebagai pemimpin umum latihan adalah Panglima Kodam VII Wirabuana, Mayjen TNI Muh Nizam, sedangkan komandan latihan Komandan Yonif (Danyonif) 700 Raider, Mayor Inf Febriel Buyung Sikumbang," ujar Sulaiman.
Operasi militer bukan perang ini dalam rangka meningkatkan kemampuan Raider kata Sulaiman sudah sejak 19 September lalu. Latihan tersebut kata dia memang dibagi tiga tahapan. Tahapan drill teknis dilakukan pada 19-23 September, drill taktis antara 24-25 September, dan drill tempur 26-30 September. "Rangkaian latihan di Asmil Yanof 700, Moncong Loe, Balai Kota, Menara Bosowa, dan Pulau Lae-lae," tambah Sulaiman. (hamsah umar)