Powered By Blogger

Kamis, 01 Maret 2012

PKB Sulsel Bulat ke Ilham-Aziz

MAKASSAR, FAJAR--Pendekatan calon gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin bersama Aziz Qahhar Mudzakkar ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulsel, bergabung ke Semangat Baru Sulsel direspons positif kader PKB Sulsel.
    Hasil musyawarah kerja wilayah (mukerwil) PKB Sulsel yang berakhir, Rabu, 29 Februari memutuskan merekomendasikan Semangat Baru Sulsel, Ilham-Aziz calon gubernur/wakil gubernur Sulsel 2013-2018. Kader PKB Sulsel cukup yakin untuk mendukung IA di pilgub Sulsel 2013 mendatang.     
    "Hasil mukerwil PKB Sulsel merekomendasikan Ilham-Aziz cagub dan cawagub Sulsel periode 2013-2018. Rekomendasi ini tinggal ditindaklanjuti DPW," kata sekretaris steering committee mukerwil PKB Sulsel, Andi Hakim saat memberikan keterangan pers usai mukerwil kemarin.
    Kendati sudah ada rekomendasi hasil mukerwil, PKB kata dia tetap akan menjalankan mekanisme partai yakni membuka pendaftaran cagub dalam waktu dekat. Namun sebelum pendaftaran dibuka, PKB akan membentuk terlebih dahulu tim perumus.   
    Wakil Ketua DPW PKB Sulsel ini mengaku kalau dinamika politik di PKB tetap ada baik saat pemandangan umum hingga, rapat komisi hingga pleno. Menurut dia, selain mayoritas menginginkan Ilham-Aziz, sebagian pengurus DPC PKB juga menginginkan Syahrul. "Persentasenya itu 22 mendukung Ilham-Aziz dan hanya dua yang menginginkan Syahrul. Karena aspirasi mayoritas menginginkan Ilham-Aziz, kita putuskan merekomendasikan pasangan ini," tandas Hakim.
    Sekretaris Dewan Syuro PKB Sulsel, Wahyuddin AB Kessa menambahkan bahwa rekomendasi dukungan terhadap IA ini akan dipermantap pada musyawarah pimpinan wilayah (muspimwil). "Mungkin dua bulan ke depan kita akan melakukan muspimwil untuk mematangkan isu pemilukada. Yang pasti, rekomendasi ke Ilham ini sudah sesuai kriteria yang kita tetapkan," kata Wahyuddin.
    Menyikapi anggapan bahwa PKB tidak dipertimbangkan oleh calon selain Ilham-Aziz, Wahyuddin menyebutkan bahwa penilaian tersebut akan menjadi spirit baru bagi PKB untuk mengoreksi ke dalam. "Itu akan menjadi penyemangat bagi kita untuk bekerja lebih baik dalam rangka membesarkan partai," tambahnya.
    Mengenai politik uang, dia menyatakan bahwa di partainya memang diatur mengenai komitmen calon terhadap pembiayaan politik dalam rangka operasional pemenangan calon  yang diusung. "Tapi itu bukan  untuk PKB, melainkan untuk kepentingan pemenangan calon itu sendiri. Partai kan tentu butuh biaya operasional dalam rangka memenangkan calonnya," jelasnya.
    Kendati mukerwil PKB resmi merekomendasikan Ilham-Aziz, namun riak-riak dari DPC masih tetap ada yang inginkan Syahrul. "Kami tidak bisa pungkiri bahwa di PAC Wajo sangat inginkan Syahrul. Karena ini belum final dan DPW PKB masih akan membuka pendaftaran, saya pikir calon lain masih berpeluang termasuk Syahrul," kata Ketua DPC PKB Wajo, Sumardi Arifin. (hamsah umar)               
                         
                       

Makmur Sadda Paling Siap di Takalar

MAKASSAR, FAJAR--Calon bupati Takalar yang saat ini menjabat Wakil Bupati Takalar, A Makmur A Sadda memastikan diri bertarung di pemuilukada setelah mendapat kendaraan PDK (3 kursi), PKNU (1 kursi) dan PPP (1 kursi) sudah memenuhi syarat 15 persen.
    Bahkan dari sejumlah figur yang ada, Makmur menjadi calon pertama yang memastikan memenuhi kursi untuk maju di pemilukada Takalar. Kalau calon lain sampai saat ini masih kasat kusut mencari kendaraan, Makmur tinggal mencari figur yang tepat mendampinginya bertarung.
    Dukungan resmi tiga parpol di Takalar ini disampaikan Makmur di redaksi Harian FAJAR, Rabu, 29 Februari. Makmur diantar langsung Ketua PPP Takalar, Nurdin HS, Ketua PDK Takalar, Muh Yasin Limpo, dan Ketua PKNU Takalar, Ahmad Sija. Juga hadir Ketua Tim Pemenangan, Said Pammusu, tim media, Dedi Hasta serta puluhan tim suksesnya.
    Di redaksi Harian FAJAR, Makmur dan timnya diterima Komisaris PT Media FAJAR, Zulkifli Gani Ottoh dan Kepala Redaksi FAJAR, Faizal Syam.
    Dengan adanya dukungan resmi yang dibuktikan dengan rekomendasi itu, Makmur menyatakan dirinya sudah sangat siap maju di pemilukada Takalar. "Jadi Makmur Sadda saat ini sudah siap memakmurkan Takalar," tegas Makmur.
    Kendati sudah memastikan dukungan ketiga parpol tersebut, Makmur mengaku tetap menjaling komunikasi dengan beberapa parpol di daerah itu. Makmur juga mengajak FAJAR mendorong terciptanya pemilukada damai di Takalar. "Saat ini kan saya sebagai wakil. Selaku pemerintah, kami sangat mengharapkan terciptanya pemilukada damai di Takalar, dan FAJAR kami harap berkontribusi," jelas Makmur.
    Ketua Tim Pemenangan, Said Pammusu menyatakan dukungan tiga parpol ini merepresentasikan dukungan geopolitik. Pimpinan PPP dan PKNU berasal dari wilayah Galesong sementara PDK dari wilayah Manggarabombang. "Kami juga sudah membentuk gerakan memakmurkan Takalar dan perempuan memakmurkan Takalar (permata)," kata Said Pammusu.
    Ketua PPP Takalar, Nurdin menambahkan calon bupati yang diusung koalisi PPP, PDK, dan PKNU tinggal mendaftar ke KPU. "Dengan lengkapnya dukungan ini, kita tinggal menyusun kekuatan memenangkan calon. Partai-partai pengusung ini juga sudah ada link ke bawah, sehingga tinggal kita bicarakan siapa pendampingnya," ujar Nurdin.
    Tim Media Makmur, Dedi Hasta menambahkan bahwa colon usungan PPP, PDK, dan PKNU ini melakukan pendekatan ke masyarakat melalui program pemberdayaan dan partisipasi. (hamsah umar)                      

Jayadi: Timsel Sudah Memberi yang Terbaik

MAKASSAR, FAJAR--Gagalnya seluruh putra Sulsel di seleksi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat, tidak dilihat sebagai persoalan bagi Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas. Menurutnya, hasil seleksi yang menyisakan 14 nama calon anggota KPU dan 10 nama calon anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), sudah merupakan yang terbaik dari tim seleksi (timsel).
    "Saya kira timsel KPU dan Bawaslu sudah memberi yang terbaik dari proses seleksi ini. Mungkin mereka inilah yang dianggap yang terbaik dari seluruh calon yang ada," kata Ketua KPU Sulsel, Jayadi nas saat dimintai tanggapannya di kantor KPU Selasa lalu.
    Sekadar diketahui, pada seleksi KPU 2012, jumlah putra Sulsel yang ikut seleksi cukup banyak baik dari anggota KPU di kabupaten/kota, aktivis, bahkan Ketua KPU Sulsel sendiri yang ambil bagian. Begitu juga dengan seleksi Bawaslu. Bedanya, seleksi Bawaslu sampai saat ini masih menyisakan satu putra Sulsel, Muhammad Alhamid.
    Jayadi menegaskan bahwa, seleksi KPU atau pun Bawaslu  itu tidak didasarkan pertimbangan kewilayahan atau kedaerahan. Namun lebih kepada kompetensi, kemandirian, integritas dan sejumlah pertimbangan lain. Apalagi menurut dia, tugas KPU utamanya KPU pusat cukup berat sehingga membutuhkan komisioner yang memang memiliki kemampuan.
    Yang terpenting kata dia, anggota KPU yang akan ditetapkan nantinya ini  bisa menghadirkan proses pemilu yang aman dan damai. "Karena yang menjadi harapan kita semua adalah bagaimana pemilu ini bisa berjalan baik ke depan. Jadi ada atau tidaknya putra Sulsel di KPU, bagi saya sendiri tidak jadi soal," tandas Jayadi.
    Apalagi kata Jayadi, saat ini masih ada harapan dari putra Sulsel yang ikut seleksi Bawaslu. "Kita berharap, putra Sulsel yang tersisa di Bawaslu ini bisa menjadi bagian dari Bawaslu," harap Jayadi.   
    Sekadar mengingatkan, putra Sulsel yang menjadi anggota KPU pada periode sebelumnya ada Hamid Awaluddin atau KPU periode pertama. Begitu juga mantan anggota Panwaslu Lampung, Andi Nurpati yang tercatat sebagai warga kelahiran Wajo. (hamsah umar)       

Dewi YL Tak Pengaruhi Golkar-PKS

MAKASSAR, FAJAR--Munculnya nama politisi Hanura Sulsel, Dewi Yasin Limpo yang akan meramaikan pilwalkot Makassar 2013, belum merisaukan partai besar yang punya banyak kader akan maju. Kehadiran Dewi YL wujud dari momentum terbaik mencalonkan diri di Makassar.
    "Pilwalkot Makassar 2013 nanti memang merupakan momentum bagi tokoh di Makassar untuk mencalonkan diri. Karena di sini tidak ada figur yang dominan, karena tidak ada incumbent yang akan dilawan," kata Ketua DPD PKS Makassar, Irwan ST, Rabu, 29 Februari.
    Bagi Irwan, semua tokoh yang maju di pilwalkot Makassar nantinya memiliki peluang yang sama untuk memenangkan pilwalkot. Semua figur yang ada saat ini kata dia punya modal, dikenal, tokoh, belum lagi dukungan partai politik yang sudah mengakar. Bahkan, figur baru yang akan muncul ke depan masih akan ada.
    "Bagi PKS, saya kira tidak ada masalah kalau ada figur yang muncul seperti Dewi YL. Saya kira tidak terlalu mempengaruhi PKS di pilwalkot. Memang munculnya figur-figur baru ini harus membuat kandidat yang sudah ada harus benar-benar siap berkompetisi," kata Irwan.
    Pasalnya, yang akan menentukan siapa yang akan tampil sebagai wali kota nantiny adalah masyarakat sendiri. Adapun peluang berkoalisi, PKS kata dia siap berkoalisi dengan siapa saja figur yang ada di Makassar. "Siapapun yang serius komunikasi dengan PKS, kita buka ruang," katanya.
    Sementara Wakil Bendahara DPD Golkar Sulsel, Yusuf Gunco menyatakan bahwa figur yang muncul di Makassar ini tentu akan memengaruhi warna pilwalkot Makassar. "Dan itu memang layak memimpin Makassar termasuk Dewi YL. Tapi Golkar saya kira tidak terpengaruh, karena partai kami sudah menyiapkan kader terbaiknya," kata Yusuf Gunco. (hamsah umar)



Tahir Kasnawi: Rudiyanto Butuh Keseriusan

MAKASSAR, FAJAR--Pengamat politik Unhas, Prof Tahir Kasnawi mengungkap keinginan Bupati Sinjai, Andi Rudiyanto Asapa maju sebagai calon gubernur Sulsel 2013 masih dibutuhkan sikap lebih serius, dan tidak terkontaminasi antara keinginan mendampingi Syahrul Yasin Limpo.
    Penilaian ini menyusul pernyataan Rudi--sapaan akrab Rudiyanto Asapa untuk menantang SYL saat perayaah HUT Sinjai Senin lalu. Di tempat itu, Rudi sempat minta restu SYL dan menyatakan siap berduel dengan calon incumbent tersebut.
    Sikap Rudi yang mulai tegas jelang pilgub ini dinilai sebagai hal wajar, apalagi kapasitas dia sebagai bupati Sinjai dua periode cukup berhasil dengan berbagai program pro rakyat. "Rudi pasti merasa punya kompetensi tinggi untuk mempromosikan jabatan  lebih tinggi, dan itu sangat terbuka menurut saya," kata Tahir Kasnawi.
    Kasnawi tidak melihat adanya kekecewaan Rudi terhadap SYL, terkait keinginan menjadi wakil gubernur seperti yang berkembang selama ini. "Itu lebih karena Rudiyanto sudah melihat sinyal dari SYL bahwa kemungkinannya dipilih mendampinginya tidak ada. Tentu Rudiyanto sudah menangkap sinyal karena sudah melakukan pertemuan," kata Tahir Kasnawi.  
    Apalagi menurut dia, Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto memang sudah sejak awal mengintruksikan mantan pengacara ini maju sebagai calon gubernur. Kendati belakangan ada pandangan sendiri dan menyatakan kesediaannya mendampingi Syahrul.
    "Sekarang ada lagi titik balik untuk tetap maju sebagai cagub. Sebagai orang berkapasitas dia tentu akan maju sendiri. Apalagi sejak awal mereka sudah membangun komunikasi dengan sejumlah partai politik," tambahnya.
    Sementara mantan bupati Lutra, Luthfi A Mukty yang disebut akan mendampingi Rudiyanto dianggap Tahir Kasnawi belum memperlihatkan keseriusan. "Selama ini dia kelihatan serius, tapi saat ini sepertinya tidak ada lagi keseriusan. Padahal kalau benar mau maju, harus memperlihatkan keseriusan," katanya.
    Sebelumnya, pengamat politik UIN, Firdaus Muhammad menilai bahwa figur Rudiyanto Asapa tidak bisa disangsikan sebagai calon gubernur Sulsel. Selain memiliki pengalaman sebagai bupati dua periode, dia juga cukup sukses membangun Sinjai dengan melahirkan banyak program yang peduli kemasyarakatan. (hamsah umar)