Powered By Blogger

Minggu, 02 September 2012

Jangan Jadi Cacian Masyarakat


Pendaftaran IA-Sayang, KPU Menantang Resiko

MAKASSAR, FAJAR--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel memilih ambil resiko dalam melayani pendaftaran pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) dan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) secara bersamaan.
KPU menyetujui Sayang mendaftar di KPU Sulsel pada Jumat, 14 September pukul 13.00 Wita, begitu juga IA pukul 14.00 Wita atau hanya berselang satu jam. Kendati menyadari ada potensi gesekan massa IA dan Sayang, KPU tetap memutuskan menerima usulan kedua pasangan ini. Begitu juga usulan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) pada Kamis, 13 September pukul 13.00 Wita.
Keputusan ini diambil dalam rapat koordinasi yang dilakukan dengan tim IA, Sayang, Garuda-Na, Panwaslu, serta kepolisian. Tim IA diwakili Ni'matullah, Noor Namry Noer, Sayang Alamsyah Demma, dan Jamaluddin Syamsir, serta tim Garuda-Na, Nasrullah Mustamin. Dari kepolisian ada Kapolrestabes Makassar, Kombes Erwin Triwanto dan sejumlah pihak lainnya.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas tim IA dan Sayang tetap konsisten dengan jadwal yang diajukan sehingga KPU memutuskan menerima usulan itu. Itu setelah ada komitmen kedua tim untuk tepat waktu sesuai yang diusulkan. Sayang sudah harus berada di KPU Sulsel tepat pukul 13.00 Wita dan meninggalkan KPU paling lambat pukul 13.50 Wita. "Kita minta konsistensinya karena kita paling lama menerima pendaftaran mereka sekitar 32 menit," kata Jayadi.
Jayadi menyatakan, komitmen IA dan Sayang untuk datang tepat waktu itu sekaligus akan menjadi penilaian publik Sulsel mengenai mana kandidat yang punya komitmen, dan yang tidak memiliki konsistensi.
Terhadap potensi gesekan, pihak kepolisian juga sudah menyiapkan antisipasi sehingga tidak terjadi konflik massa pendukung. Untuk pengamanan dari kepolisian, jumlah personel yang disiagakan di KPU Sulsel sebanyak 100 orang, di kubu Sayang 50 orang dan kubu IA 50 orang. "Itu situasional ada juga yang dijalan. Kalau yang dilibatkan tentu lebih dari 200 personel," kata Erwin.
Kapolrestabes Makassar ini mengakui potensi konflik sangat tinggi, namun apa pun yang menjadi keputusan KPU polisi mendukung dan siap melakukan pengamanan. Untuk antisipasi lalu lintas, polisi juga akan melakukan rekayasa tanpa harus melakukan penutupan jalan. Kalau pun yang harus ditutup diterapkan sistem buka tutup. Pastinya petugas kepolisian sudah menyiapkan polisi di KPU dan di kubu Sayang dan IA, begitu juga di daerah yang dianggap menjadi titik konsentrasi massa. Jumlah petugas yang dikerahkan untuk pengamanan ini tidak kurang dari 1.000 orang.  
"Kita tidak inginkan acara ini mengundang cacian masyarakat Sulsel. Karena itu, kami minta cagub betul-betul tepat waktu. Kalau masih ada massa di KPU sementara sudah waktunya calon lain datang, KPU berhak meminta calon dan timnya meninggalkan KPU," tandas Erwin.
Potensi benturan massa pendukung IA-Sayang ini cukup besar apalagi kedua kandidat ini bakal mengerahkan ribuan massa pendukungnya. IA bahkan mengerahkan massa dalam jumlah besar hingga setara separuh jumlah penduduk Makassar. Mengenai jadwal yang begitu mepet, IA minta komitmen tidak dilanggar. "Tidak mau tahu itu. Pokoknya KPU sudah harus bersih dari kandidat lain pukul 13.50 Wita, kalau ada massa saat jadwal kita sudah masuk kami anggap itu adalah pengganggu," kata Ni'matullah.
Benturan massa kata Ni'matullah hanya akan terjadi jika pihak Sayang tidak konsisten dengan komitmen waktu yang disepakati. "Kalau mereka tidak konsisten untuk tepat waktu berarti kesalahan di pihak dia," lanjutnya.
Tim Sayang, Alamsyah Demma menegaskan Sayang konsisten datang di KPU pukul 13.00 Wita apalagi Sayang dan timnya akan salat Jumat bersama di Masjid HM Asyik. Jumlah massa yang akan dihadirkan menurutnya tidak bisa diperkirakan. "Yang jelas pimpinan parpol pendukung dan relawan akan mengawal. Saya kira tidak akan mengganggu ketertiban," sebut Alamsyah.
Dia berharap, proses pendaftaran di KPU Sulsel bisa berjalan lancar dan sudah bisa selesai sesuai yang ditargetkan KPU yakni 32 menit. "Jadi ini juga sangat bergantung berapa lama kami diterima di KPU," lanjutnya. (hamsah umar)
           

KPI Keluarkan Edaran Iklan Kampanye


*MoU dengan KPU Bone

MAKASSAR, FAJAR--Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Sulsel sangat serius menyikapi potensi pemanfaatan media elektronik baik televisi dan radio, untuk kepentingan kampanye maupun iklan kampanye calon kepala daerah.
Dalam waktu dekat, KPI Sulsel akan mengeluarkan surat edaran mengenai lembaga penyiaran yang bisa menyiarkan atau menayangkan iklan kampanye kandidat. Untuk pemilukada Bone misalnya, KPI Sulsel telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan KPU Bone, demi terwujudnya pemilukada yang berkualitas dan tetap berjalan di rel yang benar.
Selain Bone, KPI Sulsel juga sudah lebih dulu melakukan penandatanganan MoU dengan KPU Takalar, termasuk telah melakukan pertemuan dengan KPU Sulsel yang kebetulan juga akan menggelar pemilihan gubernur yang pelaksanaannya bersamaan dengan pemilukada Bone.
"Jadi kita akan mengeluarkan surat edaran untuk mengatur mana lembaga penyiaran yang biasa menyiarkan iklan kampanye kandidat," tandas anggota KPI Sulsel, Andi Fadli Yusuf.
  Di Bone kata Fadli, belum ada televisi swasta tapi baru radio dan tv berlangganan atau tv kabel. Baik lembaga penyiaran radio maupun tv berlangganan yang belum berproses atau mengantongi izin rekomendasi kelayakan dari KPI dianggap ilegal dan tidak boleh menayangkan iklan kampanye politik.
Fadli menambahkan, di daerah ini sudah 4 radio swasta  yang sudah bisa menayangkan iklan kampanye, begitu juga ada 3 tv berlangganan juga ada yang mendapat izin atau rekomendasi kelayakan dari KPI Sulsel. "Selebihnya kami anggap ilegal," tandas Fadli.
KPI Sulsel mengancam akan menindak lembaga penyiaran di Bone baik televisi, tv kabel, radio swasta, radio komunitas dan lembaga penyiaran lain yang tidak mendapat izin, namun kemudian berani menayangkan iklan kampanye politik. "Kami akan proses, bisa adminisinstrasi bisa juga pidana. Dalam prosesnya, kami akan koordinasi dengan KPU dan Panwaslu Bone," lanjut Fadli. (hamsah umar)

Warga Soppeng Teriakkan Ewaki Aco


MAKASSAR, FAJAR--Cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin kembali mendapat sambutan meriah ribuan wargaSoppeng saat menghadiri halal bihalal Kerukunan Keluarga Soppeng di  Balai Prajurit M  Yusuf Makassar, Jumat, 31 Agustus.
Di tempat ini, ribuan warga meneriakkan kata "Ewaki Aco" dan Semangat Baru saat Ilham berjalan menuju podium untuk memberikan sambutan. Teriakan Ewaki Aco dan semangat baru bahkan membahana dari seluruh pejuru ruangan.
"Saya hadir di sini bukan dalam rangka kegiatan politik, tapi ini bagian dari silaturrahmi sekaligus ingin mengucapkan terima kasih kepada warga Soppeng, khususnya yang berdomisi di Makassar atas segala partisipasi dalam menciptakan ketertiban sekaligus ikut menjadi bagian dalam proses pembangunan di kota ini," kata Ilham.
Kendati, dalam waktu tidak lama lagi warga Sulsel termasuk masyarakat Soppeng akan menghadapi hajatan  politik terbesar di Sulsel yakni pilgub. Ilham mengajak semua untuk tetap  menciptakan suasana kondusif.  Biarkan dinamika politik bergulir dan masyarakat akan memberikan pilihan politiknya secara sadar dan penuh tanggung jawab.
Bagaimanapun perkembangan  Sulsel, termasuk Soppeng ke depan itu sangat bergantung pada sikap politik warga Sulsel "Saya harap, dorongan  semangat warga Soppeng dalam membangun daerahnya akan menuai hasil yang kita cita - citakan," lanjutnya.
Sejumlah tokoh masyarakat kabupaten Soppeng hadir di tempat ini, diantaranya Brigjen Polisi H Burhanuddin Andi, yang juga merupakan Ketua Dewan Penyantun KKS. Selain itu Ketua DPP KKS, Prof Sarifuddin Wahid juga tampil memberikan semangat kepada para hadirin.
Kehadiran Ilham di tengah warga soppeng memang menjadi daya tarik sendiri dalam acara ini. Sikap simpati juga terihat saat Ilham akan meninggalkan gedung tempat acara berlangsung. Puluhan Ibu - ibu yang terlihat mengerumuni Ilham hanya sekedar untuk salaman dan berfoto bersama. Akibatnya, Ilham terpaksa harus tertahan sekitar 20 menit hanya untuk melayani permintaahn foto bersama. (hamsah umar)

Garuda-Na Jalan Kaki Daftar di KPU


*Angka 13 Hoki Rudiyanto

MAKASSAR, FAJAR--Pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) memilih jalan kaki mendaftar di KPU Sulsel. Rudi-Nawir dan pendukungnya berangkat dari kediaman Rudi di Jalan Nikel No.13 Makassar.
Jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin saat menghadiri rapat koordinasi di KPU Sulsel, Jumat, 31 Agustus menyatakan jumlah massa pendukung Garuda-Na tidak terlalu banyak yang dikerahkan atau paling banyak 1.000 orang. Pasangan ini mendaftar di KPU Sulsel pada pukul 13.00 Wita.
"Jadi sesuai yang sudah kita ancang sejak awal kita mendaftar pada Kamis, 13 September pukul 13.00 Wita. Pimpinan partai pengusung kita juga harapkan ikut mendampingi Garuda-Na mendaftar di KPU," kata Nasrullah.
Jadwal pendaftaran Garuda-Na pada 13 September ini bertepatan dengan hari kelahiran Rudiyanto. Tapi lebih dari itu, angka 13 ini menjadi angka hoki bupati Sinjai dua periode ini. Kendati angka ganjil banyak yang mempersepsikan sebagai angka sial, namun bagi Rudi itu adalah angka yang sangat berharga. Karena begitu menjadikan angkat 13 ini angka hoki, Rudi cukup identik dengan angka 13.
Misalnya saja nomor rumahnya di Jalan Nikel bernomor 13, nomor telepon seluler terakhir 13, nomor polisi mobil pribadi 13 termasuk angka pendaftaran sebagai cagub Sulsel di KPU yang juga angka 13. "Jadi itu memang angka hoki Pak Rudi. Makanya memilih mendaftar 13 September pukul 13.00 Wita," lanjut Nasrullah.
Ditanya mengenai dukungan partai politik, Nasrullah masih saja menolak membeberkannya, dengan alasan abru akan disampaikan pada Rabu, 12 September mendatang. Kendati partai pemilik kursi di DPRD Sulsel sudah memastikan dukungan ke calon lain, Garuda-Na mengaku ada partai lain selain Gerindra yang akan mendukung Rudi-Nawir. "Jadi jumlahnya hingga 18 persen," sebut Nasrullah. (hamsah umar)    

Jumat, 31 Agustus 2012

DPW Lawan DPP PAN


*Ikut Deklarasi Sayang

MAKASSAR, FAJAR--Instruksi DPP PAN yang melarang DPW PAN Sulsel menghadiri deklarasi pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) tidak akan diindahkan.
DPW PAN Sulsel siap melawan instruksi tersebut dan menyatakan tetap hadiri deklarasi bersama parpol lainnya.
Penegasan untuk tetap menghadiri deklarasi Sayang yang dijadwalkan Minggu, 9 September ini disampaikan Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi di DPRD Sulsel, Kamis, 30 Agustus. "Sampai saat ini tidak ada perubahan. Kita tetap akan menghadiri deklarasi Sayang," kata Kahfi.
Sebelumnya, Ketua Bidang Komunikasi Politik DPP PAN, Bima Arya menginstruksikan DPW PAN Sulsel tidak menghadiri deklarasi Sayang, dengan alasan sampai saat ini dukungan PAN di pilgub Sulsel masih dalam tahap pengkajian dan finalisasi. Dia menyebut, belum ada putusan resmi PAN mengenai dukungan partai terhadap pasangan cagub di Sulsel. Juga Korwil Sulawesi Bappilu DPP PAN, Andi Yuliani Paris juga menyebut rekomendasi PAN yang pernah dipublis Kahfi beberapa waktu lalu belum resmi.
Kahfi menegaskan, sah atau tidaknya rekomendasi PAN terhadap Sayang bukan menjadi kewenangan elit DPP PAN tertentu. Tapi yang berwenang menyatakan SK itu sah atau tidak adalah Ketua Umum DPP PAN, Hatta Rajasa dan Sekretaris Jenderal DPP PAN, Taufik Kurniawan sebagai pihak yang mengeluarkan rekomendasi. Selain penegasan kedua pimpinan PAN ini, PAN Sulsel tetap mengacu pada rekomendasi yang dipegang saat ini.
Ketua DPD Golkar Sulsel sekaligus cagub petahana Sulsel, Syahrul Yasin Limpo juga menyatakan bahwa partai pengusungnya tidak ada yang berubah kendati terjadi konflik internal khususnya PAN dan PDS. "Kita tidak ada masalah, bahkan pimpinan partai pengusung kita undang untuk hadir dalam deklarasi dan halal bihalal yang kita lakukan," kata Syahrul.
Syahrul menyebut, deklarasi Sayang bersama parpol pengusung 9 September mendatang ini akan dihadiri langsung Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie alias Ical. Awalnya, Ical berencana hadir di Makassar dalam rangka konsolidasi partai utamanya di daerah yang akan menggelar pemilukada seperti Takalar, Bone, dan Palopo pada 6 September. "Rencana memang 6 September, tapi kita minta 9 September saja sekalian hadir di deklarasi," lanjut Syahrul.
Nanti setelah deklarasi Sayang ini, Ical dijadwalkan baru akan melakukan konsolidasi sekaligus memberikan arahan terhadap upaya pemenangan pasangan Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim pada pemilukada Takalar Oktober mendatang. Kehadiran Ical di Sulsel ini sekaligus ajang untuk menyosialisasikan diri sebagai capres Golkar pada pemilu 2014 mendatang.
Sebelumnya, Rabu malam Syahrul mengumpulkan elit DPD Golkar Sulsel di rujab gubernur membahas rencana deklarasi Sayang. Informasi yang diperoleh, pertemuan ini membahas bagaimana menghadirkan pimpinan Golkar kecamatan dan desa di 24 kabupaten/kota di Sulsel, begitu juga pembentukan tim pemenangan.
"Golkar Sulsel pada dasarnya meminta agar semua pimpinan dan pengurus partai di tingkat kecamatan dan desa hadir dalam deklarasi. Ini untuk memeriahkan deklarasi pasangan Sayang," kata Wakil Ketua Golkar Sulsel, Hoist Bachtiar. (hamsah umar)