MAKASSAR--Pesta miras oplosan yang dilakukan mahasiswa atau taruna AMI Veteran berakhir tragis. Enam mahasiswa dari sembilan orang yang terlibat pesta miras keracunan dan dilarikan ke RS Bhayangkara Makassar. Satu korban yakni, Anto Fadly dinyatakan tewas setelah dirawat di RS sekira 30 menit. Sedangnya lima lainnya yang juga dilarikan ke rumah sakit, saat ini masih menjalani perawatan intensif.
Lima korban yang masih dirawat itu masing-masing, Irfan, Ray Abadi, Jefri, Hery Anwar, dan Dwi Yan. Para taruna tersebut melakukan pesta miras oplosan di salah satu rumah kost, Pondok Buaya Darat, di Jalan Baji Minasa II, Kelurahan Tanjung Alang, Kecamatan Mariso, makassar. Jenis miras yang dioplos dengan minuman kaleng Coca-Cola yakni Mantion House. Hasil penelitian dokter forensik RS Bhayangkara menyebutkan kadar alkohol minuman oplosan yang minum korban ini mencapai 43 persen.
Menurut petugas UGD RS Bhayangkara, para korban yang diduga keracunan miras oplosan itu tiba di RS sekira pukul 10.00. Korban diantar beberapa rekannya. Informasi yang diperoleh, saat korban dibawa ke RS, Anto Fadly memang sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Beberapa korban keracunan miras oplosan itu ada yang muntah-muntah di UGD. Setelah ditangani di UGD, korban selamat di pindahkan ke beberapa ruang perawatan, sementara Anto dievakuasi ke kamar mayat. Puluhan mahasiswa AMI Veteran terlihat mendatangi RS Bhayangkara termasuk keluarga korban lainnya. Proses pemulangan mayat korban dari rumah sakit ke rumah keluarga bahkan dilakukan melalui upacara pelepasan dari pihak AMI Veteran.
Dari rumah kost tempat mahasiswa tersebut pesta miras, polisi setidaknya menemukan puluhan botol miras dan botol minuman Coca-Cola. Barang bukti yang diamankan dari pihak Polsekta Mariso itu dimasukkan dalam dua tas ransel.
Tim Dokter Forensik RS Bhayangkara, AKP Mauluddin menyebutkan bahwa kadar alkohol yang ditemukan dalam tubuh korban yang mencapai 43 persen, memang sangat membahayakan bagi jiwa seseorang. "Secara akut membahayakan bagi tubuh manusia," kata Mauluddin.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter forensik RS Bhayangkara Makassar, Mauluddin menegaskan bahwa para korban tersebut mengalami keracunan alkohol.
Terhadap korban yang masih dirawat di rumah sakit, Mauluddin menyebutkan bahwa penanganan taruna AMI Veteran tersebut dilakukan dengan upaya menetralisir pengaruh racun alkohol yang ada dalam tubuh para mahasiswa itu.
Menurut pengakuan salah seorang korban selamat, Irfan kepada wartawan menyebutkan bahwa, dia dan rekan mahasiswa lainnya mulai minum miras yang dioplos dengan Coca-Cola itu mulai pukul 20.00 hingga tengah malam. Setelah menghabiskan minuman keras yang mereka siapkan, para mahasiswa tersebut tidur bersama di kamarnya.
Pengaruh miras oplosan terhadap para korban itu baru terasa pada pagi harinya. Mereka mulai mual hingga muntah-muntah. Begitu melihat salah seorang korban tidak sadarkan diri, mahasiswa lainnya berinisiatif membawa korban ke rumah sakit. Sayangnya, satu mahasiswa tidak tertolong.
Korban meninggal tersebut tercatat sebagai mahasiswa semester VI AMI Veteran. Dia bahkan mahasiswa yang sudah menjalani praktek berlayar. Bahkan ada rencana, mahasiswa yang satu ini sudah bisa mengikuti wisuda pada November mendatang. Taruna korban miras oplosan itu berasal dari angkatan berbeda. Sebagian baru tercatat sebagai mahasiswa semester III seperti Ray Abadi.
Instruktur Kemiliteran AMI Veteran, Ucok Sam K yang dimintai komentarnya saat mengunjungi mahasiswa korban keracunan miras enggan berkomentar banyak atas peristiwa yang dialami mahasiswanya. "Saya belum tahu bagaimana kejadian sebenarnya. Kita masih menunggu bagaimana hasil penanganan dokter. Saya ke sini sekadar ingin melihat kondisinya," ujar Ucok.
Yang pasti menurut dia, pelepasan mayat korban kepada pihak keluarganya itu dilakukan upacara khusus oleh pihak AMI sebelum jenazah korban dibawa ke rumahnya. Pihak keluarga sendiri berencana memakamkan jenazah korban di kampung halamannya, Mariri, Mamuju, Sulawesi Barat.
Salah seorang keluarga Anto, Yacob Tappi yang ditemui di RS Bhayangkara menyebutkan, pihak keluarga menerima kabar kematian korban dari beberapa rekan korban. Pihak keluarga kata dia mengaku terpukul dengan kejadian tersebut, apalagi diduga karena keracunan miras oplosan.
"Pihak keluarga belum tahu betul juga bagaimanan kejadiannya sehingga seperti ini. Kita juga belum mau menanyakan lebih jauh apalagi korban yang selamat belum pulih betul. Yang kita urus dulu ini yang meninggal," ujar Yacob.
Keluarga Yacob lain yang menjadi korban keracunan miras dalam kasus ini adalah Ray Abadi. Namun dia mengaku belum menanyakan bagaimana kronologis kejadian tersebut.
Menurut Yacob, Anto selama ini tinggal di rumah salah seorang keluarganya, di Bukit Khatulistiwa. Di rumah ini, Anto hanya sendiri karena pemilik rumah tersebut berada di Papua sehingga dia yang dipercaya untuk menjaga rumah tersebut. Pada minggu, Yacob mengaku sempat ke rumah tersebut, namun kondisi memang kosong. (sah)
Taruna Korban Miras Oplosan:
Meninggal:
-Anto Fadly
Dirawat di RS Bhayangkara
-Irfan
-Ray Abadi
-Jefri
-Hery Anwar
-Dwi Yan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar