Powered By Blogger

Sabtu, 13 Agustus 2011

Desain Elegan untuk Hindari Kejenuhan


KONSEP desain audio video pada kendaraan modifikasi makin melahirkan variasi baru dan unik. Kalau perlu, desain audio itu memenuhi bagian bagasi mobil, sehingga begitu bagian belakang dibuka, yang terlihat semuanya adalah perangkat audio mulai dari subwoofer, speaker coaxial, kapasitor, amplifier/power, dan sejumlah perangkat audio lainnya.
Dengan konsep desain  yang disebut elegan ini, pemilik mobil dijamin tidak akan cepat bosan atau jenuh dengan kondisi serta situasi yang ada pada mobilnya. Desain audio berkonsep elegan dipercaya mampu menghindarkan pemiliknya terhindar dari rasa bosan dan jenuh terhadap model modifikasi mobil itu sendiri.
Ini diakui pemilik mobil Suzuki Swift, Erwin yang memilih  melakukan modifikasi mobil miliknya di Sound Galery. Dia menyebutkan, desain audio miliknya ini berkonsep elegan. "Saya memilih konsep seperti ini sehingga tidak cepat bosan dan jenuh melihat model modifikasi mobil yang dimiliki," kata Erwin.
Di bagasi mobil milik Erwin ini ada sejumlah perangkat audio video yang dibenamkan, sehingga tidak ada lagi ruang untuk melihat bagian kabin kendaraan. Pasalnya, mulai dari bawah hingga atas dipenuhi perangkat audio vodeo. 
Perangkat audio tersebut masing-masing dua unit subwoofer, satu unit power monolog yang berfungsi mengangkat fungsi speaker coaxial, satu unit power 4 channel untuk mengangkat fungsi subwoofer. Juga ada dua buah kapasitor, speaker empat unit, serta satu unit televisi 19 inci.  Umumnya, perangkat audio yang dibenamkan pada mobil yang satu ini mengandalkan merek Cello.
Meski desain audio video cukup banyak memberikan fasilitas audio, namun kinerja audio ini cukup maksimal sesuai dengan keinginan pemiliknya. Maklum, Erwin termasuk orang yang hobi dengan jenis musik RNB. "Suara yang dihasilkan sangat maksimal sehingga mendengarnya enak. Kita juga tidak cepat bosan saat  memutar musik," kata Erwin. 
Untuk melakukan kontrol terhadap perangkat audio maupun fasilitas game yang ada pada mobil yang satu ini, Erwin mengaku kalau semuanya bisa disetel melalui tape utama. "Kontrol terhadap perangkat audio cukup mudah," katanya. (hamsah umar)
 

Jok Empuk Model Sofa


MENIKMATI suasana santai dalam berkendara layaknya di rumah sendiri, saat ini bukan lagi masalah yang sulit. Dengan melakukan sedikit perubahan pada jok atau tempat duduk pada mobil, menikmati suasana santai bisa terwujud kapan saja, apalagi kalau dukungan tempat duduk pada mobil cukup empuk sehingga terwujud kenyamanan yang maksimal.
Dengan menggunakan desain jok yang empuk, garansi untuk mendapatkan suasana rileks saat mengemudi pasti akan dinikmati pengemudi maupun penumpangnya. Apalagi jika desain jok pada mobil kesayangan itu menggunakan jok model sofa alias motif garson. Pasalnya, desain model jok seperti ini sangat empuk sehingga sangat nyaman diduduki.
Konsep jok model garson ini setidaknya dimiliki mobil Suzuki Swift keluaran 2011 milik Erwin Siswoyo. Dengan model ini, pengemudi maupun penumpang yang ada dalam kabin kendaraan, akan merasa seperti duduk di sofa rumah sendiri, sehingga ini tentu saja  bisa menghadirkan kesan rileks selama dalam perjalanan.
"Jok model garson atau sofa ini kan sangat empuk, sehingga otomatis bisa meminimalisir rasa letih yang bisa dirasakan selama mengemudi. Tapi dengan menggunakan jok empuk, kita tidak mudah letih saat duduk lama," kata Erwin.
Kesan sempurna pada desain jok ini semakin terasa dengan pilihan penggunaan warna pada pembungkusnya. Erwin sendiri memilih kombinasi warna  hitam dan putih pada jok mobilnya ini. "Warna ini juga untuk menyesuaikan dengan warna  background dari luarnya yakni hitam dan putih," kata Erwin. (hamsah umar)            

Bisa Nikmati PS2


MEMANJAKAN diri, keluarga, hingga teman dalam  menikmati hiburan seperti bermain game, tidak harus dilakukan dengan mendatangi tempat penyewaan game atau game station. Bagi pencinta mobil modifikasi, memanjakan diri dengan fasilitas game bukan lagi hal mustahil. Kini banyak mobil modifikasi yang menyiapkan fasilitas game.
Salah satunya adalah mobil Suzuki Swift milik Erwin. Warga Jalan Cendrawasih Makassar yang memodifikasi mobilnya di bengkel Sound Galery ini juga menyiapkan fasilitas PS2 untuk menikmati berbagai macam permainan game di dalam mobil, baik pada saat mobil dikemudikan maupun saat berhenti. Saat mobil sedang berjalan, penumpang kendaraan ini bisa bermain game dengan memanfaatkan layar televisi yang ada pada sandararan kepala di jok depan.
"PS2 ini sebenarnya lebih sebuah servis kepada penumpang yang ikut di mobil. Jadi saat mobil  jalan, bisa menggunakan layar TV di sandaran kepala, sementara kalau berhenti bisa menggunakan layar TV lebih yang lebih besar di belakang,"  kata Erwin.
Dengan   fasilitas PS2 ini, suasana santai bisa semakin dinikmati saat dalam perjalanan, maupun pada saat sedang berkumpul bersama rekan, apalagi kalau memang memiliki hobi bermain game.
Selain layanan PS2 untuk kenyamanan penumpang, fasilitas lain adalah ketersediaan mini bar yang ada di jok tengah. Menurut Erwin, dengan mini bar ini, penumpang bisa menikmati minuman kaleng ketika tiba-tiba haus di atas mobil. "Biasa memang menyimpan minuman kaleng, jadi penumpang bisa mengambilnya setiap saat. Jadi ini juga untuk memberikan servis dan bagian dari interior kendaraan," tambahnya.
Fasilitas mini bar yang ada pada mobil Erwin ini memang tidak terlalu mencolok, tapi memiliki desain simpel dan sederhana. Penempatannya tepat di tengah jok bagian belakang. (hamsah  umar)
       

PNS Tertinggi Pelaku Kekerasan Perempuan


MAKASSAR--Pelaku kekerasan terhadap perempuan baik berupa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kekerasan seksual, dan bentuk kekerasan perempuan lainnya tidak hanya terjadi di kalangan masyarakat biasa. Kasus seperti ini juga terjadi di kalangan pejabat publik. Bahkan menurut laporan Komisi  Nasional Anti Kekerasah Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), kekerasan yang dilakukan pejabat publik meningkat hingga delapan kali lipat.
Kondisi tersebut disampaikan Ketua Sub Komisi Partisipasi Masyarakat Komnas Perempuan, Andy Yentriyani saat berkunjung ke redaksi Harian FAJAR Sabtu, 13 Agustus. Bersama sejumlah aktivis perempuan lainnya, Andy menegaskan bahwa kekerasan terhadap perempuan dari tahun ke tahun mengalami grafik peningkatan.
Khusus di kalangan pejabat publik misalnya, kekerasan terhadap perempuan didominasi kalangan pegawai negeri sipil (PNS), kemudian guru, polri, dan TNI. Untuk data 2010 misalnya, jumlah kekerasan perempuan yang melibatkan PNS mencapai 351 kasus, guru 96 kasus, polri 87 kasus, TNI 56 kasus, legislator 11 kasus, dan tokoh sebanyak satu kasus.
Secara umum, kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia pada 2010 mencapai 105.103 kasus. Ini sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 143.586 kasus. Selebihnya, dari 2001 terus mengalami peningkatan dari 3.169 kasus pada 2001.
Sementara kasus kekerasan seksual berdasarkan yang tercatat pada Komnas Perempuan sejak 1998-2010 mencapai 91.311 kasus, dengan rincian 69.251 dilakukan perorangan, 20.503 dilakukan oleh publik, serta 1.557 kasus dilakukan negara.
Khusus untuk wilayah Sulawesi, Andy menyebutkan bahwa kekerasan terhadap perempuan juga cukup tinggi, dimana pada 2010 lalu tercatat setidaknya ada 4.729 kasus kekerasan terhadap perempuan. Untuk kalimantan sebanyak 14.258 kasus, sumatera sebanyak 19.741 kasus, sementara Jawa sebanyak 63.229 kasus,
Andy menyebut, kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Sulsel diperoleh dari berbagai lembaga pemerhati perempuan. Setidaknya ada 12 lembaga di Sulsel yang menjadi tempat pengambilan data Komnas Perempuan terhadap masalah kekerasan perempuan.
Belasan lembaga itu antara lain, LBH Apik Makassar, Kejaksaan, Lembaga Pemberdayaan Perempuan (LPP) Bone, PN Rantau, Pengadilan Tinggi Makassar, PN Sinjai, LPA Sulsel, PA Jeneponto, PA Makassar, PA Makassar, PA Masamba, PA Sidenreng Rappang, dan PN Pankajene.
Di Makassar, Komnas Perempuan kata Andy akan melakukan workshop mengenai masalah perempuan di Hotel Makassar Golden mulai Senin-Selasa mendatang.  (hamsah  umar) 
  

Polisi Gadungan Makin Meresahkan


MAKASSAR--Polisi gadungan yang berpura-pura sebagai petugas lalu lintas kembali beraksi. Setelah awal pekan ini berhasil memperdayai pengendara sepeda motor, kali ini polisi gadungan tersebut kembali memeras warga. Kali ini korbannya Andika dan Muh Gusman.
Kedua warga  yang diperas polisi gadungan ini adalah warga yang beralamat di Jalan Urip Sumoharjo, dan Jalan Racing Centre Makassar. Seperti biasa, polisi gadungan ini mengenakan kaos coklat polisi yang dilengkapi rompi yang bertuliskan perintis. Penampilan oknum ini menyakinkan karena membawa benda sejenis senjata api yang diselipkan di pinggangnya.
Menurut korban, pada Jumat malam pelaku y ang mengaku polisi itu mengendarai sepeda motor Suzuki Shongun SP memberhantikan motornya di Jalan Urip Sumoharjo, tepatnya di depan kantor Gubernur Sulsel. Saat dihentikan, pelaku langsung minta telepon korban, meski menolak korban diancam akan dipukul menggunakan pistol.
Setelah mengambil telepon  korban, pelaku kemudian meminta korban ikut dengannya ke pos polisi. Pelaku mengarahkan motornya ke Racing, sementara rekan korban diminta menunggu di motor korban. "Polisi itu meminta saya turun dari sepeda motornya dan langsung meninggalkan saya. Saya sempat mengikuti pelaku dan melihatnya memberhentikan korbannya yang lain," kata Andika.
Usai meninggalkan Andika, pelaku kembali beraksi di Racing Centre. Kali ini korbannya Gusman. Saat itu, korban bersama anaknya dihentikan pelaku. Pelaku berpura-pura memeriksa korban termasuk menyerahkan tas berisi uang sebesar Rp11  juta, handphone serta dompet.
Korban kemudian diminta untuk mengikuti sepeda motor yang diduga rekan pelaku. "Saya diminta ikut sepeda motor di depan, dengan alasan mereka  juga melanggar lalu lintas," kata Gusman.
Namun belum sempat naik ke motornya, pelaku lebih dulu melarikan diri bersama uang milik korban. Awalnya, korban sempat mengikuti pelaku, namun kehilangan jejak. 
Kapolsekta Panakkukang, Kompol M Nur Akbar mengatakan, membenarkan kasus penipuan dengan modus berpura-pura sebagai anggota polisi lalu lintas. Pihaknya kata dia sementara melakukan penyelidikan untuk mencari identitas dan nomor kendaraan yang digunakan pelaku.
Dengan maraknya kasus penipuan bermodus oknum polisi, dia berharap masyarakat di daerah ini tidak percaya dengan polisi yang melakukan kerja seperti ini, apalagi kalau  yang diminta adalah dompet atau tas. Pasalnya, polisi lalu lintas hanya meminta STNK atau SIM jika menghentikan pengendara sepeda motor. Sehingga jika ada polisi yang meminta dompet atau telepon, dapat dipastikan oknum tersebut adalah polisi gadungan. (hamsah umar)