Powered By Blogger

Sabtu, 13 Agustus 2011

Polisi Gadungan Makin Meresahkan


MAKASSAR--Polisi gadungan yang berpura-pura sebagai petugas lalu lintas kembali beraksi. Setelah awal pekan ini berhasil memperdayai pengendara sepeda motor, kali ini polisi gadungan tersebut kembali memeras warga. Kali ini korbannya Andika dan Muh Gusman.
Kedua warga  yang diperas polisi gadungan ini adalah warga yang beralamat di Jalan Urip Sumoharjo, dan Jalan Racing Centre Makassar. Seperti biasa, polisi gadungan ini mengenakan kaos coklat polisi yang dilengkapi rompi yang bertuliskan perintis. Penampilan oknum ini menyakinkan karena membawa benda sejenis senjata api yang diselipkan di pinggangnya.
Menurut korban, pada Jumat malam pelaku y ang mengaku polisi itu mengendarai sepeda motor Suzuki Shongun SP memberhantikan motornya di Jalan Urip Sumoharjo, tepatnya di depan kantor Gubernur Sulsel. Saat dihentikan, pelaku langsung minta telepon korban, meski menolak korban diancam akan dipukul menggunakan pistol.
Setelah mengambil telepon  korban, pelaku kemudian meminta korban ikut dengannya ke pos polisi. Pelaku mengarahkan motornya ke Racing, sementara rekan korban diminta menunggu di motor korban. "Polisi itu meminta saya turun dari sepeda motornya dan langsung meninggalkan saya. Saya sempat mengikuti pelaku dan melihatnya memberhentikan korbannya yang lain," kata Andika.
Usai meninggalkan Andika, pelaku kembali beraksi di Racing Centre. Kali ini korbannya Gusman. Saat itu, korban bersama anaknya dihentikan pelaku. Pelaku berpura-pura memeriksa korban termasuk menyerahkan tas berisi uang sebesar Rp11  juta, handphone serta dompet.
Korban kemudian diminta untuk mengikuti sepeda motor yang diduga rekan pelaku. "Saya diminta ikut sepeda motor di depan, dengan alasan mereka  juga melanggar lalu lintas," kata Gusman.
Namun belum sempat naik ke motornya, pelaku lebih dulu melarikan diri bersama uang milik korban. Awalnya, korban sempat mengikuti pelaku, namun kehilangan jejak. 
Kapolsekta Panakkukang, Kompol M Nur Akbar mengatakan, membenarkan kasus penipuan dengan modus berpura-pura sebagai anggota polisi lalu lintas. Pihaknya kata dia sementara melakukan penyelidikan untuk mencari identitas dan nomor kendaraan yang digunakan pelaku.
Dengan maraknya kasus penipuan bermodus oknum polisi, dia berharap masyarakat di daerah ini tidak percaya dengan polisi yang melakukan kerja seperti ini, apalagi kalau  yang diminta adalah dompet atau tas. Pasalnya, polisi lalu lintas hanya meminta STNK atau SIM jika menghentikan pengendara sepeda motor. Sehingga jika ada polisi yang meminta dompet atau telepon, dapat dipastikan oknum tersebut adalah polisi gadungan. (hamsah umar)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar