Powered By Blogger

Kamis, 23 Agustus 2012

Etika Politik Sehat Perlu di Masa Tenang


MAKASSAR, FAJAR--Lemahnya undang-undang politik utamanya mengenai aturan kampanye memberi ruang kandidat memanfaatkan celah melakukan kampanye terselubung, termasuk di masa tenang.
Masa tenang yang semestinya steril dari segala bentuk aktivitas kampanye kandidat kepala daerah masih sulit diwujudkan termasuk di Sulsel, yang memang demokrasinya masih sangat memprihatinkan. Diperlukan etika politik bagaimana berdemokrasi yang sehat dari kandidat kalau ingin melihat masa tenang steril dari kegiatan berbau kampanye.
"Kalau mau mengandalkan aturan atau regulasi yang ada sekarang itu sangat banyak kelemahannya sekalipun dalam undang-undang sangat jelas melaran. Yang jadi persoalan karena sanksinya juga tidak jelas. Sehingga yang diperlukan sebenarnya adalah etika politik yang sehat dari kandidat," ujar pengamat politik Unhas, Prof Hasrullah, Rabu, 22 Agustus.
Bahkan pada masa tenang ini, yang paling sering dilakukan dan sulit dihindari adalah serangan fajar. Di sini menjadi titik paling rawan dilakukan kandidat di masa tenang apalagi potensi untuk memengaruhi pemilih sangat besar.
Aktivitas kampanye terselubung di masa tenang bisa muncul dalam berbagai pesan yang cenderung kabur. Misalnya saja memunculkan simbol kumis, kacamata, ustad, garuda, dan hal-hal lain yang sangat erat kaitannya dengan kandidat gubernur yang akan bertarung. Celah inilah yang berpotensi dimanfaatkan kandidat dan timnya untuk melakukan kampanye terselubung.
Pengamat Politik UIN Makassar, Dr Firdaus Muhammad mengatakan ada banyak modus kampanye terselubung di masa tenang yang berpotensi dilakukan kandidat. Potensi itu sangat besar dimanfaatkan utamanya tim dan simpatisan calon yang akan bertarung apalagi yang diluar kendali tim resmi.    
Karena itu diperlukan langkah strategis penyelenggara pemilu utamanya KPU dan panwaslu untuk bekerja optimal melakukan antisipasi terhadap celah ini. Tanpa kerja optimal utamanya panwaslu, harapan agar tidak terjadi kampanye terselubung sulit dihindari. "Diperlukan komitmen untuk bersinergi menciptakan pilgub damai terutama masa tenang dengan mengsterilkan dari aktivitas politik, utamanya kampanye terselubung," kata Firdaus.
Penyelenggara pemilu yakni KPU dan Panwaslu harus sejak dini memilikirkan langkah strategis mengantisipasi kampanye terselubung di masa tenang. Apalagi aturan sangat jelas yang tegas melarang aktivitas kampanye termasuk aktribut kandidat. "Masa tenang sangat jelas dilarang ada atribut kampanye, kegiatan kampanye dan kegiatan lain yang berkaitan kepentingan kandidat. Dibutuhkan kinerja panwaslu dalam menjalankan tugas dan fungsinya, karena peran panwaslu sangat penting," kata Ketua Devisi Teknis Penyelenggara Pemilu KPU Sulsel, Ziaurrahman.
Karena banyak potensi pelanggaran yang bisa muncul sehingga peran panwaslu diminta lebih dominan dalam melakukan pengawasan. (hamsah umar)

Citra IPM Sulsel Harus Diperbaiki


MAKASSAR, FAJAR--Citra indeks pembangunan manusia (IPM) Sulsel membutuhkan sentuhan pemerintah secara sungguh-sungguh, sehingga IPM ini bisa maju bukan cenderung stagnan.
Seperti diketahui, IPM Sulsel pada 2011 lalu hanya berada pada angka 71 dan naik satu digit pada 2012 ini menjadi 72. Peningkatan IPM Sulsel yang hanya mampu satu digit ini bak pil pahit yang harus ditelan pemerintah, apalagi ketika harus disandingkan dengan program pendidikan dan kesehatan gratis. Idealnya, program andalan Sulsel ini mestinya mampu meningkatkan IPM Sulsel atau paling tidak mencapai target masuk 10 besar di Indonesia.
Sekretaris Komisi E DPRD Sulsel, Jafar Sodding menyebut IPM yang cenderung stagnan di Sulsel sudah menjadi pil pahit yang harus ditelan. Politisi PKS ini menyebut masalah IPM ini sering kali dipersoalkan Komisi E DPRD Sulsel ketika melakukan rapat kerja dengan instansi terkait utamanya dengan Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sulsel dan instansi terkait lainnya.
"Ini yang selalu jadi pertanyaan kita kenapa bisa terjadi. Tapi yang selalu menjadi alasan sehingga IPM stagnan karena faktor batasan usia yang di atas 45 tahun. Melek huruf pada umur 45 tahun ke atas yang sulit diatasi karena ada kesan mereka tidak membutuhkan lagi," kata Jafar Sodding, Rabu, 22 Agustus.
Kalau disandingkan dengan besarnya dana yang digelontorkan untuk menangani masalah pendidikan termasuk pemberantasan melek huruf di Sulsel, Jafar Sodding menilai peningkatan IPM belum sebanding dengan besarnya dana yang digelontorkan pemerintah. Makanya, calon wali kota Makassar ini minta pemerintah menyikapi secara serius dan bekerja untuk memperbaiki citra IPM di Sulsel lebih baik atau bisa mencapai target masuk 10 besar.
Jafar Sodding minta agar pemprov memiliki keseriusan termasuk sudah waktunya mengevaluasi diri utamanya dalam menyiapkan data terkait persoalan IPM ini. Karena dengan data yang baik itu, pemerintah bisa merumuskan kebijakan yang tepat dalam rangka meningkatkan IPM Sulsel. "Kalau tidak berangkat dari data sulit untuk membuat kebijakan. Kita kan butuh kebijakan dari mana kita harus memulai untuk membangun IPM ini secara tepat. Ini yang tidak dimiliki Sulsel dengan alasan butuh dana besar," urai Jafar Sodding.
Juga perlu ada dorongan pemerintah agar masyarakat memiliki motivasi untuk terus bersekolah utamanya pada daerah yang selama ini sulit mengakses pendidikan. Banyak daerah tertentu yang sejauh ini masih sulit mengakses pendidikan hingga tingkat SMA seperti di pedesaan.
Terpisah, anggota Komisi E DPRD Sulsel, Sanusi Karateng menyebut rendahnya IPM Sulsel karena kebijakan pemerintah terhadap pendidikan belum sepenuhnya serius. "Kalau ada keseriusan membangun IPM sejajar dengan provinsi lain, pendidikan gratis harus sampai tingkat SMA, karena banyak juga putusan sekolah pada tingkatan ini. Sekarang kita bisa lihat untuk masuk SMA butuh dana jutaan dan itu sangat memberatkan orang tua murid," katanya.
Begitu juga kebijakan pemerintah tentang pendidikan dan kesehatan gratis cenderung setengah hati, dimana daerah lebih banyak menanggung anggarannya sehingga banyak daerah yang tidak maksimal menerapkan program tersebut. "Idealnya kan terbalik provinsi 60 persen kabupaten 40 persen. Atau kalau ingin lebih serius semua ditanggung provinsi karena itu kebijakan provinsi," imbuhnya. (hamsah umar)


Agus: Amin Setia Sama Golkar


*Deklarasi Belum Ditentukan

MAKASSAR, FAJAR--Calob wakil gubernur petahana Sulsel, Agus Arifin Nu'mang menyebut mantan gubernur Sulsel, HM Amin Syam masih sangat setia dengan Golkar.
Mantan Sekretaris DPD Golkar Sulsel ini menyebut Amin setia dengan Golkar setelah dirinya bertemu dengan Amin di Kompleks Asalea, Selasa malam. Dalam pertemuan ini, Agus menyebut Amin mengungkapkan kesetiannya pada partai berlamban pohon rimbun ini. Silaturahmi Agus ke kediaman Amin ini dalam rangka silaturahmi Idulfitri. Dia didampingi istrinya, Majdah Agus AN.
Dalam pertemuan ini, Agus menyebut pertemuannya dengan Amin SYam banyak bercerita berbagai hal termasuk memberikan nasihat dan masukan terhadap Agus sendiri yang saat ini kembali akan bertarung mendampingi Syahrul Yasin Limpo di pilgub Sulsel 2013 mendatang. Sekadar mengingatkan, Agus adalah penantang Amin Syam pada pilgub 2007 lalu.
"Selain itu suasana Ramadan juga kami bicarakan, soal Golkar baik nasional, provinsi, kabupaten/kota, Pak Amin juga menyampaikan tetap loyal sebagai kader Golkar," kata Agus.
Amin pernah digadang-gadang oleh Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel Ilham Arief Sirajuddin untuk jadi penasehat Partai Demokrat, tapi ditolak halus oleh Amin Syam. Mantan gubernur satu periode ini menyebut bahwa setelah tiga periode pimpin Golkar tidak mudah pindah partai.
Bagaimana dengan deklarasi?, juru bicara pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), Maqbul Halim menegaskan bahwa sejauh ini belum ada jadwal yang ditetapkan oleh Golkar maupun Kapal Induk-sebutan pasangan Sayang. Namun pastinya, pasangan petahana ini tetap mengagendakan deklarasi bersama partai pengusung.
"Memang sudah ada wacana mengenai deklarasi itu, tapi di Golkar secara khusus kita belum pernah ada membahas mengenai jadwal. Memang agenda deklarasi yang melibatkan semua partai pengusung ini akan ditetapkan oleh tim yang ada di Kapal Induk. Tim ini yang akan berkoordinasi dengan semua partai pengusung termasuk dengan Golkar," kata Maqbul.
Maqbul menyebut, dari sisi dukungan partai politik, semua partai yang diharapkan secara organisasi telah mengeluarkan putusan untuk mendukung Sayang di pilgub 2013 mendatang. Makanya, deklarasi yang akan dilakukan ini total melibatkan partai pengusung. " Kalau resmi menyerahkan SK memang belum, tapi semua partai sudah ada keputusannya," kata Maqbul. (hamsah umar)

Rabu, 22 Agustus 2012

Masniar Ingin Ukir Sejarah di Takalar


MAKASSAR, FAJAR--Tampil sebagai satu-satunya calon bupati perempuan Takalar, Masniar Mappasawang yang populer disapa pendukungnya Daeng Rannu bertekad ukir sejarah sebagai bupati perempuan pertama di daerah ini.
Komisaris PT TIMACO Makassar yang berpasangan dengan Burhan Talli ini menegaskan sudah saatnya perempuan Takalar tampil terdepan, dalam membangun dan memikirkan masyarakat Takalar secara keseluruhan. Perempuan harus berani tampil kritis dan kreatif kalau ingin melakukan perubahan di Takalar.
Masniar sangat yakin pencalonannya sebagai cabup Takalar akan mendapat sambutan luas rakyat Takalar utamanya dari kalangan perempuan. Alasannya, dari tujuh pasangan calon yang ada saat ini, pasangan nomor urut 5 ini menjadi satu-satunya calon yang memiliki keterwakilan perempuan. "Makanya, kita mengajak masyarakat Takalar utamanya perempuan untuk bangkit dan bersama-sama dengan kami melakukan perubahan untuk Takalar yang bersejarah," kata Masniar.
Dukungan masyarakat secara langsung melalui dukungan KTP menjadi alasan Masniar akan mendapat tempat di hati masyarakat Takalar pada pemilukada Oktober mendatang, meski tidak ada motor penggerak partai seperti lima pasangan calon lainnya. Kendati hanya mengandalkan tim sukses yang dibentuk, Masniar-Burhan siap bersaing sehat.
"Yang jelas target kita adalah bagaimana mengukir sejarah dengan memenangkan pertarungan. Makanya saya mengajak rakyat Takalar utamanya perempuan dan pemuda berjuan bersama kami," tambahnya.
Saat ini, Masniar mengaku sudah membentuk tim sukses hingga pelosok desa bahkan berbasis tempat pemungutan suara (TPS). Tim sukses yang dibentuk ini sudah ada pada setiap TPS di daerah ini. "Makanya kita sangat optimis bisa memenangkan pertarungan satu putaran," ujar Masniar sesumbar. (hamsah umar)
       

PAN Prioritaskan Empat Kader di Sinjai


MAKASSAR, FAJAR--Sukses mengantar kader PAN di Maros menjadi bupati, kader PAN di SUlsel makin berani mendorong kadernya bertarung di pemilukada. Kader bahkan mendapat prioritas utama diusung partai untuk bertarung.    
Di pemilukada Sinjai, setidaknya ada empat kader PAN yang diberi prioritas untuk mengendarai PAN pada pemilukada Sinjai mendatang. Mereka adalah Ketua MPP DPW PAN Sulsel, Muchlis Panaungi serta tiga pengurus DPD PAN Sinjai masing-masing Muhtar Mappatoba, Dedi Ardiansyah, dan Muhtar Badewin.
Meski diprioritaskan, kader PAN tidak serta merta diusung partai kecuali memiliki trend survei yang bisa memenangkan pertarungan. DPD PAN Sinjai bertekad mengusung pasangan calon yang bisa menang di pemilukada Sinjai 2013 mendatang. "Sudah menjadi harapan PAN Sulsel memang untuk memprioritaskan kadernya diusung pada setiap pemilukada. Namun prioritas ini akan dilihat sejauh mana kader tersebut punya kesungguhan untuk bertarung," jelas Wakil Sekretaris DPW PAN Sulsel, Buhari Kahar Mudzakkar.
Terlepas ada keinginan DPW PAN Sulsel untuk memberikan prioritas kepada kader untuk mengendarai partai pada setiap pemilukada di daerah, PAN juga tidak ingin sekadar mengusung calon kalau peluang menang tidak ada. "Pada prinsipnya PAN selalu ingin prioritaskan kader menjadi calon bupati atau pun wakil bupati, kalau surveinya ada peluang menang partai tentu memprioritaskan kader," kata Wakil Sekretaris DPW PAN Sulsel, Ahmad Pasima.
Kendati PAN sejauh ini belum pernah melakukan survei internal untuk mengukur kekuatan kadernya yang akan maju di Sinjai, Ahmad berharap empat nama kader yang ingin maju di Sinjai ini bisa bersaing dan meningkatkan elektabilitasnya. Makanya, peluang nonkader diusung PAN di pemilukada tetap terbuka lebar.
Saat ini, PAN Sinjai sudah menjaring setidaknya 14 calon bupati yang mendaftar hingga batas akhir pendaftaran calon. Beberapa tokoh diluar partai yang mengincar PAN seperti, Sabirin Yahya, Syamsul Qamar, Hasan Basri Ambarala, Irwan Patawari, Halilintar, Andi Seto Asapa, Anis Asra, dan sejumlah tokoh lainnya. "Mereka inilah yang sementara kita jaring dan akan lihat seperti apa surveinya," lanjutnya.
Dari sejumlah tokoh yang mengincar PAN itu, setidaknya ada empat calon kuat yang akan menjadi tantangan bagi kader PAN sendiri seperti Sabirin Yahya, Anis Asra, Andi Seto Gadhysta Asapa, dan Irwan Patawari. Hasil survei yang dilansir berbagai lembaga survei selama ini menempatkan keempat tokoh tersebut berada pada urutan teratas perolehan dukungan masyarakat. Bahkan informasi yang berkembang, Anis Asra yang mempopulerkan tagline Hamas memiliki kans besar untuk mengendarai PAN di Sinjai.
Partai berlambang matahari terbit ini cukup seksi untuk pemilukada Sinjai. Pasalnya, partai ini tinggal membutuhkan satu dukungan kursi untuk bisa mengusung pasangan calon. Di DPRD Sinjai, PAN memiliki empat kursi sementara untuk bisa mengusung calon harus memiliki minimal lima kursi. "Selama ini PBB kita sudah sering bangun komunikasi di Sinjai," imbuh Ahmad.
Sebelumnya, Muchlis Panaungi yang juga anggota DPRD Sulsel menegaskan peluangnya mengendarai PAN di pemilukada Sinjai sangat terbuka. Selain mendapat dukungan masyarakat luas, dia juga adalah kader PAN. "Saya yakin PAN mengusung saya, karena partai itu mengutamakan kadernya," kata Muchlis. (hamsah umar)