Powered By Blogger

Minggu, 16 Desember 2012

Ibas: Ilham Harus Menang


MAKASSAR, FAJAR--Sekretaris Jenderal DPP Demokrat, Edy Baskoro Yudhoyono atau biasa disapa Ibas, mematok target besar Demokrat memenangkan Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin di pilgub 22 Januari 2013.
Ibas menyebut, kemenangan Ilham yang berpasangan Aziz Qahhar Mudzakkar di pilgub Sulsel menjadi harga mati. Penegasan ini disampaikan Ibas saat memberikan pengarahan pada acara silaturahmi nasional (silatnas) Partai Demokrat di Sentul International Convention Centre, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 14 Desember.
"Yang paling dekat dan sementara proses pemilihan kepala daerah di Indonesia itu adalah Sulsel. Maka harga mati bagi Partai Demokrat dalam  memenangkan calon jagoannya. Jangan biarkan kandidat kita jalan sendiri," imbuh Ibas yang disusul sahutan Semangat Baru dari kontingen ulsel.
Mendengar penegasan tersebut, Ilham yang duduk di deretan depan bersama Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin kemudian berdiri dan melambaikan tangan ke peserta. Silatnas dihelat dalam rangka HUT Demokrat ke-11 ini dihadiri sekitar 5 ribu kader Demokrat se-Indonesia.
Putra presiden SBY ini menambahkan, semua komponen partai harus melakukan konsolidasi yang kompak membantu dan  menggalang kekuatan memenangkan pemilihan gubernur. Selain Sulsel, Demokrat juga fokus di Jawa Barat dan Sumatera Utara. "Tiga daerah dari 14 provinsi yang menggelar pilkada 2013 ini menjadi barometer kemenangan Demokrat secara nasional," tambah Ibas.
Menantu Ketua DPP PAN, Hatta Radjasa ini  ini menambahkan sebagai bukti dukungan DPP dalam memenangkan calonnya di pemilukada, DPP Demokrat saat ini telah mengeluarkan surat tugas bagi legislator senayan agar turun langsung ke daerahnya memenangkan pilkada. (hamsah umar)

Aziz: IA Bebas untuk Semua


MAKASSAR, FAJAR--Cawagub pendamping Ilham Arief Sirajuddin, Aziz Qahhar Mudzakkar menyatakan Kartu Semangat Baru berisi 9 program bebas IA, diperuntukkan untuk seluruh masyarakat Sulsel.
Aziz memastikan seluruh warga Sulsel akan mendapatkan jaminan layanan IA Bebas ketika pasangan urut 1 ini dipercaya memimpin Sulsel 2013-2018 mendatang. Penegasan Aziz ini sebagai jawaban atas kritikan petahana Sulsel, Syahrul Yasin Limpo yang menyebut program bebas ini diskriminatif.
"Tidak ada pengecualian dalam pelayanan Kartu Bebas IA. Insya Allah, ini akan menjadi rahmat bagi seluruh penduduk Sulsel siapapun dan apapun latar belakangnya, baik itu pendukung IA, Sayang mapun Garuda-Na. Mulai dari perkotaan hingga pelosok desa dan dari gunung hingga pesisir," jelas Aziz saat silaturrahmi dengan warga  Tete Batu, Kelurahan Bontoa, Kecamatan  Mandai, Maros, Jumat, 14 Desember.
Senator RI dua periode ini mengatakan IA Bebas bukan program yang mengada - ada karena telah melewati sejumlah penelitian serta hitung - hitungan dari sejumlah ahli.
"Bahkan lima  dari sembilan program bebas yang ada di kartu Semangat Baru  sudah empat tahun  berlaku di Makassar. Dan ini sukses di jalankan oleh Pak Ilham serta Pak Supomo," papar Aziz.
Campaign Organizer IA, Abdul Qadir IA bebas merupakan respons terhadap kegagalan pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat Sulsel.
"Kami jelaskan IA akan melayani 10 juta penduduk Sulsel. Ilham-Aziz sudah bertekad mewakafkan diri demi terwujudnya kesejahteraan rakyat Sulsel yang saat ini masih menderita. Itulah alasan IA bebas hadir sebagai respons kegagalan pemerintahan Pak Syahrul mengangkat IPM Sulsel," kata Qadir.
Kartu IA bahkan menjadi jaminan permanen bagi warga Sulsel. "Asumsi kami, 2 juta lembar kartu Bebas IA yang sudah tercetak akan mampu melayani kebutuhan seluruh penduduk yang saat ini menempati  1,3  juta  rumah tinggal di seluruh Sulsel. Kami juga masih ada kartu cadangan ketika masih ada warga yang belum dapat," tambahnya.
"Kami punya kartu cadangan yang banyak bahkan melebihi jumlah rumah tangga yang ada. Seperti Maros yang memiliki 66.450 rumah tangga, kami akan drop sekitar 70 ribu kartu," tambah Aziz.
Animo warga setelah tahu manfaat KSB ini kian hari semakin meningkat, makanya Aziz berharap masyarakat tahu benar manfaat dari kartu ini. "Tadinya kami akan datang langsung ke rumah warga, tapi ternyata mereka antusias datang ke posko untuk mendapatkan kartu ini," lanjutnya.
Mantan calon Bupati Maros, Nur Hasan bertekad memenangkan pasangan IA, karena dia melihat pasangan ini mampu membawa perubahan masyarakat dalam berdemokrasi yang lebih baik. Hadir dalam kegiatan ini, kepala desa Patontongan Jafar Ago, Kades Bontomarannu Darman Middi, Kades Bontobunga, M Nawir, mantan Kades Moncongloe Hamid Gading, Kadus Manjalling, Dg Tarru, serta tokoh agama setempat ustad Hamid. (hamsah umar)

Tim: Garuda-Na Ikon Kaum Marginal


MAKASSAR, FAJAR--Didukung sejumlah organisasi rakyat miskin, tim pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) mengklaim pasangan urut 3 ini sebagai ikon kaum marginal di Sulsel.
Di pilgub Sulsel, 22 Januari 2013, Garuda-Na didukung banyak ormas yang selama ini banyak bergerak memperjuangkan warga miskin di Sulsel seperti Partai Rakyat Demokratis (PRD) Sulsel, Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) Sulsel, Front Masyarakat Perjuangan Buruh Indonesia (FMPBI) Sulsel, Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Makassar, Asosiasi pengemudi, buruh bongkar muat, serta  Serikat Tani Nasional (STN).
Kamu marginal ini mendukung Garuda-Na setelah melihat visi misi pasangan ini lebih menyentuh kepentingan masyarakat miskin. Program yang ditawarkan juga sangat menyentuh pemenuhan hak dasar masyarakat Sulsel.
Apalagi, sebelum menjadi bupati, Rudi sudah banyak memperjuangkan hak-hak warga miskin utamanya saat masih menjadi Ketua LBH Makassar. Saat itu, Rudi banyak berjuang mengembalikan hak masyarakat miskin yang berhadapan dengan hukum tidak peduli dibayar atau tidak. Hal ini dilihat bahwa keinginan Garuda-Na memperjuangkan rakyat miskin bukan sebuah janji karena sudah dibuktikan.
"Garuda-Na sebagai ikon kaum marginal di Sulsel bukan tanpa dasar. Dukungan kaum marginal yang begitu luas menjadi  bukti bahwa pasangan sudah menjadi ikon perjuangan masyarakat miskin Sulsel," kata Tim Advokasi dan Hukum Garuda-Na, Pice Jehali di sekretariat Benteng Jelata Garuda-Na, Jumat, 14 Desember.
Kordinator JRMK Sulsel, M Nawir mengatakan ketimpangan sosial yang terjadi di Sulsel utamanya antara masyarakat perkotaan dan pedesaan masih sangat lebar. "Karena kita ingin pemimpin yang punya program jelas untuk kepentingan rakyat miskin," sebut Nawir.
Ketua Gerakan Masyarakat  Gowa Makassar Sinjai (Gamasi) menyatakan pendidikan dan kesehatan gratis Rudi sudah terbukti di Sinjai. Makanya, gerakan masyarakat ini siap mengawal Garuda-Na memenangkan pertarungan Januari mendatang. "500 anggota gerakan masyarakat ini akan all out untuk memenangkan Garuda-Na," kata Amin. (hamsah umar)

DAK2 Pileg 2014 Bermasalah


MAKASSAR, FAJAR--Data Agregat Kependudukan per-Kecamatan (DAK2) untuk pemilu legislatif (pileg) 2014, yang bersumber dari Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) menuai banyak masalah.
DAK2 yang diterima KPU Sulsel dan KPU kabupaten/kota se-Sulsel dari pemprov Sulsel beberapa waktu lalu, memiliki perbedaan dengan DAK2 yang diperoleh KPU daerah yang sumbernya dari Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan. Setidaknya ada dua kabupaten yang memiliki perbedaan serius DAK2 Kemdagri dengan DAK2 kabupaten yakni Sinjai dan Marosd.
Khusus Maros, jumlah total DAK2 pemerintah setempat dengan yang bersumber dari Kemdagri angkanya sama sebesar 348.150 jiwa. Perbedaan terjadi pada jumlah DAK2 setiap kecamatan. Dari 14 kecamatan di Maros, hanya dua kecamatan yakni Mallawa dan Turikale yang sama persis, sedang 12 kecamatan lainnya berbeda. Setelah ditelusuri, DAK2 tersebut tertukar-tukar antara satu kecamatan dengan kecamatan lainnya.
"Sebenarnya hanya tertukar-tukar, tapi ini kan tetap harus kita singkronisasi mana yang benar karena DAK2 ini akan menjadi dasar dalam penentuan jumlah kursi pada setiap kecamatan. Kalau terjadi pertukaran data, itu kan bisa mengacaukan pembagian kursi pada setiap kecamatan," tandas Ketua KPU Maros, Andi Nur Imran.  
Perbedaan paling merisaukan terjadi di Sinjai. DAK2 yang diserahkan dari pemprov Sulsel (sumber Kemdagri) disebutkan DAK2 Sinjai berjumlah 227.219 jiwa, sedang DAK2 pemerintah setempat mencapai 280.856 jiwa. "Ini yang masalah serius karena ternyata perbedaannya mencapai puluhan ribu orang," kata anggota KPU Sinjai, Jaenu, Jumat, 14 Desember.
Atas perbedaan DAK2 Sinjai dengan Kemdagri ini, pemkab Sinjai bahkan telah melayangkan surat klarifikasi DAK2 ke Kemdagri pada 10 Desember lalu, melalui Sekkab Sinjai, Taiyeb A Mappasere.  Jaenu menyebut, DAK2 yang digunakan untuk pemilukada Sinjai juga berjumlah 280.856 orang.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menambahkan singkronisasi DAK2 yang diperoleh dari Kemdagri dengan DAK2 kabupaten/kota ini dilakukan untuk memastikan kesamaan data setiap kabupaten/kota." Yang ternyata ada daerah yang memang berbeda datanya. Ini akan kita komunikasikan lagi dengan Kemdagri untuk mencocokkannya lagi," kata Jayadi.
Angka DAK2 untuk pileg 2014 ini memang memiliki peningkatan sekitar 500.000 orang dibanding DAK2 pilgub Sulsel per Juli 2012, yang diserahkan pemprov Sulsel. DAK2 pilgub sebesar 9,8 juta sedang pileg hanya 9,3 juta lebih. Khusus di Makassar terjadi peningkatan terbesar dari 1,2 juta lebih menjadi 1,6 juta lebih.  (hamsah umar)    

Garuda-Na Garap Ammatoa


MAKASSAR, FAJAR--Komunitas adat Ammatoa di Kajang, Bulukumba tidak pernah luput dari perhatian kandidat di setiap even politik. Jumat, 14 Desember, giliran pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) yang bersilaturahmi dengan warga adat Ammatoa.
Di Kajang, Garuda-Na mengunjung dua desa Yakni Ammatoa dan Desa Tambangan. Selanjutnya, pasangan ini bersilaturahmi dengan masyarakat Herlang di Tanuntung.
Di Desa Ammatoa, rombongan Garuda-Na diterima secara adat oleh warga setempat ditandai dengan pemakaian sarung hitam, passapu, dan angngaru oleh tokoh adat. Rudi-Nawir disambut tokoh adat Ammatoa atau oleh warga setempat dikenal dengan sebutan Amma.
Tidak kurang 500 orang yang berkerumuman menunggu kedatangan pasangan cagub urut 3 ini. Kepada tokoh adat Ammatoa dan warga Kajang pada umumnya, pasangan ini berjanji akan memperhatikan kepentingan adat Ammatoa termasuk membangun rumah adat Ammatoa di daerah ini.
Garuda-Na juga menyampaikan komitmennya untuk mempertahankan nilai-nilai adat dan kebudayaan lokal yang selama ini masih terpelihara dengan baik di Kajang. Rudi bahkan mengajak seluruh warga Kajang untuk tetap melestarikan nilai-nilai adat dan budaya yang berlaku di Ammatoa sebagai salah satu kekayaan budaya di daerah ini. "Mari kita sama-sama melestarikan nilai-nilai adat dan budaya di Ammatoa sebagai kekayaan kita," kata Rudi.
Sekretaris Sekretaris DPC Gerindra Bulukumba, Syahruni Haris menyatakan, pembangunan rumah adat di Kajang akan diupayakan Garuda-Na jika dipercaya memimpin Sulsel 2013-2018 mendatang. "Jadi itu salah satu komitmen Garuda-Na kepada masyarakat Ammatoa dan Kajang pada umumnya kalau dia terpilih nanti," papar mantan Ketua KPU Bulukumba ini. (hamsah umar)