Powered By Blogger

Senin, 17 Desember 2012

KPU Prioritaskan Luwu Raya


*Distribusi Surat Suara

MAKASSAR, FAJAR--KPU Sulsel mulai mendistribusikan logistik pemilu ke sejumlah kabupaten/kota di Sulsel. Luwu Raya yang meliputi empat kabupaten yakni Luwu, Palopo, Luwu Timur, dan Luwu Utara menjadi salah satu prioritas KPU Sulsel.
Selain Luwu Raya, dua kabupaten lain yang masuk prioritas KPU adalah Selayar dan Pangkep. Keenam kabupaten/kota ini sudah mulai menjadi tujuan distribusi logistik pilgub, Senin, 17 Desember. Pelepasan logistik secara simbolis akan dilakukan di kantor KPU Sulsel yang rencananya akan dilepas oleh gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo. Perwakilan dari KPU Pusat juga dijadwalkan hadir dalam pelepasan distribusi logistik ini.
Berbagai macam logistik yang akan didistribusikan itu seperti surat suara, formulir serta alat kelengkapan KPPS, PPS, dan PPK. Keenam kabupaten ini jadi prioritas karena wilayah ini memiliki letak geografis yang sulit dijangkau di daerah tertentu, seperti di wilayah pengunungan hingga kepulauan.
"Tujuan pengiriman logistik pilgub ini ada enam kabupaten di tahap pertama yakni Luwu Raya, Pangkep dan Selayar. Keenam kabupaten ini jadi prioritas karena memiliki daerah tertentu yang sulit diakses sehingga membutuhkan waktu," kata Humas KPU Sulsel, Asrar Marlang, Minggu, 16 Desember.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menambahkan pengiriman logistik ke kabupaten yang sulit diakses ini didahulukan, dengan harapan logistik pilgub ini tiba di lokasi tujuan tepat waktu. "Kita tentu berharap distribusi logistik ini tidak menemui kendala, kendati kita tentu ada kekhawatiran seperti itu utamanya faktor cuaca," kata Jayadi.
Jayadi menambahkan, sekaitan dengan agenda pilgub yang sudah semakin di depan mata itu, KPU juga intens melakukan kampanye atau sosialisasi di tengah masyarakat. Akhir pekan lalu misalnya, KPU menggelar gerakan sadar pemilu melalui gerak jalan di kota Watampone, Bone.
Gerakan sadar pemilu ini diharapkan bisa menyadarkan masyarakat Sulsel, pentingnya menyalurkan hak suaranya pada pemilu 22 Januari mendatang. Pasalnya, tingkat partisipasi pemilih juga menjadi ukuran bagi KPU dalam hak keberhasilannya melaksanakan pesta demokrasi. (hamsah umar)                  

Bupati Bone Galang Kades Menangkan IA


MAKASSAR, FAJAR--Setelah meninggalkan Golkar, mantan Ketua DPD Golkar Bone yang saat ini bupati Bone, Andi Idris Galigo mulai terang-terangan mendukung pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di pilgub Sulsel, Selasa, 22 Januari 2013.
Kalau sebelumnya, Idris sekadar melawan keputusan Golkar karena memperjuangkan putranya, Andi Irsan Idris di pemilukada Bone, kini bupati Bone mulai terang-terangan melawan cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo yang saat ini masih Ketua DPD Golkar Sulsel. Tidak hanya itu, Idris menggalang ratusan kades se-kabupaten Bone untuk memenangkan IA di daerah kekuasannya ini.    
Idris bahkan mengawal ratusan kades se-Bone ini menggelar silaturahmi di Grand Clarion & Convention, Minggu, 16 Desember.
Ratusan kades se-Kabupaten Bone secara tegas menyatakan sikap untuk bersatu demi memenangkan Ilham-Aziz di pilgus Sulsel. Pernyataan sikap kades ini dibacakan oleh Kades Uloe, Kecamatan Dua Boccoe, Suradi.
"Saya bersama Ilham. Sekarang ini, kepala desa se-Kabupaten Bone siap memenangkan Ilham-Aziz. Ilham itu saudara kita. Semua kades Bone ini telah bertandatangan untuk memenangkan IA di Pilgub Sulsel," kata Idris disambut aplaus ratusan kades.
Bupati dua periode ini menegaskan, dukungan kades ke IA, merupakan panggilan nurani, apalagi Ilham sukses memajukan Makassar selama kepemimpinannya.
"Jadi narekko lisuki matu ye memme'ni tinro ku (nanti kalau pulang ke Bone nyenyaklah tidurku), nasaba purani (karena sudahmi) menyatakan di sini," Idris menambahkan.
Mendapat dukungan ratusan kades di Bone ini, Ilham berjanji untuk mewujudkan niat baik para kepala desa di Bone untuk membangun Sulsel lebih baik ke depan. "Lebih 200 kepala desa se-Kabupaten Bone datang ke sini untuk memberi dukungan bersama Pak Bupati Bone, Andi Idris Galigo, saya kira ini adalah amanah dan kepercayaan untuk memimpin Sulsel," kata Ilham.
Untuk itu, lanjutnya, Ilham berterima kasih kepada bupati dan para kades di Bone. "Insya Allah, kita wujudkan niat baik kita membangun Sulsel," lanjutnya.
Hari pencoblosan pilgub dan pemilukada Bone sendiri akan berlangsung bersamaan. Sehingga selain memperjuangkan IA di Bone, Idris juga akan bekerja keras untuk memenangkan putranya, Andi Irsan untuk bisa terpilih sebagai bupati Bone. (hamsah umar)

Jurkam IA Berdasar Zona


*Dua Menteri Kampanyekan IA di Luwu Raya

MAKASSAR, FAJAR--Dua Kabinet Indonesia Bersatu II dari Demokrat dipastikan menjadi juru kampanye (jurkam) pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di kampung halaman Aziz, Luwu Raya.
Kedua menteri yang kampanye khusus di Luwu Raya ini masing-masing  Menteri ESDM Jero Wacik, dan Menteri Koperasi dan UKM, Syarif Hasan. Jero disiapkan mengampanyekan IA di Luwu Utara dan Luwu Timor sedang Syafir di Luwu dan Palopo.
IA menjadikan Jero Wacik sebagai tim jurkam di Lutra dan Lutim dengan harapan masyarakat transmigram atau komunitas Bali yang ada di dua kabupaten ini lebih dekat dengan pasangan ini. Sedang Syarif memang pulang kampung demi memenangkan calon Partai Demokrat ini.
Penempatan tokoh nasional sebagai jurkam IA dilakukan berdasar zona atau kedekatan tokoh yang jadi jurkam itu dengan masyarakat. Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin misalnya akan disiapkan berkampanye di zona bugis atau zona II.
Sedang Ketua  Kehormatan TB Silalahi akan hadir kampanye di Enrekang. Purnawirawan TNI berpangkat Letnan Jenderal ini pernah bertugas di Enrekang dan berdomisili di Enrekang.
"Di sana ada sebuah monumental yang ditinggalkan TB Silalahi. Sebuah gedung serbaguna yang diberi nama Baruga Letnan. Ada orang tua angkatnya di Enrekang," kata Ilham yang juga putra Cakke, Enrekang ini.
Ketiga menteri tersebut telah menyatakan siap dan telah meminta jadwal kampanye dari Ilham. "Tolong segera kirim jadwal kampanyenya. Kami akan sesuaikan waktu luang," kata Amir Syamsuddin di ruang VVIP Silatnas Partai Demokrat, Minggu, 16 Desember.
Sementara itu, salah satu ormas berbasis kepemudaan, Laskar Merah Putih (LMP) merapatkan barisan untuk memenangkan IA di pilgub Sulsel. Ratusan kader LMP ini menggelar Diklat Nation and Character Buildingi di baruga PKK Makassar, Minggu, 16 Desember.
"Menyangkut dukungan LMP di pilgub, kita sejak Februari lalu sudah lahir LMP for IA, sehingga dukungan kami tidak pernah surut untuk pasangan ini. Pokoknya, organisasi ini siap all out," kata Wakil Ketua OKK LMP Sulsel, Imran Yusuf. (hamsah umar)

Maksimalkan Petani, Garuda-Na Janjikan Pupuk Murah


MAKASSAR, FAJAR-Pasangan cagub urut 3, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), akan memaksimalkan dukungan kaum marginal utamanya masyarakat petani di Sulsel.
Pasangan ini tidak ingin menyia-nyiakan dukungan masyarakat miskin, terpinggirkan atau lebih dikenal kaum marginal. Garuda-Na berkomitmen untuk memperjuangkan nasib dan kesejahteraan kaum miskin di Sulsel, ketika terpilih gubernur mendatang. Pasangan ini ingin memaksimalkan dukungan dari masyarakat petani apalagi pasangan ini banyak didukung dari kalangan kaum marginal atau rakyat miskin.
Seperti saat melakukan silaturahmi dengan masyarakat Kecamatan Rilau Ale dan Kindang yang umumnya adalah petani cengkih dan kakao, Garuda-Na menyampaikan akan membantu penyediaan pupuk murah, sehingga mudah dijangkau warga. Persoalan ketersediaan pupuk di masyarakat tidak boleh lagi menjadi keluhan warga ke depan.
Rudi menjual keberhasilan selama dua periode memimpin Sinjai begitu juga pasangannya Andi Nawir memimpin Pinrang. Di Bulukumba, Garuda-Na memilih menginap di rumah warga demi berbaur dengan masyarakat tani secara langsung.  Rudi menyatakan seorang pemimpin harus memiliki ketegasan dan keberanian untuk memperjuangkan kepetingan rakyatnya.
"Kalau kepentingan rakyat saya akan berhadapan dengan siapa saja, yang penting rakyak menikmati hasilnya. Kami hadir di sini hanyalah untuk memahami kebutuhan masyarak di Bulukumba, bila kami terpilih kami tidak perlu bertanya lagi atau belajar, tapi lansung tancap gas karena dari perjalanan kami selama ini bertemu dengan masyarakat kami rangkum dalam sebuah program," jelas Rudi.
Garuda-Na menyanjung kegigihan masyarakat yang telah bekerja keras, kendati apa yang diperjuangkan belum sepenuhnya tercapai. Termasuk program pembangunan yang dijanjikan pemprov Sulsel, seperti pembangunan tanggul penahan ombak, Di Kassi-kassi, Kecamatan Herlang.
Nawir meyakinkan masyarakat bahwa apa yang menjadi harapan atas pembangunan tanggul penahan ombak akan direalisasikan Garuda-Na kalau terpilih. "Karena ini menyangkut kepentingan langsung masyarakat, khususnya warga di pesisir yang dihuni oleh sedikitnya 2000 kepala keluarga," kata Nawir.
Rudi-Nawir sudah tiga hari terakhir menggarap wilayah Bulukumba dengan menggelar pertemuan di 10 kecamatan di daerah ini.  "Bulukumba merupakan salah satu daerah yang banyak pemilihnya, sehingga sosialisasi kami lakukan di semua kecamatan. Garuda-Na juga memilih nginap di rumah warga, karena warga yang memintanya,” ujar jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin. (hamsah umar)

Cagub Maksimalkan Tim dan Parpol


MAKASSAR, FAJAR--Meski variabel etnis dianggap sangat menentukan keterpilihan cagub di pilgub Sulsel, 22 Januari 2013, tiga pasangan cagub Sulsel tidak menyiapkan strategi khusus dalam memaksimalkan dukungan dari pendekatan suku ini.
Cagub lebih banyak memaksimalkan peran jaringan tim pemenangan, relawan atau pun dukungan partai politik (parpol) sebagai pengusung. Dengan cara ini, kandidat melihat variabel etnis dengan sendirinya akan menyatu.
"Strategi khusus terkait pendekatan berdasarkan etnis tidak ada kecuali, memaksimalkan peran para simpul tim, atau tokoh lokal untuk bersama-sama menjadi duta IA pada masing-masing daerah," kata juru bicara Ilham-Aziz, Selle KS Dalle, Minggu, 16 Desember.
Penguatan tim atau duta IA di daerah akan lebih maksimal saat hari pencoblosan semakin dekat. Peran tim ini yang bergerak dari rumah ke rumah sehingga intensitas komunikasi duta IA dengan warga semakin baik. Paling tidak, bisa memaintenance titik suara sekaligus memperluas kantong suara.
Kalau berdasar latar etnis, Selle mengaku semua orang Sulsel tahu bahwa Ilham etnis bugis dan Aziz Wija To Luwu. "Kita tidak pungkiri bahwa penelitian menyebut para pemilih menentukan pilihan selain karena program dan pendekatan trust figur, juga tidak sedikit yang menentukan karena melihat hubungan kekerabatan etnis," tambahnya.
Jubir Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), Maqbul Halim mengatakan, paradigma etnis tidak diterapkan oleh tim Sayang dalam menyusun strategi pemenangan. Pasangan ini lebih prioritaskan basis politik ketimbang basis etnis.
Maqbul menyebut, referensi utama basis politik Sayang adalah kekuatan politik partai-partai pengusung seperti Golkar, PAN, PDIP, PPP, PDS, PKPI, PDK, dan PKNU. "Keragaman etnis disetting sebagai kekuatan tim Sayang dalam pembangunan Sulsel," kata Maqbul.
Sementara jubir Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), Yarifai Mappeaty juga tidak memungkiri bahwa fakto etnis memiliki pengaruh dalam menentukan pilihan masyarakat di pilgub. Posisi kandidat yang cenderung seimbang saat ini bisa jadi makin membuat variabel ini makin berpengaruh.
"Maka faktor ferimordial seperti SARA itu sangat menentukan, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah, bahkan kelompok terdidik sekalipun kadang bisa terjebak ke arah itu. Pendekatan yang dilakukan pun harus melalui pendekatan etnis juga," kata Yarifai. (hamsah umar)