Powered By Blogger

Jumat, 21 Desember 2012

Diskusi Capres, JK Tokoh Fenomenal


MAKASSAR, FAJAR--Mantan wakil presiden, Jusuf Kalla dinilai tokoh cukup fenomenal sebagai salah satu calon presiden (capres) 2014. Survei yang selalu menempatkannya masuk lima besar menjadi alasan.
Penilaian ini disampaikan Adi Suryadi Culla saat tampil sebagai narasumber dalam dialog Calon Presiden 2014, yang digelar Lembaga Survei Indonesia (LSI) kerja sama Majalan Indonesia 2014 dan FISIP Unhas di Aula Ahmad Amiruddin, Fakultas Kedokteran, Kamis, 20 Desember.
Di mata pengamat politik Unhas ini, JK adalah refresentasi tokoh lokal yang juga memiliki basis di level nasional. Berbagai survei yang menempatkan JK selalu berada di 5 besar baik survei elektabilitas, popularitas hingga survei kualitas tokoh yang dilakukan LSI, menjadi hal menarik atau menjadi fenomena bagi JK.  
Misalnya saja survei CSIS menempatkan JK di posisi 2, Lembaga Survei Nasional urut 3, LSI urut 2, Soegeng Sarjadi Syndicate di urut 3 dan sejumlah survei ternama lainnya. Ini berbeda dengan tokoh lain yang cukup populer dan memiliki elektabilitas tinggi, tapi dari segi kualitas dia tidak masuk dalam daftar tokoh yang dianggap berkualitas (berintegritas, kapabilitas, dan  akseptabilitas).
"Yang jadi masalah karena JK tidak memiliki parpol yang akan mengusungnya. Sehingga itu yang akan menjadi tantangan bagi JK nanti," kata Adi Culla.
Terhadap survei opinion leader yang jadi topik pembahasan dalam dialog ini, Adi Culla juga sedikit mengkritisi. Dia mlihat survei ini memiliki bias karena yang banyak dimunculkan dari sekitar 30 tokoh itu mayoritas dari parpol. Begitu juga tidak banyak menampilkan tokoh-tokoh lokal. "Jadi ini juga kelemahan dari survei LSI karena tokoh lokal tidak banyak muncul. Saya kira potensi lokal perlu dimunculkan juga dalam survei," kata Adi Culla.
Pembicara lain dalam dialog calon presiden 2014 ini yakni Direktur Eksekutif LSI, Kuskridho Ambardi, dan salah satu tokoh yang dianggap memiliki kualitas menjadi capres, Jend (Purn) Endriartono Sutarto, serta Prof Salim Said.
Menanggapi survei LSI yang juga memasukkan namanya sebagai salah satu tokoh, Endriartono menegaskan sekiranya survei ini menjadi pilihan masyarakat banyak, sebagai tokoh dia tidak bisa mengecewakan masyarakat. Namun kata dia, survei ini juga harus dimaklumi kalau tidak menjadi pilihan masyarakat banyak.
Endriartono menekankan bahwa pemimpin yang dibutuhkan bangsa ini kedepan yang utama adalah yang memiliki komitmen memberantas korupsi. "Karena kalau korupsi merajalela, maka korupsi akan menjadi malapetaka bagi rakyat Indonesia. Karena itu, persoalan korupsi harus diberantas karena menjadi penyebab kemiskinan masyarakat Indonesia," tandas mantan Komisaris Utama PT Pertamina ini.
Dalam dialog ini, dia juga banyak bercerita mengenai sosoknya utamanya ketika menjadi Komisaris Utama PT Pertamina yang kemudian memilih mundur karena kebijakan yang menurutnya untuk kepentingan rakyat tidak mendapat akomodasi yang baik.
Yang pasti menurutnya, Indonesia ke depan membutuhkan pemimpin yang betul-betul mumpuni. "Bukan pemimpin yang hanya nikmati jabatan. Pemimpin itu harus melayani masyarakat hingga paling bawah," tandasnya.
Salim Said dalam kesempatan ini juga tekankan kualitas pemimpin dalam hal memberantas korupsi. "Jangan kita biarkan negara kita digerogoti korupsi. Ancaman paling besar adalah korupsi. Korupsi itu bukan hanya uang tapi politik pun dikorupsi.  VOC runtuh karena persoalan korupsi," sebut Salim.
Direktur Eksekutif LSI, Kuskridho Ambardi menyatakan hasil surveinya yang mengedepankan kualitas tokoh ini perlu disosialisasikan secara luas di masyarakat dalam rangka memilih pemimpin yang terbaik sesuai indikator tertentu.
"Makanya, kami ajak unhas suarakan itu. Ada pihak yang menyatakan pilpres itu masih lama, tapi justru disitulah kita penting diskusikan ini supaya kita bisa mendiskusikannya panjang lebar. Di tangan presiden itu ditentukan 200 juta jiwa lebih penduduk Indonesia," kata Kuskridho.
LSI berinisiatif menyosialisasikan hasil survei ini dengan harapan masyarakat di Indonesia bisa mengenal dan memahami pentingnya memilih calon pemimpin yang memiliki kualitas. Tidak sekadar karena popularitas yang dimiliki calon itu. Dia melihat, kualitas tokoh yang akan jadi pemimpin di negeri ini yang jadi problem dari berbagai pertimbangan.
Makanya, dia menyebut sosialisasi ini begitu penting dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang tokoh yang berkualitas dan memiliki integritas yang baik memimpin negeri ini. Apalagi, dari survei yang dilakukan integritas seorang pemimpin menjadi hal sangat penting yang dibutuhkan dalam memimpin bangsa ini. (hamsah umar)

Kamis, 20 Desember 2012

Etnisitas Bisa Cair di Pemilih Rasional


MAKASSAR, FAJAR--Kendati variabel etnis dianggap memiliki peran yang cukup menentukan di pilgub Sulsel 2013, faktor kesukuan ini bisa jadi mencair ketika diperhadapkan pada pemilih rasional.
Dalam politik, salah satu kecenderungan masyarakat dalam menentukan sikap selalu mencari faktor homopili atau kesamaan latar belakang, pendidikan, agama atau pun kesukuan. Salah satu alasannya untuk mendekatkan psikologi sosial antara masyarakat dengan pemimpinnya.
"Namun, kalau diperhadapkan pada pemilih rasional seperti misalnya di Makassar, faktor etnisitas ini bisa cair, dimana masyarakat tidak lagi menjadikan kesamaan suku sebagai pertimbangan utama dalam menentukan pilihan," kata pengamat politik Unhas, Hasrullah, Rabu, 19 Desember.
Berbeda kata dia ketika etnisitas ini di daerah, dimana masih banyak pemilih yang tidak rasional. Pemilih rasional umumnya lebih banyak mempertimbangkan program kandidat dan figur.
Hasrullah menyebut, variabel etnisitas di era demokrasi saat ini sah-sah saja menjadi hal yang diperhitungkan calon dalam meraih dukungan masyarakat luas. Namun, kandidat harus memahami batas kewajaran ketika harus menjadikan variabel ini dalam mencari dukungan masyarakat.
"Sepanjang tidak ditarik pada hal-hal sensitif wajar kalau calon gunakan variabel itu. Tapi tidak boleh ditarik lebih dalam karena itu bisa memicu atau berpeluang terjadinya konflik horizontal. Sehingga kalau ini ditarik terlalu jauh, bisa sensitif apalagi untuk masyarakat yang mengutamakan faktor emosional," jelas Hasrullah.
Terhadap variabel etnisitas ini, tiga cagub Sulsel memang tidak terlalu menjadikan variabel ini untuk meraih dukungan masyarakat luas. Cagub lebih memilih memaksimalkan tim dan jaringan partai politik dengan alasan variabel etnis akan ikut dengan sendirinya. (hamsah umar)  

Syamsul Bahri Pacu Komandan di Soppeng


MAKASSAR, FAJAR--Koordinator Provinsi (Korprov) DPP Golkar untuk pemenangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di pilgub Sulsel, Syamsul Bahri coba memacu kerja-kerja politik tim dan relawan Komandan di Soppeng.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Golkar ini akan mengumpulkan setidaknya 350 kader Golkar Soppeng serta relawan Komandan, dalam rangka menyemangati tim di bawah untuk bekerja lebih maksimal untuk memenangkan Sayang pada Selasa, 22 Januari mendatang. Pertemuan Syamsul dengan tim Komandan di Soppeng akan berlangsung, Kamis, 20 Desember, hari ini.
Upaya memacu kerja tim Komandan di Soppeng ini dimanfaatkan Syamsul Bahri, karena saat bersamaan melakukan reses di daerah ini. "Pak Syamsul sebagai anggota Komisi X DPR RI sedang reses di Soppeng. Kesempatan ini sekaligus dimanfaatkan untuk merapatkan tim dan relawan Sayang di Soppeng," kata staf pribadi Syamsul Bahri, Abdul Rauf Tika, Rabu, 19 Desember.
Dia menyebut, pertemuan dengan tim Komandan ini dilakukan agar kader dan seluruh elemen pendukung Sayang di Soppeng, lebih fokus bekerja memenangkan pasangan petahana ini.
"Tentu sebagai fungsionaris kita melakukansilaturahmi dengan jajaran Golkar soppeng. Saya ingin yakinkan kepada kader bagaimana menyosialisasikan Sayang utamanya prestasi yang telah dicapai di tingkat grass root. Sehingga ketika berhadapan dengan masyarakat di bawah, mereka mampu menyampaikan prestasi Sayang," kata Syamsul Bahri.
Juga, dia akan menjelaskan bagaimana perkembangan partai maupun masalah yang dihadapi di lapangan. Dia menyebut, seluruh kader dan tim Sayang di Soppeng harus menyakinkan masyarakat bahwa pilihan Golkar mengusung kembali Sayang semata-maat untuk melanjutkan target pembangunan lima tahun ke depan.
Terkait kegiatan reses sebagai anggota DPR RI, Syamsul Bahri menjelaskan reses ke daerah ini terkait upaya peningkatan minat baca masyarakat. Pihaknya kata dia sudah minta Perpustakaan Nasional untuk lebih memperbanyak buku ke daerah ini untuk diberikan ke perpustakaan daerah.
Dalam meningkatkan minat baca masyarakat, pemerintah kata dia perlu mengambil langkah strategis untuk bisa meningkatkan minat baca masyarakat utamanya di Soppeng. Di Soppeng, Syamsul Bahri akan menggelar sarasehan dengan sejumlah pihak yang dianggap punya peran meningkatkan minat baca di daerah ini.
"Kenapa Soppeng, karena selama ini saya melihat Soppeng lebih konsen terhadap masalah minat baca itu," lanjutnya. (hamsah umar)

Hadapi Pilgub-Pileg, PPP Bentuk LP2L


*Gelar Rakornis 20-21 Desember

MAKASSAR, FAJAR--DPW PPP Sulsel menyiapkan diri secara serius menghadapi berbagai even politik baik pilgub maupun pemilu legislatif (pileg) 2014. Guna memaksimalkan kerja politik, partai berlambang Kakbah ini membentuk Lajnah Pemenangan Pemilu Legislatif (LP2L).
Guna mengsinergikan kerja politik yang akan dilakukan kader, DPW PPP Sulsel akan menggelar rapat koordinasi teknis (Rakornis) dalam rangka pemenangan pilgub dan pileg 2014, 20-21 Desember. Pembukaan dilakukan di Sekretariat DPW PPP Sulsel, Jalan Sungai Saddang Baru Makassar.
"Rakornis ini ada dua agenda penting yang akan kita bahas yakni pemenangan pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di pilgub Sulsel. Sebagai partai pengusung, tidak ada cara lain selain all out kalau ingin memenangkan pasangan ini. Makanya, ini juga akan jadi penekanan kita terhadap kader," ujar Wakil Ketua DPW PPP Sulsel, Patris Sayuti, Selasa, 18 Desember.
Begitu juga, kerja politik dalam rangka menghadapi pileg 2014 sudah harus dimulai dari sekarang. Hal inilah yang mendasari dibentuknya LP2L di PPP Sulsel. Rakornis selain dihadiri seluruh anggota LP2L yang telah dibentuk masing-masing DPC kabupaten/kota di Sulsel, juga mengundang seluruh anggota fraksi PPP se-Sulsel.
PPP Sulsel ingin melihat sejauh mana kesiapan kader di bawah dalam memenangkan momen politik yang sudah ada di depan mata yakni pilgub Sulsel. Pasalnya, dukungan PPP terhadap Sayang harus dimaksimalkan melalui kerja politik.
Patris menambahkan, LP2L ini terbentuk beberapa desk ada yang khusus menangani pemenangan pemilukada baik pilgub maupun pemilukada kabupaten/kota 2013 mendatang, serta ada yang menangani khusus pemenangan pileg 2014.
Tahapan pileg yang sudah semakin dekat, tambah Patris harus disikapi dengan baik oleh seluruh kader PPP dengan mempersiapkan infrastruktur partai secara maksimal. Termasuk bagaimana mampu memenuhi target perolehan suara pada pileg 2013 pada semua tingkatan.
"Jadi setelah pertemuan ini, kader PPP kami minta sudah harus mulai jalan dari tingkat grass root dan elemen masyarakat lainnya. Pokoknya semua tingkatan harus kita garap baik untuk kepentingan pemenangan pilgub maupun pileg," tandas Patris. (hamsah umar)

PPN, PKBIB, PDP Gagal di Makassar


MAKASSAR, FAJAR--Tiga partai politik di Makassar harus menelan pil pahit. Hasil pleno KPU Makassar memutuskan mereka tidak memenuhi syarat verifikasi faktual (vertual).
Ketiga parpol yang tidak lolos vertual di Makassar ini yakni Partai Persatuan Nasional (PPN), Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), dan Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB). Dari 16 parpol yang ikut verifikasi tahap pertama, hanya 13 yang dinyatakan bersyarat. Pleno terbuka digelar KPU Makassar di Hotel Grand Town pengayoman Makassar, Rabu, 19 Desember.
Pleno hasil vertual 16 parpol ini juga dihadiri oleh seluruh pengurus parpol tersebut. Juga dihadiri pihak kepolisian, Panwaslu Makassar, dan PPK se-Kota Makassar. "Ketiga parpol ini tidak lolos karena beberapa syarat yang diperlukan tidak terpenuhi," kata anggota KPU Makassar, Izzdin Idrus usai pleno.
Sekadar diketahui, yang dinilai KPU dalam vertual ini seperti ketua, sekretaris, bendahara, keberadaan sekretariat dan keanggotaan beserta kartu keanggotaannya. "Untuk 18 parpol yang kita verifikasi susulan, pleno akan digelar pada 29 Desember mendatang," tambahnya.
Pleno hasil verifikasi 16 parpol ini juga dilakukan KPU kabupaten/kota se-Sulsel. Kalau di Makassar ada parpol yang tidak lolos, tidak demikian di Bulukumba. Ketua KPU Bulukumba, Arum Spink menegaskan 16 parpol yang telah diverifikasi di daerah ini semuanya dinyatakan bersyarat.
Untuk verifikasi tingkat kabupaten/kota ini, parpol harus bisa lolos 75 persen di kabupaten/kota serta 50 persen di kecamatan. Kendati di Makassar tiga parpol tidak lolos, ketiga parpol ini bisa jadi tetap dinyatakan bersyarat ketika di daerah lain mampu lolos.
Untuk memastikan 16 parpol ini bisa lolos menjadi peserta pemilu 2014 mendatang, KPU Sulsel dijadwalkan akan melakukan pleno terbuka yang pesertanya dari KPU kabupaten/kota 22 Desember mendatang. "Pleno terbuka hasil vertual 16 parpol kita gelar 22 Desember yang diikuti 24 KPU se-Sulsel," tandas Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari.
Ketua DPW PKBIB Sulsel, Saelan Moka masih optimis partainya lolos dari Sulsel. "Memang kepengurusan PKBIB di Makassar yang sedikit kita ragukan. Tapi Insya Allah kita bisa memenuhi 75 persen,' kata Saelan Moka. (hamsah umar)