Powered By Blogger

Minggu, 26 Agustus 2012

Amier Rais Dua Hari di Makassar


MAKASSAR, FAJAR--Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) DPP PAN, Amien Rais dijadwalkan berada di Makassar selama dua hari (Jumat-Sabtu). Tokoh reformasi ini sudah berada di Makassar sore ini, kendati acara inti yang akan dihadiri baru digelar Sabtu, 25 Agustus.
Amien yang merupakan deklarator PAN ini akan menghadiri undangan Komite Perjuangan Penegakan Syariat Islam (KPPSI) Sulsel, dalam rangka syawalan akbar di Masjid Raya Makassar, Sabtu pagi. Agenda lainnya adalah menjadi pembicara pada acara yang digelar Asosiasi Profesor Indonesia malam harinya di Graha Pena Makassar.
"Pak Amien sudah ada konfirmasi dari sana kalau dia akan hadiri dua agenda itu. Kalau tidak ada rintangan, dia sudah tiba di Makassar pukul 15.00 Wita besok (sore ini). Selanjutnya, dia akan istirahat di Hotel Aryaduta Makassar," kata orang dekat Amien Rais, Najamuddin Majid, Kamis, 23 Agustus.
KPPSI yang dicetus cawagub Sulsel pendamping Ilham Arief Sirajuddin, Aziz Qahhar Mudzakkar memang jauh sebelumnya mewacanakan menghadirkan Amien dalam rangka syawalan akbar yang digelar KPPSI Sulsel ini. Beberapa bulan lalu, Amien juga hadir di Makassar dimana pada kesempatan ini Amien menyatakan kesiapannya menjadi tim kampanye pasangan Ilham-Aziz di pilgub Sulsel 2013 mendatang.
Penegasan Amien kala itu sempat mengundang kontroversi di kalangan elit PAN Sulsel, hingga membuat mantan Jubir Sayang di pilgub 2007 lalu, Imam Mujahidin Fahmid sebagai seorang negarawan yang inkonsisten. Penilaian itu berkembang karena PAN adalah partai yang akan mengusung Sayang di pilgub 2013 mendatang.
Bisa jadi, kedatangan Amien pada kesempatan ini akan mempertegas kembali kesiapannya menjadi tim kampanya pasangan IA di pilgub mendatang. "Kalau mengenai politik saya tidak tahu menahu, tapi bisa saja wartawan tanya-tanya soal politik," lanjut Najamuddin.
Najamuddin menyebutkan, Amien memilih menginap di Hotel Aryaduta karena ada keinginan Amien untuk merasakan suasana melaksanakan ibadah di masjid terapung Makassar di Pantai Losari. Namun apakah dia salat magrib, tarawih atau subuh Amien belum memastikan. Yang pasti, saat berada di Makassar Amien ada keinginan untuk salat di masjid terapung Makassar ini.
"Kalau di Aryaduta kan sudah dekat ke masjid terapung, bahkan bisa diakses dengan jalan kaki saja dari hotel ke masjid. Amien ingin salat di masjid itu untuk merasakan perbedaannya dengan masjid terapung yang ada di Madinah," jelasnya. (hamsah umar)

Pilgub Sulsel Makin Rawan


*Posko IA Dibakar

MAKASSAR, FAJAR--Komitmen untuk menciptakan pilgub damai butuh keseriusan kandidat hingga relawan dan simpatisan.
Tanda bintang terhadap Sulsel sebagai daerah yang rawan dalam pilgub cukup beralasan. Saat agenda pilgub makin dekat, sejumlah kejadian yang bisa mencederai demokrasi bahkan mengancam terjadi benturan terus terjadi. Setelah perusakan baliho pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) begitu juga baliho Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) beberapa waktu lalu, kini mulai merembes ke posko tim pemenangan IA.
Posko Pemenangan IA di Jalan Tamanggapa Raya, Antang bukan hanya dirusak tapi dibakar hingga rata dengan tanah. Kejadian ini sangat rawan menimbulkan kecurigaan sesama tim pemenangan kandidat, sehingga bisa memancing benturan massa pendukung.
"Itu adalah perilaku yang bisa pancing benturan massa pendukung, karena akan ada upaya saling membalas dengan melakukan hal serupa. Ini adalah indikasi yang sangat jelas bahwa pilgub Sulsel ini memang rawan sehingga ini yang perlu dibaca KPU, Panwaslu Sulsel, polisi, pemerintah, kandidat, partai dan seluruh tim suksesnya," kata pengamat politik Unhas, Adi Suryadi Culla, Kamis, 23 Agustus.
Kejadian yang mencederai proses demokrasi di Sulsel. Perlu ada instrospeksi dan evaluasi atas komitmen kandidat untuk pilgub damai. "Selama ini kan semua kandidat apakah itu Syahrul, Ilham, dan Rudiyanto selalu katakan ingin ciptakan pilgub damai. Karena itu harus evaluasi tim, karena saya kira manajemen pergerakan massa ini yang tidak terkontrol dengan baik," sebut Adi Culla.
Faktor yang menyebabkan kejadian ini sambung Adi Culla, karena terjadinya rivalitas yang sangat kuat serta kompetisi yang sangat ketat khususnya antara pasangan Sayang dengan IA. Indikasinya, atribut milik Garuda-Na sejauh ini masih aman dan tidak terganggu. Belum lagi kalau sudah dibayangi perasaan tersaingi oleh kandidat tertentu sehingga melahirkan sentimen politik.
"Tapi bisa jadi itu berdampak positif kalau bisa menjadi bagian pendidikan politik bagi masyarakat untuk cerdas memilih, tapi dampak negatifnya tentu lebih banyak dilihat karena itu merusak demokrasi," urai Adi Culla.
Tim Hukum IA, Hasbi Abdullah tidak ingin menuduh pihak manapun dibalik peristiwa ini apalagi Makassar saat ini menurutnya rawan terjadi kebakaran. "Karena itu, diimbau kepada seluruh tim pemenangan dan tim pejuang IA untuk tidak terprovokasi, apalagi sampai melakukan praktik politik kotor serupa," kata Hasbi.
Kalau pun ada yang sengaja membakar, IA hanya mendoakan agar yang bersangkutan sadar atas praktik politik kotor yang diperankan. Pemimpin yang baik dan berkualitas tidak akan lahir dari cara-cara seperti itu.
IA juga berasumsi kalau itu dilakukan sengaja bisa jadi karena ada kekhawatiran atau merasa terancam atas aktivitas politik dan dukungan publik kepada IA yang terus meningkat. "Bisa dibayangkan andaikan apinya membesar dan merembes ke rumah warga lain, dampaknya bisa lain karena membuat keluarga korban kebakaran seketika jadi miskin atau susah. Jadi sekali lagi diimbau kepada para pihak yang terbiasa bermain politik kotor untuk berhenti berperilaku seperti itu. Mari sungguh-sungguh menjadikan pilgub Sulsel yang akan datang sebagai perhelatan demokrasi yang berkualitas dan bermartabat," imbuh Hasbi. Kasus ini sudah ditangani petugas kepolisian termasuk petugas labfor dipimpin Kompol Gede yang telah melakukan penyelidikan, termasuk memintai keterangan sejumlah saksi di sekitar posko. (hamsah umar)

Garuda-Na Pastikan Pengusung di Last Minute


MAKASSAR, FAJAR--Pasangan cagub Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) baru akan memastikan partai politik (parpol) pengusung pada last minute atau saat-saat terakhir jelang pendaftaran di KPU Sulsel.
Pasangan yang baru memastikan dukungan Gerindra (2,5 persen) ini mengagendakan pendaftaran di KPU pada 13 September atau bersamaan tanggal kelahiran Rudiyanto. Sehari sebelum proses pendaftaran ini, publik Sulsel sudah bisa memastikan partai mana saja yang akan mengusung pasangan yang mendeklarasikan pencalonannya di Stadion Andi Mattalatta beberapa waktu lalu ini.
Sehari sebelum proses pendaftaran dilakukan di KPU Sulsel, Garuda-Na terlebih dahulu melakukan rapat koordinasi dengan pimpinan partai pengusung. Rapat ini sekaligus akan membahas teknis pendaftaran pasangan Garuda-Na di KPU Sulsel bersama dengan partai pengusungnya.
"Sebelum kita menggelar rakor dengan partai pengusung sehari sebelum pendaftaran, kita juga akan kumpulkan pengurus Gerindra se-Sulsel. Yang jelas, Garuda-Na sudah mantap mendaftar 13 September," ujar Jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin, Kamis, 23 Agustus.
Pasangan ini bahkan terus sesumbar bisa menggaet dukungan koalisi parpol nonparlemen hingga mencapai 20 persen. Dia mengaku saat ini sudah ada 18 persen persentase suara yang sudah ada di tangan. "Kita terus berupaya hingga sampai 20 persen. Semua partai yang kita ajak komunikasi tetap kita dekati sekalipun sudah ada yang klaim," lanjut Nasrullah.
Garuda-Na hari ini sendiri akan melakukan roadshow pada hari pertama pascaidulfitri ke Sengkang, Wajo. Di daerah ini, Rudi-Nawir akan menghadiri halal bihalal yang digelar tim dan pendukungnya. Setelah itu, pasangan ini akan melanjutkan menggarap wilayah Belawa serta salat Jumat di daerah ini. "Tiga hari terakhir, Rudi fokus open house di rumahnya di Makassar. Banyak tamu dan relasi dari daerah yang datang sehingga melayani sampai tiga hari," tandas Nasrullah. (hamsah umar)

Garuda-Na Tantang Bermain Santun


MAKASSAR, FAJAR--Pasangan cagub Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) menantang kompetitornya di pilgub Sulsel untuk bermain santun dan tidak menciderai kandidat atau calon tertentu.
Tantangan Garuda-Na terhadap kompetitornya di pilgub Sulsel untuk bermain santun ini menyusul aksi pembakaran posko pemenangan pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di Antang. Kendati belum jelas motif dan pelaku pembakaran itu, Garuda-Na melihat ulah tersebut bisa menciderai pesta demokrasi di Sulsel.
"Saya mau ajak tim kandidat untuk bersikap santun dan mengedepankan pembelajaran politik di masyarakat. Pesta demokrasi yang kita hadapi ini kan salah satu sasarannya bagaimana kita memberikan pembelajaran politik bagi warga. Hal seperti ini bisa kita hindari kalau kita mampu menunjukkan sikap santun dan baik terhadap semua pihak, jangan kita membuat yang lain jengkel dan tersinggung karena itu bisa menjadi pemicu," imbuh Jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin, Kamis, 23 Agustus.
Pasangan Garuda-Na sejauh ini masih aman dari aksi perusakan atribut maupun posko tim pemenangan. Hal ini menimbulkan asumsi kalau ini terjadi karena Garuda-Na bukan ancaman bagi kandidat lain. "Kita memang tidak menjadi ancaman karena selalu bermain santun. Yang jadi ancaman kalau kita menciderai yang lain," lanjutnya.
Jubir Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), Henny Handayani terpisah menyatakan ikut prihatin atas terbakarnya posko  pemenangan IA di Tamangapa Raya Makassar. Mantan Ketua Badko HMI Sulselbar ini mengutuk keras tindakan oknum yang ikut mencederai proses demokrasi di Sulsel, kalau itu sengaja dilakukan.
"Kami mengutuk perbuatan tercela itu, apabila memang ada oknum-oknum tertentu yang sengaja melakukan. Kami jamin itu bukan perbuatan tim, relawan, ataupun simpatisan dari Sayang. Jangan sampai mencuat lagi fitnah bahwa tim Sayang yang melakukan, tidak ada itu," urai Henny.
Sayang punya komitmen untuk mewujudkan pilgub damai dan adil dan senantiasa selalu dijaga bersama. Kejadian ini menjadi pelajaran bagi Sayang  untuk memaksimalkan konsolidasi tim dan menjaga proses demokrasi yang lebih beradab. Petahana mendukung polisi mengusut tuntas kasus pembakaran posko IA ini. "Harus diusut tuntas ini, siapa biang keroknya jika memang sengaja dibakar," pinta Henny. (hamsah umar)

Sosialisasi Nomor Urut Dibarengi Program


MAKASSAR, FAJAR--Pascapenetapan nomor urut pasangan cabup Takalar oleh KPU beberapa waktu lalu, masyarakat Takalar semakin ramai membincangkan nomor urut kandidat.
Pasangan cagub Takalar, tim serta simpatisan sendiri mulai gencar menyosialisasikan nomor urut masing-masing kandidat dengan cara masing-masing. Kandidat juga membarengi sosialisasi nomor urut ini dengan menjual program serta visi misi pasangan, sehingga selain lebih memperkenalkan nomor urut kepada masyarakat, juga lebih memantapkan sosialisasi program kepada masyarakat.
"Kita tidak bisa pungkiri kalau masyarakat Takalar saat ini lebih ramai membicarakan nomor urut calon. Banyak masyarakat yang bertanya-tanya nomor urut berapa yang diperoleh pasangan Syamsari Kitta-Hamzah Barlian. Ini menandatang masyarakat ingin memastikan nomor urut calon yang dijagokan," kata Jubir Syamsari-Hamzah, Hairil Anwar, Kamis, 23 Agustus.
Makanya, pasangan ini makin intens menyosialisasikan nomor urut mereka termasuk program andalan yang ditawarkan. Bahkan, tim cabup yang satu ini mencoba melakukan sosialisasi nomor urut dengan menempel atributnya di rumah penduduk utamanya lingkungan keluarga, tim, dan simpatisan. Sosialisasi nomor urut memang tidak dilakukan secara terbuka mengingat sudah ada larangan dari KPU untuk memasang atribut kampanye di tengah masyarakat sebelum jadwal kampanye. Makanya, kandidat lebih banyak menempel nomor urut di rumah keluarga hingga tim.
"Selain memperkenalkan nomor urut, sosialisasi program kita juga tetap jalan dari rumah ke rumah. Salah satunya yang kita perkenalkan adalah program bantuan sapi gratis setiap kepala keluarga," kata jubir pasangan nomor urut 4 ini.
Ketua Tim Pemenangan Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim, Muhiddin Tiro juga melakukan hal yang sama. Kendati popularitas Bur-Nojeng tetap lebih melekat di hati masyarakat Takalar ketimbang nomor urut pasangan ini. "Sosialisasi nomor urut tetap penting supaya masyarakat tahu berapa nomor urut Bur-Nojeng. Tapi pada dasarnya pasangan ini sudah sangat melekat di hati masyarakat," kata Muhiddin.
Jubir pasangan Makmur Sadda-Nashar Baso (Aman), Dedi Hasta menambahkan, simpatisan Aman banyak yang langsung menyebar nomor urut pasangan ini di beberapa sudut di tengah masyarakat. "Itu dilakukan pendukung secara sukarela. Karena kalau dari tim sendiri sangat menghargai imbauan KPU untuk menghindari pemasangan atribut kampanye pascapenetapan nomor urut," kata Dedi. (hamsah umar)