Powered By Blogger

Kamis, 01 November 2012

Lawan, Upaya Menekan Partisipasi Pemilih


MAKASSAR, FAJAR--Upaya menekan tingkat partisipasi pemilih dengan berbagai strategi di pilgub Sulsel harus dilawan. Kandidat pun harus tampil terdepan apalagi kalau menyangkut basis suaranya.
Meski upaya menekan partisipasi pemilih di pilgub belum pernah menjadi temuan di Sulsel, namun indikasi tersebut tetap ada dan memungkinkan terjadi. Apalagi, pada saat yang sama kandidat yang akan bertarung juga berupaya memaksimalkan partisipasi pemilih di daerah yang menjadi kantong suaranya.  
Bagaimana cagub Sulsel mengantisipasi upaya menekan partisipasi pemilih ini, pasangan urut 1, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) menyatakan akan melawan langkah sistematis tersebut melalui kerja-kerja strategis, berupa pendidikan politik di masyarakat agar memiliki kesadaran kuat untuk menyalurkan hak pilihnya.
"Kami menyadari bahwa upaya menekan partisipasi pemilih di kantong-kantong kita memang berpeluang. Karena itu, kita akan mengantisipasi itu dengan menyadarkan masyarakat kalau pemilu itu penting dan masyarakat pun penting menyalurkan suaranya. Kalau masyarakat sudah sadar bahwa partisipasinya sangat penting, teror atau pengaruh apa pun tidak akan dihiraukan," kata Jubir IA, Syamsu Rizal, Rabu, 31 Oktober.
Ical sapaan akrab Syamsur Rizal menyatakan masyarakat yang memiliki kesadaran besar di pilgub Sulsel, utamanya yang menyadari calon pemimpin yang memiliki komitmen membangun masyarakat lebih baik, akan memilih pasangan IA. "Karena cagub yang kita usung ini adalah orang yang memiliki program yang pro rakyat. Selain program yang bisa mengangkat derajat masyarakat, kita juga punya komitmen merealisasikannya," lanjut Ical.
Jubir pasangan urut 2 Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang, Maqbul Halim juga menegaskan bahwa tim Sayang sudah memiliki strategi melawan upaya menekan partisipasi pemilih di basis Sayang.
"Kami dari tim Sayang tentu sudah memiliki persiapan untuk itu. Tapi karena ini bagian dari strategi kami, tentu kami tidak akan beberkan. Karena ini bagian dari dapur kami," tandas Maqbul.
Adapun jubir urut 3 Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi, Nasrullah Mustamin juga berpendapat bahwa langkah untuk melawan upaya menekan partisipasi pemilih adalah, dengan menjual program berbasis kemasyarakatan, sehingga melalui program tersebut masyarakat bisa terpanggil untuk menggunakan hak pilihnya.
"Mempengaruhi masyarakat bahwa pemilu tidak ada gunanya memang bisa membuat masyarakat jenuh. Apalagi di Sulsel ini sudah ada kesan masyarakat jenuh ikut pemilih karena mereka merasa harapannya tidak bisa terpenuhi. Tapi rasa jenuh ini juga bisa membangkitkan partisipasi pemilih ketika ada calon alternatif yang bisa dipilih seperti Garuda-Na," kata Nasrullah. (hamsah umar)

Panwaslu Minta Pemprov Bina Anwar


*Bawaslu Konfrontir PPTK-Panwaslu

MAKASSAR, FAJAR--Anggota panwaslu Sulsel tidak mau diam dituding turun tangan mengurus proyek lingkup sekretariat. Pengawas pemilu ini balik menuding, staf sekretariat banyak melakukan kesalahan dalam menjalankan tugas yang diamanahkan.
Atas tindakan yang dianggap tidak benar itu, panwaslu Sulsel memutuskan untuk mengembalikan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Panwaslu Sulsel, Anwar Alam ke pemprov. Sayangnya, panwaslu enggan merinci bentuk pelanggaran yang telah dilakukan Anwar selama diperbantukan di sekretariat panwaslu Sulsel.  
"Tidak usah kami sampaikan itu. Nanti kalau memang kami harus mengungkap itu, baru kita ungkap. Pastinya, kami sudah kembalikan Anwar Alam ke pemprov untuk dibina lebih lanjut," kata anggota Panwaslu Sulsel, Anwar Ilyas, Rabu, 31 Oktober.
Keputusan panwaslu Sulsel mengembalikan Anwar Alam ke pemprov ungkap Anwar Ilyas, sudah diplenokan sejak 17 September lalu. Namun panwaslu baru menindaklanjuti pleno tersebut 29 Oktober, karena selama rentang waktu tersebut panwaslu berharap ada perubahan sikap staf sekretariat ini.
Panwaslu kembali membantah tudingan PPTK yang menyebut pengadaan barang di sekretariat panwaslu Sulsel dilakukan atas pesanan anggota panwaslu. "Bukti pesanannya ke pihak ketiga ada. Dan yang memesan barang itu atas nama Anwar Alam. Jadi kami heran kalau dikatakan anggota panwaslu yang urus-urus itu," lanjutnya.
Ketua Bawaslu Sulsel, Muhammad Alhamid mengaku sudah meminta staf sekretariat panwaslu Sulsel dan anggota panwaslu Sulsel membuat laporan masing-masing. "Secara lisan kami sudah mendengar kedua pihak. Panwaslu yang disebut urus proyek membantah tudingan itu. Makanya, kami minta ada laporan tertulis," kata Alhamid.
Selain laporan tertulis, Alhamid menegaskan segera mempertemukan staf panwaslu Sulsel dengan anggota panwaslu serta pemilik perusahaan yang memasukkan barang ke panwaslu. "Akan kita pertemuan kedua pihak untuk mengkonfrontir persoalan ini, termasuk minta klarifikasi pihak ketiga (pemilik barang)," kata Alhamid.
Alhamid menegaskan, kalau betul dua anggota panwaslu Sulsel ( Suprianto dan Anwar) terlibat pengurusan proyek di panwaslu, Bawaslu menegaskan akan bertindak tegas dan akan menepati janjinya. Saat pelantikan panwaslu kabupaten/kota oleh panwaslu Sulsel dan dihadiri Bawaslu, Alhamid memang menegaskan akan memecat komisioner yang memegang kalkulator (urus proyek) atau pun bermain di pilgub. (hamsah umar)          

KPU Bagi Lima Tim Vertual Parpol


MAKASSAR, FAJAR--Proses verifikasi faktual (vertual) partai politik (parpol) dimulai Kamis, 1 November secara serentak baik di tingkat provinsi maupun di 24 kabupaten/kota di Sulsel. Khusus vertual tingkat provinsi, KPU Sulsel membagi lima tim vertual.
Jumlah tim vertual parpol ini disesuaikan dengan jumlah komisioner KPU Sulsel. Kelima tim ini serentak turun melakukan vertual mulai pukul 10.00 Wita hingga pukul 14.00 Wita. Dalam sehari, KPU melakukan vertual hingga dua parpol masing-masing tim.
Sesuai jadwal yang telah ditetapkan KPU Sulsel, jumlah parpol yang mendapat giliran pertama difaktualkan adalah sembilan parpol, selebihnya akan dilakukan pada Jumat, 2 November. Partai yang akan difaktualkan hari ini masing-masing Nasdem, PKBIB, PKB, Hanura, PDP, PPN, PDIP, Demokrat, dan PPRN.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menandaskan proses vertual setiap parpol ini diperkirakan akan memakan waktu 1-2 jam. Proses verifikasi ini bisa berjalan lancar kalau syarat-syarat yang dibutuhkan KPU, bisa disiapkan dengan baik oleh parpol utamanya pengurus parpol dan keterwakilan perempuan.  
KPU Sulsel berharap, proses vertual 16 parpol yang dinyatakan lolos administrasi sebagai calon peserta pemilu ini, berjalan lancar sebagaimana yang diharapkan. Makanya, saat pertemuan dengan pengurus 16 parpol dua hari lalu, KPU sudah menjelaskan hal-hal yang wajib disiapkan partai politik guna memperlancar proses verifikasi ini.
Ketua DPW Nasional Demokrat (Nasdem) Sulsel, Sanusi Ramadan menegaskan partai yang dipimpinnya sudah sangat siap menghadapi vertual yang akan dilakukan baik KPU Sulsel maupun 24 KPU kabupaten/kota se-Sulsel. Sesuai jadwal yang diberikan KPU, partai ini akan diverifikasi pukul 10.00 Wita. "Semuanya sudah kita persiapkan. Ini bahkan sudah kita lakukan sejak verifikasi administrasi lalu," kata Sanusi.
Wakil Ketua DPD PDIP Sulsel, Dan Pontasik sangat optimis partainya tidak akan menemui kendala dalam proses vertual ini, apalagi PDIP sudah sering melewati tahapan ini. "Kita akan melewati ini dengan baik. Saya kira PDIP bisa seumur negeri ini," katanya. (hamsah umar)    
       

Aziz Minta Pendukung Tenang


*Soal Kecurangan Pilgub

MAKASSAR, FAJAR--Pendamping Ilham Arief Sirajuddin, Aziz Qahhar Mudzakkar mengimbau pendukung dan simpatisannya tidak terpancing atau tenang, dengan serangan yang ditujukan ke pasangan urut 1 ini.
Instruksi Aziz ini mencermati aksi tidak terpuji yang dilakukan simpatisan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), dengan menutup wajah Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) menggunakan stiker Sayang, yang diduga didalangi oleh oknum PNS pemprov Sulsel yang memanfaatkan putranya.
Aziz yang juga anggota DPD RI ini minta rakyat Sulsel utamanya pendukungnya tidak reaktif menyikapi penutupan wajah IA di balihonya. "Saya berharap semua tetap tenang, polisi bersama panwaslu tengah bekerja, biarlah  proses hukum ini berjalan sebagaimana mestinya," imbuh Aziz, Rabu, 31 Oktober.
Dia berharap, seluruh tim IA tetap bekerja secara fair dan tidak melakukan aksi yang sama. Aziz yakin, tim dan pendukung IA dewasa untuk tidak melakukan aksi serupa karena hal ini merupakan tindakan tidak terpuji.
Terhadap kasus ini, IA berharap panwaslu dan polisi betul-betul  mengusut secara fair dan tuntas. "Jangan ada yang disembunyikan supaya tidak  menjadi preseden buruk terhadap penegakan hukum kita," lanjut putra pejuang Qahar Mudzakkar ini.
` Seperti dilansir, sejumlah pemuda tertangkap tangan melakukan perbuatan tidak terpuji dengan menutupi wajah IA di balihonya di Kelurahan Paccerakkang,Biringkanaya. Pelaku salah satunya putra bendahara Dinas PU Sulsel, Mustari.

Sapa Pedagang di Maros
Kebiasaan Aziz berbaur dengan masyarakat kecil bukan isapan jempol semata. Di Pasar Sentral Maros, senator RI dua periode ini menyusuri lorong - lorong sempit dan sesak untuk menyapa para penjual dan pembeli yang tengah bertransaksi.
"Banyak warga yang bertanya soal kesulitan yang dihadapi oleh penjual dalam memasarkan dagangannya, termasuk maraknya barang - barang impor yang kini banyak dijual di tengah masyarakat," kata asisten pribadi Aziz, Irfan Yahya.
Di pasar ini, Aziz menyapa penjual pakaian, sayur, dan penjual hasil-hasil laut. Salah seorang penjual kerang, Jamaluddin mengaku kaget dan senang saat Aziz menyapanya. "Tadi Pak Aziz menanyakan kabar saya dan keluarga. Ia juga sempat mengamati baja (kerang) yang saya jual," ujar Jamaluddin sumringah.
Kehadiran Aziz yang tiba - tiba memancing perhatian warga yang segera berkerumun dan mengajaknya berfoto bersama. "Hidup Ilham-Aziz, Coblos nomor satu," teriak sejumlah pedagang saat melihat rombongan Aziz berjalan di antara pengunjung pasar. (hamsah umar)

Rudi Diteriaki Jokowi-nya Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Tampil identik dengan gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Andi Rudiyanto Asapa diteriaki Jokowi-nya Sulsel oleh warga Makassar.
Reaksi masyarakat kota Makassar ini saat cagub urut 3 ini melakukan silaturahmi dengan sejumlah masyarakat di kota Makassar seperti di Kecamatan Mariso, Tamalate, dan Makassar. Saat Rudi yang didampingi sejumlah pengurus PAC dan pengurus ranting Gerindra datang menyapa warga Makassar, warga langsung bereaksi dan meneriakinya Jokowi-nya Sulsel.
Seperti saat berkunjung ke kampung Pisang, Kelurahan Maccini Sombala Makassar sekira pukul 16.00 Wita kemarin, Rudi yang menyapa masyarakat hingga lorong dan jalan setapak ini disambut warga dengan meriah warga. "Warga menyapa Rudiyanto saat menyapa warga dengan teriakan datangmi Garuda-Na, Jokowi-nya Sul Sel. Insya Allah gubernurki Pak," ujar jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin menirukan sambutan warga Maccini Sombala.
Di tempat ini, Rudi juga menyempatkan diri menyantap es teler bersama warga sekitar. Bahkan di Sambung Jawa, dia menyapa penjual ubi goreng sambil menikmati ubi goreng dengan cara jongkok di hadapan penjual tersebut.
Bupati Sinjai dua periode ini sengaja melakukan sosialisasi di beberapa titik di kota Makassar yang dikemas dengan cara menyapa warga dari rumah ke rumah. Dia juga menggelar diskusi terhadap setiap warga yang ditemui.
Titik yang didatangi Rudi seperti Kelurahan Kujung Mae, Kelurahan Bonto Rannu, Maccini Sombala, Kampung Pisang, Jongaya, dan beberapa titik lainnya.
Sementara pendamping Rudi, Andi Nawir Pasinringi masih fokus menggarap Ajattappareng. Daerah yang diharapkan Nawir menjadi salah satu lumbung suaranya ini terus maksimalkan dengan melakukan pertemuan sejumlah tokoh masyarakat seperti di Lingkungan Libukang, Nasrullah, Kelurahan Tiroang, Kecamatan Tiroang, lingkungan Ujunge bertemu Iman Cappe.
Daerah lain seperi Alla Calimpo dengan tokoh masyarakat H Aco serta Kecamatan Lasinrang bersama H Lawi. "Sama dengan Rudi, Nawir juga melakukan sosialisasi dengan cara menyapa tokoh masyarakat dari satu tempat ke tempat lainnya," kata Nasrullah. (hamsah umar)