Powered By Blogger

Jumat, 23 November 2012

Garuda-Na: Warga Butuh Pilihan Alternatif


MAKASSAR, FAJAR--Dianggap sebagai cagub alternatif tidak membuat Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) kehilangan kepercayaan. Sebaliknya, pasangan urut 3 ini menyebut bahwa masyarakat Sulsel saat ini butuh pilihan alternatif.
Dari berbagai kegiatan sosialisasi yang dilakukan Garuda-Na baik di basis sendiri maupun kandang lawan, masyarakat banyak merasa jenuh dengan pasangan cagub yang muncul lebih awal, apalagi sering saling kritik satu sama lain.
"Ada pengakuan yang disampaikan masyarakat termasuk di Luwu Raya bahwa mereka jenuh dengan dua calon yang ada ini karena lebih banyak tidak akur satu sama lain. Nah hadirnya Garuda-Na ini menjadi pilihan alternatif mereka," kata jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin, Kamis, 22 November.
Kemarin, pasangan urut tiga ini menggarap beberapa titik di kabupaten Luwu. Meski daerah ini dianggap sebagai basis Aziz Qahhar, namun penerimaan warga terhadap Garuda-Na cukup baik. Bahkan di Pasar Suli, pedagang di daerah ini menerima baik pasangan Rudi-Nawir. "Di gerbang Pasar Suli bahkan ditulis pasar Garuda-Na, Ini menunjukkan bahwa para pedagang di Suli mendukung pasangan ini," lanjut Nasrullah.
Sementara terkait insiden yang dialami tim sukses Garuda-Na di Luwu Timur telah diperlakukan diskriminatif oleh anggota panwaslu setempat, tim Hukum dan Advokasi Garuda-Na akan mengadukan pengawas pemilu di daerah itu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Aduan terhadap panwaslu itu bahkan akan disampaikan langsung ke Bawaslu oleh tim Garuda-Na.
"Besok (hari ini) saya akan melaporkan tindakan diskriminasi anggota panwaslu Lutim terhadap tim Garuda-Na," kata Direktur Hukum dan Advokasi Garuda-Na, Pice Jehali.
Garuda-Na mendesak Bawaslu melakukan supervisi terhadap kinerja panwaslu Sulsel, karena melihat pengawas pemilu ini tidak adil terhadap semua kandidat yang ada. Pencabutan atribut kandidat tidak dilakukan secara merata dan terkesan pilih kasih terhadap pasangan ini.
"Panwaslu mestinya tetap menjaga netralitasnya dalam mengembang amanah yang diberikan," imbuh Pice. (hamsah umar)

Kamis, 22 November 2012

Penghargaan Berarti Ketika Rakyat Ikut Menikmati


*Sepuluh Penghargaan Terbaik Ilham Arief Sirajuddin


DIAKUI atau tidak, penghargaan atas kinerja yang dicapai dalam mengurus pemerintahan memiliki arti dan nilai tersendiri.

HAMSAH
INI juga dirasakan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin yang telah meraih 153 penghargaa selama memimpin Makassar dua periode. Kendati pun penghargaan itu punya nilai dan arti, tidak berarti nilai itu dijadikan kebanggaan sebagai simbol sukses luar biasa, apalagi harus diumbar setiap bertemu dengan warganya.
Ilham sama sekali tidak pernah berpikir untuk mengumbar penghargaan kepada warganya di Makassar, utamanya saat melakukan tatap muka langsung. Asumsinya sederhana, bahwa penghargaan itu tidak dirasakan langsung oleh masyarakat. "Apa arti penghargaan kalau masyarakat tidak menikmatinya,". Begitulah ucapan yang terlontar dari Ilham setiap kali ditanya mengenai deretan penghargaan yang telah dicapainya.
Bagi Ilham yang saat ini tampil sebagai penantang di pilgub Sulsel 2013, mengabdi atau melahirkan karya yang bisa dinikmati langsung masyarakat lebih penting dibanding membanggakan penghargaan.
Kalau melihat dari sekian banyak deretan penghargaan yang telah dicapai, Ilham tidak hanya mendapay pengakuan dari lembaga negara seperti kementerian hingga  presiden, juga banyak mendapat menghargaan level internasional.  
  Sebut saja penghargaan dan lencana Adhikarya Satya Bhakti 2011,
Piagam Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama, Agustus 2011 yang diberikan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Penghargaan ini diberikan kepada Ilham sebagai bentuk keberhasilannya dalam menjalankan roda pemerintahan.
Dia juga mendapat piagam penghargaan  Adiupaya Puritama. Penghargaan ini diberikan kepada Ilham atas jasanya dalam menyediakan rumah tinggal layak huni bagi kalangan masyarakat kecil. Penghargaan ini dianugerahkan dari Kementerian Perumahan Rakyat pada 9 Agustus 2012 lalu.
Dalam hal persoalan korupsi yang ternyata di Sulsel persoalan korupsi merupakan salah satu sorotan masyarakat, karena prilaku korupsi masih tinggi, Ilham juga memiliki penghargaan baik dari lembaga internasional maupun dalam negeri. Penghargaan yang diterima Ilham ini diperoleh dari Canadian International Development Agency (CIDA) dan Komisi Pemberantasan Korupsi, sebagai penanggap Upaya Mencegah Korupsi dalam Pelayanan Publik, pada 7 November 2012 lalu.
Sementara terhadap pelaksanaan otonomi daerah, Ilham mendapat penghargaan dari Menteri Dalam Negeri RI, sebagai penyelenggara pemerintah daerah kategori kota dengan kinerja otonomi daerah terbaik. Atas penghargaan ini, Makassar mendapat tambahan anggaran pembangunan sebesar Rp50 miliar.
Dari bidang hukum, Ilham mendapat penghargaan Bung Hatta Award, yang diterima 12 Desember 2011 dari Menteri Hukum dan HAM RI. Bung Hatta Award ini diberikan kepada Ilham atas kepeduliannya terhadap isu Hak Asasi Manusia. (**)




1. Penyelenggara Pemerintah Daerah Kategori Kota dengan Kinerja Otonomi Daerah Terbaik, Mendagri, 25 April 2012
2. Piagam Penghargaan Adiupaya Puritama dari Kementrian Perumahan Rakyat, 9 Agustus 2012
3. Penghargaan Bung Hatta Award  untuk Hak Asasi Manusia, Menteri Hukum dan Ham RI, 12 Desember 2011.
4.Penghargaan Amal Bhakti Bidang Pendidikan dan Keagamaan dari Menteri Agama RI, 3 Januari 2012
5. Penghargaan  Kota Sehat Swasti Saba Wistara dari Menteri Kesehatan RI, berdasarkan indikator Wajib Belajar 9 Tahun, Angka Melek Huruf yang Meningkat, Pendapatan Perkapita Domestik yang meningkat, Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup yang menurun, Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup yang menurun, Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 kelahiran hidup yang menurun, Adanya RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah), Program Dana Sehat dan Jaminan Sosial Nasional bagi Masyarakat Miskin, 12 Nopember 2011
6.Piagam Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama dari Presiden RI,  14 Agustus 2011
7. Penghargaan  dan lencana Adhikarya Satya Bhakti 2011
8. Penghargaan Piala Citra Abdi Bhakti Negara dari Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 11 Februari 2010.
9.Tanda Kehormatann  Satyalancana Kebaktian Sosial dari Presiden RI, 23 Maret 2010
10. Conference On Eco2 Cities< Yokohama, Japan, sebagai Narasumber pada Pertemuan Pertemuan Conference On Eco2 Cities< Yokohama, Japan 21 -22 Oktober 2010

PPP-PKS Peduli Palestina


MAKASSAR, FAJAR--Agresi militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina menggugah perhatian elit partai politik (parpol) di Sulsel, utamanya partai berbasis Islam.
Dua partai berbasis Islam yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), melakukan gerakan peduli Palestina. PPP Sulsel peduli Palestina dengan cara menggelar donor darah yang akan dikirim untuk membantu kebutuhan darah warga Palestina yang jadi korban perang.
Donor darah DPW Palestina ini akan dilakukan di kantor DPW PPP Sulsel, Jalan Sungai Saddang Makassar. Kegiatan kemanusiaan ini dilakukan dengan bekerja sama tim cagub Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang).        
"Saat ini warga Palestina disamping membutuhkan dukungan moril berupa dukungan pemerintah, juga butuh logistik termasuk kebutuhan darah untuk membantu pasokan darah korban yang menderita luka. Saya kira donor darah ini jauh lebih bermanfaat kita lakukan sebagai bentuk kepedulian sesama muslim," sebut Sekretaris DPW PPP Sulsel, Muh Aras.
Aras menargetkan sedikitnya 200 kantong darah yang akan diperoleh dari donor darah kader PPP Sulsel ini. Kendati PPP tetap berharap partisipasi masyarakat umum Sulsel. " Untuk penyalurannya ke Palestina, kita bisa kerja sama dengan PMI atau lembaga kemanusiaan lainnya," lanjutnya.
Selain PPP, DPW PKS Sulsel juga melakukan kegiatan peduli palestina. Caranya dengan menyumbangkan sebagian penghasilannya untuk korban perang Palestina. Ketua DPW PKS Sulsel, Akmal Pasluddin menyebutkan, sumbangan kader PKS terhadap warga Palestina ini bukan hanya saat ada perang, juga dalam kondisi aman.
"Jadi kebijakan PKS memang sudah beberapa tahun menyumbangkan 1,5 persen penghasilannya untuk warga Palestina. Jadi bukan hanya saat perang seperti ini, tapi memang kita setiap bulan menyisihkan reseki untuk membantu warga Palestina," urai Akmal. (sah)        

IA Bebas Solusi Kebutuhan Dasar


*Warga di Daerah Penasaran

MAKASSAR, FAJAR--Sembilan program bebas yang digagas pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), adalah solusi berbagai kebutuhan dasar masyarakat Sulsel.
Asumsi ini disampaikan pengamat politik UIN Makassar, Dr Firdaus Muhammad. "Program tersebut tentunya menguntungkan secara politik. Dasarnya, respons masyarakat cukup tinggi dan dianggap sebagai solusi kebutuhan masyarakat," kata Firdaus, Rabu, 21 November.
Firdaus menambahkan, peluncuran program IA Bebas yang dikemas dalam satu kartu bernama Kartu Semangat Baru memiliki nilai jual politik tinggi. Dua hari terakhir, jumlah warga Makassar yang mendatangi sekretariat Media Centre (MC) IA sudah mencapai 30 ribu orang. Pembagian kartu ini dilakukan berbasis kepala keluarga (KK), bukan berdasarkan orang per orang.
Program riil yang ditawarkan IA ini disebut akan lebih mudah diterima oleh masyarakat Sulsel. "Tapi harus dibaca bahwa program tersebut merupakan kemasan politik untuk meningkatkan elektabilitasnya. Untuk realisasinya masyarakat bisa membandingkan program Ilham di Makassar," lanjut Firdaus.
Pengamat Politik Unhas, Dr Hasrullah mengapresiasi Kartu Semangat Baru yang ditawarkan IA bagi masyarakat Sulsel. Menurutnya, kandidat gubernur sudah semestinya adu program bukan adu kekuatan massa, adu pasang baliho atau pun adu isu negatif.
"Saya dengan menawarkan program kepada masyarakat, itu akan memberi pencerahan politik bagi masyarakat. Tinggal warga melihat mana program yang ditampilkan kandidat rasional," kata Hasrullah.
Setelah mengamati Kartu Semangat Baru yang diluncurkan IA, Hasrullah menyebut IA Bebas ini juga sekaligus bisa menjadi kontrak politik bagi masyarakat Sulsel. "Itu semacam kontrak politik antara pemimpin dengan masyarakatnya. Jadi ini tidak jualan kampanye, tapi harus betul-betul direalisasikan saat terpilih nanti. Sekiranya tidak direalisasikan, maka itu akan jadi efek di belakang hari," ucap Hasrullah.
Hasrullah menyebut, masyarakat Sulsel tidak sekadar butuh program, tapi realisasi dari program yang ditawarkan lebih penting. "Misalnya bagaimana membangun IPM di Sulsel ini tidak bisa ditawar dengan program tapi memang butuh realisasi. Apakah itu dari pendidikan dan kesehatan," sebut Hasrullah.
Jubir IA, Selle KS Dalle terpisah menandaskan bahwa masyarakat Sulsel penasaran dengan 9 program bebas pasangan urut 1 ini. Buktinya, sejumlah masyarakat mulai mempertanyakan Kartu Semangat Baru ini ke sejumlah tim pemenangan IA di 24 kabupaten/kota di Sulsel.
"Tim-tim dari kabupaten/kota sudah mendesak kita agar kartu ini didistribusikan ke daerah. Mereka ternyata juga sudah didesak warga yang ingin secepatnya mendapatkan kartu ini," kata Selle.
Selle menyebut, tadi malam tim IA baru melakukan rapat membahas teknis pendistribusian kartu IA Bebas. Dia mengaku, distribusi kartu itu tidak bisa dilakukan begitu saja, tapi harus memastikan bahwa informasi mengenai 9 program yang ditawarkan IA ini benar-benar bisa dipahami oleh masyarakat. "Kalau sekadar mau distribusi, sehari saja sudah habis. Yang kita inginkan kartu ini sampai dan masyarakat juga paham dengan benar program kita," sebut Selle. (hamsah umar)

Garuda-Na Jual Nama Besar Prabowo


MAKASSAR, FAJAR--Nama besar Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto menjadi salah satu jualan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na).
Saat melakukan silaturahmi keluarga besar DPC Gerindra dan calon legislatif (caleg)  Gerindra Palopo di Pantai Labombo,palopo, Rudi-Nawir mengingatkan bahwa pemerintahan di Sulsel mendatang akan menjadi lebih baik ketika gubernurnya Garuda-Na dan presidennya, Prabowo Subianto. Saat ini, Prabowo memang menjadi capres paling populer.
"Alangkah baiknya kalau presidennya Prabowo dan gubernurnya Garuda-Na. Karena programnya akan sejalan," kata Rudi.
Silaturahmi dengan ratusan keluarga besar Gerindra Palopo ini juga dihadiri tokoh masyarakat Palopo yang juga cawali Palopo, Judas Amir-Ahmad Syarifuddin. Selain dengan kader Gerindra, pasangan urut 3 ini juga menggelar silaturahmi dengan warga di Kelurahan Salobattang, Kec Telluwanua, Palopo di rumah salah seorang tokoh bernama Puang Suba.
Ratusan kelompok tani turut hadir dalam pertemuan ini. Di tempat ini, Nawir memaparkan bahwa progran prioritas pasangan ini adalah peningkatan pendapatan masyarakat pertanian. Perhatian khusus bagi petani  akan dibuktikan melalui program pembagian 23 ribu traktor serta pembangunan seribu irigasi baru.
Kepada kelompok tani di daerah ini, Garuda-Na membagikan bibit jagung kepada para petani. Bantuan ini merupakan bantuan yang disiapkan DPC Gerindra Palopo.
Dari Makassar, sejumlah komunitas rakyat miskin seperti Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) dan Komite Pemberdayaan Rakyat Miskin (KPRM) menyatakan tekadnya untuk memenangkan Garuda-Na di Makassar. Ikrar mendukung pasangan ini disampaikan sejumlah aktivis JRMK dan KPRM di warkop Pelni, Rabu, 21 November.
Dengan jumlah anggota mencapai 25 ribu di Makassar, pemerhati masyarakat miskin kota ini optimis pasangan ini mampu mendapat suara signifikan di kota Makassar. Kelompok marginal mendukung Rudi-Nawir karena pasangan ini dianggap mampu menyelesaikan persoalan yang ada di tengah masyarakat Sulsel.
"Pasangan ini kami anggap memiliki keperpihakan dalam melindungi perekonomian kota, dan yakin mampu menerapkan ekonomi kerakyatan dengan baik," kata Devisi Hukum JRMK, Rinto. (hamsah umar)