MAKASSAR, FAJAR--Ketua Badan Pemenangan Pemilu/Korwil Sulawesi DPP RepublikaN, Sulthani tidak terpengaruh dengan dukungan RepublikaN di pilgub Sulsel ke Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na).
Ketua DPRD Sinjai ini menegaskan tetap akan mendukung pasangan lham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA). Sulthani mengaku sudah bertekad menjadi makmun IA dengan alasan tidak bisa berpolitik abu-abu. Dia tidak ingin terkesan mendukung Garuda-Na sementara faktanya mendukung IA.
"Politik bagi saya adalah pilihan dan pilihannya hanya hitam putih, Saya jadi makmun IA karena perjuangannya ingin mengsejahterakan rakyat Sulsel tanpa KKN. Politik yang baik menurut saya butuh demokratisasi. Pilihan politik seseorang dimana mereka merasa nyaman," kata Sulthani.
Terhadap dukungannya terhadap IA ini, Sulthani menegaskan tidak boleh ada intimidasi karena dia bekerja untuk IA melalui Semangat Muda RepublikaN, salah satu tim yang dibentuk khusus sebagai bentuk dukungan kepada IA dan tidak ada hubungannya dengan RepublikaN. Sulthani menyebut, tim yang sudah dibentuk beberapa waktu lalu ini sudah memiliki sedikitnya 1.000 relawan.
"Rewalan yang tergabung dalam tim ini kita bentuk berbasis desa. Tentu kita berharap melalui tim ini, Semangat Muda RepublikaN bisa memberikan kontribusi suara pada IA di pilgub Sulsel, sekalipun itu hanya misalnya hanya sampai 10 ribu suara," kata Sulthani.
Sulthani mengaku tidak takut ancaman DPD RepublikaN Sulsel yang mengamcam memecatnya. Dia menyebut sanksi pemecatan ini bukan ranah DPD RepublikaN Sulsel melainkan ranah DPP Republikan. Bahkan dia optimis RepublikaN tidak akan melakukan pemecatan begitu saja, apalagi sebelum RepublikaN mendukung Garuda-Na, partai ini lebih awal merekomendasikan IA.
Ketua DPD RepublikaN Sulsel, Avip Tanlulembang sudah mengingatkan kader RepublikaN Sulsel termasuk Sulthani untuk mematuhi garis dukungan partai di pilgub. Sulthani bahkan tidak segan-segan memecat kader yang tidak mau mematuhi perintah partai yang merupakan kebijakan dari DPP.
Kendati pemecatan sebagai Ketua DPRD memiliki mekanisme, Avip menyatakan Sulthani sangat memungkinkan digeser sebagai Ketua DPRD Sinjai, terlebih lagi kalau partai yang memiliki kehendak. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar